Anda di halaman 1dari 47

STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No.

MGE / HSE / OPS / 015


PENYUSUNAN DAN Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
PENYIMPANAN BARANG Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 5
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 015


“ PENYUSUNAN DAN PENYIMPANAN BARANG “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 5

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
1. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam penyusunan dan penyimpanan barang.
2. Untuk memastikan bahwa semua barang disimpan dengan aman, terikat dan mudah
dijangkau.
3. Untuk memperkecil resiko kecelakaan pada karyawan dan peralatan dengan jalan
memastikan bahwa perlengkapan dan barang-barang telah disimpan secara aman
dan menyediakan jalan untuk keluar dan masuk yang mudah dan aman
4. Sebagai pedoman bagi seluruh karyawan dalam penyusunan dan penyimpanan
barang.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh areal kerja yang berada di bawah tanggung jawab dan
pengawasan PT.Mega Global Energy.

PERTANGGUNGJAWABAN

1. Project Manager
a. Memastikan bahwa lokasi-lokasi penyimpanan barang yang sesuai telah
tersedia di lokasi kerja dan daerah-daerah yang didemarkasi siap untuk tempat
penyimpanan serta peralatan yang diperlukan telah tersedia.
b. Menentukan jadwal inspeksi sistem penyusunan dan penyimpanan barang.

2. Department Manager
a. Memastikan bahwa peralatan penyimpanan yang sesuai tersedia termasuk
tempat-tempat penyimpanan, tempat sampah, kontainer, rak, almari dan pak
dengan handel yang telah diberi demarkasi yang sesuai.
b. Memelihara rencana semua daerah penyimpanan yang berada di bawah
tanggungjawabnya.
c. Memastikan bahwa karyawan telah dilatih dengan prosedur penyusunan dan
penyimpanan barang yang benar serta tehnik penanganannya secara manual.
d. Memastikan praktek penyusunan dan penyimpanan barang yang aman telah
terdokumentasi dan diikuti.
e. Memastikan bahwa daerah-daerah penyusunan dan penyimpanan barang
diinspeksi secara berkala.
f. Memastikan suatu daftar inspeksi disimpan.

3. Superintendent / Supervisor / Foreman Lapangan


a. Memastikan bahwa semua karyawan telah dilatih melakukan prosedur
penumpukan dan penyimpanan yang benar.
b. Memastikan bahwa praktek penumpunan dan penyimpanan yang aman telah
dilakukan.
c. Memastikan tempat penumpukan dan penyimpanan diperiksa secara teratur.
d. Memastikan rak penyimpanan diberi tanda kapasitas maksimumnya pada
tempat-tempat yang memungkinkan.

4. Karyawan
a. Tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan apapun jika belum pernah
mendapatkan pelatihan sistem penyusunan dan penyimpanan barang.
b. Memasang penghalang di daerah kerja dan melaporkan ke supervisor / foreman
lapangan jika ada susunan barang yang tidak stabil sehingga barang perlu
dibongkar dan disusun kembali.
c. Memastikan bahwa barang-barang yang diambil, dikembalikan lagi ke tempat
asalnya.
d. Bila memungkinkan, segera menyusun kembali tumpukan yang mempunyai
kemungkinan jatuh atau menimbulkan halangan.
e. Melaporkan kepada supervisor bila mengetahui ada tumpukan yang tidak stabil
atau halangan.
f. Menyusun dan menyimpan barang-barang sesuai dengan prosedur.
g. Menjalankan pelatihan sebelum melakukan tugas-tugas penumpukan atau
penyimpanan.
h. Menggunakan tangga atau alat lain yang diijinkan untuk mengambil barang
simpanan yang tingginya lebih dari 1,5m.
i. Mengembalikan barang-barang ke lokasi penyimpanannya yang benar.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Ruang dan peralatan penyimpanan yang memadai harus disediakan seperti:


a. Bak-bak,
b. Rak-rak kontainer,
c. Laci-laci,
d. Lemari-lemari biasa,
e. Lemari-lemari berkunci / loker,
f. Ruang penyimpanan,
g. Peralatan pengangkat / pengangkut mekanik,
h. Daerah-daerah penyimpanan yang didemarkasi.
2. Barang-barang harus disusun dan disimpan secara aman.
3. Suatu daftar inspeksi daerah-daerah penyimpanan harus disimpan.
4. Bilamana memungkinkan, beban barang harus diletakkan di atas palet-palet / rak-
rak.
5. Harus ada daerah penyimpanan yang telah ditentukan untuk semua barang yang
disimpan dan diberi label dengan jelas.
6. Untuk susunan barang yang letaknya terlalu berdekatan, tindakan pencegahan
(membuat rintangan, rambu-rambu, perintah-perintah untuk pengemudi, dll.) harus
dilakukan untuk menghindari kecelakaan yang bisa merusak kestabilan susunan
barang tersebut.
7. Palet harus dalam keadaan baik.
8. Bongkar pasang susunan barang harus dilakukan hanya oleh karyawan yang sudah
dilatih mengenai prosedur penyusunan dan penyimpanan barang yang benar.
9. Bila susunan barang diperkirakan akan roboh maka harus dibongkar segera dari atas
ke bawah, di bawah pengawasan langsung.
10. Dilarang menaiki susunan barang tanpa bantuan tangga / alat yang semestinya.
11. Bila susunan barang sudah terbungkus dan memiliki bentuk tertentu maka ketinggian
susunan barang tidak boleh lebih dari 3x dimensi dasar terkecilnya.
12. Tidak boleh ada benda apapun di atas lemari yang tingginya lebih dari 1,5m.
13. Barang-barang yang disimpan harus mudah dan aman dicapai oleh karyawan dan
jika perlu, juga oleh peralatan bongkar-muat.
14. Jika alat pengangkut tidak tersedia maka barang-barang yang berat harus disusun
maksimal setinggi bahu.
15. Ruang antara susunan barang harus cukup untuk jalan keluar-masuk.
16. Barang-barang tidak boleh menonjol keluar dari laci / susunan.
17. Drum-drum harus disimpan secara baik untuk mencegah kebocoran yang
disebabkan garpu-garpu forklift dan untuk mengontrol potensi kebocoran.
18. Lantai, undakan atau palet tempat penyusunan barang harus stabil, datar dan kuat
untuk menopang berat susunan barang.
19. Barang-barang yang ada di bagian bawah harus mampu menopang berat susunan
barang yang ada di atasnya.
20. Jika ketinggian rak lebih dari 4x kedalaman rak, rak penyimpanan harus diperkuat ke
lantai / bangunannya.
21. Barang-barang berbentuk bulat (pipa-pipa, drum, dll.) harus disimpan dalam rak-rak /
ditata dengan aman.
22. Jika susunan barang tidak ditopang dan barang-barang tidak terikat dengan baik,
maka setiap susunan kelima harus ditata dengan kedalaman setengah dari masing-
masing barang.
23. Barang harus disusun dengan pojok-pojok tertata rapi dan dengan pola penempatan
di mana lapisan pertama disilang dengan lapisan berikutnya.
24. Barang-barang yang bisa bereaksi / terkontaminasi harus dipisahkan satu sama lain
sebagaimana ditentukan oleh MSDS-nya.
25. Penyimpanan barang-barang di dalam lemari, laci-laci / lantai harus rapi dan bersih
dan harus memberikan kemudahan pencapaian bagi karyawan atau peralatan
bongkar muat.
26. Barang-barang yang berat harus disimpan di tempat yang rendah untuk
meminimalkan resiko kecelakaan dan jalan keluar-masuk harus tersedia untuk
memudahkan pengeluaran barang-barang tersebut.
27. Tangga-tangga berpijakan harus disediakan untuk memudahkan mencapai rak-rak /
laci-laci yang tingginya lebih dari 1,5 m.
28. Dilarang menyimpan berbagai jenis barang pada kerangka jendela, di atas lemari
kabinet, dll.
29. Balok horisontal rak penyimpanan harus dipasak / dibaut tegak lurus untuk
mencegah kecelakaan waktu mengangkat dan / atau menaruh barang dengan
menggunakan garpu-garpu forklift.
30. Tidak boleh ada tumpukan yang menghalangi perlengkapan keselamatan, alat-alat
pemadam kebakaran, akses penanggulangan kebakaran, penerangan atau ventilasi.
Harus diusahakan jarak paling tidak 1 meter antara tumpukan dan sistem
penyemprot kebakaran atau fiting lampu.
31. Tumpukan yang tidak seimbang harus segera dibongkar dan kemudian disusun
kembali.
32. Harus digunakan tangga atau alat lain yang sesuai untuk menjangkau barang-barang
yang disimpan di rak-rak lebih tinggi dari bahu. Harus digunakan alat mekanis untuk
memindahkan barang yang berat yang disimpan lebih tinggi dari bahu.
33. Barang-barang hanya boleh disimpan di tepi jendela bila jendelanya permanen dan
boleh di atas kabinet atau almari bila permukaannya stabil.
34. Penyimpanan dalam filling cabinet harus diatur agar kabinet tidak goyah bila lacinya
ditarik keluar sepenuhnya.
35. Penyimpanan di atas kabinet atau almari harus rapi dan teratur dan mudah
dijangkau.
36. Barang-barang yang disimpan di atas kabinet atau almari harus diusahakan sedikit
mungkin dan hanya untuk barang-barang yang ringan.
37. Usahakan agar barang-barang tidak menonjol keluar tepi kabinet atau almari.
38. Barang-barang yang mempunyai bentuk yang wajar dan bentuk serta ukurannya
tidak membuat tumpukan goyah boleh ditumpuk berdiri dengan catatan tinggi barang
tidak lebih dari tiga kali dimensi terpendek bagian bawah barang tersebut.
39. Barang-barang yang bulat seperti pipa atau drum harus disimpan di rak yang
dirancang khusus atau diganjal secara memadai. Pengganjal tidak boleh terbuat dari
sembarang benda. Ganjal harus mempunyai tali atau hadel lain yang sesuai
sehingga bisa dengan mudah dilepaskan.
40. Rak-rak penyimpanan dengan tinggi lebih dari empat kali lebar rak harus dipasang
permanen.
41. Jarak barang yang disimpan atau rak penyimpanan tidak boleh kurang dari 1 meter
dari pagar pembatas.
42. Barang-barang tidak boleh ditumpuk begitu tinggi sehingga menyebabkan barang
yang berada paling bawah berubah bentuknya.
43. Tumpukan dan penyimpanan harus diusahakan tetap stabil meskipun terkena cuaca
yang berganti-ganti.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 017
BONGKAR DAN PASANG BOOM Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
EXCAVATOR Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 6
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 017


“ BONGKAR DAN PASANG BOOM EXCAVATOR “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4

TUJUAN

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


5. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam pelaksanaan bongkar & pasang boom excavator.
6. Sebagai pedoman bagi seluruh karyawan dalam pelaksanaan bongkar & pasang
boom excavator.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh karyawan yang menjadi tanggung jawab dan pengawasan
PT.Mega Global Energy.

PERTANGGUNGJAWABAN

1. Project Manager / Deputy Project Manager


a. Memastikan terdapatnya suatu sistem yang memadai mengenai bongkar &
pasang boom excavator
b. Memastikan sistem dijalankan dengan baik dan benar di lapangan
c. Memastikan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam
pelaksanaan sistem tersebut
d. Memastikan seluruh karyawan yang terlibat dalam sistem tersebut dilengkapi
dengan APD yang dipersyaratkan
e. Memastikan seluruh karyawan yang terlibat dalam sistem mendapatkan
pelatihan yang memadai sebelum melakukan pekerjaan
2. R & M Manager / Superintendent / Supervisor
a. Memastikan sistem dijalankan dengan baik dan benar di lapangan
b. Memastikan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam
pelaksanaan sistem tersebut
c. Memastikan seluruh karyawan yang terlibat dalam sistem tersebut dilengkapi
dengan APD yang dipersyaratkan
d. Memastikan seluruh karyawan yang terlibat dalam sistem mendapatkan
pelatihan yang memadai sebelum melakukan pekerjaan
3. Karyawan
a. Menggunakan APD yang dipersyaratkan sebelum melakukan pekerjaan
b. Mengerti dan memahami sistem ini sebelum melakukan pekerjaan

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Umum
a. Saat mempersiapkan alat dan peralatan, perhatikan tempat berjalan dan
beraktifitas, jangan berlari di lingkungan workshop. Gunakan tehnik
mengangkat / membawa barang secara manual yang baik dan benar.
b. Alat dan peralatan atau komponen yang dibawa diusahakan diletakkan dalam
toolbox atau kotak orisinalnya
c. Pastikan alat dan peralatan yang dipilih dalam keadaan baik dan standar,
sesuai dengan rekomendasi shop manual.
d. Bahan yang mudah terbakar harus dibawa dalam wadah / container yang bisa
ditutup rapat dan didesain khusus untuk itu. Jika tabung gas bertekanan harus
dibawa, maka tabung tersebut harus dilengkapi troli, dan diikat / diamankan
satu persatu dan penutupnya dipasang.
e. Jika alat dan peralatan angkat (crane, mobile working paltform) digunakan
untuk keperluan ini, semua alat angkat harus diperiksa dengan menggunakan
ceklis pemeriksaan.
f. Semua sling, rantai, shackle, kait dan lainnya harus diperiksa dan dipastikan
baik. Hati-hati saat melakukan pemeriksaan terhadap kawat dsb.
g. Jika kompresor dan mesin las jenis generator digunakan untuk keperluan ini,
maka semua selang, kabel, kondisi mesin, bahan bakar dan komponen lainnya
lainnya harus diperiksa. Radiator mesin hanya boleh diperiksa jika mesin dalam
dingin dan tata cara pemeriksaan mesin harus diikuti.
h. Hati-hati pada bagian mesin yang berputar, belt dan sebagainya.
i. Siapkan pelataran tempat unit akan dikerjakan, jika dilakukan di luar bangunan,
tanah atau landasan yang dipilih harus cukup rata, keras dan stabil. Pastikan
pelataran bebas dari barang, material, aktifitas lain yang tidak perlu. Pastikan
tersedia ruang yang cukup tergantung pada jenis pekerjaan.
j. Sebaiknya unit dicuci terlebih dulu, ikuti tatacara mencuci unit yang aman.
k. Saat unit memasuki pelataran jangan berdiri di jalur gerakan unit. Hanya
operator / mekanik khusus yang diizinkan mengoperasikan alat. Jika perlu
manuver unit diarahkan oleh seorang pemandu.
l. Setelah unit berada di posisi yang ditentukan, biarkan mesin idle selama 5
menit, semua perangkat kerja diturunkan, jika perlu diberi ganjal balok kayu
yang ukurannya sesuai rekomendasi atau terpal pelindung (luar ruang).
Mekanisme pengunci (lock out) diaktifkan dan pasang danger tag. Setelah
mesin mati, gerak-gerakkan kontrol beberapa kali agar tekanan dalam silinder
hidrolik perangkat kerja hilang.

2. Melepas & memasang rod:


a. Melepas rod:
1) Setiap rod cylinder atau link bucket akan dilepas, harus dipasangkan
penahan, silinder hidrolik diikatkan dengan sling pada struktur atau crane.
2) Support frame ditahan dengan balok kayu, jangan sampai jari berada di
antara ganjal dengan lantai atau ganjal dengan struktur saat
memasangnya.
3) Pastikan tekanan dalam silinder hidrolik sudah hilang.
4) Lepaskan baut-baut pengikat link / cylinder dengan kunci pas dengan hati-
hati, perhatikan arah gerakan kunci dan gunakan kunci yang masih baik.
5) Jika melepas pin, gunakan steel bar atau sledge hammer yang khusus
didesain untuk keperluan ini, kacamata dan helm pelindung harus dipakai.
6) Pindahkan rod cylinder / frame / pin dengan menggunakan crane.
7) Ujung piston silinder harus diikat dengan sling agar tidak melorot.
8) Jika saluran hidrolik dilepas, pastikan tekanan di dalamnya sudah hilang.
9) Kendorkan baut 2-3 putaran, jika tekanan didalamnya sudah hilang baru
kemudian dilepas. Tutup semua bukaan dengan blind cap / plug.
b. Memasang rod:
1) Pada unit-unit tertentu, rod silender dikirim dalam keadaan terpisah dari
boom, sehingga harus terlebih dulu dipasangkan pada boom dan
superstructure. Gunakan crane untuk mengangkat linking rod, lingkarkan
rantai sling, atau lebih baik digunakan web sling pada rod untuk mengatur
posisi rod pada bracket.
2) Hindari rod berayun berlebihan atau membentur, jangan berada dibawah
beban yang tergantung.
3) Pada superstructure, Atur posisi rod dengan hati-hati, jangan sampai
tangan berada antara rod dengan bracket pin pada superstructure.
4) Pasang pin pada bracket pin dengan hati-hati lumasi dengan anti-friction
compund
5) Dilarang memasukkan jari / tangan melalui lubang pin untuk tujuan
apapun.
6) Ikat linking rod dengan tali pengikat yang kuat pada struktur agar tidak
terjatuh.
7) Jika diletakkan di tanah, alasi ujung rod dengan balok kayu.
8) Pada boom, untuk memasang linking rod pada boom, jika rod dipasang
dibagian bawah, posisikan rod pada balok kayu sedemikian sehingga
ujung rod yang akan dipasang pada boom lebih tinggi dari ujung satunya.

9) Gunakan crane untuk mengangkat boom dan diposisikan di atas rod, atur
sedemikian sehingga pin rod dapat dimasukkan.
10) Ikat rod pada boom sehingga tidak terjatuh.
3. Melepas dan memasang boom:
a. Melepas boom:
1) Setelah semua rod diikat dengan baik, kendorkan baut pengikat lock plate
(jika ada)
2) Periksa apakah ada semburan grease, jika ada jangan langsung dibuka.
3) Pasang sling dan kait crane pada titik-titik angkat boom.
4) Hati-hati saat memasang kait, perhatikan jari dan tangan.
5) Jika titik kait terletak di atas boom, gunakan mobil working paltform atau
platform tangga untuk mencapainya, jangan memanjat boom.
6) Gunakan special tool untuk melepas pin pada boom.
7) Perhatikan tempat berdiri dan arah jatuhnya pin.
8) Pindahkan boom dengan menggunakan crane dengan hati-hati.
9) Pin yang berukuran besar / berat harus dipindahkan dengan crane.
10) Jangan melewatkan beban dengan crane melewati orang di bawahnya.
11) Pasang boom pada kait crane pada titik-titik angkatnya (lifting eye).
b. Memasang boom:
1) Posisikan boom sehingga kaki boom terletak pada bracket boom pada
struktur
2) Orang yang bekerja di atas struktur untuk mengatur posisi boom harus
berhati-hati, perhatikan tangan dan kaki.
3) Jangan mengatur boom dengan memegang kaki boom pada bracket.
4) Jangan berdiri di bawah beban yang tergantung pada crane.
5) Rigger harus mengawasi kegiatan pemasangan dan orang lain
disekitarnya.
6) Jika lubang pin pada boom dan bracket pin pada struktur sudah segaris,
instruksikan operator crane untuk menahan posisi tersebut.
7) Pasang pin boom, gunakan web sling untuk mengangkatnya, gunakan
mobile working platform untuk orang mengatur posisi pin.
8) Jangan memasukkan jari atau tangan ke dalam lubang pin atau bracket
pin.
9) Gunakan bibir bucket untuk mendorong pin boom. Masukkan dengan
perlahan dengan mengatur arm excavator atau bucket loader.
10) Orang dilarang berada di depan arah gerakan bucket atau dibawah pin
atau bucket yang sedang dipakai untuk memasang pin.
11) Rigger harus mengawasi kegiatan ini dan bisa berkomunikasi dengan
operator crane dan alat berat yang dipakai.
12) Jika gerakan pin macet, jangan dipaksakan untuk terus masuk, temukan
dan perbaiki segera.
13) Setelah pin terpasang, boom harus tetap ditahan oleh crane pada
posisinya.
14) Gunakan crane kedua untuk mengangkat rod silender, rigger harus
mengamati kegiatan dan bisa berkomunikasi dengan kedua operator.
15) Pasang pin-pin linking rod, dengan hati-hati, dilarang memasukkan jari /
tangan ke dalam bracket pin untuk tujuan apapun. dalam bracket pin
untuk tujuan apapun.
16) Jika rod yang akan dipasang berada di atas, dilarang berada di atas boom
yang masih tergantung pada crane, gunakan mobile platform.
17) Setelah semua pin dan linking rod terpasang dengan benar, boom
diturunkan ke tanah, alasi dulu dengan balok kayu di bagian boom yang
terkena tanah.
18) Turunkan boom dengan perlahan dan hati-hati, agar boom tidak rusak.
c. Menyambung hose hidrolik:
1) Pasang selang-selang hidrolik yang bersangkutan.
2) Saat melepas blind plug, buka baut penahannya secara perlahan, periksa
dulu bahwa tidak ada semburan atau oli bertekanan di dalamnya.
3) Selang hidrolik harus dipasang dengan benar, tidak terpuntir, patah atau
semacamnya. Torsi baut harus sesuai rekomendasi shop manual.
4) Kabel-kabel listrik harus dipasang dengan hati-hati dan pastikan pekerjaan
ini memenuhi rekomendasi sop.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE - OPS / 029
LALU LINTAS JALAN Tgl Penerbitan 18 Okt 21
INTERSECTION Tgl
Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 5
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE - OPS / 029


“ LALU LINTAS JALAN INTERSECTION “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Supertendent Operation Manager
Tanggal : 18 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Devinisi Hal 2
Pertanggung Jawaban Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3 s/d 5
Sanksi Hal 5

TUJUAN :

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


7. Menjamin keselamatan kerja di tambang, terutama dalam pengoperasian alat di
perlintasan angkutan OB (HD / ADT / DT ) dan Angkutan batu bara (DT).
8. Sebagai pedoman bagi seluruh operator dan driver DT saat melintasi jalan
Intersection.

RUANG LINGKUP :

Prosedur ini meliputi seluruh areal kerja yang berada di bawah tanggung jawab dan
pengawasan PT.Mega Global Energy.

DEVINISI

1. Jalan Intersection adalah jalan yang memungkinkan untuk dilalui oleh kendaraan dari
keempat arah yang berlawanan secara bersama-sama, oleh sebab itu perlu
dilakukan pengaturan lalu lintasnya.
2. Pondok pengatur lalu lintas adalah tempat petugas pengatur lalu lintas
melaksanakan tugasnya. Untuk memperlancar tugas petugas pengatur lalu lintas,
pondok pengatur lalu lintas tidak boleh dijadikan tempat berkumpul maksimal untuk 2
orang.
3. Petugas pengatur lalu lintas adalah orang yang bertugas mengatur kelancaran lalu
lintas.

PERTANGGUNGJAWABAN

1. Kepala Tehnik Tambang


a. Memastikan bahwa standar ini dijalankan dengan baik.
b. Melakukan review terhadap standar ini secara berkala.
c. Mengesahkan standar ini

2. Project Manager / Deputy Project Manager


a. Memastikan bahwa standar ini dijalankan dengan baik
b. Melakukan review terhadap standar ini secara berkala
c. Memberikan masukan untuk meningkatkan prosedur ini
3. Pengawas Lapangan
a. Setiap awal shift, pengawas lapangan dalam pelaksanaan safety talk harus
selalu mengingatkan bawahannya untuk berhati-hati selama melintasi
intersection.
b. Setiap 4 jam, pengawas lapangan harus me-rolling petugas stopper untuk
menghindari kejenuhan / mengantuk yang mengakibatkan kelalaian.
c. Bila karena sesuatu hal petugas stopper harus meninggalkan tempat tugasnya /
tidak berada di tempat tugasnya, pengawas lapangan harus memastikan
bahwa terdapat petugas pengganti.
d. Pengawas lapangan harus memastikan terdapat penerangan yang memadai di
malam hari sehingga rambu-rambu dapat dilihat dengan jelas oleh pengguna
jalan.

4. Safety Officer
a. Safety Officer harus memastikan tersedianya rambu-rambu dalam ukuran dan
jumlah yang memadai di setiap intersection. Bila terdapat kekurangan /
kerusakan, Safety Officer segera memerintahkan Helper Safety untuk segera
melakukan perbaikan.
b. Safety Officer harus melakukan pemeriksaan secara berkala (2x seminggu)
untuk memastikan bahwa standar ini dilaksanakan dengan baik
c. Selalu mengingatkan setiap pengguna jalan untuk selalu berhati-hati selama
melintasi intersection.
d. Safety Officer harus melakukan inspeksi secara berkala untuk memastikan
lampu pengatur lalu lintas dan rambu-rambu berfungsi dengan baik
e. Safety Officer harus menindaklanjuti setiap laporan yang berhubungan dengan
pelanggaran standar ini.

5. Operator HD / ADT / DT
a. Operator HD / ADT / DT yang akan melintasi perempatan jalan harus
membunyikan klakson panjang mulai dari tempat yang telah ditentukan ( tanda
bunyikan ) sampai dengan tanda matikan klakson.
b. Laporkan petugas stopper yang lalai dalam melaksanakan tugasnya kepada
pengawas lapangan.
c. Bila ditemukan kerusakan pada klakson, operator harus segera melaporkannya
kepada pengawas lapangan dan R&M untuk segera dilakukan perbaikan

6. Petugas Pengatur Lalu Lintas


a. Petugas pengatur lalu lintas harus selalu ada dan tidak boleh melakukan tugas
ganda / tugas-tugas lainnya dan memberikan prioritas untuk HD / ADT / DT
b. Petugas pengatur lalu lintas harus bersikap tegas dalam memposisikan rambu.
c. Laporkan setiap operator HD yang tidak membunyikan klakson saat melintasi
Intersection kepada pengawas lapangan.
d. Laporkan setiap kerusakan yang terjadi pada lampu traffic maupun rambu-
rambu agar dapat segera dilakukan perbaikan.
e. Petugas stopper harus selalu menjaga kebersihan ruang stopper dan areal
sekitarnya.
f.Bila karena sesuatu hal petugas pengatur lalu lintas harus meninggalkan tempat
tugasnya, petugas tidak diperkenankan meninggalkan tempat tugasnya
sebelum mendapatkan ijin dari pengawas lapangan.
g. Bila karena sesuatu hal, intersection tidak digunakan, maka rambu-rambu
harus diletakkan dalam posisi jalan dan diberi rambu-rambu yang menyatakan
bahwa di intersection ini tidak terdapat aktifitas (tidak aktif).
h. Setiap saat, petugas pengatur lalu lintas harus memastikan bahwa daerah
stopper bebas dari unit / kendaraan yang dapat menghalangi pengguna jalan
dan petugas stopper untuk melihat aktifitas di intersection.

7. Pengguna Lain
a. Setiap kendaraan yang akan melintas perempatan, harus memperhatikan
rambu stopper, mengurangi kecepatan dan harus berhenti apabila petugas
stopper mengarahkan rambu “STOP” ke arah anda.
b. Tidak dibenarkan untuk semua kendaraan melakukan manuver di perempatan
jalan pada saat HD melintasi intersection.

8. Helper Safety
Lampu traffic maupun rambu-rambu harus selalu mendapatkan perawatan, bila
terjadi kerusakan, lakukan perbaikan secepatnya. Bila kerusakan terjadi pada lampu
traffic, hubungi R & M untuk dilakukan pengecekan dan perbaikan.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Pondok pengatur lalu lintas harus ditempatkan dalam jarak yang aman dari
intersection, dengan ketinggian 2m dari permukaan jalan.
2. Pondok pengatur lalu lintas tidak dibenarkan untuk dijadikan tempat istirahat / tempat
berkumpul selain petugas.
3. Pondok pengatur lalu lintas harus dilengkapi dengan rambu “STOP / Jalan” yang
dapat diputar, dengan diameter rambu 30cm, terbuat dari plat dan menggunakan
scoutlite
4. Selain rambu “STOP / Jalan”, pondok pengatur lalu lintas juga harus dilengkapi
dengan lampu pengatur lalu lintas untuk digunakan pada malam hari.
5. Apabila menggunakan lampu “HIJAU=Jalan, MERAH=Berhenti” sebagai alat
pengatur lalu lintas pada malam hari, rambu “STOP” harus terpasang menghadap
jalur angkutan batu bara.
6. Petugas pengatur lalu lintas harus selalu bertugas di dalam pondok pengatur lalu
lintas.
7. Terdapat rambu “HIDUPKAN KLAKSON DISINI” yang dipasang dalam jarak 25m
sebelum Intersection dan “MATIKAN KLAKSON DISINI” yang dipasang dalam jarak
10m setelah melewati Intersection.
8. Tanggul / polisi tidur (speed breaker) pada jalur angkutan batu bara, ketika akan
mendekati Intersection.
9. Lampu penerangan yang dapat menerangi areal Intersection dalam radius 25m
10. Terdapat rambu “KURANGI KECEPATAN” yang dipasang pada jalur OB dan batu
bara.
11. Terdapat rambu “UTAMAKAN HD / ADT”
12. HD / ADT harus dilengkapi klakson serta dapat berfungsi dengan baik.
13. Bila karena sesuatu hal, intersection tidak digunakan, maka rambu-rambu harus
diletakkan dalam posisi jalan dan diberi rambu-rambu yang menyatakan bahwa di
Intersection ini tidak terdapat aktifitas (TIDAK AKTIF). Papan informasi “AKTIF” dan
“TIDAK AKTIF” yang dipasang di pinggir Intersection dan dapat dilihat minimal pada
jarak 50m.
14. Tanda bagi petugas lalu lintas untuk memutar rambu “STOP – Jalan” / menyalakan
lampu “HIJAU - MERAH”
15. Kondisi jalan di Intersection selalu dalam keadaan rapi.
16. Seluruh HD / ADT dan DT harus dilengkapi dengan nomor lambung yang jelas.
17. Bila siang hari, rambu-rambu yang digunakan adalah rambu-rambu yang terbuat dari
plat, sedangkan bila malam hari atau pada saat-saat di mana pandangan terbatas,
maka digunakan lampu lalu lintas sebagai petunjuk.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE No : MGE / HSE / OPS / 030
MENGELUARKAN UNIT AMBLAS Tgl 26 Okt 2021
Penerbitan
Tgl
Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 4
Departement Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 030


“ MENGELUARKAN UNIT AMBLAS “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintenden Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Devinisi Hal 2
Pertanggung Jawaban Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3 s/d 5
Sanksi Hal 5
TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
9. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengeluarkan Unit / kendaraan sarana yang amblas.
10. Sebagai pedoman bagi seluruh driver / operator apabila ada Unit / kendaraan sarana
yang amblas sehingga dapat diatasi dengan aman serta mengantisipasi kerusakan
yang lebih besar terhadap unit jika tidak ditangani secara benar.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh unit yang digunakan di areal kerja yang berada di bawah
tanggung jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy

DEFINISI

Amblas adalah suatu keadaan di mana roda / track dapat berputar tetapi kendaraan / unit
tidak dapat bergerak, baik maju maupun mundur.

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Periksa kondisi unit yang amblas untuk menentukan alat apa dan cara penarikan
yang akan dilakukan.
2. Unit penarik:
a. Tentukan unit yang akan digunakan untuk membantu penarikan. Pastikan unit
itu dalam keadaan siap dan berkemampuan lebih besar.
b. Lakukan pemeriksaan terhadap unit penarik dengan jalan berkeliling unit. Hati-
hati saat melihat dibagian bawah, pakai helm dan sarung tangan.
c. Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu berkeliling dan naik / turun,
berdirilah di tempat yang stabil, usahakan berpegangan. Bersihkan lantai dari
sisa grease, ceceran oli atau air sebelum dinaiki.)
d. Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi jari dan tangan, hati-hati di bagian
sempit dan yang bisa berputar, jangan sampai terjepit.
e. Hati-hati pada bagian mesin yang panas (turbo, saluran buang, radiator). Saat
memeriksa radiator, periksa ketinggian air pada reservoirnya. Jika tidak
dilengkapi reservoir, periksa radiator jika mesin sudah dingin, gunakan majun
waktu membuka / menutup tutup radiator, putar sedikit dan tahan, biarkan
tekanan dalam radiator hilang, baru buka tutupnya. Jangan membuka radiator
dengan kaki.
f. Waktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan hati-hati, gunakan senter,
jangan memakai api terbuka (korek api, pemantik rokok).
g. Unit menarik sebaiknya digunakan sling penarik khusus.
3. Unit yang amblas:
a. Unit yang sudah benar – benar amblas dilarang untuk dimaju mundurkan
dengan cara berulang – ulang karena akan mengakibatkan kerusakan pada
diferensial gear, transmisi dan tyre (untuk unit berban karet) akan terkelupas
b. Apabila sekali dicoba sudah tidak mampu lagi, unit di-STOP di tempat dan
laporkan kepada pengawas
c. Amankan daerah sekitar unit yang amblas. Apabila unit berada di pinggir jalan,
misalnya, akan mengganggu lalu lintas sekitarnya, maka pasang tanda
peringatan (traffic line, dll.). Periksa keadaan unit apakah ada kerusakan.
d. Periksa sekeliling unit apakah aman dan pastikan apabila akan digerakan, tidak
ada yang akan menghalangi. Apabila ada halangan, pindahkan atau atasi
terlebih dahulu rintangan tersebut.
e. Setelah semua aman, persiapkan alat-alat bantunya seperti alat penarik atau
sling/rantai.
f. Sedapat mungkin unit digerakan ke depan (maju) namun bila tidak mungkin,
dapat juga mundur.
g. Unit berban karet:
 Unit berban karet yang amblas harus ditarik dengan menggunakan sling,
misalnya memakai sling yang ditarik dozer atau dengan unit lain bila
memungkinkan.
 Perhatikan posisi kendaraan dan periksa kondisi “sling” dan berhati-hatilah
dalam memegangnya karena dapat mengakibatkan luka pada tangan.
4. Gunakan sling (memiliki identitas) yang berkekuatan lebih besar dengan unit yang
amblas. Sling harus memiliki hook/cantolan di kedua ujungnya.
5. Pasangkan hook pada unit yang akan ditarik terlebih dahulu dan kemudian ke unit
penarik.
6. Gunakan sackel / hook yang memiliki identitas (SWL, pabrik pembuat, ukuran,
bahan) dan kondisi (aus, karat, retak, bentuk) yang jelas.
7. Apabila antara unit penarik dan unit amblas telah terhubung dengan baik, unit
penarik / unit penahan akan bergerak secara perlahan dan dikomando oleh hanya 1
orang.
8. Sebelum melakukan penarikan, pastikan tidak ada unit lain / manusia yang berada di
dekat lokasi dan hanya satu orang yang berhak memberi aba-aba / perintah.
9. Perhatikan posisi waktu menarik, harus stabil jika tidak unit bisa terbalik. Jika dalam
posisi menurun / menanjak, pertimbangkan untuk memakai unit tambahan sebagai
penahan. Tidak dibenarkan mendorong unit dengan dozer dengan cara blade dozer
didorongkan pada vessel dan khusus untuk excavator, boleh mendorong vessel truk
yang amblas atau slip.
10. Setelah bisa ditarik, parkirlah unit tersebut di tempat yang aman dan lakukan P2H
sebelum mesin dihidupkan, jika ada masalah hubungi mekanik.
11. Agar alat-alat bantu bisa dipakai kapan saja maka setelah selesai, semua barang-
barang tersebut harus dibersihkan dari kotoran, debu dan lain-lain. Simpanlah
ditempat yang aman seperti di tool room .
12. Apabila telah dapat diatasi, maka periksalah kembali unit truk tersebut apakah ada
bagian-bagian yang rusak
13. Periksa kondisi kendaraan setelah keluar dari lokasi amblas. Jika terdapat kelainan,
laporkan kepada pengawas dan diteruskan ke bagian R & M untuk dilakukan
perbaikan.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE - OPS / 031
SYSTEM LOCK OUT DAN TAG Tgl Penerbitan 18 Okt 21
OUT Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 6
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE - OPS / 031


“ SYSTEM LOCK OUT DAN TAG OUT “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 18 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3 s/d 4
Ketentuan – Ketentuan Hal 5
Sanksi Hal 6

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
11. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam pemasangan sistem lock-out & tag-out.
12. Sebagai pedoman bagi seluruh karyawan dalam pemasangan sistem lock-out & tag-
out.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh pemasangan sistem lock-out & tag-out di areal kerja yang
berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy.

PERTANGGUNGJAWABAN

1. Plan Manager / Plan Superintendent


a. Memastikan bahwa peraturan penggunaan lock-out dan tag-out dipahami dan
dipatuhi oleh semua karyawan
b. Memastikan bahwa peraturan ini bisa diterapkan dalam semua kegiatan yang
dilakukan. Prosedur keselamatan kerja lainnya bisa dikembangkan untuk
pekerjaan yang sifatnya tidak teratur.
c. Memastikan bahwa karyawan yang melakukan isolasi dengan menggunakan
lock-out dan tag-out, telah diberi pelatihan yang memadai dan memiliki
kompetensi untuk melakukan pekerjaan tersebut.
d. Memastikan bahwa Standard Operasional Prosedur mengenai masalah ini
tersedia bagi semua karyawan yang bertugas melakukan isolasi.
e. Memastikan bahwa semua instalasi memiliki kemampuan mengisolasi dan me-
lock-out sumber energi.
2. HSE Department
a. Mengikuti peraturan isolasi sesuai dengan peralatan yang digunakan
b. Mengembangkan peraturan isolasi untuk peralatan yang baru bila perlu.
3. Superintendent
a. Memastikan diterapkannya peraturan isolasi dan prosedur keselamatan kerja
bila diperlukan
b. Memastikan bahwa semua karyawan memahami prosedur isolasi dan
penerapannya dalam pekerjaan mereka

4. Plant Supervisor
a. Melaksanakan isolasi sesuai dengan peraturan.
b. Memastikan bahwa isolasi yang dilakukan sesuai dengan pekerjaan.
5. Karyawan
a. Memastikan diberlakukannya isolasi yang sesuai sebelum melakukan
pekerjaan.
b. Mematuhi peraturan ini dan Standard Operational Procedure terkait.

KETENTUAN - KETENTUAN

1. Peraturan Lock-Out & Tag-Out


Harus sedikitnya memuat :
f. Persyaratan dalam menerapkan isolasi dan memasang lock.
g. Persyaratan dalam mencabut isolasi dan melepas lock.
h. Persyaratan bagi pihak yang diberi otorisasi untuk mengisolasi instalasi dan
memasang lock.
i. Peraturan dalam mengeluarkan dan mengatur lock.
j. Prosedur melaporkan dan mengoreksi pelanggaran peraturan.
k. Persyaratan pengujian secara teratur orang yang diberi otorisasi.
2. Prosedur Keselamatan Kerja
a. Prosedur Keselamatan Kerja Tertulis harus mendefinisikan poin-poin isolasi
untuk setiap item instalasi, serta prosedur yang mencakup pekerjaan khusus
yang dilaksanakan pada setiap item instalasi dalam tiap departemen.
b. Prosedur Keselamatan Kerja Tertulis harus mendefinisikan langkah-langkah
dalam mengisolasi dan me-lock out semua sumber energi, yang diperlukan
untuk mempersiapkan pemeliharaan dan pemasangan instalasi.
c. Pengamanan alat berat dengan electric power starting
1) Matikan mesin alat berat yang akan diperbaiki
2) Putar saklar pemutus hubungan listrik yang digunakan untuk
menghidupkan unit pada posisi OFF
3) Pasang gunting pada saklar untuk menggantungkan gembok pengaman
4) Lakukan percobaan memutar saklar ke posisi ON, bila saklar masih dapat
berputar, ulangi putar saklar ke posisi OFF dan perbaiki cara
menggantung gunting sehingga saklar tidak dapat diputar ke posisi ON
5) Lakukan percobaan untuk menghidupkan unit yang telah terputus
hubungan listriknya. Bila unit masih dapat dihidupkan, pekerjaan
perbaikan unit harus dibatalkan sampai perbaikan terhadap saklar selesai
dilakukan
6) Setiap karyawan yang terlibat dalam pekerjaan perbaikan unit tersebut
harus memasang dan mengunci gembok pengaman pribadinya masing-
masing dan menggantungkan label tanda bahaya pribadi pada gembok
tersebut
7) Pasang label tanda bahaya di dalam kabin pengemudi, pada bagian yang
mudah terlihat, misalnya pada alat kemudi unit
d. Pengamanan alat berat dengan air power starting
1) Matikan mesin alat berat yang akan diperbaiki
2) Putar katup saluran udara pada unit yang digunakan untuk menghidupkan
pada posisi CLOSE
3) Pasang alat pengunci katup dan pasang gunting pada alat pengunci katup
4) Lakukan percobaan memutar katup ke posisi OPEN, bila katup masih
dapat berputar, perbaiki alat pengunci katup sehingga katup tidak dapat
diputar membuka
5) Lakukan percobaan untuk menghidupkan unit yang telah terputus
hubungan udaranya. Bila unit masih dapat dihidupkan, pekerjaan
perbaikan unit harus dibatalkan sampai perbaikan terhadap katup udara
selesai dilakukan
e. Pengamanan terhadap kendaraan ringan
1) Matikan mesin kendaraan, pasang rem tangan dan ganjal ban
2) Cabut kunci kontak
3) Gantungkan label tanda bahaya pada alat kemudi sedemikian rupa
sehingga mudah terlihat
f. Pengamanan mesin / alat kerja bertenaga listrik (crane, gerinda, mesin bor, dll.)
1) Matikan mesin / alat yang rusak
2) Cabut steker sehingga aliran listrik pada alat terputus
3) Gantungkan label tanda bahaya pada steker dan pada saklar mesin / alat
4) Informasi pada label tanda bahaya harus ditulis dengan lengkap dan jelas
5) Untuk mesin / alat yang memutus aliran listriknya berada pada panel listrik,
maka posisikan saklar pemutus sirkuit utama pada posisi OFF dan
gantungkan label tanda bahaya tersebut selain juga pada saklar
penghidup mesin / alat
g. Pengamanan alat kerja bertenaga mekanis (stand hydraulic jack, pompa
membran, gerinda udara bertekanan, hand pallet, dsb.)
1) Letakkan alat pada tempat yang aman
2) Buang tekanan hidrolik, bila alat memakai tenaga hidrolik atau kosongkan
dari cairan yang ada
3) Pasang label tanda bahaya pada bagian utama alat yang digunakan untuk
mengoperasikan alat tersebut
h. Pengamanan pipa saluran fluida
1) Tutup katup aliran fluida yang menuju kebocoran / bagian yang akan
diperbaiki
2) Pasang alat pengunci katup dan pasang gunting penggantung gembok
pengaman
3) Lakukan percobaan memutar katup ke posisi ON, bila katup dapat
berputar, perbaiki alat pengunci katup sehingga katup tidak dapat diputar
membuka
4) Setiap karyawan yang terlibat dalam pekerjaan perbaikan harus
memasang dan mengunci gembok pengaman pribadi masing-masing dan
menggantungkan label tanda bahaya pribadi pada gembok tersebut
5) Pasang label tanda bahaya pada bagian yang mudah terlihat, misal pada
tangkai katup
13. Gembok pengaman dan label tanda bahaya pribadi disediakan dan diidentifikasi
secara khusus oleh perusahaan serta tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
14. Pemasangan gembok pengaman dan label tanda bahaya pribadi hanya dapat
dilakukan oleh pemilik gembok, yaitu karyawan yang akan melakukan perbaikan
15. Saat melakukan perbaikan, kunci gembok pengaman hanya boleh dipegang oleh
karyawan yang melakukan perbaikan
16. Anak kunci gembok pengaman yang digunakan / dipegang oleh karyawan hanya
satu anak kunci. Sedangkan anak kunci gandanya disimpan oleh HSE Department
17. Tidak dibenarkan orang lain membuka gembok pengaman pribadi seorang
karyawan. Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan dikenakan sanksi sebagaimana
diatur oleh peraturan perusahaan
18. Pengecualian untuk butir 7, dalam keadaan darurat, pembukaan gembok pribadi
dapat dilakukan oleh supervisor / Project Manager / Deputy Project Manager. Bila
diperlukan, HSE Department melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum
gembok tersebut dicabut.
19. Mengakhiri pengisolasian
a. Semua alat penutup dan pelindung bagian-bagian berbahaya pada unit /
mesin / alat atau saluran pipa harus terpasang kembali
b. Masing –masing karyawan melepaskan gembok pengaman dan label bahaya
masing-masing. Karyawan terakhir yang melepas sekaligus melepas gunting
dan alat pengunci katup
c. Supervisor bersangkutan melepas label tanda bahaya setelah memeriksa dan
meyakinkan bahwa pekerjaan benar-benar telah selesai
d. Bila perbaikan tidak selesai pada akhir shift kerja, maka pekerjaan
diserahterimakan kepada karyawan pengganti dan prosedur pengisolasian
diatur sebagai berikut:
1) Untuk serah terima yang dilakukan langsung di lokasi unit / mesin / alat
diperbaiki, maka serah terima dilakukan dengan langsung melakukan
penggantian gembok pengaman dan label tanda bahaya antar karyawan
2) Untuk pekerjaan yang dilakukan di lokasi yang jauh dari tempat unit /
mesin / alat diperbaiki, maka sebelum karyawan meninggalkan lokasi
kerja, seluruh karyawan harus melepaskan gembok pengaman dan label
tanda bahaya pribadi serta gunting gantungan gembok yang terpasang.
Karyawan pengganti selanjutnya memasang gunting gantungan gembok,
gembok pengaman dan label bahaya pribadi masing-masing. Sedangkan
label tanda bahaya tidak perlu diganti

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 032
MENGOPERASIKAN DAN Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
PERAWATAN MESIN KOMPRESOR Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 6
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 032


“ MENGOPERASIKAN DAN PERAWATAN MESIN KOMPRESOR “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4

TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
1. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengoperasikan dan perawatan mesin kompresor.
2. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam mengoperasikan & perawatan mesin
kompresor.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi karyawan dan mesin kompresor yang berada di bawah tanggung
jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy

PERTANGGUNGJAWABAN

1. Project Manager / Deputy Project Manager


a. Memastikan terdapatnya suatu sistem yang memadai mengenai
mengoperasikan mesin kompresor
b. Memastikan sistem dijalankan dengan baik dan benar di lapangan
c. Memastikan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam
pelaksanaan sistem tersebut
d. Memastikan seluruh karyawan yang terlibat dalam sistem tersebut dilengkapi
dengan APD yang dipersyaratkan
e. Memastikan seluruh karyawan yang terlibat dalam sistem mendapatkan
pelatihan yang memadai sebelum melakukan pekerjaan
2. R & M Manager / Superintendent / Supervisor / Foreman
a. Memastikan sistem dijalankan dengan baik dan benar di lapangan
b. Memastikan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam
pelaksanaan sistem tersebut
c. Memastikan seluruh karyawan yang terlibat dalam sistem tersebut dilengkapi
dengan APD yang dipersyaratkan
d. Memastikan seluruh karyawan yang terlibat dalam sistem mendapatkan
pelatihan yang memadai sebelum melakukan pekerjaan
3. Karyawan
a. Menggunakan APD yang dipersyaratkan sebelum melakukan pekerjaan
b. Mengerti dan memahami sistem ini sebelum melakukan pekerjaan
KETENTUAN – KETENTUAN

A. Mengoperasikan Kompresor

1. Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu berkeliling dan naik / turun,
berdirilah di tempat yang stabil, usahakan berpegangan. Saat membuka /
menutup mesin perhatikan jari, tangan dan keseimbangan.
2. Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi jari dan tangan, hati-hati di bagian
sempit dan yang bisa berputar, jangan sampai terjepit. Hati-hati pada bagian
mesin yang panas (saluran buang, radiator). Periksa radiator jika mesin sudah
dingin.
3. Pada kompresor dengan sumber tenaga listrik, periksa panel listrik dengan hati-
hati. Bagian tubuh yang menyentuh listrik dan lantai tempat berpijak harus
kering. Pakaian harus bersih bebas pelumas atau sisa solar.
4. Tambahkan bahan bakar jika mesin dalam keadaan mati dan dingin.
5. Periksa / buka katub drain dengan hati-hati, pakai sarung tangan dan kacamata
pelindung, buang air dari silinder sesuai petunjuk pengoperasian.
6. Pastikan kompresor dan reservoir dilengkapi dengan meter pengukur tekanan
yang bekerja dengan baik.
7. Jika kompresor dilengkapi dengan dolly, maka ganjal ban harus dipasang.
8. Saat menghidupkan kompresor, periksa semua katub, bukaan dan saklar,
pindahkan ke posisi penyalaan yang benar.
9. Pada waktu menyalakan mesin kompresor manual (engkolan atau tali starter),
perhatikan kondisi di sekitar, berdiri pada posisi stabil, usahakan menjahui arah
putaran engkol. Usahakan sebelah tangan berpegangan. Jika mesin sudah
hidup biarkan sesaat, periksa putaran mesin. Untuk kompresor screw, periksa
arah putaran motor sesuai petunjuk pengoperasian. Jika salah, segera matikan
mesin, lakukan pemeriksaan.
10. Biarkan mesin untuk berputar stasioner beberapa saat (tergantung jenis mesin),
atur putaran motor, baru buka katub pengisian angin. Beberapa kompresor bisa
langsung dipakai setelah motor dihidupkan.
11. Periksa sambungan, klem dan sambungan-sambungan udara, pakai kacamata
pelindung waktu memeriksa.
12. Periksa panel indikator / gauge, pastikan semua dalam batas normal, jika
berada di luar batas normal, matikan mesin dan laporkan pada atasan.
13. Jangan menggunakan kompresor melebihi kapasitas maksimumnya.
14. Jika kebisingan motor / generator lebih dari 85 dB, operator harus memakai
tutup telinga (Ear Plug/muff) waktu memeriksanya.
15. Jangan menyetel / merubah sesuatu pada saat motor / generator dalam
keadaan berputar (jika terpaksa hanya boleh dilakukan oleh mekanik
berpengalaman dengan tindakan pengamanan khusus). Jangan menyetel /
merubah sesuatu jika tidak tahu.
1.Jangan memindah / melepas pelindung mesin saat motor berputar keculi sangat
terpaksa, pekerjaan ini hanya boleh dilakukan oleh orang berpengalaman dan
langkah-langkah pencegahan kecelakaan harus dilakukan.
2.Dilarang menggunakan udara bertekanan dari kompresor untuk membersihkan
tubuh, pakaian atau diarahkan untuk orang lain. Jika ada yang tidak normal,
matikan motor dan ikuti petunjuk pengoperasian.
3.Sebelum kompresor dimatikan, periksa semua jaringan udara. Beritahu para
pemakai bahwa kompresor akan dimatikan.
4.Tutup katub pengisian pada kompresor, biarkan motor berputar stasioner beberapa
saat (minimal 30 detik) agar dingin. Baru matikan motor / generator.
5.Pindahkan semua saklar / katub ke posisi OFF. Periksa panel indikator pastikan
motor dalam keadaan tidak terbeben. Kalau perlu buang udara yang masih
terperangkap.

B. Memelihara Kompresor

1. Periksa alat dan peralatan kerja. Alat yang digunakan harus dalam keadaan
baik dan standart, pilih kunci-kunci pas yang sesuai dan baik. Siapkan sikat
kawat, sikat biasa dan tangkai pembersih serta majun dalam jumlah yang
cukup. Pastikan pegangannya dalam keadaan baik.
2. Hati-hati waktu memeriksa, perhatikan jari dan tangan. Jika memerlukan air
sabun, gunakan hanya sabun lembut (krim) dengan perbandingan campuran
1:15. Tempatkan dalam ember berpegangan. Tempatkan semua alat dalam
satu wadah / kotak agar mudah dibawa.
3. Jika menggunakan bahan kimia pembersih, encerkan dulu dan tempatkan
dalam wadah khusus, jika tidak diencerkan harus disimpan di wadah aslinya.
Sarung tangan PVC harus dipakai waktu menangani bahan kimia.
4. Bawalah kotak peralatan / ember dengan hati-hati.
5. Perhatikan tempat berjalan dari halangan, orang atau barang lain.
6. Saat mematikan kompresor, hanya orang yang telah menerima latihan khusus
yang boleh melakukan tugas ini. Sarung tangan, kacamata, helm dan sepatu
pelindung harus dipakai. Matikan kompresor sesuai dengan petunjuk
pengoperasian normal. Semua orang yang bertugas dalam pekerjaan ini harus
memasang label bahaya (danger tag / log-out tag-out) personil pada satu daya
kompresor.
7. Biarkan kompresor berhenti berputar dengan sendirinya, jangan mencoba
menghentikan puli kompresor dengan paksa.
8. Jika tersedia petunjuk pembersihan dan perawatan kompresor dari pabrik
pembuatnya harus diikuti. Bersihkan bagian luar mesin dengan menggunakan
air sabun yang sudah disiapkan dan sikat, jangan menyikat terlalu kuat karena
bisa merusak cat. Hati-hati terhadap bagian yang sempit dan berputar. Jika
kompresor merupakan jenis water jacketed, water jacket dibersihkan dengan
cara menguras water jacket dengan air bersih, jika perlu gunakan cairan
pembersih dengan campuran sesuai rekomendasi.
9. Jangan menggunakan minyak tanah, bensin, thinner atau minyak ringan lainnya
untuk membersihkan kompresor kecuali pembersih khusus. Bilas mesin dengan
air bersih, pastikan setiap nipple, nozzle, dan sambungan pipa / selang dibilas
dari sisa air sabun.
10. Jika menggunakan air bertekanan, kacamata pelindung harus dipakai.
11. Setelah pencucian selesai, buka keran penguras pada air receiver dan cooler,
pastikan semua cairan sisa pencucian dikeluarkan semuanya. Kompresor yang
dilengkapi dengan head exchanger harus dibersihkan secara mekanis sesuai
dengan instruksi pabrik pembuatnya. Hati-hati saat membuka baut-baut
pengikat komponen kompresor, gunakan kunci pas yang sesuai. Saat
pemasangan kembali, harus ditorsi jika perlu. Periksa filter air intake, ganti jika
perlu, dan ganti oli kompresor serta pelumas kompresor, pastikan pelumas yang
dipakai adalah sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya.
12. Tekanan udara yang masih berada dalam pipa, bejana penyimpan atau selang
angin harus dikeluarkan seluruhnya dengan membuka pressure relief valve.
Pastikan kompresor diisolasi sehingga tidak terjadi angin balik masuk ke
kompresor. Ikuti petunjuk pengoperasian pabrik pembuat pembuat kompresor.
Jika pada bejan terdapat manhole, semua manhole harus dilepas dengan hati-
hati, kendurkan baut pengikatnya namun jangan sampai lepas. Ungkit dengan
batang logam, sehingga tekanan udara dalam bejana benar-benar habis keluar,
kemudian baru lepaskan manhole tersebut. Bersihkan bagian dalam bejana
dengan menggunakan tangki pembersih, gunakan larutan pembersih dan
tatacara pembersihan sesuai rekomendasi pabrik.
13. Jika menggunakan majun pastikan tidak ada lembaran atau benang yang
tertinggal di dalam bejana. Dilarang memasukkan kepala kedalam bejana tekan.
14. Jika orang terpaksa memasuki bejana tekan, maka aturan “confined space entry
permit” harus dipatuhi. Bersihkan dinding bejana bagian dalam dengan larutan
pencuci dan kemudian bilas dengan air bersih, pastikan semua air dikeluarkan
lewat katup blow-off. Pastikan bagian dalam bejana bebas dari sisa benang ,
kain atau bulu sikat. Tutup katup blow-off dan pasang kembali manhole, ganti
gasketnya. Bersihkan bagian luar bejana penyimpan dan semua pipa dan
keran / katub udara bertekanan dengan lrutan sabun lunak, bilas dengan air
bersih. Pastikan bebas dari sisa pelumas atau lemak.
15. Lakukan pekerjaan pembersihan dengan hati-hati, lantai tempat bekerja bisa
menjadi licin karena menggunakan air sabun, telapak sepatu harus selalu
bersih, bebas dari lumpur atau sisa pelumas. Perhatikan tempat berjalan, jika
menggunakan tangga lipat, ikuti tatacara penggunaan tangga yang benar.
Gunakan senter untuk membantu melihat ke bagian dalam bejana.
16. Setelah pembersihan selesai dilakukan, pastikan semua pipa, selang, keran dan
persambungan dalam keadaan baik dan terpasang erat.
17. Periksa keseluruhan rangkaian dan beri peringatan kepada semua orang yang
berada di sekitar rangkaian, bahwa kompresor akan dihidupkan. Pastikan setiap
orang mencabut personel danger tagnya sebelum kompresor dihidupkan.
18. Pastikan semua pelindung mesin terpasang sempurna. Jika semua sudah
aman, hidupkan kompresor sesuai tatacara pengoperasian kompresor, katub
pengisian harus ditutup.
19. Biarkan kompresor berputar tanpa beban selama 90 menit sampai tekanan kerja
tercapai. Uji katup pengaman. Buka katup pengisian, jika tekanan normal bejana
sudah tercapai, buka keran blow-off sesaat untuk mengeluarkan sisa kotoran
atau air dari dalam bejana. Lakukan pemeriksaan rangkaian kompresor dengan
ceklis standart.
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan diberikan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 036
Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
MENGGANTI OLI PADA UNIT A2B Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 4
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 036


“ MENGGANTI OLI PADA UNIT A2B “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4
TUJUAN

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


20. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam melakukan penggantian oli.
21. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam melakukan penggantian oli.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi seluruh unit yang digunakan di areal kerja yang berada di bawah
tanggung jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy.

PERTANGGUNGJAWABAN

1. Project Manager / Deputy Project Manager


a. Memastikan terdapat suatu prosedur yang memadai mengenai penggantian oli
pada unit.
b. Memastika prosedur dilaksanakan baik.
c. Memastikan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk
melaksanakan sistem ini
d. Memastikan bahwa seluruh karyawan yang terlibat dalam aktifitas ini
mendapatkan pelatihan yang memadai ( baru & penyegaran ) mengerti dan
memahami prosedur ini.
2. R & M Manager / Supt. / Supv. / Frm.
a. Memastikan bahwa prosedur ini dilaksanakan dan diupayakan dengan baik.
b. Memastikan bahwa revisi – revisi dilakukan untuk menyesuaikan dengan
perkembangan pekerjaan.
c. Memastikan bahwa seluruh karyawan yang terlibat dalam aktifitas ini
mendapatkan pelatihan yang memadai ( baru & penyegaran ) mengerti dan
memahami prosedur ini.
3. Planner
a. Memastikan terdapat jadwal penggantian oli seluruh unit.
b. Memastikan jadwal penggantian oli dilakukan dengan baik.
4. Mekanik / Helper Mekanik
a. Mengetahui dan memahami prosedur ini.
b. Mengetahui dan memahami sanksi terhadap pelanggaran prosedur ini.
c. Memastikan APD yang dipersyaratkan dalam prosedur ini dipergunakan.
KETENTUAN – KETENTUAN

1. Saat mengambil / membawa / mengembalikan alat / peralatan kerja, perhatikan


tempat kerja dari ceceran minyak dan material lain yang dapat mengakibatkan
terjatuh.
2. Areal kerja harus dibersihkan dari genangan minyak, air dan semua material lain
harus disingkirkan yang dapat mengakibatkan tertabrak, jatuh, terbentur dan terjepit.
3. Gunakan sarung tangan selama melakukan pekerjaan.
4. Sebelum ganjal dipasang, mesin harus dimatikan, rem parkir dipasang dan “danger
tag” dipasang.
5. Perhatikan jari tangan saat memasang ganjal, jangan sampai jari tangan berada
diantara ganjal dan roda atau ganjal dengan lantai.
6. Gunakan helm pelindung saat memeriksa bagian bawah unit yang dapat
mengakibatkan terbentur dan terjatuh.
7. Saat membuka / menutup pintu kabin, lakukan dengan hati-hati dan perlahan. Hati-
hati terhadap bagian mesin yang panas (sistem pembuangan dan turbo) dan yang
bisa berputar.
8. Saat mengangkat / membawa / menurunkan suku cadang / oli, minta bantuan rekan
sekerja / gunakan alat angkat dan angkut jika berat / besar.
9. Ikuti tehnik mengangkat barang manual yang benar dan aman.
10. Perhatikan daerah sekitarnya untuk jalan yang dilewati.
11. Pakailah kunci socket yang sesuai dengan kepala tutup oli saat membuka dan
menutup sumbat kuras oli.
12. Saat bekerja di bagian bawah unit, gunakan helm dan kacamata serta jauhkan wajah
dan tubuh dari aliran oli.
13. Siapkan wadah penampungan dan pastikan aliran oli mengalir ke penampung. Kalau
perlu, wadah penampung tambahan harus disiapkan.
14. Gunakan kunci filter yang sesuai saat membuka dan memasang saringan oli serta
hati-hati dengan mesin yang masih panas dan ruang kerja yang sempit.
15. Saringan oli bekas harus dibuang ke tempat sampah khusus dan tidak boleh
dicampur dengan sampah domestik biasa.
16. Hati-hati saat menggunakan hose reel, perhatikan benda-benda lain saat
mengulurkannya yang dapat mengakibatkan terjepit, terpeleset, terjatuh dan tersiram
oli.
17. Isi oli sesuai takaran, periksa tongkat ukur oli.
18. Saat naik / berdiri turun unit, berdirilah di tempat stabil dan berpegangan.
19. Jika posisi pengisian di bawah, atur posisi tubuh hingga jauh dari arah tumpahan /
aliran oli yang ditambahkan.
20. Setelah selesai pengisian, singkirkan semua alat dan material lain dari kabin,
kencangkan semua penutup oli.
21. Saat naik / turun unit, gunakan tangga dan perpegangan dan perhatikan kepala.
22. Sebelum mengoperasikan unit, periksa sekeliling, jika aman, bunyikan klakson 1x,
lepas “danger tag” dan hidupkan mesin.
23. Jika ditemukan kebocoran, segera matikan mesin dan pasang kembali “danger tag”.
24. Jangan membaca / menulis sambil berjalan.
25. Hati-hati terhadap lantai licin dan berlumpur yang dapat mengakibatkan terpeleset.
26. Gunakan alat dan peralatan untuk membersihkan tempat kerja.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 038
MENGOPERASIKAN MOTOR Tgl Penerbitan 26 Okt
GRADER 2021
Tgl
Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 3
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 038


“ MENGOPERASIKAN MOTOR GRADER “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4
TUJUAN

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


22. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengoperasikan motor grader.
23. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam mengoperasikan motor grader.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan
PT. Mega Global Energy

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Saat melihat bagian bawah unit ketika melakukan P2H, gunakan helm dan sarung
tangan. Berjalanlah di tempat yang stabil, perhatikan pijakan kaki dan selalu
berpegangan saat naik / turun unit. Keseimbangan tubuh, posisi tangan dan jari saat
membuka / menutup kabin / mesin. Saat memeriksa mesin, hati-hati terhadap bagian
mesin yang berputar, jangan sampai terjepit. Agar tidak terkena suhu yang panas,
hati-hati terhadap turbo, sistem pembuangan dan radiator. Periksa air radiator jika
mesin sudah dingin. Gunakan kain majun dan perhatikan posisi tubuh.
2. Jangan memeriksa aki dengan api terbuka (korek api, pematik rokok, dll.). Gunakan
senter jika gelap.
3. Perhatikan keadaan sekitar, bunyikan klakson 1x sebelum menyalakan mesin dan 2x
sebelum manuver maju.
4. Periksa kondisi ban, tekanan ban harus sesuai dengan rekomendasi.
5. Pastikan starting key unit tersedia dan bekerja dengan baik.
6. Selama berada dalam kabin, harus menggunakan sabuk pengaman. Orang yang
tidak berkepentingan dilarang menumpang motor grader.
7. Patuhi semua peraturan lalu lintas dan konsentrasi pada kondisi sekitar.
8. Selama beroperasi, semua lampu operasi dan rotary lamp harus dinyalakan,
bersihkan kaca-kaca lampu secara teratur selama operasi.
9. Selama travelling di jalan hauling, semua lampu operasi dan rotary lamp harus
dinyalakan, termasuk lampu besar (2 di depan, 2 di tengah dan 1 di belakang).
10. Selama melakukan operasional perbaikan / perawatan jalan, jika kabin jenis terbuka,
operator harus menggunakan masker debu, kacamata dan sumbat telinga.
11. Jika perbaikan di jalan angkutan:
a. Rambu-rambu peringatan dipasang 50m di masing-masing ujung ruas
pengerjaan.
b. Seorang pemandu ditempatkan di masing-masing ujung ruas pengerjaan.
Pemandu harus berkomunikasi satu sama lain untuk mengatur lalu lintas yang
melewati daerah pekerjaan.
c. Komunikasikan pekerjaan yang dilakukan dengan bagian produksi.
d. Atur dengan water truck sehingga keadaan tanah lembab / tidak berdebu
selama pekerjaan berlangsung.
e. Agar tidak menabrak, perhatikan kondisi jalan dan lalu lintas pada ruas
pekerjaan. Konsentrasikan pada tugas yang dilakukan, sesekali amati keadaan
di belakang melalui kaca spion.
12. Jika beroperasi dengan unit compactor:
a. Jaga jarak aman antara grader dengan compactor minimum 80m pada
kecepatan 40km/jam.
b. Posisi grader jangan menghalangi manuver compactor.
c. Saat beroperasi di jalan yang naik / turun (di jalan tambang), kombinasi gigi
saat turun adalah sama dengan saat naik.
d. Pastikan posisi fuel lever ada di low idle (min), jangan sampai pada OFF.
13. Saat melakukan manuver, lakukan manuver di tempat yang cukup luas dan
pandangan tidak terhalang. Sebelum mulai manuver, amati dulu keadaan sekeliling,
bila aman, baru lanjutkan manuver.
14. Jika berhenti untuk sementara, pilih tempat yang datar dan aman. Parkir sedekat
mungkin dengan tepi jalan dan nyalakan lampu kecil / sign dan rotary selama
berhenti.
15. Jika berhenti untuk parkir, parkir di tempat yang aman dan datar. Idle 5 menit,
matikan mesin, cabut kunci kontak dan aktifkan rem parkir. Bila perlu, pasang ganjal
ban.
16. Hati-hati saat mencuci unit dari ceceran lumpur, oli dan material lain yang dapat
mencemari lingkungan. Lakukan dalam keadaan mesin mati.
17. Saat membersihkan tempat sempit, gunakan alat bantu, hindari membersihkan
dengan tangan telanjang.
18. Jika terjadi keadaan darurat, yaitu:
a. Jika mesin mati saat jalan menanjak, konsentrasi pada kemudi, jangan panit
dan mencoba melepaskan safety belt atau melompat keluar, injak rem 1x
penuh dan tahan, cobalah untuk menghidupkan mesin dengan memutar
starting key.
b. Jika terjadi rem blong, aktifkan parking brake, turunkan ripper, scarifier dan
blade secara perlahan.
c. Jika timbul asap / api, arahkan unit ke tempat aman, jika mungkin, aktifkan rem
parkir dan rem darurat. Identifikasi sumber api, jika nyala api tidak terlalu besar,
gunakan apar untuk memadamkan api dari luar unit.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 039
Tgl Penerbitan 26 Okt
MENGOPERASIKAN EXCAVATOR 2021
Tgl
Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 4
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 039


“ MENGOPERASIKAN EXCAVATOR “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4
TUJUAN

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


24. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengoperasikan excavator.
25. Sebagai pedoman bagi karyawan saat mengoperasikan excavator.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan
PT.Mega Global Energy

KETENTUAN – KETENTUAN

1. Periksalah unit dengan berjalan berkeliling melakukan P2H. Hati-hati saat melihat di
bagian bawah, pakai helm dan sarung tangan. Terutama pada bagian artikulasi,
pastikan safety lever / swingbrake pada posisi LOCK.
2. Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu berkeliling dan naik / turun,
berdirilah di tempat yang stabil, usahakan berpegangan. Bersihkan lantai dari sisa
grease, ceceran oli atau air sebelum dinaiki. Saat membuka / menutup kabin,
perhatikan jari, tangan dan keseimbangan. Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi
jari dan tangan, hati-hati di bagian sempit dan yang bisa berputar, jangan sampai
terjepit.
3. Hati-hati bagian mesin yang panas (turbo, saluran buang, radiator). Saat memeriksa
radiator, periksa ketinggian air pada reservoirnya. Jika tidak dilengkapi reservoir,
periksa radiator jika mesin sudah dingin, gunakan majun waktu membuka / menutup
tutup radiator, putar sedikit dan tahan, biarkan tekanan dalam radiator hilang, baru
buka tutupnya. Jangan membuka radiator dengan kaki.
4. Waktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan hati-hati, gunakan senter,
jangan memakai api terbuka (korek api, pemantik rokok, dsb.).
5. Sebelum mesin dihidupkan, perhatikan kondisi sekitar, transmisi harus netral,
klakson 1x, tunggu 15 detik, atur bukaan gas rendah, hidupkan mesin. Periksa panel-
panel indikator, atur putaran mesin dan uji fungsi alat-alat kerja dan swing brake.
6. Unit harus dilengkapi seat belt dan starting key yang bekerja baik.
7. Bersihkan anak tangga dan pegangan tangga dari lumpur, grease atau kotoran
penyebab licin lainnya. Tubuh harus menghadap unit saat naik / turun, berpegangan
dan gunakan teknik kontak 3 titik.
8. Operator harus memakai sabuk pengaman selama berada dalam kabin.
9. Dilarang menumpang diatas excavator / naik ke atas bucket.
10. Selama beroperasi, pintu kabin harus selalu tertutup rapat. Jika tidak dilengkapi
pendingin, masker debu dan kacamata dipakai, kalau perlu gunakan sumbat telinga.
11. Pada waktu berangkat ke / dari lokasi kerja, lakukan dengan hati-hati, atur kecepatan
sesuai dengan kondisi lingkungan, patuhi aturan lalu lintas.
12. Sprocket selalu berada dibelakang selam travel.
13. Saat menanjak, bucket harus sedekat mungkin dengan tanah.
14. Jangan mengangkat bucket terlalu tinggi hingga menghalangi pandangan. Tinggi
bucket maksimum waktu travelling adalah 30-50cm di atas tanah. Jika pandangan
terhalang, berhentilah sebentar, amati keadaan sekitar, jika aman baru lanjutkan
operasi.
15. Lakukan manuver di tempat yang sudah dipastikan aman, hati-hati dan tidak
membahayakan orang dan mobilisasi unit lain.
16. Jika melalui haul road, usahakan dengan pengawalan. Semua lampu operasi dan
rotary harus dihidupkan.
17. Usahakan tidak berjalan di atas bongkahan batu, tunggul pohon atau semacamnya,
sehingga sebelah track terangkat dan menjadi tidak stabil.
18. Jangan berjalan memasuki parit tetapi langkahi. Ikuti petunjuk pengoperasian yang
sesuai dengan medan yang dilewati, gunakan bantuan bucket.
19. Jika terpaksa travel jarak jauh (>500m), unit harus berhenti pada jarak tertentu untuk
mendinginkan roller selama minimal 15 menit.
20. Sebelum memulai operasi pemuatan / penumpahan, pelajari dulu material yang akan
dimuat, kondisi lokasi kerja dan pengaturan lalu lintas di loading point, perhatikan
kabel listrik udara atau saluran bawah tanah.
21. Usahakan loading point selalu bersih, stabil, rata dan bebas material penghalang,
bongkahan batu besar atau lantai bergelombang.
22. Selama beroperasi, sprocket diusahakan selalu di belakang menjauhi dinding galian
serta hindari bekerja di dekat safety berm / highwall.
23. Jika di dekat lokasi kerja terdapat area peledakan, pastikan jarak minimum unit
dengan area peledakan adalah 6 m atau 8 m di lokasi misfire.
24. Jangan bekerja melewati safety berm atau melangkahinya.
25. Jangan bekerja membelakangi highwall / mundur ke arah tebing.
26. Jangan menggali bagian bawah tebing yang tinggi (undercutting) atau membiarkan
ada batuan / bongkahan yang menggantung tidak stabil.
27. Aturlah sudut pengambilan material sehingga mesin tidak perlu dipaksakan sampai
track terungkit karena material yang digali terlalu keras.
28. Hindari mengangkat boom terlalu tinggi karena material jatuh ke belakang menimpa
saluran hidrolik / mesin.
29. Aturlah posisi mesin sehingga penggalian material cukup efektif dan efisien dan tidak
mengharuskan boom / arm diekspansi maksimum.
30. Busur penggalian (lebar bidang gali) adalah 90 derajat longitudinal.
31. lakukan penggalian dengan hati-hati karena bucket bisa menabrak ujung track
mesin.
32. Hindari menggali / mengangkat dengan track berada di samping (lateral).
33. Perhatikan lingkungan kerja dengan seksama, terutama pada hauling track yang
manuver sebelum pemuatan dan alat berat lain seperti dozer.
34. Terutama saat swing, sesekali amati counterwight, ladder dan bagian unit lainnya
terhadap manuver alat berat atau tumpukan material di sekitarnya.
35. Jika kondisi berdebu tebal pada saat manuver, hentikan operasi sejenak.
36. Atur ketinggian bucket waktu truck mundur memasuki loading point.
37. Jika bekerja di malam hari, pastikan lampu kerja menyala dengan baik, perhatikan,
tinggi relatif dengan tanah bisa sulit diperkirakan saat gelap .
38. Jika menggunakan tehnik blind side / double side loading:
a. Pastikan operator mengetahui keberadaan haul truck yang berada / sedang
manuver spotting di loading point.
b. Haul truck dan excavator harus saling berkomunikasi dengan klakson (2x) jika
posisi truck tidak efektif untuk pemuatan.
c. Tumpahkan material perlahan ke vessel, jika bongkahannya besar, lapisi dulu
lantai bak dengan material yang lebih halus.
d. Atur material secara merata sehingga pembebanan pada roda-roda truck dan
suspensi pengangkut juga merata dan awet.
e. Hindari memuat material menempel melebihi tinggi dinding vessel karena bisa
jatuh tumpah dan mengenai pengguna jalan lainnya.
f. Jika vessel sudah penuh, bunyikan klakson 1x pendek, jauhi arah manuver
truck pengangkut.
g. Dilarang mengangkat bucket melewati bagian atas kabin truck pengangkut atau
alat berat lain di atas kepala orang lain.
h. Perhatikan lokasi kerja secara terus menerus, jangan sampai ada orang di
dekat daerah operasi alat terutama di area swing.
39. Tumpahan material di kaki bidang gali harus dibersihkan sehingga tersedia ruang
bagi manuver haul truck. Bersihkan dengan cara mengangkat material tersebut
dengan bucket, hindari membersihkan front dengan menggunakan dinding bucket.
40. Jangan mengangkat / mencongkel bongkahan batu dengan jepitan clam shovel
(untuk jenis shovel) karena bucket bisa rusak.
41. Jika front dibersihkan dengan bantuan dozer, pastikan koordinasi dengan operator
dozer berjalan dengan baik dan bisa berkomunikasi.
42. Setelah selesai operasi, pilih tempat parkir yang datar dan aman. Turunkan
attachment, netralkan transmisi, idle 5 menit dan aktifkan rem parkir, bersihkan kabin
operator sambil mengamati panel indikator. Matikan mesin, cabut kunci, safety lever
di-LOCK.
43. Jika parkir dilakukan tidak di lokasi yang ditentukan (darurat):
a. Tempatkan rambu darurat 50m di depan dan di belakang unit.
b. Lampu kecil harus dihidupkan.
44. Hati-hati saat membersihkan unit, undercarriagenya hendaknya dibersihkan dengan
tongkat kayu pembersih yang dipegang dengan kuat dan benar. Perhatikan posisi
tubuh selam bekerja.
45. Saat menghadapi keadaan darurat:
a. Jika unit terasa akan terbalik, jangan mencoba melompat keluar. Segera
matikan mesin.
b. Jika unit amblas, putar truck sebelah-sebelah untuk membersihkannya.
c. Jika timbul api / asap, arahkan unit ke tempat aman, jika mungkin, aktifkan rem
parkir dan rem darurat. Identifikasi sumber api, jika nyala api tidak terlalu besar,
gunakan APAR untuk memadamkan api dari luar. Aktifkan segera sistem
pemadaman otomatis jika tersedia.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 040
Tgl Penerbitan 26 Okt
MENGOPERASIKAN HAUL TRUCK 2021
Tgl
Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 3
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )

SOP No : MGE / HSE / OPS / 040


“ MENGOPERASIKAN HAUL TRUCK “

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh.

Rowi Hartanto Young Woo Yi


Mine Superintendent Operation Manager
Tanggal : 26 Okt 2021 Tanggal :

DAFTAR DISTRIBUSI

01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 3
TUJUAN

Prosedur ini dimaksudkan untuk:


26. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengoperasikan haul truck.
27. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam mengoperasikan haul truck.

RUANG LINGKUP

Prosedur ini meliputi karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan
PT.Mega Global Energy

KETENTUAN – KETENTUAN

19. Saat melihat bagian bawah unit ketika melakukan P2H, gunakan helm dan sarung
tangan. Berjalanlah di tempat yang stabil, perhatikan pijakan kaki dan selalu
berpegangan saat naik / turun unit. Keseimbangan tubuh, posisi tangan dan jari saat
membuka / menutup kabin / mesin. Saat memeriksa mesin, hati-hati terhadap bagian
mesin yang berputar, jangan sampai terjepit. Agar tidak terkena suhu yang panas,
hati-hati terhadap turbo, sistem pembuangan dan radiator. Periksa air radiator jika
mesin sudah dingin. Gunakan kain majun dan perhatikan posisi tubuh.
20. Jangan memeriksa aki dengan api terbuka (korek api, pematik rokok, dll.). Gunakan
senter jika gelap.
21. Perhatikan keadaan sekitar, bunyikan klakson 1x sebelum menyalakan mesin dan 2x
sebelum manuver maju.
22. Sebelum menaiki / menuruni unit, bersihkan dulu anak tangga dan pegangan tangga
dari lumpur, grease ataupun kotoran lain penyebab licin. Tubuh harus menghadap
unit saat naik / turun, berpegangan dan gunakan tehnik kontak 3 titik.
23. Selama berada dalam kabin, harus menggunakan sabuk pengaman. Orang yang
tidak berkepentingan dilarang menumpang truk angkutan. Patuhi semua aturan lalu
lintas dan konsentrasi pada kondisi sekitar.
24. Jika jalan beriringan, saat cuaca cerah, jarak antar unit 4x panjang unit terpanjang
yang beroperasi atau 6x jika cuaca buruk / malam hari.
25. Selama beroperasi, semua alpu operasi dan rotary harus dinyalakan, bersihkan
kaca-kaca lampu secara teratur selama operasi.
26. Periksa rem dan angin sebelum memasuki jalan menurun. Jangan membanting
kemudi saat menghindari batu, lubang, dsb. secara mendadak, cermati jalan yang
dilalui.
27. Kombinasi transmisi saat menuruni tanjakan adalah sama dengan kombinasi
transmisi saat menanjak.
28. Saat akan mengisi muatan, ikuti aba-aba pemandu di lokasi pengisian muatan,
berikan isyarat (klakson / lampu) saat memasuki lokasi. Perhatikan aktifitas unit / alat
berat lain di lokasi tersebut.
29. Sebelum vessel diisi muatan, unit harus berhenti di tempat datar, prime mover dan
vessel harus lurus, aktifkan rem parkir.
30. Saat membongkar muatan, ikuti aba-aba pemandu. Tempatkan unit di tempat yang
relatif datar dan stabil. Buang muatan jika sudah ada aba-aba dari pemandu. Saat
menurunkan dump, lakukan secara perlahan dan unit dalam keadaan berhenti.
31. Saat manuver parkir, perhatikan posisi vessel di belakang terhadap unit / bangunan
di sekitarnya.
32. Hati-hati saat mencuci unit dari ceceran lumpur, oli dan material lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan. Lakukan dengan keadaan mesin mati. Saat
membersihkan tempat-tempat yang sempit, gunakan alat bantu, hindari
membersihkan dengan tangan telanjang.
33. Jika terjadi keadaan darurat, di mana:
a. Jika rem blong dan kendaraan cukup pelan (<30km/jam), konsentrasi pada
kemudi, arahkan ke tepi jalan / bundwall.
b. Jika kecepatan tinggi (>30km/jam), konsentrasi pada kemudi, jangan panik,
jangan mencoba melepaskan seat belt / melompat keluar, beri tanda, isyarat
lampu dan klakson panjang tidak terputus, jika mungkin gunakan radio untuk
menyampaikan informasi.
c. Jika ban pecah (depan / belakang), jangan gunakan foot brake (trailler), tetapi
gunakan trailler brake, konsentrasi pada kemudi.
d. Jika timbul asap / api, arahkan unit ke tempat aman, jika mungkin, aktifkan rem
parkir dan rem darurat. Identifikasi sumber api, jika nyala api tidak terlalu besar,
gunakan APAR untuk memadamkan api dari luar.

SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.

Anda mungkin juga menyukai