CSMS/AM-L/IX/2019
KOMITMEN K3LL MELALUI KEPEMIMPINAN Rev. : 00
5. Progran Prosedur Senior Manager Pimpinan Tanggal : 30.09.2019
Tertinggi Perusahaan Halaman : 1 dari 13
Pimpinan CV. ASIA MANDIRI (Senior Manager) bertugas memimpin, mengelola dan mengkoordinasikan semua hal
yang berkaitan jalannya roda perusahaan dan secara berkala setidaknya melakukan inspeksi dari pelaksanaan HSE,
menghadiri meeting HSE yang di hadiri oleh seluruh pekerja di lingkungan proyek untuk memantau penerapan HSE
di lokasi pekerjaan pada proyek yang sedang dilaksanakan .
3. MANAGEMENT PERUSAHAAN
Management wajib memiliki program antara lain :
1. Site Visit 3( tiga) bulan sekali atau minimal 1 kali kelokasi pekerjaan / Project
2. Melakukan Safety meeting & Safety Briefing ke semua karyawan / pekerja pada pelaksanaan pekerjaan / project
3. Komitmen pimpinan tertinggi yang di implementasikan di kegiatan & di tanda tangani oleh pimpinan tertinggi.
4. Semua tingkatan manajement akan secara langsung ikut terlibat di dalam pelaksanaan kebijakan HSE ini dan
dibutuhkan bukti atas keterlibatannya dan tanggung jawabnya sehari-hari.
Untuk mencapai target diatas maka Perusahaan telah menetapkan strategi yang akan dilaksanakan :
1. Merencanakan dan mengadakan pelatihan HSE untuk semua karyawan agar dapat menyelesaikan pekerjaan
dalam keadaan aman dan tingkah laku efektifitas. Pelatihan akan meliputi: Tanggap Darurat, Scaffolding, P3K,
Bekerja pada Tangki dan Ruang Terbatas.
2. Mengadakan Sosialisasi Identifikasi bahaya kepada seluruh karyawan serta cara pengisian formulir bahaya dan
memberikan penghargaan kepada karyawan yang dapatmengidentifikasi bahaya dengan baik. Penghargaan akan
diberikan di setiap akhir bulan bagi karyawan yang dapat mengumpulkan formulir identifikasi hazard terbanyak.
Penghargaan berbentuk sertifikat, uang dan cinderamata.
3. Melakukan sosialisasi penggunaan alat pelindung diri dan aplikasi tindakan aman serta memberikan penghargaan
pada karyawan atas kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri dan perilaku bekerja dengan aman.
Penghargaan akan diberikan pada minggu ke dua setiap bulan selama proyek berlangsung. Penghargaan berbentu
sertifikat dan cinderamata.
4. Membangun kultur HSE secara berkala dalam perkembangan di standard HSE.
5. Memastikan Aspek HSE adalah bagian yang terintegrasi pada saat penilaian tahunan personel.
6. Menetapkan menyeluruh kesemua aspek tentang standarisasi pelaporan HSE diselesaikan dengan tepat dan
menyeluruh.
7. Melakukan atau memberikan induksi kepada karyawan baru, setiap karyawan wajib mendapatkan info tentang
kebijakan perusahaan
8. Membuat majalah dinding yg berisikan tentang kebijakan perusahaan dan kampanye aspek HSE lainnya
5. MANAGEMENT HSE
5.1 Organisasi HSE
Stuktur Organisasi HSE ( Terlampir )
Kegiatan :
Terus menerus memonitor pelaksanaan HSE.
Meninjau pelaksanaan HSE dengan HSEManager.
Secara berkala 1 bulan sekali menginspeksi tempat-tempat kerja dengan pengawas proyek.
Meninjau accident/incident statistic dan semua laporan HSE.
Mendukung pelaksanaan pelatihan HSE, mengevaluasi laporan dan memfasilitasikebutuhan HSE.
ELENMENT – 1 Nomor Dok : 01.CSMS/AM-L/IX/2019
KOMITMEN K3LL MELALUI KEPEMIMPINAN Rev. : 00
5. Progran Prosedur Senior Manager Pimpinan Tanggal : 30.09.2019
Tertinggi Perusahaan Halaman : 4 dari 13
b. Konstruksi Manajer
Tanggung jawab :
Melaksanakan HSE di tempat kerja.
Memelihara sistem kerja yang aman.
Melaksanakan pelaksanaan prosedur dan program HSE di tempat kerja.
Memastikan seluruh pengawas dan pekerja melaksanakan HSE ditempat kerja.
Pelaksanaan pelatihan dan kemajuan aktifitas pada daerah tanggung jawabnya.
Kegiatan :
Mengikuti rapat HSE bulanan.
Melaksanakan kegiatan HSE Vendor.
Melaksanakan kemajuan HSE dengan KoordinatorHSE dalam daerah tanggung jawabnya.
Melakukan inspeksi secara berkala semua tempat kerja.
Mengevaluasi laporan accident/incident dan laporan pelaksanaan HSE dan melaksanakan rekomendasi.
Melaksanakan HSE pemasok.
Mengikuti HSE pada toolbox meeting dan safety meeting.
Melaksanakan kegiatan perlindungan lingkungan.
Kegiatan :
Mengurus ijin kerja sebelum dimulainya pekerjaan.
Berpartisipasi pada rapat bulanan HSE.
Melaksanakan toolbox meeting dan safety talk.
Membantu pelaksananaan inspeksi HSE.
Membuat penyelidikan dan laporan mengenai accident dan incident yang terjadi di daerah kerjanya.
Membuat statistic masalah kesehatan karyawan dalam pelaporan mingguan.
Melakukan inspeksi lingkungan berkala dalam pelaporan mingguan.
Melakukan simulasi dalam bentuk Drill misal : kebakaran, evakuasi dan berkumpul di muster point, kebocoran
gas, tumpahan bahan kimia.
f. SAFETY OFFICER
Tanggung jawab :
Memastikan bahwa ijin kerja untuk pekerjaan yang diawasinya dikeluarkan oleh yang berwenang.
Mengecek dengan ketat bahwa kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana HSE.
Memastikan bahwa alat pelindung diri yang sesuai dipakai oleh semua pekerja yang sedang bekerja.
Meyakinkan bahwa semua aturan keselamatan dilakukan sebelum memulai sesuatukegiatan.
Menggalakkan pelaksanaan peraturan kesehatan dan lindungan lingkungan.
Menggalakkan pelaksanaan undang-undang dan peraturan.
Memastikan HSE proyek dipatuhi oleh Vendor.
Membantu penyelidikan accident dan incident di daerah wewenangnya.
ELENMENT – 1 Nomor Dok : 01.CSMS/AM-L/IX/2019
KOMITMEN K3LL MELALUI KEPEMIMPINAN Rev. : 00
5. Progran Prosedur Senior Manager Pimpinan Tanggal : 30.09.2019
Tertinggi Perusahaan Halaman : 5 dari 13
Kegiatan :
Mengurus dan mendapatkan ijin kerja sebelum pekerjaan dimulai.
Berpartisipasi dalam rapat HSE bulanan.
Menyelenggarakan tool box meeting dan safety talk sebelum memulai pekerjaan baru.
Melakukan pelaksanaan inspeksi HSE.
Melakukan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan di daerah wewenangnya.
Membantu penyelidikan kecelakaan yang timbul di daerah wewenangnya.
Melakukan inspeksi rutin harian terhadap semua aspek keselamatan kerja lapangan diwilayah kerja masing
masing.
Melakukan inspeksi lingkungan berkala dalam pelaporan mingguan.
Membantu SupervisorHSE dalamMelakukan simulasi dalam bentuk Drill misal :
kebakaran, evakuasi dan berkumpul di muster point, kebocoran gas, tumpahan bahan kimia
17. Perusahaan wajib memiliki tempat rujukan apabila terjadi keadaan darurat seperti yang tercantum dalam Prosedur
Rencana Tanggap Darurat serta dilampirkan bukti kerjasama & nomor darurat & di sosialisasikan kepada semua
karyawan.
18. Perusahaan wajib melaporkan kepada pihak pemerintahan terkait tentang keadaan darurat.Dalam menilai dan
menunjuk pemasok, tim proyek harus mempertimbangkan semua aspek metode kerja, material dan tenaga kerja
untuk memberikan keyakinan bahwa pemasok mampu untuk melaksan akan pekerjaannya dalam keadaan aman
tanpa memberikan risiko pada para pekerja, lingkungan kerja dan barang-barang milik PERUSAHAAN.
Bilamana pertimbangan bahwa vendor akan sangat mempengaruhi keselamatan pekerjaan, proyek manajer akan
meminta HSE koordinator untuk melakukan evaluasi HSE pada para Vendor potensial sebelum memberikan
penunjukan yang meliputi:
Inspeksi di tempat kerja pemasok.
Memeriksa dan meninjau SistemManajemen HSE pemasok kesesuaian dengan persyaratan yang diminta.
Tanya jawab dengan manajemen pemasok.
Tanggung jawabnya pada sasaran dari rencana HSE proyek.
Memeriksa sertifikasi HSE dari pemasok.
Menentukan hak dan tanggung jawabnya dalam bidang HSE.
Memeriksa catatan-catatan pelatihan pekerjanya. Semua surat penunjukan kerja harus secara jelas
menunjukkan kebutuhan akan HSE. Sebelum pembelian atau penyediaan material atau peralatan, maka
kegiatan pemeriksaan seperti berikut harus dilakukan :
Peralatan atau material yang dibeli harus sesuai dengan peraturan yang ada, standar atau
persyaratan yang diminta.
Sertifikasi test atau sertifikat kesesuaian dengan persyaratan harus didapatkan dari pemasok untuk konfirmasi
bahwa barangnya sama dengan persyaratan.
Sebuah catatan bahan-bahan berbahaya, yang berisi Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) harus dipelihara untuk
semua bahan berbahaya. Penyimpanan, pemakaian dan pembuangan harus
ada catatannya. Pengamanan di tempat kerja harus dipersiapkan sebelum kedatangan barang
tersebut.
Koordinator HSE di proyek akan merencanakan dan mengatur pelaksanaan berbagai pelatihan yang
diperlukan sepanjang pelaksanaan proyek.
Pelatihan tersebut meliputi :
Sistem Ijin kerja Aman
Perlindungan lingkungan.
Keselamatan pada pekerjaan yang tinggi.
Analisa keselamatan kerja.
Pertolongan pertama pada kecelakaan.
Situasi tanggap darurat.
Pelatihan induksi.
Keselamatan kerja pada pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Tool box meeting mingguan dan kampanye keselamatan dengan judul kejadian yang sedang berlangsung.
Bekerja di ruang terbatas.
kebakaran, tempat penampungan sementara berbagai limbah termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun, peralatan
pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta berbagai hal yang mendukung keberhasilan pelaksanaan
konstruksi.
Hal ini dimaksud sebagai induksi umum untuk membicarakan keadaan pekerjaan, lingkup pekerjaan dan informasi
yang diperlukan lainnya, dan termasuk pengenalan akan proyek yang ditekankan pada kebijakan HSE.
ELENMENT – 1 Nomor Dok : 01.CSMS/AM-L/IX/2019
KOMITMEN K3LL MELALUI KEPEMIMPINAN Rev. : 00
5. Progran Prosedur Senior Manager Pimpinan Tanggal : 30.09.2019
Tertinggi Perusahaan Halaman : 9 dari 13
Dilarang menggunakan bahan kimia atau bahan berbahaya di tempat kerja tanpa Lembar Data Keselamatan
Bahan (Material Safety Data HSE). Penanganan bahaya tersebut tertuang dalam bentuk Label, Simbol dan ini di
berikan di setiap kemasan. Catatan semua bahan kimia dan bahan berbahaya di tempat kerja harus diperlihara
dengansalinan Lembar Data Keselamatan Bahannya.
Semua personel yang bekerja dengan bahan kimia atau bahan berbahaya diharuskan mengikuti pelatihan yang
dilakukan oleh supervisornya atau dengan bantuan HSE Officer. Setiap personel yang terlibat ditempat kerja harus
digalakkan untuk mengenal bahaya dan melaksanakan perbaikan sebagai bagian dari tugas harian mereka.Semua
bahaya yang dapat dikenali yang diluar kemampuannya atau tidak dapat segera diperbaiki harus diamankan dengan
memasang penghalang atau tanda bahaya, dan segera melapor ke supervisor. Semua persoalan yang dilaporkan ke
supervisor yang tidak segera dapat diatasi, akan dicatat dan ditindak
lanjuti, tindakan harus segera diambil oleh supervisor.
ELENMENT – 1 Nomor Dok : 01.CSMS/AM-L/IX/2019
KOMITMEN K3LL MELALUI KEPEMIMPINAN Rev. : 00
5. Progran Prosedur Senior Manager Pimpinan Tanggal : 30.09.2019
Tertinggi Perusahaan Halaman : 10 dari 13
Apabila pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan Prosedur, JSA& SIKA maka Perusahaan
mengkomunikasikan kepada pimpinan tertinggi dan meminta persetujuan perubahan tersebut.
7.5 LINGKUNGAN
Perusahaan menjamin semua pekerja sadar akan kebersihan lingkungan disekelilingnya dan tertuang di dalam Analisa
Keselamatan Kerja dan akan dilakukan dalam inspeksi terhadap lingkungan.
Perusahaan beserta VENDOR-nya berketetapan akan perlindungan lingkungan hidup dan akan mengontrol semua
kegiatan operasional di lapangan dan akan berusaha sedapat mungkin tidakmengganggu lingkungan hidup selama
proyek berlangsung dengan cara sbb :
Menilai jenis bahan yang dipakai sedapat mungkin dengan manggantikannya dengan jenis yang
lebih ramah lingkungan.
Mengontrol pemakaian minyak dan pembuangan limbahnya pada peralatan dengan menerapkan
Prosedur pengelolaan limbah.
Meyakinkan bahwa bila terdapat bahan berbahaya dibutuhkan, ada prosedur yang aman diberlakukan untuk
mengontrol pemakaian, penyimpanan dan pembuangannya.
Menilai risiko dan potensi kejadian seperti tumpahan minyak, emisi yang mengakibatkan dampakpada
lingkungan.
Memelihara catatan material berbahaya. Mengidentifikasi setiap Bahan Berbahaya dan Beracun, menempatkan
seluruh material yang mengandung B3 dalam satu area khusus serta memberikanpapan peringatan dan
mengisolasi area tersebut dengan pagar pengaman.
ELENMENT – 1 Nomor Dok : 01.CSMS/AM-L/IX/2019
KOMITMEN K3LL MELALUI KEPEMIMPINAN Rev. : 00
5. Progran Prosedur Senior Manager Pimpinan Tanggal : 30.09.2019
Tertinggi Perusahaan Halaman : 11 dari 13
Kecelakaan yang hanya membutuhkan pengobatan oleh paramedic lapangan atau P3K.
* RI = Reported Incidents
Insiden yang mencakup peralatan atau material atau hampir celaka atau perubahan sesuatu keadaan yang
mengakibatkan kecelakaan atau kerusakan.
* Manhours exposure = Meliputi jumlah jam kerja sebenarnya yang bekerja di lapangan ( termasuk Perusahaan dan
VENDOR) dibawah kontrol proyek
* Day Lost = Hari kerja atau shift yang hilang dihitung dari awal kejadian hingga kehilangan hari kerja setelah
pengobatan
* Near Miss = Kejadian berbahaya yang bila sedikit saja keadaannya berbeda akan menyebabkan kecelakaan atau
accident.
Major Incident
Diklasifikasikan sebagai kejadian yang tidak diinginkan yang akan menyebabkan kerugian melebihi dana US$10,000
ELENMENT – 1 Nomor Dok : 01.CSMS/AM-L/IX/2019
KOMITMEN K3LL MELALUI KEPEMIMPINAN Rev. : 00
5. Progran Prosedur Senior Manager Pimpinan Tanggal : 30.09.2019
Tertinggi Perusahaan Halaman : 12 dari 13
Minor Incident
Didefinisikan sebagai kecelakaan atau sakit yang menyebabkan orang tidak mampu menjalankan aktifitasnya selama
3 hari termasuk hari istirahat.
8.4 PenyelidikanKecelakaan
Sewaktu terjadi kecelakaan, Komite Keselamatan akanmenunjukKoordinator HSE dengan dibantu oleh Safety
Officer dalamwaktu yang singkat akan melakukanpenyelidikan kecelakaan, harus ditunjuk sumber daya
yangmemadai untuk menyelidikisebab-sebab terjadinya kecelakaan.
Manajer Konstruksi akan mengeluarkan laporan lengkap kepada Perusahaan mengenai penyelidikan tersebut
dalam waktu 24 Jam setelah terjadinya insiden. Kegunaan utama dari penyelidikan adalah memastikan sebab-
sebab terjadinya kecelakaan dan menetapkan tindakan perbaikan yang sesuai, kemudian akan dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya kecelakaan yang sama. Semua dokumen, catatan, maupun informasi yang berkaitan
dengan proyek / pekerjaan dibuat, dilaporkan, didistribusikan, dikendalikan & dipelihara secara benar serta
untuk mencegah dari penggunaan dokumen yang tidak
diinginkan / tidak sesuai dengan kebijakan. Tool boxmeeting dalakukan setiap akanmemulai pekerjaan selama
projek berlangsung. Safety Meeting dilaksanakan setidaknya seminggu sekali selama proyek berlangsung.
Safety induction diberikan kepada setiap tamu dan personil baru yang bekerja di lapangan dan tamu yang
berkunjung ke lapangan. Setiap kegiatan proyek selalu mengintegrasikan aspek HSE dan implementasi HSE
melibatkan seluruh
personil &Manajemen Proyek.
ELENMENT – 1 Nomor Dok : 01.CSMS/AM-L/IX/2019
KOMITMEN K3LL MELALUI KEPEMIMPINAN Rev. : 00
5. Progran Prosedur Senior Manager Pimpinan Tanggal : 30.09.2019
Tertinggi Perusahaan Halaman : 13 dari 13
9 . AUDIT
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja HSE maka melakukan audit,audit dilakukan
1 ( satu ) tahun sekali, hasil audit di laporkan ke Pimpinan tertinggi sesuai dengan prosedur audit . Audit dapat
juga dilakukan untuk memonitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan project yang sedang dikerjakan yang
sifatnya internal.Ruang lingkup audit sesuai dengan ruang kerja HSE yang meliputi :
Management HSE
Personil Departement HSE
Personil teknis HSE
Kesehatan Kerja
Tindakan kondisi tidak aman
Pelatihan audit
Aspek Lingkungan
Kegiatan sendiri &kegiatan subkontraktor
Perusahaan melaporkan dokumentasi ke managemen agar ada perbaikan ke depan, Perusahaan harus menindak
lanjuti hasil audit.
Inspeksi dan audit HSE akan dilakukan untukmenguji kecocokan dengan rencana HSE dan prosedur yang ada.
Jadwal untuk inspeksi dan audit untuk semua lapangan akan disiapkan olehKoordinator HSE.
Keamanan penggunakan peralatan dan kesiapan akan situasi tanggap darurat akan menjadi prioritasinspeksi dan
audit.
Yudi Rifki
Direktur