PINAGO UTAMA
SISTEM MANAGEMEN K3
PROSEDUR
RENCANA PENGENDALIAN KEADAAN DARURAT
No. PU - 21
DAFTAR ISI
Doc.
PU - 21
No.
STANDAR OPERASIONAL PROCEDURE Rev.
0
No.
Issue 01 Nopember
PROSEDUR RENCANA PENGENDALIAN Date 2012
KEADAAN DARURAT Page 2 of 21
PT. PINAGO UTAMA
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
1.0. TUJUAN-------------------------------------------------------------------------------------------- 3
4.0. DEFINISI------------------------------------------------------------------------------------------- 3
6.0. PROSEDUR---------------------------------------------------------------------------------------8
8.0. LAMPIRAN-------------------------------------------------------------------------------------17
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk memberikan petunjuk mengenai langkah-langkah
yang perlu diambil didalam pengendalian keadaan darurat secara cepat dan tepat
sehingga dapat mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan.
2. RUANG LINGKUP
2.1 Prosedur ini diberlakukan di lingkungan PT Pinago Utama. Prosedur ini
meliputi strategi pengendalian, organisasi, sistem komunikasi dan sistem
pelaporan.
2.2. Prosedur ini mengatur secara umum tindakan yang dilakukan untuk setiap
keadaan darurat. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan
kepada setiap pihak yang berwenang guna melakukan tindakan yang sesuai
dengan kondisi saat itu.
3. REFERENSI
3.1 Permenaker No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
3.2 Pedoman SMK3 PT. PINAGO UTAMA
3.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2012
4. DEFINISI
4.1 Keadaan darurat : Suatu kejadian atau situasi yang tidak dikehendaki
terjadi secara tiba-tiba dan dapat berkembang cepat sehingga menimbulkan
bahaya yang mengancam jiwa, harta benda, proses produksi maupun
kerusakan lingkungan yang lebih besar.
4.2 Darurat kecil : Keadaan darurat dimana potensi kerugian hanya berdampak
pada satu unit kerja tersebut saja atau tidak mengancam jiwa.
4.3 Darurat besar : Keadaan darurat dimana potensi kerugian berdampak pada
korban jiwa, atau jalannya operasi perusahaan. Termasuk dalam kategori ini
adalah kejadian yang berdampak kerugian pada fasilitas umum.
4.4 Regu Pengendali Keadaan Darurat adalah Regu yang merupakan kesatuan
dari fungsi-fungsi pengendalian keadaan darurat yang terdiri dari :
a. Fire Chief
b. Tim Pemadam inti
c. TimTanggap Darurat
d. Regu Medis
e. Regu Logistik dan Komunikasi
f. Regu Keamanan
g. Regu Pemadam
h. Regu Resque
i. Regu Evakuasi
4.5 Fire Chief adalah piminan tertinggi didalam operasi penanggulangan
keadaan darurat, dijabat oleh Papam
4.6 Tim pemadam inti adalah tim yang secara umum selalu siaga dan tanggap
dalam tindak penanggulan kebakaran diseluruh stasiun kerja yang berperan
langsung dalam operasi pengendalian darurat di lapangan. Tim ini terdiri
dari Unit Bakortiba, Unit UGD, Unit Keamanan.
4.7 Tim tanggap darurat adalah tim yang menjamin kesiapan peralatan
penanggulangan keadaan darurat dan mengkoordinir pelaksanaann operasi
penanggulangan keadaan darurat.
4.8 Regu Medis adalah regu yang disiagakan untuk menangani P3K dan
komunikasi pertolongan medis pada keadaan darurat.
4.9 Regu logistik dan komunikasi adalah regu yang menjamin kesiapan supplay
logistik, komunikasi dan pelayanan humas pada keadaan darurat.
4.10 Regu keamanan adalah regu yang menjamin keamanan evakuasi jiwa,
dokumen dan harta benda pada keadaan darurat.
4.11 Regu pemadam adalah regu yang dihunjuk untuk membantu tim pemadam
inti dalam tindak penanggulangan kebakaran diseluruh stasiun kerja.
4.12 Regu Resque adalah regu penyelamat yang dihunjuk membantu regu medis
dalam mengevakuasi korban kecelakaan kerja.
4.13 Regu Evakuasi adalah regu yang dihunjuk untuk membantu regu keamanan
dalam mengevakuasi jiwa pada keadaan darurat.
4.14 Tempat Berkumpul Keadaan Darurat (Titik Evakuasi) :
Suatu tempat yang dianggap aman di lokasi kerja bila terjadi keadaan
darurat, dimana karyawan yang tidak terlibat langsung dalam operasi
pengendalian akan berkumpul di tempat tersebut.
4.15 Evakuasi :Suatu kondisi dimana situasi sudah tidak dapat di kontrol lagi
sehingga diperlukan evakuasi terhadap karyawan yang berada di lokasi
tersebut.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1 Tahap awal pengendalian : Penyampaian informasi kejadian :
6.1.1 Setiap karyawan yang mengetahui, melihat atau mengalami suatu
keadaan darurat (lihat definisi) WAJIB untuk menyampaikannya langsung
/ segera ke Mandor penanggung jawab daerah tersebut.
6.5. Organisasi
6.5.1. Bagan Organisasi
Bagan Organisasi Pengendalian Keadaan Darurat dapat dilihat pada
gambar 1.
6.5.2 Ka Pusdal
Pimpinan tertinggi di dalam pengendalian keadaan darurat adalah
Kepala Pusdal.
Kepala Pusdal dijabat oleh Kepala Dinas penanggung jawab daerah
tersebut. Manajer Unit atau pejabat yang ditunjuk oleh Manajer Unit
akan memimpin langsung Pusdal bila keadaan darurat berdampak pada
fasilitas umum.
Anggota Pusdal terdiri dari Manajer Unit dan Kepala Dinas.
6.5.4 Ka Kodal
Komando pengendalian di lapangan dipimpin oleh Ka Kodal.
Ka Kodal dijabat oleh Asisten. Dalam hal Asisten belum tiba dilokasi
kejadian maka Ka Kodal dijabat sementara oleh petugas yang tertinggi
kedudukannya di tempat dimana keadaan darurat terjadi.
6.5. Komunikasi
7 DOKUMEN KETERKAITAN
7.1 Prosedur Penanganan Kecelakaan Kerja, PU–P2K3-PRO-K3-000
8 LAMPIRAN
8.1 Bagan Organisasi Pengendalian Keadaan Darurat
8.2 Jalur Komunikasi Keadaan darurat
8.3 Daftar Pejabat Pusdal
8.4 Nama Pejabat Kunci dan Nomor Telepon
Bagan Organisasi
Pengendalian Keadaan Darurat
Bagan 1
Ka. PUSDAL
( ................ )
Anggota :
Kepala Dinas, sesuai
kebutuhan operasional
Ka Kodal
( ................)
Emergency
Situation
Ka Kodal
(Petugas Senior di lokasi)
Radio K3
Frequensi :
MHz
Petugas Bakortiba
dan K3 Inspeksi Petugas RS
personnel
Petugas
Pengamanan
Unitpenunjang
lainnya
Ka Pusdal
................
Sistem Managemen K3 PT. Pinago Utama
Doc.
PU - 21
No.
STANDAR OPERASIONAL PROCEDURE Rev.
0
No.
Issue 01 Nopember
PROSEDUR RENCANA PENGENDALIAN Date 2012
KEADAAN DARURAT Page 21 of 21
PT. PINAGO UTAMA
01.
02.
03.
04.
05.