No dokumen PS-AMP-HSE-K3
Revisi 00
PROSEDUR PERATURAN DASAR Tgl efektif 12 april 2016
Halaman 1-26 Hal
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA
I. Pengantar
Peraturan dasar keselamatan kerja ini sebagai tuntutan bagi karyawan dalam masalah
keselamatan kerja untuk membantu dalam usaha pencegahan terhadap bahaya kecelakaan.
Semua karyawan bertanggung jawab baik kepada diri sendiri, keluarga maupun kepada
karyawan lainnya untuk melaksanakan praktek-praktek yang selalu memperhatikan
keselamatan dan akal sehat terhadap semua kebiasaan kerja.
Apabila terjadi, anda harus melaporkan semua tindakan yang berbahaya, kecelakaan atau
nyaris celaka serta kondisi-kondisi berbahaya lainnya kepada pengawas anda.
Kualitas kerja konstruksi, fabrikasi, transportasi darat, laut dan udara maupun kegiatan
eksplorasi minyak, gas dan bahan tambang, tergantung kepada karyawan yang terampil dan
berpengalaman. Kecelakaan-kecelakaan yang sering terjadi menghabiskan biaya yang tidak
ternilai.
Anda diharapkan agar menggunakan peraturan dasar keselamatan kerja ini sebagai
pedoman dan dari sini akan diharapkan dapat memenuhi hasil yang diinginkan.
Tidak ada suatu jaminan bahwa kita tidak akan mendapatkan kecelakaan, akan tetapi
dengan petunjuk peraturan pokok tentang keselamatan kerja yang terdapat didalam buku ini,
kita akan dapat mengurangi resiko-resiko kecelakaan.
Peraturan dasar keselamatan kerja ini tidak dapat menyelesaikan suatu permasalahan
tentang keselamatan kerja, namun hanya sebagai petunjuk dasar saja dalam melakukan
pekerjaan agar berlangsung dengan aman. Anda mungkin perlu membicarakannya dengan
pengawas atau petugas.
d. Laporkan segera kepada pihak yang berwenang apabila ada kondisi atau cara kerja
yang menurut anda dapat mengganggu keselamatan dan menyebabkan terjadinya
kecelakaan.
e. Pakailah peralatan yang benar untuk suatu pekerjaan dan gunakanlah dengan aman.
f. Pakailah alat pelindung diri perorangan (topi keselamatan, pelindung pendengaran,
kacamata keselamatan, dan sepatu keselamatan kerja) dilokasi-lokasi yang telah
ditentukan.
g. Bila mengangkat barang, berjongkoklah didekat barang yang akan diangkat. Pegang
beban tersebut dengan kuat tegak luruskan selalu punggung anda dan angkatlah
pelan-pelan dengan menggunakan kaki anda. Jangan menyentak atau berputar.
Mintalah bantuan untuk mengangkat barang yang berat atau besar.
h. Tidak diperkenankan bersenda gurau, mengganggu pihak lain, berkelahi atau berbuat
sesuatu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
i. Berpikirlah sebelum bertindak dan jangan mencoba-coba bila anda ragu terhadap
sesuatu yang dapat mengganggu pikiran anda tentang kesehatan, keselamatan atau
kesejahteraan, BERTANYALAH.
j. Laporkanlah kepada atasan anda atau kepada pihak yang terkait serta dapatkan
pertolongan pertama dengan segera apabila anda atau peralatan yang dijalankan
mengakibatkan terjadinya suatu kecelakaan tanpa memandang sekecil apapun.
k. Jagalah kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja anda. Letakkan segala
sesuatunya pada tempat yang benar. Penempatan yang salah akan mengakibatkan
cidera dan membuang-buang waktu.
l. Semua sampah dan kotoran-kotoran harus dipindah dari wilayah kerja dan dibuang
ke tempat yang telah disediakan.
m. Kain lap atau sampah yang mengandung bahan mudah atau cepat terbakar harus
dikumpulkan dan dimasukkan ketempat sampah segera setelah dipakai. Tempat
sampah yang sudah penuh agar dikosongkan secara periodik (misalnya setiap hari).
n. Tumpahan minyak harus dilaporkan dan dibersihkan dengan benar sesuai dengan
aturan kepedulian terhadap keselamatan dan lingkungan.
o. Bila menaiki dan menuruni tangga, pergunakan pegangan tangan dan lakukan
selangkah demi selangkah.
p. Cincin, jam tangan ataupun gelang dari logam, serta perlengkapan lain dari pakaian
yang terlalu longgar tidak boleh dikenakan. Rambut tidak boleh terurai saat bekerja
dalam jarak dekat dengan peralatan-peralatan yang tidak terlindung atau sistim
pencatu listrik.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
1.2 Merokok
Merokok hanya diijinkan pada wilayah yang sudah ditetapkan atau diberi tanda
diperbolehkan merokok.
Setiap karyawan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tindakannya dan kondisi
tempat bekerja selama melakukan pekerjaan selalu aman. Bila menemukan praktek dan
kondisi berbahaya adalah merupakan tanggung jawab setiap karyawan untuk
menanggulanginya dengan berpedoman pada petunjuk-petunjuk berikut ini :
a. Apabila menemukan suatu praktek atau kondisi berbahaya di tempat kerja, segera
laporkan kepada pengawas anda langsung atau kepada pengawas daerah yang
bertanggung jawab.
b. Apabila kondisi atau praktek berbahaya tersebut nyata-nyata dapat mengganggu
atau bahkan mencelakakan kehidupan atau bisa menyebabkan cidera, seperti adanya
gas atau hydrocarbon yang muncul selama berlangsungnya suatu pekerjaan khusus
(misalnya pengelasan), atau pada saat menggerinda tanpa menggunakan pelindung
mata, bekerja pada ketinggian tertentu yang tidak menggunakan sabuk pengaman
atau perancah yang sesuai, anda harus menghentikan pekerjaan tersebut dan
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
Mencegah suatu kejadian adalah lebih baik daripada membatasi dan mengendalikan suatu
peristiwa apapun bentuknya. Sebelum suatu peristiwa kebakaran terjadi, maka usaha-
usaha pencegahan harus dilakukan dan hal ini dapat dilaksanakan dengan cara:
a. Mengadakan inspeksi pada daerah-daerah yang dianggap potensial terhadap bahaya
kebakaran secara teratur dan berkelanjutan
b. Mengadakan inspeksi dan pemeliharaan terhadap alat pemadam kebakaran yang
tersedia
c. Mengadakan pelatihan pemadam kebakaran secara berkala
d. Melakukan housekeeping dengan baik dan benar
e. Membuat sistem kerja yang aman
f. Mengenali petunjuk dan mengikuti prosedur-prosedur bila terjadi kebakaran
Ikutilah petunjuk-petunjuk mengenai cara melaporkan kebakaran seperti yang telah
dipasang pada tiap papan pengumuman. Jika ada kebakaran, usahakanlah agar semua
karyawan selamat, kemudian pergunakanlah alat-alat pemadam kebakaran yang tersedia
sampai datangnya pertolongan.
a. Bila anda pernah menjadi sorang sukarelawan pemadam kebakaran atau mempunyai
pengalaman dalam memadamkan api, beritahukanlah kepada petugas keselamatan
anda. Mungkin anda diajak untuk menggabungkan diri dengan Pasukan Pemadam
Kebakaran dari Perusahaan
b. Ketahui benar-benar letak semua alat pemadam api
c. Jangan bermain-main dengan alat pemadam api dan bila ketahuan bermain-main
dengan alat pemadam api tersebut anda dapat dikenakan sanksi sesuai dengan
Peraturan Perusahaan yang berlaku
d. Ketahuilah penggolongan kebakaran seperti tersebut di bawah ini :
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
h. Cairan-cairan yang mudah terbakar atau menyala harus disimpan dalam kaleng-
kaleng pengaman yang telah disetujui dengan diberi tanda-tanda sebagaimana
seharusnya
i. Taruhlah sobekan-sobekan kain yang berminyak di dalam tong logam tertutup yang
telah disetujui
j. Jangan sekali-kali mencoba melakukan pekerjaan yang berupa sumber percikan api
di dekat lobang besar, selokan, lobang masuk orang (man hole), parit atau ruangan
tertutup di mana mungkin terdapat gas yang mudah menyala
k. Tunggulah sampai selesai pengujian yang dilakukan dengan penggunaan alat
penunjuk gas (gas detector) oleh bagian yang berwenang dan tempat kerja tersebut
telah dinyatakan aman untuk pekerjaan yang menggunakan api/panas
l. Pemakaian api terbuka tidak diperbolehkan, kecuali jika secara khusus telah diberi
ijin oleh pengawas yang bertanggung jawab
Dalam keadaan darurat, semua karyawan harus mengikuti petunjuk-petunjuk sesuai
dengan ketentuan yang ada dalam prosedur penanganan dalam keadaan darurat PT
Liftindo Putra Perkasa
a. Pada saat dalam keadaan darurat, Business Development Director akan memimpin
tindakan pengendalian keadaan darurat, mengevaluasi keadaan, dan memutuskan
apakah karyawan perlu dievakuasi dari daerah dimana terjadi keadaan darurat
tersebut
b. Pusat Komando (POSKO) Pengendalian Keadaan Darurat berada di Kantor
Operasional/lapangan setempat. Semua laporan tentang sumber kebakaran dan
kecepatan penyebarannya harus diteruskan melalui fasilitas komunikasi yang
tersedia. Dengan demikian tindakan-tindakan dapat dikendalikan berdasarkan
laporan tentang perkembangan kejadian tersebut
Bila keadaan darurat terjadi, petugas yang mengetahuinya harus memberitahu kepada
Departemen QHSE setempat melalui telepon atau alat komunikasi lainnya yang tersedia
dilapangan dan menyampaikan tentang keadaan darurat tersebut. Pemberitahuan harus
meliputi jenis keadaan darurat atau kebakaran, lokasi dan tingkat kegawatannya.
Setelah menerima pemberitahuan tersebut wakil dari Departemen QHSE akan
segera:
a. Berangkat menuju kelokasi kejadian setelah mendapat persetujuan dari Base
Manager atau yang mewakilinya;
b. Memberitahukan petugas Klinik untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi
segala kemungkinan permintaan bantuan medis;
c. Memberangkatkan anggota penyelamatan ke lokasi kejadian;
d. Menentukan informasi ke POSKO Pengendalian Keadaan Darurat yang seterusnya
akan menghubungi semua pengawas yang bertugas dan memerintahkan mereka
untuk menyiapkan regu keadaan darurat masing-masing.
Peristiwa keadaan darurat dapat berkembang sedemikian rupa sehingga setiap orang perlu
untuk dievakuasi secepatnya.
Jika terjadi kecelakaan ataupun insiden betapapun kecilnya harus dilaporkan kepada
Departemen QHSE oleh Pengawas yang bertugas didaerah dimana kecelakaan atau
insiden terjadi.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
Referensi:
Rapat keselamatan kerja harus dilakukan oleh setiap seksi / departemen yang dipimpin
oleh pengawas yang bersangkutan dilingkungan kerjanya masing-masing. Rapat seperti
ini harus diadakan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan. Departemen
QHSE akan memberikan petunjuk dan saran serta informasi tentang kampanye QHSE
apabila diminta.
Tujuan dari rapat keselamatan adalah :
a. Sebagai suatu forum, dimana keselamatan, keselamatan kerja dan lindungan
lingkungan dapat dibicarakan diantara para pengawas dan bawahan mereka dan hal
yang paling penting adalah untuk mendapatkan saran-saran perbaikan
b. Untuk mengembangkan lingkungan kerja yang aman dan baik
c. Untuk membicarakan dan memberi saran-saran tentang kasus kecelakaan, insiden
dan memberi cara yang terbaik / solusi untuk pencegahannya
d. Untuk mengkoordinasikan suatu pelaksanaan latihan penanggulangan keadaan
darurat dan mendorong agar karyawan dapat melakukan kebiasaan bekerja dengan
baik dan aman serta teratur sesuai dengan ketentuan yang ada
e. Untuk menentukan praktek-praktek kerja dan kondisi yang tidak aman serta
mengambil tindakan atau langkah-langkah perbaikan yang diperlukan
Referensi:
Untuk mencegah hal tersebut, perusahaan menerapkan sistem kerja yang baik dan aman
serta keharusan mengikuti prosedur dan peraturan-peraturan yang telah ditentukan bagi
setiap karyawan.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
Kebersihan adalah merupakan bagian dari cara kerja yang aman. Melakukan pembersihan
sebelum melakukan suatu pekerjaan adalah jauh lebih baik dari pada melakukan
pembersihan setelah terjadinya suatu kecelakaan.
Berikut ini adalah petunjuk-petunjuk yang harus diikuti dalam menjaga agar tempat kerja
selalu dalam keadaan baik dan aman.
a. Beri tanda untuk gang, jalan untuk kendaraan dan jalan masuk
b. Buatlah setiap orang bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan standar
c. Lakukan suatu inspeksi yang teratur dengan mengunakan sistem check-list
standar
d. Lokasi kerja, peralatan dan bangunan harus selalu dalam keaadan bersih dan
teratur
e. Potongan-potongan kayu bekas, kertas bekas, kain majun yang tidak terpakai
lagi agar disingkirkan dan dibuang ketempat sampah yang telah ditentukan
f. Seluruh tempat kerja harus bebas dari rintangan-rintangan dan tonjolan-
tonjolan yang membahayakan dan harus dipelihara agar bebas dari ancaman
berbahaya
g. Semua fasilitas kamar kecil termasuk bak pencuci tangan harus dalam keadaan
bersih
5.2 Penggunaan dan Penyimpanan Peralatan
Selang, kabel, kawat las atau peralatan lainnya harus disingkirkan bila sudah tidak
diperlukan lagi ditempat kerja dan dikembalikan ketempat penyimpanan masing-
masing dengan baik, benar dan rapi.
Semua peralatan yang sudah rusak harus dikembalikan ketempat penyimpanan dan
tidak boleh dipergunakan lagi.
Bahan yang rusak tersebut harus diberi tanda atau Tag bertulisan "Rusak"
d. Memastikan bahwa semua cara kerja dilaksanakan dengan cara yang telah
ditentukan
5.3 Tumpahan Minyak dan Gemuk
Adalah kewajiban bagi setiap karyawan untuk selalu menggunakan alat pelindung
perorangan dimana daerah itu merupakan keharusan untuk menggunakannya. Banyak
karyawan yang mendapat cidera langsung akibat suatu benturan yang berakibat
kecelakaan yang seharusnya hal itu tidak perlu terjadi.
"Alat pelindung diri perorangan bukan merupakan suatu alat yang dapat mencegah
terjadinya suatu kecelakaan akan tetapi dia berfungsi untuk mengurangi tingkat
keparahan apabila terjadi suatu kecelakaan".
Berikut ini beberapa petunjuk tentang berbagai alat pelindung diri perorangan :
6.1 Pelindung Kepala (Hard Hat)
Setiap karyawan harus memakai sepatu keselamatan dengan pelindung besi pada
bagian ujung ketika berada di daerah konstruksi.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
Pelindung telinga harus selalu dipergunakan apabila berada di tempat kerja yang
telah ditetapkan sebagai daerah dimana tingkat kebisingannya melampaui nilai
ambang batas yang telah diijinkan, atau didalam kegiatan operasi dimana
memungkinkan terjadinya gangguan pendengaran.
6.4 Pelindung Mata
Pelindung mata yang dirancang khusus untuk suatu pekerjaan tertentu harus
digunakan apabila mengerjakan hal-hal berikut ini
a. Kacamata dengan pengaman samping harus selalu dipakai oleh karyawan yang
bekerja menggunakan mesin gerinda, palu dan pahat, dimana partikel-partikel
kecil dapat menyebabakan cidera, khususnya pada bagian mata
b. Kacamata khusus harus dipergunakan oleh pekerja yang melakukan pengelasan,
bekerja dengan X-Ray dan lain-lainnya
6.5 Pelindung Tangan
Semua karyawan harus memakai sarung tangan yang sesuai dengan pekerjannya
bilamana pekerjaan yang dilakukan memungkinkan cidera pada tangan.
6.6 Sabuk Pengaman
Untuk melaksanakan pekerjaan khusus diperlukan suatu sistem check dan kontrol melalui
suatu surat ijin melaksanakan pekerjaan (Work Permit System) yang harus ditaati oleh
setiap karyawan.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
Surat ijin melaksanakan pekerjaan ini dikeluarkan oleh bagian dimana akan dilakukan
pekerjaan, ditanda tangani oleh pengawas di mana pekerjaan itu dilakukan bersama-sama
dengan pengawas pelaksana dan bagian keselamatan keja.
Sebelum surat ijin melaksanakan pekerjaan ditanda tangani oleh pihak-pihak yang terkait,
maka pengawas setempat atau yang mewakilinya bersama-sama dengan pengawas dari
pelaksana kerja dan petugas dari keselamatan melakukan pemeriksaan ditempat dimana
akan dilaksanakan pekerjaan.
Setelah pemeriksaan terhadap tempat kerja, peralatan yang akan digunakan serta
karyawan pelaksananya dianggap cukup memenuhi persyaratan sesuai dengan daftar
pertanyaan yang ada pada "Surat Ijin Melaksanakan Pekerjaan (Work Permit
System)" dan kemudian pihak-pihak terkait telah menanda tanganinya, maka pekerjaan
baru bisa dimulai.
Untuk memudahkan sistem pengontrolan, maka semua surat ijin melaksanakan pekerjaan
(Work Permit System) harus dicatat dalam suatu log book yang telah tersedia untuk itu
dan termasuk jangka waktu pelaksaannya
Ada beberapa macam sistem perijinan (Work Permit System) yang digunakan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan:
a. Surat Ijin Pekerjaan Panas (Hot Work Permit)
Diperlukan apabila akan melaksanakan pekerjaan panas yang antara lain
pengelasan, pemotongan dengan api dan sand blasting.
Referensi:
Semua barang-barang harus disusun dengan baik dan diatur sedemikian rupa agar tidak
merosot atau jatuh.
Gang-gang, tangga-tangga dan jalanan-jalanan harus dijaga agar selalu bersih supaya
karyawan dan ala-alat dapat bergerak dengan aman dan dapat dipergunakan sebagai jalan
keluar / masuk dalam keadaan darurat.
Dalam penanganan pipa maka yang penting adalah tetap waspada dan berlaku hati-
hati. Cidera pada karyawan dan kerusakan pada pipa-pipa dapat dikurangi dengan
jalan mengikuti peraturan-peraturan berikut ini :
a. Yakinkan bahwa semua karyawan mengetahui tata cara kerja
b. Tunjukkan adanya kemungkinan bahaya pada karyawan yang bersangkutan
c. Bekerja dengan baik tidak akan membahayakan karyawan maupun barang-
barang lainnya
d. Siapkan semua keperluan landasan, balok (ganjal) kayu dan benda lain yang
diperlukan sesaat sebelum memulai pekerjaan
e. Dalam penanganan material, kerjasama dan komunikasi yang baik harus
dilakukan
f. Tongkat dari besi keras dan cocok dipakai dalam menangani material atau
berulir atau berdiameter lebih
g. Karyawan harus menggelindingkan material dari kedua ujungnya atau dari
belakang agar mudah menghindari material bilamana material meluncur tanpa
terkendali
h. Bila menangani material dengan memakai mesin, para karyawan dilarang
meletakkan jari atau tangan kedalam ujung material yang sifatnya
memungkinkan dapat tersentuh dengang tangan, dan mereka harus berdiri hati-
hati jauh dari material
i. Bila berjalan di atas rak-rak harus hati-hati sekali
7.4 Pengangkatan Barang secara manual
dengan cara yang salah akan menimbulkan cidera otot, penyakit tulang
punggung dan hernia.
a. Renggangkan kaki, yang satu lebih dekat kepala benda yang akan diangkat dan
kaki lainnya berada dibelakang benda itu
b. Lakukan posisi jongkok dengan tulang belakang lurus, namun bukan vertikal
c. Gunakan sarung tangan bila menangani barang-barang yang kasar atau terdapat
serpihan
d. Pegang benda tersebut dengan kedua tangan (telapak tangan) dan jangan
dengan jari
e. Lipat siku guna mendapatkan tenaga yang lebih kuat
f. Bila beberapa orang membawa sebatang pipa dengan cara memikul diatas
pundak, maka semuanya harus memikul pada sisi pundak yang sama. Harus
diangkat atau diletakkan secara serentak oleh pembawahnya
g. Konsentrasikan berat badan ke kedua kaki dan mengangkat dengan kaki,
usahakan punggung lurus dan jangan menggunakan otot punggung.
h. Memutar tubuh ketika sedang mengangkat barang biasanya akan berakibat
sakit punggung. Hal ini bisa dihindari dengan memutar kaki yang berada pada
posisi lebih didepan kearah yang diinginkan
i. Sebelum diangkat, ambil keputusan kearah mana barang tersebut akan dibawa
tanpa adanya halangan
j. Dapatkan perkiraan berat barang yang akan diangkat. Jika berat barang sangat
berlebihan atau tidak dapat diangkat sendirian, anda harus mencari bantuan
PERHATIAN
Sedapat mungkin, gunakan tenaga mekanis, hidrolik atau alat angkat bertenaga
listrik, seperti forklift, crane dan push-cart (kereta dorong).
Alat-alat dibuat untuk melakukan suatu pekerjaan dengan aman dan ekonomis
namun keselamatan dalam pemakaian alat-alat tersebut tergantung kepada
operator dari alat-alat tersebut.
7.6 Mesin Derek (Crane)
Operator mesin penggerak utama pada saat mulai bertugas harus memeriksa dan
memastikan bahwa;
a. Ruang operator bersih dari minyak, pelumas dan kotoran lainnya.
b. Semua sarana pemberi peringatan dini seperti klakson, bel, emergency stop dan
sistim komunikasi lainnya harus benar-benar berfungsi dengan baik.
c. Satu unit alat pemadam api ringan, jenis tepung kering atau carbon dioxide
harus ditempatkan di kabin pada setiap unit crane.
d. Petunjuk muatan yang aman, radius, rem-rem, lampu, tombol pembatas boom
stop dan sebagainya harus dalam keadaan baik.
e. Semua peralatan yang rusak harus segera diberitahukan kepada pengawas untuk
dilakukan penggantian sebelum crane tersebut digunakan.
f. Tempat-tempat yang terjangkau oleh radius perputaran semua mesin Derek
(Crane) harus diberi perintang guna mencegah agar para karyawan tidak
memasuki daerah radius tersebut, dengan demikian karyawan tidak dapat
kejatuhan benda yang diangkat.
g. Semua pancing (Hook) harus dilengkapi dengan kunci pengaman (Safety Latch)
h. Sebelum mengangkat, berat dan keseimbangan dari keseluruhan beban harus
ditetapkan. Pastikan bahwa alat angkat yang digunakan tidak melebihi kapasitas
daya angkat crane itu sendiri.
i. Hanya karyawan berwenang saja yang diperbolehkan untuk memberi tanda
(isyarat) kepada operator crane dan tanda-tanda (signal) yang digunakan harus
standar (sudah dibakukan).
j. Ketika melakukan pengangkatan atau menurunkan barang, jangan melakukan
sentakan yang tiba-tiba. Sentakan pada muatan yang sedang diangkat akan
menyebabkan terjadinya penambahan beban. Angkat dan turunkanlah barang-
barang muatan dengan perlahan-lahan.
k. Hanya operator crane berwenang saja yang boleh mengoperasikan crane. Pada
saat mengoperasikan crane, SIO (Surat Ijin Mengoperasikan) harus selalu
dibawa oleh operator.
l. Mesin harus selalu dimatikan apabila sedang diberi pelumasan, ditambah bahan
bakarnya atau bila seseorang sedang mengerjakan bagian yang bergerak.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
m. Jangan sekali-kali mengangkat dua atau lebih muatan yang terpisah dalam satu
kali pengangkatan meskipun berat muatannya masih dalam batas kemampuan
kapasitas pengangkatan.
n. Jangan menggunakan boom untuk melakukan penarikan muatan ke samping.
o. Pada saat akan melakukan pengangkatan, aturlah posisi crane sedemikian rupa
pada posisi yang aman. Lakukanlah posisi pengangkatan dari titik lemah ke titik
terkuat.
p. Gunakan sling yang sesuai dengan jenis muatan yang diangkat.
q. Jangan menggunakan sling yang sudah aus untuk mengikat muatan.
7.7 Mengoperasikan Kendaraan / Alat angkut Perusahaan dengan Aman
Setiap tangga harus dilengkapi dengan keselamatan kaki approved OSHA. Karet
bagian kaki mempunyai pola di bagian bawah, tahan bahan kimia dan oli.
Yang Harus Dimiliki Tiap Tangga
a. Sisi pagar pengaman (side rails) tangga jenis fixed harus menjulur sekurang-
kurangnya 1 (satu) meter melebihi lantai sandaran tangga disebelah atas
platform
Setiap perancah harus diperiksa dan disetujui oleh pengawas yang bertanggung
jawab sebelum dipergunakan untuk pertama kalinya dan termasuk setelah diubah
atau dipindahkan dan dipasang tag untuk tanda bahwa perancah tersebut aman.
a. Tidak ada istilah yang disebut dengan perancah sementara. Semua perancah
harus dibuat dan dipelihara agar sesuai dengan pedoman-pedoman yang telah
ditetapkan.
b. Papan perancah harus dilihat dan diperiksa setiap kali hendak dipergunakan.
Papan perancah yang rusak harus segera diganti.
c. Tangga untuk turun dan naik harus disediakan pada setiap perancah. Turun dari
ujung kerangka tidak diperbolehkan, kecuali jika perancah tersebut telah
dilengkapi dengan tangga yang telah disetujui.
d. Sebelum mulai pekerjaan dengan menggunakan perancah, pemakai harus
memeriksanya untuk menetapkan bahwa handrails, toeboards dan working
platform board tersedia.
e. Semua perancah harus dipasang oleh karyawan yang mampu dan ditunjuk oleh
pengawas.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
a. Semua karyawan harus dipandu oleh pengawas mereka dalam hal prosedur dan
tata cara kerja yang aman.
b. Selain petugas yang berwenang tidak diizinkan untuk menggunakan perlatan,
menghidupkan atau mematikan mesin, pasokan listrik atau panel. Semua
peralatan harus dalam keadaan baik dan aman.
c. Tidak seorangpun, kecuali petugas yang berwenang diizinkan untuk melepaskan
breaker untuk maksud perbaikan atau pemeliharaan. Dan breaker tersebut harus
dipasang kembali setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan.
d. Para pekerja harus tahu lokasi dari Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan
penempatannya tidak boleh menghalangi pintu keluar.
e. Setiap karyawan harus mengenakan pakaian pelindung diri yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya yang telah disediakan ditempat kerja.
f. Setiap karyawan harus melaporkan setiap kondisi yang tidak aman, tindakan
aman dan peralatan yang tidak aman secepatnya kepada pengawas yang
bersangkutan.
9.3 Pelindung Mesin
Pelindung Mesin yang dipasang pada suatu peralatan maksudnya adalah untuk
melindungi orang dari cidera yang disebabkan oleh karena adanya bagian-bagian
mesin yang bergerak, disamping itu juga berfungsi untuk mencegah kontak antara
pakaian dan alat-alat dengan mesin yang sedang beroperasi.
c. Peralatan yang berputar seperti pully atau sabuk adalah bagian-bagian yang
berbahaya. Cidera yang disebabkan oleh peralatan semacam ini sangat jarang
terjadi. Akan tetapi apabila terjadi biasanya mengakibatkan luka yang bersifat
parah atau bahkan fatal.
d. Tempat-tempat dimana pergesekan sering terjadi seperti roda gigi, V-belt, pada
bagian penutup pully rantai dan roda gigi lainnya yang dekat dengan bagian yang
tidak bergerak. Tempat-tempat tersebut berbahaya sebab dapat menarik benda lain
dan menghancurkannya. Bila suatu benda tertangkap oleh bagian mesin yang
berputar, sangat sulit bahkan tidak mungkin untuk dilepas. Tangan yang
menggunakan sarung tangan dan pakaian bagian-bagian ini.
e. Motor atau setiap bagian dari pembangkit listrik yang tidak dilindungi merupakan
sumber bahaya yang sangat potensial.
X. Pekerjaan Pengelasan dan Pembakaran
h. Jangan sekali-kali melakukan pengelasan atau membakar tangki, tong, pipa atau
benda-benda lainya yang mungkin berisikan bahan bakar atau bahan yang tidak
diketahui lainnya.
i. Mintalah ijin terlebih dahulu kepada petugas keselamatan atau pihak-pihak yang
bertanggungjawab lainnya apabila akan melakukan pengelasan atau pemotongan.
10.1 Mengelas
Bila melakukan pengelasan listrik yang berdekatan dengan pekerja lain, mereka
harus dilindungi terhadap cahaya listrik las dengan alat pelindung mata yang cukup
memberi perlindungan (UV Protector). Semua kerangka dari mesin las harus
dihubungkan dengan tanah (grounding)
10.2 Membakar
Jangan mengunakan korek api untuk menyalakan suluh las, gunakanlah pemantik
api. Suluh-suluh las tidak boleh dipakai untuk menyalakan benda-benda yang
berasap. Gunakanlah sarung tangan yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.
Bila kunci khusus dipergunakan untuk membuka atau menutup katub tabung
acetylene, kunci tersebut harus tetap dibiarkan pada posisinya di katub tersebut.
Tabung oxygen dan acetylene yang disimpan harus dipisahkan satu dengan yang
lainnya dengan jarak 6.6 meter atau dengan suatu rintangan sepanjang 1.5 meter
yang mempunyai tingkat pembakaran (Fire Rating) 1 jam.
Jika ventilasi yang cukup tidak bisa disediakan, maka pekerja harus dilengkapi
dengan dan diharuskan memakai alat-alat untuk bernafas yang berisikan udara.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
h. Pada saat mengemudi di jalan umum, peraturan lalu lintas jalan harus
dipatuhi.
i. Pada saat mengisi bahan bakar, mesin kendaraan harus dimatikan dan
penumpang tidak dibolehkan merokok.
j. Jangan memuat bahan yang mudah terbakar dibagasi kendaraan.
GENERAL CONTRACTOR DAN SUPPLIER
Jl. Simpang Raya Pagar Alam No. 22 Tanggamus, e-mail:ptanugerah.ulubelu@gmail.com
c. Bacalah surat-surat atau bacaan lain dimeja, jangan membaca sambil berjalan.
d. Periksalah perabot kantor secara teratur, kalau-kalau ada sudut yang tajam atau
serpihan yang runcing atau baut yang longgar.
e. Simpanlah benda-benda tajam pada tempat yang aman dan telah ditentukan.
Pakailah benda-benda tersebut dengan hati-hati.
e. Matikan dan cabut stecker listrik dari outletnya pada malam hari apabila tidak
dipergunakan.
12.2 Akses
a. Jagalah agar tempat kerja selalu dalam keadaan bersih dan rapi. Banyak
kecelakaan ditempat ini terjadi karena jatuh, tergelincir atau tersandung.
b. Jagalah agar laci-laci meja. Laci arsip dan pintu lemari kecil selalu tertutup
bila tidak dipakai. Bukalah hanya satu laci file atau laci meja pada satu saat.
c. Berjalan, jangan di gang atau tangga gedung, berpeganglah pada susuran
tangga.
d. Jangan berdiri atau bercakap-cakap di depan pintu tertutup. Pintu-pintu
tersebut dapat dibuka sewaktu-waktu secara mendadak.
12.3 Bahan yang berbahaya
Ikutilah petunjuk pabrik untuk semua bahan seperti cairan pembersih mesin,
larutan penghapus, toner untuk mesin fotokopi dan lain sebagainya. Bacalah
petunjuknya dengan baik.
Referensi:
Betapapun baiknya suatu panduan tentang keselamtan kerja, kecelakaaan dapat saja
terjadi dimana juga. Meskipun kecelakaan tidak dapat dikurangi namun dapat dilakukan
cara mencegah kecelakaan sedini mungkin.