Anda di halaman 1dari 26

GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER

Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

No dokumen PS-AMP-HSE-K3
Revisi 00
PROSEDUR PERATURAN DASAR Tgl efektif 12 april 2016
Halaman 1-26 Hal
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

I. Pengantar

Peraturan dasar keselamatan kerja ini sebagai tuntutan bagi karyawan dalam masalah
keselamatan kerja untuk membantu dalam usaha pencegahan terhadap bahaya kecelakaan.
Semua karyawan bertanggung jawab baik kepada diri sendiri, keluarga maupun kepada
karyawan lainnya untuk melaksanakan praktek-praktek yang selalu memperhatikan
keselamatan dan akal sehat terhadap semua kebiasaan kerja.

Apabila terjadi, anda harus melaporkan semua tindakan yang berbahaya, kecelakaan atau
nyaris celaka serta kondisi-kondisi berbahaya lainnya kepada pengawas anda.

Kualitas kerja konstruksi, fabrikasi, transportasi darat, laut dan udara maupun kegiatan
eksplorasi minyak, gas dan bahan tambang, tergantung kepada karyawan yang terampil dan
berpengalaman. Kecelakaan-kecelakaan yang sering terjadi menghabiskan biaya yang tidak
ternilai.

Anda diharapkan agar menggunakan peraturan dasar keselamatan kerja ini sebagai
pedoman dan dari sini akan diharapkan dapat memenuhi hasil yang diinginkan.

Tidak ada suatu jaminan bahwa kita tidak akan mendapatkan kecelakaan, akan tetapi
dengan petunjuk peraturan pokok tentang keselamatan kerja yang terdapat didalam buku ini,
kita akan dapat mengurangi resiko-resiko kecelakaan.

Peraturan dasar keselamatan kerja ini tidak dapat menyelesaikan suatu permasalahan
tentang keselamatan kerja, namun hanya sebagai petunjuk dasar saja dalam melakukan
pekerjaan agar berlangsung dengan aman. Anda mungkin perlu membicarakannya dengan
pengawas atau petugas.

1.1 Peraturan Umum Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan

a. Semua karyawan harus mematuhi tanda-tanda larangan, petunjuk dan ketentuan


keselamatan kerja.
b. Apabila anda tidak berwenang, anda jangan menggunakan, merubah atau
memperbaiki suatu peralatan.
c. Tidak diperkenankan berlari didaerah kerja, kecuali dalam keadaan darurat. Hati-
hatilah bila sedang berjalan dan selalu waspada terhadap adanya pergerakan
peralatan dan orang disekitar anda.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

d. Laporkan segera kepada pihak yang berwenang apabila ada kondisi atau cara kerja
yang menurut anda dapat mengganggu keselamatan dan menyebabkan terjadinya
kecelakaan.
e. Pakailah peralatan yang benar untuk suatu pekerjaan dan gunakanlah dengan aman.
f. Pakailah alat pelindung diri perorangan (topi keselamatan, pelindung pendengaran,
kacamata keselamatan, dan sepatu keselamatan kerja) dilokasi-lokasi yang telah
ditentukan.
g. Bila mengangkat barang, berjongkoklah didekat barang yang akan diangkat. Pegang
beban tersebut dengan kuat tegak luruskan selalu punggung anda dan angkatlah
pelan-pelan dengan menggunakan kaki anda. Jangan menyentak atau berputar.
Mintalah bantuan untuk mengangkat barang yang berat atau besar.
h. Tidak diperkenankan bersenda gurau, mengganggu pihak lain, berkelahi atau berbuat
sesuatu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
i. Berpikirlah sebelum bertindak dan jangan mencoba-coba bila anda ragu terhadap
sesuatu yang dapat mengganggu pikiran anda tentang kesehatan, keselamatan atau
kesejahteraan, BERTANYALAH.
j. Laporkanlah kepada atasan anda atau kepada pihak yang terkait serta dapatkan
pertolongan pertama dengan segera apabila anda atau peralatan yang dijalankan
mengakibatkan terjadinya suatu kecelakaan tanpa memandang sekecil apapun.
k. Jagalah kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja anda. Letakkan segala
sesuatunya pada tempat yang benar. Penempatan yang salah akan mengakibatkan
cidera dan membuang-buang waktu.
l. Semua sampah dan kotoran-kotoran harus dipindah dari wilayah kerja dan dibuang
ke tempat yang telah disediakan.
m. Kain lap atau sampah yang mengandung bahan mudah atau cepat terbakar harus
dikumpulkan dan dimasukkan ketempat sampah segera setelah dipakai. Tempat
sampah yang sudah penuh agar dikosongkan secara periodik (misalnya setiap hari).
n. Tumpahan minyak harus dilaporkan dan dibersihkan dengan benar sesuai dengan
aturan kepedulian terhadap keselamatan dan lingkungan.
o. Bila menaiki dan menuruni tangga, pergunakan pegangan tangan dan lakukan
selangkah demi selangkah.
p. Cincin, jam tangan ataupun gelang dari logam, serta perlengkapan lain dari pakaian
yang terlalu longgar tidak boleh dikenakan. Rambut tidak boleh terurai saat bekerja
dalam jarak dekat dengan peralatan-peralatan yang tidak terlindung atau sistim
pencatu listrik.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

1.2 Merokok

Merokok hanya diijinkan pada wilayah yang sudah ditetapkan atau diberi tanda
diperbolehkan merokok.

II. Kebijakan Mengenai Obat-obatan dan Alkohol

a. PT.ANUGERAH MULYA PERKASA melarang penyalahgunaan obat-


obatan dan minuman keras sebagai bagian dari penerapan kebijakan
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja . Tujuan dari kebijakan ini adalah
upaya mempertahankan standar operasional dilapangan dan kantor yang
aman dan efisien serta meningkatkan kualitas kesehatan bagi seluruh
karyawan. Peraturan ini berlaku bagi seluruh karyawan perusahaan baik dan
juga berlaku bagi para pengunjung di perusahaan.
b. Setiap karyawan maupun pengunjung DILARANG keras
memperdagangkan, menyimpan, memakai ataupun mengedarkan obat-obat
terlarang di lingkungan perusahaan. Bagi karyawan yang melanggar
ketentuan ini akan diberhentikan secara tidak hormat tanpa pesangon dari
perusahaan dan akan diserahkan penanganannya kepada pihak yang
berwenang
c. Setiap karyawan wajib mendukung setiap upaya perusahaan dalam
memberantas penyalahgunaan obat-obatan dan minuman keras dan wajib
melaporkan semua pihak yang melanggar semua ketentuan diatas.
Referensi:
- Manual QHSE Kebijakan Mengenai Obat Terlarang dan Minuman Beralkohol.
III. Penanganan Bahaya

Setiap karyawan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tindakannya dan kondisi
tempat bekerja selama melakukan pekerjaan selalu aman. Bila menemukan praktek dan
kondisi berbahaya adalah merupakan tanggung jawab setiap karyawan untuk
menanggulanginya dengan berpedoman pada petunjuk-petunjuk berikut ini :
a. Apabila menemukan suatu praktek atau kondisi berbahaya di tempat kerja, segera
laporkan kepada pengawas anda langsung atau kepada pengawas daerah yang
bertanggung jawab.
b. Apabila kondisi atau praktek berbahaya tersebut nyata-nyata dapat mengganggu
atau bahkan mencelakakan kehidupan atau bisa menyebabkan cidera, seperti adanya
gas atau hydrocarbon yang muncul selama berlangsungnya suatu pekerjaan khusus
(misalnya pengelasan), atau pada saat menggerinda tanpa menggunakan pelindung
mata, bekerja pada ketinggian tertentu yang tidak menggunakan sabuk pengaman
atau perancah yang sesuai, anda harus menghentikan pekerjaan tersebut dan
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

melaporkannya kepada pengawas langsung atau kepada pengawas daerah yang


bertanggung jawab
c. Pengawas bertanggung jawab untuk menindak lanjuti setiap keadaan atau praktek
berbahaya yang dilaporkan oleh bawahannya.
d. Adakan konsultasi untuk menindak lanjuti keadaan berbahaya tersebut kepada
pengawas langsung, peengawas daerah yang bertanggung jawab serta petugas dari
Departemen HSE.
e. Semua laporan tentang kondisi-kondisi berbahaya harus dibuat dalam satu laporan,
ditindak lanjuti dan disimpan sebagai dokumentasi.
IV. Pencegahan dan Perlindungan terhadap Bahaya Kebakaran dan
Kewaspadaan menghadapi Keadaan Darurat

Mencegah suatu kejadian adalah lebih baik daripada membatasi dan mengendalikan suatu
peristiwa apapun bentuknya. Sebelum suatu peristiwa kebakaran terjadi, maka usaha-
usaha pencegahan harus dilakukan dan hal ini dapat dilaksanakan dengan cara:
a. Mengadakan inspeksi pada daerah-daerah yang dianggap potensial terhadap bahaya
kebakaran secara teratur dan berkelanjutan
b. Mengadakan inspeksi dan pemeliharaan terhadap alat pemadam kebakaran yang
tersedia
c. Mengadakan pelatihan pemadam kebakaran secara berkala
d. Melakukan housekeeping dengan baik dan benar
e. Membuat sistem kerja yang aman
f. Mengenali petunjuk dan mengikuti prosedur-prosedur bila terjadi kebakaran
Ikutilah petunjuk-petunjuk mengenai cara melaporkan kebakaran seperti yang telah
dipasang pada tiap papan pengumuman. Jika ada kebakaran, usahakanlah agar semua
karyawan selamat, kemudian pergunakanlah alat-alat pemadam kebakaran yang tersedia
sampai datangnya pertolongan.
a. Bila anda pernah menjadi sorang sukarelawan pemadam kebakaran atau mempunyai
pengalaman dalam memadamkan api, beritahukanlah kepada petugas keselamatan
anda. Mungkin anda diajak untuk menggabungkan diri dengan Pasukan Pemadam
Kebakaran dari Perusahaan
b. Ketahui benar-benar letak semua alat pemadam api
c. Jangan bermain-main dengan alat pemadam api dan bila ketahuan bermain-main
dengan alat pemadam api tersebut anda dapat dikenakan sanksi sesuai dengan
Peraturan Perusahaan yang berlaku
d. Ketahuilah penggolongan kebakaran seperti tersebut di bawah ini :
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

 Kelas A: Kebakaran yang terjadi karena bahan-bahan biasa seperti kayu,


kertas atau kain-kain yang pemadamannya adalah dengan cara membasahi
atau mendinginkan.
 Kelas B: Kebakaran yang terjadi berasal dari minyak atau cairan-cairan lain
yang mudah terbakar, yang pemadamannya adalah dengan cara
menghilangkan oxygen.
 Kelas C : Kebakaran yang terjadi karena alat-alat yang beraliran listrik.
Penggunaan air untuk jenis kebakaran ini sangat berbahaya. Oleh karena itu
maka sarana pemadam yang sebaiknya digunakan adalah jenis karbon
dioksida.
e. Jagalah agar tempat pekerjaan selalu rapi. Tempat kerja yang tertib dan rapi akan
mengurangi bahaya terhadap api dan kecelakaan
f. Bila terdapat kemungkinan besar akan bahaya kebakaran, sediakanlah alat pemadam
api secukupnya
g. Jika harus melakukan pengelasan atau membakar di dekat bahan yang mudah
terbakar, pindahkanlah bahan-bahan tersebut, tutupilah dengan kain tahan api atau
basahilah dengan air. Bila ragu-ragu, rundingkanlah dengan pengawas yang
bersangkutan

h. Cairan-cairan yang mudah terbakar atau menyala harus disimpan dalam kaleng-
kaleng pengaman yang telah disetujui dengan diberi tanda-tanda sebagaimana
seharusnya
i. Taruhlah sobekan-sobekan kain yang berminyak di dalam tong logam tertutup yang
telah disetujui
j. Jangan sekali-kali mencoba melakukan pekerjaan yang berupa sumber percikan api
di dekat lobang besar, selokan, lobang masuk orang (man hole), parit atau ruangan
tertutup di mana mungkin terdapat gas yang mudah menyala
k. Tunggulah sampai selesai pengujian yang dilakukan dengan penggunaan alat
penunjuk gas (gas detector) oleh bagian yang berwenang dan tempat kerja tersebut
telah dinyatakan aman untuk pekerjaan yang menggunakan api/panas
l. Pemakaian api terbuka tidak diperbolehkan, kecuali jika secara khusus telah diberi
ijin oleh pengawas yang bertanggung jawab
Dalam keadaan darurat, semua karyawan harus mengikuti petunjuk-petunjuk sesuai
dengan ketentuan yang ada dalam prosedur penanganan dalam keadaan darurat PT
Liftindo Putra Perkasa

Didalam "Prosedur Penanganan Dalam Keadaan Darurat" dijelaskan tentang


petunjuk-petunjuk berikut ini:
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

a. Pada saat dalam keadaan darurat, Business Development Director akan memimpin
tindakan pengendalian keadaan darurat, mengevaluasi keadaan, dan memutuskan
apakah karyawan perlu dievakuasi dari daerah dimana terjadi keadaan darurat
tersebut
b. Pusat Komando (POSKO) Pengendalian Keadaan Darurat berada di Kantor
Operasional/lapangan setempat. Semua laporan tentang sumber kebakaran dan
kecepatan penyebarannya harus diteruskan melalui fasilitas komunikasi yang
tersedia. Dengan demikian tindakan-tindakan dapat dikendalikan berdasarkan
laporan tentang perkembangan kejadian tersebut
Bila keadaan darurat terjadi, petugas yang mengetahuinya harus memberitahu kepada
Departemen QHSE setempat melalui telepon atau alat komunikasi lainnya yang tersedia
dilapangan dan menyampaikan tentang keadaan darurat tersebut. Pemberitahuan harus
meliputi jenis keadaan darurat atau kebakaran, lokasi dan tingkat kegawatannya.
Setelah menerima pemberitahuan tersebut wakil dari Departemen QHSE akan
segera:
a. Berangkat menuju kelokasi kejadian setelah mendapat persetujuan dari Base
Manager atau yang mewakilinya;
b. Memberitahukan petugas Klinik untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi
segala kemungkinan permintaan bantuan medis;
c. Memberangkatkan anggota penyelamatan ke lokasi kejadian;
d. Menentukan informasi ke POSKO Pengendalian Keadaan Darurat yang seterusnya
akan menghubungi semua pengawas yang bertugas dan memerintahkan mereka
untuk menyiapkan regu keadaan darurat masing-masing.
Peristiwa keadaan darurat dapat berkembang sedemikian rupa sehingga setiap orang perlu
untuk dievakuasi secepatnya.

Segera setelah pemberitahuan Keadaan Darurat atau Pengumuman terdengar, semua


karyawan harus berkumpul di tempat yang telah ditentukan (Assembly Point/Master
Point/Muster Station) dan menunggu instruksi selanjutnya dari Site Manager atau yang
mewakilinya.
Para petugas harus memastikan bahwa evakuasi dilaksanakan dengan cepat dan aman
serta memastikan bahwa semua karyawan di daerah tanggung jawabnya masing-masing
telah dievakuasi secara menyeluruh.

Jika terjadi kecelakaan ataupun insiden betapapun kecilnya harus dilaporkan kepada
Departemen QHSE oleh Pengawas yang bertugas didaerah dimana kecelakaan atau
insiden terjadi.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

Referensi:

- Prosedur Work Permit System (PS.AMP.HSE.PTW)


- Prosedur Hygiene dan House keeping (PS.AMP.HSE.HH)
- Prosedur Tanggap Darurat dan Latihan Tanggap Darurat (PS.AMP.HSE.ERP)
4.1 Rapat Keselamatan (Safety Meeting)

Rapat keselamatan kerja harus dilakukan oleh setiap seksi / departemen yang dipimpin
oleh pengawas yang bersangkutan dilingkungan kerjanya masing-masing. Rapat seperti
ini harus diadakan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan. Departemen
QHSE akan memberikan petunjuk dan saran serta informasi tentang kampanye QHSE
apabila diminta.
Tujuan dari rapat keselamatan adalah :
a. Sebagai suatu forum, dimana keselamatan, keselamatan kerja dan lindungan
lingkungan dapat dibicarakan diantara para pengawas dan bawahan mereka dan hal
yang paling penting adalah untuk mendapatkan saran-saran perbaikan
b. Untuk mengembangkan lingkungan kerja yang aman dan baik
c. Untuk membicarakan dan memberi saran-saran tentang kasus kecelakaan, insiden
dan memberi cara yang terbaik / solusi untuk pencegahannya
d. Untuk mengkoordinasikan suatu pelaksanaan latihan penanggulangan keadaan
darurat dan mendorong agar karyawan dapat melakukan kebiasaan bekerja dengan
baik dan aman serta teratur sesuai dengan ketentuan yang ada
e. Untuk menentukan praktek-praktek kerja dan kondisi yang tidak aman serta
mengambil tindakan atau langkah-langkah perbaikan yang diperlukan
Referensi:

- Prosedur Tool box Talk (PS.AMP.HSE.TT)


- Prosedur Komunikasi Internal dan Eksternal (PS.AMP.HSE.KOM)
V. Kebersihan dan Kerapian di Tempat Kerja (House Keeping)

Kebanyakan kecelakaan-kecelakaan dilingkungan perusahaan terjadi karena adanya


kondisi ditempat kerja yang sangat buruk.

Untuk mencegah hal tersebut, perusahaan menerapkan sistem kerja yang baik dan aman
serta keharusan mengikuti prosedur dan peraturan-peraturan yang telah ditentukan bagi
setiap karyawan.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

Kebersihan adalah merupakan bagian dari cara kerja yang aman. Melakukan pembersihan
sebelum melakukan suatu pekerjaan adalah jauh lebih baik dari pada melakukan
pembersihan setelah terjadinya suatu kecelakaan.

Berikut ini adalah petunjuk-petunjuk yang harus diikuti dalam menjaga agar tempat kerja
selalu dalam keadaan baik dan aman.

5.1 Tempat Kerja

a. Beri tanda untuk gang, jalan untuk kendaraan dan jalan masuk
b. Buatlah setiap orang bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan standar
c. Lakukan suatu inspeksi yang teratur dengan mengunakan sistem check-list
standar
d. Lokasi kerja, peralatan dan bangunan harus selalu dalam keaadan bersih dan
teratur
e. Potongan-potongan kayu bekas, kertas bekas, kain majun yang tidak terpakai
lagi agar disingkirkan dan dibuang ketempat sampah yang telah ditentukan
f. Seluruh tempat kerja harus bebas dari rintangan-rintangan dan tonjolan-
tonjolan yang membahayakan dan harus dipelihara agar bebas dari ancaman
berbahaya
g. Semua fasilitas kamar kecil termasuk bak pencuci tangan harus dalam keadaan
bersih
5.2 Penggunaan dan Penyimpanan Peralatan

Selang, kabel, kawat las atau peralatan lainnya harus disingkirkan bila sudah tidak
diperlukan lagi ditempat kerja dan dikembalikan ketempat penyimpanan masing-
masing dengan baik, benar dan rapi.

Semua peralatan yang sudah rusak harus dikembalikan ketempat penyimpanan dan
tidak boleh dipergunakan lagi.

Bahan yang rusak tersebut harus diberi tanda atau Tag bertulisan "Rusak"

Adalah tanggung jawab setiap karyawan untuk :


a. Memeriksa semua peralatan / perkakas sebelum dan sesudah digunakan
b. Mengembalikan peralatan ke tempat penyimpanan masing-masing
c. Melaporkan semua kekurangan peralatan / perkakas kepada penjaga gudang
(storeman)
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

d. Memastikan bahwa semua cara kerja dilaksanakan dengan cara yang telah
ditentukan
5.3 Tumpahan Minyak dan Gemuk

a. Tumpahan minyak harus selalu dibersihkan. Jika terdapat tumpahan minyak


yang terjadi secara terus menerus, misalnya tetesan minyak dari mesin, minyak
tersebut harus ditampung secepat mungkin atau diganti
b. Minyak, gemuk atau bahan lain yang mudah terbakar tidak boleh disimpan
didekat sumber penyalaan seperti panel listrik atau peralatan lain yang
membahayakan
c. Menumpahkan minyak atau membuang sampah berminyak kedalam
d. sungai adalah benar-benar tidak diijinkan
Referensi:

- Prosedur Hygiene dan House keeping (PS.AMP.HSE.HH)


VI. Alat Pelindung Diri Perorangan (Personal Protective Equipment)

Adalah kewajiban bagi setiap karyawan untuk selalu menggunakan alat pelindung
perorangan dimana daerah itu merupakan keharusan untuk menggunakannya. Banyak
karyawan yang mendapat cidera langsung akibat suatu benturan yang berakibat
kecelakaan yang seharusnya hal itu tidak perlu terjadi.
"Alat pelindung diri perorangan bukan merupakan suatu alat yang dapat mencegah
terjadinya suatu kecelakaan akan tetapi dia berfungsi untuk mengurangi tingkat
keparahan apabila terjadi suatu kecelakaan".
Berikut ini beberapa petunjuk tentang berbagai alat pelindung diri perorangan :
6.1 Pelindung Kepala (Hard Hat)

a. Semua karyawan harus menggunakan topi keselamatan apabila bekerja di daerah


konstruksi dimana bahaya dari atas mungkin terjadi termasuk pengawas
lapangan;
b. Topi jenis lain, selain topi keselamatan tidak diperbolehkan dipakai di kawasan
operasi dan konstruksi;
c. Karyawan yang bertugas di boat/kapal harus memakai topi keselamatan sewaktu
berada diatas geladak terbuka dimana bahaya dari atas dapat terjadi, seperti
kegiatan mengangkat barang.
6.2 Pelindung Kaki

Setiap karyawan harus memakai sepatu keselamatan dengan pelindung besi pada
bagian ujung ketika berada di daerah konstruksi.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

6.3 Pelindung Telinga

Pelindung telinga harus selalu dipergunakan apabila berada di tempat kerja yang
telah ditetapkan sebagai daerah dimana tingkat kebisingannya melampaui nilai
ambang batas yang telah diijinkan, atau didalam kegiatan operasi dimana
memungkinkan terjadinya gangguan pendengaran.
6.4 Pelindung Mata

Pelindung mata yang dirancang khusus untuk suatu pekerjaan tertentu harus
digunakan apabila mengerjakan hal-hal berikut ini
a. Kacamata dengan pengaman samping harus selalu dipakai oleh karyawan yang
bekerja menggunakan mesin gerinda, palu dan pahat, dimana partikel-partikel
kecil dapat menyebabakan cidera, khususnya pada bagian mata
b. Kacamata khusus harus dipergunakan oleh pekerja yang melakukan pengelasan,
bekerja dengan X-Ray dan lain-lainnya
6.5 Pelindung Tangan

Semua karyawan harus memakai sarung tangan yang sesuai dengan pekerjannya
bilamana pekerjaan yang dilakukan memungkinkan cidera pada tangan.
6.6 Sabuk Pengaman

a. Sabuk pengaman harus digunakan saat bekerja di ketinggian atau apabila


terdapat resiko pekerja dapat jatuh dari ketinggian;
b. Setiap karyawan yang bekerja pada ketinggian melebihi 6 feet (3 meter) harus
memakai sabuk pengamanan dan sabuk pengaman tersebut harus benar-benar
diikatkan pada karyawan yang bersangkutan serta diyakinkan bahwa kondisi
sabuk pengaman tersebut dalam keadaan baik;
c. Setiap menggunakan sabuk pengaman pada ketinggian tertentu, sabuk pengaman
tersebut harus diikatkan keperalatan atau kerangka / struktur.
Referensi:

- Prosedur Personal Protective Equipment/Alat Pelindung Diri (PS.HSE.14)


VII. Pedoman dalam melaksanakan Pekerjaan Khusus

Untuk melaksanakan pekerjaan khusus diperlukan suatu sistem check dan kontrol melalui
suatu surat ijin melaksanakan pekerjaan (Work Permit System) yang harus ditaati oleh
setiap karyawan.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

Surat ijin melaksanakan pekerjaan ini dikeluarkan oleh bagian dimana akan dilakukan
pekerjaan, ditanda tangani oleh pengawas di mana pekerjaan itu dilakukan bersama-sama
dengan pengawas pelaksana dan bagian keselamatan keja.

Sebelum surat ijin melaksanakan pekerjaan ditanda tangani oleh pihak-pihak yang terkait,
maka pengawas setempat atau yang mewakilinya bersama-sama dengan pengawas dari
pelaksana kerja dan petugas dari keselamatan melakukan pemeriksaan ditempat dimana
akan dilaksanakan pekerjaan.

Setelah pemeriksaan terhadap tempat kerja, peralatan yang akan digunakan serta
karyawan pelaksananya dianggap cukup memenuhi persyaratan sesuai dengan daftar
pertanyaan yang ada pada "Surat Ijin Melaksanakan Pekerjaan (Work Permit
System)" dan kemudian pihak-pihak terkait telah menanda tanganinya, maka pekerjaan
baru bisa dimulai.

Untuk memudahkan sistem pengontrolan, maka semua surat ijin melaksanakan pekerjaan
(Work Permit System) harus dicatat dalam suatu log book yang telah tersedia untuk itu
dan termasuk jangka waktu pelaksaannya

7.1 Sistem Ijin Kerja (Work Permit System)

Ada beberapa macam sistem perijinan (Work Permit System) yang digunakan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan:
a. Surat Ijin Pekerjaan Panas (Hot Work Permit)
Diperlukan apabila akan melaksanakan pekerjaan panas yang antara lain
pengelasan, pemotongan dengan api dan sand blasting.

b. Surat Ijin Pekerjaan Dingin (Cold Work Permit)


Pekerjaan yang akan dilakukan antara lain adalah pengecatan, pekerjaan sipil
(tanpa mesin), pekerjaan bangunan.

c. Surat Ijin Pekerjaan Listrik (Electric Work Permit)


Diperlukan apabila akan melakukan pekerjaan yang antara lain untuk Isolasi
tenaga listrik, perbaikan dan penggantian breaker atau pemasangan sistem
tenaga listrik baru.

d. Surat Ijin Memasuki Ruangan tertutup


Suatu pekerjaan atau kegiatan yang memasuki ruang tertutup seperti bejana,
tangki atau tongkang.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

Referensi:

- Prosedur Work Permit System (PS.AMP.HSE.PTW)


7.2 Cara Penanganan dan Pengangkatan Barang

Semua barang-barang harus disusun dengan baik dan diatur sedemikian rupa agar tidak
merosot atau jatuh.

Gang-gang, tangga-tangga dan jalanan-jalanan harus dijaga agar selalu bersih supaya
karyawan dan ala-alat dapat bergerak dengan aman dan dapat dipergunakan sebagai jalan
keluar / masuk dalam keadaan darurat.

7.3 Penanganan Material

Dalam penanganan pipa maka yang penting adalah tetap waspada dan berlaku hati-
hati. Cidera pada karyawan dan kerusakan pada pipa-pipa dapat dikurangi dengan
jalan mengikuti peraturan-peraturan berikut ini :
a. Yakinkan bahwa semua karyawan mengetahui tata cara kerja
b. Tunjukkan adanya kemungkinan bahaya pada karyawan yang bersangkutan
c. Bekerja dengan baik tidak akan membahayakan karyawan maupun barang-
barang lainnya
d. Siapkan semua keperluan landasan, balok (ganjal) kayu dan benda lain yang
diperlukan sesaat sebelum memulai pekerjaan
e. Dalam penanganan material, kerjasama dan komunikasi yang baik harus
dilakukan
f. Tongkat dari besi keras dan cocok dipakai dalam menangani material atau
berulir atau berdiameter lebih
g. Karyawan harus menggelindingkan material dari kedua ujungnya atau dari
belakang agar mudah menghindari material bilamana material meluncur tanpa
terkendali
h. Bila menangani material dengan memakai mesin, para karyawan dilarang
meletakkan jari atau tangan kedalam ujung material yang sifatnya
memungkinkan dapat tersentuh dengang tangan, dan mereka harus berdiri hati-
hati jauh dari material
i. Bila berjalan di atas rak-rak harus hati-hati sekali
7.4 Pengangkatan Barang secara manual

Mengangkat barang dengan tangan merupakan pekerjaan sehari-hari. Akan


tetapi apabila melakukan pengangkatan tanpa perhitungan atau dilakukan
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

dengan cara yang salah akan menimbulkan cidera otot, penyakit tulang
punggung dan hernia.

Untuk menghindari terjadinya cidera tersebut, berikut disampaikan bagaimana


cara mengangkat barang yang benar;

a. Renggangkan kaki, yang satu lebih dekat kepala benda yang akan diangkat dan
kaki lainnya berada dibelakang benda itu
b. Lakukan posisi jongkok dengan tulang belakang lurus, namun bukan vertikal
c. Gunakan sarung tangan bila menangani barang-barang yang kasar atau terdapat
serpihan
d. Pegang benda tersebut dengan kedua tangan (telapak tangan) dan jangan
dengan jari
e. Lipat siku guna mendapatkan tenaga yang lebih kuat
f. Bila beberapa orang membawa sebatang pipa dengan cara memikul diatas
pundak, maka semuanya harus memikul pada sisi pundak yang sama. Harus
diangkat atau diletakkan secara serentak oleh pembawahnya
g. Konsentrasikan berat badan ke kedua kaki dan mengangkat dengan kaki,
usahakan punggung lurus dan jangan menggunakan otot punggung.
h. Memutar tubuh ketika sedang mengangkat barang biasanya akan berakibat
sakit punggung. Hal ini bisa dihindari dengan memutar kaki yang berada pada
posisi lebih didepan kearah yang diinginkan
i. Sebelum diangkat, ambil keputusan kearah mana barang tersebut akan dibawa
tanpa adanya halangan
j. Dapatkan perkiraan berat barang yang akan diangkat. Jika berat barang sangat
berlebihan atau tidak dapat diangkat sendirian, anda harus mencari bantuan
PERHATIAN

Hindari pengangkatan alat / bahan / material dengan menggunakan tenaga


manusia.

Jika pengangkatan dilakukan secara manual, gunakan pengangkat barang dengan


teknik pengangkatan.

Sedapat mungkin, gunakan tenaga mekanis, hidrolik atau alat angkat bertenaga
listrik, seperti forklift, crane dan push-cart (kereta dorong).

7.5 Mengangkat Barang dengan Mekanis


GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

Alat-alat dibuat untuk melakukan suatu pekerjaan dengan aman dan ekonomis
namun keselamatan dalam pemakaian alat-alat tersebut tergantung kepada
operator dari alat-alat tersebut.
7.6 Mesin Derek (Crane)

Operator mesin penggerak utama pada saat mulai bertugas harus memeriksa dan
memastikan bahwa;
a. Ruang operator bersih dari minyak, pelumas dan kotoran lainnya.
b. Semua sarana pemberi peringatan dini seperti klakson, bel, emergency stop dan
sistim komunikasi lainnya harus benar-benar berfungsi dengan baik.
c. Satu unit alat pemadam api ringan, jenis tepung kering atau carbon dioxide
harus ditempatkan di kabin pada setiap unit crane.
d. Petunjuk muatan yang aman, radius, rem-rem, lampu, tombol pembatas boom
stop dan sebagainya harus dalam keadaan baik.
e. Semua peralatan yang rusak harus segera diberitahukan kepada pengawas untuk
dilakukan penggantian sebelum crane tersebut digunakan.
f. Tempat-tempat yang terjangkau oleh radius perputaran semua mesin Derek
(Crane) harus diberi perintang guna mencegah agar para karyawan tidak
memasuki daerah radius tersebut, dengan demikian karyawan tidak dapat
kejatuhan benda yang diangkat.
g. Semua pancing (Hook) harus dilengkapi dengan kunci pengaman (Safety Latch)
h. Sebelum mengangkat, berat dan keseimbangan dari keseluruhan beban harus
ditetapkan. Pastikan bahwa alat angkat yang digunakan tidak melebihi kapasitas
daya angkat crane itu sendiri.
i. Hanya karyawan berwenang saja yang diperbolehkan untuk memberi tanda
(isyarat) kepada operator crane dan tanda-tanda (signal) yang digunakan harus
standar (sudah dibakukan).
j. Ketika melakukan pengangkatan atau menurunkan barang, jangan melakukan
sentakan yang tiba-tiba. Sentakan pada muatan yang sedang diangkat akan
menyebabkan terjadinya penambahan beban. Angkat dan turunkanlah barang-
barang muatan dengan perlahan-lahan.
k. Hanya operator crane berwenang saja yang boleh mengoperasikan crane. Pada
saat mengoperasikan crane, SIO (Surat Ijin Mengoperasikan) harus selalu
dibawa oleh operator.
l. Mesin harus selalu dimatikan apabila sedang diberi pelumasan, ditambah bahan
bakarnya atau bila seseorang sedang mengerjakan bagian yang bergerak.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

m. Jangan sekali-kali mengangkat dua atau lebih muatan yang terpisah dalam satu
kali pengangkatan meskipun berat muatannya masih dalam batas kemampuan
kapasitas pengangkatan.
n. Jangan menggunakan boom untuk melakukan penarikan muatan ke samping.
o. Pada saat akan melakukan pengangkatan, aturlah posisi crane sedemikian rupa
pada posisi yang aman. Lakukanlah posisi pengangkatan dari titik lemah ke titik
terkuat.
p. Gunakan sling yang sesuai dengan jenis muatan yang diangkat.
q. Jangan menggunakan sling yang sudah aus untuk mengikat muatan.
7.7 Mengoperasikan Kendaraan / Alat angkut Perusahaan dengan Aman

Operator/Pengemudi/Sopir PT Liftindo Putra Perkasa menjalani masa percobaan


selama 1 (satu) sampai 3 (tiga) bulan. Apabila berhasil, operator / pengemudi / sopir
tersebut harus:
a. Sebelumnya mempunyai SIM yang masih berlaku dan SKKB dari Kepolisian.
b. Mengemudi dengan hati-hati dan mentaati peraturan lalu lintas/hukum yang
berlaku.
c. Taati peraturan rambu-rambu lalu lintas dan peraturan kecepatan mengemudi
yang berlaku di area project.
d. Memakai Sabuk Keselamatan (Seat Belt) untuk pengemudi
e. Gunakan hanya kendaraan Perusahaan yang diijinkan
f. Memiliki pengetahuan dasar tentang Mesin Kendaraan, Bensin atau Diesel
Power.
g. Bersihkan dan rawat kendaraan dengan cara yang tepat, setiap waktu.
h. Tidak mengijinkan siapapun untuk menumpang.
i. Dalam keadaan apapun jangan meninggalkan kendaraan, kecuali dalam
pengawasan.
j. Melaporkan setiap kecelakaan sesegera mungkin ke atasan.
k. Melaporkan setiap dampak ketidak efisien keamanan sesegera mungkin ke
atasan.
l. Pastikan kendaraan diservis sesuai dengan jadwal tetapnya.
m. Jangan mengendarai dalam keadaan mabuk.
n. Tidak mengangkut barang yang mudah terbakar tanpa persetujuan dari
atasannya.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

o. Memeriksa kendaraan sebelum digunakan dan setiap kekurangan harus segera


diperbaiki / direparasi dengan tepat.
p. Tidak mengangkut barang-barang illegal / melanggar hukum
Referensi:

- Prosedur Manual Handling (PS.AMP.HSE.MHSM)


- Prosedur Operasi Pengangkatan dan Peralatannya (PS.AMP.HSE.OPP)
VIII. Penggunaan Tangga dan Perancah
8.1 Tangga

Setiap tangga harus dilengkapi dengan keselamatan kaki approved OSHA. Karet
bagian kaki mempunyai pola di bagian bawah, tahan bahan kimia dan oli.
Yang Harus Dimiliki Tiap Tangga

a. Sisi pagar pengaman (side rails) tangga jenis fixed harus menjulur sekurang-
kurangnya 1 (satu) meter melebihi lantai sandaran tangga disebelah atas
platform

b. Pilih tangga yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan


 Pastikan bahwa tangga cukup kuat sesuai dengan tujuannya, dengan
memeriksa kembali kemampuan tangga menahan beban
 Pilihlah tangga yang cukup panjang sehingga anda dapat bekerja dengan
aman
 Tidak diperkenankan menggunakan tangga yang terbuat dari logam bila ada
kemungkinan bersinggungan dengan sumber listrik
c. Telitilah tangga sebelum digunakan
 Periksalah bagian-bagian yang kendor atau rusak pada anak tangga,
pijakannya, pegangan, penguat sekrup yang hilang, engsel, baut, mur dan
perangkat keras lainnya.
 Pastikan spreaders bisa dikunci / dikaitkan di tempatnya pada anak tangga
 Pastikan tangga lurus kakinya mempunyai telapak keselamatan, agar tidak
bergeser bila dibebani
 Jangan menggunakan tangga yang sudah cacat
d. Penggunaan Tangga
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

 Gunakan barikade atau pelindung untuk mencegah kemungkinan tertabrak.


Kunci atau beri palang setiap pintu dekat tangga yang bila terbuka mengarah
kepada mereka
 Jagalah daerah disekitar dasar tangga selalu bersih
 Hindari terjadinya goyangan dengan jalan melekatkan kaki tangga diatas
permukaan yang keras
 Pastikan tangga rentang (step lader) telah terentang penuh dan perentang
(spreaders) telah dikunci sebelum memanjat
 Untuk menghindari pemindahan / pergeseran, ikatkan sekuat dan sedekat
mungkin pada titik penunjang. Jangan menyandarkan tangga pada
permukaan yang tidak stabil
e. Hati-hati saat memanjat dan menuruni tangga
 Menghadaplah ketangga dan gunakan kedua tangan
 Bawa peralatan dengan tools belt, atau naik turunkan dengan tali
 Hindari kemungkinan tergelincir karena licin, periksa anak tangga dan sol
sepatu anda terhadap adanya bahan-bahan licin
 Jangan memanjat melampaui anak tangga kedua dari atas pada step ladder
atau anak tangga ketiga dari atas pada straight ladder
8.2 Perancah

Setiap perancah harus diperiksa dan disetujui oleh pengawas yang bertanggung
jawab sebelum dipergunakan untuk pertama kalinya dan termasuk setelah diubah
atau dipindahkan dan dipasang tag untuk tanda bahwa perancah tersebut aman.
a. Tidak ada istilah yang disebut dengan perancah sementara. Semua perancah
harus dibuat dan dipelihara agar sesuai dengan pedoman-pedoman yang telah
ditetapkan.
b. Papan perancah harus dilihat dan diperiksa setiap kali hendak dipergunakan.
Papan perancah yang rusak harus segera diganti.
c. Tangga untuk turun dan naik harus disediakan pada setiap perancah. Turun dari
ujung kerangka tidak diperbolehkan, kecuali jika perancah tersebut telah
dilengkapi dengan tangga yang telah disetujui.
d. Sebelum mulai pekerjaan dengan menggunakan perancah, pemakai harus
memeriksanya untuk menetapkan bahwa handrails, toeboards dan working
platform board tersedia.
e. Semua perancah harus dipasang oleh karyawan yang mampu dan ditunjuk oleh
pengawas.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

f. Perancah-perancah jangan dimuati terlalu berat. Bahan-bahan yang dinaikkan


seperlunya saja. Perancah tidak boleh dimuati melebihi kapasitas yang
direncanakan untuknya.
g. Kotak-kotak, tong-tong dan benda-benda sejenis yang tidak stabil tidak boleh
digunakan sebagai alas berdiri untuk bekerja atau menyanggah perancah.
8.3 Petunjuk menjaga agar perancah tetap dalam keadaan baik dan aman
untuk digunakan:
a. Semua rangka perancah harus diperiksa sekurang-kurangnya sekali setiap akan
digunakan oleh pengawas yang bersangkutan.
b. Dalam melakukan penggantian bagian manapun dari suatu perancah tidak boleh
dilakukan, terkecuali ada persetujuan dari pengawas yang berwenang dan
seorang rigger yang telah terlatih untuk itu tersedia.
c. Barang-barang yang tidak dipergunakan harus disingkirkan dan tidak boleh
dibiarkan berserakan pada perancah.

d. Rangka perancah harus dilindungi dari kendaraan-kendaraan yang bergerak yang


dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada perancah.
e. Kebersihan platform harus selalu dijaga setiap saat serta bersih dari minyak
pelumas dan sebagainya.
f. Dilarang membuat api terbuka pada atau di dekat perancah, kecuali untuk tujuan
pengelasan atau melakukan pemotongan yang menggunakan api.
g. Dalam segala hal, sabuk pengaman harus selalu dipakai apabila bekerja pada
platform-platform yang tinggi.

IX. Perancah Beroda


a. Rem-rem roda harus dikunci pada waktu perancah dalam keadaaan tidak
bergerak.
b. Mintalah bantuan jika menggerakkan perancah-perancah beroda Periksalah
dengan baik apakah jalanan yang hendak dilalui bebas dari penghalang-
penghalang. Perhatikan lobang-lobang dan keadaan sekitarnya cukup aman untuk
dilalui.
c. Ikatkan atau pindahkan semua benda atau alat-alat yang lepas sebelum
menggerakkan perancah.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

9.1 Perancah Balok Kayu


a. Semua perancah balok kayu harus dibuat sedemikian rupa hingga dapat menahan
muatan yang direncanakan untuknya.
b.Semua karyawan yang bekerja pada perancah balok kayu harus memakai ikat
pinggang pengaman dan tali-tali penolong.
c.Balok-balok kayu harus paling sedikit berukuran 4 x 6 inci dan panjangnya tidak
boleh melebihi 10 kaki.

9.2 Prosedur Keselamatan Untuk Menghidupkan dan Mematikan Mesin

a. Semua karyawan harus dipandu oleh pengawas mereka dalam hal prosedur dan
tata cara kerja yang aman.
b. Selain petugas yang berwenang tidak diizinkan untuk menggunakan perlatan,
menghidupkan atau mematikan mesin, pasokan listrik atau panel. Semua
peralatan harus dalam keadaan baik dan aman.
c. Tidak seorangpun, kecuali petugas yang berwenang diizinkan untuk melepaskan
breaker untuk maksud perbaikan atau pemeliharaan. Dan breaker tersebut harus
dipasang kembali setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan.
d. Para pekerja harus tahu lokasi dari Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan
penempatannya tidak boleh menghalangi pintu keluar.
e. Setiap karyawan harus mengenakan pakaian pelindung diri yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya yang telah disediakan ditempat kerja.
f. Setiap karyawan harus melaporkan setiap kondisi yang tidak aman, tindakan
aman dan peralatan yang tidak aman secepatnya kepada pengawas yang
bersangkutan.
9.3 Pelindung Mesin

Pelindung Mesin yang dipasang pada suatu peralatan maksudnya adalah untuk
melindungi orang dari cidera yang disebabkan oleh karena adanya bagian-bagian
mesin yang bergerak, disamping itu juga berfungsi untuk mencegah kontak antara
pakaian dan alat-alat dengan mesin yang sedang beroperasi.

Peralatan yang memerlukan perlindungan :

a. Semua bagian-bagian mesin yang bergerak dan berbahaya dalam jarak


jangkauan harus diberi pelindung atau pagar keseluruhan.
b. Peralatan pemotong seperti gergaji atau gergaji putar, mesin bor, mesin bubut,
roda pengasah dan kipas.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

c. Peralatan yang berputar seperti pully atau sabuk adalah bagian-bagian yang
berbahaya. Cidera yang disebabkan oleh peralatan semacam ini sangat jarang
terjadi. Akan tetapi apabila terjadi biasanya mengakibatkan luka yang bersifat
parah atau bahkan fatal.
d. Tempat-tempat dimana pergesekan sering terjadi seperti roda gigi, V-belt, pada
bagian penutup pully rantai dan roda gigi lainnya yang dekat dengan bagian yang
tidak bergerak. Tempat-tempat tersebut berbahaya sebab dapat menarik benda lain
dan menghancurkannya. Bila suatu benda tertangkap oleh bagian mesin yang
berputar, sangat sulit bahkan tidak mungkin untuk dilepas. Tangan yang
menggunakan sarung tangan dan pakaian bagian-bagian ini.
e. Motor atau setiap bagian dari pembangkit listrik yang tidak dilindungi merupakan
sumber bahaya yang sangat potensial.
X. Pekerjaan Pengelasan dan Pembakaran

Semua pekerjaan pengelasan dan pembakaran merupakan pekerjaan yang sangat


berbahaya dan bisa menandatangkan suatu kecelakaan apabila tidak ditangani dengan
benar. Oleh karena itu setiap akan memulai pekerjaaan tersebut, anda harus mengikuti
petunjuk-petunjuk berikut ini :
a. Sebelum memulai pekerjaan pengelasan atau pembakaran, tempat kerja harus
diperiksa untuk memastikan bahwa percikan-percikan api atau logam-logam yang
meleleh tidak akan jatuh pada benda-benda yang mudah terbakar.
b. Bila alat-alat pengaman yang diperlukan tidak tersedia, rundingkanlah dengan
pengawas anda
c. Jangan sekali-kali melakukan pengelasan atau membakar ditempat yang berbahaya
tanpa mendapatkan persetujuan tertulis dahulu dari pihak yang berwenang melalui
surat ijin bekerja (Work Permit System) yang khusus untuk itu.
d. Pastikan bahan alat pemadam api ringan yang sesuai harus disediakan sebelum
pekerjaan pengelasan dimulai dan alat pemadam api tersebut berfungsi dengan baik.
e. Adalah merupakan tanggung jawab dari setiap juru las (Welder) untuk melakukan
pemeliharaan atas peralatan las. Peralatan tersebut harus selalu dalam keadaan baik
untuk dipergunakan. Apabila rusak, maka segera sampaikan kepada pengawas untuk
mendapatkan penggantian.
f. Pada saat melakukan pengelasan atau membakar, alat pelindung mata yang telah
ditentukan harus dipakai.
g. Semua kabel-kebel las dan selang-selang pembakar harus dalam keadaan baik dan
diatur sedemikian rupa agar tidak menjadi penghalang bagi pelaksana kerja yang
berada disekitarnya.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

h. Jangan sekali-kali melakukan pengelasan atau membakar tangki, tong, pipa atau
benda-benda lainya yang mungkin berisikan bahan bakar atau bahan yang tidak
diketahui lainnya.
i. Mintalah ijin terlebih dahulu kepada petugas keselamatan atau pihak-pihak yang
bertanggungjawab lainnya apabila akan melakukan pengelasan atau pemotongan.
10.1 Mengelas
Bila melakukan pengelasan listrik yang berdekatan dengan pekerja lain, mereka
harus dilindungi terhadap cahaya listrik las dengan alat pelindung mata yang cukup
memberi perlindungan (UV Protector). Semua kerangka dari mesin las harus
dihubungkan dengan tanah (grounding)

10.2 Membakar

Jangan mengunakan korek api untuk menyalakan suluh las, gunakanlah pemantik
api. Suluh-suluh las tidak boleh dipakai untuk menyalakan benda-benda yang
berasap. Gunakanlah sarung tangan yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.

Bila kunci khusus dipergunakan untuk membuka atau menutup katub tabung
acetylene, kunci tersebut harus tetap dibiarkan pada posisinya di katub tersebut.

10.3 Cara Menyimpan dan Menangani Tabung-tabung

Kerudung-kerudung pelindung (Protective Caps) harus tetap berada di atas semua


tabung yang tidak dipakai. Semua tabung harus diamankan sebagaimana mestinya
agar tidak terguling.

Tabung oxygen dan acetylene yang disimpan harus dipisahkan satu dengan yang
lainnya dengan jarak 6.6 meter atau dengan suatu rintangan sepanjang 1.5 meter
yang mempunyai tingkat pembakaran (Fire Rating) 1 jam.

10.4 Ventilasi dan Perlindungan

Hubungi petugas keselamatan sebelum memulai pekerjaan pengelasan,


pembakaran, atau pemanasan yang dilakukan didalam ruangan tertutup yang
mungkin memerlukan ventilasi mekanis biasa atau ventilasi pembuangan udara
setempat untuk mengurangi konsentrasi uap dan asap-asap sampai pada tingkat
yang dapat diterima.

Jika ventilasi yang cukup tidak bisa disediakan, maka pekerja harus dilengkapi
dengan dan diharuskan memakai alat-alat untuk bernafas yang berisikan udara.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

Jika melakukan pengelasan, memotong atau memanaskan logam-logam yang


mengandung bahan beracun seperti seng, timah hitam, cadminium atau logam-
logam yang mengandung bahan beracun lainnya diudara terbuka, harus memakai
alat bernafas jenis penyaring udara (disposal masker).
Referensi:

- Prosedur Work Permit System (PS.AMP.HSE.PTW)


XI. Alat Pengangkutan
11.1 Angkutan Darat

a. Setiap pengemudi harus memeriksa kendaraanya sebelum dihidupkan dan


pastikan bahwa kendaraan tersebut dalam keadaan baik dan aman.
b.Usahakan mengetahui batasan dan spesifikasi peralatan yang anda pakai.
Jangan melewati batasan-batasan yang telah ditentukan.
c. Semua operator dan pengemudi kendaraan harus dilengkapi dengan Surat Izin
Mengemudi kendaraan bermotor dari Kepolisian Republik Indonesia yang
masih berlaku (SIM A, BI, BII).
d.Rem parkir harus dipasang bila kendaraan sedang parkir.
e. Sabuk pengaman harus dipakai.
f. Taati peraturan rambu-rambu lalu lintas dan peraturan kecepatan mengemudi
yang berlaku di area project.
g. Para pengemudi dilarang menjalankan kendaraannya sebelum penumpang-
penumpangnya memenuhi persyaratan keselamatan.
h.Jangan sekali-kali memundurkan kendaraan apabila pandangan kebelakang
terhalang, kecuali apabila :
 Kendaraan dilengkapi dengan alarm untuk berjalan mundur yang dapat
digunakan, serta dapat terdengar sejauh 200 feet diatas suara-suara
disekelilingnya.
 Atau bila ada orang yang memberi isyarat aman untuk mundur.

h. Pada saat mengemudi di jalan umum, peraturan lalu lintas jalan harus
dipatuhi.
i. Pada saat mengisi bahan bakar, mesin kendaraan harus dimatikan dan
penumpang tidak dibolehkan merokok.
j. Jangan memuat bahan yang mudah terbakar dibagasi kendaraan.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

k. Setiap pengemudi sama sekali tidak diizinkan untuk mengambil penumpang


atau pejalan kaki yang bukan karyawan. Hal ini untuk mencegah beban biaya
dan tanggung jawab perusahaan apabila terjadi kecelakaan.
l. Apabila pengemudi bertingkah laku yang tidak sopan dalam mengemudikan
kendaraannya, seperti mengganggu pejalan kaki, memonopoli jalan,
melanggar peraturan lalu lintas dan bersikap ceroboh, maka perbuatan
tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran.

XII. Keselamatan Kerja di Kantor

a. Resiko bekerja di kantor apabila dibandingkan dengan bekerja dilapangan dapat


dikatakan relatif lebh aman, namun demikian yang cukup parah dapat saja terjadi.
Agar tempat kerja selalu aman, ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini :

b. Hati-hatilah apabila menggunakan kursi putar. Jangan merebahkan diri dikursi


tersebut sebelum menguji berat badan dengan perlahan-lahan.

c. Bacalah surat-surat atau bacaan lain dimeja, jangan membaca sambil berjalan.

d. Periksalah perabot kantor secara teratur, kalau-kalau ada sudut yang tajam atau
serpihan yang runcing atau baut yang longgar.

e. Simpanlah benda-benda tajam pada tempat yang aman dan telah ditentukan.
Pakailah benda-benda tersebut dengan hati-hati.

f. Laporkan segera semua cidera/luka-luka yang terjadi ditempat kerja kepada


pengawas dan mintalah pertolongan pertama apabila diperlukan.

12.1 Peralatan Yang Menggunakan Tenaga Listrik

a. Tempatkan mesin tik, komputer pada tempat yang kuat.


b. Jangan mencoba memperbaiki sendiri alat-alat listrik. Panggilah teknisi listrik
untuk memperbaikinya.
c. Jangan menyetel atau membersihkan mesin-mesin kantor yang dijalankan
dengan listrik pada saat sedang berjalan.
d. Jangan membiarkan kabel-kabel listrik, telepon, dimana seseorang bisa
tersandung. Segera laporkan kabel-kabel yang terkelupas atau sudah rusak
untuk segera diperbaiki atau diganti.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

e. Matikan dan cabut stecker listrik dari outletnya pada malam hari apabila tidak
dipergunakan.

12.2 Akses

a. Jagalah agar tempat kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi. Banyak
kecelakaan ditempat ini terjadi karena jatuh, tergelincir atau tersandung.
b. Jagalah agar laci-laci meja. Laci arsip dan pintu lemari kecil selalu tertutup
bila tidak dipakai. Bukalah hanya satu laci file atau laci meja pada satu saat.
c. Berjalan, jangan di gang atau tangga gedung, berpeganglah pada susuran
tangga.
d. Jangan berdiri atau bercakap-cakap di depan pintu tertutup. Pintu-pintu
tersebut dapat dibuka sewaktu-waktu secara mendadak.
12.3 Bahan yang berbahaya

Ikutilah petunjuk pabrik untuk semua bahan seperti cairan pembersih mesin,
larutan penghapus, toner untuk mesin fotokopi dan lain sebagainya. Bacalah
petunjuknya dengan baik.
Referensi:

- Prosedur Hygiene dan Housekeeping (PS.AMP.HSE.HH)


- Prosedur Penanganan Bahan Berbahaya (PS.AMP.HSE.PL)
XIII. Kesimpulan

Betapapun baiknya suatu panduan tentang keselamtan kerja, kecelakaaan dapat saja
terjadi dimana juga. Meskipun kecelakaan tidak dapat dikurangi namun dapat dilakukan
cara mencegah kecelakaan sedini mungkin.

Adapun cara pencegahan kecelakaan antara lain dapat dilakukan melalui:

a. Mengetahui daerah-daerah yang berpotensi terhadap kecelakaan dengan


menghilangkan bahaya tersebut.
b. Memberikan pelatihan kepada semua karyawan.
c. Melakukan induksi dan orientasi keselamatan kepada setiap karyawan baru atau
karyawan yang baru dipindahkan dari satu bagian kebagian lainnya.
d. Memasang pelindung-pelindung pada mesin
e. Melakukan pertemuan kelompok (group meeting) secara teratur
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

f. Melakukan kampanye keselamatan dengan memasang poster, spanduk, safety flash


dan lain-lain.
g. Memakai alat pelindung diri yang telah disediakan.
h. Melaporkan dan melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan dan nyaris celaka
serta menindak lanjuti semua saran-saran yang telah diberikan.
i. Melaksanakan latihan tentang rencana keadaaan darurat.
j. Melakukan inspeksi dan internal audit secara teratur serta menindak lanjuti hasil
temuannya.
k. Semua itu akan berhasil dengan baik apabila semua karyawan berperan aktif dalam
melaksanakan usaha-usaha ini dan tentu saja keterlibatan dari seluruh jajaran struktur
manajemen adalah faktor yang sangat menentukan dalam mencapai sasaran
perusahaan yang diinginkan.
XIV. Referensi peraturan dan perundangan

16.1 Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


16.2 Permenaker No.05/Men/1996 tentang SMK3
16.3 Permenaker No.02/Men/1992 tentang Tata Cara Penunjukkan dan
Wewenang Ahli K3.

16.3 Permenaker No.04/Men/1987 tentang P2K3


16.4 Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
16.5 Permen no.05/Men/1985 Pesawat Angkat & Angkut;
16.6 Permen No.01/Men/1989 tentang Klasifikasi dan Syarat-syarat Operator
Keran Angkat.
16.7 Kepmenkes No. 261/MENKES/SK/II/1998 tentang persyaratan kesehatan
lingkungan kerja.
16.8 Kepmenkes No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
16.9 Kepmenkes No. 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat-syarat
Pengawasan Kualitas Air Minum.
16.10 Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
16.11 Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 mengenai pengelolaan limbah
berbahaya dan material beracun.
16.12 Kepmenaker No. 186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com

16.13 Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengaman


Terhadap bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
16.14 Permenaker No. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kesehatan
16.15 Kepmenaker RI KEPTS.333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan
Penyakit Akibat Kerja
16.16 KEP.84/ BW/1998 tentang Tata Cara Pengisian Formulir Laporan dan
Analisis Statistik Kecelak

Anda mungkin juga menyukai