• TOOL BOX
MEETING
02 <> SAFETY
MEETING 05 • LAPORAN
• INSPEKSI APAR + P3K P2K3
• UKUR BISING • REWARD
• INDUKSI 03 •
•
UPDATE IZIN PERALATAN
PERMIT TO WORK
K3 01
• REKAP
DATA &
MAN HOUR
1
11/9/2021
Apa itu K3 ??
MELINDUNGI
2
11/9/2021
2. Melindungi :
3
11/9/2021
1. UUD 45 Ps 27 ayat 2
Setiap WN berhak atas penghidupan &
pekerjaan yg layak (K3)
Ps 9 pembinaan
1. Safety Induction
2. OJT
3. Drill simulation (ERP)
Ps 10
4
11/9/2021
Ps 86
Setiap TK perlindungan (K3)
Ps 87
Setiap PT WAJIB menerapkan SMK3.
SMK3 di atur di PP
Outline
Dasar Hukum
Implementasi CSMS CSMS
& Dasar K3
Outline
Pengenalan CSMS
5
11/9/2021
Dasar Hukum
6
11/9/2021
Diterbitkan: 22 Agustus
Berlaku : 21 September 2016
7
11/9/2021
15
DEFINISI INCIDENT
Incident adalah suatu kejadian yang
tidak diinginkan, bilamana pada saat itu
sedikit saja ada perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya accident.
8
11/9/2021
DEFINISI NEARMISS
Near miss adalah kondisi
atau situasi dimana
kecelakaan hampir terjadi.
Secara sederhana dapat
diartikan menjadi “hampir
celaka”.
(tidak ada cidera, tidak sakit dan tidak
Insiden (nearmiss) perlu mendapat perhatian
mati)
yang sama seperti kecelakaan. Kejadian
yang sama apabila terulang mungkin
berakibat cidera serius.
DEFINISI ACCIDENT
Accident adalah suatu kejadian yang
tidak diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan dan
pencemaran lingkungan.
9
11/9/2021
10
11/9/2021
Data yg
dilaporkan
dan
tercatat
22
11
11/9/2021
23
24
12
11/9/2021
25
Kondisi Tidak
Aman
26
13
11/9/2021
27
28
14
11/9/2021
KEMBALI
29
HIERARKI
PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi
Subtitusi
Rekayasa Teknis
Rekayasa
Administrasi
APD
30
15
11/9/2021
Risk assessment
identifikasi & analisa Tindakan
potensi bahaya Pengendalian
bahaya
HAZARD CONTROL
Outline
Implementasi CSMS
Outline
Pengenalan CSMS
16
11/9/2021
Definisi
SMK3
CSMS
Kontraktor Bagian dari system manajemen
Suatu system komprehensif
PT secara keseluruhan dalam
Badan usaha atau orang dalam pengelolaan kontraktor
rangka pengendalian risiko yang
perorangan atau konsorium yang dengan menghubungkan SMK3
berkaitan dengan kegiatan kerja
menyediakan barang/jasa PT dengan system manajemen
guna terciptanya tempat kerja
kontraktor
yag aman, efisien dan produktif
Tujuan CSMS :
17
11/9/2021
Pengenalan CSMS
Latar Belakang
Kontraktor merupakan unsur penting dalam perusahaan
sebagai mitra yang membantu kegiatan operasi
perusahaan
Kontraktor Konstruksi
Kontraktor Jasa
Kontraktor Operasi
Latar Belakang
Kontraktor rawan terhadap kecelakaan dalam
menjalankan kegiatan pekerjaannya, karena :
18
11/9/2021
Latar Belakang
Kecelakaan yang menimpa kontraktor tinggi.
Kelalaian yang dilakukan kontraktor dapat
menimbulkan bahaya bagi operasi
perusahaan dan menimbulkan kecelakaan
yang mempengaruhi kinerja K3 perusahaan.
Kegiatan Kontraktor harus dikelola
dengan baik untuk menjamin keselamatan
dalam setiap kegiatan kerja kontraktor.
Pengelolaan Kontraktor melalui Contractor
Safety Management System (CSMS)
3
7
PARTNERSHIP
CLIENT
Risk &
Hazards Out Put
CONTRACTORS with
involve in
Task Accident
Free
SUB-CONTRACTORS
19
11/9/2021
POLA KONTRAKTOR
PERUSAHAAN
MAIN MAIN
CONTRACTOR CONTRACTOR
PEKERJA
20
11/9/2021
Company Regulation
HSE Mangmnt Plan
Masa Depan Housekeeping • Keuntungan yang besar
Cerah •Perusahaan Yang Dihargai
• Sehat Jasmani
HIRADC
•Diperhitungkan didunia
• Sehat Rohani Work Permit bisnis
• Cukup Materi Lock Out Tag Out
SOP/JSA
APD
MSDS
ERP-AI
Etc
CSMS
OHS ELEMEN OHS ELEMEN
21
11/9/2021
FUNGSI
CSMS
Tanggungjawab
HSE
(bantuan teknis & saran2 K3L)
csms
DIC
Procurement (memantau
dan
mengawasi
(mengkoordinir setiap
proses seleksi) kegiatan
operasional)
22
11/9/2021
Outline
Pengenalan CSMS
Implementasi CSMS
Outline
Implementasi CSMS
STRUKTUR
CSMS
Tahap Tahap
Kualifikasi : Implementasi :
23
11/9/2021
Implementasi CSMS
Control daily
1. Risk Assessment
24
11/9/2021
KONTEKS PEKERJAAN
2. Konteks pekerjaan
Inventarisasi pekerjaan yg IDENTIFIKASI BAHAYA
hendak di kontrakkan)
MONITOR & REVIEW
c. Pancang dll
25
11/9/2021
26
11/9/2021
RISK ASSESMENT
Penentuan Risiko
Sifat Pekerjaan
Lokasi Kerja
Potensi bahaya di tempat kerja
Potensi/kualifikasi kontraktor
Pekerjaan simultan
Lamanya pekerjaan
Pengalaman dan keahlian kontraktor
27
11/9/2021
Pekerjaan di Ketinggian
Implementasi CSMS
Control daily
28
11/9/2021
Prakualifikasi-PQ
Untuk melakukan seleksi awal kontraktor yang
memenuhi persyaratan K3 untuk melakukan
pekerjaan.
Mengevaluasi atas dasar daftar isian yang diserahkan
kontraktor tentang persyaratan administratif
(DOKUMEN TERKAIT SESUAI ELEMEN YG
DISYARATKAN CLIENT), pengalaman dalam K3
(PAKLARING), organisasi K3 (P2K3, HSE ), personnel
K3(KOMPETENSI) yang dimiliki, record K3 di proyek
sebelumnya, Manual K3 yang dimiliki, serta referensi
yang pernah diperoleh.
Contoh formular PQ
Implementasi CSMS
Control daily
29
11/9/2021
Seleksi
30
11/9/2021
Implementasi CSMS
Control daily
31
11/9/2021
PJA
Dilaksanakan setelah pemenang/pelaksana
pekerjaan ditetapkan.
Dilaksanakan kegiatan awal sebagai
persiapan sebelum pekerjaan dijalankan
meliputi antara lain :
Implementasi CSMS
Control daily
32
11/9/2021
5. Work In Progres
• Program K3 diimplementasikan pada saat kegiatan kerja
berlangsung,
• Kontraktor melakukan upaya pencegahan kecelakaan dalam
setiap langkah kegiatannya.
Implementasi CSMS
Control daily
33
11/9/2021
34
11/9/2021
ANALISA PENERAPAN K3 ?
CSMS
IMPLEMENTATION ?
HSE ELEMENT
VICO INDONESIA
1. Policy Statement 1. Leadership Commitment
2. Emergency Response Procedure 2. Policy and Strategic Objectives
3. Safety Rules – Safety Manual 3. Organization, Responsibility,
4. New Employee Orientation Program Resources, standards and
5. HSE Meeting Program documentation
6. HSE Training Program 4. Hazards and Effect Management
7. Equipment and Material Management 5. Planning and Procedure
8. Personal Protective Equipment 6. Implementation and Performance
9. HSE Inspection Program Monitoring
10. Accident Reporting Procedure 7. Audit and Review
11. Professional HSE Support 8. Emergency Response Procedure
12. Industrial Hygiene 9. HSE Management – Additional
13. Environment Features
14. Statistical Injury and Illness Data
15. Incident Investigation
16. Sub-Contractor
35
11/9/2021
HSE ELEMENT
CHEVRON
1. Organization 16. Short Service Employee
2. HES Benefits 17. Craft Training
3. HES Targets 18. HES Orientation
4. HES Written Program 19. HES Training Content
5. Employee Engagement 20. Training Records
6. HES Meetings 21. Medical Services
7. Subcontractors 22. Medical Examination
8. Inspections and Audits 23. Substance Abuse
9. Hazard Identification and Control 24. Industrial Hygiene
10. Incident Reporting, Investigation and 25. Equipment & Materials
Statistical Data
11. Behavior Based Safety
12. Personal Protective Equipment
13. Regulatory Compliance
14. Pollution Prevention
15. Emergency Preparedness & Response
TOPIK YANGSTATEMENT
1. POLICY DIBAHAS
IMPLEMENTASI
1. Kebijakan HSE, Kebijakan Driving, Kebijakan Drugs &
Alkohol, Kebijakan Medical Check Up
2. Kebijakan Harus disosialisasikan ke Internal dan External
perusahaan
3. Harus ada bukti tertulis yang menyatakan karyawan tahu
dan paham mengenai Kebijakan HSE KEBIJAKAN
K3L
4. Kebijakan di tandatangani oleh Level tertinggi di
perusahaan dan Site dan harus ada tanggalnya
36
11/9/2021
1. Kebijakan
37
11/9/2021
2. ERP
IMPLEMENTATION
38
11/9/2021
Safety
&
Health
IMPLEMENTATION
39
11/9/2021
IMPLEMENTATION
IMPLEMENTATION
40
11/9/2021
41
11/9/2021
42
11/9/2021
13. ENVIRONMENT
● Tempat sampah sesuai jenis sampah
dengan warna yang berbeda beda.
● Pastikan jenis sampah yang berbeda
tidak tercampur dan juga harus terpisah
dari steel scraps
● Pengelolaan limbah (B3)
menurut peraturan pemerintah no 101 th
2014
43
11/9/2021
44
11/9/2021
45
11/9/2021
46
11/9/2021
DAPAT MENJELASKAN:
• DEFINISI INSIDEN
• DASAR HUKUM PENYELIDIKAN INSIDEN
• PEMBERITAHUAN INSIDEN
DEFINISI INSIDEN
OHSAS 18001:2007
Insiden adalah
• Suatu kejadian yang terkait dengan pekerjaan, dimana suatu cedera dan sakit penyakit
(terlepas dari besarnya tingkat keparahan), atau kematian terjadi, atau suatu kedian
yang tidak menyebabkan cedera, sakit penyakit atau kematian, dapat disebut dengan
“nyaris terjadi”, “hampir kena”, “close call”, atau “kejadian berbahaya”.
OSHA (SH-26282-SH4)
Insiden adalah:
• Kecelakaan (Accident) : setiap kejadian tak terduga, yang menyebabkan cedera atau
kerusakan properti
• Nyaris (Nearmiss) : setiap kejadian tak terduga yang menyebabkan terganggunya alur
kerja, namun tidak menyebabkan cedera atau kerusakan property
10
a) Perencanaan (Planning).
11
• Tidak tahu
Korban mendapatkan musibah kecelakaan karena ketidaktahuannya
• Tidak mau
Korban sudah tahu alias mengerti bisa terjadi kecelakaan, tapi
korban tetap tidak mau mengikuti aturan ( SOP ) yang sudah di-
tentukan.
• Tidak mampu
Korban tahu resiko kecelakaan yang mungkin terjadi, tetapi ia
tidak mampu menghindarinya.
12
13
14
‘incident’.
Setiap pengawas melakukan investigasi untuk tiap
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Team Investigasi
- Safety Personel.
- Health Personel.
Anggota.
35
36
37
Kelemahan kendali
Penyebab Dasar Penyebab Lansung Insiden Kerugian
(Lack Of Control /
(Basic Causes) (Immediate Causes) (Incident) (Loss)
Root Cause)
Contohnya :
Unsafe Action
• Program tidak
• Faktor (Perilaku/Tind Kejadian / • Manusia
ada
Personal akan Tidak Hampir terjadi
Aman) • Property.
• SOP tidak
ada
• Proses
• Faktor Unsafe
• Tidak ada
Pekerjaan Condition • Lingkungan
sistem
(Kondisi tidak
Aman)
38
Penyebab langsung atau Immediate cause atau Direct Causes adalah situasi
atau kondisi yang secara langsung menyebabkan terjadinya insiden.
terjadinya insiden)
terjadinya insiden).
39
40
41
42
43
B A S I C CAUSE
FAKTOR PRIBADI
FAKTOR PEKERJAAN
44
FAKTOR PRIBADI
KURANG KEMAMPUAN
SECARA FISIK
SECARA MENTAL
KURANG PENGETAHUAN
KURANG KETRAMPILAN
STRES
SECARA FISIK
SECARA MENTAL
MOTIVASI KELIRU/KURANG
45
KEMAMPUAN
• FISIK,
TINGGI, BERAT, KEKUATAN, JANGKAUAN
PENGLIHATAN, PENDENGARAN,
PENCIUMAN, PERNAFASAN, KESEHATAN
• MENTAL,
KETAKUTAN
BAKAT, KETANGKASAN RENDAH
KECERDASAN RENDAH
REAKSI LAMBAN
PELUPA, TAKUT KETINGGIAN
46
STRESS
• FISIK,
LELAH KARENA BEBAN TUGAS/WAKTU
KURANG ISTIRAHAT
LELAH KARENA OVER SENSORY (RASA/BAU)
KURANG OKSIGEN
PENGARUH OBAT-OBATAN
• MENTAL,
TERLALU EMOSI
LELAH SECARA PIKIRAN (MASALAH PRIBADI)
PENYAKIT YG MENGGANGGU PIKIRAN
FRUSTASI, DLL
47
FAKTOR PEKERJAAN
KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN KURANG
REKAYASA (RANCANG BANGUN) KURANG
PEMELIHARAAN KURANG
MATERIAL, PERKAKAS DAN PERALATAN KURANG
STANDAR KERJA KURANG
PENGADAAN KURANG
SALAH PENGGUNAAN
PEMAKAIAN DAN KERUSAKAN
48
ROOT CAUSE
KEGAGALAN MANAGEMEN
DALAM MENEGAKAN DAN
MEMENUHI STANDAR
YANG MEMADAI;
49
ROOT CAUSE
KEPEMIMPINAN DAN ADMINISTRASI
PELATIHAN MANAGEMEN
INSPEKSI TERENCANA
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
ANALISA KECELAKAAN
PERSIAPAN KEADAAN DARURAT
PERATURAN PERUSAHAAN/ORGANISASI
PELATIHAN KARYAWAN
50
ROOT CAUSE
ALAT PROTEKSI DIRI
KOMUNIKASI PRIBADI
PERTEMUAN KELOMPOK
1 2 3
Hasil penyelidikan awal, Hasil penyelidikan lanjutan,
Terjadi insiden forklift 1. Penyebab langsung: ditemukan akar masalah (root cause)
menabrak pembatas jalan Kelelahan dari penyebab dasar tersebut adalah
yang mengakibatkan Operator forklift tidak adanya pengelolaan waktu kerja
kerusakan pembatas dan 2. Penyebab Dasar: Operator dari supervisor dan kurangnya
tidak ada cedera pekerja kurang istirahat di rumah, pengawasan terkait jam kerja dari
akibat dari panjangnya jam manager
kerja di hari sebelumnya.
6 5 4
Berdasarkan prosedur yang Dari akar masalah tersebut,
Punishment yang diberikan berlaku, punishment diberikan dapat disimpulkan adanya
mengacu ke kepada level supervisor dan factor kelalaian yaitu :
prosedur/peraturan di manager karena masuk dalam - Lemahnya monitoring &
perusahaan yang berlaku kategori factor kelalaian monitoring controlling dari level
dan controlling supervisor dan manager
53
54
55
Diagram Tulang Ikan
Jembatan
Ambruk
MENGAPA ?
56
Agak gelap
Jembatan
Ada
Penyeberang
Cepat pulang
penyebrang Jembatan
Ambruk
Menyetir rambu
Ngebut angkut limbah
SIM
57
58
59
60
61
62
63
64
LOTO
LO C K O UT TAG O UT
PENGERTIAN
Lock Out Tag Out atau biasa disingkat dengan
“LOTO” merupakan sistem pengamanan dalam
bekerja dengan mematikan sumber energi.
Mengunci = Lock
Memberikan Tanda = Tag
11/9/2021
LOCK OUT
LO C K adalah sistem
penguncian sumber energi
setelah sumber energi
dimatikan agar tidak bisa
dioperasikan.
TAG OUT
TAG adalah alat
komunikasi untuk
menyampaikan bahwa
sedang dilakukan suatu
pekerjaan dan jangan
dioperasikan.
11/9/2021
TUJUAN LOTO
⚫ Mencegah terlepasnya potensi bahaya atau
energi yang tersimpan secara tiba-tiba.
⚫ Menghindari pengoperasian mesin yang
tidak terduga.
⚫ Mencegah terjadinya kerusakan pada alat
itu sendiri.
⚫ Mencegah terjadinya cidera pada pekerja.
11/9/2021
PERALATAN YAN G
DIBUTUHKAN UNTUK LOTO
⚫ Gembok dan Tanda LOTO
⚫ Pengait untuk tempat menyangkutkan
gembok dan tanda
⚫ Breaker clip untuk LOTO electrical
⚫ Blank flanges (pancake) untuk fluid line
⚫ Valve cover untuk LOTO valve
⚫ Plug bucket untuk LOTO elektrikal
11/9/2021
TUJUAN TRAINING
1.Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta mengenai dasar perencanaan dan
pelaksanaan K3 di Operasi pemboran MIGAS
3.Memberikan pengetahuan dan keahlian kepada peserta guna melakukan audit ke kontraktor
atau menjawab audit dari Perusahaan pemberi kerja
1
11/9/2021
2
11/9/2021
3
11/9/2021
4
11/9/2021
5
11/9/2021
6
11/9/2021
7
11/9/2021
8
11/9/2021
9
11/9/2021
10
11/9/2021
11
11/9/2021
12
11/9/2021
13
11/9/2021
14
11/9/2021
15
11/9/2021
16
11/9/2021
17
11/9/2021
18
11/9/2021
19
11/9/2021
20
11/9/2021
BASIC K3 MIGAS
21
11/9/2021
BASIC K3 MIGAS
BASIC K3 MIGAS
22
11/9/2021
BASIC K3 MIGAS
BASIC K3 MIGAS
23
11/9/2021
BASIC K3 MIGAS
BASIC K3 MIGAS
24
11/9/2021
BASIC K3 MIGAS
BASIC K3 MIGAS
25
11/9/2021
BASIC K3 MIGAS
BASIC K3 MIGAS
26
11/9/2021
BASIC K3 MIGAS
BASIC K3 MIGAS
27
11/9/2021
BASIC K3 MIGAS
BASIC K3 MIGAS
Aspek-Aspek Safety Pada Peralatan Pemboran MIGAS yang meliputi antara lain :
• Hoisting System (Derrick / Mast, Substructure, Rig Floor, Drawworks, Crown Block, Traveling Block,
Hook, Elevators, Drilling Line)
• Rotating System (Rotary Table, Master Bushing, Kelly Bushing, Rotary Slips, Make-Up & Break-Out
Tongs, Swivel, Kelly, Kelly Saver Sub, Drill Pipe, Drill Collar, Specialized Down Hole Tools, Bit)
• Circulating System (Drilling Fluid / Mud, Mud House, Steel Mud Pits /Tanks, Mixing Hopper, Chemical
Mixing Barrel, Bulk Mud Storage Bins, Water Tank, Reserve Pits, Discharge & Return Lines, Stangpd Pipe,
Rotary Hose, Mud Pumps, Special Pumps & Agitators, Settling Tanks, Mud-Gas Separator, Shale-Shaker,
Degasser, Desander, Desilter)
• Blowout Prevention System (Accumulator, BOP Stack, Choke Manifold, Kill Line)
• Power System (Prime Movers, Power Transmission System)
• Support Equipment seperti Crane, Dozer, Forklift, Backhoe, Excavator, Vacuum Truck dan Alat-Alat
Transport lainnya
28
11/9/2021
29
11/9/2021
TUJUAN TRAINING
1.Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta mengenai dasar perencanaan dan
pelaksanaan K3 di Operasi Pertambangan Mineral & Batubara
BASIC K3 PERTAMBANGAN
BASIC K3 PERTAMBANGAN
BASIC K3 PERTAMBANGAN
BASIC K3 PERTAMBANGAN
11/9/2021
BASIC K3 PERTAMBANGAN
HSE Mining
1. AK3 Umum
2. SMK3
3. POP / POM (PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA / PENGAWAS OPERASIONAL MADYA)
11 / 9 / 2 0 2 1
Pelatihan
Integrated Management System
(QHSE AWARENESS)
ISO 9001 – ISO 14001 – ISO 45001
BIODAT
A
Nama : Indraloka Gusthia,ST,MT
TTL : Bogor, 17 Mei 1990
Pendidikan : S1 Teknik Kimia UGM
S2 Manajemen Gas UI
Pekerjaan : @PT. GSI
Nomor HP : 0878 3945 7891 1
Email : indraloka.ec@gmail.com
11 / 9 / 2 0 2 1
TUJUAN
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta pelatihan kompeten:
Dalam membuat kebijakan, sasaran, perencanaan tindakan, dan peningkatan QHSE dengan
menggunakan pendekatan proses berbasis PDCA dan Risk Management
MANFAAT
Paham Perbedaan ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001 dan
integrasi antar ketiganya
2
11 / 9 / 2 0 2 1
02 Sejarah ISO
Pemahaman IMS
Penggabungan 2 sistem atau lebih ke dalam satu sistem terpadu yang dijalankan oleh perusahaan secara formal
6
11 / 9 / 2 0 2 1
Pemahaman IMS
Pemahaman IMS
8
11 / 9 / 2 0 2 1
SEJARAH &
PENGERTIAN ISO 5
11 / 9 / 2 0 2 1
? ? ? 6
12
11 / 9 / 2 0 2 1
Professional societies
Industrial or manufacturing associations
WHO CREATES Governmental agencies or bodies
STANDARD ?? Companies
International bodies
Pengenalan ISO
Proses ISO
7
11 / 9 / 2 0 2 1
16
ORGANISASI INTERNASIONAL
UNTUK STANDARISASI (ISO)
the International Organization for Standardization
• Organisasi internasional untuk standardisasi, merupakan
federasi dunia badan-badan standar nasional anggota ISO
Badan Perusahaan/I
ISO BSN KAN Sertifikasi ndustri
17
ISO di Indonesia
9
11 / 9 / 2 0 2 1
Sejarah ISO
PD II 1943
10
20
11 / 9 / 2 0 2 1
mewajibkan 6 procedure
yang harus terdokumentasi, yaitu procedure control of
document, control of record,Control of Non conforming Product,
Internal Audit, Corrective Action, dan Preventive 2008 ISO 9001:2008
11
23
Integrated ??????
24
PENGERTIAN SISTEM
12
11 / 9 / 2 0 2 1
25
26
ISO Process
Gap Analysis
01 Design & Development
02 Implementation
03
Tinjauan sistem yang ada dan yang berlaku Terdiri dari : Executive Briefing, Training, Pengimplementasian dari hal-hal yang telah
untuk dibandingkan dengan persyaratan Penyusunan Dokumen dibuat dan ditetapkan pada fase kedua
standar ISO yang akan diterapkan Executive Briefing : Mewadahi komunikasi
internal diskusi tentang sejauh mana
kebutuhan akan pemenuhan standar yang 13
harus dilakukan dan apa yang harus
dipersiapkan untuk proses sertifikasi nanti
27
Proses Audit
Internal Audit
01 Rapat Tinjauan Manajemen
02 External Audit
03
Didahului oleh training internal audit Salah satu aktifitas yang dipersyaratkan Didahului oleh Pemilihan & Penetapan Badan
dalam ISO 9001 adalah pengawasan langsung Sertifikasi
Pemeriksaan dan penelaahan dokumentasi
oleh Top Management melalui aktifitas Rapat Menentukan layak atau tidaknya pelaksanaan
organisasi untuk menentukan bahwa sistem
Tinjauan Management sistem ISO 9001 di organisasi kita
memenuhi persyaratan standar ISO.
dibandingkan dengan standar yang harus
Dalam rapat ini dilakukan evaluasi berbagai
dipenuhi menurut ISO 9001
hal yang berhubungan dengan proses
efektifitas implementasi sistem dan
rekomendasi proyek perbaikan yang harus
dilakukan
8
External Audit
Pre-Audit
Proses permulaan yang merupakan pilihan bagi organisasi. Langkah ini boleh ada atau bisa juga tidak dilakukan
karena sesungguhnya bukan merupakan proses formal dari sistem audit yang harus dilalui. Tujuannya adalah
untuk melihat lebih awal proses implementasi sistem dalam perusahaan. Output dari audit ini menjadi masukan
untuk perbaikan sistem sebelum audit sertifikasi secara formal.
Document Audit
Proses ini disebut juga sebagai stage-1 audit, merupakan aktifitas audit formal oleh badan sertifikasi dengan
konsentrasi mengkonfirmasi kesesuaian antara dokumen yang kita buat dengan standar yang dipersyaratkan oleh
sistem.
Final Audit
14
Proses inti dari audit sertifikasi, bertujuan mengkonfirmasi pelaksanaan system ISO 9001 baik aplikasi lapangan
secara langsung, sistem pendataan dalam pemantauan proses, analisa kesesuaian proses, proses improvement
yang dilakukan dibandingkan dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standard ISO 9001
11 / 9 / 2 0 2 1
29
Penyusunan Dokumen
Level 1, Manual Dokumen. Manual dokumen yang menjadi pijakan utama pelaksanaan system
prosedur level dokumen dibawahnya.
Level 2, Prosedur. Memuat aturan umum pelaksanaan system berbasis pada Business Process yang
terjadi dalam organisasi.
Level 3, Standar Kerja / IK / WI. Memuat aturan rinci, langkah-langkah kerja, dan standar lapangan
yang harus dipatuhi oleh pelaksana langsung (operator). Biasanya bersifat sangat rinci dan teknis,
memuat gambar-gambar dan contoh teknik pelaksanaan kerja yang diminta oleh rantai proses.
Level 4, Blank Form. Formulir kosong yang disiapkan untuk mencatat data-data hasil pemantauan 15
32
DOKUMEN
16
REKAMAN
11 / 9 / 2 0 2 1
33
Dokumen Rekaman
34
Dokumen vs Rekaman
35
konsep tersebut diterjemahkan dalam bentuk klausul –klausul yang lebih detil untuk
memudahkan kita dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001, sistem manajemen
Konsep PDCA ini dapat digunakan oleh berbagai macam sistem manajemen termasuk sistem
manajemen mutu ISO 9001, sistem manajemen lingkungan ISO 14001, sistem manajemen K3
20
11 / 9 / 2 0 2 1
Pengertian PDCA
Plan:
menetapkan sasaran-sasaran dan proses-proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil-hasil
yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan organisasi.
Do:
melaksanakan proses-proses untuk mencapai tujuan
Check:
memonitor dan mengukur proses-proses dan produk, kemudian membandingkannya dengan
kebijakan-kebijakan, sasaran-sasaran dan persyaratan produk yang telah ditetapkan sebelumnya,
melakukan analisa data dan melaporkan hasil- hasilnya.
Act:
melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja proses secara kontinu.
Siklus PDCA
21
11 / 9 / 2 0 2 1
4. Organisasi
& konteknya
Jati diri dan visi misi
7.
Pendukung
&
8.Operasi
Plan Do Kepuasan
Pelanggan
Persyaratan 6. 5.
9. Evaluasi Hasil –Hasil
Pelanggan Perencana Kepemimpi
Kinerja SMM
an nan
Barang &
Jasa
Act Check
4. Kebutuhan
& Harapan
10.
pemangku
Peningkata
kepentingan
n
Organisasi
dan konteksnya
Pendukung
&
Operasi
Plan Do
Dampak dari
Isu Eksternal Sistem
Perencana Evaluasi
dan Internal Kepemimpi Manajemen
an Kinerja
nan Lingkungan
Act Check
22
4. Kebutuhan
& Harapan
pemangku Peningkata
kepentingan n
11 / 9 / 2 0 2 1
PENDEKATAN PROSES
Pendekatan proses adalah pengelolaan sumber daya sedemikian rupa sehingga dapat mengubah input menjadi
output.
Seringkali output suatu proses langsung menjadi input pada proses berikutnya. Tujuan dari pendekatan proses
adalah untuk meningkatkan efektivitas & efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan sasaran program
23
11 / 9 / 2 0 2 1
Indikator Proses
ISO 9001:2015
[Refreshing
25
Persyaratan Standar ISO 9001:2015]
Quality Management System
11 / 9 / 2 0 2 1
Terminologi
QMS = SMM
Quality Management System
=
Sistem Manajemen Mutu
52
Definisi ISO 9001 dan Quality Management System Menurut
ISO
ISO 9001 is :
53
ISO 9001
“Merupakan salah satu standar yang merupakan produk daru ISO yang berisikan prosedur terdokumentasi
dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu
proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan
atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.”
organization
organization organization
27
11 / 9 / 2 0 2 1
55
ISO 9001 menentukan apa yang “harus” organisasi lakukan, tetapi tidak “bagaimana” mereka
harus melakukannya.
56
Konsistensi Produk
28
Sumber : ISO.org
11 / 9 / 2 0 2 1
57
58
60
QUALITY EVOLUTION
NON QUALITY
CULTURE
QUALITY
INSPECTION
QUALITY CONTROL
TOTAL QUALITY
MANAGEMENT
11 / 9 / 2 0 2 1
Kepemimpinan
Keterlibatan seluruh personal
7 Pendekatan proses
32
11 / 9 / 2 0 2 1
71
33
11 / 9 / 2 0 2 1
72
Indikator Mutu
Pihak Pemangku Fokus Kepuasan Mutu
Kepentingan
73
Don’t gamble
with QUALITY
Your customer may
not give you a 34
OHSMS
(ISO 45001)
VS
SMK3
TUGAS AHLI K3
UMUM???
35
11 / 9 / 2 0 2 1
77
MENGUBAH SDM …
1 2 3
Peran Tenaga
Untuk mengembangkan, menerapkan dan memelihara cara kerja, prosedur, sistem, pengaman dan
standar untuk mengurangi menghilangkan dan mengendalikan bahaya “kecelakaan kerja” baik
thd SDM, sarana dan K3L.
36
11 / 9 / 2 0 2 1
79
ISO 45001 is
Standar Internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dengan panduan untuk penggunaannya,
untuk memungkinkan sebuah organisasi secara proaktif meningkatkan kinerja K3-
nya dalam mencegah cedera dan kesehatan yang buruk.
OHSMS is
Bentuk pencegah insiden menjadi serangkaian proses yang sistematis dan
berkelanjutan (didukung oleh penggunaan metode dan alat yang tepat) dan
dapat memperkuat komitmen organisasi untuk secara proaktif
Sumber : ISO.org meningkatkan kinerja K3-nya
• ISO 45001 tidak menyatakan kriteria khusus untuk kinerja OH & S, juga bukan preskriptif tentang
desain sistem manajemen OH & S.
• ISO 45001 tidak secara spesifik menangani masalah seperti keamanan produk, kerusakan
properti atau dampak lingkungan, dan organisasi tidak diharuskan untuk mempertimbangkan
masalah ini kecuali mereka menghadirkan risiko bagi para pekerjanya.
• ISO 45001 tidak dimaksudkan sebagai dokumen yang mengikat secara hukum, ini adalah alat
manajemen untuk penggunaan sukarela oleh organisasi untuk menghilangkan atau 37
Source : ISO.org
11 / 9 / 2 0 2 1
Source : ISO.org
produktif
11 / 9 / 2 0 2 1
ISO
SMK3 Mandatory
Kebijakan
45001
Volunteer
Nasional
(1996)
PP 50/2012
Berintegrasi dg
mengantikan
ISO 9001 dan
Permenaker
14001
05/1996
SMK3 (PP.50/2012)
VS
ISO 45001:2018
39
11 / 9 / 2 0 2 1
Ketika perusahaan harus memilih mana yang harus diterapkan terlebih dahulu,
mungkinada opsi yang harus dipikirkan terkait motif dan tujuan sertifikasi,
apakah untuk:
Memenuhi persyaratan / proses bisnis di tingkat global, seperti ekspor impor
dimana perusahaan dituntut untuk memiliki sertifikasi yang diakui secara global
ketika berhubungan dengan customer / supplier;
40
11 / 9 / 2 0 2 1
41
Keduanya merupakan hal yang penting. Karena ISO 45001 dan SMK3
memiliki tujuan yang sama untuk mencegah resiko terjadinya Kecelakaan
Kerja. Apakah keduanya bisa dilaksanakan secara bersamaan/integrasi?
Tentu saja bisa karena sebagaimana yang dijelaskan pada bagian diatas
bahwa antara ISO 45001 dan SMK3 memiliki persamaan pada elemen
yang akan dijalankan pada proses implementasinya.
42
11 / 9 / 2 0 2 1
A + T + T + I + T + U + D + E = 100 %
Take
One minute to write a safety rule
One hour to hold a safety meeting
One week to plan a safety program
One month to put it in operating
One year to win a safety award
One life time to make a safe worker
Bu it takes only
Proses Menetapkan
MelakukanMonitor dan Review
Konteks
Komunikasi dan Konsultansi
Penilaian Risiko
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
Evaluasi Risiko
44
Perlakuan
terhadap Risiko
11 / 9 / 2 0 2 1
95
MANAJEMEN RISIKO
• Identifikasi sumber bahaya
• Penilaian risiko
• Pengendalian risiko
PROGRAM
K3
S M A R T
96
45
11 / 9 / 2 0 2 1
Penilaian Risiko
3 - Sedang 4 - Kritikal
5 - Bencana
4 - Mungkin terjadi
5 - Hampir pasti
PRINSIP DASAR
PENCEGAHAN
o Efektif (effectiveness)
o Murah (low cost)
o Dapat dilaksanakan (feasible)
Cepat terealisir (soon as posible)
47
o
11 / 9 / 2 0 2 1
HIRARKI PENGENDALIAN
OHSAS 18001
48
11 / 9 / 2 0 2 1
Pengenalan
ISO 14001:2015
Environmental
Management System
(EMS)
104
Penggundulan
1 Kerusakan Atmosfer 4 Hutan
Apa yang Menjadi
Perhatian Para 2
Penipisan Lapisan
5 Polusi
Pemerhati Ozon
Lingkungan
Penipisan Sumber
3 Hujan Asam 6
Daya Alam
49
11 / 9 / 2 0 2 1
50
11 / 9 / 2 0 2 1
51
11 / 9 / 2 0 2 1
52
11 / 9 / 2 0 2 1
111
ISO 14001 is
EMS/SML is
Pendekatan sistematis dan pengendalian proses untuk mengendalikan
aspek-aspek bisnis Anda yang memiliki dampak signifikan terhadap
lingkungan.
Sumber : ISO.org
•Menunjukkan kepatuhan dengan persyaratan hukum dan peraturan saat ini dan di masa depan
• Meningkatkan keterlibatan kepemimpinan dan keterlibatan karyawan
• Meningkatkan reputasi perusahaan dan kepercayaan para pemangku kepentingan melalui komunikasi strategis
• Mencapai tujuan bisnis strategis dengan memasukkan isu-isu lingkungan ke dalam manajemen bisnis
• Memberikan keunggulan kompetitif dan keuangan melalui peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya
• Mendorong kinerja pemasok lingkungan yang lebih baik dengan mengintegrasikannya ke dalam sistem bisnis
organisasi
53
Source : ISO.org
11 / 9 / 2 0 2 1
54
11 / 9 / 2 0 2 1
1. Kebijakan Lingkungan
Kebijakan lingkungan harus terdokumentasi dan dikomunikasikan kepada seluruh
karyawan dan tersedia bagi masyarakat, dan mencakup komitmen terhadap perbaikan
berkelanjutan, pencegahan pencemaran, dan patuh pada peraturan serta menjadi
kerangka kerja bagi penetapan tujuan dan sasaran.
2. Perencanaan
Mencakup indentifkasi aspek lingkungan dari kegiatan organisasi, identifikasi dan akses
terhadap persyaratan peraturan, adanya tujuan dan sasaran yang terdokumentasi dan
konsisten dengan kebijakan, dan adanya program untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang direncanakan (termasuk siapa yang bertanggung jawab dan kerangka waktu)
56
11 / 9 / 2 0 2 1
57
11 / 9 / 2 0 2 1
58
11 / 9 / 2 0 2 1
124
59
11 / 9 / 2 0 2 1
Risk
Management
Principles (4.)
Integrated
Structured and Comprehensive
Customised
Inclusive
Dynamic
Best Available Information
Human and Culturan Factors
Continual Inprovement
Risk
Management
Framework (5.)
Integration (5.3)
Design (5.4)
Implementation (5.5)
Evaluation (5.6)
60
Improvement (5.7)
11 / 9 / 2 0 2 1
Risk
Management
Process (6.)
Scope, Context, Criteria (6.3)
Risk Assessment (6.4)
Risk Treatment (6.5)
61
11 / 9 / 2 0 2 1
62
11 / 9 / 2 0 2 1
Bab-bab ini dirancang sesuai dengan struktur dalam Annex SL, yaitu suatu High
Level Structure yang merupakan acuan dasar yang sama bagi semua struktur
sistem manajemen (QHSE) 63
11 / 9 / 2 0 2 1
1. Lingkup / Scope
Klausul ini menerangkan tentang organisasi apa saja yang dapat
menerapkan ISO yang dimaksud
134
2. Acuan Normatif
Dokumen yang dijadikan acuan dalam menerapkan SMM ISO
9001:2015, dalam hal ini adalah ISO 9000:2015 Kosa Kata ISO
9001:2015.
64
135
11 / 9 / 2 0 2 1
136
137
138
139
140
• Perubahan Perencanaan
141
142
143
9. Evaluasi Kinerja • Analisis dan evaluasi terkait dengan : kesesuaian produk dan
jasa; tingkat kepuasan pelanggan; kinerja dan efektivitas
sistem manajemen; efektivitas perencanaan; efektivitas
tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluang; 68
kinerja penyedia eksternal; perbaikan lain untuk sistem
manajemen
• Audit internal
• Tinjauan Manajemen
11 / 9 / 2 0 2 1
144
145
AUDIT SISTEM
MANAJEMEN
BERDASARKAN
ISO 19011 :2018
TOPIK
EVOLUSI PERUBAHAN
PENGERTIAN
STANDAR ISO STANDAR ISO
AUDIT
19011 19011
PENGERTIAN AUDIT
Proses yang ’sistematik, mandiri,
dan terdokumentasi’ untuk
mendapatkan ’bukti audit’, dan
mengevaluasinya secara
‘objektif’ untuk menentukan
2
sejauh mana ’kriteria audit’
dipenuhi
11 /9 /2 0 2 1
SNI-19-19011-2005
Guidelines on Quality and/or Environmental
(ISO 19011:2002) ManagementSystem Auditeeng
SNI-19-19011-2009
Guidelines on Quality and/or Environmental
(ISO 19011: 2008) Management System Auditeeng
ISO9011:2011 ISO9001:2018
20 26
&
11 /9 /2 0 2 1
Sistem Manajemen
•Serangkaian elemen yg saling
terkait & berinteraksi dari
organisasi utk menetapkan
16
Proses
• Serangkaian kegiatan yg saling berkaitan atau berinteraksi yg
menggunakan masukan utk memberikan hasil yg diinginkan
Kinerja
6
• Hasil yg terukur
Efektifitas
• Sejauh mana kegiatan yg direncanakan direalisasikan dan hasil yang
direncanakan tercapai
11 /9 /2 0 2 1
7
11 /9 /2 0 2 1
TIPE AUDIT
TIPE AUDIT
9
11 /9 /2 0 2 1
PRINSIP AUDIT
Integritas • Dasar profesionalisme (jujur, bertanggungjawab, tidak berpihak, unbias, sensitive thp
pengaruh, bdsr kompetensi)
Pemaparan dgn Adil • Memaparkan kebenaran & akurat hasil audit. Komunikasi dilakukan dgn jujur, akurat,
objektif, tepat waktu, jelas, lengkap.
Mandiri • Tidak berpihak dan objektif , serta bebas dari bias dan konflik kepentingan
• Metode yg rasional utk mencapai kesimpulan audit yg handal & dan dapat di-ulang dgn proses audit yg
Berlandaskan Risiko • Utk memastikan audit difokuskan pada hal2 yg signifikan bagi Klien & utk mencapai tujuan
program audit
Alur Proses
Manajemen
Program Audit
(ISO 19011:2018)
11
11 /9 /2 0 2 1
KOMPETENSI AUDITOR
KOMPETENSI AUDITOR
12
11 /9 /2 0 2 1
KOMPETENSI AUDITOR
KOMPETENSI AUDITOR
Evaluasi Kompetensi Auditor
13
11 /9 /2 0 2 1
KOMPETENSI AUDITOR
Perilaku Personil Auditor
• Etis, • Tegas,
• Terbuka, • Percaya diri,
• Diplomatis, • Ulet,
• Suka memperhatikan, • Terbuka untuk peningkatan,
• Cepat mengerti • Peka terhadap budaya,
• Luwes, • Kolaboratif,
• Tangguh,
ISO
19011:2018
CORE VALUE
14
11 /9 /2 0 2 1
ALUR PROGRAM
AUDIT
SIKLUS AUDIT
15
11 /9 /2 0 2 1
PROGRAM AUDIT
Program Audit – PLAN mencakup hal sebagai berikut :
PROGRAM AUDIT
Ruang lingkup audit :
16
11 /9 /2 0 2 1
PROGRAM AUDIT
Ruang Lingkup Program :
PROGRAM AUDIT
Langkah-Langkah Program Audit
17
11 /9 /2 0 2 1
PROGRAM AUDIT
Implementasi Program Audit - DO
PROGRAM AUDIT
1ST Party
2nd Party
FLOW AUDIT
3rd Party
18
11 /9 /2 0 2 1
PROGRAM AUDIT
PROGRAM AUDIT
Pengawasan dan Peninjauan Ulang program Audit - CHECK
REPORT TO
19
11 /9 /2 0 2 1
PROGRAM AUDIT
Audit Improvement - ACTION
PELAKSANAAN AUDIT
Mulai Audit
20
11 /9 /2 0 2 1
PELAKSANAAN AUDIT
Review Dokumen
PELAKSANAAN AUDIT
Persiapan Pelaksanaan
1. Rencana
• Tujuan-tujuan audit
• Kriteria audit dan referensi dokumen
• Ruang lingkup audit (tanggal dan tempat, waktu, alokasi sumber daya,
peran dan tanggungjawab)
21
Contoh Audit Plan
11 /9 /2 0 2 1
PELAKSANAAN AUDIT
Persiapan dan Pelaksanaan
PELAKSANAAN AUDIT
Persiapan dokumen audit
22
11 /9 /2 0 2 1
PELAKSANAAN AUDIT
Teknik pelaksanaan audit
Karena waktu dan sumber daya pelaksanaan audit yang terbatas, maka perlu
dilakukan audit secara sampling. Teknik sampling dapat berupa :
PELAKSANAAN AUDIT
23
11 /9 /2 0 2 1
PELAKSANAAN AUDIT
Checklist Audit
PELAKSANAAN AUDIT
Checklist Audit
Dalam checklist audit dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut sebagai acuan pertanyaan :
24
11 /9 /2 0 2 1
PELAKSANAAN AUDIT
Opening Meeting
PELAKSANAAN AUDIT
Metode Wawancara Audit
25
11 /9 /2 0 2 1
PELAKSANAAN AUDIT
Metode Wawancara Audit
PELAKSANAAN AUDIT
Metode Wawancara Audit
26
11 /9 /2 0 2 1
PELAKSANAAN AUDIT
Metode Wawancara Audit
Penting untuk diperhatikan dan dicatat
PELAKSANAAN AUDIT
AWAS!
27
11 /9 /2 0 2 1
PELAKSANAAN AUDIT
Hal Yang Sering Terjadi Saat Wawancara Audit
PELAKSANAAN AUDIT
HARAP DI INGAT!
28
11 /9 /2 0 2 1
TEMUAN AUDIT
TEMUAN AUDIT
Pengumpulan bukti audit dilakukan sesuai rencana audit
Bukti
Bukti Fisik
Kesaksian
Merujuk pada sesuatu yang dapat dilihat/ Dikumpulkan dari wawacara personil 29
disentuh, dikumpulkan dengan pengamatan
langsung peralatan/ proses, peralatan
Bukti teknik, operasi, admin/ manajerial.
Bukti ini menyediakan suatu kontek
pengukuran/pemantauan, dll Objektif untuk memahami informasi yang
terverifikasi bersifat fisik & dokumentasi.
11 /9 /2 0 2 1
TEMUAN AUDIT
Pengumpulan bukti audit dilakukan sesuai rencana audit
TEMUAN AUDIT
30
11 /9 /2 0 2 1
TEMUAN AUDIT
Temuan Audit : Opportunity For Improvement (OFI)
TEMUAN AUDIT
Temuan Audit : Sesuai/Memenuhi Persyaratan
31
11 /9 /2 0 2 1
TEMUAN AUDIT
Temuan Audit : Ketidaksesuai/Tidak Memenuhi Persyaratan
TEMUAN AUDIT
Konsep P-L-O-R
32
11 /9 /2 0 2 1
TEMUAN AUDIT
Menetapkan Kesimpulan Audit
TEMUAN AUDIT
Menetapkan Kesimpulan Audit
‘Kesimpulan audit harus mampu menjawab Tujuan Audit’
CLOSING AUDIT
Dipimpin Ketua Tim Audit, dihadiri oleh Anggota Tim Audit,
Wakil Manajemen Auditee, & PIC fungsi/proses yang di-audit,
Klien Audit, pihak berkepentingan lain.
Agenda utama memaparkan ‘temuan audit dan kesimpulan
audit’
Derajat kerincian pertemuan penutupan mempertimbangkan
keefektifan SM dalam mencapai tujuan, termasuk pertimbangan
“konteks, risiko dan peluang”
Terbiasanya Auditee dengan proses audit juga harus
dipertimbangkan selama pertemuan penutupan untuk
memastikan tingkat kerincian yang benar diberikan kepada
peserta pertemuan
CLOSING AUDIT
34
11 /9 /2 0 2 1
CLOSING AUDIT
Paparan Ketua Tim Audit tentang:
Proses audit, termasuk kendala/hambatan (bila ada);
Bukti audit dikumpulkan berdasarkan sampling;
Situasi yang dijumpai selama audit yang dapat mengurangi tingkat kepercayaan
kesimpulan audit;
Metode pelaporan;
Bagaimana temuan audit ditindak-lanjuti berdasarkan proses yang disepakati;
Konsekuensi yang mungkin timbul dari tidak ditanganinya dgn baik temuan
audit;
Hasil temuan audit dan Kesimpulan audit
Kegiatan paska audit (C-A-P-A dan batas waktu penyelesaian)
Proses penanganan keluhan dan banding
CLOSING AUDIT
Tindak Lanjut Oleh Auditee
35
11 /9 /2 0 2 1
LAPORAN AUDIT
Lengkap
Akurat
Ringkas
Jelas
LAPORAN AUDIT
Isi Laporan Audit Menc akup :
Tujuan audit;
Lingkup audit (khususnya organisasi Auditee, dan fungsi/proses yang diaudit)
Identifikasi klien audit;
Identifikasi tim audit dan peserta Auditee dalam audit;
Tanggal dan lokasi kegiatan audit dilaksanakan;
Kriteria audit;
Temuan audit dan bukti terkait;
Kesimpulan audit; 36
Pernyataan mengenai derajat pemenuhan kriteria audit;
Perbedaan opini yg belum terselesaikan antara Tim Audit dan Auditee
Risiko bahwa bukti audit yg diuji tidak mewakili karena audit didasarkan atas
pencuplikan contoh
11 /9 /2 0 2 1
LAPORAN AUDIT
KRITERIA
FAKTA DIMANA
AUDIT
LAPORAN AUDIT
Distribusi Laporan Audit :
Diterbitkan pada peride waktu yang telah disepakati
Bila ditunda, harus dikomunikasikan kepada Auditee dan personil
penanggungjawab program audit
Laporan harus ‘bertanggal, ditinjau, & disetujui sesuai
program audit
Laporan audit didistribusikan kepada pihak-pihak
berkepentingan yang telah ditetapkan dalam program audit 37
atau rencana audit
Saat distribusi laporan audit, dipertimbangkan langkah yang
tepat untuk memastikan kerahasiaan laporan.
11 /9 /2 0 2 1
THAN
K
YOU
HAIRUDDIN B. PRASETYO
38
11 /9 /2 0 2 1
1
11 /9 /2 0 2 1
2
11 /9 /2 0 2 1
PENDAHULUAN
KEADAAN DARURAT
(EMERGENCY SITUATION)
Emergency
▶Situasi tidak terkendali yang membahayakan personil dan
kerusakan harta benda atau lingkungan karena penyebab
dari luar dan dalam, seperti: sumber api terbuka, kagagalan
peralatan/ sistem, prilaku beresiko dilakukan oleh pekerja,
dll. Dimana peralatan tanggap darurat yang ada tidak
bekerja secara efektif.
5
11 /9 /2 0 2 1
Bencana (Disaster)
Diartikan setiap kejadian besar/bencana yang tiba-tiba atau tidak terduga yang
diakibatkan oleh baik dari dalam maupun luar operasi atau dikarenakan oleh
alam yang mengakibatkan korban kematian atau luka-luka maupun kerugian
material dalam jumlah besar, yang mana sumber daya manusia dan sarana yang
ada di tempat tersebut tidak mampu untuk menanggulangi keadaan tersebut.
Kekacauan / Kerusuhan
(Huru-Hara)
Diartikan gangguan operasi karena
terjadinya unjuk rasa,
demonstrasi dan rapat massal
oleh karyawan perusahaan atau
masyarakat sekitar kantor
sehingga dapat mengganggu
aktivitas kerja.
Korban
8
E R T Struktur/ Organization
Building Emergency Response
11 /9 /2 0 2 1
E.R.T Struktur
Building Emergency Response
E.R.P Flow
Chart
Diartikan regu yang terdiri
dari Pasukan Pemadam
Kebakaran (Fireman) dan
Pasukan Evakuasi (Floor
Warden), Regu
Penyelamatan Dokumen
dan regu P3K (First
Aiders).
Anggota ERT adalah tenaga
terlatih yang dididik
khusus untuk melakukan 9
pemadaman kebakaran,
evakuasi, P3K pada gedung
sesuai fungsinya.
Kebakaran
Karyawan
KEBAKARAN
Mengetahui
▶Huru-hara
11
11 /9 /2 0 2 1
13
DETEKTOR
AUDIBLE ALARM
INPUT
Nyala
Asap
OUTPUT
14
ANN HYDRANT
MCFA
15
11 /9 /2 0 2 1
TUGAS & ▶
terakhir
Mengadakan konsultasi dan melaporkan perkembangan
TANGGUNG selama keadaan gawat darurat berlangsung kepada
Director
Kordinator REGU
TANGGAP DARURAT
(1)
FLOOR/
7. Memastikan semua personil
berkumpul di tempat yang
18
11 /9 /2 0 2 1
FIRST AIDER
TUGAS UMUM
1. Melakukan inspeksi Alat Pemadam Api Ringan dan meyakinkan pada posisi
yang benar
2. Meyakinkan peralatan alarm kebakaran dalam keadaan baik
3. Memadamkan kebakaran saat api kecil, bilamana adanya karyawan tidak
berani memadamkannya
4. Melaporkan kejadian kebakaran kepada Fire Warden Coordinator, dan bila
api besar untuk berhubungan dengan Building Management
19
11 /9 /2 0 2 1
▶ PUMP-MAN
- Paham/ Trampil
Mengaktivkan Pompa
Pemadam
- Mengerti Kode Komunikasi
dengan Firehose Team
- Menggerti ERP/SOP kondisi
Fire Emergency
EMERGENCY
ELECTRICAL MAN
▶ Adalah personel yang bertugas
menghentikan POWER/
memutus arus listrik pada saat
situasi Emergency (Kebakaran,
Gempa & Banjir Bah). Swicth-
off;
▶ Segera menuju lokasi Power
Swicth-off berada setelah
mendapat perintah dari ERT
Cordinator dan segera
menekan tombol EMERGENCY
Swicth-off
▶ Melaporkan kepada ERT 21
Cordinator bahwa Power/Arus
Listrik telah terputus
NON THERMAL
(ASAP & GAS)
Mengancam
keselamatan manusia
THERMAL
Kerusakan/kerugian
Asset & Lingkungan
200
Kerusakan fatal berupa kekeringan kulit
180 dalam waktu 30 detik
150
Tidak dapat ditolerir dalam 5 menit
120 Tidak dapat ditolerir dalam 15 menit
Tidak dapat ditolerir dalam 25 menit
95
23
PHOSGENE (COCl2)
Tak berwarna dan tak berbau, terjadi pada saat mesin pendingin /
gas freon bertemu dengan nyala api
Pengaruh keracunan baru tampak setelah beberapa jam
menghirup.
Berbau pengap seperti jerami busuk pada 6 ppm, menyebabkan
batuk dan perih dimata. 25 ppm dapat menyebabkan kematian. Building Emergency Response
TERPERANGKAP
GEMPA BUMI
26
JENIS GEMPA
1. GEMPA METEORIK
2. GEMPA TANAH RUNTUH
3. GEMPA LETUSAN / LEDAKAN
4. GEMPA TEKTONIK
27
A. Di dalam Gempa
1. Berlindunglah dan bertahanlah di bawah meja
(Konsep :DROP-COVER-HOLD ON. Tetap ditempat dan
evakuasi/keluar saat Goncangan selesai.
2. Apabila anda berada di gang (koridor) berjongkoklah,
GEMPA BUMI dengan dengan bagian punggung bersandar ke
tembok, tutupi kepala anda dengan lengan dan leher
dengan telapak tangan.
3. Hindari partisi jendela, lemari arsip dan barang-
barang yang tidak aman seperti mesin tik komputer
dsb.
KONSEP DROP-COVER-HOLD ON
1. TUNDUKAN BADAN
& LINDUNGI KEPALA
2. BERLINDUNG DI
TEMPAT BERATAP KERAS
3. MERINGKUK &
BERPEGANGAN 28
1. Lakukan langkah-langkah
pengamanan terhadap semua
fasilitas yang ada, berkoordinasi
dengan Pim-Pro
2. Lokalisir dan amankan area dari
Tugas-tugas orang-orang yang tidak
berkepentingan.
Security 3. Membantu Tim Tanggap Darurat.
4. Membantu pengamanan dan
evakuasi apabila terdapat korban
yang memerlukan tindakan medis
THANK YOU
30
60
11 / 9 / 2 0 2 1
Pelatihan Basic
Fire Fighting
Menjelaskan Prinsip-
prinsip Dasar
Penanggulangan
Kebakaran dan
Media Pemadamannya
Serta Kebutuhan Personil 1
TUJUA
N
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta pelatihan kompeten:
Dalam menentukan pemilihan jenis APAR sesuai jenis kebakaran
berdasarkan Permenaker No.04 Tahun 1980 serta mampu menentukan
kebutuhan personil kebakaran di dalam tempat kerja sesuai Kepmenaker
186 Th. 1999.
MANFAAT
Memiliki kompetensi tambahan secara individu dan menambah
kapasitas diri terutama dalam pemahaman cara penanggulangan
kebakaran sehingga dapat memberikan masukkan kepada
pengurus di tempat kerja dalam mematuhi peraturan perundan-
2
undangan yang berlaku.
4
11 / 9 / 2 0 2 1
OUTVIE
W TOPIK
HARI INI
:
1.Teori Api dan Penyebab Kebakaran
2. Jenis- jenis Kebakaran
3. Jenis-jenis alat proteksi kebakaran 3
5
11 / 9 / 2 0 2 1
DASA 02
Kepmenaker No.186 Tahun 1999 => Unit
penanggulangan kebakaran, klasifikasi
R bahaya kebakaran
M
APAR
PEMAHAMAN
Apakah API ??
Suatu proses kimia yaitu proses
oksidasi cepat yang
menghasilkan asap, panas dan
cahaya.
6
11 / 9 / 2 0 2 1
53o C
141o C
68o C
182o C
79o C
201o C
260o C
93o C
7
11 / 9 / 2 0 2 1
POWDER
FOAM
8
HALON
11 / 9 / 2 0 2 1
13
11 / 9 / 2 0 2 1
4. Jenis Halon
Bahannya terdiri dari ikatan metan & halogen (Yodium fluor, Chlor & Brom)
16
Bagian-bagian APAR
DRY CO
CHEMICAL 2
11
17
11 / 9 / 2 0 2 1
Tipe konstruksi
STORAGE
PRESSURE
CO
2
( N2 )
CARTRIDGE
Tipe konstruksi
Tipe konstruksi
13
21
11 / 9 / 2 0 2 1
PRINSIP PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
Bahan Bakar, O2 Mencegah
,sumber Energi Penyalaan
Proses
Penyalaan
Pemadaman pada
api timbul tahap dini
Pendinginan Lanjut,
Surut mencegah Backdraft
diruang tertutup
11 / 9 / 2 0 2 1
Kebakaran/api menyalabebas
Asap dan gas yang sangat panas berkumpul
di permukaan langic -langit
TAHAPKEADAAN MANTAP
ROLLOVE
R
15
BACKDRA
FT
Masuknya oksigen secara tiba-tiba pada suatu ruangan
tertutup pada tahap kebakaran mulai surut dengan
kondisi gas CO yang belum terbakar cukup banyak dan
oksigen kurang, sehingga mengakibatkan kebakaran dan
ledakan dari arah sumber masuknya oksigen tersebut
Tanda-tanda backdraft :
16
• Panas Pintu dan pegangannya
• Asap dari celah/bukaan
• Asap masuk kembali melalui bukaan
• Suara mendesis atau raungan
11 / 9 / 2 0 2 1
Penanggulangan Kebakaran
tempat
di Kerja
Kepmenaker
sesuai 186
Th.1999
28
17
29
11 / 9 / 2 0 2 1
Lihat Lampiran I
Training
Kemnaker
:
Kelas
Kelas
Kelas
C
A 30
Kelas
18
31
11 / 9 / 2 0 2 1
19