SKOR NILAI: 88
ANGGOTA KELOMPOK VI :
Mengapa topik yang dibahas dalam mini riset tentang kajian filsafat progresivisme?
Progresivisme merupakan aliran filsafat pendidikan modern yang menghendaki adanya
perubahan pelaksanaan pendidikan menjadi lebih maju. Aliran progresivisme ini
mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak dan menjadikan
pendidik hanya sebatas sebagai fasilitaor, pembimbing, dan pengarah bagi peserta didik.
Adapun tujuan dari aliran progresivisme dalam pendidikan ialah ingin merubah praktik
pendidikan yang selama ini terkesan otoriter menjadi demokratis dan lebih menghargai
potensi dan kemampuan anak, serta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran yang
lebih banyak melibatkan peserta didik. Hal ini juga dikarenakan terdapat banyak masalah yag
terkait dengan kajian filsafat tersebut. Masih banyak guru yang mengajar dengan
mengandalkan metode hafalan berbasis buku teks, tidak hanya itu siswa SMA juga banyak
yang masih diberi batasan untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya karena kurangnya
sarana dan prasarana sekolah dan kurikulum yang tidak mendukung siswa untuk dapat
berkembang sesuai kemampuannya. Dengan menerapkan aliran progresivisme dalam
pendidikan, harapannya dapat membawa perubahan dan kemajuan pendidikan di Indonesia
menjadi lebih berkualitas, sehingga mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Indonesia.
Adapun tujuan saya dalam melakukan Mini Riset ini adalah meneliti metode
pembelajaran salah satu sekolah di Medan yaitu SMA Negeri 19 Medan dilihat dari aspek
pendidikan progresivisme yang nantinya dapat dijadikan sumber referensi untuk kita dan
sekolah yang bersangkutan untuk memperbaiki sistem pendidikan kedepannya agar sistem
pendidikan dapat terlaksana dengan baik.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan Mini Riset di SMA Negeri 19 Medan ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna
dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan Mini Riset yang menjadi tugas
wajib mata kuliah Filsafat Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Disamping itu, kami
juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terselesaikanlah laporan Mini
Riset ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kiranya
nanti penulis dapat membuat yang lebih bagus dan lebih baik lagi. Karena kami sadar,
makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangan yang mungkin kami tidak
sadari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
EXCECUTIVE SUMMARY................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 1
C. Batasan Masalah .......................................................................................... 2
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
E. Tujuan Survey .............................................................................................. 2
F. Manfaat Survey ............................................................................................ 2
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................... 4
BAB V. PENUTUP......................................................................................................... 11
A. Kesimpulan .................................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka
permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini, yang menjadi identifikasi masalah
adalah:
1. Rendahnya kesempatan siswa untuk mengasah kemampuannya secara nyata
melalui suatu eksperimen.
2. Gaya mengajar yang terlampau mengandalkan metode hafalan berbasis buku
teks.
3. Minimnya sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah.
4. Kurikulum yang diterapkan di sekolah tidak menekankan studi alam.
C. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah dalam memahami ruang lingkup permasalahan dalam
penelitian ini maka penulis membatasi masalah berdasarkan identifikasi masalah
diatas maka permasalahan ini dibatasi hanya pada “Penerapan Pendidikan
Progresivisme di SMA Negeri 19 Medan”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian, latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah maka rumusan masalah yang diteliti adalah : “Apakah di SMA Negeri 19
Medan sudah menerapkan pendidikan progresivisme dalam proses belajar
mengajar?’’.
E. Tujuan Survey
Adapun tujuan dari penelitian ini : “Untuk mengetahui apakah di SMA Negeri 19
Medan sudah menerapkan pendidikan progresivisme dalam proses belajar mengajar”.
F. Manfaat Survey
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
2
berpikir siswa untuk mencari penemuan – penemuan baru sehingga kegiatan
belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan
pembelajaran serta apa yang diharapkan.
3. Bagi sekolah, diharapkan untuk bisa meningkatkan metode pembelajaran yang
bisa mendukung minat siswa agar bisa lebih berprestasi melalui penyediaan
sarana dan prasana yang dapat mendukung kegiatannya dan menerapkan
kurikulum yang tepat sehingga dapat tercapai ketuntasan belajar minimal yang
telah ditetapkan oleh pihak sekolah, dengan meningkatkan keberhasilan siswa
berarti meningkatkan mutu sekolah.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
B. Kurikulum Pendidikan Progresivisme
Dalam pandangan progresivisme kurikulum merupakan serangkaian program
pengajaran yang dapat mempengaruhi anak belajar secara edukatif, baik di
lingkungan sekolah maupun di luar. Kurikulum dalam padangan progresivisme ialah
sebagai pengalaman mendidik, bersifat eksperimental, dan adanya rencana serta
susunan yang teratur. Pengalaman belajar adalah pengalaman apa saja yang serasi
dengan tujuan menurut prinsip-prinsip yang telah digariskan dalam pendidikan,
dimana setiap proses belajar yang ada membantu pertumbuhan dan perkembangan
anak didik. Artinya, kurikulum harusnya dirancang untuk mengembangkan berbagai
potensi peserta didik, serta dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi
kehidupan anak didik. Aliran progresivisme menghendaki kurikulum dipusatkan pada
pengalaman yang didasarkan atas kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungan yang kompleks (Jalaluddin dan Abdullah Idi, 2012:91).
5
BAB III
METODE SURVEY
B. Subject Survey
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Ibu Eva Mitra S.Pd, M.Si selaku
guru bidang studi Biologi kelas XII di SMA Negeri 19 Medan Tahun Ajaran
2019/2020.
D. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data peneliti menggunakan teknik wawancara dengan alat bantu
recorder untuk merekam berbagai informasi yang disampaikan oleh narasumber dan
6
kamera untuk menvideokan serta mendokumentasikan saat kegiatan wawancara
berlangsung.
7
BAB IV
B. Pembahasan
Berdasarkan gambaran hasil survey tesebut, data yang yang di peroleh dari
sesi wawancara sebagai berikut :
Sistem pembelajaran yang dilakukan berpusat pada kepentingan siswa.
Di SMA Negeri 19 Medan ini secara umum sudah menggunakan metode
pembelajaran yang berpusat pada kepentingan siswa artinya siswa mencari tahu dan
mempelajari sendiri materi yang akan dipelajari di dalam kelas sehingga lebih mudah
diingatnya dibandingkan apabila siswa hanya menerima dari guru sepenuhnya atau
mendengarkan guru tersebut ceramah di depan kelas.
Sekolah menggunakan Kurikulum 2013 tetapi tidak dilaksanakan oleh semua guru.
Sekolah yang kami survey telah menggunakan Kurikulum 2013 dimana dalam
kurikulum ini siswa diberikan kebebasan dalam mengembangkan segala potensi
yang ada pada dirinya artinya pembelajaran berpusat pada siswa, akan tetapi tidak
8
semua guru disekolah tersebut yang menerapkan Kurikukulum 2013 dalam proses
belajar mengajar sehingga masih ada pembelajaran yang berpusat guru. Disamping
itu semua di SMA Negeri 19 Medan sebagian besar guru sudah melaksanakan
pembelajaran dengan kurikulum tersebut sehingga pembelajaran lebih berpusat
kepada siswa, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator saja.
Sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses
pembelajaran siswa.
Sarana dan prasarana di SMA Negeri 19 Medan sudah cukup memadai untuk
menunjang proses pembelajaran siswa seperti penyediaan laboratorium.
Pembelajaran di laboratorium lebih berperan dalam pelaksanaan pendidikan
progresivisme ini, siswa dapat mencari dan menemukan sendiri suatu
permasalahan dalam pembelajaran dengan alat-alat laboratorium yang disediakan
sekolah sehingga pembelajaran lebih mudah diingat dalam memorinya daripada
menerima pembelajaran secara teori di dalam kelas.
Guru tidak menerapkan metode pendiktean dan hafalan dalam proses belajar
mengajar.
Guru di SMA Negeri 19 Medan ini sebagian besar tidak lagi menerapkan
metode pendiktean dan hafalan. Apabila siswa merasa materi yang disampaikan
guru terdapat poin-poin penting maka siswa tersebut akan mencatatnya tanpa ada
waktu khusus yang diberikan oleh guru untuk mencatat. Metode hafalan tidak lagi
menjadi andalan untuk membuat siswa menjadi berkembang karena dengan
memberikan hafalan kepada siswa dapat memberikan tekanan secara tidak
langsung, ketika di suruh menghafal siswa hanya mengingat materi yang
disampaikan hanya bebarapa saat saja karena tidak diimplementasikan secara nyata
melalui suatu eksperimen.
Guru memberikan pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Guru berusaha mencari pembelajaran yang menarik bagi siswa dengan
mencari kasus-kasus yang terbaru yang bisa dijadikan contoh dan di teliti nantinya.
Contohnya ketika memepelajari materi tentang virus jika dipelajari dengan cara
biasa di dalam kelas akan terasa membosankan namun apabila dikaitkan dengan
suatu penyakit yang sedang booming dan dilakukan suatu penelitian malalui
eksperimen di laboratoium maka pembelajaran akan lebih menarik.
9
Sekolah sangat mendukung untuk mengembangkan bakat dan minat siswa
Sekolah yang kami survey mendukung kemampuan dan potensi yang dimiliki
siswanya dengan cara membuat suatu program khusus untuk mengembangkan bakat
dan minat siswa tersebut serta mengarahkannya dengan memberikan informasi dan
peminjaman literatur-literatur yang ada disekolah. Misalnya ada siswa yang memiliki
hobi menari maka di buat kelas seni dengan berbagai properti tari yang bisa
digunakan dan apabila ada siswa yang mahir dalam hal berbicara maka di buat kelas
presenter. Sehingga dapat dikatakan bahwa di SMA Negeri 19 Medan ini bakat dan
minat siswa sudah tersalurkan dengan baik.
C. Temuan Lapangan
Hasil penelitian di lapangan, peneliti mengumpulkan data-data hasil penelitian
yang diperoleh berdasarkan wawancara dan dokumentasi. Beberapa temuan peneliti
dalam penerapan pendidikan progresivisme untuk meningkatkan aktivitas belajar
siswa di SMA Negeri 19 Medan antara lain:
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Implementasi progresivisme dalam pendidikan ialah menekankan pendidikan
demokratis dan menghargai berbagai potensi yang dimiliki oleh anak, serta
pembelajarannya lebih berpusat pada peserta didik, sedangkan guru hanya sebagai
fasilitator, pembimbing, dan pengarah bagi perkembangan peserta didik. Dari hasil
survey yang telah dilakukan diketahui bahwa di SMA Negeri 19 sudah menerapkan
pendidikan progresivisme bahkan menjujung tinggi aliran tesebut, karena guru disekolah
ini sangat memprioritaskan siswanya dengan memberikan kebebasan dalam
mengembangkan minat dan bakatnya. Pihak sekolah dalam hal ini sangat berpengaruh
dalam pendidikan progresivisme yaitu dalam menyediakan berbagai sarana dan
prasarana untuk mendukung kegiatan siswa terutama ketika melakukan eksperimen.
Kegiatan Eksperimen merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan
minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Melalui
kegiatan eksperimen ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan, potensi dan
prestasi peserta didik.
B. Saran
Dalam rangka meningkatkan kualitas siswa, guru di SMA Negeri 19 Medan
sebaiknya semua guru dapat menerapkan Kurikukulum 2013 dalam sekolah tersebut
sehingga pendidikan tidak lagi berpusat kepada guru melainkan sudah berpusat kepada
siswa sehingga dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki.
11
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin dan Abdullah Idi. (2012). Filsafat Pendidikan; Manusia, Filsafat dan
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
12
LAMPIRAN
13