Anda di halaman 1dari 3

Program Inspeksi Terhadap Aspek LK3 pada PT.

Integriti Solusi Kamangta:

1. Inspeksi Berdasarkan Objek

a. Inspeksi PPA

Inspeksi ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan setiap orang bekerja

menggunakan PPE atau alat pelindung diri yang diwajibkan sesuai dengan

prosedur/instruksi kerja. Memastikan bahwa alat pelindung diri tepat guna

berdasarkan jenis pekerjaannya dan dalam kondisi layak pakai.

b. Inspeksi hand and power tools

Inspeksi ini juga tidak kalah penting dari objek sebelumnya karena berhubungan

dengan peralatan yang kita gunakan di tempat kerja baik itu hand tools seperti

palu, obeng, tang, dan lainnya maupun power tools seperti gerinda, mesin bor, dan

lain-lain. Memastikan bahwa peralatan-peralatan tersebut dalam kondisi baik dan

aman untuk digunakan oleh pekerja.

c. Inspeksi fire protection equipment

Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan peralatan proteksi kebakaran berfungsi

dengan baik dan siap digunakan ketika terjadi keadaan darurat kebakaran. Contoh-

contoh peralatan proteksi kebakaran termasuk APAR, smoke detector, heat

detector, fire sprinkler, fire alarm panel, hose reel, fire hydrant dan lain-lain.

d. Inspeksi lifting equipment & gear

Inspeksi berikutnya banyak dilakukan di proyek-proyek migas, fabrikasi, maupun

di industri galangan kapal. Memastikan bahwa semua lifting gear seperti shackle,

wire sling, webbing sling, chain block dan lain-lain dalam kondisi baik dan layak

untuk digunakan, serta menggunakan kode warna (color code) yang berlaku sesuai

dengan prosedur lifting di perusahaan tersebut.


e. Inspeksi environment

Inspeksi ini ditujukan untuk menilai lingkungan tempat bekerja. tempat kerja

harus memenuhi beberapa standar untuk mendapatkan jaminan keselamatan kerja.

Inspeksi ini bagian dari penerapan ISO 14001, memastikan pemisahan sampah

dilakukan dengan benar, penyimpanan material dan limbah b3 dengan benar,

penyediaan secondary containment untuk mesin-mesin yang berpotensi kebocoran

oli, dan lain-lain yang menyangkut masalah lingkungan.

2. Inspeksi Berdasarkan Waktu

a. Inspeksi keselamatan tak terencana

Sesuai dengan namanya, inspeksi ini tidak memiliki rencana dan waktu yang telah

ditetapkan. Oleh karena itulah umumnya inspeksi ini bersifat dangkal karena

hanya memeriksa standar awal keselamatan saja. Inspeksi ini juga terkesan tidak

sistematis karena tidak direncanakan secara detail dan menyeluruh.

Adapun bagian yang diperiksa hanya mencakup:

 Kondisi yang dianggap riskan dan berpotensi tidak aman.

 Ranah produksi menjadi bagian yang paling dikhususkan.

 Tidak banyak catatan dan rekaman dokumentasi.

 Hanya sebatas tindakan perbaikan dan pencegahan standar keselamatan.

b. Inspeksi keselamatan terencana

Sedangkan inspeksi keselamatan terencana merupakan pemeriksaan yang

dilakukan secara berkala dengan jadwal dan tujuan yang jelas. Jadi hasil yang

diperoleh dari inspeksi ini juga cukup detail dan mendalam. Adapun secara garis

besar jenisnya terbagi menjadi dua macam, yaitu:


 Inspeksi rutin

Inspeksi ini sudah terjadwal baik secara harian, mingguan, bulanan, atau

bahkan tahunan. Tujuan dari inspeksi pun sudah ditetapkan sejak awal

sehingga pemeriksaan bisa dilakukan secara mendalam dan detail. Inspeksi

ini cenderung menyeluruh khususnya pada bagian yang dianggap memiliki

risiko tinggi terhadap keselamatan kerja seperti standar operasional, mesin

produksi, alat pelindung keselamatan diri, dan masih banyak lagi bagian

lainnya.

 Inspeksi khusus

Inspeksi khusus memiliki wilayah yang lebih serius dibandingkan dengan

jenis lainnya. Inspeksi ini dilakukan secara teratur pada peralatan yang

memiliki risiko paling tinggi di antara keamanan kerja lainnya. Umumnya

inspeksi ini dilakukan pada mesin produksi baru sebagai dasar

pengendalian dan pencegahan risiko keamanan di tempat kerja. Itulah

alasan inspeksi ini masuk ke dalam contoh inspeksi keselamatan kerja k3.

Anda mungkin juga menyukai