Anda di halaman 1dari 40

STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No.

MGE / HSE / OPS / 051


MENGOPERASIKAN GENERATOR Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
DIESEL Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 3
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 051


“ MENGOPERASIKAN GENERATOR DIESEL “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lrembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
1. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengoperasikan generator diesel.
2. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam mengoperasikan generator diesel.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh generator diesel yang digunakan di areal kerja yang berada
di bawah tanggung jawab dan pengawasan PT. Mega Global Energy.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Hati-hati saat melihat di bagian bawah, pakai helm dan kacamata.


2. Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki sewaktu berkeliling dan naik / turun,
berdirilah di tempat yang stabil, usahakan berpegangan.
3. Saat membuka / menutup pintu, perhatikan jari, tangan dan keseimbangan.
4. Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi jari dan tangan, hati-hati di bagian yang
sempit dan yang bisa berputar, jangan sampai terjepit.
5. Hati-hati pada bagian mesin yang panas ( turbo,saluran buang,radiator ).
6. Saat memriksa radiator, periksa ketinggian air pada reservoirnya. Jika tidak
dilengkapi denga reservoir, periksa radiator jika mesin sudah dingin, gunakan majun
untuk membuka / menutup tutup radiator, putar sedikit dan tahan, biarkan tekanan
dalam radiator hilang, baru buka tutupnya.
7. Waktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan hati-hati, gunakan senter,
jangan memakai api terbuka ( korek api, pemantik rokok, dsb).
8. Gunakan ceklis perawatan waktu melakukan tugas ini.
9. Semua pelindung mesin dan pemindah daya yang bergerak / berputar harus
terpasang dengan baik dan kuat.
10. Sumbat telinga ( Ear Fluq ) harus dipakai.
11. Pastikan penerangan dalam ruangan cukup ( 200 luks ).
12. Tidak ada orang yang berkepentingan dalam ruangan generator.
13. Cermati dan ikuti instruksi pengoperasian generator dari pabrik pembuatannya.
14. Pastikan semua saklar penyalaan awal pada posisi OF dan Main Circuit Breaker OF.
15. Jika semua sudah siap, nyalakan generator. Jangan menstater terlalu lama, jika
gagal, biarkan stationer selama 5-10 menit untuk pemanasan.
16. Jauhi bagian tubuh dari bagian mesin yang berputar.
17. Periksa putaran mesin, jangan menyetel / servis pada saat mesin dalam keadaan
hidup ( kecuali dilakukan oleh mekanik terlatih untuk itu dan harus dilakukan
pengamanan khusus ).
18. Hati-hati terhadap asap buangan mesin, ventilasi ruangan harus dibuka.
19. Periksa panel mesin, putaran, fasa, kestabilan tegangan dan indikator lainnya. Jika
ada yang abnormal, matikan mesin, pasang ‘danger tag’ dan laporkan ke atasan.
20. Jika generator terhubung dengan pompa sentrifugal, sebelum dinyalakan, periksa
kopling dan flensa pipa serta katup-katupnya, isi air pompa untuk memancing, jika
cukup, baru hidupkan pompa.
21. Jika semua normal, tutup ‘emergency button’ ( jika ada ). Lakukan prosedur
penyaluran tenaga sesuai dengan istruksi pengoperasian, Main Circuit Breaker ON.
22. Jika generator hidup, waktu tinggal maksimal dalam ruangan genset adalah 120
menit, sumbat lubang telinga harus dipakai.
23. Untuk mematikan, buka semua saklar penyaluran tenaga, periksa panel, jika beban
sudah nol, biarkan mesin berputar stationer selama 5 menit. Matikan mesin, cabut
kunci kontak, bersihkan bagian luar mesin, panel dan ruang generator.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 052
MELAKUKAN PEKERJAAN Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
PENGELASAN Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 4
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 052


“ MELAKUKAN PEKERJAAN PENGELASAN “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 4
Sanksi Hal 5

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
3. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam melakukan pekerjaan pengelasan dengan las listrik.
4. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan pengelasan dengan
las listrik.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan
PT.Mega Global Energy.

KETENTUAN – KETENTUAN

A. Umum
1. Sebelum melakukan pekerjaan, daerah kerja dan sekitarnya harus terbebas
dari ceceran oli / material lain yang mudah terbakar.
2. Semua alat, tabung dan mesin las dibawa dengan menggunakan trolly dan
terikat kuat. Saat mendorong trolly, perhatikan lintasan jalan dan semua
peralatan, jangan sampai terjatuh. Trolly harus dilengkapi dengan APAR yang
berfungsi dengan baik dan dalam jumlah yang memadai.
3. Saat memindahkan welding screen, lakukan dengan hati-hati, bila perlu,
mintalah bantuan rekan sekerja.
4. Jika pengelasan dilakukan di daerah fabrikasi, pastikan di daerah tersebut
terdapat apar dalam kondisi baik dan terjangkau. Jika digunakan mesin las
mobil, maka pada unit las tersebut harus tersedia apar dalam kondisi baik.
5. Saat mengangkat / membawa / menurunkan benda kerja, lakukan dengan
benar. Jika besar / berat, mintalah bantuan teman kerja / alat angkut.
6. Agar benda kerja tidak rusak, tempatkan benda kerja sedemikian rupa
sehingga tidak mudah jatuh, kalau perlu gunakan jig / fixture.
7. Bersihkan benda dari sisa-sisa material yang bisa terbakar ataupun akumulasi
gas di dalamnya (misalnya pada tabung, drum, dll.). Cuci dan bilas benda
dengan air panas sehingga tidak terdapat lagi endapat pada benda kerja
tersebut.
8. Jika pengelasan dilakukan pada unit, sumber catu daya unit harus dilepas dan
lock-out / tag-out harus dilakukan.
9. Jika benda yang akan dilas adalah pipa / wadah logam tempat aliran /
penyimpanan bahan mudah terbakar, maka wadah harus dikosongkan dan
diisolasi, jika memungkinkan bilas dengan air panas. Berikan ventilasi pada
wadah tersebut jika tertutup. Isikan air setinggi batas pengerjaan pengelasan.
10. Dilarang melakukan perbaikan las pada chasis kendaraan / pipa-pipa saluran
bahan bakar pada unit. Ikuti tata cara perbaikan (shop manual), ECU
(electronic control unit) dan aki harus dilepaskan terlebih dahulu.
11. Gunakan kacamata pelindung dengan shield, selubung bahu, sarung tangan
kulit, pelindung wajah dan apron. Jika pengelasan dilakukan di atas kepala,
selubung kepala kulit harus dipakai. Atur posisi tubuh agak menyamping titik
pengelasan.
12. Perhatikan arah tiupan angin, jauhi asap las. Jika pengelasan dilakukan dalam
ruangan, exhaust fan dalam jumlah dan kapasitas cukup harus digunakan. Jika
pengelasan dilakukan dalam bucket atau kondisi semacamnya, exhaust
tambahan dalam jumlah dan kapasitas yang cukup harus digunakan.
13. Jika mengelas sambil duduk / jongkok, berdirilah setiap selang 15-20 menit
atau sebaliknya.
14. Semua pengelasan yang dilakukan dalam ruang tertutup dan daerah dekat
bahan berbahaya serta mudah terbakar, harus dilakukan sesuai dengan
standar.
15. Harus tersedia jumlah oksigen yang cukup untuk semua orang yang bekerja di
dalam ruangan baik secara alami maupun mekanis.
16. Harus tersedia pengisap udara / asap yang dihasilkan dari las dengan jumlah
yang sesuai.
17. Jika tangki bekas solar / bahan mudah terbakar yang dikerjakan, harus
diberikan genangan air sehingga percikan api las langsung hilang.
18. Saat membersihkan kotoran las, gunakan kacamata pelindung dengan shield,
selubung bahu, sarung tangan kulit, pelindung wajah dan apron.
19. Saat menggerinda hasil pengelasan, perhatikan arah pukulan palu, jangan
memukul geram terlalu keras. Sebelum menggerinda, cipratkan dulu air pada
hasil las, hati-hati terhadap cipratannya. Pastikan dulu kabel gerinda tidak
terkelupas atau terjepit benda lain. Bersihkan dahulu hasil las yang sudah
dingin dengan sikat kawat. Gunakan gerinda dengan kedua tangan dan pegang
dengan erat. Sarung tangan harus dilepas dan ikuti prosedur pemakaian
gerinda.
20. Jika pengelasan dilakukan di ruang terbatas / tertutup, harus ada rekan kerja
yang menjaga dan memeriksa secara teratur (dalam interval 5-10 menit) dari
luar pintu ruangan / tangki.

B. Las Busur Listrik


1. Mesin las yang berukuran besar hanya boleh dipindahkan dengan bantuan
kendaraan penarik / dinaikkan ke atas kendaraan pengangkut untuk
dipindahkan. Pemindahan secara manual (didorong dengan tenaga manusia)
hanya diperbolehkan untuk jarak maksimal 4m, lantai bersih dan rata, didorong
dengan benar dan dalam arahan satu komando.
2. Lakukan P2H pada generator diesel dan ikuti tata cara pengoperasian yang
benar. Jika memeriksa radiator generator, lakukan saat mesin dingin,
kacamata, sarung tangan dan helm pelindung harus dipakai saat memeriksa
bahan bakar, pelumas, radiator dan aki. Hati-hati saat membuka / menutup
mesin las, terutama mesin las dengan generator.
3. Usahakan mesin las ditempatkan sejauh mungkin dari tempat kerja, rentangkan
kabel seluruhnya sehingga cukup jauh dari mesin. Jika jaraknya dekat (<10m),
gunakan penutup telinga.
4. Periksa kondisi fisik mesin, colokan listrik mesin harus terpasang sempurna,
pastikan kabel-kabel listrik dan persambungannya dalam keadaan baik. Jangan
mengutak-atik sambungan listrik jika mesin dalam keadaan terhubung dengan
jaringan listrik.
5. Periksa kembali kondisi terminal, kabel dan klem. Jika cacat, terkelupas atau
rusak, perbaiki / ganti dengan yang baru.
6. Jangan menggulung kabel las pada suatu benda logam, tempatkan mesin las di
tempat dengan ventilasi yang baik.
7. Saat menyalakan genset, hati-hati terhadap bagian generator yang berputar.
8. Nyalakan mesin las dengan hati-hati sesuai dengan petunjuk pengoperasian.
9. Tangan atau bagian yang menyentuh klem dan elektroda las dan lantai tempat
berpijak harus kering, terutama saat mengganti elektroda.
10. Klem negatif / grounding harus terpasang sedekat mungkin dengan titik
pengelasan. Jangan memantik / memancing api las pada klem.

C. Penanganan Keadaan Darurat


Jika terjadi keadaan darurat saat melakukan pengelasan, lakukah hal-hal berikut:
1. Jangan panik, beritahukan orang sekitar dan atasan
2. Jika terjadi pada saat melakukan pengelasan dengan menggunakan oksi-
asetilen, maka:
a. Matikan torch,
b. Dinginkan ujung torch. Setelah ujung torch dingin, buka katup oksigen pada
torch agar jelaga di dalamnya keluar,
c. Tutup katup regulator pada tabung gas sesegera mungkin jika bisa
kemudian pisahkan selang oksigen dan bahan bakar,
d. Jika terjadi kebakaran, jangan mencoba memadamkan api dari gas yang
terbakar sebelum sumber aliran gas tertutup,
e. Perintahkan semua orang untuk melakukan evakuasi keluar areal kerja
(radius 100m) dari tabung yang terbakar. Siram tabung dengan aliran air
dingin dari tempat yang terlindung,
f. Ikuti tata cara penanganan tabung gas panas / terbakar yang benar dan
aman.
3. Gunakan APAR untuk mencoba memadamkan api, jika tidak berhasil, jalankan
prosedur evakuasi
4. Matikan mesin las dan putuskan arus dari MCB sesuai prosedur

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 053
Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
TEMBAK GEMUK / GREASING Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 5
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 053


“ TEMBAK GEMUK / GREASING “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lrembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
5. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam melakukan pekerjaan tembak gemuk truk pengangkut.
6. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan tembak gemuk truk
pengangkut.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan
PT.Mega Global Energy.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Pada waktu membawa / mengembalikan alat / peralatan, perhatikan tempat berjalan


dari ceceran air, oli atau material lain.
2. Hati-hati saat mengulur hose reel karena jari dan tangan bisa terjepit.
3. Area kerja harus dibersihkan terlebih dahulu dari genangan minyak, air dan material
lainnya.
4. Gunakan sarung tangan selama melakukan pekerjaan.
5. Sebelum ganjal dipasang, mesin harus dimatikan, rem parkir difungsikan dan
“danger tag” dipasang.
6. Saat memasang / mengambil ganjal, pakai sarung tangan dan helm, sewaktu akan
berdiri, perhatikan sekeliling, terutama ke atas.
7. Perhatikan jari dan tangan saat memasang ganjal, jangan sampai jari dan tangan
berada di antara ganjal dan roda atau antara ganjal dan lantai kerja.
8. Saat unit memasuki tempat pengisian, perhatikan selang gemuk, rapikan, jangan
sampai terlindas.
9. Sebelum mengisi gemuk roda depan, pastikan terdapat seorang pemandu yang
memberikan aba-aba kepada driver / operator.
10. Perintahkan driver / operator untuk memutar kemudi kekiri, isikan gemuk pada roda
depan kiri. Setelah selesai, keluar dan perintahkan driver / operator untuk memudar
kemudi ke kanan, isikan gemuk roda depan kanan. Setelah selesai, perintahkan
driver / operator mematikan mesin.
11. Selama bekerja, gunakan helm dan perhatikan tempat bekerja karena sempit dan
gelap.
12. Sebelum pengisian, bersihkan dulu nipple pengisian dengan sikat kawat,
sambungkan selang pengisian dengan pompa gemuk, jika terasa mampat, tutup
selang pengisian dan lepas sambungannya perlahan-lahan. Jauhkan wajah dari
nipple sewaktu mengisi gemuk. Pakai kacamata pelindung.
13. Hati-hati terhadap selang pada unit yang bocor, sumber panas pada mesin, saluran
buangan dan bagian-bagian lainnya.
14. Gunakan tangga untuk naik / turun nipple pengisian yang tinggi.
15. Jika pengisian telah selesai, pemandu harus memerintahkan petugas melepas
ganjal, menyingkir dari lintasan unit, jika bebas, perintahkan driver menghidupkan
mesin. Driver membunyikan membunyikan klakson 1x sebelum menghidupkan mesin
dan mulai meninggalkan tempat pengisian setelah ada aba-aba dari pemandu.
16. Gulung semua selang pengisian pada hose reel masing-masing / atur selang dengan
rapi pada tempatnya sebelum membersihkan tempat kerja.
17. Hati-hati saat membersihkan tempat kerja dengan menyiram air karena areal
menjadi sangat licin. Saat mendorong air / lumpur yang berserakan di lantai dengan
sekop karet, hati-hati jangan sampai terpeleset.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 055
Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
MENGOPERASIKAN WATER PUMP Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 3
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 055


“ MENGOPERASIKAN WATTER PUMP “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 3

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
7. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengoperasikan watter pump.
8. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam mengoperasikan watter pump.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan
PT.Mega Global Energy.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Saat melakukan P2H, pakai sepatu anti slip karena tempat kerja relatif licin karena
basah dan berlumut.
2. Untuk pompa yang dipasangkan pada ponton yang diambangkan di atas air,
operator harus memakai pelampung, jika kedalaman air lebih dari 2m.
3. Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki sewaktu berkeliling dan naik / turun,
berdirilah di tempat yang stabil, usahakan berpegangan. Saat membuka / menutup,
perhatikan jari dan tangan serta keseimbangan.
4. Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi jari dan tangan, hati-hati di bagian sempit
dan yang bisa berputar, jangan sampai terjepit. Hati-hati pada bagian mesin yang
panas (saluran buangan, radiator).
5. Saat memeriksa radiator, periksa ketinggian air pada reservoirnya. Jika tidak
dilengkapi dengan reservoir, periksa radiator jika mesin sudah dingin.
6. Sewaktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan hati-hati, gunakan senter,
jangan menggunakan api terbuka (korek api, pemantik rokok, dsb.).
7. Periksa semua katup / keran, pipa dan persambungan. Jika terdapat kebocoran,
perbaiki segera. Periksa pipa hisap, bersihkan kotoran pada saringan agar tidak
menyumbat.
8. Semua pelindung bagian mesin / pemindah daya yang berputar harus dalam
keadaan terpasang baik dan kuat.
9. Gunakan helm, safety shoes dan sumbat telinga saat bekerja di dekat mesin pompa
10. Hati-hati waktu menghidupkan pompa dengan engkol, gunakan engkol standar yang
masih baik dan pas dengan baut starternya. Posisikan tubuh sedemikian sehingga
arah putaran engkol menjauhi tubuh. Atur posisi tubuh agar kuda-kuda mantap dan
stabil, pilih tempat berdiri yang memadai dan tidak licin.
11. Jika menghidupkan pompa dengan tali starter, berdirilah di posisi yang benar-benar
stabil, sebelah tangan harus berpegangan.
12. Atur throttle putaran pompa dan periksa pipa-pipa air. Cermati meter pengukur pada
panel operasi pompa. Jika tidak ada kerusakan / keabnormalan lain, buka katup /
keran pengisian tandon air.
13. Jika ada bagian pompa yang harus disetel saat mesin beroperasi, penyetelan tidak
boleh dilakukan pada bagian mesin / pemindah daya yang sedang berputar /
bergerak. Mesin harus dimatikan, jika terpaksa, maka pekerjaan hanya boleh
dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan alat serta penerangan yang cukup
(450 luks).
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 056
PERENCANAAN KEADAAN Tgl Penerbitan 27 Okt 2021
DARURAT TAMBANG Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 8
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 056


“ PERENCANAAN KEADAAN DARURAT TAMBANG “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Yi Young Woo


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 27 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Peretanggung Jawaban
Ketentuan - Ketentuan
Sanksi

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
9. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam Perencanaan Keadaan Darurat Tambang (PKDT).
10. Memastikan bahwa kecelakaan yang akan dan telah menyebabkan cedera,
kerusakan alat dan lingkungan diri dianalisis dan digunakan sebagai suatu alat untuk
menangani risiko
11. Memastikan bahwa semua karyawan terbiasa dengan PKDT yang harus
diaplikasikan di tempat kerja mereka.
12. Memastikan terdapatnya sistem pelatihan karyawan dalam menghadapi keadaan
darurat tambang.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh karyawan dan areal kerja yang berada di bawah tanggung
jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy.

PERTANGGUNGJAWABAN

1. Presiden Direktur
a. Menyediakan sumber daya yang memadai untuk perencanaan & penanganan
keadaan darurat di tambang
b. Menunjuk dan mengangkat secara tertulis seorang karyawan yang kompeten
untuk menjadi Ketua Tim Perencanaan dan Penanganan Keadaan Darurat
Tambang
c. Memastikan bahwa Ketua dan Anggota yang terlibat dalam Tim Perencanaan
dan Penanganan Keadaan Darurat Tambang telah mendapatkan pelatihan
yang sesuai dan memadai
d. Mengambil tindakan untuk mengurangi / menghilangkan dampak – dampak
yang mungkin timbul akibat terjadinya Keadaan Darurat Tambang
2. Ketua Tim Perencanaan dan Penanggulangan Keadaan Darurat Tambang
a. Menyusun rencana penanganan bencana yang terorganisir untuk site.
b. Mengkomunikasikan rencana tersebut kepada semua departemen dan badan
terkait dan meminta dukungan mereka terhadap rencana tersebut.
c. Menunjuk dan melatih personil untuk posisi-posisi yang ada.
d. Menyatakan adanya situasi bencana tertentu.
e. Memastikan bahwa para karyawan memahami rencana tersebut dan
berpartisipasi di dalamnya.
f. Mengadakan rapat kaji ulang setelah terjadinya bencana.
g. Meninjau dan mengevaluasi rencana penanganan bencana setiap tahun.
3. Project Manager
a. Bertanggungjawab untuk memastikan bahwa Manual Prosedur Keadaan
Darurat di Site yang rinci disusun.
b. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa ‘Manual Prosedur Keadaan
Darurat Tambang (MPKDT) selalu diperbaharui sesuai dengan keadaan terkini.
c. Bertanggung jawab untuk menunjuk secara tertulis koordinator emergency yang
berkompeten.
d. Bekerja sama dengan ‘Koordinator Emergency’ dan semua Kepala
Departemen, dan atau tim Managemen untuk memastikan bahwa ‘PKDT’
ditinjau ulang / direvisi secara berkala.
4. Koordinator Keadaan Darurat Tambang
a. Bersama dengan Project Manager bertanggungjawab memastikan bahwa
pembantu koordinator emergency yang kompeten ditunjuk secara tertulis untuk
masing-masing Departemen atau Bagian penting di site. Mereka harus
membantu ‘Koordinator Emergency’
b. Bertanggungjawab untuk memastikan bahwa fasilitas dan alat yang diperlukan
untuk keadaan darurat memenuhi syarat standard minimum.
c. Bekerja sama dengan semua Kepala bagian bertanggung-jawab untuk
memastikan bahwa fasilitas dan alat yang diperlukan untuk keadaan darurat
selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik.
d. Bersama dengan Project Manager bertanggungjawab memastikan bahwa daftar
terbaru dari ‘Orang yang bertugas’ selalu ada, untuk tiap Departemen atau
Seksi penting setiap saat.
e. Menyusun rencana penanganan bencana yang terorganisir untuk site
f. Mengkomunikasikan rencana tersebut kepada seluruh departemen dan badan
terkait dan meminta dukungan mereka terhadap rencana tersebut
g. Menunjuk dan melatih personil untuk posisi-posisi yang ada di dalam manual
h. Menyatakan adanya situasi bencana tertentu
i. Memastikan bahwa karyawan memahami rencana tersebut dan berpartisipasi di
dalamnya
j. Mengadakan rapat pengkajian ulang setelah terjadinya bencana
k. Meninjau dan mengevaluasi rencana penanganan bencana setiap tahun
5. Seluruh Manajer / Superintendent / Supervisor / Foreman Lapangan
Bertanggungjawab memastikan bahwa Fasilitas dan Alat untuk Keadaan Darurat
yang berada dalam area tanggunjawab mereka selalu tersedia dan dalam kondisi
yang baik.
6. Seluruh Karyawan
a. Tidak mengganggu tempat terjadinya kecelakaan sebelum Emergency Services
dan petugas investigasi kecelakaan tiba.
b. Mengambil tindakan untuk memperkecil kerusakan dan risiko sekunder setelah
terjadinya keadaan darurat awal.
c. Memberi tahu supervisor sesegera mungkin.
d. Meminta izin dari orang yang berwenang sebelum membersihkan tempat
kejadian setelah terjadinya suatu kecelakaan.
e. Selalu mematuhi petunjuk Ketua Tim Penanganan dan Pemulihan Bencana.

KETENTUAN – KETENTUAN

A. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Tambang


1. PKDT’ harus menyediakan situasi-situasi emergency yang sangat mungkin
terjadi termasuk situasi yang sebenarnya terjadi dari ‘Alam’ maupun yang
sengaja ‘dibuat Manusia’, baik yang terjadi ‘di site’ atau ‘diluar site’.
2. PKDT’ mencakup Prosedur Emergency untuk Pengelolaan dan Pengendalian
situasi darurat dimana tidak hanya terbatas pada yang tertera di bawah ini:
a. Kebakaran (mencakup kebakaran alat-alat, Bangunan dan Semak
belukar),
b. Kecelakaan mencakup cedera, kerusakan dan kerugian harta benda.
Prosedur ini harus menyediakan kasus-kasus dari yang ringan sampai
yang serius,
c. Getaran tanah / lantai yang kuat (mencakup dinding runtuh dan tanah
longsor),
d. Banjir (mencakup banjir yang menimpa tempat penambangan karena
hujan atau air yang menguap dan banjir di tempat lain karena badai atau
sungai),
e. Bahan Kimia yang Tumpah (termasuk insiden pengrusakan lingkungan
atau pencemaran)
f. Peledakan (termasuk peledakan yang tak terduga atau peledakan
prematur bahan peledak),
g. Pemberontakan dari Pekerja atau Penduduk (termasuk membuat barisan,
demonstrasi dan pemogokan),
h. Kecelakaan Bis / Taxi (baik yang terjadi di site atau di luar site), dan
i. Kecelakaan Kapal / Pesawat (baik yang terjadi di site atau di luar site).
3. Tiap pedoman dalam ‘PKDT’ harus mencakup informasi secara rinci Prosedur
untuk pengelolaan dan pengendalian yang efektif untuk setiap keadaan darurat
dan dibuat daftar dengan judul sebagai berikut:
a. Jenis Emergency,
b. Membunyikan atau mengencangkan bunyi alarm
c. Memindahkan orang ke tempat yang aman dan memberi rincian mengenai
hal-hal yang terjadi dalam keadaan darurat dan mengecek orang-orang
yang telah dipindahkan dengan memanggil nama mereka sesuai daftar
(‘Roll-call’),
d. Menjelaskan prosedur tersebut ke siapa saja yang dimintai bantuan,
e. Ruang kontrol dan fasilitas,
f. Pembagian tugas dan tanggungjawab termasuk penunjukan ‘PIC’,
g. Penutupan operasi yang sistematis,
h. Membuat sistem komunikasi emergency (telpon lapangan / radio / etc),
i. Pemindahan / Perlindungan alat, Bahan dan dokumen penting ke tempat
yang aman.
j. Tempat untuk bahan-bahan berbahaya dan tindakan yang perlu diambil
dalam keadaan darurat,
k. Tindakan yang diperlukan untuk meniadakan atau mengurangi dampak
keadaan darurat di daerah yang berdekatan atau daerah yang menjadi
tanggungjawab perusahaan, dan
l. Perencanaan dan Prosedur untuk perbaikan fasilitas dan tindakan /
langkah-langkah sementara.
4. Rencana pengambilan tindakan darurat harus:
a. Didukung oleh semua karyawan.
b. Bertujuan untuk mengurangi risiko-risiko yang bisa timbul akibat situasi-
situasi darurat dan, jika keadaan darurat benar-benar terjadi, mengurangi
dampaknya dengan peran serta yang cepat.
c. Bertujuan untuk mengurangi kerusakan atau risiko sekunder yang timbul
akibat keadaan darurat.
d. Mengoptimalkan komunikasi dengan memiliki prosedur standar yang
didokumentasikan.
e. Mempersiapkan para karyawan agar bisa mengambil tindakan setiap
waktu.
f. Bertanggung jawab atas semua orang yang ada di site.
5. Training formal harus diadakan untuk semua ‘Koordinator Emergency’, semua
‘Pembantu Koordinator Emergency’ dan semua ‘Anggota Tim Emergency’,
diawal (pada waktu penunjukan) dan seterusnya (pada training penyegar
tahunan).
6. Training termasuk sosialisasi semua Prosedur Emergency baik yang sedang
digunakan, yang baru dan yang telah direvisi harus dilakukan untuk semua
karyawan.
7. Daftar Kontak Darurat harus diperlihatkan pada tempatnya (seperti: Pos
Keamanan / Ruang Pertolongan Pada Kecelakaan / dll.).
8. Setelah setiap insiden besar terjadi, ‘Koordinator Emergency’ dan Project
Manager bertanggungjawab memastikan diadakannya ‘Pertemuan Ulasan
Paska Kejadian’.
9. Setelah setiap insiden besar terjadi, ‘Koordinator Emergency’ dan Project
Manager bertanggungjawab memastikan bahwa semua informasi yang
berhubungan dengan kejadian tersebut didistribusikan ke semua yang terkait
seperti terinci dalam Standard Safety sebagai berikut:
a. Pengumuman atas Kerugian Besar dan Mengingat Kembali Kejadian,
b. Lembaran Berita dan Buletin, dan
c. Komunikasi Eksternal
10. Tim-tim emergency di bawah ini harus ditempatkan berdasarkan shift kerja
masing-masing:
a. Tim Kebakaran,
b. Tim P3K (untuk membantu paramedis kita dengan pekerjaan
menyelamatkan), dan
c. Tim Perbaikan (perbaikan peralatan).

B. Latihan Keadaan Darurat (Simulasi)


1. Tujuan dari latihan ini adalah untuk memberi training praktis kepada karyawan
mengenai Prosedur Keadaan Darurat yang dilakukan secara reguler dan untuk
seterusnya.
2. “Latihan Keadaan Darurat (Simulasi)” terjadi pada jarak waktu seperti terinci di
bawah:
Tempat Jenis Latihan Periode
Pit Tambang Terbuka Evakuasi Penuh dan Melakukan Tahunan
Panggilan
Latihan Sebagian dan Enam
Melakukan Pemanggilan Bulanan
Bengkel Evakuasi Penuh dan Tahunan
Melakukan Pemanggilan
Latihan Sebagian dan Enam
Melakukan Pemanggilan Bulanan
Kantor dan Gudang Evakuasi Penuh dan Tahunan
Melakukan Pemanggilan
Mess Evakuasi dan Melakukan Tahunan

C. Peralatan P3K, Fasilitas dan Pelatihan


1. Peralatan P3K
a. “Perangkat Alat P3K” yang lengkap harus disimpan disetiap tempat yang
strategis.
b. ‘Kantong P3K’ yang lengkap harus selalu dibawa oleh semua Supervisor
(Pemimpin Kelompok) atau selalu tersedia di kendaraan site mereka.
c. Alat-alat tersebut disimpan ditempat yang mudah diperoleh dan diketahui
oleh semua yang mungkin menggunakan. Lokasinya harus diberi tanda
dengan simbol-simbol jelas.
d. Kotak-kotak P3K dan peti harus diikat dengan kabel plastik dan bukan
dikunci secara permanen.
2. Ruang P3K
a. Setiap ‘Ruang P3K’mempunyai peralatan dan fasilitas yang memadai
untuk mengatasi dengan efektif semua kemungkinan pengobatan darurat.
b. ‘Ruang P3K’ harus mempunyai peralatan dan fasilitas di bawah ini:-
1) Radio Portable dan telepon untuk berkomunikasi,
2) Perban, plester untuk membalut luka dll,
3) Papan dan penyangga untuk menopang kaki atau tangan yang
patah,
4) Satu pompa pengisap manual atau listrk,
5) Satu kantong ventilator,
6) Saline, cairan glukosa dan tabung yang memadai disamping tabung
infus yang memadai,
7) Alat steril atau alat untuk merebus untuk mensterilkan peralatan,
8) Satu usungan jala,
9) Satu Penahan leher,
10) Kantong respons emergency yang lengkap, dan
11) Obat-obatan yang memadai untuk mengatasi masalah-masalah
kesehatan sehari-hari.
3. Ambulan
a. Setiap ambulan harus mempunyai peralatan dan fasilitas yang cukup
untuk mengatasi semua kemungkinan pengobatan darurat.
b. Setiap ‘Ambulan’ harus mempunyai peralatan dan fasilitas berikut ini,
untuk mengatasi luka atau cedera yang terjadi di lapangan:-
1) Kendaraan empat roda, untuk dapat masuk ke pit atau daerah-
daerah terpencil di site,
2) Adanya lampu merah yang berputar,
3) Adanya bunyi sirene,
4) Perban, pembalut luka yang cukup, dll,
5) Papan dan penyangga untuk menopang kaki atau lengan yang patah,
6) Satu Pompa Penghisap Manual,
7) Satu kantong Ventilator,
8) Saline, Cairan Glukosa yang memadai dan ‘Perangkat infus’,
9) Satu usungan keranjang,
10) Satu kantong respon emergency yang lengkap,
11) Satu Penyangga Leher.
4. Karyawan Medis
a. Semua ‘Karyawan Medis’ harus mempunyai kualifikasi yang sesuai.
Kualifikasi harus difokuskan pada paramedik, pertolongan pengobatan
darurat dan bukan pada keperawatan umum.
b. Standard minimum untuk jumlah karyawan di site adalah sebagai berikut:-

1) Site yang mempunyai total karyawan kurang dari 200 (<200); paling
sedikit satu orang paramedik / perawat yang tetap dan handal di site.
Paramedik tersebut harus diganti selama cuti dengan pengganti
sementara yang kompeten.

2) Site yang mempunyai total karyawan lebih dari 200, tetapi kurang
dari 500 (200<&>500); paling sedikit dua paramedik / perawat tetap
yang handal di site. Mereka bergantian bertugas dalam setiap 12 jam
dan harus digantikan selama cuti dengan pengganti sementara yang
kompeten.

3) Site yang mempunyai total karyawan lebih dari 500 (>500); paling
sedikit satu paramedik / perawat tetap yang handal dalam setiap
pergantian shift (3x) untuk setiap site. Mereka bergantian bertugas
dalam setiap 8 jam dan bila seorang cuti, yang dua lainnya akan
bergantian tugas dalam setiap 12 jam.
5. Pelatihan
a. Untuk karyawan
1) Semua karyawan di posisi Supervisi di site harus mengikuti Training
P3K seperti terinci berikut ini:-
 Sedikitnya mengikuti Training P3K secepat mungkin setelah
penunjukan (dalam 6 bulan setelah pengangkatan / promosi),
 Training P3K setiap dua tahun sebagai ‘Penyegar’, dan
 Jika mungkin semua pemimpin kelompok dan kepala mekanik
harus mengikuti training P3K untuk tingkat advanced.
2) Seluruh operator peralatan dan supir di setiap site harus mengikuti
training P3K yaitu:-
 Training dasar P3K sebelum ‘Izin beroperasi’ (kartu lisensi)
dikeluarkan untuk operator / supir,
 Training P3K setiap dua tahunan sebagai ‘Penyegar’, dan
 Jika mungkin semua operator / supir harus mengikuti training
P3K untuk tingkat advanced.
b. Untuk Paramedis
1) Semua paramedis / Perawat di setiap site harus mengikuti training
pertolongan pertama khusus dan keadaan emergency sebagai
berikut:-
 Training dasar dan tingkat mahir tentang pertolongan pertama
dan CPR sebelum pengangkatan,
 Training dasar dan tingkat mahir tentang hal menya-darkan
orang pingsan sebelum pengangkatan,
 Training dasar dan tingkat mahir mengenai bertahan hidup
(dalam satu tahun setelah pengangkatan),
2) Semua para medis / Perawat di setiap site harus mengikuti training
pertolongan pertama khusus dan keadaan emergency sebagai
berikut:-
 Training mengenai evakuasi medis dengan helikopter dan
pesawat (Dalam satu tahun setelah pengangkatan), dan
 Training ‘Penyegar’ P3K CPR, membuat sadar (Resuscitation),
untuk bertahan hidup dan MediVac dimana dilakukan setiap
dua tahunan.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 058
PERBAIKAN DAN PERAWATAN Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
MOTOR GRADER Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 5
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 058


“ PERBAIKAN DAN PERAWATAN MOTOR GRADER “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4
TUJUAN

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


13. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam perbaikan dan perawatan motor grader.
14. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam perbaikan dan perawatan motor grader.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi motor grader yang digunakan di areal kerja yang berada di bawah
tanggung jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Pada saat mempersiapkan alat dan peralatan kerja, perhatikan tempat berjalan dan
beraktifitas, jangan berlari di areal workshop. Gunakan tehnik mengangkat /
membawa barang manual dengan benar.
2. Alat dan peralatan / komponen yang dibawa diusahakan diletakkan dalam toolbox /
kotak orisinilnya. Pastikan alat dan peralatan yang dipilih dalam keadaan baik dan
standar, sesuai dengan rekomendasi shop manual.
3. Bahan yang mudah terbakar harus dibawa dalam wadah / kontainer yang bisa
ditutup rapat dan didesain untuk itu. Jika tabung gas bertekanan harus dibawa,
tabung tersebut harus dilengkapi dengan trolly dan diikat / diamankan satu per satu
dan penutupnya dipasang.
4. Siapkan pelataran tempat unit akan dikerjakan. Jika dilakukan di luar bangunan,
tanah / landasan yang dipilih harus cukup rata, keras dan stabil. Pastikan tersedia
ruang yang cukup, bebas dari barang, material dan aktifitas yang tidak perlu.
Sebaiknya unit dicuci terlebih dahulu, ikuti tata cara mencuci unit yang aman.
5. Saat unit memasuku pelataran kerja, jangan berdiri di jalur gerakan unit. Hanya
operator / mekanik yang diijinkan mengoperasikan alat. Jika perlu, manuver unit
diarahkan seorang pemandu.
6. Setelah unit parkir di tempat yang ditentukan, biarkan mesin idle 5 menit, aktifkan
parking brake / emergency brake, turunkan blade dan ripper, pasang articulation lock
pin dan ganjal ban, pasang danger tag, pasang terpal / pelindung (jika perbaikan
dilakukan di luar areal workshop).
7. Bersihkan anak tangga dan pegangan tangga dari lumpur, pelumas, air atau material
yang dapat menyebabkan tergelincir. Gunakan tehnik 3 titik saat naik / turun,
gunakan tangga, jangan melompat. Pindahkan peralatan secara estafet, jika
terpaksa, peralatan boleh dibawa dalam kantong dalam kantong khusus yang
diikatkan ke badan sehingga kedua tangan bebasa berpegngan saat naik / turun.
8. Jika pekerjaan dilakukan lebih oleh satu orang, pastikan satu sama lain bisa
berkomunikasi dengan bahasa isyarat yang standart. Helm dan sepatu pelindung
harus dipakai selama bekerja. Pengujian dilakukan sesuai rekomendasi shop
manual.
9. Saat menguji perangkat kerja:
a. Pastikan daerah kerja cukup luas, bebas barang, material atau aktifitas lain
b. Hanya orang yang sudah dilatih khusus yang boleh mengoperasikan alat.
c. Aturan klakson harus dipatuhi.
d. Saat berada di dalam kabin mengoperasikan alat sabuk pengaman harus
dipakai.
e. Dilarang berada di atas unit yang sedang manuver kecuali di dalam kabin.
f. Gunakan ceklis standar pengujian.
10. Saat menguji komponen listrik:
a. Mesin harus dalam keadaan mati.
b. Tangan dan tempat berpijak harus dalam keadaan kering dan bersih.
c. Gunakan alat ukur standart (multitester) jangan menguji dengan menghubung
singkatkan kabel listrik.
d. Display alat ukur harus diletakkan di tasa meja / lantai yang stabil dan bersih.
11. Saat menguji mesin, sistem hidrolis / pneumatis, buka / tutup penutup mesin dengan
hati-hati, perhatikan posisi tubuh dan tangan, pasang penahan tutup mesin.
12. Saat memasang sensor atau alat ukur, mesin harus dalam keadaan mati. Bersihkan
nipple / sensor sebelum alat ukur dipasang, atur kabel sehingga tidak terjepit atau
melewati bagian mesin yang berputar atau panas. Hati-hati terhadap bagian mesin
yang berputar atau panas, gunakan sarung tangan jika perlu. Jika sensor terletak di
bawah, pakai helm dan kacamata pelindung.
13. Jika mengukur gas buang, pasang alat ukur dengan hati-hati karena pipa gas buang
sangat panas, pastikan tidak ada orang di dekt gas buang.
14. Jika memutar crankshaft, jangan memutar pada kipas atau dengan melakukan
crank / pemaksaan. Atur posisi tubuh dan tangan putar puli crank shaft.
15. Jika pelindung kipas dibuka, pastikan kipas sudah benar-benar berhenti. Display alat
ukur diawasi di dalam kabin, sebelum menghidupkan mesin bunyikan klakson 1x,
tunggu 15 detik, jika aman hidupkan mesin. Lakukan pengukuran sesuai
rekomendasi shop manual.
16. Oli bisa muncrat dari lubang pemeriksaan oli rem pada ban. Jangan mengintip
melalui lubang sumbat saat rem diinjak.
17. Selama pengujian dengan menghidupkan mesin, mekanik penguji atau pengawas
hrus memastikan bahwa tidak ada orang di dekat unit, terutama di daerah artikulasi.
Perhatikan gerakan balde, jangan sampai mengenai ban, frame atau tangga pada
unit.

18. Saat mengganti komponen listrik :


a. Sebelum perangkat listrik diganti, terminal negatif aki harus dilepas dulu.
b. Tangan dan lantai tempat berpijak harus bersih dan kering.
c. Jika melepas konektor, pegang kedua ujung konektor dengan kedua tangan
jangan menarik pada kabelnya atau dengan sebelah tangan.
d. Ganti perangkat listrik sesuai denga rekomendasi shop manual
e. Setelah dipasang, bersihkan konektor dan semprotkan contact restorer.
19. Atur kabel supaya rapi, dan tidak terjepit, ukuran kabel harus sesuai rekomendasi.
Dilarang menyambung kabel berbeda ukuran, sambungan kabel harus memakai
konektor, tidak menggunakan isolasi. Lepas pasang konektor beberapa kali. Pasang
setiap konektor yang dilepas sebelum melanjutkan melepaskan / mengerjakan
perangkat listrik berikutnya.
20. Saat mengganti perangkat hidrolis / pneumatis:
a. Helm dan kacamata pelindung harus dipakai.
b. Jika ada kebocoran jangan menahannya dengan tangan.
c. Untuk membebaskan tekanan dalam sirkuit antara silinder dengan Control
Valve kendorkan tutup tangki hidrolik perlahan, matikan mesin, gerak-gerakkan
lever kontrol beberapa kali hingga tekanan di dalammya hilang.
21. Pasang penampung tumpahan sebelum saluran hidrolik di buka, jika ada fluida yang
tercecer bersihkan segera dengan pasir atau serbuk kayu.
22. Atur posisi tubbuh dan tangan agar stabil dan nyaman. Jika membuka selang hidrolis
mulai dari titik yang teratas. Semua bukaan harus ditutup denga blind cap atau
plastik yang diikat. Selang hidrolik pengganti harus sesuai rekomendasi, jangan
sampai terpuntir dan pastikan terpasang kuat, kencangkan sesuai torsi yang
direkomendasikan. Beberapa katib selenoid harus dibuak dengan melepaskan
konektor listriknya dulu, patuhi tatacara parbaikan perangkat listrik di atas.
23. Saat menggati komponen mesin :
a. Gunakan ceklis perawatan untuk menggantu komponen mesin (filter dll)
b. Gunakan kacamata pelindung dan sarung tangan waktu bekerja.
c. Gunakan kunci khusus untuk mengganti komponen sesuai rekomendasi.
d. Ikuti petunjuk panggantian dalam shop manual.
24. Jika menggunakan udara bertekanan untuk membersihkan, pastikan tekanan udara
maks 30 psi, jangan digunakan untuk membersihkan pakaian, rambut atau diarahkan
pada orang lain.
25. Hindari melepas semua baut pengikat sekaligus, sisakan 2 baut yang
berseberangan, pasang penahan (balok / sling), kendorkan sisa baut. Jika komponen
yang diganti berukuran besar / berat, gunakan alat angkat. Ikuti tata cara pemakaian
alat angkat dan angkut yang benar dan aman.
26. Bersihkan semua komponen yang dibongkar, bagian yang berputar harus dilumasi
oli mesin, simpan di tempat yang bersih dan aman. Periksa dan perbaiki cacat yang
ada pada komponen, ganti jika perlu. Semua gasket, O-ring, cotter pin dan
semacamnya harus diganti jika dibongkar. Momen pengencangan baut-baut pengikat
harus sesuai rekomendasi.
27. Saat memperbaiki struktur / perangkat kerja:
a. Jika perbaikan dilakukan dengan pengelasan, ikuti tata cara pengelasan dan
pemakaian gerinda yang benar.
b. Jika perbaikan dilakukan pada blade / ripper, naikkan blade secukupnya,
pasang ganjal balok kayu, perhatikan tangan dan bagian tubuh.
c. Ikuti rekomendasi shop manual untuk perbaikan.
28. Jika silinder-silinder hidrolik / drawbar harus dibuka:
a. Periksa semua alat kerja, pastikan hammer dan sliding bar dalam keadaan baik
dan tidak keripis, rusak atau kendor pegangannya.
b. Kacamata, sepatu dan helm pelindung harus dipakai.
c. Ikuti tata cara pembongkaran komponen sesuai rekomendasi shop manual.
d. Operator dan orang yang bekerja harus bisa berkomunikasi dengan jelas.
e. Tandai dan pasang penahan (balok / sling) sebelum suatu komponen dilepas.
29. Saat menggunakan hammer / sliding hammer untuk membuka pin, sarung tangan
harus dilepas, orang yang menahan harus berdiri sejauh mungkin dari titik
pemukulan (tool pusher), gunakan ekstension untuk menahannya> Gunakan alat
angkat dan angkut untuk memindahkan blade / silinder.
30. Jika ban depan harus dilepas, kendorkan baut bersilangan 1 putaran, tekan blade
untuk mengangkat frame depan, pasang ganjal / stand dan lepas roda. Jika ban
belakang, kendorkan baut roda bersilangan 1 putaran, gunakan dongkrak, pasang
stand pada frame belakang.
31. Dilarang berada di bawah unit tanpa stand.
32. Untuk menghindari pencemaran lingkungan, cairan hidrolik ditambah / dikuras saat
sirkuit hidrolik ada dalam suhu kerja. Pasang penampung tumpahan sebelum cairan
ditambahkan / dikeluarkan. Bersihkan leher lubang pengisian / nozzle grease
sebelum pengisian.
33. Tambahkan fluida kerja (oli mesin, hidrolis, minyak rem, dsb.) sampai batas yang
direkomendasikan dengan hati-hati, hindari cipratan.
34. Setelah perbaikan / penggantian silinder hidrolik, pipa atau komponen hidrolik
lainnya, lakukan flushing dan air bleeding sesuai rekomendasi. Accumulator diisi
dengan nitrogen, lakukan pengisian dengan perlahan.
35. Penyetelan mesin dilakukan dalam keadaan mesin mati dan LO / TO dipasang. Jika
dilakukan saat mesin hidup, langkah-langkah pencegahan harus dilakukan.
Beberapa baut harus disetel mengikuti torsi tertentu sesuai rekomendasi. Ikuti tata
cara penggunaan perkakas tangan yang benar dan aman. Atur posisi tubuh dan
tangan saat bekerja sehingga stabil dan nyaman.
36. Sebelum tes jalan dilakukan, pastikan semua alat, peralatan kerja dan komponen
yang tidak terpakai sudah disingkirkan dari atas unit dan dikembalikan ke tempatnya.
37. Periksa lingkungan sekitar dari barang, material atau aktifitas orang lainnya. Lakukan
pemeriksaan berjalan berkeliling unit. Hati-hati saat memeriksa, perhatikan tempat
berjalan / berpijak.
38. Pada saat melakukan tes jalan:
a. Hanya orang yang sudah dilatih khusus yang boleh mengoperasikan alat.
b. Sebelum mesin dihidupkan, bunyikan klakson 1x, tunggu 15 detik, setelah
aman, hidupkan mesin.
c. Lakukan tes jalan sesuai rekomendasi shop manual.
d. Selama berada dalam kabin, operator harus memakai sabuk pengaman.
39. Setelah perbaikan & perawatan selesai, periksa kembali semua alat dan peralatan
kerja, bersihkan dengan hati-hati. Alat / special tool yang berukuran besar / berat
dipindahkan dengan alat angkat / angkut. Ikuti tata cara penggunaan alat angkut
yang benar dan aman. Semua alat dan peralatan kerja harus dikembalikan ke
tempatnya.
40. Bersihkan tempat kerja dari sisa-sisa sampah / komponen bekas. Sampah logam
yang berujung tajam disingkirkan dengan sekop. Buang ke tempat sampah yang
sesuai dengan peruntukannya. Genangan air / sisa pelumas harus dibersihkan
dengan pasir / serbuk gergaji. Jika perlu, lantai pelataran dibersihkan dengan
detergen dan air.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 059
PEKERJAAN PENGELASAN Tgl Penerbitan 27 Okt 2021
DENGAN OKSI ASETILEN Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 4
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 059


“ PEKERJAAN PENGELASAN DENGAN OKSI ASETILEN “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 27 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
15. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam melakukan pekerjaan pengelasan dengan las oksi asetilen.
16. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan pengelasan dengan
las oksi asetilen.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan
PT.Mega Global Energy.

KETENTUAN – KETENTUAN

A. Umum
21. Sebelum melakukan pekerjaan, daerah kerja dan sekitarnya harus terbebas
dari ceceran oli / material lain yang mudah terbakar.
22. Semua alat, tabung dan mesin las dibawa dengan menggunakan trolly dan
terikat kuat. Saat mendorong trolly, perhatikan lintasan jalan dan semua
peralatan, jangan sampai terjatuh. Trolly harus dilengkapi dengan APAR yang
berfungsi dengan baik dan dalam jumlah yang memadai.
23. Saat memindahkan welding screen, lakukan dengan hati-hati, bila perlu,
mintalah bantuan rekan sekerja.
24. Jika pengelasan dilakukan di daerah fabrikasi, pastikan di daerah tersebut
terdapat apar dalam kondisi baik dan terjangkau. Jika digunakan mesin las
mobil, maka pada unit las tersebut harus tersedia apar dalam kondisi baik.
25. Saat mengangkat / membawa / menurunkan benda kerja, lakukan dengan
benar. Jika besar / berat, mintalah bantuan teman kerja / alat angkut.
26. Agar benda kerja tidak rusak, tempatkan benda kerja sedemikian rupa
sehingga tidak mudah jatuh, kalau perlu gunakan jig / fixture.
27. Bersihkan benda dari sisa-sisa material yang bisa terbakar ataupun akumulasi
gas di dalamnya (misalnya pada tabung, drum, dll.). Cuci dan bilas benda
dengan air panas sehingga tidak terdapat lagi endapat pada benda kerja
tersebut.
28. Jika pengelasan dilakukan pada unit, sumber catu daya unit harus dilepas dan
lock-out / tag-out harus dilakukan.
29. Jika benda yang akan dilas adalah pipa / wadah logam tempat aliran /
penyimpanan bahan mudah terbakar, maka wadah harus dikosongkan dan
diisolasi, jika memungkinkan bilas dengan air panas. Berikan ventilasi pada
wadah tersebut jika tertutup. Isikan air setinggi batas pengerjaan pengelasan.
30. Dilarang melakukan perbaikan las pada chasis kendaraan / pipa-pipa saluran
bahan bakar pada unit. Ikuti tata cara perbaikan (shop manual), ECU
(electronic control unit) dan aki harus dilepaskan terlebih dahulu.
31. Gunakan kacamata pelindung dengan shield, selubung bahu, sarung tangan
kulit, pelindung wajah dan apron. Jika pengelasan dilakukan di atas kepala,
selubung kepala kulit harus dipakai. Atur posisi tubuh agak menyamping titik
pengelasan.
32. Perhatikan arah tiupan angin, jauhi asap las. Jika pengelasan dilakukan dalam
ruangan, exhaust fan dalam jumlah dan kapasitas cukup harus digunakan. Jika
pengelasan dilakukan dalam bucket atau kondisi semacamnya, exhaust
tambahan dalam jumlah dan kapasitas yang cukup harus digunakan.
33. Jika mengelas sambil duduk / jongkok, berdirilah setiap selang 15-20 menit
atau sebaliknya.
34. Semua pengelasan yang dilakukan dalam ruang tertutup dan daerah dekat
bahan berbahaya serta mudah terbakar, harus dilakukan sesuai dengan
standar.
35. Harus tersedia jumlah oksigen yang cukup untuk semua orang yang bekerja di
dalam ruangan baik secara alami maupun mekanis.
36. Harus tersedia pengisap udara / asap yang dihasilkan dari las dengan jumlah
yang sesuai.
37. Jika tangki bekas solar / bahan mudah terbakar yang dikerjakan, harus
diberikan genangan air sehingga percikan api las langsung hilang.
38. Saat membersihkan kotoran las, gunakan kacamata pelindung dengan shield,
selubung bahu, sarung tangan kulit, pelindung wajah dan apron.
39. Saat menggerinda hasil pengelasan, perhatikan arah pukulan palu, jangan
memukul geram terlalu keras. Sebelum menggerinda, cipratkan dulu air pada
hasil las, hati-hati terhadap cipratannya. Pastikan dulu kabel gerinda tidak
terkelupas atau terjepit benda lain. Bersihkan dahulu hasil las yang sudah
dingin dengan sikat kawat. Gunakan gerinda dengan kedua tangan dan pegang
dengan erat. Sarung tangan harus dilepas dan ikuti prosedur pemakaian
gerinda.
40. Jika pengelasan dilakukan di ruang terbatas / tertutup, harus ada rekan kerja
yang menjaga dan memeriksa secara teratur (dalam interval 5-10 menit) dari
luar pintu ruangan / tangki.

B. Las Oksi-Asetilen
1. Periksa regulator, kondisi dan isi tabung serta semua persambungan. Jika
rusak / cacat, segera perbaiki / ganti dengan yang baru. Pastikan semua
sambungan gas bebas dari sabun, endapan gemuk atau semacamnya.
2. Saat memeriksa torch dan regulator, buka katup tabung sesaat agar kotoran
(pasir, dsb.) terbang keluar. Jauhkan wajah / tubuh dari arah semburan.
3. Hati-hati saat melangkah, pilih selang sependek mungkin, atur selang supaya
tidak kusut, terhimpit, tertekuk dan jauhkan dari tempat berjalan / manuver alat
lain.
4. “Lakukan dengan keadaan semua katup torch tertutup”. Buka katup tabung
asetilen perlahan-lahan maksimum 1% putaran dan periksa kebocoran pada
regulator dan selang asetilen. Jika tidak terdapat kebocoran, buka katup
asetilen pada torch sesaat dan tutup kembali.
5. Buka katup tabung oksigen sampai penuh dan periksa kebocoran pada
regulator dan selang oksigen. Jika tidak terdapat kebocoran, buka katup
oksigen pada torch sesaat dan tutup kembali.
6. Buka tutup asetilen, nyalakan torch dengan pematik khusus las, atur bukaan
gas asetilen dan matikan kembali.
7. “Jika semua normal, nyalakan torch sesuai dengan isntruksi, penggunaan
torch dengan pematik khusus las, jangan menghidupkan torch dengan
korek api / permukaan benda panas”.
8. Torch dinyalakan dengan keadaan katup oksigen pada torch tertutup, hidupkan
torch kemudian atur bukaan oksigen.
9. Lindungi selang las dari percikan api, tertekuk atau tertindih benda berat.
10. Pastikan flash-back arreter terpasang di ujung regulator dan torch. Atur bukaan
gas bahan bakar sesuai dengan jenis pekerjaan. Jika ujung torch terlalu panas,
hentikan pekerjaan sementara, matikan torch.
11. Ketika mematikan alat las, tutup katup oksigen pada torch, kemudian katup
bahan bakar. Tutup katup regulator pada tabung gas bahan bakar dan oksigen.
12. Buka katup oksigen dan bahan bakar pada torch bergantian, biarkan gas dari
selang dan torch mengalir keluar. Tutup kedua katup. Kendorkan baut pengatur
tekanan (pressure adjusting screw) pada regulator.

C. Penanganan Keadaan Darurat


Jika terjadi keadaan darurat saat melakukan pengelasan, lakukah hal-hal berikut:
5. Jangan panik, beritahukan orang sekitar dan atasan
6. Jika terjadi pada saat melakukan pengelasan dengan menggunakan oksi-
asetilen, maka:
a. Matikan torch,
b. Dinginkan ujung torch. Setelah ujung torch dingin, buka katup oksigen pada
torch agar jelaga di dalamnya keluar,
c. Tutup katup regulator pada tabung gas sesegera mungkin jika bisa
kemudian pisahkan selang oksigen dan bahan bakar,
d. Jika terjadi kebakaran, jangan mencoba memadamkan api dari gas yang
terbakar sebelum sumber aliran gas tertutup,
e. Perintahkan semua orang untuk melakukan evakuasi keluar areal kerja
(radius 100m) dari tabung yang terbakar. Siram tabung dengan aliran air
dingin dari tempat yang terlindung,
f. Ikuti tata cara penanganan tabung gas panas / terbakar yang benar dan
aman.
7. Gunakan APAR untuk mencoba memadamkan api, jika tidak berhasil, jalankan
prosedur evakuasi
8. Matikan mesin las dan putuskan arus dari MCB sesuai prosedur

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 060
Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
MENGISI BAHAN BAKAR MINYAK Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 5
Departemen Health Safety And Enviroment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 060


“ MENGISI BAHAN BAKAR MINYAK ( BBM ) “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Yi Young Woo


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
1. Untuk menghindari kecelakaan, kerusakan alat dan pencemaran lingkungan.
2. Memeperlancar aktifitas kegiatan operasional di lapangan.
3. Menghindarkan penyimpangan penggunaan solar di lapangan.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh proses pengisian solar HD dan Volvo, DT di area kerja yang
berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy.

PERTANGGUNGJAWABAN

1. Driver dan Helper Fuel Truck


a. Melaksanakan pengisian solar sesuai dengan prosedur yang aman baik untuk
manusia, peralatan dan lingkungan.
b. Mencatat setiap solar yang terisi ke unit dengan benar dan jelas sesuai dengan
angka yang tertera pada flow meter.
c. Setiap awal shift melakukan P2H untuk memastikan semua peralatan pengisian
solar dan fuel truck berfungsi dengan baik.
d. Memarkir unit fuel truck di tempat yang telah ditentukan atau tempat yang luas
dan aman pada saat akan melaksanakan pengisian.
e. Menampung setiap tetesan solar yang jatuh dengan menggunakan penampung
yang tersedia sehingga tidak terjadi kontaminasi pada tanah dan / atau air, yang
dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan.
2. Operator / Driver HD / Volvo FM-12
a. Memastikan mesin dalam keadaan mati pada saat berlangsungnya kegiatan
pengisian solar.
b. Menghindari terjadinya antrian saat melakukan pengisian solar yang dapat
mengakibatkan menurunnya produktivitas unit.
c. Melaporkan hour meter saat / sebelum mengisi solar.
d. Keluar dari kabin selama proses pengisian.
3. Foreman Fuel
a. Setiap awal shift melakukan pengarahan dan rencana kerja yang sesuai dengan
prosedur dan Kebijakan K3 & LH.
b. Pada awal shift memastikan seluruh sarana kerja dan APD yang digunakan
masih berfungsi dengan baik sesuai peruntukannya.
c. Memastikan ketersediaan solar untuk operasional setiap hari dengan selalu
mengontrol stok solar.
d. Membuat laporan penggunaan solar kepada Logistic Manager dan departemen
terkait lainnya.
4. Pengawas Lapangan / Safety Officer
a. Memastikan tempat pengisian solar Aman untuk Manusia,Alat dan Lingkungan.
b. Memonitor prosedur pengisian solar yang sesuai dengan standart K3&LH.
c. Melakukan inspeksi secara berkala tentang kondisi Fuel Truck dan melakukan
Observasi,Evaluasi tentang kepatuhan Crew Fuel dan Operator HD terhadap
prosedur minimal 2 kali dalam satu minggu.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Memakai APD yang sesuai dengan jenis dan pekerjaan.


2. Pengisian dilakukan di dumping area parkir HD / parkir Volvo, DT.
3. Jadwal pengisian di mulai dari jam 08.00 Wita s/d selasai (tergantung kebutuhan di
lapangan)
4. Sebelum mengisi, arahkan unit untuk parkir, mesin idle sesaat, matikan mesin dan
aktifkan rem parkir. Pastikan unit dalam keadaan berhenti total. Jangan berdiri di
jalur lintasan unit.
5. HD / Volvo, DT yang mengisi solar harus dilakukan satu per satu secara bergiliran
(supaya tidak terjadi antrian)
6. Mesin unit harus dimatikan saat melakukan pengisian.
7. Dilarang merokok / membuat api terbuka dalam radius 15 meter dari fuel truck saat
melakukan pengisian.
8. Saat melakukan pengisian BBM ke tangki:
a. Bukalah tutup tangki dengan perlahan dan hati-hati.
b. Jika hari hujan, gunakan payung / jas hujan selama melakukan pengisian
bahan bakar.
c. Jangan menghirup uap bahan bakar yang keluar dari tangki. Jika perlu, pakai
masker sewaktu mengisi bahan bakar.
d. Saat mengisi unit lain, hati-hati waktu berjalan dengan membawa selang bahan
bakar terhadap genangan, halangan atau material lainnya.
e. Pasang penampung ceceran & tumpahan solar.
9. Setelah selesai pengisian, driver / operator hanya boleh menghidupkan mesin jika
sudah mendapat aba-aba bebas dari petugas pengisi. Bunyikan klakson 1x,
hidupkan mesin, bunyikan klakson 2x dan mulai manuver. Sebelum aba-aba bebas
diberikan, pastikan semua selang pengisian sudah dirapikan dan tidak terletak di
jalur lintasan roda-roda unit.
10. Seluruh karyawan yang terlibat dengan proses ini harus mendapatkan pelatihan
pemadaman kebakaran dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR)
yang memadai.
11. Seluruh karyawan yang terlibat dengan proses ini harus mendapatkan pelatihan
penanggulangan ceceran solar pada tanah dan air yang memadai.
12. Seluruh karyawan yang terlibat dengan proses ini harus membaca dan memahami
Material Safety Data Sheet (MSDS) solar.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan diberikan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 063
MENGOPERASIKAN KENDARAAN Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
RINGAN LV Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 3
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 063


“ MENGOPERASIKAN KENDARAAN RINGAN LV “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 3
TUJUAN

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


17. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengoperasikan kendaraan ringan.
18. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam mengoperasikan kendaraan ringan.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh karyawan dan kendaraan ringan di areal kerja yang berada di
bawah tanggung jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Saat melakukan P2H sebelum mengoperasikan alat, hati-hati saat melihat bagian
bawah unit, pakai helm dan sarung tangan.
2. Perhatikan tempat berjalan dan pijakan saat berkeliling dan naik / turun unit.
3. Berdirilah di tempat yang stabil, kalau memungkinkan, berpegangan.
4. Saat membuka / menutup kabin, perhatikan jari, tangan dan keseimbangan tubuh.
5. Saat memeriksa bagian mesin, perhatikan jari dan tangan, hati-hati pada bagian
sempit dan berputar, jangan sampai terjepit.
6. Berhati-hatilah terhadap bagian mesin yang panas (turbo, saluran buang, dsb.), saat
memeriksa radiator, periksa ketinggian air pada reservoirnya. Jika tidak dilengkapi
dengan reservoir, periksa radiator jika mesin sudah dingin, gunakan majun dan atur
posisi tubuh.
7. Saat memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan hati-hati, gunakan senter, jangan
memakai api terbuka (korek api, pematik rokok, dll.).
8. Pastikan aturan tambang digunakan:
a. 1x sebelum menghidupkan mesin,
b. 2x sebelum bergerak maju, dan
c. 3x sebelum bergerak mundur.
9. Pastikan driver memiliki SIMPER yang sesuai.
10. Selama berada di dalam kabin, gunakan sabuk pengaman.
11. Jumlah penumpang maksimal adalah sebanyak bangku yang tersedia. Semua
penumpang harus menggunakan sabuk pengaman. Dilarang berada di bak belakang
/ bagian mobil yang terbuka.
12. Patuhi semua peraturan lalu lintas dan batas kecepatan, konsentrasi pada kondisi
sekitar.
13. Jarak minimum antar unit saat berjalan beriringan adalah 6x panjang kendaraan
yang sedang dikemudikan.
14. Selama beroperasi, semua lampu operasi dan rotary lamp harus dinyalakan,
bersihkan kaca depan secara teratur selama beroperasi, gunakan buggy whipe
standar.
15. Fasilitas gardan ganda (4WD) harus diaktifkan dan bekerja baik saat beroperasi di
daerah tambang.
16. Beri isyarat saat mendekati unit lain, unit yang datangnya dari arah kanan memiliki
hal lebih dahulu.
17. Hindari berada di daerah operasi alat-alat berat, kecuali operator diberitahu. Dilarang
berada di daerah blind spot alat-alat berat yang sedang beroperasi.
18. Cermati rencana peledakan hari tersebut, dilarang mendekati jika tidak perlu.
19. Pilih jalan yang sudah ada / disediakan, jangan lakukan jalan pintas.
20. Saat melakukan parkir dan manuver parkir:
a. Pilih tempat yang datar dan aman (min. 30 meter dari unit aktif, 20 meter dari
tebing).
b. Hanya boleh parkir di tempat yang telah ditentukan, dilarang di tempat lain,
kecuali dalam keadaan darurat.
c. Hati-hati saat manuver, aturan klakson tambang saat mundur harus diikuti dan
lihat ke belakang secara langsung / melalui kaca spion.
d. Atur posisi parkir sedemikian sehingga kendaraan bisa langsung bergerak maju
seketika setelah mesin dihidupkan.
e. Setelah berhenti sempurna, aktifkan rem parkir, biarkan mesin idle 5 menit, lalu
matikan mesin, cabut kunci kontak walau kabin ditinggal sesaat.
f. Jika parkir tidak dilakukan di lokasi parkir kendaraan ringan (darurat), maka jika
mungkin pilih tempat parkir yang jelas terlihat operator A2B yang sedang
beroperasi.
21. Saat membersihkan unit, perhatikan kondisi sekitar, terutama ceceran lumpur, oli
dan sebagainya yang bisa mengakibatkan licin dan pencemaran lingkungan. Saat
membersihkan tempat-tempat yang sempit, gunakan alat bantu, hindari
membersihkan dengan tangan telanjang. Jika dilakukan penyemprotan dengan air,
hati-hati saat menyemprot, jangan melakukan terlalu kuat. Tutup bagian mesin yang
sensitif dengan air.
22. Setiap kendaraan ringan yang keluar dari area perkantoran atau workshop, terlebih
dahulu melalui “jalur khusus” yang telah tersedia.
23. Setiap melalui “jalur khusus” atau ramp, pengemudi harus meyakinkan bahwa
sistem pengereman yang ada pada kendaraan yang dipakai, dalam keadaan baik
dengan cara melakukan pengetesan sendiri pada rem kaki maupun rem tangan/rem
parkir.
24. Pengemudi yang memakai, jika mengetahui bahwa sistem pengereman pada
kendaraan yang digunakannya tidak memadai, bertanggung jawab untuk tidak
menjalankan kendaraan sebagaimana dimaksud, keluar dari contracting area dan
segera membawanya ke workshop untuk dilakukan perbaikan.
25. Setiap minggu akan dilakukan pengecekan secara acak oleh Safety Officer atau
orang-orang yang ditunjuk.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 064
Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
PERATURAN JALAN TAMBANG Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 3
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 064


“ PERATURAN JALAN TAMBANG “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
19. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengemudi di jalan tambang.
20. Sebagai pedoman bagi seluruh karyawan memahami mengenai peraturan jalan
tambang.
21. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan kerusakan alat.
22. Menghindari terjadinya krodit di jalan tambang.
23. Memberikan pedoman kepada semua pengguna jalan tambang.
24. Mengendalikan proses kegiatan di jalan tambang agar sesuai dengan standar
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan
pengawasan PT.Mega Global Energy

PENGERTIAN

Yang dimaksud dengan jalan tambang adalah jalan yang digunakan untuk kegiatan
produksi penambangan, pengangkutan OB / lumpur dari front ke disposal area, batu bara
ke stockpile, maintenance jalan dengan grader, penyiraman dengan water truck dan LV.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Setiap pengemudi di jalan tambang harus mempunyai otoritas / simper yang


dikeluarkan oleh PT. Mega Global Energy
2. Setiap alat yang beroperasi di jalan tambang harus mematuhi batas kecepatan (40
km/jam).
3. Selalu berada pada jalur yang telah ditentukan, baik dari front ke waste dump,
maupun sebaliknya.
4. Tidak dibenarkan menghentikan kendaraan di jalan tambang dari loading point sampai
waste dump, terkecuali jika mengalami kerusakan.
5. Memakai safety belt selama menjalankan aktifitas mengemudi kendaraan.
6. Menghidupkan lampu selama mengoperasikan kendaraan di jalan tambang walaupun
dalam cuaca cerah.
7. Membunyikan klakson pada saat mendekati persimpangan dan mengurangi
kecepatan.
8. Selalu menjaga jarak aman pada saat jalan beriringan minimal 5x panjang kendaraan.
9. Memberikan prioritas kepada unit maintenance, water truck dan HD yang bermuatan.
10. Tidak dibenarkan mendahului kendaraan yang berada di depan dalam keadaan
apapun.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.

Anda mungkin juga menyukai