Anda di halaman 1dari 11

TUGAS DAN KEWAJIBAN AHLI K3

Tugas Dan Kewajiban Ahli K3

Pada bahasan kali ini adalah me-review kembali tentang tugas dan kewajiban Ahli K3 yang
merupakan dasar hukum dari Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja dan Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI Nomor 2 tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan,
Kewajiban dan Kewenangan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Ahli Keselamtan dan Kesehatan Kerja adalah tenaga tekhnik berkeahlian khusus dari luar
Departement Tenaga Kerja yang di tunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengasawi
ditaatinya Undang-undang Keselamatan Kerja.
Menteri Tenaga Keja atau pejabat yang ditunjuk berwenang menunjuk Ahli K3 pada tempat kerja
dengan kriteria tertentu dan pada perusahaan yang memberikan jasa di bidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

Kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

1. Suatu tempat kerja dimana pengurus mempekerjakan tenaga kerja lebih dari 100 orang
2. Suatu tempat kerja dimna pengurus mempekerjakan tenaga kerja kurang dari 100 orang tetapi
menggunakan bahan, proses, alat dan atau instalasi yang besar resiko bahaya terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Untuk dapat ditunjuk sebagai Ahli K3 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2


tahun
2. Sarjana muda atau sederajat dengan pengalaman kerja sesuai dengan keahliannya sekurang-
kurangnya 4 tahun.
3. Berbadan sehat
4. Berkelakuan baik
5. Bekerja penuh di instansi yang bersangkutan
6. Lulus seleksi tim penilai
Berikut Mekansime penujukan Ahli K3

1. PERMOHONAN
Berikut daftar permohonannya :

1. Daftar riwayat hidup


2. Surat keterangan pengalaman kerja di bidang K3
3. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter
4. Surat keterangan pemeriksaan psikologi
5. Surat keterangan kelakuan baik dari kepolisian
6. Surat keterangan pernyataan bekerja penuh dari perushaan/instansi yang bersangkutan
7. Foto copy ijazah / SSTB terakhir
8. Sertifikat pendidikan khusus K3
2. MEMNAKER cq DIRJEN BINWASNAKER
Setelah seluruh persyaratan di permohonan telah lengkap maka berkasih di berikan ke Kementrian
Tenaga Kerja Untuk di proses yang nanti nya akan di nilai oleh TIM PENILAI KEMENTRIAN.

3. SK PENUNJUKAN
Setelah memalui proses oleh TIM PENILAI dan lulus uji maka akan mendaptkan SK PENUNJUKAN
dari Kemantrian Tenaga Kerja. Untuk SK PENUNJUKAN ini masa berlaku 3 Tahun dan dapat
diperpanjang dengan pengujian kembali tentang kemampuan pengetahuan teknis K3.

Berikut yang perlu disiapkan jika ingin memerpanjang SK tersebut ;

1. Surat permohonan
2. Semua lampiran sebagaimana lampiran awal
3. Salinan keputusan penunjukan Ahli K3 yang lama
4. Surat pernyataan dan pengurus/pimpinan instansi mengenai prestasi yang bersangkutan
5. Rekapitulasi laporan kegiatan
Kemudian apa saja yang menyebabkan SK PENUNJUKAN itu sudah tidak berlaku/pencabutan,
berikut penjelasannya :

1. Tidak berlaku apabila yang bersangkutan :


 Pindah ke perusahaan lain
 Mengundurkan diri
 Meninggal dunia
2. Di cabut apabila yang bersangkutan terbukti :
 Tidak memenuhi per-UU-an K3
 Melakukan kesalahan dan kecerobohan
 Dengan sengaja atau kecerobohan terbuka rahasia perusahaan
Setelah melewati rangkai proses di atas, maka sebagai Ahli K3 mendaptakan Kewajiban dan
Kewenangan sebagai berikut :

Ahli K3 yang telah mendapatkan Surat Keputusan Penunjukan SKP berkewajiban :

1. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja


sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya;
2. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk mengenal hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut :
3. Untuk Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan,
kecuali ditentukan lain;
4. Untuk Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan yang memberikan jasa dibidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya;
Tembusan Laporan ditunjukan kepada :

 Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota


 Dinas Tenaga Kerja Propinsi
 Direktur Pengawasan Norma K3
3. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan/instani yang didapat
berhubungan dengan jabatannya.
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga mempunya kewenangan untuk :

 Memasuki tempat kerja sesuai dengan keutusan penunjukan


 Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat Keselamatan
dan Kesehatan Kerja ditempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukannya
 Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan
serta pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi :
 Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
 Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya
 Penanganan bahan-bahan
 Proses produksi
 Sifat pekerjaan
 Cara kerja
 Lingkungan kerja
Itulah sedikit ulasan mengenai Tugas dan Kewajiban Ahli K3 di perusahan/intansi masing-masing.
Untuk dapat memposisikan seorang Ahli K3 dengan baik dan tepat maka diperlukannya suatu
struktur organisasi yang dalam hal ini ialah P2K3 (Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja). Bagaimana struktur ini dapat dibentuk dan langkah-langka serta undang-undang apa saja
yang terkait. Nantikan di artikel selanjutnya.

SAFETY IS INVESTATION

SALAM SAFETY,
Berikut Kami tampilkan potongan dari UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

BAB III
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
A. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
B. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
C. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
D. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
E. memberi pertolongan pada kecelakaan;
F. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
G. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan
getaran;
H. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
I. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
J. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
K. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
L. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
M. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya;
N. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang;
O. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
P. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang;
Q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
R. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Tugas & Kewajiban Seorang Ahli K3 Umum Dalam Perusahaan Adalah:
 Merangkan tugas-wewenang & tanggung jawab Ahli K3.
 Menjelaskan apa yang menjadi hak-hak pekerja bidang K3.
 Menjelaskan kepada pihak perusahaana bahwa upaya K3 sangat menguntungkan bagi
owner. Karena dapat memperkecil cost yang terjadi apabila suatu hari nanti terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban
jiwa/terluka/cacat/meninggal hingga hancurnya asset perusahaan seperti ledakan dan
lain-lain.
 Menjelaskan tujuan utama SMK3 atau Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja .
 Menjelaskan kepada perusahaan tentang sistem untuk pelaporan kecelakaan Kerja.
 Menganalisa suatu kasus yang terjadi ketika ada kecelakaan, mengetahui faktor aoa
yang menjadi penyebabnya & dapat menyusun laporan kecelakaan yang terjadi kepada
pihak perusahaan/pengusaha.
 Mengenal P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan Kerja), tugas, tanggung-
jawab & wewenang organisasi P2K3 tersebut – Mengenal pembinaan & pengawasan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3 ditingkat perusahaan, Nasional & Internasional.
 Mengidentifikasi obyek pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3.
 Mengetahui tentang persyaratan serta pemenuhan mengenai peraturan UU ditempat
kerja.
 Mengetahui tentang persyaratan K3 ditempat kerja sebagai mana yang telah dituliskan
dalam Undang-undang Keselamatan Kerja.
 Mengetahui tentang proses audit & ruang lingkup untuk mengukur target atau tingkat
pencapaian yang telah ditentukan oleh perusahaan/pengusaha.
SILABUS TRAINING AHLI K3 UMUM KEMENAKERTRANS
Modul 12. Statistik & Laporan
Modul 01. Kebijakan K3 KK

Modul 02. UU No.1 Tahun 1970 Modul 13. SMK3

Modul 03. Konsep dasar K3 Modul 14. Audit SMK3

Modul 04. Tugas & Tanggung


Jawab Modul 15. Manajemen Risiko

Modul 05. K3 Listrik Modul 16. Analisa KK

Modul 06. K3 Kontruksi


Bangunan Modul 17. Job Safety Analisis

Modul 07. K3 Bejana Tekan Modul 18. Prosedur Kerja


Modul 08. K3 Pesawat Uap Praktek Kerja Lapangan

Modul 09. K3 Mekanik Ujian Akhir

Modul 10. Kesehatan Kerja Pembuatan Laporan

Modul 11. Lingkungan Kerja Seminar

METODE TRAINING AHLI K3 UMUM MURAH

Metode : Semua peserta yang telah mengikuti teori dan praktek dapat mengikuti ujian
yang diadakan pada akhir sesi.
KRITERIA PESERTA TRAINING AHLI K3 UMUM KEMENAKERTRANS

training Ahli K3 Umum ini perlu diikuti para praktisi K3, Supervisor, Anggota P2K3 dll.
Dengan persyaratan Minimal Sarjana Muda / D3 atau sederajat dari semua bidang usaha
antara lain manufaktur, konstruksi, jasa, perhotelan, transportasi, rumah sakit dan lain
sebagainya. ( training Ahli K3 Umum KEMENAKERTRANS )

TENAGA INSTRUKTUR TRAINING AHLI K3 UMUM KEMENAKERTRANS


Instruktur yang akan memberikan training adalah instruktur Senior dari Departemen
Tenaga Kerja.

training AHLI K3 UMUM MURAH DENGAN SERTIFIKASI KEMENAKERTRANS


Peserta yang lulus evaluasi akan diberikan sertifikat Ahli K3 dari KEMENAKERTRANS serta
Surat Penunjukan Ahli K3 dari Menteri Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia sebagai Ahli K3 Umum di
perusahaan masing-masing. ( training Ahli K3 Umum KEMENAKERTRANS )

INVESTASI PELATIHAN AHLI K3 UMUM KEMENAKERTRANS DENGAN SERTIFIKASI


Biaya pendaftaran training Ahli K3 Umum Murah ini sebesar

Fresh Graduate, Dana Pribadi, Belum Bekerja IDR 6.500.000,-/peserta


Corporate atau sudah bekerja IDR 7.300.000,-/peserta
Bonus training SMK3 dilakukan pada hari Minggu ditempat yang sama, jadi diwajibkan
kepada peserta untuk bisa hadir pada hari Minggu yang telah ditentukan.
Struktur Susunan dan Tugas Organisasi Tim P2K3 (Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 Hebbie Ilma Adzim   Struktur Organisasi K3 |  Jumat, September 06, 2013

Dasar hukum pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (P2K3) ialah Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan
Ahli Keselamatan Kerja.

Disebutkan pada pasal 2 (dua) bahwa tempat kerja dimana


pengusaha/pengurus memperkerjakan 100 (seratus) orang atau lebih, atau
tempat kerja dimana pengusaha/pengurus memperkerjakan kurang dari 100
(seratus) tenaga kerja namun menggunakan bahan, proses dan instalasi
yang memiliki resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran,
keracunan dan penyinaran radioaktif pengusaha/pengurus wajib membentuk
P2K3.

Pada pasal 3 (tiga) disebutkan bahwa unsur keanggotaan P2K3 terdiri dari
pengusaha dan pekerja yang susunannya terdiri dari ketua, sekretaris dan
anggota serta sekretaris P2K3 ialah ahli keselamatan kerja dari perusahaan
yang bersangkutan.

Pengertian P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


menurut Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987 ialah badan pembantu di
tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan
pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi
efektif dalam penerapan K3.

Tugas P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ialah


memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada
pengusaha mengenai masalah K3 (berdasarkan pasal 4 (empat)
Permenaker RI Nomor PER 04/MEN/1987).

Fungsi P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) antara


lain :

1. Menghimpun dan mengolah data mengenai Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja.
2. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja
mengenai :
oBerbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan
gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta
cara menanggulanginya.
o Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas kerja.
o Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
o Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan
pekerjaannya.
3. Membantu Pengusaha/Pengurus dalam :
o Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.
o Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
o Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat
kerja (PAK) serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
o Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang
keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan
ergonomi.
o Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan
menyelenggarakan makanan di perusahaan.
o Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
o Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
o Mengembangkan laboratorium Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan
interpretasi hasil pemeriksaan.
o Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene
perusahaan dan kesehatan kerja.
o Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan
manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya
meningkatkan keselamatan kerja, higiene perusahaan,
kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja. (berdasarkan pasal 4
(empat) Permenaker RI Nomor PER.04/MEN/1987).

Peran, Tanggungjawab dan Wewenang P2K3 (Panitia Pembina


Keselamatan dan Kesehatan Kerja) :

Peran Wewenang

Ketua 1. Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk memimpin
rapat pleno.
Peran Wewenang

2. Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan program-


program P2K3.
3. Mempertanggung-jawabkan pelaksanaan K3 di Perusahaan ke Disnakertrans
Kabupaten/Kota setempat melalui Pimpinan Perusahaan.
4. Mempertanggung-jawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaannya kepada
Direksi.
5. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaannya program-program K3 di Perusahaan

1. Membuat undangan rapat dan notulen.


2. Mengelola administrasi surat-surat P2K3.
3. Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3.
Sekretaris 4. Memberikan bantuan/saran-saran yang diperlukan oleh seksi-seksi demi suksesnya
program-program K3.
5. Membuat laporan ke Disnakertrans setempat maupun instansi lain yang
bersangkutan dengan kondisi dan tindakan bahaya di tempat kerja.

1. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan seksi masing-


Anggota masing.
2. Melaporkan kepada Ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

Jumlah dan susunan P2K3 antara lain sebagai berikut :

1. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja 100 (seratus) orang atau lebih,
maka jumlah anggota sekurang-kurangnya ialah 12 (dua belas) orang
yang terdiri dari 6 (enam) orang mewakili pengusaha/pimpinan
Perusahaan dan 6 (enam) orang mewakili tenaga kerja.
2. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja 50 (lima puluh) orang sampai
dengan 100 (seratus) orang, maka jumlah anggota sekurang-
kurangnya ialah 6 (enam) orang yang terdiri dari 3 (tiga) orang
mewakili pengusaha/pimpinan Perusahaan dan 3 (tiga) orang mewakili
tenaga kerja.
3. Perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang dari 50 (lima puluh)
orang dengan tingkat resiko bahaya sangat besar, maka jumlah
anggota sesuai dengan ketentuan nomor 2 (dua) di atas.
4. Kelompok Perusahaan yang memiliki tenaga kerja kurang dari 50 (lima
puluh) orang untuk anggota kelompok, maka jumlah anggota sesuai
dengan ketentuan nomor 2 (dua) di atas dimana masing-masing
anggota mewakili Perusahaannya.

Langkah-langkah pembentukan P2K3 di Perusahaan ialah pertama-tama


Perusahaan wajib menyatakan Kebijakan K3 dan dituangkan secara tertulis.
Kemudian Pimpinan Perusahaan menginventarisasi daftar anggota P2K3
serta memberikan pengarahan singkat terhadap daftar anggota mengenai
Kebijakan K3 Perusahaan.

Setelah itu Perusahaan mengonsultasikan mengenai pembentukan P2K3


kepada Disnakertrans setempat untuk dikaji dan disahkan melalui surat
keputusan pengesahan P2K3. Kepala Disnakertrans setempat
melaksanakan pelantikan anggota P2K3 secara resmi. Selanjutnya
Perusahaan melaporkan mengenai pelaksanaan program-program P2K3 ke
Disnakertrans setempat secara rutin.

Download Contoh Struktur P2K3 - Ms. Office Visio

Struktur Organisasi P2K3.vsd (273Kb)

Anda mungkin juga menyukai