Anda di halaman 1dari 14

Psikologi Kependidikan

CRITICAL BOOK REPORT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan

Dosen :

Dra. Masta Ginting, M.Pd

Disusun Oleh :

TETYEN ANITA SEMBIRING

2143131039

REGULER B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIMED

2017

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas Pendidikan Kewarganegaraa dengan tepat waktu yang
berjudul CRITICAL BOOK REPORT.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Dra. Masta
Ginting, M.Pd selaku dosen mata kuliah Profesi Kependidikan , yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan Critical Book Report ini.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa isi dan juga penyampaian dalam
CRITICAL BOOK REPORT ini masih kurang sempurna. Oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
semoga critical book report ini memberikan manfaat bagi para pembaca.

Medan, Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 4

1.2 Tujuan ............................................................................................... 4

BAB II Identitas buku ..................................................................................... 5

2.1 Identitas buku.................................................................................... 6

2.2 Ringkasan buku ................................................................................ 6

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan dan Kelemahan kedua buku .......................................... 11

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 13

4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 13

4.2 Saran ................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bimbingan konseling disekolah merupakan salah satu aktivitas
pendidikan yang tidak boleh lepas dari perhatian administrator, manajer
dan guru disekolah. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan
program bimbingan konseling merupakan salah satu tuntutan bagi seorang
kepala sekolah sebagai manajer dan guru sebagai pembimbing.
Penyelenggaraan program bimbingan konseling disekolah berada dibawah
tanggung jawab kepala sekolah sebagai manajer sekolah. Kepala sekolah
harus mengelola program bimbingan konseling disekolah dengan
memberdayakan seluruh sumberdaya manusia yang dimiliki sekolah
dibidang konseling baik konselor, guru pembimbing, guru bidang studi,
maupun staf lain yang memilki kompetensi bidang konseling. Sementara
bagi guru bidang studi, program layanan bidang konseling merupakan
salah satu kemampuan yang melekat pada dirinyanya untuk berpartisipasi
penuh dengan mendampingi peserta didik dan guru pembimbing lainnya
dalam memberikan pelayanan bagi peserta didik sebagai konseling.
Secara historis Bimbingan dan Konseling (BK) di Indonesia masuk
dan berkembang melalui dunia pendidikan, yang agak berbada dengan
asalnya BK di Amerika yang mulai di masyarakatt oleh F. Parsondi kota
Boston. Kebutuhan BK mulai dari masyarakat karena adanya kebutuhan
dan masalah pekerjaan disana saat itu dan baru kemudian dirasakan
kepentingannya untuk diberikan duidunia pendidikan atau sekolah.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan critical books report ini adalah :


Untuk mengetahui bagaimana perbandingan kelemahan dan kelebihan Buku
Profesi Kependidikan karangan Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairil,
karangan Deliati S.Ag. M.Ag ; ElfriantoNasution, M.Pd dan Muhhamad Arifin,
S.Pd, M.Pd dengan Buku untuk Perguruan Tinggi karangan Dr. Yasaratodo
Wau, M.Pd pada materi Bimbingan Konseling dan Peran Guru.

4
BAB II
RINGKASAN BUKU

A. IDENTITAS BUKU PERTAMA


Judul Buku : Profesi Kependidikan (Edisi Revisi)
Judul Materi : Bimbingan Konseling dan Peran Guru
Nomor ISBN : 978-602-7938-05-2
Pengarang : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
Penerbit : UNIMED PRESS, Gedung Lembaga
Penelitian Lantai
1 Jl. Williem Iskandar Psr V, Medan
Tahun Terbit : Cetakan pertama : Januari 2013
Cetakan Kedua : Januari 2014
Cetakan Ketiga : Januari 2015
Cetakan keempat : Januari 2016
Cetakan keempat : Januari 2017
Banyak Halaman : 353 halaman
Ukuran Buku : 16 x 24 cm

B. IDENTITAS BUKU KEDUA


Judul Buku : Profesi Kependidikan
Judul Materi : Keprofesian Bidang Bimbingan dan
Konseling
Nomor ISBN : 978-602-8800-44-0
Pengarang : Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H.
Khairik
Penerbit : ALFABETA, cv
Jl. Gegerkalong Hilir no.84 Bandung

Tahun terbit : Desember 2012

Cetakan : kesatu

Banyak halaman : 238 halaman

Ukuran Buku : 16 x 24 cm

5
C. IDENTITAS BUKU KETIGA
Judul Buku : Profesi Kependidikan
Judul Materi : Keprofesian Bimbingan dan Konseling
Nomor ISBN : 978-602-1317-81-5
Pengarang : Deliati, S.Ag, M.Ag, Elfrianto Nasution,
M.Pd
Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd
Penerbit : Citapustaka Media
Jl. Cijotang Indah II No.18-A, Bandung

Tahun Terbit : Maret 2015

D. RINGKASAN BUKU PERTAMA

1. Konsep Dasar Konseling

Secara umum Konseling dapat diartikan sebagai bantuan. Namun dalam


pengertian sebenarnya, tidak setiap bentuk bantuan adalah konseling. Bentuk
bantuan dalam arti konseling membutuhkan syarat, bentuk, prosedur dan
pelaksanaan tertentu sesuai dengan dasar, prinsip dan tujuannya ( Rochman
Natawijaya, 1981). Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah meliputi tiga
bidang, yaitu bidang pengajaran, bidang administrasi dan kepemimpinan serta
bidang pemberian bantuan.

Secara khusus bidan pelayanan kepada siswa membantu siswa dalam


mengatasi masalah yang dihadapinya atau melayani kebutuhannya.

Para siswa sedang berada dalam perkembangan. Pendidikan menyediakan


faslilitas agar para siswa berkembang seoptimal mungkin. Pengajaran
menyediakan materi pelajaaran, pengetahuan , kecakapan, keterampilan dan sikap
yang perlu dikuasai dan dikembangkan.

6
2. Pengertian Konseling

Konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antar konselor


dengan konseli (face to face relationship) yang bermasalh, dimana pembimbing
membantu konseling dalam mengusahakan perubahan sikap dan tingkah laku.

Sasaran utama dari konseling adalah perubahan sikap dan tingkahlaku sesuai
dengan definisi konseling yang dikemukakan oleh Carl R Rogers Counseling is
a series of direct with the individual which ains to offer him assistance in
changing his attitudes ang behavior. Antar sikap dengan tingkahlaku terdapat
hubungan yang sangat erat. Sesuatu sikap dimanifestasikan dalam tingkah laku
tertentu.

3. Tujuan Konseling

Tujuan ini dirumuskan berdasarkan kenyataan adanya perbedaan antar siswa


sesamanya.Secara khusus pelayanan konseling disekolah bertujuan agar
siswa dapat :

a. Memahami dirinya dengan baik, yaitu mengenal segala


kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya berkenaan dengan
bakat, kemampuan, minat sikap dan perasaannya.
b. Memahami lingkungan dengan baik
c. Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana

4. Fungsi Konseling

Dikaitkan dengan pelayanan konseling disekolah, dapat dikemukakan


beberapa fungsi konseling, yaitu:

a. Fungsi pemahaman adalah mengetahui siapa dan bagaimana


individu yang dikonseling itu
b. Fungsi pencegahan dapat berfunngsi pencegahan artinya
merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.
c. Fungsi Penyaluran artinya membantu siswa mendapatkan
kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing
d. Fungsi penyesuaian adalah pelayanan konseling yang berfungsi
untuk membantu terciptanya penyesuaian antar siswa dan
lingkungannya.

7
E. RINGKASAN BUKU KEDUA

1. Urgensi Layanan Guru Bimbingan Konseling

Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk siswa, baik


secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Bimbingan dan Konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik guru


dalam memfasilitasi perserta didik untuk mengoptimasi pengembangan
potensinya. Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penyelenggaraan
bimbingan dan konseling disekolah/madrasah adalah perlunya memfasilitasi siswa
agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas
perkembangan secara optimal. Pengalaman menunjukkan bahwa layanan
bimbingan dan konseling disekolah/madrasah sangat dibutuhkan, karena
banyaknya masalah siswa, besarnya kebutuhan siswa akan pengarahan diri dalam
memilih dan mengambil keputusan, perlunya aturan yang memayungi layanan
bimbingan konselingan disekolah/madrasah.

Menuurut Ahmad Sudrajat (2008) mengemukakan fungsi bimbingan dan


konseling disekolah, seperti berikut ini:

a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu


konseli agar memiliki pemahaman terhadap diriya dan lingkungannya
b. Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor
untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin
terjadii dan berupaya untuk menvegahnya.
c. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya.konselor senantiasa
berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan konseli.
d. Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
ersifat kuratif. Fungsi ini erkaitan erat dengan upaya pemberian
bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah.
2. Pelaksanaan Program
a. Kegiatan supervisi BK meliputi pembinaan dan pemantauan
pelaksanaan BK disekolah.
b. Pelaksanaan penilaian pengawasan BK dimaksudkan untuk menilai
kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai
proses pembiimbingan
c. semua kegiatan tercatat rapi.

8
F. RINGKASAN BUKU KETIGA

1. Pengertian konseling

Istilah konseling yang berasal dari bahasa inggris conseling didalam


kamus memiliki beberapa arti, yaitu nasihat, anjuran dan pembicaraan.

Sedangkan secara terminologis konseling dilihat dalam tatanan


prakteknya, yaitu:

a. proses pertemuan tatap muka atau hubungan atau relasi timbal balik
antara pembimbing dengan klien
b. prosese pertemuan atau hubungan timbal balik tersebut terjadi dialog
atau pembicaraan yang diseut dengan wawncara konseling.

2. Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

a. Faktor Perkembangan Pendidikan,


Perluasan program pendidikan dimensi meninggi
termanifestasi dalam bertambahnya kesempatan dan
kemudahan bagi pesertadidik untuk mencapai tingkat
pendidikan setinggi mungkin, sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
b. Faktor Sosio Kultural
Peserta didik harus dipersiapkan untuk mengatasi tantangan
yang timbul dan masalah-maslah yang dihadapi yang
sedang ditempuhnya.
c. Faktor Psikologis
Untuk mencapai perkembangan yang baik dan optimal
harus ada asuhan yang terarah. Pelayanan bimbingan dan
konseling diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
mencapai fase-fase perkembangan dengan berbagai
perubahan menuju kematangan dalam berbagai aspek,
seperti aspek biologis, intelektual, emosional, sikap, nilai
dan lain sebagainya.

9
3. Tujuan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

Tujuan bimbingan dan konseling ditinjau dari perilaku:

a. Membantu mengembangkan kualitas kepribadian individu yang


dikonseling
b. Membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental klien
c. membantu mengembangkan perilakuu-periilaku yang lebih efektif pada
diri individu terhadap lingkungannya

4. Fungsi Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

Menurut Akhmad Sudjarat (2008) Fungsi bimbingan dan konseling sebagai


berikut:

a. Pencegahan, untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa


b. Pemahaman, untuk membantu konseli aagar memiliki pemahman
terhadap dirinya.
c. Pengembangan, sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainya..
konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan rlajar
yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.

10
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEMAHAN BUKU PERTAMA PROFESI KEPENDIDIKAN karangan


Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
1. Penjabaran kalimat yang berulang-ulang.
2. Dalam buku pertama terdapat banyak sekali perbedaan isi dengan buku
pembanding. Hal ini menunjukkan adanya variasi penulisan. Tidak
merangkumnya dan menjelaskannya dengan gaya bahasa sendiri.

B. KELEMAHAN BUKU KEDUA PROFESI KEPENDIDIKAN karangan


Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairil :
1. Buku tersebut lebih dominan membahas konselor dibandingkan dengan
klien (siswa). Materi tentang Tugas-tugas perkembangan remaja tidak
dipaparkan dalam buku pertama, sebagaimana yang dapat kita temui pada
buku pembanding atau buku kedua. Buku kedua hanya menjelaskan
secara umum bagaimana perkembangan bahasa yang dimulai sejak bayi
yang tertera pada halaman 186-210 pada baris kelim adan selanjutnya
jelaskan pada paragraf kedua.
2. Tidak Terdapat materi yang menjelaskan tentang tugas dan fungsi
bimbingan konseling.
3. Hanya sedikit menyinggung tentang klien(siswa).

C. KELEMAHAN BUKU KETIGA PROFESI KEPENDIDIKAN karangan


Deliati S.Ag , Elfrianto Nasution, M.Pd dan Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd
1. penjabaran ltentang bimbingan konseling yang berulangulang.
2. menggunakan kata-kata yang sulit untuk pembaca kaum awam
3. Tidak mencantumkan jumlah halaman dan tebal buku

11
D. KELEBIHAN BUKU PERTAMA PROFESI KEPENDIDIKAN karangan
Dr,. Yasaratodo Wau, M.Pd

1. Aplikasi materi mudah dipahami karena diambil langsung dari kehidupan


klien(siswa).
2. Tidak terdapat kesalahan pada penulisan dan penjelasan materi, hal
tersebut tidak membuat kekeliruan pembaca untuk memahami makna yang
disampaikan..
3. Terdapat rangkuman pada akhir pembahasan materi. Hal ini akan
memudahkan pembaca untuk mengingat kembali garis besar materi
tersebut tanpa harus membaca ulang keseluruhan materi tersebut.

E. KELEBIHAN BUKU KEDUA PROFESI KEPENDIDIKAN karangan


Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairil

1. penggunaan kata-kata yang mudah dipahami memudahkan pembaca


untuk mengerti makna yang tersirat dari buku tersebut.

2. Pada buku kedua dipaparkan secara jelas bagaimana tugas-tugas kepala


sekolah sebagai manajer dan guru sebagai konselor dalm bidang tugas
bimbingan dan konnseling.

12
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk


siswa, baik secara perorangan maupun kelompok agaar mandiri
dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi,
sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Perlunya usaha pelayanan bimbingan dan konseling dalam


pendidikan dilatarbelakangi oleh beberapa faktor diantaranya, yaitu
: faktor perkembangan pendidikan, faktor sosio-kultural dan faktor
psiokologi. Dengan demikian perlunya adanya pelayanan
bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan terutama dalam
dunia pendidikan formal.

B. SARAN

Demikianlah hasil critical book yang dapat penulis paparkan.


Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Yasaratodo.2013.Profesi Kependidikan, Medan: UNIMED PRESS


Prof. Dr. Sudarwan Danim.2012.Profesi Kependidikan, Bandung ;
ALFABETA,cv
Deliati S.Ag, M.Ag, dkk.2015.PROFESI KEPENDIDIKAN, Bandung ;
Citapustaka Media

14

Anda mungkin juga menyukai