Anda di halaman 1dari 9

Kelompok I 1

Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


a. Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di tempat kerja mambutuhkan sistem pembelajaran dan pelatihan yang baik.
b. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum harus mampu mengidentifikasi
dan mengevaluasi sumber bahaya di tempat kerja.
c. Perlindungan tenaga kerja sebagai salah satu aspek penting dalam pembangunan
sektor ketenagakerjaan untuk menuju terwujudnya kesejahteraan pekerja.
d. Visi dan misi Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai salah satu aspek
perlindungan pekerja di tempat kerja, merupakan program yang harus didukung
aktif semua unsur terkait.

1.2 Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Mempraktekan secara nyata hasil dari pembelajaran yang telah diterima
berdasarkan Undang- Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
b. Tujuan
Umum
 Memahami pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja
secara umum.
 Dapat menjelaskan latar belakang, pengertian, dasar hukum, ruang lingkup,
sumber bahaya dan syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara
umum ditempat kerja.
 Mempraktekan materi tentang pengawasan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang telah diperoleh.
Tujuan Khusus
 Mengadakan pemeriksaan ditempat kerja yang ditentukan (TBBM
Padalarang) dalam aspek kelistrikan, penyaluran petir dan penanggulangan
kebakaran.
 Mengidentifikasi dan mengevaluasi segala perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja ditempat kerja yang bersangkutan.
 Membuat laporan mengenai hasil kegiatan yang diwajibkan.
 Memberikan petunjuk, penerangan dan umpan balik kepada tempat kerja
yang bersangkutan atas segala persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja.
1.3 Ruang Lingkup
a. Praktek kerja lapangan (PKL) dilaksanakan di PT. PERTAMINA ( Persero )
T.BBM Padalarang ( Bandung Group ) pada hari Kamis tanggal 04 Juli 2012
pukul 08.30 s/d 12.00 WIB.

04 Juli 2013
Kelompok I 2
Laporan Praktek Kerja Lapangan

b. Yang menjadi perhatian khusus:


 Bidang Penanggulangan Kebakaran
 Bidang Instalasi Listrik dan Penangkap Petir
1.4 Dasar Hukum
a.Umum
 UU No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan dan kesehatan kerja
 Permen No. 03/1978 tentang Persyaratan Penunjukan dan Wewenang serta
Kewajiban Pegawai Pengawas atau Ahli K3
 Permen No. 04/1987 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan
Wewenang Ahli K3 dan P2K3
 Permen No. 02/1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan
Wewenang Ahli K3
 Peraturan Pemerintah No. 50 th 2012 dan Permen No. 05/1996 tentang
SMK3
 Permen No. 03/1998 tentang Tata Cara Pelaporan Kecelakaan Kerja
b. Bidang Listrik dan Penanggulangan Kebakaran
 Kepmennaker No. 75/2002 tentang Berlakunya PUIL 2000
 Permen No. 02/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
 Permen No. 04/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan & Pemeliharaan
APAR
 Permen No. 02/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
 Kepmen No. Kep.186/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja
 PP No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan
Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.

04 Juli 2013
Kelompok I 3
Laporan Praktek Kerja Lapangan

BAB II KONDISI DAN FAKTA

2.1 Gambaran Umum


T.BBM Padalarang merupakan bagian dari area kerja dari PT.PERTAMINA
(Persero) yang digunakan untuk Praktek Kerja Lapangan Ahli K3 Umum Angkatan II
Tahun 2013.
Dalam PKL yang dilakukan oleh Kelompok I, ruang lingkup pengamatan
dilaksanakan khusus pada area area Kantor, Rumah Genset, Rumah Pompa PMK, Rumah
Pompa Produk (Electro Motor), Tank Yard, Filling Point PKS dan SPBG yang terdapat
Potensi bahaya,
T.BBM Padalarang sebagai tempat berlangsungnya Operasi Penerimaan,
Penimbunan dan Penyaluran banyak ditemui Hazard ( potensi Bahaya ) yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
Untuk mengantisipasi / mencegah terjadinya kecelakaan kerja, maka semua
kegiatannya harus dilaksanakan sesuai dengan Standard/Syarat Tata Kerja ( Pedoman,
TKO, TKI, TKPA )

2.2 Temuan di tempat kerja

A. Listrik

Positif
 Penggunaan lampu jalan sudah menggunakan lampu explotion prove.
 Grounding genset, tanki dan motor listrik diperiksa rutin tiap bulan.
 Penggunaan bahan atau alat instalasi listrik yang berkualitas baik dan memiliki
sistem proteksi, seperti pada kabel listrik dan stecker.
 Maintenance instalasi listrik dikerjakan oleh petugas khusus dan dipantau oleh
pengawas yang sudah memiliki sertifikasi ahli K3 kelistrikan.
 Penyalur petir di seluruh gedung dan tanki sudah terpasang dengan baik.

Negatif
 Kabel listrik berantakan di ruangan rapat, control room dan supply listrik ke
akuarium.
 Fitting lampu penerangan di toilet kantor dan workshop terpasang tidak
menggunakan support.
 Sambungan kabel mesin bor dan gerinda, alat pengaman (MCB) dan juction
box di workshop tidak terpasang dengan benar.
 Kabel instrumentasi ATG diseluruh tanki dan samping kantor tidak
tertanam.
 Baterai genset dan fire pump tidak dilakukan pengecekan rutin.

B. Penanggulangan Kebakaran

04 Juli 2013
Kelompok I 4
Laporan Praktek Kerja Lapangan

Positif
 Pemasangan tanda tempat APAR tersedia di semua tempat posisi APAR.
 Area pengisian LPG sudah dilengkapi dengan prosedur pengisian dan prosedur
keadaan darurat.
 Box pemadaman kebakaran tersedia lengkap (selang, nozel,spaner).
 APAR cukup tersedia di setiap area.
 Poster-poster K3, APD dan syarat-syarat K3 sudah dilaksanakan / dipasang oleh
perusahaan.
 Mesin potong rumput sudah menggunakan tenaga kompressor angin.
 Pengoperasian fire pump dapat dilakukan melalui melalui telephone dari seluruh
area.

Negatif
 Diruang rapat tidak terdapat smoke dan fire detector serta water sprinkle.
 Sebagian APAR yang ada di area kantor dipasang tidak tergantung
didinding.
 Mobil tanki tidak memasang bounding pada saat loading FAME.
 Ditemukan beberapa orang merokok diluar smoking area.
.

BAB III ANALISA TEMUAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Listrik

04 Juli 2013
Kelompok I 5
Laporan Praktek Kerja Lapangan

No Temuan Bahaya Faktor yang Saran dan Kontrol Dasar Hukum


Berpengaruh
(Manusia, Peralatan,
Bahan, Cara Kerja,
Lingkungan)
1 Kabel listrik Short circuit,  Tidak  Penataan kabel  UU No.
berantakan di tersandung, memahami dengan baik dan 1/1970
ruangan rapat, Tersengat peraturan K3 peralatan yang  PUIL 2000
control room listrik. Kelistrikan. standar.
dan supply  Kurangnya
listrik ke perhatian
akuarium. keselamatan
listrik.
2 Fitting lampu Short circuit,  Tidak  Agar segera  Kepmenaker
penerangan di kabel putus. memahami diperbaiki No. 75/Men/
toilet kantor peraturan K3 pemasangan 2002
dan workshop Kelistrikan. lampu tersebut.  PUIL 2000
terpasang tidak .
menggunakan
support.

3 Sambungan Short circuit,  Tidak  Agar segera  Kepmenaker


kabel mesin bor tersengat memahami diperbaiki No. 75/Men/
dan gerinda, listrik. peraturan K3 instalasi listrik 2002
alat pengaman Kelistrikan tersebut.  PUIL 2000
(MCB) dan
juction box di
workshop tidak
terpasang
dengan benar
4 Kabel Tersandung,  Tidak  Agar kabel  Kepmenaker
instrumentasi tersengat listrik memahami tersebut ditanam. No. 75/Men/
ATG diseluruh peraturan K3 2002
tanki dan kabel Kelistrikan  PUIL 2000
lampu samping
kantor tidak
tertanam
5 Baterai genset Tidak bisa  Tidak  Agar dilakukan  Kepmenaker
dan fire pump diketahui memahami pengecekan rutin No. 75/Men/
tidak dilakukan kondisi baterai. peraturan K3 terhadap baterai. 2002
pengecekan Kelistrikan  PUIL 2000
rutin.

3.2 Penanggulangan Kebakaran

04 Juli 2013
Kelompok I 6
Laporan Praktek Kerja Lapangan

No Temuan Bahaya Faktor yang Saran dan Kontrol Dasar


(Fisik, Kimia, Biologi, Berpengaruh Hukum
Psikologi) (Manusia, Peralatan,
Bahan, Cara Kerja,
Lingkungan)
1 Diruang Tidak dapat  Perencanaan Agar dipasang Permenaker
rapat tidak mendeteksi jika ruangan smoke / fire No.04/Men/
terdapat terjadi potensi kurang detector dan water 1980 pasal 3
smoke / fire kebakaran mempertimb sprinkle.
detector dan angkan
aspek K3.
water
sprinkle
2 Mobil tanki Dapat  Kelalaian  Agar dilakukan  PP No.
tidak menyebabkan operator dan check list prosedur 11 tahun
memasang kebakaran.. kurangnya kerja sebelum 1979 Bab
bounding pengawasan loading FAME. 15 Pasal
pada saat pada saat 29 ayat 1
loading
loading
FAME.
FAME
3 Ditemukan Dapat  Kurangnya  Pengawasan harus  UU No. 1
beberapa menyebabkan pengawasan lebih ditingkatkan. Tahun
orang terjadinya dari petugas  Penyuluhan dan 1970
merokok kebakaran. dan sosialisasi, safety BAB III
diluar kurangnya breafing. pasal 3.
kesadaran
smoking
dari smoker.
area.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

04 Juli 2013
Kelompok I 7
Laporan Praktek Kerja Lapangan

1. Dari hasil observasi lapangan di TBBM Padalarang terhadap beberapa aspek yang
berkaitan dengan bidang Instalasi Listrik, Instalasi Penyalur Petir dan Penanggulangan
Kebakaran secara umum sudah cukup baik tetapi masih adanya beberapa aspek yang
belum memenuhi standar keselamatan kerja dan perlu ditindak lanjuti untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja.
2. Masih ditemukan unsave condition dan unsave action dikarenakan kurangnya
pengetahuan, kesadaran, kepedulian dan pengawasan dari operator dan pengawas
pelaksana.
3. Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja di tempat kerja
(TBBM Padalarang) masih memerlukan peningkatan, pembenahan dan perbaikan yang
berkelanjutan.

4.2 SARAN
1. Penetapan sasaran dan proses diperlukan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan
persyaratan perundangan dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
 Memastikan seluruh aspek-aspek yang berkaitan dengan operasional dan pekerjaan
teridentifikasi.
 Memastikan seluruh persyaratan dan perundangan yang berlaku teridentifikasi dan
diimplementasikan/diterapkan pada organisasi kerja.
 Menetapkan sasaran yang terukur untuk memastikan target dan program yang
direncanakan dapat tercapai.
2. Memastikan setiap proses dilakukan sesuai dengan rencana yang dibuat.
 Identifikasi seluruh sumber daya yang ada (SDM, peralatan) untuk mempertegas
peran dan tanggung jawab masing-masing orang khusunya dibidang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
 Meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja melalui training.
 Mendokumentasikan dan mensosialisasikan seluruh kebijakan dan
standar/prosedur kepada pekerja
3. Pengawasan dan pengukuran terhadap proses dan produk terhadap kebijakan, sasaran,
dan persyaratan untuk produk dan melaporkan hasilnya.
 Melakukan verifikasi (Audit dan Inspeksi) terhadap operasional kerja dengan
Sistem Manajemen serta melihat kesesuaiannya dengan persyaratan dan
perundangan yang berlaku secara berkala dan lebih sering.
4. Mengambil tindakan untuk secara terus menerus meningkatkan kinerja.

04 Juli 2013
Kelompok I 8
Laporan Praktek Kerja Lapangan

Lampiran (foto)
1. Bidang Kelistrikan Dan Penyaluran Petir.

Kabel listrik berantakan Lampu di workshop tidak menggunakan support.

Sambungan Mesin Bor dan Gerinda PemasanganMCB yang tidak standar

Kabel ATG seharusnya tertanam Baterai Genset seharusnya dilakukan pengecekan rutin.

04 Juli 2013
Kelompok I 9
Laporan Praktek Kerja Lapangan

2. Penanggulangan Kebakaran

Tidak terdapat smoke/fire detector dan water sprinkle

04 Juli 2013

Anda mungkin juga menyukai