DAFTAR DISTRIBUSI
01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 5
TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
1. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam penyusunan dan penyimpanan barang.
2. Untuk memastikan bahwa semua barang disimpan dengan aman, terikat dan mudah
dijangkau.
3. Untuk memperkecil resiko kecelakaan pada karyawan dan peralatan dengan jalan
memastikan bahwa perlengkapan dan barang-barang telah disimpan secara aman
dan menyediakan jalan untuk keluar dan masuk yang mudah dan aman
4. Sebagai pedoman bagi seluruh karyawan dalam penyusunan dan penyimpanan
barang.
RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi seluruh areal kerja yang berada di bawah tanggung jawab dan
pengawasan PT.Mega Global Energy.
PERTANGGUNGJAWABAN
1. Project Manager
a. Memastikan bahwa lokasi-lokasi penyimpanan barang yang sesuai telah
tersedia di lokasi kerja dan daerah-daerah yang didemarkasi siap untuk tempat
penyimpanan serta peralatan yang diperlukan telah tersedia.
b. Menentukan jadwal inspeksi sistem penyusunan dan penyimpanan barang.
2. Department Manager
a. Memastikan bahwa peralatan penyimpanan yang sesuai tersedia termasuk
tempat-tempat penyimpanan, tempat sampah, kontainer, rak, almari dan pak
dengan handel yang telah diberi demarkasi yang sesuai.
b. Memelihara rencana semua daerah penyimpanan yang berada di bawah
tanggungjawabnya.
c. Memastikan bahwa karyawan telah dilatih dengan prosedur penyusunan dan
penyimpanan barang yang benar serta tehnik penanganannya secara manual.
d. Memastikan praktek penyusunan dan penyimpanan barang yang aman telah
terdokumentasi dan diikuti.
e. Memastikan bahwa daerah-daerah penyusunan dan penyimpanan barang
diinspeksi secara berkala.
f. Memastikan suatu daftar inspeksi disimpan.
4. Karyawan
a. Tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan apapun jika belum pernah
mendapatkan pelatihan sistem penyusunan dan penyimpanan barang.
b. Memasang penghalang di daerah kerja dan melaporkan ke supervisor / foreman
lapangan jika ada susunan barang yang tidak stabil sehingga barang perlu
dibongkar dan disusun kembali.
c. Memastikan bahwa barang-barang yang diambil, dikembalikan lagi ke tempat
asalnya.
d. Bila memungkinkan, segera menyusun kembali tumpukan yang mempunyai
kemungkinan jatuh atau menimbulkan halangan.
e. Melaporkan kepada supervisor bila mengetahui ada tumpukan yang tidak stabil
atau halangan.
f. Menyusun dan menyimpan barang-barang sesuai dengan prosedur.
g. Menjalankan pelatihan sebelum melakukan tugas-tugas penumpukan atau
penyimpanan.
h. Menggunakan tangga atau alat lain yang diijinkan untuk mengambil barang
simpanan yang tingginya lebih dari 1,5m.
i. Mengembalikan barang-barang ke lokasi penyimpanannya yang benar.
KETENTUAN – KETENTUAN
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 017
BONGKAR DAN PASANG BOOM Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
EXCAVATOR Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 6
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )
DAFTAR DISTRIBUSI
01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4
TUJUAN
RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi seluruh karyawan yang menjadi tanggung jawab dan pengawasan
PT.Mega Global Energy.
PERTANGGUNGJAWABAN
KETENTUAN – KETENTUAN
1. Umum
a. Saat mempersiapkan alat dan peralatan, perhatikan tempat berjalan dan
beraktifitas, jangan berlari di lingkungan workshop. Gunakan tehnik
mengangkat / membawa barang secara manual yang baik dan benar.
b. Alat dan peralatan atau komponen yang dibawa diusahakan diletakkan dalam
toolbox atau kotak orisinalnya
c. Pastikan alat dan peralatan yang dipilih dalam keadaan baik dan standar,
sesuai dengan rekomendasi shop manual.
d. Bahan yang mudah terbakar harus dibawa dalam wadah / container yang bisa
ditutup rapat dan didesain khusus untuk itu. Jika tabung gas bertekanan harus
dibawa, maka tabung tersebut harus dilengkapi troli, dan diikat / diamankan
satu persatu dan penutupnya dipasang.
e. Jika alat dan peralatan angkat (crane, mobile working paltform) digunakan
untuk keperluan ini, semua alat angkat harus diperiksa dengan menggunakan
ceklis pemeriksaan.
f. Semua sling, rantai, shackle, kait dan lainnya harus diperiksa dan dipastikan
baik. Hati-hati saat melakukan pemeriksaan terhadap kawat dsb.
g. Jika kompresor dan mesin las jenis generator digunakan untuk keperluan ini,
maka semua selang, kabel, kondisi mesin, bahan bakar dan komponen lainnya
lainnya harus diperiksa. Radiator mesin hanya boleh diperiksa jika mesin dalam
dingin dan tata cara pemeriksaan mesin harus diikuti.
h. Hati-hati pada bagian mesin yang berputar, belt dan sebagainya.
i. Siapkan pelataran tempat unit akan dikerjakan, jika dilakukan di luar bangunan,
tanah atau landasan yang dipilih harus cukup rata, keras dan stabil. Pastikan
pelataran bebas dari barang, material, aktifitas lain yang tidak perlu. Pastikan
tersedia ruang yang cukup tergantung pada jenis pekerjaan.
j. Sebaiknya unit dicuci terlebih dulu, ikuti tatacara mencuci unit yang aman.
k. Saat unit memasuki pelataran jangan berdiri di jalur gerakan unit. Hanya
operator / mekanik khusus yang diizinkan mengoperasikan alat. Jika perlu
manuver unit diarahkan oleh seorang pemandu.
l. Setelah unit berada di posisi yang ditentukan, biarkan mesin idle selama 5
menit, semua perangkat kerja diturunkan, jika perlu diberi ganjal balok kayu
yang ukurannya sesuai rekomendasi atau terpal pelindung (luar ruang).
Mekanisme pengunci (lock out) diaktifkan dan pasang danger tag. Setelah
mesin mati, gerak-gerakkan kontrol beberapa kali agar tekanan dalam silinder
hidrolik perangkat kerja hilang.
9) Gunakan crane untuk mengangkat boom dan diposisikan di atas rod, atur
sedemikian sehingga pin rod dapat dimasukkan.
10) Ikat rod pada boom sehingga tidak terjatuh.
3. Melepas dan memasang boom:
a. Melepas boom:
1) Setelah semua rod diikat dengan baik, kendorkan baut pengikat lock plate
(jika ada)
2) Periksa apakah ada semburan grease, jika ada jangan langsung dibuka.
3) Pasang sling dan kait crane pada titik-titik angkat boom.
4) Hati-hati saat memasang kait, perhatikan jari dan tangan.
5) Jika titik kait terletak di atas boom, gunakan mobil working paltform atau
platform tangga untuk mencapainya, jangan memanjat boom.
6) Gunakan special tool untuk melepas pin pada boom.
7) Perhatikan tempat berdiri dan arah jatuhnya pin.
8) Pindahkan boom dengan menggunakan crane dengan hati-hati.
9) Pin yang berukuran besar / berat harus dipindahkan dengan crane.
10) Jangan melewatkan beban dengan crane melewati orang di bawahnya.
11) Pasang boom pada kait crane pada titik-titik angkatnya (lifting eye).
b. Memasang boom:
1) Posisikan boom sehingga kaki boom terletak pada bracket boom pada
struktur
2) Orang yang bekerja di atas struktur untuk mengatur posisi boom harus
berhati-hati, perhatikan tangan dan kaki.
3) Jangan mengatur boom dengan memegang kaki boom pada bracket.
4) Jangan berdiri di bawah beban yang tergantung pada crane.
5) Rigger harus mengawasi kegiatan pemasangan dan orang lain
disekitarnya.
6) Jika lubang pin pada boom dan bracket pin pada struktur sudah segaris,
instruksikan operator crane untuk menahan posisi tersebut.
7) Pasang pin boom, gunakan web sling untuk mengangkatnya, gunakan
mobile working platform untuk orang mengatur posisi pin.
8) Jangan memasukkan jari atau tangan ke dalam lubang pin atau bracket
pin.
9) Gunakan bibir bucket untuk mendorong pin boom. Masukkan dengan
perlahan dengan mengatur arm excavator atau bucket loader.
10) Orang dilarang berada di depan arah gerakan bucket atau dibawah pin
atau bucket yang sedang dipakai untuk memasang pin.
11) Rigger harus mengawasi kegiatan ini dan bisa berkomunikasi dengan
operator crane dan alat berat yang dipakai.
12) Jika gerakan pin macet, jangan dipaksakan untuk terus masuk, temukan
dan perbaiki segera.
13) Setelah pin terpasang, boom harus tetap ditahan oleh crane pada
posisinya.
14) Gunakan crane kedua untuk mengangkat rod silender, rigger harus
mengamati kegiatan dan bisa berkomunikasi dengan kedua operator.
15) Pasang pin-pin linking rod, dengan hati-hati, dilarang memasukkan jari /
tangan ke dalam bracket pin untuk tujuan apapun. dalam bracket pin
untuk tujuan apapun.
16) Jika rod yang akan dipasang berada di atas, dilarang berada di atas boom
yang masih tergantung pada crane, gunakan mobile platform.
17) Setelah semua pin dan linking rod terpasang dengan benar, boom
diturunkan ke tanah, alasi dulu dengan balok kayu di bagian boom yang
terkena tanah.
18) Turunkan boom dengan perlahan dan hati-hati, agar boom tidak rusak.
c. Menyambung hose hidrolik:
1) Pasang selang-selang hidrolik yang bersangkutan.
2) Saat melepas blind plug, buka baut penahannya secara perlahan, periksa
dulu bahwa tidak ada semburan atau oli bertekanan di dalamnya.
3) Selang hidrolik harus dipasang dengan benar, tidak terpuntir, patah atau
semacamnya. Torsi baut harus sesuai rekomendasi shop manual.
4) Kabel-kabel listrik harus dipasang dengan hati-hati dan pastikan pekerjaan
ini memenuhi rekomendasi sop.
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE - OPS / 029
LALU LINTAS JALAN Tgl Penerbitan 18 Okt 21
INTERSECTION Tgl
Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 5
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )
DAFTAR DISTRIBUSI
01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Devinisi Hal 2
Pertanggung Jawaban Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3 s/d 5
Sanksi Hal 5
TUJUAN :
RUANG LINGKUP :
Prosedur ini meliputi seluruh areal kerja yang berada di bawah tanggung jawab dan
pengawasan PT.Mega Global Energy.
DEVINISI
1. Jalan Intersection adalah jalan yang memungkinkan untuk dilalui oleh kendaraan dari
keempat arah yang berlawanan secara bersama-sama, oleh sebab itu perlu
dilakukan pengaturan lalu lintasnya.
2. Pondok pengatur lalu lintas adalah tempat petugas pengatur lalu lintas
melaksanakan tugasnya. Untuk memperlancar tugas petugas pengatur lalu lintas,
pondok pengatur lalu lintas tidak boleh dijadikan tempat berkumpul maksimal untuk 2
orang.
3. Petugas pengatur lalu lintas adalah orang yang bertugas mengatur kelancaran lalu
lintas.
PERTANGGUNGJAWABAN
4. Safety Officer
a. Safety Officer harus memastikan tersedianya rambu-rambu dalam ukuran dan
jumlah yang memadai di setiap intersection. Bila terdapat kekurangan /
kerusakan, Safety Officer segera memerintahkan Helper Safety untuk segera
melakukan perbaikan.
b. Safety Officer harus melakukan pemeriksaan secara berkala (2x seminggu)
untuk memastikan bahwa standar ini dilaksanakan dengan baik
c. Selalu mengingatkan setiap pengguna jalan untuk selalu berhati-hati selama
melintasi intersection.
d. Safety Officer harus melakukan inspeksi secara berkala untuk memastikan
lampu pengatur lalu lintas dan rambu-rambu berfungsi dengan baik
e. Safety Officer harus menindaklanjuti setiap laporan yang berhubungan dengan
pelanggaran standar ini.
5. Operator HD / ADT / DT
a. Operator HD / ADT / DT yang akan melintasi perempatan jalan harus
membunyikan klakson panjang mulai dari tempat yang telah ditentukan ( tanda
bunyikan ) sampai dengan tanda matikan klakson.
b. Laporkan petugas stopper yang lalai dalam melaksanakan tugasnya kepada
pengawas lapangan.
c. Bila ditemukan kerusakan pada klakson, operator harus segera melaporkannya
kepada pengawas lapangan dan R&M untuk segera dilakukan perbaikan
7. Pengguna Lain
a. Setiap kendaraan yang akan melintas perempatan, harus memperhatikan
rambu stopper, mengurangi kecepatan dan harus berhenti apabila petugas
stopper mengarahkan rambu “STOP” ke arah anda.
b. Tidak dibenarkan untuk semua kendaraan melakukan manuver di perempatan
jalan pada saat HD melintasi intersection.
8. Helper Safety
Lampu traffic maupun rambu-rambu harus selalu mendapatkan perawatan, bila
terjadi kerusakan, lakukan perbaikan secepatnya. Bila kerusakan terjadi pada lampu
traffic, hubungi R & M untuk dilakukan pengecekan dan perbaikan.
KETENTUAN – KETENTUAN
1. Pondok pengatur lalu lintas harus ditempatkan dalam jarak yang aman dari
intersection, dengan ketinggian 2m dari permukaan jalan.
2. Pondok pengatur lalu lintas tidak dibenarkan untuk dijadikan tempat istirahat / tempat
berkumpul selain petugas.
3. Pondok pengatur lalu lintas harus dilengkapi dengan rambu “STOP / Jalan” yang
dapat diputar, dengan diameter rambu 30cm, terbuat dari plat dan menggunakan
scoutlite
4. Selain rambu “STOP / Jalan”, pondok pengatur lalu lintas juga harus dilengkapi
dengan lampu pengatur lalu lintas untuk digunakan pada malam hari.
5. Apabila menggunakan lampu “HIJAU=Jalan, MERAH=Berhenti” sebagai alat
pengatur lalu lintas pada malam hari, rambu “STOP” harus terpasang menghadap
jalur angkutan batu bara.
6. Petugas pengatur lalu lintas harus selalu bertugas di dalam pondok pengatur lalu
lintas.
7. Terdapat rambu “HIDUPKAN KLAKSON DISINI” yang dipasang dalam jarak 25m
sebelum Intersection dan “MATIKAN KLAKSON DISINI” yang dipasang dalam jarak
10m setelah melewati Intersection.
8. Tanggul / polisi tidur (speed breaker) pada jalur angkutan batu bara, ketika akan
mendekati Intersection.
9. Lampu penerangan yang dapat menerangi areal Intersection dalam radius 25m
10. Terdapat rambu “KURANGI KECEPATAN” yang dipasang pada jalur OB dan batu
bara.
11. Terdapat rambu “UTAMAKAN HD / ADT”
12. HD / ADT harus dilengkapi klakson serta dapat berfungsi dengan baik.
13. Bila karena sesuatu hal, intersection tidak digunakan, maka rambu-rambu harus
diletakkan dalam posisi jalan dan diberi rambu-rambu yang menyatakan bahwa di
Intersection ini tidak terdapat aktifitas (TIDAK AKTIF). Papan informasi “AKTIF” dan
“TIDAK AKTIF” yang dipasang di pinggir Intersection dan dapat dilihat minimal pada
jarak 50m.
14. Tanda bagi petugas lalu lintas untuk memutar rambu “STOP – Jalan” / menyalakan
lampu “HIJAU - MERAH”
15. Kondisi jalan di Intersection selalu dalam keadaan rapi.
16. Seluruh HD / ADT dan DT harus dilengkapi dengan nomor lambung yang jelas.
17. Bila siang hari, rambu-rambu yang digunakan adalah rambu-rambu yang terbuat dari
plat, sedangkan bila malam hari atau pada saat-saat di mana pandangan terbatas,
maka digunakan lampu lalu lintas sebagai petunjuk.
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE No : MGE / HSE / OPS / 030
MENGELUARKAN UNIT AMBLAS Tgl 26 Okt 2021
Penerbitan
Tgl
Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 4
Departement Health Safety And Environment ( HSE )
DAFTAR DISTRIBUSI
01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Devinisi Hal 2
Pertanggung Jawaban Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3 s/d 5
Sanksi Hal 5
TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
9. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengeluarkan Unit / kendaraan sarana yang amblas.
10. Sebagai pedoman bagi seluruh driver / operator apabila ada Unit / kendaraan sarana
yang amblas sehingga dapat diatasi dengan aman serta mengantisipasi kerusakan
yang lebih besar terhadap unit jika tidak ditangani secara benar.
RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi seluruh unit yang digunakan di areal kerja yang berada di bawah
tanggung jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy
DEFINISI
Amblas adalah suatu keadaan di mana roda / track dapat berputar tetapi kendaraan / unit
tidak dapat bergerak, baik maju maupun mundur.
KETENTUAN – KETENTUAN
1. Periksa kondisi unit yang amblas untuk menentukan alat apa dan cara penarikan
yang akan dilakukan.
2. Unit penarik:
a. Tentukan unit yang akan digunakan untuk membantu penarikan. Pastikan unit
itu dalam keadaan siap dan berkemampuan lebih besar.
b. Lakukan pemeriksaan terhadap unit penarik dengan jalan berkeliling unit. Hati-
hati saat melihat dibagian bawah, pakai helm dan sarung tangan.
c. Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu berkeliling dan naik / turun,
berdirilah di tempat yang stabil, usahakan berpegangan. Bersihkan lantai dari
sisa grease, ceceran oli atau air sebelum dinaiki.)
d. Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi jari dan tangan, hati-hati di bagian
sempit dan yang bisa berputar, jangan sampai terjepit.
e. Hati-hati pada bagian mesin yang panas (turbo, saluran buang, radiator). Saat
memeriksa radiator, periksa ketinggian air pada reservoirnya. Jika tidak
dilengkapi reservoir, periksa radiator jika mesin sudah dingin, gunakan majun
waktu membuka / menutup tutup radiator, putar sedikit dan tahan, biarkan
tekanan dalam radiator hilang, baru buka tutupnya. Jangan membuka radiator
dengan kaki.
f. Waktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan hati-hati, gunakan senter,
jangan memakai api terbuka (korek api, pemantik rokok).
g. Unit menarik sebaiknya digunakan sling penarik khusus.
3. Unit yang amblas:
a. Unit yang sudah benar – benar amblas dilarang untuk dimaju mundurkan
dengan cara berulang – ulang karena akan mengakibatkan kerusakan pada
diferensial gear, transmisi dan tyre (untuk unit berban karet) akan terkelupas
b. Apabila sekali dicoba sudah tidak mampu lagi, unit di-STOP di tempat dan
laporkan kepada pengawas
c. Amankan daerah sekitar unit yang amblas. Apabila unit berada di pinggir jalan,
misalnya, akan mengganggu lalu lintas sekitarnya, maka pasang tanda
peringatan (traffic line, dll.). Periksa keadaan unit apakah ada kerusakan.
d. Periksa sekeliling unit apakah aman dan pastikan apabila akan digerakan, tidak
ada yang akan menghalangi. Apabila ada halangan, pindahkan atau atasi
terlebih dahulu rintangan tersebut.
e. Setelah semua aman, persiapkan alat-alat bantunya seperti alat penarik atau
sling/rantai.
f. Sedapat mungkin unit digerakan ke depan (maju) namun bila tidak mungkin,
dapat juga mundur.
g. Unit berban karet:
Unit berban karet yang amblas harus ditarik dengan menggunakan sling,
misalnya memakai sling yang ditarik dozer atau dengan unit lain bila
memungkinkan.
Perhatikan posisi kendaraan dan periksa kondisi “sling” dan berhati-hatilah
dalam memegangnya karena dapat mengakibatkan luka pada tangan.
4. Gunakan sling (memiliki identitas) yang berkekuatan lebih besar dengan unit yang
amblas. Sling harus memiliki hook/cantolan di kedua ujungnya.
5. Pasangkan hook pada unit yang akan ditarik terlebih dahulu dan kemudian ke unit
penarik.
6. Gunakan sackel / hook yang memiliki identitas (SWL, pabrik pembuat, ukuran,
bahan) dan kondisi (aus, karat, retak, bentuk) yang jelas.
7. Apabila antara unit penarik dan unit amblas telah terhubung dengan baik, unit
penarik / unit penahan akan bergerak secara perlahan dan dikomando oleh hanya 1
orang.
8. Sebelum melakukan penarikan, pastikan tidak ada unit lain / manusia yang berada di
dekat lokasi dan hanya satu orang yang berhak memberi aba-aba / perintah.
9. Perhatikan posisi waktu menarik, harus stabil jika tidak unit bisa terbalik. Jika dalam
posisi menurun / menanjak, pertimbangkan untuk memakai unit tambahan sebagai
penahan. Tidak dibenarkan mendorong unit dengan dozer dengan cara blade dozer
didorongkan pada vessel dan khusus untuk excavator, boleh mendorong vessel truk
yang amblas atau slip.
10. Setelah bisa ditarik, parkirlah unit tersebut di tempat yang aman dan lakukan P2H
sebelum mesin dihidupkan, jika ada masalah hubungi mekanik.
11. Agar alat-alat bantu bisa dipakai kapan saja maka setelah selesai, semua barang-
barang tersebut harus dibersihkan dari kotoran, debu dan lain-lain. Simpanlah
ditempat yang aman seperti di tool room .
12. Apabila telah dapat diatasi, maka periksalah kembali unit truk tersebut apakah ada
bagian-bagian yang rusak
13. Periksa kondisi kendaraan setelah keluar dari lokasi amblas. Jika terdapat kelainan,
laporkan kepada pengawas dan diteruskan ke bagian R & M untuk dilakukan
perbaikan.
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE - OPS / 031
SYSTEM LOCK OUT DAN TAG Tgl Penerbitan 18 Okt 21
OUT Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 6
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )
DAFTAR DISTRIBUSI
01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3 s/d 4
Ketentuan – Ketentuan Hal 5
Sanksi Hal 6
TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
11. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam pemasangan sistem lock-out & tag-out.
12. Sebagai pedoman bagi seluruh karyawan dalam pemasangan sistem lock-out & tag-
out.
RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi seluruh pemasangan sistem lock-out & tag-out di areal kerja yang
berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy.
PERTANGGUNGJAWABAN
4. Plant Supervisor
a. Melaksanakan isolasi sesuai dengan peraturan.
b. Memastikan bahwa isolasi yang dilakukan sesuai dengan pekerjaan.
5. Karyawan
a. Memastikan diberlakukannya isolasi yang sesuai sebelum melakukan
pekerjaan.
b. Mematuhi peraturan ini dan Standard Operational Procedure terkait.
KETENTUAN - KETENTUAN
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 032
MENGOPERASIKAN DAN Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
PERAWATAN MESIN KOMPRESOR Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 6
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )
DAFTAR DISTRIBUSI
01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4
TUJUAN
Prosedur ini dimaksudkan untuk:
1. Menjamin keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup di tambang, terutama
dalam mengoperasikan dan perawatan mesin kompresor.
2. Sebagai pedoman bagi karyawan dalam mengoperasikan & perawatan mesin
kompresor.
RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi karyawan dan mesin kompresor yang berada di bawah tanggung
jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy
PERTANGGUNGJAWABAN
A. Mengoperasikan Kompresor
1. Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu berkeliling dan naik / turun,
berdirilah di tempat yang stabil, usahakan berpegangan. Saat membuka /
menutup mesin perhatikan jari, tangan dan keseimbangan.
2. Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi jari dan tangan, hati-hati di bagian
sempit dan yang bisa berputar, jangan sampai terjepit. Hati-hati pada bagian
mesin yang panas (saluran buang, radiator). Periksa radiator jika mesin sudah
dingin.
3. Pada kompresor dengan sumber tenaga listrik, periksa panel listrik dengan hati-
hati. Bagian tubuh yang menyentuh listrik dan lantai tempat berpijak harus
kering. Pakaian harus bersih bebas pelumas atau sisa solar.
4. Tambahkan bahan bakar jika mesin dalam keadaan mati dan dingin.
5. Periksa / buka katub drain dengan hati-hati, pakai sarung tangan dan kacamata
pelindung, buang air dari silinder sesuai petunjuk pengoperasian.
6. Pastikan kompresor dan reservoir dilengkapi dengan meter pengukur tekanan
yang bekerja dengan baik.
7. Jika kompresor dilengkapi dengan dolly, maka ganjal ban harus dipasang.
8. Saat menghidupkan kompresor, periksa semua katub, bukaan dan saklar,
pindahkan ke posisi penyalaan yang benar.
9. Pada waktu menyalakan mesin kompresor manual (engkolan atau tali starter),
perhatikan kondisi di sekitar, berdiri pada posisi stabil, usahakan menjahui arah
putaran engkol. Usahakan sebelah tangan berpegangan. Jika mesin sudah
hidup biarkan sesaat, periksa putaran mesin. Untuk kompresor screw, periksa
arah putaran motor sesuai petunjuk pengoperasian. Jika salah, segera matikan
mesin, lakukan pemeriksaan.
10. Biarkan mesin untuk berputar stasioner beberapa saat (tergantung jenis mesin),
atur putaran motor, baru buka katub pengisian angin. Beberapa kompresor bisa
langsung dipakai setelah motor dihidupkan.
11. Periksa sambungan, klem dan sambungan-sambungan udara, pakai kacamata
pelindung waktu memeriksa.
12. Periksa panel indikator / gauge, pastikan semua dalam batas normal, jika
berada di luar batas normal, matikan mesin dan laporkan pada atasan.
13. Jangan menggunakan kompresor melebihi kapasitas maksimumnya.
14. Jika kebisingan motor / generator lebih dari 85 dB, operator harus memakai
tutup telinga (Ear Plug/muff) waktu memeriksanya.
15. Jangan menyetel / merubah sesuatu pada saat motor / generator dalam
keadaan berputar (jika terpaksa hanya boleh dilakukan oleh mekanik
berpengalaman dengan tindakan pengamanan khusus). Jangan menyetel /
merubah sesuatu jika tidak tahu.
1.Jangan memindah / melepas pelindung mesin saat motor berputar keculi sangat
terpaksa, pekerjaan ini hanya boleh dilakukan oleh orang berpengalaman dan
langkah-langkah pencegahan kecelakaan harus dilakukan.
2.Dilarang menggunakan udara bertekanan dari kompresor untuk membersihkan
tubuh, pakaian atau diarahkan untuk orang lain. Jika ada yang tidak normal,
matikan motor dan ikuti petunjuk pengoperasian.
3.Sebelum kompresor dimatikan, periksa semua jaringan udara. Beritahu para
pemakai bahwa kompresor akan dimatikan.
4.Tutup katub pengisian pada kompresor, biarkan motor berputar stasioner beberapa
saat (minimal 30 detik) agar dingin. Baru matikan motor / generator.
5.Pindahkan semua saklar / katub ke posisi OFF. Periksa panel indikator pastikan
motor dalam keadaan tidak terbeben. Kalau perlu buang udara yang masih
terperangkap.
B. Memelihara Kompresor
1. Periksa alat dan peralatan kerja. Alat yang digunakan harus dalam keadaan
baik dan standart, pilih kunci-kunci pas yang sesuai dan baik. Siapkan sikat
kawat, sikat biasa dan tangkai pembersih serta majun dalam jumlah yang
cukup. Pastikan pegangannya dalam keadaan baik.
2. Hati-hati waktu memeriksa, perhatikan jari dan tangan. Jika memerlukan air
sabun, gunakan hanya sabun lembut (krim) dengan perbandingan campuran
1:15. Tempatkan dalam ember berpegangan. Tempatkan semua alat dalam
satu wadah / kotak agar mudah dibawa.
3. Jika menggunakan bahan kimia pembersih, encerkan dulu dan tempatkan
dalam wadah khusus, jika tidak diencerkan harus disimpan di wadah aslinya.
Sarung tangan PVC harus dipakai waktu menangani bahan kimia.
4. Bawalah kotak peralatan / ember dengan hati-hati.
5. Perhatikan tempat berjalan dari halangan, orang atau barang lain.
6. Saat mematikan kompresor, hanya orang yang telah menerima latihan khusus
yang boleh melakukan tugas ini. Sarung tangan, kacamata, helm dan sepatu
pelindung harus dipakai. Matikan kompresor sesuai dengan petunjuk
pengoperasian normal. Semua orang yang bertugas dalam pekerjaan ini harus
memasang label bahaya (danger tag / log-out tag-out) personil pada satu daya
kompresor.
7. Biarkan kompresor berhenti berputar dengan sendirinya, jangan mencoba
menghentikan puli kompresor dengan paksa.
8. Jika tersedia petunjuk pembersihan dan perawatan kompresor dari pabrik
pembuatnya harus diikuti. Bersihkan bagian luar mesin dengan menggunakan
air sabun yang sudah disiapkan dan sikat, jangan menyikat terlalu kuat karena
bisa merusak cat. Hati-hati terhadap bagian yang sempit dan berputar. Jika
kompresor merupakan jenis water jacketed, water jacket dibersihkan dengan
cara menguras water jacket dengan air bersih, jika perlu gunakan cairan
pembersih dengan campuran sesuai rekomendasi.
9. Jangan menggunakan minyak tanah, bensin, thinner atau minyak ringan lainnya
untuk membersihkan kompresor kecuali pembersih khusus. Bilas mesin dengan
air bersih, pastikan setiap nipple, nozzle, dan sambungan pipa / selang dibilas
dari sisa air sabun.
10. Jika menggunakan air bertekanan, kacamata pelindung harus dipakai.
11. Setelah pencucian selesai, buka keran penguras pada air receiver dan cooler,
pastikan semua cairan sisa pencucian dikeluarkan semuanya. Kompresor yang
dilengkapi dengan head exchanger harus dibersihkan secara mekanis sesuai
dengan instruksi pabrik pembuatnya. Hati-hati saat membuka baut-baut
pengikat komponen kompresor, gunakan kunci pas yang sesuai. Saat
pemasangan kembali, harus ditorsi jika perlu. Periksa filter air intake, ganti jika
perlu, dan ganti oli kompresor serta pelumas kompresor, pastikan pelumas yang
dipakai adalah sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya.
12. Tekanan udara yang masih berada dalam pipa, bejana penyimpan atau selang
angin harus dikeluarkan seluruhnya dengan membuka pressure relief valve.
Pastikan kompresor diisolasi sehingga tidak terjadi angin balik masuk ke
kompresor. Ikuti petunjuk pengoperasian pabrik pembuat pembuat kompresor.
Jika pada bejan terdapat manhole, semua manhole harus dilepas dengan hati-
hati, kendurkan baut pengikatnya namun jangan sampai lepas. Ungkit dengan
batang logam, sehingga tekanan udara dalam bejana benar-benar habis keluar,
kemudian baru lepaskan manhole tersebut. Bersihkan bagian dalam bejana
dengan menggunakan tangki pembersih, gunakan larutan pembersih dan
tatacara pembersihan sesuai rekomendasi pabrik.
13. Jika menggunakan majun pastikan tidak ada lembaran atau benang yang
tertinggal di dalam bejana. Dilarang memasukkan kepala kedalam bejana tekan.
14. Jika orang terpaksa memasuki bejana tekan, maka aturan “confined space entry
permit” harus dipatuhi. Bersihkan dinding bejana bagian dalam dengan larutan
pencuci dan kemudian bilas dengan air bersih, pastikan semua air dikeluarkan
lewat katup blow-off. Pastikan bagian dalam bejana bebas dari sisa benang ,
kain atau bulu sikat. Tutup katup blow-off dan pasang kembali manhole, ganti
gasketnya. Bersihkan bagian luar bejana penyimpan dan semua pipa dan
keran / katub udara bertekanan dengan lrutan sabun lunak, bilas dengan air
bersih. Pastikan bebas dari sisa pelumas atau lemak.
15. Lakukan pekerjaan pembersihan dengan hati-hati, lantai tempat bekerja bisa
menjadi licin karena menggunakan air sabun, telapak sepatu harus selalu
bersih, bebas dari lumpur atau sisa pelumas. Perhatikan tempat berjalan, jika
menggunakan tangga lipat, ikuti tatacara penggunaan tangga yang benar.
Gunakan senter untuk membantu melihat ke bagian dalam bejana.
16. Setelah pembersihan selesai dilakukan, pastikan semua pipa, selang, keran dan
persambungan dalam keadaan baik dan terpasang erat.
17. Periksa keseluruhan rangkaian dan beri peringatan kepada semua orang yang
berada di sekitar rangkaian, bahwa kompresor akan dihidupkan. Pastikan setiap
orang mencabut personel danger tagnya sebelum kompresor dihidupkan.
18. Pastikan semua pelindung mesin terpasang sempurna. Jika semua sudah
aman, hidupkan kompresor sesuai tatacara pengoperasian kompresor, katub
pengisian harus ditutup.
19. Biarkan kompresor berputar tanpa beban selama 90 menit sampai tekanan kerja
tercapai. Uji katup pengaman. Buka katup pengisian, jika tekanan normal bejana
sudah tercapai, buka keran blow-off sesaat untuk mengeluarkan sisa kotoran
atau air dari dalam bejana. Lakukan pemeriksaan rangkaian kompresor dengan
ceklis standart.
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan diberikan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 036
Tgl Penerbitan 26 Okt 2021
MENGGANTI OLI PADA UNIT A2B Tgl Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 4
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )
DAFTAR DISTRIBUSI
01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Definisi Hal 3
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4
TUJUAN
RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi seluruh unit yang digunakan di areal kerja yang berada di bawah
tanggung jawab dan pengawasan PT.Mega Global Energy.
PERTANGGUNGJAWABAN
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 038
MENGOPERASIKAN MOTOR Tgl Penerbitan 26 Okt
GRADER 2021
Tgl
Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 3
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )
DAFTAR DISTRIBUSI
01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4
TUJUAN
RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan
PT. Mega Global Energy
KETENTUAN – KETENTUAN
1. Saat melihat bagian bawah unit ketika melakukan P2H, gunakan helm dan sarung
tangan. Berjalanlah di tempat yang stabil, perhatikan pijakan kaki dan selalu
berpegangan saat naik / turun unit. Keseimbangan tubuh, posisi tangan dan jari saat
membuka / menutup kabin / mesin. Saat memeriksa mesin, hati-hati terhadap bagian
mesin yang berputar, jangan sampai terjepit. Agar tidak terkena suhu yang panas,
hati-hati terhadap turbo, sistem pembuangan dan radiator. Periksa air radiator jika
mesin sudah dingin. Gunakan kain majun dan perhatikan posisi tubuh.
2. Jangan memeriksa aki dengan api terbuka (korek api, pematik rokok, dll.). Gunakan
senter jika gelap.
3. Perhatikan keadaan sekitar, bunyikan klakson 1x sebelum menyalakan mesin dan 2x
sebelum manuver maju.
4. Periksa kondisi ban, tekanan ban harus sesuai dengan rekomendasi.
5. Pastikan starting key unit tersedia dan bekerja dengan baik.
6. Selama berada dalam kabin, harus menggunakan sabuk pengaman. Orang yang
tidak berkepentingan dilarang menumpang motor grader.
7. Patuhi semua peraturan lalu lintas dan konsentrasi pada kondisi sekitar.
8. Selama beroperasi, semua lampu operasi dan rotary lamp harus dinyalakan,
bersihkan kaca-kaca lampu secara teratur selama operasi.
9. Selama travelling di jalan hauling, semua lampu operasi dan rotary lamp harus
dinyalakan, termasuk lampu besar (2 di depan, 2 di tengah dan 1 di belakang).
10. Selama melakukan operasional perbaikan / perawatan jalan, jika kabin jenis terbuka,
operator harus menggunakan masker debu, kacamata dan sumbat telinga.
11. Jika perbaikan di jalan angkutan:
a. Rambu-rambu peringatan dipasang 50m di masing-masing ujung ruas
pengerjaan.
b. Seorang pemandu ditempatkan di masing-masing ujung ruas pengerjaan.
Pemandu harus berkomunikasi satu sama lain untuk mengatur lalu lintas yang
melewati daerah pekerjaan.
c. Komunikasikan pekerjaan yang dilakukan dengan bagian produksi.
d. Atur dengan water truck sehingga keadaan tanah lembab / tidak berdebu
selama pekerjaan berlangsung.
e. Agar tidak menabrak, perhatikan kondisi jalan dan lalu lintas pada ruas
pekerjaan. Konsentrasikan pada tugas yang dilakukan, sesekali amati keadaan
di belakang melalui kaca spion.
12. Jika beroperasi dengan unit compactor:
a. Jaga jarak aman antara grader dengan compactor minimum 80m pada
kecepatan 40km/jam.
b. Posisi grader jangan menghalangi manuver compactor.
c. Saat beroperasi di jalan yang naik / turun (di jalan tambang), kombinasi gigi
saat turun adalah sama dengan saat naik.
d. Pastikan posisi fuel lever ada di low idle (min), jangan sampai pada OFF.
13. Saat melakukan manuver, lakukan manuver di tempat yang cukup luas dan
pandangan tidak terhalang. Sebelum mulai manuver, amati dulu keadaan sekeliling,
bila aman, baru lanjutkan manuver.
14. Jika berhenti untuk sementara, pilih tempat yang datar dan aman. Parkir sedekat
mungkin dengan tepi jalan dan nyalakan lampu kecil / sign dan rotary selama
berhenti.
15. Jika berhenti untuk parkir, parkir di tempat yang aman dan datar. Idle 5 menit,
matikan mesin, cabut kunci kontak dan aktifkan rem parkir. Bila perlu, pasang ganjal
ban.
16. Hati-hati saat mencuci unit dari ceceran lumpur, oli dan material lain yang dapat
mencemari lingkungan. Lakukan dalam keadaan mesin mati.
17. Saat membersihkan tempat sempit, gunakan alat bantu, hindari membersihkan
dengan tangan telanjang.
18. Jika terjadi keadaan darurat, yaitu:
a. Jika mesin mati saat jalan menanjak, konsentrasi pada kemudi, jangan panit
dan mencoba melepaskan safety belt atau melompat keluar, injak rem 1x
penuh dan tahan, cobalah untuk menghidupkan mesin dengan memutar
starting key.
b. Jika terjadi rem blong, aktifkan parking brake, turunkan ripper, scarifier dan
blade secara perlahan.
c. Jika timbul asap / api, arahkan unit ke tempat aman, jika mungkin, aktifkan rem
parkir dan rem darurat. Identifikasi sumber api, jika nyala api tidak terlalu besar,
gunakan apar untuk memadamkan api dari luar unit.
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 039
Tgl Penerbitan 26 Okt
MENGOPERASIKAN EXCAVATOR 2021
Tgl
Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 4
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )
DAFTAR DISTRIBUSI
01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 4
TUJUAN
RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan
PT.Mega Global Energy
KETENTUAN – KETENTUAN
1. Periksalah unit dengan berjalan berkeliling melakukan P2H. Hati-hati saat melihat di
bagian bawah, pakai helm dan sarung tangan. Terutama pada bagian artikulasi,
pastikan safety lever / swingbrake pada posisi LOCK.
2. Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu berkeliling dan naik / turun,
berdirilah di tempat yang stabil, usahakan berpegangan. Bersihkan lantai dari sisa
grease, ceceran oli atau air sebelum dinaiki. Saat membuka / menutup kabin,
perhatikan jari, tangan dan keseimbangan. Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi
jari dan tangan, hati-hati di bagian sempit dan yang bisa berputar, jangan sampai
terjepit.
3. Hati-hati bagian mesin yang panas (turbo, saluran buang, radiator). Saat memeriksa
radiator, periksa ketinggian air pada reservoirnya. Jika tidak dilengkapi reservoir,
periksa radiator jika mesin sudah dingin, gunakan majun waktu membuka / menutup
tutup radiator, putar sedikit dan tahan, biarkan tekanan dalam radiator hilang, baru
buka tutupnya. Jangan membuka radiator dengan kaki.
4. Waktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan hati-hati, gunakan senter,
jangan memakai api terbuka (korek api, pemantik rokok, dsb.).
5. Sebelum mesin dihidupkan, perhatikan kondisi sekitar, transmisi harus netral,
klakson 1x, tunggu 15 detik, atur bukaan gas rendah, hidupkan mesin. Periksa panel-
panel indikator, atur putaran mesin dan uji fungsi alat-alat kerja dan swing brake.
6. Unit harus dilengkapi seat belt dan starting key yang bekerja baik.
7. Bersihkan anak tangga dan pegangan tangga dari lumpur, grease atau kotoran
penyebab licin lainnya. Tubuh harus menghadap unit saat naik / turun, berpegangan
dan gunakan teknik kontak 3 titik.
8. Operator harus memakai sabuk pengaman selama berada dalam kabin.
9. Dilarang menumpang diatas excavator / naik ke atas bucket.
10. Selama beroperasi, pintu kabin harus selalu tertutup rapat. Jika tidak dilengkapi
pendingin, masker debu dan kacamata dipakai, kalau perlu gunakan sumbat telinga.
11. Pada waktu berangkat ke / dari lokasi kerja, lakukan dengan hati-hati, atur kecepatan
sesuai dengan kondisi lingkungan, patuhi aturan lalu lintas.
12. Sprocket selalu berada dibelakang selam travel.
13. Saat menanjak, bucket harus sedekat mungkin dengan tanah.
14. Jangan mengangkat bucket terlalu tinggi hingga menghalangi pandangan. Tinggi
bucket maksimum waktu travelling adalah 30-50cm di atas tanah. Jika pandangan
terhalang, berhentilah sebentar, amati keadaan sekitar, jika aman baru lanjutkan
operasi.
15. Lakukan manuver di tempat yang sudah dipastikan aman, hati-hati dan tidak
membahayakan orang dan mobilisasi unit lain.
16. Jika melalui haul road, usahakan dengan pengawalan. Semua lampu operasi dan
rotary harus dihidupkan.
17. Usahakan tidak berjalan di atas bongkahan batu, tunggul pohon atau semacamnya,
sehingga sebelah track terangkat dan menjadi tidak stabil.
18. Jangan berjalan memasuki parit tetapi langkahi. Ikuti petunjuk pengoperasian yang
sesuai dengan medan yang dilewati, gunakan bantuan bucket.
19. Jika terpaksa travel jarak jauh (>500m), unit harus berhenti pada jarak tertentu untuk
mendinginkan roller selama minimal 15 menit.
20. Sebelum memulai operasi pemuatan / penumpahan, pelajari dulu material yang akan
dimuat, kondisi lokasi kerja dan pengaturan lalu lintas di loading point, perhatikan
kabel listrik udara atau saluran bawah tanah.
21. Usahakan loading point selalu bersih, stabil, rata dan bebas material penghalang,
bongkahan batu besar atau lantai bergelombang.
22. Selama beroperasi, sprocket diusahakan selalu di belakang menjauhi dinding galian
serta hindari bekerja di dekat safety berm / highwall.
23. Jika di dekat lokasi kerja terdapat area peledakan, pastikan jarak minimum unit
dengan area peledakan adalah 6 m atau 8 m di lokasi misfire.
24. Jangan bekerja melewati safety berm atau melangkahinya.
25. Jangan bekerja membelakangi highwall / mundur ke arah tebing.
26. Jangan menggali bagian bawah tebing yang tinggi (undercutting) atau membiarkan
ada batuan / bongkahan yang menggantung tidak stabil.
27. Aturlah sudut pengambilan material sehingga mesin tidak perlu dipaksakan sampai
track terungkit karena material yang digali terlalu keras.
28. Hindari mengangkat boom terlalu tinggi karena material jatuh ke belakang menimpa
saluran hidrolik / mesin.
29. Aturlah posisi mesin sehingga penggalian material cukup efektif dan efisien dan tidak
mengharuskan boom / arm diekspansi maksimum.
30. Busur penggalian (lebar bidang gali) adalah 90 derajat longitudinal.
31. lakukan penggalian dengan hati-hati karena bucket bisa menabrak ujung track
mesin.
32. Hindari menggali / mengangkat dengan track berada di samping (lateral).
33. Perhatikan lingkungan kerja dengan seksama, terutama pada hauling track yang
manuver sebelum pemuatan dan alat berat lain seperti dozer.
34. Terutama saat swing, sesekali amati counterwight, ladder dan bagian unit lainnya
terhadap manuver alat berat atau tumpukan material di sekitarnya.
35. Jika kondisi berdebu tebal pada saat manuver, hentikan operasi sejenak.
36. Atur ketinggian bucket waktu truck mundur memasuki loading point.
37. Jika bekerja di malam hari, pastikan lampu kerja menyala dengan baik, perhatikan,
tinggi relatif dengan tanah bisa sulit diperkirakan saat gelap .
38. Jika menggunakan tehnik blind side / double side loading:
a. Pastikan operator mengetahui keberadaan haul truck yang berada / sedang
manuver spotting di loading point.
b. Haul truck dan excavator harus saling berkomunikasi dengan klakson (2x) jika
posisi truck tidak efektif untuk pemuatan.
c. Tumpahkan material perlahan ke vessel, jika bongkahannya besar, lapisi dulu
lantai bak dengan material yang lebih halus.
d. Atur material secara merata sehingga pembebanan pada roda-roda truck dan
suspensi pengangkut juga merata dan awet.
e. Hindari memuat material menempel melebihi tinggi dinding vessel karena bisa
jatuh tumpah dan mengenai pengguna jalan lainnya.
f. Jika vessel sudah penuh, bunyikan klakson 1x pendek, jauhi arah manuver
truck pengangkut.
g. Dilarang mengangkat bucket melewati bagian atas kabin truck pengangkut atau
alat berat lain di atas kepala orang lain.
h. Perhatikan lokasi kerja secara terus menerus, jangan sampai ada orang di
dekat daerah operasi alat terutama di area swing.
39. Tumpahan material di kaki bidang gali harus dibersihkan sehingga tersedia ruang
bagi manuver haul truck. Bersihkan dengan cara mengangkat material tersebut
dengan bucket, hindari membersihkan front dengan menggunakan dinding bucket.
40. Jangan mengangkat / mencongkel bongkahan batu dengan jepitan clam shovel
(untuk jenis shovel) karena bucket bisa rusak.
41. Jika front dibersihkan dengan bantuan dozer, pastikan koordinasi dengan operator
dozer berjalan dengan baik dan bisa berkomunikasi.
42. Setelah selesai operasi, pilih tempat parkir yang datar dan aman. Turunkan
attachment, netralkan transmisi, idle 5 menit dan aktifkan rem parkir, bersihkan kabin
operator sambil mengamati panel indikator. Matikan mesin, cabut kunci, safety lever
di-LOCK.
43. Jika parkir dilakukan tidak di lokasi yang ditentukan (darurat):
a. Tempatkan rambu darurat 50m di depan dan di belakang unit.
b. Lampu kecil harus dihidupkan.
44. Hati-hati saat membersihkan unit, undercarriagenya hendaknya dibersihkan dengan
tongkat kayu pembersih yang dipegang dengan kuat dan benar. Perhatikan posisi
tubuh selam bekerja.
45. Saat menghadapi keadaan darurat:
a. Jika unit terasa akan terbalik, jangan mencoba melompat keluar. Segera
matikan mesin.
b. Jika unit amblas, putar truck sebelah-sebelah untuk membersihkannya.
c. Jika timbul api / asap, arahkan unit ke tempat aman, jika mungkin, aktifkan rem
parkir dan rem darurat. Identifikasi sumber api, jika nyala api tidak terlalu besar,
gunakan APAR untuk memadamkan api dari luar. Aktifkan segera sistem
pemadaman otomatis jika tersedia.
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.
STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE No. MGE / HSE / OPS / 040
Tgl Penerbitan 26 Okt
MENGOPERASIKAN HAUL TRUCK 2021
Tgl
Persetujuan
No Revisi
Devisi Operasional Halaman 1 Dari 3
Departemen Health Safety And Environment ( HSE )
DAFTAR DISTRIBUSI
01 President Director
02 Mining Operation Director
03 Operation Manager
04 Internal Management
05 HR & GA
06 Legal Management
07
08
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Hal 1
DAFTAR ISI HALAMAN
Tujuan Hal 2
Ruang Lingkup Hal 2
Ketentuan – Ketentuan Hal 3
Sanksi Hal 3
TUJUAN
RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi karyawan yang berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan
PT.Mega Global Energy
KETENTUAN – KETENTUAN
19. Saat melihat bagian bawah unit ketika melakukan P2H, gunakan helm dan sarung
tangan. Berjalanlah di tempat yang stabil, perhatikan pijakan kaki dan selalu
berpegangan saat naik / turun unit. Keseimbangan tubuh, posisi tangan dan jari saat
membuka / menutup kabin / mesin. Saat memeriksa mesin, hati-hati terhadap bagian
mesin yang berputar, jangan sampai terjepit. Agar tidak terkena suhu yang panas,
hati-hati terhadap turbo, sistem pembuangan dan radiator. Periksa air radiator jika
mesin sudah dingin. Gunakan kain majun dan perhatikan posisi tubuh.
20. Jangan memeriksa aki dengan api terbuka (korek api, pematik rokok, dll.). Gunakan
senter jika gelap.
21. Perhatikan keadaan sekitar, bunyikan klakson 1x sebelum menyalakan mesin dan 2x
sebelum manuver maju.
22. Sebelum menaiki / menuruni unit, bersihkan dulu anak tangga dan pegangan tangga
dari lumpur, grease ataupun kotoran lain penyebab licin. Tubuh harus menghadap
unit saat naik / turun, berpegangan dan gunakan tehnik kontak 3 titik.
23. Selama berada dalam kabin, harus menggunakan sabuk pengaman. Orang yang
tidak berkepentingan dilarang menumpang truk angkutan. Patuhi semua aturan lalu
lintas dan konsentrasi pada kondisi sekitar.
24. Jika jalan beriringan, saat cuaca cerah, jarak antar unit 4x panjang unit terpanjang
yang beroperasi atau 6x jika cuaca buruk / malam hari.
25. Selama beroperasi, semua alpu operasi dan rotary harus dinyalakan, bersihkan
kaca-kaca lampu secara teratur selama operasi.
26. Periksa rem dan angin sebelum memasuki jalan menurun. Jangan membanting
kemudi saat menghindari batu, lubang, dsb. secara mendadak, cermati jalan yang
dilalui.
27. Kombinasi transmisi saat menuruni tanjakan adalah sama dengan kombinasi
transmisi saat menanjak.
28. Saat akan mengisi muatan, ikuti aba-aba pemandu di lokasi pengisian muatan,
berikan isyarat (klakson / lampu) saat memasuki lokasi. Perhatikan aktifitas unit / alat
berat lain di lokasi tersebut.
29. Sebelum vessel diisi muatan, unit harus berhenti di tempat datar, prime mover dan
vessel harus lurus, aktifkan rem parkir.
30. Saat membongkar muatan, ikuti aba-aba pemandu. Tempatkan unit di tempat yang
relatif datar dan stabil. Buang muatan jika sudah ada aba-aba dari pemandu. Saat
menurunkan dump, lakukan secara perlahan dan unit dalam keadaan berhenti.
31. Saat manuver parkir, perhatikan posisi vessel di belakang terhadap unit / bangunan
di sekitarnya.
32. Hati-hati saat mencuci unit dari ceceran lumpur, oli dan material lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan. Lakukan dengan keadaan mesin mati. Saat
membersihkan tempat-tempat yang sempit, gunakan alat bantu, hindari
membersihkan dengan tangan telanjang.
33. Jika terjadi keadaan darurat, di mana:
a. Jika rem blong dan kendaraan cukup pelan (<30km/jam), konsentrasi pada
kemudi, arahkan ke tepi jalan / bundwall.
b. Jika kecepatan tinggi (>30km/jam), konsentrasi pada kemudi, jangan panik,
jangan mencoba melepaskan seat belt / melompat keluar, beri tanda, isyarat
lampu dan klakson panjang tidak terputus, jika mungkin gunakan radio untuk
menyampaikan informasi.
c. Jika ban pecah (depan / belakang), jangan gunakan foot brake (trailler), tetapi
gunakan trailler brake, konsentrasi pada kemudi.
d. Jika timbul asap / api, arahkan unit ke tempat aman, jika mungkin, aktifkan rem
parkir dan rem darurat. Identifikasi sumber api, jika nyala api tidak terlalu besar,
gunakan APAR untuk memadamkan api dari luar.
SANKSI
Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam
standar ini, akan mendapatkan sanksi.