Anda di halaman 1dari 46

STUDY KASUS MENGATASI

KECELAKAN KERJA DIPABRIK SEMEN

OLEH:
NAMA : EKO WE ASA PURBA
NIM : 5163230009
DOSEN PENGAMPU : DENNY HARYANTO SINAGA, s. Pd,
M. Eng

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019

1
Kata Pengantar

Pertama – tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan YME atas
Berkatnyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini secara tepat waktu.

Tujuan pembuatan makalah tentang penulis memohon maaf apabila isi dari makalah
ini masih jauh dari yang di harapkan karena penulis pun masih dalam proses pembelajaran.

Akhir kata dari penulis, Selamat membaca makalah ini, semoga bermanfaat.

Medan, Oktober 2019

Penulis

Daftar Isi

2
Kata pengantar...........................................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan.................................................................................................................... 3
1.1 latar belakang.......................................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang

Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan industri semen secara
umum diperkirakan termasuk rendah. Padahal Semen adalah salah satu substansi yang paling
banyak digunakan di bumi, membuat semen merupakan intensif dalam sumber daya yang
membawa akibat terhadap lingkungan lokal maupun global serta akibat bagi keselamatan &
kesehatan
Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya.

Didorong oleh kebutuhan umum untuk meningkatkan kinerja keselamatan dalam


industri, beberapa perusahaan semen telah bergabung dalam kelompok kerja yang dinamakan
Cement Safety Task Force (CSTF) yang didirikan pada bulan Mei 2001 di Monterrey,
Mexico.
Tugas diawali dengan kegiatan mendefinisikan keselamatan di industri secara umum
dan untuk memperkenalkan benchmarking yang ada secara nyata, dan semua anggota berbagi
data penting pada setiap kejadian yang bersifat fatal/cidera serius. CSTF melanjutkan
pekerjaan ini pada tahun 2002 dan beberapa perusahaan lain juga bergabung. Pada Mei 2003,
CSTF direformasi sebagai TF3 dibawah CSI”Agenda for action” dan melanjutkan kegiatan
bersama-sama bahkan lebih proaktif setelah itu.

Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Cement Sustainability Initiative (CSI)


telah berkomitment penuh untuk meningkatkan kinerja keselamatan kerja dalam perusahaan
mereka dan telah mencapai peningkatan yang berarti.

BAB II
PEMBAHASAN

4
1. Kebijakan perusahan yang tergabung dalam Cement Sustainability Initiative

Ruang lingkup yang tepat dari Sistem Manajemen K3 bervariasi tergantung pada
perusahaan, negara dan faktor lokal lainnya tetapi secara umum mensyaratkan :
- Adanya suatu kebijakan K3
- Struktur organisasi untuk menerapkan kebijakan
- Program implementasi
- Metode untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan dan adanya umpan balik
- Rencana tindakan perbaikan untuk peningkatan secara berkesinambungan.

Kebijakan K3 secara umum yang dipergunakan oleh perusahaan CSI, antara lain :
1. Kebijakan K3 secara berkelompok mensyaratkan semua Manajer setempat untuk :
 Mematuhi semua peraturan K3
 Menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman bagi semua pekerja ( baik
pekerja langsung maupun tidak langsung)
 Secara terus menerus meningkatkan praktek K3 industri yang terbaik

2. Kebijakan K3 group juga mensyaratkan semua pekerja ( baik langsung maupun tidak
langsung) untuk :
 bekerja dengan cara yang aman & sehat sebagaimana disyaratkan oleh hukum
dan diperintahkan oleh Manajemen.

Beberapa elemen sistem Manajemen K3 yang digunakan oleh perusahaan CSI digambarkan
sbb :

Kebijakan Kesehatan & Keselamatan :

1 Prinsip-prinsip Panduan :
Semua orang yang bekerja di perusahan CSI mempunyai hak untuk
mendapatkan lingkungan/kondisi kerja yang aman dan sehat dan mempunyai
kewajiban untuk memberikan kontribusi pada kondisi tersebut dengan berperilaku
yang bertanggung jawab. K3 dipandang sebagai nilai bisnis utama yang diintregasikan
pada seluruh kinerja bisnis. Setiap cidera atau kasus sakit akibat hubungan kerja,
dapat dihindari dengan sistem kerja , peralatan , substansi, training dan supervisi yang
tepat. Manajemen K3 yang efektif mencakup penilaian resiko dari desain lokasi sejak
awal - tahap konstruksi, komisioning dan perencanaan secara keseluruhan dari
suatu organisasi dan pemeliharaannya. Semua kegiatan operasinal kami harus
secara kontinyu meningkatkan kinerja K3.

2 Peran dan tanggung jawab manager


Setiap Manager di semua jenjang, menjamin kesehatan dan keselamatan untuk
orang- orang yang ada di tempat kerja di bawah tanggung jawabnya. Manager harus
menerapkan kebijakan dan sistem dalam area kontrol dan pengaruhnya. Chief
Executive officer (CEO) memikul tanggung jawab ini pada level group, ia
mendukung dengan tingkat kepedulian yang tinggi untuk menjamin bahwa dalam tiap
divisi dan unit bisnis manajemen memiliki otoritas, keahlian dan sumber daya yang
diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.

5
Group Executive/Vice President SDM dari Perusahaan bertanggung jawab
untuk mengkoordinasi dan mengevaluasi kembali secara keseluruhan kebijakan K3,
memberikan rekomendasikan mengenai hal tersebut kepada Komite Eksekutif.

Semua karyawan memiliki tanggung jawab untuk kesehatan & keselamatan


mereka sendiri dan teman lainnya yang berada dalam lingkup/terpengaruh oleh
tindakan mereka.

3 Divisi Korporasi
Divisi ini memiliki suatu sistem Manajemen K3 untuk memastikan adanya
peningkatan kinerja secara berkesinambungan. Hal ini didasarkan pada kebijakan K3
yang merefleksikan kebijakan korporasi dalam hal prinsip-prinsipnya, kerangka kerja,
tanggung jawab, koordinasi dan pengawasan, kewajiban ini juga mencakup Unit baru
yang bergabung dengan Perusahaan. Sumber daya tertentu seperti manusia, keuangan
di dedikasikan dan di identifikasikan guna mencapai target.

4 Resiko
Proses manajemen dipastikan tersedia untuk menjamin resiko telah di
identifikasikan secara baik, terkontrol dalam organisasi. Karyawan, kontraktor dan
konsumen berhak dan wajib mendapatkan informasi mengenai resiko yang ada dan
langkah-langkah yang diambil untuk meminimalkannya. Suatu sistem monitoring
dan kesiagaan/alert dipastikan tersedia, yang akan memastikan adanya kontrol
pada resiko di tingkat Manajemen sesuai tingkat keseriusannya.

5 Audit & Inspeksi Keselamatan


Audit dan inspeksi direncanakan dan dilakukan secara reguler. Audit &
Inspeksi dilaporkan dan digunakan untuk tindakan korektif dan preventif, yang
dikelola dengan cara yang sama seperti yang dilakukan saat analisa suatu cidera.

Inspeksi dan audit ini dilakukan oleh Manajemen tingkat lini yang dilatih
untuk tujuan tersebut, mencakup juga tingkat Management Atas. Personil dilibatkan
sebanyak mungkin dalam audit dan inspeksi ini.

Sebagai tambahan audit internal ini, diperlukan adanya audit silang antara
lokasi kerja yang berbeda, yang menggunakan apa yang disebut tehnik “ fresh view”.

6 Analisa Cidera dan Malfungsi

Cidera, kejadian hampir celaka/near-miss atau gangguan fungsi apapun


merupakan subyek dari suatu penyelidikan yang mendalam dan metodis, yang
dilakukan oleh Manager (di sektor yang menjadi tanggung jawabnya), dengan bantuan
dari staff/unit keselamatan dan personil yang terluka atau terlibat.

Laporan harus dibuat dan memuat detail apa yang yang terjadi dan tindakan
yang diambil ( atau yang dilakukan dan skala waktunya) untuk mencegah terulang
kembali, usaha investigasi harus proporsional pada resiko potensial.

Pelaporan dan komunikasi mengenai cidera harus sesuai dengan arahan Group dan
Divisi. Komite Manajemen K3 wajib secara reguler memeriksa relevansi tindakan yang
diambil dan menjamin bahwa tindakan tersebut dilakukan.

6
1.1 Pencegahan dan Kontrol resiko

Peralatan Menetap dan Bergerak


Instalasi baru didesain dan dibangun dengan mempertimbangkan keamanan operasi dan
keamanan personil perawatan. Instalasi dan peralatan yang bergerak harus diperlihara secara
efektif, diuji dan dilakukan inspeksi, merupakan subyek untuk dikontrol secara rutin.

Alat Pelindung Diri (APD)


APD guna keperluan kerja harus diidentifikasi, kondisi di mana APD harus dikenakan
harus ditentukan dan direncanakan secara sesuai dan dirancang meliputi training dan
pengawasan untuk menjamin APD dikenakan (lihat Appendix data sheet penggunaan APD)

Instruksi, peraturan dan prosedur


Instruksi, peraturan dan prosedur dibuat sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara aman,
tanpa resiko pada kesehatan, dan sesuai dengan penilaian resiko, akan bersifat :
- Tertulis
- Selalu disesuaikan / diperbaharui
- Sesuai dengan peraturan hokum/regulasi
- Realistik
- Diketahui dan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat
- Ditindaklanjuti dan dihargai

Program Tanggap Darurat


Semua lokasi kerja harus memiliki rencana tanggap darurat, yang berhubungan dengan
sifat operasi mereka dan resiko yang telah dinilai. Rencana ini harus di perbaharui, jika
diperlukan dikomunikasikan dan dipraktekan secara rutin.

Latihan wajib dilakukan dan dilatih secara rutin mencakup skenario yang
direncanakan atas resiko yang berpotensi tinggi.
(lihat appendix untuk kebijakan tanggap darurat)

Kontraktor
Peraturan K3 diterapkan dengan cara sama untuk kontraktor dan karyawan yang bekerja di
lokasi, kontrak kerjasama dengan pihak Kontraktor harus menentukan hak dan kewajiban tiap
pihak dalam hal K3. Kemampuan pihak yang dikontrak untuk bekerja secara aman menjadi
kriteria seleksi yang utama.

K3 harus secara efektif dikelola di lokasi kerja. Hal ini harus mencakup audit secara rutin.
Kontraktor secara aktif dibantu dalam masalah keselamatan. Indikator kinerja keselamatan
untuk Perusahaan dicatat dan dilaporkan dan merupakan alat evaluasi kinerja. Apabila kinerja
keselamatan buruk tidak akan ditoleransi dan dapat menyebabkan pemberhentian lebih
cepat.

Pelatihan & Komunikasi


Pelatihan

7
Rencana dan program yang sesuai harus dibuat untuk menjamin semua personil memiliki
kompetensi dalam bidang K3, ini mencakup tersedianya pelatihan &
perlunya pengalaman yang sesuai.
Pelatihan Keselamatan meliputi :
- Pelatihan perilaku selamat dan mengapa K3 merupakan hal yang penting
- Pelatihan Manajemen K3
- Pelatihan penilaian resiko
- Pelatihan mengenai prosedur dan metode
- Pelatihan penggunaan peralatan kerja
- Pelatihan guna mendapatkan otorisasi dan lisensi
Ini menyangkut semua personil seperti :
- karyawan baru dan karyawan tidak tetap
- staff yang telah ada (penempatan kembali, promosi, transfer, mutasi)
- Manajemen ( audit, investigasi, tindakan pencegahan, rapat untuk memfasilitasi, dll)
- kontraktor sesuai keperluan
Semua pelatihan keselamatan terdata, khususnya pada file pribadi secara rutin harus
dikaji ulang.

Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu faktor penting dari program keselamatan, harus mencakup
informasi mengenai program keselamatan khusus setiap lokasi, umpan balik dalam hal
kinerja dan tindakan yang diambil, mempelajari hal penting guna mencegah kecelakaan.
Hal ini akan mendukung arus informasi yang bebas (dari atas ke bawah dan
sebaliknya)

Sistem Tanda masuk untuk Kontraktor

Analisa memperlihatkan bahwa kontraktor (pekerja tidak langsung) mempunyai resiko lebih
besar dalam hal tingkat fatalitas dan kemungkinan cidera, sementara kontraktor tentu saja
bertanggung jawab penuh untuk keselamatan mereka sendiri, diperlukan adanya
tanggung jawab Manajemen yang lebih jelas untuk menjamin bahwa kotraktor- kotraktor
tersebut benar-benar sadar akan resiko kerja di lapangan dan secara bersama menjamin
bahwa kontraktor tersebut melakukan pekerjaan dengan cara yang aman dan bertanggung
jawab.

Beberapa negara ( misalnya : Irlandia, Inggris) telah mengembangkan suatu sistem tanda
masuk (paspor) untuk pembelajaran awal (pre-edukasi) dan kualifikasi awal (pre- kualifikasi)
kontraktor sesuai dengan persyaratan keselamatan sebelum memasuki lokasi kerja. Skema
yang digariskan di bawah ini merupakan prinsip-prinsip umum yang harus diterapkan pada
semua keadaan .

Sistem paspor keselamatan untuk Kontraktor telah dipergunakan secara luas baik untuk
operasi di off-shore maupun on-shore pada industri minyak dan gas. Mereka menyediakan
suatu alat sederhana dan praktis untuk menjamin bahwa semua kontraktor yang bekerja
di setiap lapangan perusahaan telah mempunyai kompetensi, mendapat induksi dan dilatih
dalam hal sistem keselamatan dan persyaratan keselamatan yang minimum. Sistem paspor
keselamatan bervariasi dalam format dan ruang lingkupnya, tapi secara tipikal mencakup hal-
hal berikut ini :

8
ο Untuk setiap kontraktor diterbitkan paspor yang ditandatangani dan diberi tanggal setelah
menyelesaikan program training induksi keselamatan yang hasilnya memuaskan dan evaluasi
pelatihan kompetensi atau keahlian apapun.
ο Paspor secara umum memiliki validitas yang terbatas baik dalam jenis pekerjaan yang
dilakukan kontraktor (mis. hot work) maupun waktu validitas paspor tsb.
ο Sistem paspor mensyaratkan pelatihan penyegaran dengan interval waktu tertentu yang
diperlukan untuk menjaga agar paspor tetap valid.
ο Skema pengadaan mungkin mencakup paspor dan persyaratan yang berbeda-beda untuk
setiap pekerja dan supervisor.
ο Paspor dapat berfungsi sebagai alat sederhana baik untuk kontraktor maupun
personil perusahaan untuk mengecek apakah seseorang telah dilatih dan cocok melaksanakan
tugas yang diberikan, dan kapan pelatihan ulang diperlukan. Jika paspor tidak berlaku,
kontraktor tidak dapat melakukan pekerjaan. Ini memberikan insentif pada kontraktor untuk
menjamin bahwa mereka memiliki hak pelatihan dan akreditasi, dan juga menjaga agar
paspor mereka selalu diperbaharui.
ο Elemen pelatihan untuk mendapatkan paspor dapat meliputi :
- Pengenalan hukum K3
- Ijin kerja yang berlaku
- Praktek kerja yang aman
- Prosedur lock-out untuk elektrikal
- Akses dan jalan masuk
- Prosedur pelaporan kecelakaan & cara mendapatkan pertolongan pertama
- Prosedur hot work (pengelasan dan pemotongan)
- Pencegahan kebakaran dan prosedurnya
- Penanganan bahan berbahaya dan resikonya serta alat pelindung diri (APD)
- Manual handling
- Bekerja dengan keran (crane) dan alat-alat berat
- Penggalian/ekskavasi
- Tool box talks
- Penilaian/analisa resiko
- Dalam beberapa kasus sejumlah perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara
bersama-sama untuk memperoleh dan mengembangkan sistem paspor keselamatan untuk
kontraktor, hal ini untuk menghindari kebutuhan pelatihan yang tidak perlu dan berulang
dimana kontraktor memerlukan paspor yang berbeda untuk setiap lokasi.

2.3. Slogan-slogan safety


Sebagai bagian dari sistem Manajemen K3, banyak perusahaan CSI yang telah
mengembangkan slogan-slogan dan tanda-tanda keselamatan, hal ini digunakan untuk
menggarisbawahi pentingnya keselamatan setiap hari dan untuk menjamin bahwa karyawan
sadar akan tanggungjawab mereka untuk bekerja secara aman.

Berikut ini beberapa contoh slogan yang digunakan

2. Penyebab kejadian fatal di Perusahaan CSI

9
Karena kejadian fatal merupakan tragedi paling serius yang dapat terjadi pada industri semen,
TF3 mengumpulkan semua data statistik yang ada, dan melakukan analisa secara menyeluruh
untuk memperoleh strategi pencegahan kejadian fatal yang paling mungkin.

Data dari sejumlah anggota CSI dikumpulkan dan dianalisa sbb :


 Terjadi 389 kecelakaan fatal dari 300,000 karyawan selama 4 tahun terakhir
 Rasio kecelakaan fatal yang terjadi pada kontraktor, bila data tersedia 8 (delapan)
 kali lebih banyak dibandingkan karyawan
 Rasio keseluruhan bila dikombinasikan (karyawan dan kontraktor) adalah 2.67 untuk
study tersebut.

Analisa berdasarkan penyebab memperlihatkan bahwa 79% dari kejadian fatal timbul dari 3
penyebab utama :
- Lalu lintas/trafik dan peralatan bergerak ( 43%)
- Jatuh dari ketinggian dan tertimpa benda yang terjatuh ( 21%)
- Terjepit / terperangkap dalam peralatan yang bergerak (15%)

Kejadian fatal berdasarkan kategori umur, jam, hari dan bulan, pekerjaan
o Kecelakaan fatal karyawan tertinggi terjadi pada usia 30-40 an ο Kecelakaan fatal
kontraktor tertinggi terjadi pada usia 40-50 an ο Kecelakaan fatal pihak ketiga
tertinggi terjadi pada usia belasan
o Data yang terkumpul memperlihatkan : waktu kejadian fatal tertinggi pada jam 10
pagi sampai tengah hari
o Kejadian fatal lebih banyak terjadi pada hari Senin dibandingkan dengan hari- hari
lainnya dalam seminggu
o Tingkat cidera tertinggi terjadi bulan January dan Maret, mungkin berhubungan
dengan kondisi cuaca dingin.
o Pengemudi mencapai kontribusi hampir 50 % dari kejadian fatal

Kategori resiko Tinggi Pencegahan :


 Kontraktor – Manajemen keselamatan kontraktor
 Karyawan tidak tetap yang masih muda – Induksi K3 secara khusus
Penyebab langsung
 Lalu lintas & peralatan bergerak (43%) - Pelatihan bagi pengemudi
 Jatuh dari ketinggian atau kejatuhan - Prosedur keselamatan untuk bekerja di
obyek dari ketinggian ( 21%) ketinggian dan pelindung dari kejatuhan
 Terjepit pada peralatan yang - Prosedur isolasi peralatan.
bergerak (15%)

Penyebab Cidera Pencegahan

10
- Terpeleset, tersandung dan jatuh - Housekeeping, membersihkan jalan lalu
lintas/walkways
- Obyek yang terjatuh/bergerak - Pelindung pada mesin dan area yang tinggi.
- Mengangkat dan beban berlebih - Pelatihan manual handling

Jenis Cidera
- Lengan dan tangan - Penggunaan APD yang sesuai & benar
- Kaki dan telapak kaki - Penggunaan APD yang sesuai & benar
- Cidera punggung - Penggunaan lifting gear, forklift

APD: Alat Pelindung Diri

3.6. Segitiga Cidera (Injury Triangle)

Untuk tiap industri, seperti terlihat pada contoh, ada hubungan statistik antara berbagai
kategori keseriusan cidera dari “kejadian hampir celaka /near miss” hingga kematian atau
kejadian fatal. Hal ini penting untuk menitikberatkan pada perlunya monitoring dan
pengurangan “kejadian hampir celaka” untuk mengurangi kemungkinan cidera yang bersifat
serius. CSI TF3 belum mengumpulkan dan menganalisa data kejadian ”hampir celaka”,
namun beberapa Perusahaan CSI telah melakukannya secara pribadi dan telah terbukti
membawa manfaat.

Keselamatan Mengemudi

Golden Rule :
Semua kategori kendaraan, termasuk self propelled mobile plant, tidak boleh dioperasikan
kecuali :
ο Kendaraan sesuai dengan tujuannya, dilakukan inspeksi dan konfirmasi sesuai dengan
standar kerja yang aman (SOP).
ο Jumlah penumpang tidak boleh melebihi spesifikasi desain pabrik kendaraan tersebut.
ο Muatan aman dan tidak melebihi spesifikasi desain pabrik atau batas legal untuk
kendaraan
ο Sabuk pengaman dipasang dan dipergunakan oleh semua penumpang.
ο Helm keselamatan (safety helmet) dipakai oleh pengendara dan penumpang sepeda motor,
sepeda, quad, snow-mobile dan kendaraan yang sejenis
Pengemudi tidak diberi wewenang untuk mengoperasikan kendaraan kecuali :
ο Mereka sudah terlatih, mempunyai sertifikat dan secara medis sehat untuk
mengoperasikan kendaraan
ο Mereka tidak di bawah pengaruh alkohol, obat-obatan , atau menderita
kelelahan/fatigue
ο Mereka tidak menggunakan handphone atau radio saat mengemudi

(praktek terbaik adalah dengan mematikan semua telpon dan radio 2(dua) arah saat
mengemudi)

11
Mundur dengan aman untuk kendaraan penarik di jalan/road haulage dan
mobile plant

Standard berikut ini adalah persyaratan minimum yang digunakan oleh salah satu Perusahaan
CSI untuk menjamin sistem yang aman dan efektif untuk memundurkan kendaraan.
Persyaratan tambahan serta peraturan lokal harus juga dijalankan sepanjang waktu.

Semua perusahaan yang memiliki dan menyewa kendaraan penarik dan mobile plant harus
memiliki suatu sistem peringatan mundur yang dapat didengar dan efektif, jika
memungkinkan suatu sistem yang dapat terlihat seperti bleeper mundur yang dilengkapi
dengan lampu mundur warna putih.

Kendaraan penarik dan kendaraan bergerak milik kontraktor yang bekerja untuk perusahaan
wajib juga memiliki sistem peringatan mundur yang dapat didengar dan dilihat secara efektif.

Penilaian resiko harus dilakukan di tiap lokasi untuk mengidentifikasi langkah- langkah
kontrol lebih jauh yang mungkin diperlukan, mis. sistem Manejemen lalu- lintas, tanda-tanda
atau banksmen yang terlatih, dll. Sebagai tambahan, penilaian resiko harus dilakukan
untuk semua kendaraan dan peralatan bergerak guna identifikasi apakah diperlukan
peningkatan visibilitas pengemudi, seperti perlunya cermin tambahan atau kamera untuk
mundur dengan monitor di dalam kabin pengemudi.

Operator kendaraan yang membawa penumpang secara rutin serta kendaraan lain yang
mengunjungi lapangan harus benar-benar didukung untuk memasang alat peringatan mundur
yang sesuai, guna menjamin kendaraan tersebut dapat bergerak secara aman. Untuk
sementara, standar kerja/operasi yang aman sebagai alternatif harus dibuat.

Jika kendala lingkungan menimbulkan masalah terkait dengan penggunaan sistem peringatan
untuk mundur yang terdengar, alat audible alternatif dapat dipasang, mis. suatu alat yang
mengubah intensitas suaranya tergantung pada tingkat kebisingan lingkungan atau alat yang
secara terarah serta tidak terlalu menganggu lingkungan (white noise). Jika peraturan lokal
secara tegas melarang adanya sistem suara, alternative lain tetapi sama efektifnya harus
tersedia.

Sistem peringatan untuk mundur secara rutin harus dicek dan secara khusus juga dilakukan
sebelum dimulainya hari kerja/shift. Saat pengecekan sistem peringatan untuk mundur yang
bersuara, pemeriksaan harus juga menjamin suatu tingkat intensitas kebisingan yang
mencukupi.
Tehnologi kamera untuk melihat ke belakang dapat membantu operator loader dan
pengemudi truk untuk melihat apa yang terjadi di area mereka, yang sebelumnya secara
tipikal tidak dapat terlihat.

Feature sistem kamera untuk melihat ke belakang meliputi :

ο Heavy –duty design, dapat tahan di lingkungan yang keras - tahan air
ο Sistem hitam putih atau berwarna
ο Iluminator infra untuk lokasi kerja dengan penerangan yang rendah
ο Kabel multi seksional agar pemeliharaan lebih mudah
ο Ruang pandang yang luas.
ο Microphone built –in dengan suara yang jelas .

12
ο Kerangka tahan tumbukan (high impact resistance housing)
ο Kompensasi backlight guna mengontrol kualitas gambar untuk semua kondisi penerangan

Selalu mengemudi secara waspada


Beberapa pengemudi kendaraan berpikir bahwa dengan mengetahui tehnik mengemudi dasar
seperti mengubah gear, mengerem dan berputar sudah cukup untuk dipertimbangkan
sebagai pengemudi yang baik. Hal ini salah karena untuk menjadi pengemudi yang aman,
anda memerlukan bukan hanya tehnik tetapi juga tanggung jawab dan sikap profesional
berhubungan dengan apapun yang terjadi saat mengemudi; apakah ini berhubungan dengan
kita sendiri, dengan kondisi jalan, pengemudi lain, pejalan kaki dan kondisi cuaca ( lihat
appendix untuk datasheet Safe Driving).

Pengemudi yang baik

Beberapa aktifitas guna mendorong anda mengemudi secara benar adalah :


Perhatian :
Ini berarti selalu waspada pada apa yang tejadi atau dapat terjadi, bukan hanya apa yang anda
lakukan, tetapi juga apa yang dilakukan pengemudi lain atau orang lain di sekitarnya.
Akuntabilitas : bertanggung jawab untuk konsekuensi yang mungkin terjadi dari tiap tindakan
atau kejadian, ini berarti mengambil keputusan yang benar dan tepat waktu,
sesuai dengan situasi yang ada.

Tetap tenang :
Tetap tenang dan kalem , bahkan saat berada di bawah provokasi eksternal. Jangan melarikan
diri.
Peringatan : Cintalah kehidupan, kehidupan kita dan kehidupan orang lain, hal ini akan
mengarahkan kita untuk mengemudi dengan hati-hati, memberikan hak pejalan kaki,
kendaraan emergensi , dll.

Taati rambu-rambu di jalan :


Mengetahui dan selalu mentaati rambu-rambu jalan, bahkan jika tidak ada kendaraan lain di
dekat kita. Ini akan mencegah kecelakaan yang mungkin saja terjadi . Operasikan dan
pelihara kendaraan anda dengan benar; kegagalan tehnik apapun akan menghabiskan waktu
dan uang. Cidera yang diakibatkan oleh kegagalan mekanis dapat mengarah pada resiko
yang bersifat fatal.
Mengemudi secara waspada

Aktifitas utama yang perlu dikembangkan adalah mengemudi dengan hati-hati, banyak
kecelakaan dapat dihindari dengan mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan kesalahan
yang dilakukan orang lain. Mengemudi dengan hati-hati artinya mengantisipasi dan berfikir
mengenai orang lain.
Aturan untuk mengemudi secara hati-hati adalah :
Selalu waspada untuk menghindari kejutan yang pasti tidak menyenangkan, selalu melihat
bukan saja pada jalan di depan tetapi juga di sisi lainnya. Gunakan kaca spion dan jika
pandangan terbatas, kurangi kecepatan. Selalu menjaga jarak aman dari kendaraan di depan
anda, gunakan aturan 3-4 detik : 3 detik membuat jarak dalam kondisi normal dan 4 detik
dalam kasus kondisi mengemudi yang tidak sesuai. Saat mengemudi, kontrol kendaraan
secara penuh-indikasikan gerakan anda kepada pengemudi lainnya saat berhenti atau

13
berputar, beritahukan pada mereka sebelumnya. Walaupun anda mempunyai hak jalan,
perhatikan selalu kendaraan lain. Jangan pernah mengira bahwa mereka akan memberikan
anda hak jalan .
Jangan pernah mengganggu pengemudi lainnya, apakah memprovokasi mereka atau
membalas dendam.
Antisipasi reaksi pejalan kaki, khususnya bila berada di dekat sekolah / rumah sakit.

3.8.2. Bekerja di ketinggian

Kontrol yang berkaitan dengan bekerja di ketinggian atau pada ruang tertutup/confined space
(mis. ijin kerja, penilaian resiko pekerjaan) akan efektif untuk mengurangi cidera dengan
meningkatkan kesadaran akan bahaya, menjamin diterapkannya metode kerja yang benar dan
pastikan bahwa peringatan yang sesuai telah dikomunikasikan. Penggunaan wajib dari
berbagai peralatan keselamatan (harness, safety nets) yang dipastikan untuk melindungi
pekerja dari kemungkinan terjatuh, meminta perijinan dan inspeksi secara rutin di tempat
kerja biasanya merupakan metoda yang umum dipergunakan ( lihat appendix untuk
datasheet Working at height)

Tangga
1. Tangga utama hanya untuk akses
2. Sebelum dipergunakan, pastikan apakah tangga dalam kondisi baik
3. Tangga harus terikat dan berpijak pada alasnya
4. Tangga harus diperpanjang1 (satu) meter di atas platform sebagai pegangan tangan saat
naik/turun.
5. Sebagai pemandu sudut, tangga harus “one out every four up”.

Scaffolding/perancah
1. Semua perancah harus didirikan, diubah atau dibongkar oleh ahli perancah
yang terlatih , kompeten dan mempunyai sertifikat.
2. Peralatan pelindung jatuh (fall arrest) harus dipergunakan oleh ahli perancah jika bekerja
di atas 4 meter dengan sisi yang tidak terlindung (untuk pekerja lain, batas ini biasanya hanya
2 meter)
3. Perancah harus diinspeksi oleh orang yang kompeten dan pelaporan hasil inspeksi
terdata pada buku log perancah.
a. Sebelum penggunaan pertama
b. Setelah perubahan yang substansial c. Setelah angin besar atau tumbukan
d. Jangka tertentu yang tidak melebihi 7 (tujuh) hari.
4. Jangan pergunakan dan bekerja dengan perancah kecuali luas platform perancah
tersebut minimal 4 board, dilengkapi dengan handrail, intermediate rail dan toe board .
5. Pekerjaan ringan dapat dilakukan tanpa handrail tetapi diperlukan penggunaan
full harness yang dapat dikaitkan pada anchor
6. Akses harus dilengkapi dengan tangga yang aman
7. Jangan memindahkan board perancah, handrail atau anchor untuk menjalankan
kegiatan.
Perubahan hanya dibuat oleh scaffolder yang mempunyai kompetensi. Perancah Bergerak
(Mobile scafoold tower)

14
1. Dioperasikan oleh tenaga yang terlatih, kompeten, dan mempunyai sertifikat yang sesuai.
2. Dioperasikan di landasan tanah yang rata dan kuat, terbebas dari adanya pekerjaan di
bawah tanah.
3. Area kerja di bawah – sekitarnya ditandai dengan lingkaran atau alat/tanda yang sesuai.
4. Platform dilengkapi dengan handrail, intermediate rail dan toeboard. Akses menuju
platform harus malalui tangga internal.
Bekerja pada Permukaan Tambang

Driller dan tenaga pembuat lubang ledakan (loading shotholes) bekerja berdekatan
dengan sisi permukaan tambang, walaupun mereka telah bertindak secara hati-hati saat
berada di lokasi, suatu bentuk perlindungan sisi permukaan tambang tetap diperlukan. Sistem
yang direkomendasikan seperti penggunaan strapping/pengikat antara tiang alumninium
yang terikat secara kuat, tiang galah dan pengikatnya juga dapat dipergunakan
untuk menangani situasi di mana seseorang mungkin harus mendekat ke arah barrier. Standar
kerja aman, untuk menggabungkan semua kegiatan harus tersedia untuk tim
pekerja/pengawas keselamatan. Setiap pekerja mungkin perlu menggunakan harness dan
harus dilatih untuk penggunaannya.

Penggunaan Safety harneses

Semua safety harnesses (termasuk yang digunakan oleh kontraktor) harus dicek sebelum
dipergunakan untuk item berikut :
a. Terdapat label yang dapat dilacak dan dilekatkan sesuai keperluan pada alat tsb. b.
Pengecekan jaring dan tali temali :
- Kemungkinan adanya lubang atau sobekan
- Dipergunakan secara berlebihan
- Terbakar atau terkena zat kimia
- Serat telah mengeras/kaku
- Bagian jahitan terbebas dari lubang. c. Pengecekan fitting logam :
- Adanya sisi yang tajam
- Cara penggunaan yang berlebihan
- Pengoperasian yang kurang benar
- Adanya distorsi/kerusakan
d. Jangan gunakan peralatan ini untuk aktifitas yang akan merusaknya mis. jangan
mematahkan lanyard.
e. Jika peralatan dalam kondisi basah-lembab , keringkan di lokasi dengan ventilasi yang
baik dan jauhkan dari sumber panas secara langsung.

Bekerja di ketinggian :

Golden Rules :
Bekerja pada ketinggian 2 meter (6 kaki) atau lebih tinggi dari atas tanah tidak dapat
dilakukan , kecuali :
ο Bila dipergunakan/tersedia platform menetap (fixed) yang dilengkapi dengan guard atau
handrail dan telah disetujui oleh tenaga yang mempunyai kompetensi untuk hal tersebut, atau
ο Dipergunakannya peralatan penahan jatuh yang memiliki :
- anchor yang baik dan benar, dengan overhead yang telah terpasang

15
- full body harness menggunakan kunci ganda dengan pengancing yang dapat mengunci
sendiri untuk tiap sambungan yang ada.
- lanyard terbuat dari serat sintetis
- tahan guncangan/shock absorber
ο Peralatan penahan jatuh akan menahan dari kondisi terjatuh secara bebas setinggi kurang-
lebih 2 meter ( 6 kaki).
ο Dilakukan inspeksi secara visual pada peralatan penahan jatuh dan bagian- bagiannya,
peralatan yang telah rusak atau tidak dapat dipergunakan lagi harus dikeluarkan dari daftar
peralatan/penggunaan.
ο Hanya tenaga yang mempunyai kompetensi yang dapat melaksanakan kegiatan

3.8.3. Isolasi/Lock out Peralatan

Isolasi adalah salah satu area penting dari keselamatan peralatan dan dengan
berkembangannya tehnologi di dunai industri, prosedur ini menjadi lebih komplek,
tetapi sistem yang efektif yang secara pasti akan mengisolasi mesin dari semua sumber
energi yang ada adalah hal yang amat esensial.
(lihat appendix untuik Tag out lock out procedures)

Sistem Isolasi dari bahaya

Prosedur isolasi yang tertulis dan detail harus ditentukan dan disahkan, dan hal ini harus
mencakup semua area isolasi :
Isolasi Elektrikal
ο Matikan semua switch isolasi elektrikal , yakinkan bahwa isolasi lokal efektif, beberapa
mesin memerlukan isolasi sub-station. Setiap pekerja harus memiliki kuncinya pribadi untuk
menjamin proses isolasi tersebut.

Isolasi proses
ο Matikan suplai udara bertekanan/compressed air supply
ο Matikan steam
ο Cegah elevator run-back
ο Alihkan system tranportasi
ο Cegah masuknya material
ο Lakukan isolasi pada barring gear
ο dll
Proses ini harus dirinci untuk setiap prosedur isolasi yang potensial, setiap langkah harus
dilakukan dan kemudian di beri tanda (tagged off). Pemeriksaan akhir wajib dilakukan oleh
Supervisor sebelum memulai suatu pekerjaan.

3.8.4. Tergelincir, Tersandung dan Jatuh (slips, trips, and falls)

Tergelincir, tersandung dan terjatuh adalah penyebab umum yang lain dari cidera dalam
industri, hal ini dapat terjadi di/dari permukaan yang tidak rata pada lokasi penambangan dan
jalan atau adanya masalah dengan housekeeping yang kurang baik di area kerja.
Sebagaimana hasil dari analisa kecelakaan, tergelincir, tersandung dan terjatuh menyebabkan
hampir 30% dari cidera
(lihat catatan untuk slips, trips and falls prevention policy).

16
Kemungkinan tergelincir, tersandung dan terjatuh dapat dikurangi melalui prosedur
housekeeping sederhana sebagai berikut :
ο Jaga tempat kerja agar selalu tetap rapi
ο Pergunakan tempat pembuangan scrap dan sampah yang tersedia.
ο Tata letak dan tata ruang yang rapi dapat menghindarkan kemungkinan cidera
ο Pekerjaan tidak dapat dianggap selesai sampai Anda selesai merapikannya.
ο Housekeeping yang baik mengarah pada keselamatan secara lebih luas.
ο Tumpuk dan tatalah material pada posisi yang stabil dan kokoh
ο Letakkan alat dan peralatan lain untuk menghindari terjatuh atau menjatuhi orang di
bawahnya
ο Pasang rambu-rambu dengan jelas di pagar atau penutup lubang di lantai, atap atau tanah.
ο Rapikan dan bersihkan gang, jalan setapak, jalan dan tangga dari penghalang.
ο Setiap pekerjaan penggalian di area kerja harus diberi tanda/dikelilingi dengan
handrail.
ο Menyediakan toeboard dan railing pada semua perancah dan platform.
ο Saat bekerja di ketinggian singkirkan semua material yang dapat terlepas seperti baut,
mur, pea\ralatantools, kayu-kayu,dll jika pekerjaan telah selesai.
ο Jangan pernah melemparkan alat atau material, pastikan disampaikan dari tangan ke
tangan
ο INGAT, sebuah mur atau baut yang terjatuh dari ketinggian dapat membunuh seseorang.
3.8.5. Manual Handling

Karena sifat suatu tugas yang kadang berulang terkait dengan produksi semen, penting untuk
menjamin bahwa telah diberikan pelatihan yang benar pada karyawan mengenai manual
handling ( lihat appendix untuk Manual Handling procedure).
ο Pertama kenali pekerjaan, jika anda pikir beban tersebut terlalu berat mintalah bantuan
atau gunakan keran (crane) atau forklift.
ο Perhatikan sisi yang tajam, pecahan atau paku
ο Lepaskan atau tekan paku yang ada sebelum anda melewati material tersebut atau
membuangnya.
ο Jangan mencoba membawa beban yang anda tidak dapat memikulnya dan singkirkan
dahulu penghalang yang ada sebelum mengangkat barang tersebut.
ο Tumpuk barang dengan hati-hati dan rapi di truk atau trailer
ο Saat mengangkat beban yang berat, pergunakan kaki anda sebanyak mungkin untuk
menopang otot punggung anda.
ο Pastikan ada pegangan yang cukup kuat untuk bahan tertentu.
ο Jaga punggung anda tetap lurus dan menghadap ke depan
ο Lenturkan dan tekuk lutut anda
ο Ambil posisi yang stabil, angkat dengan kokoh dan jangan memelintirkan badan anda.
ο Saat mengangkat atau membawa suatu peralatan, perhatikan titik beban.

3.8.6. Kebakaran

Secara umum, terdapat beberapa jenis bahan/peralatan yang mudah terbakar di area
pabrik semen. Beberapa kasus kebakaran belt conveyor yang signifikan telah terjadi
(lihat photo) saat belt keluar dari roda, terjadi friksi karena panas atau pembakaran yang
terjadi kemudian. Kebakaran dapat menyebar dalam hitungan menit ke seluruh belt conveyor
dan menghasilkan emisi asap yang mengandung racun dan kerusakan pada kerangka
conveyor itu sendiri. Di bidang K3 hal yang penting adalah adanya jalan keluar yang aman di
kedua ujung conveyor, penggunaan detektor panas pada conveyor tension station dan

17
penggunaan belt dari bahan yang tidak mudah terbakar, hal ini perlu direncanakan untuk
mengurangi resiko kebakaran yang mungkin terjadi.
Pastikan prosedur pemadam kebakaran telah tersedia.

Kabel listrik dapat pula menyebabkan atau menghantarkan kebakaran yang juga
menghasilkan emisi asap beracun tinggi, dengan alasan tersebut cable tunnel dapat
merupakan bahaya keselamatan yang cukup signifikan dalam kasus kebakaran. Sangat
penting untuk memiliki jalur yang telah ditentukan sebagai jalan keluar personil secara
cepatdari ruang tersebut.

Penyimpanan berbagai jenis bahan bakar harus sesuai dengan peraturan dan praktek yang
baik, hal ini juga menyangkut penyimpanan batubara, pet-coke, ban dan barang yang sejenis,
bila perlu dapat dipasang rambu peringatan kebakaran yang sesuai khususnya pada daerah
dengan iklim yang panas dan kering.
Pembuangan sampah yang benar dan housekeeping yang tertata adalah bentuk
pencegahan yang terbaik.

3.8.7. Memasuki silo dan/atau ruang tertutup (confined space)

Memasuki Confined Space


Peraturan :
Masuk ke dalam confined space tidak dapat dilakukan kecuali :

ο Semua pilihan lain yang ada telah dilakukan


ο Surat Ijin telah diterbitkan dengan otorisasi dari orang yang bertanggung jawab untuk hal
itu.
ο Surat ijin dikomunikasikan keseluruh personil yang terkait dan ditempatkan pada lokasi
ttt. (jika diperlukan).
ο Semua tenaga kerja yang terlibat merupakan orang yang mempunyai kompetensi untuk
melakukan pekerjaannya
ο Semua sumber energi yang mempengaruhi ruangan tersebut telah diisolasi.
ο Dilakukan analisa udara, verifikasi dan diulang secara rutin sesuai yang ditentukan dalam
penilaian resiko
ο Tempatkan tenaga yang stand by
ο Cegah orang yang tidak berkepentingan untuk masuk.
Confined space adalah ruang dengan sifat tertutup di mana terdapat resiko kematian atau
cidera serius dari bahan atau kondisi yang berbahaya.
Resiko timbul karena :
ο Kurangnya oksigen
ο Adanya gas, asap atau uap yang beracun.
ο Adanya cairan atau zat padat, yang mungkin dapat memenuhi ruangan secara tiba-tiba.
ο Kemungkinan terjadinya kebakaran dan ledakan’
ο Debu
ο Kondisi ruangan yang panas

Untuk meminimalkan resiko :


ο Sedapat mungkin hindari untuk masuk ke dalam confined space, mis. dengan
melaksanakan pekerjaan dari luar.

18
ο Sumbatan yang terjadi di silo dapat dibersihkan dengan menggunakan alat pemukul
berputar yang dioperasikan dari jarak jauh, penggunaan vibrator atau pembersih udara.
ο Lakukan inspeksi, pengambilan sampel atau pekerjaan pembersihan dengan menggunakan
peralatan yang benar dan sesuai.
ο Gunakan kamera jarak jauh untuk melakukan inspeksi bagian dalam vessel.
ο Jika prosedur masuk tidak dapat dihindari, patuhi sistem kerja yang benar :
- Pastikan adanya penunjukan seorang supervisor
- Pastikan tenaga yang ada telah dilatih sesuai dengan pekerjaan ini.
- Lakukan prosedur isolasi
- Lakukan pembersihan sebelum masuk
- Lakukan pengecekan ukuran pintu masuk
- Cukupi keperluan ventilasi
- Lakukan pengujian dan analisa udara
- Cukupi peralatan dan penerangan khusus yang diperlukan
- Sediakan alat bantu pernapasan sesuai kebutuhan.
ο Tersedia prosedur emerjensi yang siap diterapkan bila terjadi keadaan darurat sebelum
pekerjaan dimulai .
- Pengecekan fungsi alarm.
- Tersedia peralatan untuk penyelamatan dan resusitasi (P3K)
- Kemampuan regu penyelamat (pengetahuan mengenai penyelamatan dan peralatan
resusitasi)
- Prosedur shut down
- Prosedur pertolongan pertama
- Fasilitas pelayanan emerjensi lokal
(lihat apendiks prosedur memasuki kiln)

3.8.8. Electrocution (kematian karena listrik)

Karena pabrik semen sangat intensif energinya, dipastikan terdapat peralatan distribusi tenaga
yang cukup signifikan di semua pabrik, pemeliharaan yang bersifat elektrikal harus
dilakukan secara profesional agar tidak menimbulkan bahaya keselamatan. Prosedur
isolasi/lock out harus dipatuhi dengan seksama, pengetahuan yang mencukupi harus
diberikan pada kemungkinan timbulnya umpan balik karena sistem yang terbalik atau
pemberian energi dari arah yang sebaliknya; setiap Supervisor elektrik harus mengelola
masalah ini.

Hal ini bukan mengatakan bahwa orang yang tidak kompeten/berwenang tidak boleh
membuka atau berusaha menjalankan peralatan elektrikal, tetapi dimaksudkan sebagai bagian
dari prosedur isolasi; jika karyawan tersebut perlu mengakses ke peralatan elektrikal
(sebagai contoh untuk me-reset overload trips) mereka harus dilindungi dari kemungkinan

19
terjadinya kecelakaan melalui kontak dengan live terminal atau busbars (mis. menutupinya
dengan kerangka plastik).
Bahaya listrik utama lainnya yang harus dipikirkan adalah adanya kontak tiba-tiba
dengan peralatan bertegangan tinggi atau peralatan yang menyentuh kabel overhead. Jika
ditemui adanya kabel overhead, diperlukan tanda bahaya yang sesuai dan “gerbang” untuk
mencegah terjadinya kontak. Dalam hal ini juga bermanfaat untuk menyediakan instruksi
kerja yang jelas, dalam kasus kecelakaan ini terjadi lompatan bebas tanpa pembawa arus yang
terus menerus ke tanah
(lihat appendix untuk datasheet resiko listrik).

3.8.9. Tenggelam

Kasus tenggelam dapat terjadi di kolam tambang , fasilitas settlement, penyimpanan air
/pekerjaan pembuangan melalui air atau di slurry basin pada industri dengan proses basah.

Kebanyakan kasus tenggelam berhubungan dengan adanya pihak ketiga yang masuk tanpa
diundang, pihak ketiga tersebut biasanya anak-anak atau orang muda yang tertarik untuk
berenang pada musim panas, namun tidak menyadari bahaya air atau
kedalamannya.
Karenanya fokus penting adalah pencegahan jalan masuk dengan pemagaran dan pemasangan
tanda peringatan.

Dalam semua kasus di mana ada kegiatan yang melibatkan pekerja secara langsung, pastikan
terpasang handrail untuk mencegah terjatuh ke air, penyediaan sabuk pengaman/life-belts
atau peralatan penyelamatan lain seperti tangga. Bila seorang karyawan harus bekerja di
dekat atau di atas air yang dalam, safety harness atau pelampung/life jacket merupakan
kewajiban untuk digunakan.

3.8.10. Pelindung Mesin (Guarding)


Dimana terdapat resiko kontak fisik dengan pearalatan yang bergerak yang dapat
memungkinkan terjadinya cidera, alat tersebut harus dilengkapi dengan pelindung atau
peralatan lain untuk mencegah akses ke area yang berbahaya.

Kode praktek untuk safeguarding mesin yang digunakan pada coated stone ,
aggregate, ready mixed concrete dan slagplants.
(British Aggregates Construction Materials Industries)

Prinsip dasar untuk mengurangi resiko cidera dari mesin yang bergerak :
ο Lakukan identifikasi bahaya yang ada.
ο Eliminasi atau kurangi bahaya melalui proses desain
ο Penggunaan safeguard yang sesuai
ο Terapkan penggunaan standar kerja yang aman
ο Penggunaan safeguard harus selalu diterapkan setiap saat hal tersebut memungkinkan,
sebelum pemberlakuan penerapan standar kerja yang aman
Bahaya dari Mesin
Cidera dapat terjadi sebagai hasil dari :
ο Kontak langsung atau terbelit mesin
ο Terperangkap di antara mesin-material atau mesin-struktur tetap
ο Kontak atau terbelit material yang bergerak

20
ο Terbentur peralatan mesin yang terlepas
ο Terbentur meterial yang keluar / tersembur dari mesin.

Penentuan safeguard

Akses tidak diperlukan selama operasi berjalan normal

Bila akses ke area berbahaya tidak diperlukan (selama operasi berjalan normal),
safeguard direkomendasikan sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut :
ο Gunakan pagar penutup yang menetap (fixed enclosure guard)
ο Semua pagar tetap dipersyaratkan untuk dipasang dan diperlukan alat untuk melepasnya.
ο Gunakan pagar jarak jauh yang menetap (fixed distance guard)
ο Tersedia alat interlock
ο Trip device
Akses diperlukan selama operasi normal

Dalam situasi ini, harus dipikirkan urutan prioritas sebagai berikut :


‰ Tersedia interlocking guard
‰ Automatic guard
‰ Trip device
‰ Adjustable guard (mis. top guard pada circular saw)
‰ Self adjusting guard
‰ Two hand control device
‰ Hold–to-run control (mis. inch button atau slow crowl system)

Prosedur Kerja Aman

Khususnya untuk tujuan pemeliharaan, mungkin diperlukan untuk melepas pagar pengaman
atau menganggu sistem keselamatan agar pekerjaan dapat dilakukan. Dalam situasi ini,
prosedur kerja aman yang sesuai perlu direncanakan dan diterapkan, dan yang paling umum
adalah sistem lock – off.

Desain pagar pengaman (guard) dan konstruksinya

Desain dan konstruksi, keduanya harus dapat menahan penggunaan dan kemungkinan
kerusakan di lokasi kerja dengan lingkungan yang berat dan meminimalkan campur tangan
selama operasi dan kegiatan lain dari proses jalannya mesin guna menghindari kemungkinan
gangguan fungsi safeguard. Dalam hal ini pengontrolan material tumpahan yang baik sangat
penting.

Sebagai aturan umum, pagar pengaman juga harus didesain untuk dapat mengikuti kontur
mesin, tapi jika hal tersebut tidak memungkinkan; langkah-langkah harus diambil untuk
mengurangi timbulnya kebutuhan akses ke area yang diamankan. Jika kebutuhan ini tidak
dapat dikurangi, provision of perimeter guarding dapat memberikan ruang kerja yang lebih
baik/luas dibanding close proximity guards.

21
Sebagai suatu item terpisah dan dalam hubungannya dengan isolasi mesin, penggunaan
personal tag/locks dan hasp lock harus dilakukan. Penggunaan alat keselamatan tersebut
diterapkan dan digabungkan dengan program pelatihan yang khusus.

3.8.11. Cidera terbakar

Insiden dan kecelakaan yang menyebabkan proses terbakar dapat timbul akibat kontak
langsung dengan klinker panas atau debu semen panas, bahaya khususnya berhubungan
dengan debu semen kiln (CKD), dan debu dari sistem preheater.
Terbakar secara kimia (alkali) juga mungkin timbul dari CKD.
Penelitian yang dilakukan di industri semen Mesir selama periode 1991-1005
memperlihatkan bahwa 155 kasus cidera terbakar terjadi pada populasi dengan jumlah
pekerja 3200 orang (El-Megged dkk,1999) dengan jumlah total kerugian hari kerja sebanyak
4776 hari, rata-rata 31 hari per kasus. Penelitian ini menitikberatkan perlunya kebutuhan
untuk menjamin kontrol yang efektif .

Selama operasi berjalan normal; bahan mentah panas, produk antara dan produk akhir
ditampung dan menjadi pokok perhatian. Diketahui adanya resiko besar saat kontak yang
dimungkinkan terjadi saat operasi berjalan abnormal, kegiatan membersihkan sumbatan,
melaksanakan perbaikan/perawatan atau dalam kondisi emerjensi. Ini tidak selalu jelas saat
sesuatu alat/material panas atau tidak, resiko mencakup cidera yang dapat terjadi pada orang
(terbakar) atau kebakaran akibat kontak dengan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti oli,
scaffold boards, tangga, kabel listrik, dll.

Raw Mill dan Preheater Tower :


Material yang berada di penggilingan awal/rawmill mempunyai temperatur > 120 C,
sedangkan saat berada di preheater material bisa mencapai suhu 900 C, kontak dengan
metarial panas ini dapat terjadi saat :
‰ Membersihkan sumbatan di preheater yang mungkin terjadi saat material masuk ke
proses.
‰ Selama proses rodding dan cardoxing, material dapat menyembur ke area yang luas.

Klinker panas, kontak mungkin terjadi pada


‰ Area pendinginan klinker (clinker cooling building)
‰ Sepanjang klinker conveyor
‰ Area clinker dome
‰ Sepanjang belt conveyor cement mills

Precipitator and by-pass dust , kontak mungkin terjadi saat :


‰ Area dimana akses diperlukan menuju precipitator hoppers
‰ Area pada screw dan drag chain conveyors
‰ Kegiatan pemeliharaan di area dust transfer pump

Semen panas, kontak memungkinkan jika :


‰ Mengakses jalur transfer semen
‰ Bekerja di area pengepakan
‰ Melakukan aktifitas di area cement screw conveyor dan drag chains

Apa yang diperlukan untuk mengurangi resiko cidera pada kita dan kolega kita ?

22
Kendalikan/kelola resiko melalui hirarki ERIC P :
‰ MengEliminasi bahaya
‰ Mengurangi Resiko dari sumbernya
‰ MengIsolasi pekerja dari sumber bahaya
‰ Mengontrol (Control) resiko dengan sarana/peralatan lain yang memungkinkan
‰ Melindungi diri anda sendiri dengan Alat pelindung diri (PPE) yang benar.

3.8.12. Penilaian resiko pekerjaan

Untuk aktivitas dengan resiko tinggi sangat direkomendasikan untuk menerapkan penilaian
resiko pekerjaan sebagai konfirmasi bahwa seorang supervisor telah memeriksa area yang
menjadi tanggung jawabnya dan bahwa semua peringatan yang diperlukan telah diberikan.
Dalam situasi seperti ini, khususnya jika sejumlah besar peralatan/mesin perlu diisolasi secara
elektrikal (untuk menjamin kondisi kerja yang aman), surat ijin untuk sistem kerja wajib
diterapkan.

Penilaian resiko harus meliputi hal-hal berikut ini :


‰ Lokasi area kerja dan/atau peralatan
‰ Jenis pekerjaan yang dilakukan
‰ Daftar bahaya yang teridentifikasi
‰ Daftar rambu/peringatan yang ada
‰ APD yang harus dikenakan
‰ Penerapan surat ijin kerja dan lamanya surat ijin tersebut berlaku. Penilaian resiko
diperlukan untuk aktifitas seperti :
Tambang
‰ Drill loading dan peledakan
‰ Pengeboran
‰ Pemuatan dan pengiriman bahan mentah
‰ Penanganan bahan peledak
‰ Penyimpanan dan penanganan bahan bakar dan pelumas

Bahan Mentah
‰ Praktek kerja yang aman di area crushing
‰ Pergantian elemen yang digunakan pada impact crusher
‰ Bekerja ke dalam stacker dan reclaimer
‰ Bekerja dengan/di lokasi overhead crane.

Mills
‰ Bekerja pada/di rotating scrubbers
‰ Bekerja di dalam horizontal miils
‰ Bekerja pada belt conveyor
‰ Bekerja pada vertical bucket elevator
‰ Bekerja pada rollers dan table of vertical mills
‰ Bekerja pada aero sliders
‰ Bekerja pada induced draft air fans dan exhauster
‰ Bekerja pada vibrating screen
‰ Bekerja pada pneumatic transportation system
‰ Bekerja pada hoppers
‰ Bekerja pada pemanas udara.

23
Calcination
‰ Bekerja pada bagian pembuatan kantung semen
‰ Penggunaan dan penanganan peralatan kebersihan yang bertekanan tinggi
‰ Bekerja pada pendingin klinker
‰ Inspeksi dan pembuangan sumbatan pada rotating valves
‰ Inspeksi dan pembuangan sumbatan pada helicoidal conveyor
‰ Bekerja pada electrostatic precipitator (EP)
‰ Inspeksi dan perubahan nozzle penyemprot air
‰ Memasuki silo
‰ Membuka blok pada siklon
‰ Memasuki kiln
‰ Inspeksi dan pembersihan preheating tower
‰ Memperbaiki refractory brick pada kiln
‰ Membuang sumbatan dan membersihkan transfer chute
‰ Bekerja pada chute clinker tipe satelit
‰ Membersihkan dan membuang sumbatan pada sedimentation chamber
‰ Menghentikan dan memblokir air blaster
‰ Melakukan pemeliharaan pada kiln tanpa proses pendinginan terlebih dahulu
‰ Menjalankan/men-start kiln
‰ Membersihkan dan inspeksi burner pada kiln
‰ Mengganti nozzle penyemprot bahan bakar
‰ Bekerja pada duct dan cyclone pada preheater
‰ Mengganti main burner pada kiln
‰ Bekerja pada inclined elevators dan drag chain

Pengepakan dan Pengapalan


‰ Tanki pemuatan bulk dan hoppers
‰ Peraturan keselamatan untuk manual handling dari kantong
‰ Standar kerja aman untuk manual handling kantong
‰ Standar kerja aman untuk penyimpanan kantong pengemas
‰ Pengoperasian rel kereta api dalam pabrik
‰ Penggudangan palletes produk jadi
‰ Intervensi pada sistem ekstraksi dari silo penyimpanan
‰ Intervensi pada mesin pengisi kantong

Servis
‰ Inspeksi dan bekerja pada coal dan pet-coke mills
‰ Pekerjaan laboratorium
‰ Penyimpanan bahan bakar dan pengirimannya
‰ Standar kerja aman untuk pekerjaan di area bahan bakar dan steam lines
‰ Aktivitas di warehouse
‰ Standar kerja aman untuk boiler steam
‰ Penanganan, transportasi dan penyimpanan coal atau pet-coke.
‰ Inspeksi dan bekerja pada substansi elektrikal
‰ Perawatan air residu
‰ Bekerja pada cooling water tower
‰ Masuk ke ruang tertutup/confined space
‰ Aktivitas yang berhubungan dengan hot work
‰ Pengelasan, dimana ada resiko kebakaran atau ledakan
‰ Bekerja di area lini listrik overhead

24
‰ Pelepasan fixed guards dari suatu mobile crusher
‰ Aktivitas lapangan beresiko tinggi lainnya.

Surat ijin bekerja di area peralatan utama pabrik seperti kiln atau penggilingan (mill)
memerlukan perencanaan sebelumnya secara hati-hati. Isolasi harus dilaksanakan sebaik-
baiknya bukan hanya pada mesin pabrik yang utama namun juga pada barring gear dan
exhaust fan, juga semua mesin transpor material ke dan dari pabrik yang bila di-startup secara
tidak berhati-hati dapat menimbulkan konsekuensi keselamatan yang buruk.

Hal lain yang juga cukup penting untuk dipikirkan yaitu adanya resiko dan perlunya
menjamin isolasi efektif, yang merupakan bahaya ”yang tidak terlihat”, yaitu tenaga
pneumatik, hidrolik atau gravitasi.
Kecelakaan dari enerji di atas dapat dengan mudah terjadi jika energi tersebut secara tidak
sengaja keluar.

3.8.13. Bahaya Penerbangan Helikopter

Mei 2002, awak pesawat helikopter yang mengambil foto salah satu pabrik semen di Israel
terpaksa melakukan pendaratan darurat karena kegagalan mesin dikarenakan cuaca yang
buruk. Penyelidikan lebih lanjut menunjukan beberapa kecelakaan lain yang sama disebabkan
karena helikopter tersebut terbang terlalu rendah di atas cerobong/stack yang aktif dimana
konsentrasi oksigen yang rendah menyebabkan terbakar dan terjadi kegagalan mesin.
Peringatan keras dan konsultasi sebelumnya perlu dipertimbangkan dalam merencanakan
penerbangan helikopter dengan kondisi seperti di atas.

3.8.14. Praktek baik lainnya

Sangat disarankan penggunaan pakaian high visibility sehingga terlihat jelas khususnya
dalam kondisi penerangan yang kurang baik.

Penerangan yang baik di sekitar pabrik semen juga dipersyaratkan untuk keselamatan
kegiatan operasi dan aktivitas pemeliharaan yang dilakukan di malam hari.

Penggunaan telpon genggam harus dibatasi terutama di lokasi yang kurang mendapat
perhatian padahal kondisi tersebut dapat menyebabkan akibat yang dengan konsekuensi
serius.
4. MANAJEMEN KESEHATAN

4.1. Issue Kesehatan

Bahaya kesehatan penting yang mungkin memiliki dampak kesehatan, terkait dengan industri
semen dan kegiatan lain dari aktivitas industri aggregates dan beton yang khas :
‰ Debu yang berada dan melayang di udara
‰ Kebisingan dan getaran
‰ Atmosfir yang berbahaya
‰ Radiasi
‰ Penanganan bahan bakar alternatif

25
Panduan khusus untuk item kesehatan kerja ini dapat dilihat pada paragraph selanjutnya.
Beberapa isu kesehatan lain yang juga mungkin dihadapi, tapi tidak secara langsung
terkait dengan aktivitas industri semen dan kegiatan yang terkait lainnya adalah :
‰ Kebiasaan merokok dan ketergantungan alcohol/obat terlarang
‰ Penyakit tekanan darah tinggi
‰ Diabetes / kencing manis
‰ Asupan makanan dan kegemukan/obesitas
‰ Stres dan kesehatan mental
‰ Heat stress atau cold stress
‰ Penyakit jantung
‰ Penyakit lain seperti HIV/AIDS, tipus, malaria

Panduan kesehatan untuk isu non-occupational dirasa telah mencukupi, karenanya tidak akan
dibahas lagi dalam dokumen ini. Namun banyak Perusahaan CSI juga memasukan panduan
secara internal dan mendukungnya sebagai bagian dari program kesehatan bagi karyawan
mereka. Bahkan beberapa di antaranya juga menyediakan dukungan yang sama bagi
keluarga karyawan dan masyarakat lokal, yang patut mendapat pujian.

4.2. Monitoring & pelaporan kesehatan

Saat dimana ditemui adanya resiko kesehatan akibat pajanan yang melebihi ambang batas
yang berdampak pada kesehatan pekerja seperti yang disebutkan di atas, pelaporan yang ada
umumnya sedemikian rendah karena minimnya/tidak dilakukannya monitoring dan pelaporan
secara statistik.

Tidak ada standar industri yang berlaku secara universal untuk memonitor dan
melaporkan resiko tersebut, industri kimia menggunakan suatu rasio yang didasarkan pada
jumlah Penyakit Akibat Kerja (PAK) per 1 juta jam kerja, namun diakui pelaporan ini tidak
konsisten antar satu negara dengan negara lainnya.

4.3. Panduan isu Kesehatan Kerja yang spesifik

4.31. Debu di udara

Produksi semen memungkinkan untuk menghasilkan debu, yang bila tanpa kontrol yang
adekuat dapat menimbulkan penyakit saluran napas.

Penelitian yang dilakukan oleh HSE di Inggris (1994) dan INRS di Norwegia ( 2002) tidak
menemukan bukti yang mendukung adanya hubungan sebab akibat antara pajanan debu
semen dengan timbulnya kanker pada para pekerja semen, walaupun ada beberapa indikasi
terjadi Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK).

Jelaslah bahwa merupakan hal yang baik untuk membatasi tingkat debu dan pajanan terhadap
karyawan, baik dengan istilah kesehatan kerja ataupun housekeeping yang baik. Nilai batas
yang bervariasi bisa ditemui di berbagai Negara, secara khusus batas pajanan untuk respirable
crystalline silica saat ini sedang dalam pembicaraan SCOEL ( Scientifis Committee on
Occupational Exposure Limits).

26
Pelindung pernapasan yang memadai harus dipergunakan di mana pekerjaan harus dilakukan
di lokasi yang berdebu di pabrik.

4.3.2. Kebisingan dan getaran

Sumber utama kebisingan adalah lokasi penggilingan yang digunakan untuk menggiling
produk semen. Deflektor kebisingan dan peredam suara saat ini dapat dipergunakan untuk
mengurangi tingkat kebisingan, penting untuk diingat bahwa pekerja di bagian pemeliharaan
dan petugas kebersihanlah yang paling banyak mendapat resiko dari pajanan ini.
Alat pelindung diri (APD) dari pajanan di atas yang disempurnakan dapat membantu
mengurangi efeknya. Getaran yang diterima tubuh secara menyeluruh (whole body
vibration) adalah isu lain yang juga dibicarakan dalam agenda keselamatan. Pekerja yang
mengemudikan peralatan berat yang tua dapat terpajan oleh getaran, tetapi resikonya lebih
kecil dibandingkan dengan industri lain seperti pertambangan atau kegiatan konstruksi,
dimana peralatan yang menimbulkan getaran ( mis. jack-hammer) umum dipergunakan.
Peralatan bergerak (mobile equipment) yang modern mengkombinasikan vibrasi dengan
dudukan dan kabin penyekat untuk mengurangi resiko.

Batas kebisingan dan getaran sesuai rekomendasi dari EU telah direvisi untuk
mengurangi pajanan dari getaran badan secara keseluruhan (whole body vibration) di lokasi
kerja dan dari peralatan yang digunakan.

Parlemen Eropa memberikan suara pada Physical Agents ( for vibration) Directive dan
amandemennya mengusulkan batas eksposure 0.8 metre/sec/sec telah diterima, di mana hal
ini akan membatasi lamanya pekerja untuk dapat mengoperasikan mesin.
Tingkat desibel yang diijinkan juga sedang dievaluasi; APD akan dipersyaratkan untuk
digunakan pada tingkat kebisingan di atas 80 dB(A) dan 112 Pa, bandingkan dengan tingkat
sebelumnya yaitu 85 dB(A) dan 200Pa.
(lihat appendix untuk tabel dari semua tingkat kebisingan).

Guna perlindungan dari kebisingan, adalah perlu bila tingkat kebisingan melebihi yang
ditentukan untuk memberikan dan menggunakan pelindung pendengaran yang sesuai bagi
pekerja.
Kegagalan untuk melakukan perlindungan, akan menyebabkan berkurangnya
pendengaran secara bertahap. (lihat apendik untuk kebijakan APD untuk kebisingan). Banyak
Perusahaan secara rutin melakukan monitoring fungsi pendengaran karyawan untuk
menjamin penurunan yang terjadi tidak melebihi penurunan yang seharusnya terjadi
karena proses usia yang alamiah.

Perlindungan terhadap getaran sangat tergantung pada desain peralatan, secara umum pada
industri semen masalah ini berkaitan hanya dengan truk di area penambangan.

4.3.3. Atmosfir-udara yang berbahaya

Dalam kasus industri semen, hal ini dapat timbul pada :


ο Area batubara dan petroleum coke mill, dimana partikel halus yang terbawa ke udara
dapat menimbulkan bahaya ledakan.
ο Kiln dan siklon raw mill serta ducting dimana gas yang dihasilkan selama proses yang
tidak dapat keluar bisa menyebabkan berkurangnya oksigen selama pekerjaan
pemeliharaan dilakukan.

27
Bekerja di area proses batubara atau petroleum coke :
ο Kuantitas batubara atau petroleum coke memungkinkan proses yang dapat menyala
sendiri, dengan resiko terjadinya kemungkinan ledakan - hindari ceceran dan jika mungkin-
bersihkan ceceran secepatnya
ο Campuran debu batubara atau debu arang serta udara, berpotensi untuk meledak dan
membawa kemungkinan terjadi ledakan hebat - hindari terbentuknya awan debu - jauhkan
sumber api seperti batubara yang menyala, bunga api, pengelasan, listrik statis, merokok, dll.
ο Merokok sangat dilarang di seluruh area pemrosesan batubara.
ο Menjamin bahwa pembumian ke tanah yang diperlukan telah tersedia sebelum
mengoperasikan vacuum cleaning.

4.3.4. Bahaya radiasi

Dapat timbul jika dipergunakan peralatan nuklir tingkat rendah seperti indikator level silo
atau hopper.
Panduan berikut ini wajib diterapkan :
ο Tidak ada seorangpun, kecuali seprti yang telah dijelaskan setiap saat oleh Petugas
Proteksi Radiasi (PPR), dapat mendekat ke garis lingkar sekitar sumber radioakatif.
ο Tidak seorangpun boleh memasuki vessel di mana terpasang sumber radioaktif.
Jika diperlukan untuk masuk ke dalam vessel tsb. seseorang harus menunggu sampai PPR
menyatakan bahwa sumber tersebut telah diamankan.
ο Hanya pemasok yang khusus, diperbolehkan untuk memindahkan atau
melengkapi kembali suatu sumber radioaktif dan PPR harus mendapat informasikan sebelum
pemasok melakukan kegiatan tersebut.

4.3.6. Kesehatan Lingkungan

Bahan mentah untuk pembuatan semen, mungkin mengandung sejumlah elemen berbahaya
seperti merkuri, thallium, yodium, kadmium dan logam berat lainnya. Emisi cerobong asap
perlu dimonitor jika terdapat elemen ini; umumnya terindikasi hasil yang sangat rendah
(referensi standard WHO) dan karenanya dianggap tidak menimbulkan bahaya kesehatan
bagi karyawan atau penduduk di sekitar pabrik

Proses pembuatan semen dapat juga membawa sejumlah kecil emisi POP (Persistent Organic
Pollutan) Suatu penelitian yang dilakukan bersama oleh WBCSD dan Cembereau
mengkonfirmasikan bahwa nilai emisi POP dari 1000 kiln pada 17 negara ada di bawah
batas Internasional WHO yang diijinkan, dan tidak dipengaruhi oleh penggunaan bahan bakar
sekunder.

4.3.7. Penanganan Bahan Bakar Alternatif

Baik untuk alasan ekonomi maupun sosial lingkungan, ada peningkatan penggunaan bahan
bakar alternatif atau sekunder di industri semen, khususnya di negara dengan kondisi
ekonomi yang sedang berkembang.

Bahan bakar alternatif ini sendiri mungkin berbahaya, dan karenanya memerlukan
manajemen kesehatan yang spesifik. Contoh spesifik yang disampaikan oleh Holcim

28
Panduan penggunaan bahan bakar alternatif

Ada 9 prinsip dasar dari kebijakan AFR yang sesuai :

Aspek lini Triple Bottom

I. Bertindak sebagai partner masyarakat, menawarkan solusi dari manajemen limbah


II. Menjaga agar lingkungan kita tetap aman
III. Nilai tambah untuk bisnis utama kita

Apa yang kita lakukan


IV. Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
V. Menolak “ limbah terlarang” yang telah terdaftar
VI. Memberi garansi kualitas produk kita

Bagaimana kita melakukannya


VII. Mematuhi peraturan yang berlaku dan meningkatkan praktek yang baik
VIII. Memonitor dan mengendalikan input, proses, produk dan emisi
IX. Berkomunikasi secara transparan.

Panduan OH & S - AFR

10 prinsip yang harus diaplikasikan adalah :

Safety desain
I. Penilaian kesesuaian dari site/fasilitas

Penilaian resiko
II. Kriteria penerimaan limbah
III. Program monitoring higiene industrial

Sistem Manajemen
IV. Pemeriksaan pendahuluan
V. Perencanaan keadaan darurat
VI. Dokumentasi sistem dan prosedur
VII. Sistem audit dan review
VIII. Komunikasi bahaya sebagai suatu keharusan
IX. Induksi di lokasi
X. Pelatihan yang spesifik.

Pencegahan spesifik yang berkaitan dengan berbagai jenis bahan bakar alternatif adalah
sebagai berikut :

29
Plastik : daur ulang plastik, secara normal dilakukan dalam bentuk potongan dan
menggunakan sistem pengiriman secara pneumatik. Perlu dipertimbangkan kaitannya
dengan debu dimana diperlukan pelindung mata, masker dan juga pakaian yang menutup
sekujur tubuh ; silo logam dan penghubung (duct) memerlukan pembumian elektrik untuk
mencegah terjadinya bahaya ledakan.
Upaya perlindungan dari kebakaran juga diperlukan, yang dilengkapi dengan prosedur
evakuasi dalam kasus kebakaran, karena uap asap yang dihasilkan dapat bersifat racun.

Solvent : daur ulang pelarut, contoh perlu diteliti terutama saat pengambilan karena
komposisi kimia dan fisikanya sangat bervariasi, hal ini penting untuk menentukan jenis
pencegahan efek kesehatan yang mungkin terajdi. Umumnya pelarut bersifat racun dan
mudah terbakar oleh karenanya pencegahan dari efek kesehatan harus diberlakukan sama
dengan apa yang digunakan di industri lain seperti kimia atau farmasi. Transportasi ke dalam
pabrik dan penyimpanan harus dirancang untuk memastikan keamanan, penanganan
secara otomatis, pelindung dari ceceran, api atau ledakan, dan rencana penanganan keadaan
darurat yang terkait.
Prosedur kesehatan kerja mensyaratkan tersedianya pelindung mata, masker pernapasan dan
pakaian pelindung untuk sekujur tubuh.

Oli Bekas : kandungan PCB pada penggunaan oli bekas perlu dicek untuk menentukan
dengan tepat pencegahan yang diperlukan.
Persyaratan umum lainnya, sama dengan persyaratan untuk pelarut-pelarut di atas diikuti
dengan cara pencegahan kesehatannya.

Limbah Fotografi : limbah cair fotografi kadangkala digunakan untuk mengurangi NOx
melalui SNCR (Selective Non-Catalytic Reduction). Masalah kesehatan yang utama
adalah terhadap kulit dan mata, karenanya peringatan yang diutamakan adalah
penggunaan pelindung mata dan sarung tangan.

Emulsi Oli : secara umum persyaratan sama halnya dengan oli.

Endapan kotoran : endapan kotoran umumnya diolah terlebih dulu dengan kemungkinan
adanya infeksi yang bersifat biologis, perlu penekanan guna pencegahan terhadap adanya
kontak kulit dan penggunaan pelindung kulit (sarung tangan dan pakaian yang sesuai), diikuti
oleh peningkatan higiene karyawan. Perlu diwaspadai adanya resiko kebakaran.

Lemak Binatang : lemak binatang perlu diolah terlebih dahulu untuk menghindari
kemungkinan resiko infeksi CJD (turunan dari Mad Cow disease). Sama halnya seperti untuk
endapan kotoran , pencegahan utama meliputi pencegahan terhadap kontak kulit dan
peningkatan higiene karyawan.

Bubuk berasal dari daging dan tulang : diperlukan penanganan yang sama dengan lemak
binatang, rekomendasi tambahan guna meminimalkan terjadinya resiko infeksi yaitu dengan
selalu menjaga material dalam kondisi kering.

Tata cara dan daftar AFR terlampir di atas, lebih bersifat sebagai masukan dan tidak bersifat
sebagai suatu keharusan. Secara umum standar untuk menangani AFR dan material lain harus
sesuai dengan standar yang dipergunakan oleh produsen ybs.

30
Dalam segala hal, contoh dari bahan yang akan dipergunakan sebagai AFR adalah
penting untuk diketahui guna menentukan tatacara penanganan, penyimpanan dan
penggunaan material ini secara aman.

Panduan umum lain adalah :

Semua pekerja operasional wajib memiliki pengetahuan yang menyeluruh mengenai tatacara
pengoperasian yang sesuai dan kompeten dalam penggunaan AFR untuk kondisi operasi
normal, startup, shutdown dan situasi darurat.

Pekerja tersebut wajib mendapat pemberitahuan mengenai bahaya, bagaimana prosedur yang
benar, efeknya bagi kesehatan dan rekomendasi untuk penanganan keadaan darurat.
Monitoring kesehatan yang spesifik, dan penelitian lebih detail (mis. pembiakan) jika
diperlukan harus dipertimbangkan. Lembar Keselamatan (Material Safety Datasheet =
MSDS) harus tersedia di area.

Tersedia prosedur Tanggap Darurat yang sesuai untuk kondisi yang mungkin terjadi yang
timbul selama proses transportasi, penyimpanan, penanganan dan pemrosesan.
Simulasi secara rutin harus dilakukan untuk menguji efektifitas prosedur tersebut.

Peralatan darurat seperti shower dan eye wash wajib disediakan dengan diberi tanda yang
jelas dan diletakan di lokasi dekat dengan area penyimpanan AFR tersebut.

4.3.8. Resiko kesehatan lain yang mungkin terjadi

Resiko kesehatan lain yang mungkin timbul di pabrik semen adalah :

Resiko kesehatan akibat adanya binatang-binatang kecil atau hama lainnya dapat timbul
khususnya di negara-negara dengan iklim panas dengan kondisi higienis yang kurang baik.
Mungkin pula terjadi karena penyimpanan bahan bakar sekunder (AFR) seperti ban dengan
genangan air di dalamnya yang merupakan sarana berkembang biak yang baik bagi nyamuk
ttt.

Sejumlah kecil bahan kimia beracun juga mungkin digunakan dalam proses operasional,
mencakup bahan kimia laborat dan cairan/pelarut untuk pembersih lainnya.
Transformer dan kapasitor mengandung cairan PCB (Poly-Chloro-Biphenyl).
Dalam segala hal, Manajemen harus menjamin bahwa pelatihan yang mencukupi dalam
penggunaan bahan ini telah dilakukan dan MSDS(Material safety data sheets) yang
sesuai tersedia di lokasi.

Pada kondisi di mana terdapat sistem pendinginan air open-loop (mis. AC), terdapat
kemungkinan terjadinya penyakit Legionnaire.
Proses dis-infeksi secara rutin diperlukan pada sistem ini guna mencegah terjadinya
penyakit.

Di pabrik yang telah berdiri lama, perlu dilakukan identifiksi adanya kemungkinan
penggunaan bahan asbestos atau material yang mengandung asbestos, dan bila ditemukan

31
perlu dilakukan identifikasi dan penilaian resiko serta proses encapsulation yang sesuai,
lakukan prosedur isolasi area tersebut atau lakukan langkah-langkah perbaikan.
Material tersebut akan banyak ditemukan pada instalasi seperti ductwork atau flexible seal.
4.4. Produk yang berhubungan dengan resiko kesehatan

Karena sifatnya (seperti nilai pH yang tinggi), penanganan semen harus dilakukan dengan
cara hati-hati. Di pelbagai area baik secara nasional maupun internasional terdapat
pengaturan dalam hal pemasaran, penggunaan dan persiapan semen. Dalam banyak kasus
penggunaan MSDS (Material safety data sheet) merupakan suatu kewajiban atau suatu
rekomendasi.

MSDS memungkinkan pengguna semen untuk mengambil langkah-langkah yang perlu yang
terkait dengan perlindungan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
Untuk memfasilitasi pembuatan MSDS CEMBUREAU, asosiasi semen Eropa, telah
mempublikasikan suatu panduan.

Berdasarkan informasi dari MSDS, pekerja yang menempatkan bahan dan melakukan
persiapan di pasar harus menjamin bahwa siapapun yang akan kontak dengan semen, telah
menerima pelatihan yang sesuai dan mengetahui penggunaan APD dengan benar.

Sehubungan dengan sifat-sifat dari semen, APD yang sesuai merupakan suatu kewajiban
untuk dipergunakan seperti yang tercantum dalam MSDS.

Perhatian khusus untuk perlindungan (APD) pada :


- Perlindungan kulit
- Perlindungan mata
- Perlindungan sistem pernapasan.

Kesepakatan Bersama terkait dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja saat bekerja untuk
persiapan semen basah

Cembereau, BIBM,ERMCO,FIEC, December 2002


ο Produsen harus dengan jelas mengindikasikan resiko dan sarana perlindungan terhadap
gangguan kulit (infeksi/radang) akibat kontak dengan semen, berikut label yang sesuai dan
MSDS
ο Perusahaan/kontraktor harus memberikan informasi/instruksi operasional yang terkait
secara memadai bagi para pekerja mengenai potensi resiko saat bekerja atau yang
berhubungan dengan penyiapan semen.
ο Perusahaan/kontraktor harus memberikan APD yang mencukupi (mis. sarung tangan
khusus bebas Chromium VI, sepatu boots, dll
ο Para pekerja harus secara efektif mengikuti instruksi yang diterima dan menggunakan APD
dengan benar.

5. Detail Kontak

Anggota TF3, yang merancang dokumen ini dapat dikontak untuk informasi dan saran lebih
jauh :

32
Cementos Molins Manuel Guillem mguillem@cmi.cemolins.es +34 93 680 60 00
CEMEX Richrd Claydon richardjohn.claydon@cemex.com + 44 1527
575777
CEMEX Andrew Taylor andrew.taylor@cemex.com + 44 1527 575777
CEMEX Ruben Olivier ruben.olivier@cemex.com
Cimpor Manuela Machado mmachado@cimpor.pt +351 21 940 8778
Cimpor Jose Teixeira Freitas tfreitas@cimpor.pt +351 21 311 8100
CRH Jim O'Brien jim.obrien@crh.com +353 1 404 1133
CRH John Masterson jmasterson@crh.com +353 1 404 1108
HeidelbergCement Berni Gumauskas berni.gumauskas@cementa.se +46 498 281000
HeidelbergCement Klaus Hormann klaus.hormann@htc-gmbh.com +49 6221 481 298
Holcim Albert Tien albert.tien@holcim.com +41 58 858 5456
Italcementi Stéphane Doumenc s.doumenc@itcgr.net +33 1 34 77 79 09
Lafarge Hélène Séguin helene.seguin@lafarge.com +33 1 44 34 11 92
Secil Maria Helena Silva mhelena@secil.pt + 351 21 2198 100
Shree Cement Rakesh Bhargava bhargavr@shreecementltd.com +91 1462 20010
Siam Cement Vichai Rarat vichair@cementhai.co.th +66 2 586 3093
Taiheiyo Yoshito Izumi Yoshito_Izumi@taiheiyo-cement.co.jp +81 3 6226
9109
Taiheiyo Minori Takada Minori_Takada@taiheiyo-cement.co.jp +81 3 6226
9109
Taiheiyo John Saunders jps.tcc@btconnect.com +44 1621 784200
Titan Cement Lefteris Anastasakis anastasakisl@titan.gr +30 210 2591583
Uniland Juan Carlos Gonzalez jcgonzalez@uniland.es +34 93 292 20 62
WBCSD Howard Klee klee@wbcsd.org +41 22 839 3124
WBCSD Estelle Geisinger geisinger@wbcsd.org +41 22 839 3195

6. DAFTAR REFERENSI dari PRAKTEK YANG BAIK


(GOOD PRACTICES)

Dokumen berikut ini memberikan informasi lebih detail mengenai praktek K3 yang baik.
.
Standar
Safety in the Cement Industry: Guidelines for measuring and reporting
http://www.wbcsd.org/plugins/DocSearch/details.asp?type=DocDet&ObjectId=Njc5Nw
Menjamin kondisi kerja yang sehat dan aman untuk karyawan dan kontraktor merupakan isu
penting untuk industri semen, tujuan dokumen ini untuk menjamin data/pelaporan yang baik
dan akurat atas semua kecelakaan kerja yang terjadi pada Perusahaan anggota CSI serta
untuk mendapatkan dasar yang sama guna pelaporan konsolidasi bagi keselamatan.

Reference Material

WBCSD Resources
Environment, Health & Safety Performance Improvement
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/sub_ehs.pdf Executive summary, WBCSD
CSI Substudy 10 (December 2002)

33
Environment, Health & Safety Performance Improvement
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/final_report10.pdf Full document, WBCSD
CSI Substudy 10 (December 2002) Mobility 2030: Meeting the Challenges to Sustainability
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/mobility-full.pdf Information on road safety,
WBCSD (July 2004)

Independent Resources
Occupational Safety & Health (Guidelines, Codes of Practices, etc.)

Guidelines on Occupational Safety and Health Management Systems


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/guidelin.pdf
Full document, ILO-OSH (2001)

Guidelines on Occupational Safety and Health Management Systems


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/ILO-GUIDELINES-ON-OSHMS-
2001.pdf
Background & general summary, ILO-OSH (2001)

Safety and Health in Construction – An ILO code of practice


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/construc.pdf
ILO (1992)

Safety in the use of chemicals at work – An ILO code of practice


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/chemical.pdf
ILO (1993)

GRI Health and Safety Protocol (Draft)


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/GRI-H-S_DraftPC.pdf
For use with the GRI 2002 Sustainability Reporting Guidelines, GRI (May 2004)

Protocol of 2002 to the Occupational Safety and Health Convention, 1981


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/ILO-S-H-PROTOCOL-2002.pdf
International Labour Conference (20 June 2002)

Training Guide – Cement & Concrete


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/d000254.pdf
A checklist/evaluation form for use by supervisors/ foremen, CDC eLCOSH (1994)

Cement Hazards and Controls: Health Risks and Precautions in using Portland
Cement
(Taken from Const. Safety Magazine, Volume 12, Number 2, Summer 2001)

34
http://www.cdc.gov/elcosh/docs/d0500/d000513/d000513.html
(HTML) CDC eLCOSH

Fundamentals of Industrial Hygiene (5th Edition)


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/fihAppendices.pdf National Safety Council
(2002)
Recommendation Concerning the List of Occupational Diseases and the Recording
& Notification of Occ. Accidents and Diseases (ILO Recommendation 194)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/ILO-RECOMMENDATION-194.pdf
International Labour Conference (20 June 2002)

Road Safety

The Coming Plague of Road Traffic Injuries: A Preventable Burden for Rich and
Poor Countries http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/safety.pdf Background article,
Global Road Safety (2004)

World Report on Road Traffic Injury Prevention


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/summary_en_rev.pdf WHO (2004)
Global Road Safety Partnership: Annual Report 2004
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/AR04FINAL.pdf
Global Road Safety Partnership (June 2004)

Skin Allergies

Epidemiological assessment of the occurrence of allergic dermatitis in workers in the


construction industry related to the content of Cr(VI) in cement
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/NIOHstudy_
chromium_allergic_dermatitis.pdf
National Institute of Occupational Health (May 2003)

Contact Dermatitis and Allergy - Occupational skin disease in the construction industry
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/Bock-et-al_Article-Contactdermatitis. pdf
By M. Bock et al., British Journal of Dermatology (April 2003)

Respiratory Issues

Final Rule on Air Contaminants Project (extract) – A Toxicologic Review of Selected


Chemicals (relating to Portland Cement)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/osha-comments.htm
Comments, OSHA (19 January 1989)

NIOSH and Respiratory Protection http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/NIOSH-


RESPIRATORYPROTECTION. pdf

35
A report covering the selection, use and maintenance of respiratory protective devices
available in 1987 (to protect workers against airborne contaminants), National Institute of
Occupational Health (1987)

Respiratory Symptoms and Ventilatory Function in Workers Exposed to Portland


Cement Dust
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/Fell-et-al_Article-
Respiratory_Symptoms_Cement_Dust.pdf
By Anne Kristin Moller Fell et al., Journal of Occupational and Environmental
Medicine (Volume 45, Number 9, September 2003)

Initiatives

SafeWork Global Programme on Safety, Health and the Environment


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/ILO-SAFEWORK-
GLOBALPROGRAM.pdf
ILO InFocus Programme on Safety and Health at Work and the Environment (2003)

Statistics

Table: Fatal occupational injuries by industry (All United States, 1997 to 2002)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/cftb0170.pdf
Bureau of Labor Statistics (US)

Table: Incidence rates of nonfatal occupational injuries and illnesses by industry and case
types (2002)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/ostb1244.pdf
Bureau of Labor Statistics (US)

Industry-related Resources

Professor Jean-Paul Escande’s Interview “Cement and Health” (English translation)


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/Interview_with_Prof-Escande.pdf Conducted
by Syndicat Francais De L’Industrie Cimentiere (SFIC) (March 2003)

Chromium VI in Cement - The Saga of a Piece of EU Legislation


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/CEMBUREAUArticle_ GCL_Mag.pdf
By Jean-Marie Chandelle, Chief Executive Of Cembureau, Global Cement and Lime:
Environment (July-August 2003)

Joint approach concerning Health & Safety when working with wet cement preparations
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/CEMBUREAUArticle_GCL_Mag.pdf By
CEMBUREAU/BIBM/ERMCO/FIEC (2003)

Die Bedeutung des Chromates in Zementen und zementhaltigen Zubereitungen


http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/VDZ-Sachstandsbericht-Chromat.pdf VDZ
Sachstandsbericht (5 January 1999)

36
Interesting Links

Electronic Library of Construction Occupational Safety and Health


http://www.cdc.gov/elcosh/docs/hazard/chemical_cement.html
Various CDC links regarding health hazards relating to concrete manufacture
DEFINISI :

Karyawan langsung : karyawan yang dibayar sendiri, termasuk karyawan full-time, part time
maupun temporer, kedua terakhir diperlakukan sama dengan karyawan full time. Kondisi ini
mencakup karyawan di semua Perusahaan, di mana terdapat kontrol secara manajemen dan
juga di Perusahaan di mana terdapat kesepakatan yang bersifat manajemen/tehnis.

Karyawan tidak langsung : Kontraktor atau sub-kontraktor, juga diperlakukan sama dengan
karyawan fulltime.
Ini mencakup individual, firma atau perusahaan yang dikontrak untuk melakukan pekerjaan,
baik untuk jangka pendek (tugas yang khusus) atau jangka panjang (mis. supir atau karyawan
pemeliharaan / maintenance).

Pihak Ketiga : seseorang yang tidak dikategorikan sebagai pekerja langsung maupun tidak
langsung.
Pihak ketiga secara tipikal mencakup pelanggan dan pengunjung ke lokasi perusahaan
(apakah secara khusus diundang atau tidak) dan juga termasuk pengemudi atau penumpang
yang terlibat dalam kecelakaan di luar pabrik (off-site) dengan motor atau/pada kendaraan
perusahaan, tetapi hanya jika terdapat kesalahan di pihak Perusahaan atau Karyawan
(langsung atau tidak langsung).

Kejadian fatal (Fatality) : suatu kematian yang diakibatkan kecelakaan kerja, dengan tanpa
batas waktu antara tanggal kecelakaan dan tanggal kematian.
Kejadian fatal yang dilaporkan yang mengenai karyawan langsung, karyawan tidak langsung
dan pihak ketiga.
Tidak termasuk dalam semua kasus adalah kejadian fatal pada transportasi dari dan ke
pekerjaan, kejadian fatal karena tindakan kriminal dan kejadian fatal karena penyebab
alamiah.

Nilai Kejadian Fatal /fatality rate : # kejadian fatal dalam 1 tahun per 10,000 pekerja
langsung.

Lost Time Injury (LTI) : Kecelakaan akibat kerja menyebabkan ketidakhadiran 1 atau lebih
hari kerja (atau shift), dihitung dari hari setelah kecelakaan , sebelum orang tersebut kembali
ke pekerjaan yang normal atau yang terbatas.
LTI meliputi semua cidera seperti memar, teriris, patah, terkilir, amputasi, dan luka lainnya
yang timbul dari kejadian kerja atau suatu pajanan sesaat yang bersifat tunggal pada
lingkungan kerja dan juga penyakit akut atau gejala/reaksi cepat yang dapat disebabkan oleh
suatu pajanan yang berbahaya (terhirup, terserap, tertelan atau kontak secara langsung).

LTI dilaporkan mencakup bagi pekerja langsung dan tidak langsung; LTI untuk pihak ketiga
tidak dilaporkan karena tidak ada dasar dari perhitungan hari kerja yang hilang.

37
Tidak termasuk untuk karyawan langsung dan tidak langsung adalah cidera dalam perjalanan
dari dan ke tempat kerja; cidera karena tindakan kriminal, cidera karena penyebab alamiah
dan penyakit akibat kerja.

LTI Frequency Rate = # LTI dalam 1 tahun per sejuta jam kerja

Jam kerja = semua jam kerja aktual yang dibayar.

Daftar Appendix

List of Appendices
Company Document Pages
CEMEX Drive Safely
CEMEX Fire Prevention and Protection
CEMEX Hearing Protection
CEMEX Tags and Locks for your Safety
CEMEX Care for your Back CEMEX Electrical Risks CEMEX
Breathing Protection CEMEX Slips, Trips and Falls
CEMEX Personal Protection Equipment (PPE) CEMEX
Emergency Preparedness
CEMEX Overhead Works
RMC Management of Traffic on RMC Premises
RMC Safe Reversing for Road Haulage Vehicles and Mobile Plant
RMC Responsibility in Action Lafarge Clearing of blockages
Lafarge Isolation Procedures
Lafarge Contractors and Temporary Workers
Lafarge Bulk Loading
Lafarge Kiln Bricking and Concreting
Lafarge Bag Loading
Taiheiyo Poster on Safety on the Road Taiheiyo OHSMS in
Taiheiyo Cement Holcim Contractor Control Guidelines
Holcim Guidelines for an OH&S Committee
Holcim The Bird Pyramid
CRH Safe Use of Mobile Phones Cimpor Safety in Driving of
Forklifts Cimpor Safety in Welding Work
MANAJEMEN LALU LINTAS PADA LINGKUNGAN RMC :

Standard berikut ini adalah persyaratan minimum yang harus dicapai oleh semua operasi
group. Persyaratan tambahan dalam peraturan lokal juga harus dipatuhi sepanjang waktu.

1. Semua rute lalu lintas pada lingkungan RMC harus didesain ,dibangun dan dipelihara
untuk menjamin pergerakan kendaraan dan pejalan kaki yang aman. Secara khusus tidak
boleh ada lubang, halangan , kotoran atau kemiringan/kenaikan yang berbahaya pada rute
tersebut. Jika ada bahaya tambahan karena cuaca yang buruk, pencegahan yang sesuai
harus dilakukan.

2. Rute lalu lintas akan didesain untuk menjamin bahwa, jika mungkin, kendaraan
pengirim/penarik dan mobile plant dipisahkan dari pejalan kaki dan jika praktis, ini dilakukan
melalui sarana fisik. Jika pemisahan tidak memungkinkan suatu penilaian resiko lokal yang

38
ssuai dan mencukupi harus mengidentifikasi langkah- langkah pengendalian yang harus ada
sepanjang waktu.

3. Penilaian resiko akan dilakukan untuk kegiatan lalu lintas pada lingkungan RMC dan
langkah-langkah pengendalian yang sesuai dan efektif akan diidentifikasikan dan
diimplementasikan.

4. Peraturan site akan mencakup detail meneganai prosedur aman yang akan diadopsi
oleh pengemudi dan pejalan kaki dan persyaratan peraturan ini akan ditekankan sepanjang
waktu.

5. Jika mungkin, area untuk bongkar muat, pemeliharaan kendaraan, sheeting/netting


muatan, dll akan dipisahkan dari arus lalu lintas utama

6. Pada semua lingkungan RMC, akan ada tanda-tanda yang mencukupi dan/atau marking
jalan yang menunjukan semua pengunjung ke resepcionis, parkir, area pemuatan/pengiriman,
dll yang sesuai.

7. Pada semua lingkungan akan ada batas kecepatan aman yang tepat, tanda batas kecepatan
yangs trategis dan pembatasan akan diwajibkan.

8. Jika mungkin, sistem satu arah dan/atau rencana rute lalu lintas akan dibuat untuk
meminimalkan kebutuhan kendaraan besar dengan visibilitas yang berkurang untuk mundur
ke belakang.

9. Rute lalu lintas akan direncanakan dan didesain untuk menjamin visibilitas yang
mencukupi dan jika perlu, langkah-langkah tambahan, misalnya kaca tetap, penerangan
artifisial, dll , akan dipasang pada tempat-tempat strategis sepanjang rute.

10. Jika ada struktur yang rapuh atau bahaya lain, seperti pembatas ketinggian (
misalnya . kabel listrik overhead, dll). , sisi yang terbuka pada jalan/ pada
penggalian atau rute pejalan kaki beresiko besar, , penghalang yang cocok dan mencukupi
harus ada untuk mencegah cidera atau kerusakan. Jika penghalang tidak tepat, misalnya
pada beberapa titik loading plant, tanda-tanda harus dipasang untuk secara jelas
menunjukan batasan-batasan.
MUNDUR DENGAN AMAN UNTUK KENDARAAN PENARIK/ROAD HAULAGE
VEHICLE DAN MOBILE PLANT

Standar berikut ini adalah persyaratan minimum yang harus dicapai oleh semua operasi group
untuk menjamin sistem yang aman dan efektif ada untuk memundurkan kendaraan.
Persyaratan tambahan dalam peraturan lokal harus juga dipatuhi sepanjang waktu .

1. Semua perusahaan yang memiliki kendaraan penarik dan mobile plant baik milik sendiri
amupun sewa harus memiliki suatu sistem peringatan terdengar yang efektif dan, jika perlu
ada suatu sistem peringatan untuk mundur yang terlihat , misalnya suatu reversing bleeper
yang dilengkapi lampu mundur berwarna putih.

2. Kendaraan penarik dan mobile plant yang dimiliki kontraktor yang bekerja untuk
RMC juga harus memiliki sistem peringatan mundur yang terdengar dan terlihat.

39
3. Penilaian resiko harus dilakukan pada tiap lokasi untuk mengidentifikasikan langkah-
langkah pengendalian yang lebih jauh mungkin diperlukan, misalnya sistem manajemen lalu
lintas, tanda-tanda atau banksmen yang terlatih, dll. Sebagai tambahan, penilaian resiko
harus dilaksanakan untuk semua kendaraan dan mobile plant untuk mengidentifikasikan
apakah visibilitas drivers yang meningkat diperlukan, misalnya tambahan kaca atau suatu
kamera untuk mundur dengan sebuah monitor di dalam kabin pengemudi.

4. Operator kendaraan untuk pengumpul pelanggan yang mengunjungi site kita harus
didorong benar-benar untuk menggunakan peralatan peringatan mundur yang benar. Untuk
menjamin kendaraan itu bermanuver secara aman sementara, prosedur operasi yang aman
secara alternatif harus ada.

5. Jika kendala lingkungan menimbulkan bahaya terkait dengan penggunaan sistem


peringatan mundur yang terdengar suatu alat audible alternatif harus dipasang, misalnya suatu
peralatan yang berubah suaranya secara intens tergantung pada tingkat kebisingan noise atau
suatu peralatan yang secara langsung terfokus dan kurang menganggu lingkungan ( dikenal
sebagai “ white noise”). Jika peraturan lokal secara keras melarang semua sistem audible
yang ada , suatu sistem alternatif yang sama efektifnya harus ada.

6. Semua sistem peringatan mundur harus secara reguler dicek dan, secara khusus, sebelum
dimulainya setiap hari/shift kerja. Saat mengecek sistem peringatan mundur yang audible
(dapat terdengar), pengecekan harus juga menjamin tingkat kebisingan yang mencukupi
dipelihara

Standar ini harus diaplikasikan bersama dengan standard RMC untuk menajemen lalu lintas
pada lingkungan RMC dan manajemen penilaian resiko.
TAIHEIYO CEMENT

OHSMS pada Taiheiyo Cement


Menuju Zero-accident dan kampanye partisipasi total

Kebijakan keselamatan & kesehatan kerja (OHS) dan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja ( OHSMS, OSHMS di jepang) dari perusahaan semen Taiheiyo
dijelaskan di bawah ini.

Pembuatan rencana manajemen safety didasarkan pada pesan tahunan mengenai keselamatan
dan kesehatan yang dikirim oleh pimpinan perusahaan sebagai bagian dari sambutan tahun
baru.

Berdasarkan pada pesan ini, rencana manajemen tahunan di-review dan dikembangkan untuk
setiap site. Suatu rencana tindakan dan target kemudian diputuskan untuk setiap site dan
setiap seksi. Bersamaan dengan rencana tahunan, kebijakan ini diimplementasikan yang
menjamin progress dibuat mengarah ke target melalui pengecekan dan pelaporan bulanan
serta sistem monitoring. Hasilnya direview dan direfleksikan dalam kebijakan dan
rencana untuk tahun berikutnya.

Juga ada Minggu keselamatan nasional ( minggu pertama bulan Juli) dan minggu kesehatan
industrial nasional ( minggu pertama bulan oktober) , yang ditetapkan olehj menteri
kesehatan, tenaga kerja dan kesejahteraan. Pada saat ini, pimpinan perusahaan dan ketua

40
serikat pekerja bersama-sama meningkatkan kesadaran OHS dengan mempromosikan suatu
slogan bersama dan pesan OHS.

Lebih jauh, banyak kesempatan lain untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja
sepanjang tahun dimanfaatkan. Sebagai contoh, kapanpun ada meeting atau acara dimana
semua karyawan berpartisipasi , seorang manager akan memberikan sambutan singkat untuk
menekankan kesadaran OHS atau menggarisbawahi suatu kegiatan OHS khusus.
Kesempatan untuk melaporkan kegiatan OHS di tambang dan plant site, termasuk
rekomendasi untuk personil, juga ada pada konvensi asosiasi semen jepang. Acara tersebut
merupakan hal penting dalam kegiatan OHS tahunan.
Holcim

Panduan Kontrol Kontraktor Holcim Ltd

Pengantar

Pada tahun 2003, sekitar 35% dari semua kematian yang dilaporkan dan cacat permanen pada
Holcim terkait dengan kontraktor. Ini adalah persentase yang tinggi, melihat sejumlah
kecil orang terkait dengan jumlah karyawan holcim. Untuk membantu mengurangi jumlah
insiden tersebut, Holcim ltd ingin semua perusahaan group memiliki program untuk
memanaje kontraktor yang bekerja untuk holcim- baik di dalam maupun di luar site. Elemen
kunci dari program ini harus mencakuyp :
ο Pre-kualifikasi kontraktor berdasarkan pada review record training OH&S, aktual
performa OH&S, sertikasi untuk melakukan pekerjaan, pengalaman dengan tugas yang sama
dan perlindungan asuransi.
ο Kontrak procuremen untuk menjamin OH&S Kontraktor
ο Training Induksi training untuk kontraktor
ο Seorang karyawan Holcim bertindak sebagai supervisor kontraktor pada site untuk :
- Me-review rencana safety khusus pekerjaan kontraktor
- Mereview praktek kerja dan kondisinya ( memiliki otoritas untuk secepatnya
menghentikan semua pekerjaan karena praktek kerja atau kondisi yang tidak aman
)
- Bertindak sebagai penghubung untuk kontraktor

1. Suatu checklist untuk pre-kualifikasi kontraktor :


ο Memeriksa sertifikasi
- Registrasi perusahaan yang benar
- Diijinkan untuk melakukan pekerjaan/tugas yang diberikan, jika diperlukan.
ο Berpengalaman dengan tugas yang sejenis/sama
- Pada Holcim
- Dengan perusahaan lain
ο Review record training OH & S – personil dilatih sesuai yang dibutuhkan pada :
- Issue OH & S umum
- Penggunaan APD
- Pencegahan/Perlindungan kebakaran
- Bekerja di ketinggian
- Hot work ( mudah terbakar/meledak)
- Entry ke ruang tertutup/confined space
- Excavatioan & Digging ( penggalian)
- Penanganan voltase listrik tinggi yang aman

41
- OH & S bejana bertekanan ( pressurized vessels)
- Safety peralatan yang mobile
- Mengemudi dengan waspada
- OH& S untuk material/bahan kimia yang berbahaya
ο Review performa OH & S
- Record denda atau penghargaan
- Record award yang diterima
ο Review record asuransi
- Kewajiban umum/khusus
- Kompensasi tenaga kerja
ο Review rencana safety tugas khusus
- Termasuk sistem yang tepat untuk manajemen perubahan

II. Susuanan Kontrak Supplier (contoh) dengan memperhatikan performa OH &S

1.1. Adalah kebijakan Buyer/pembeli untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja
semua personnil ( baik karyawan sendiri maupun karyawan kontraktor) juga intregitas dan
reliabilitas semua property dan peralatan. Karenanya, supplier juga harus menyadari
tanggung jawab dan akuntabilitasnya untuk perlindungan semua karyawan dan menjaga
property dan peralatan buyer.

1.2. Untuk mematuhi kebijakan ini, supplier akan menggunakan personil yang
berkualitas dan melengkapi dengan safeguard/pelindung, aturan dan prosedur yang akan
meminimalkan resiko cidera personil pada orang-orang buyer dan hilangnya , atau kerusakan
pada Property dan peralatan buyer selama performa service yang ada

1.3. Personil supplier harus mematuhi peraturan, praktek dan prosedur OH& S buyer,
menggunakan peralatan , tools & sarana OH & S yang disyaratkan/tersedia, dan melakukan
cara-cara yang menjamin keselamatan dan kesehatan mereka sendiri, dan karyawan mereka
serta orang lain.

1.4. Personil supplier bertanggung jawab untuk menyediakan dan memelihara suatu
tempat kerja yang sehat dan aman dimana semua bahaya, tindakan dan/atau kondisi yang
tidak aman diidentifikasi dan dianalisa sebelum dikendalikan atau dieliminasi. Ini harus
didokumentasikan dalam suatu program keselamatan dan kesehatan ( wajib).

1.5. Saat bekerja, semua personil supplier akan melaksanakannya sesuai dengan standar OH
& S buyer, termasuk memilki rencana OH & S yang benar untuk pekerjaan yang ada,
instruksi kerja, training dan test yang diperlukan, inspeksi dan program audit juga pencatatan
dan pelaporan semua kecelakaan, tindakan dan atau kondisi yang tidak aman.

III. Elemen untuk induksi kontraktor yang baik :

ο Training OH & S umum ( jika diperlukan – lihat persyaratan pre-kualifikasi)


ο Induksi site khusus
- Review layout site atau fasilitas dan kebijakan, prosedur dan peraturan OH
&S
ο Persyaratan untuk identifikasi bahaya dan penilaian resiko
ο Komunikasi bahaya
- Zona bahaya khusus pada site dan pertimbangan APD

42
ο Respon keadaan darurat
- Prosedur kebakaran dan emergensi
- Fasilitas pertolongan pertama
- Kontrol emisi lingkungan
ο Pencatatan dan pelaporan

IV. Memperbaiki kesalahan kontraktor

ο Contact person dari buyer dan supplier diidentifikasi


ο Peranan supervisor project/job/site ditentukan
ο Tugas, tanggung jawab, akuntabilitas dan kekuasaan OH & S ditentukan

Referensi :
1. Holcim Ltd-OH&S handbook
2. Holcim (US) –Theodore Plant-Contractor’s Pre-Qualifying Manual
3. Holcim ( Schweiz) – Schulungs CD fur Fremdfirmen

Procurement Pada tahun 2003, sekitar 35 % kematian dan cacat tetap yang dilaporkan di
Holcim terkait dengan kontraktor. Untuk membantu mengurangi jumlah insiden tersebut.
CSR-OH&S merekomendasikan bahwa semua perusahaan group memiliki suatu program
untuk mengelola kontraktor yang bekerja untuk Holcim-baik di dalam maupun di luar site.
Elemen kunci harus mencakup :
Pre-kualifikasi kontraktor berdasarkan pada review atas record training OH & S. performa
OH & S aktual, sertifikasi untuk melakukan pekerjaan, pengalaman dengan tugas yang
sama dan perlindungan asuransi. Kontrak procurement disusun untuk menjamin OH & S
kontraktor

OH & S Training Induksi Site untuk kontraktor

Diperintahkan Seorang karyawan Holcim sebagai supervisor kontraktor di site untuk :


mereview rencana safety pekerjaan kontraktor yang spesifik; mereview praktek kerja aktual
dan kondisinya (memiliki otoritas untukj menghentikan semua pekerjaan secepatnya karena
praktek kerja yang tidak aman atau kondisi yang tidak aman ), dan bertindak sebagai titik
penghubung antara perusahaan dan kontraktor.
PANDUAN UNTUK KOMITE OH&S

Komite OH&S unit bisnis/site


Sebagaimana minimum direkomendasikan Holcim, suatu komite OH&S harus terdiri baik
pekerja(blue collar) yang terpilih maupun perwakilan manajemen yang ditunjuk ( paling tidak
50% blue collar) dan bertemu paling tidak 4 kali per tahun. Notulen rapat harus disimpan dan
dikomunikasikan ke seluruh tempat kerja. Komite ini juga harus membicarakan masalah yang
terkait dengan perbedaan bahasa yang digunakan pada site. Catat bahwa persyaratan untuk
formasi dan komposisi dari komite ini sering ditentukan oleh peraturan lokal dan ini harus
dicek.

Fungsi Komite OH & S :


1. Sebagai saluran utama bottom up(dari bawah ke atas)untuk menyampaikan
issue/masalah OH&S ke manajemen

43
2. Sebagai pengendali utama Program OH&S
a. menyebarkan informasi, melakukan investigasi bahaya/indsiden dan penilaian resiko,
mengkomunikasikan issue/hasil OH&S dan memajukan OH&S di tempat kerja
3. Sebagai lembaga yang menyarankan tindakan dan program berdasarkan laporan,
investigasi , pernyataan, dll.

Mengikuti setiap meeting Komite OH&S, ketuanya harus menghadiri meeting komite
manajemen plant untuk melaporkan OH&S dan memberikan rekomendasi untuk
dipertimbangkan.

Ada sejumlah issue yang dipikul komite ini agar berfungsi dengan baik. Ini mencakup :
A. (Diadakan ) Pekerja secara umum ( blue collar) harus memilih wakil mereka yang dari
manajemen dapat dinominasikan
B. Orang blue collar yang cocok dapat didorong untuk nominasi , tapi tidak seorang pun
yang dapat dikecilkan artinya.
C. Mengumumkan semua pekerja nama perwakilan OH&S
mereka
D. Perencanaan/persiapan suatu agenda meeting untuk meeting Komite OH&S sehingga
mereka tetap reasonable.
E. Menjamin bahwa semua anggota komite OH&S diberi tanggung jawab /tugas dan diberi
waktu untuk mengikuti waktu komite normal di luar.

Pertimbangan lain
Untuk efektif, anggota komite OH&S harus menerima training dasar dalam :
1. Fungsi komite OH&S dan praktek/prosedur meeting
2. Overview peraturan dan hukum yang berlaku
3. Bagaimana melakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko juga investigasi
kecelakaan/insiden ( analisa penyebab, dll) dan penulisan laporan
4. memberikan training ( mengikuti suatu kursus melatih pelatih)
5. melakukan review, inspeksi dan audit ( dikualifikasikan sebagai auditor internal
OH&S).

Komite Manajemen ( dikepalai oleh manager unit bisnis/site)

Ini bertindak sebagai badan sah untuk saran dan rekomendasi dari komite OH&S ( proses
manajemn normal). Saran lanjutan untuk tindakan ini diringkas dari Holcim OH&S
handbook dan sebenarnya mewakili checklist manajemen kelas tinggi.

1. Semua anggota harus melakukan paling tidak satu inspeksi OH&S dan satu investigasi
insiden tiap tahun, bukan pada area kerja mereka yang biasa. Ini akan meliputi tindak lanjut
untuk menjamin bahwa peningkatan diidentifikasi sebagai kejadian aktual yang penting.
2. Membuat kebijakan OH&S plant, tujuan dan targetnya, serta anggota komite
manajemen mengkomunikasikannya pada semua karyawan
3. Memiliki pengetahuan OH&S dan/atau ketrampilan Training master plan(TMP) –
membuat suatu training OHS tingkat minimum untuk (katakanlah) 12 jam.orang/tahun
4. Melakukan pengumpulan data dan pelaporan melalui :
a. OH&S menjadi item fokus agenda setiap bulan mengikuti meeting komite OH&S dan
dimasukan sebagai item utama/pertama pada agenda untuk meeting tersebut, dan

44
b. Meng-update statistik yang menjadi notulen rapat sebagai item standard ( definisi HARP
Manual Ref-8.2.1. Operational Indicators. All sub- segments).
http://web.Holcim.com/harp/harpman.nsf/manuindex?openView&Start=1
&count=5000&Expand=8.2.1-821
c. Memerintahkan OH&S sebagai item agenda pertama untuk semua meeting internal rutin.
5. Mengukur performa :
a. Menetapkan tujuan dan target OH&S tahunan
b. Tujuan dan target ini kemudian menjadi bagian dari pertimbangan kompensasi performa
dalam dialog top manajemn
c. OH&S yang tercakup dalam majamen performa/Dialog majemen lainnya dan/atau
karyawan supervisor . Saran untuk penyusunan kata “ memberi kontribusi positif pada
pencapaian tujuan dan target OH&S perusahaan- contoh untuk ini dapat meliputi inspeksi
OH&S/investigasi kecelakaan, berada pada komite safety , menyiapkan prosedur kerja
aman, bukan secara personal mendapatkan PLI, dll
6. Membagi informasi melalui suatu papan OH&S pada pintu masuk utama yang
menunjukan performa, Sebagai minimum , ini harus menunjukan :
a. Rating piramida OH&S terbaru
b. Target dan performa indikator OH&S saat ini
c. Jumlah hari dari kecelakaan terakhir yang menyebabkan kematian atau cacat tetap
d. Jumlah hari dari lost time injury terakhir
e. Jumlah hari terbaik sebelumnya di antara lost time injury. Hal lain yang dapat
ditempatkan pada papan tersebut adalah kebijakan OH&S, slogan/tag line, dll
7. Komunikasi-komunikasi-komunikasi. Mengidentifikasikan dan
mengimplementasikan paling tidak 3 inisiatif terpisah untuk memberi informasi pada
karyawan mengenai OH&S misalnya suatu kampanye poster, artikel pada majalah intern, tool
box talk oleh manajer senior , Minggu OH&S, dll.
The Bird Pyramid

Api mengamuk dan mencakup daerah dekat fasilitas yang ada . Tanggap darurat pelan
mengarah ke lautan api yang membahayakan. Banyak yang terluka, beberapa meninggal.

Kebakaran memburuk. Rencana kemergensi diaktifkan dan kebakaran dikendalikan.


Bebarapa orang masuk rumah sakit dengan luka bakar.

Kebakaran dimulai dan terlihat. Tidak ada pemadam api yang tersedia. Kebakaran memburuk
dan orang-orang terluka

Kebakaran kecil dimulai. Diumumkan dan segera keluar.

Misalnya. Hot work dikerjakan tanpa ijin, lihat… tapi tidak ada tindakan yang diambil.

WASPADA KECELAKAAN

PENGGUNAAN MOBILE PHONE YANG AMAN “Tetap Waspada-Tetap Hidup”


UNTUK SITE MANAGER/SUPERVISORS/SUBCONTRACTORS

LAKUKAN
ο Bawa mobilphone jika bekerja sendirian pada area yang jauh

45
ο Jika bekerja sendirian, gunakan mobile phone anda untuk melapor pada manager lini anda
bahwa anda telah selesai untuk hari itu jika anda tidak kembali ke kantor
ο Bawa mobile phone jika anda prihatin mengenai keselamatan anda untuk ke atau dari
pekerjaan
ο Yakinkan anda memiliki komunikasi yang cepat dan efektif untuk situasi darurat
ο Batasi jumlah waktu menelefon jika anda peduli terhadap gelombang radio
ο Matikan telefon anda saat mengoperasikan mesin pabrik atau item peralatan yang
berbahay
ο Yakinkan bahwa anda berdiri di area yang aman sebelum menjawab telefon
ο Ingat menggunakan suatu “handsfree kit” untuk mobile phone tetap meningkatkan resiko
kecelakaan
ο Ingat, mobile phone dapat menyalakan bahan bakar dan asap.
ο Ingat, penggunaan mobile phone saat mengemudi dapat mendatangkan point penalty
dan denda 60. poundsterling.

JANGAN LAKUKAN
ο Menjawab panggilan telefon saat mengoperasikan plant dan mesin.
ο Menjawab panggilan jika berkomunikasi dengan orang lain pada radio site misalnya.
Slinger/banksman/crane driers
ο Menggunakan atau mengoperasikan telefon saat memanjat tangga atau struktur lain yang
sama
ο Menggunakan suatu mobile phone saat mengemudikan kendaraan khusunya jika anda
tidak memiliki hands free kit
ο Menggunakan telefon untuk memanggil staff lain saat mereka mengoperasikan plant dan
mesin
ο Mengoperasikan mobile phone jika bekerja dalam area yang padat lalu lintas
ο Mengoperasikan mobile phone atau peralatan elektrikal lainnya dekat kontainer bensin
/petrol atau zat mudah terbakar lainnya misalnya :SPBU(Pom bensin)
ο Jangan mengijinkan penggunaan mobile phone saat menggali dekat pipa gas
ο Menggunakan mobile phone pada area di mana peraturan site secara tegas
melarangnya
ο Mengoperasikan mobile phone saat melalui rute lalu lintas.

46

Anda mungkin juga menyukai