Anda di halaman 1dari 7

Panduan Penggunaan Dan Pemeliharaan

Peralatan Tangan (Hand Tool)


Palu, kunci pas, pahat, tang, obeng dan peralatan tangan (non-powered hand tool) lainnya seringkali
disepelekan sebagai sumber potensi bahaya di tempat kerja. Padahal dalam penggunaannya,
peralatan tangan ini bisa membahayakan dan mengakibatkan cedera bagi pekerja. Bahkan di
Amerika, diperkirakan 8 persen dari total kerugian perusahaan akibat kecelakaan kerja, disebabkan
oleh insiden yang terkait dengan peralatan tangan. Cedera yang ditimbulkan bisa berakibat fatal,
termasuk kehilangan jari atau penglihatan.

Peralatan tangan atau perkakas tangan (hand tool) adalah alat bantu kerja yang digunakan
dengan kekuatan tangan manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (power tool),
yang dalam pemakaiannya bisa dengan mudah dibawa atau dipindahkan.
Peralatan tangan dapat menyebabkan berbagai jenis cedera, antara lain:

 Tangan atau jari terpotong, tertusuk, tergores, bahkan harus diamputasi. Cedera sangat
mungkin terjadi bila peralatan tangan dirancang untuk memotong atau memindahkan logam,
kayu, atau material lainnya.
 Cedera akibat melakukan gerakan berulang. Menggunakan alat yang sama dengan gerakan
yang sama secara berulang-ulang dan dilakukan sepanjang hari bisa membahayakan otot
dan ligamen. Carpal tunnel syndrome (cedera yang mempengaruhi pergelangan tangan dan
tangan akibat tekanan pada saraf median), cedera otot, nyeri sendi dan ligamen bisa timbul
jika alat yang digunakan tidak tepat atau alat sudah tepat, tetapi salah dalam
penggunaannya.
 Cedera mata. Potongan kayu atau serpihan logam yang terbang/ melayang bisa
membahayakan mata dan berpotensi menimbulkan kebutaan sementara bahkan permanen.
 Patah tulang dan memar. Peralatan tangan yang tergelincir, peralatan yang jatuh dari
ketinggian, atau bahkan kecerobohan saat memindahkan peralatan dengan cara dilempar
bisa menimbulkan cedera serius.

Penggunaan peralatan tangan manual yang salah dan tidak tepat akan mengakibatkan cedera bagi
pekerja, rusaknya peralatan, dan kerugian lainnya. Paling penting dalam penggunaan peralatan
tangan adalah menggunakannya sesuai dengan ukuran, jenis dan fungsinya. Kesalahan penggunaan
akan mengakibatkan kerusakan dan cacat pada manusia, hasil kerja, maupun kerusakan pada alat
tersebut.
Panduan Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan Tangan
1. Palu
Palu atau martil umumnya digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan logam,
dan menghancurkan suatu objek. Palu terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan tangkai atau gagang.
Palu memiliki variasi bentuk dan fungsi, diantaranya palu paku, palu bulat, palu karet, palu plastik,
dan palu tembaga.
Penggunaan:

 Sebelum menggunakan palu, pastikan area di sekitar aman dari berbagai bentuk gangguan
 Pilih palu sesuai jenis dan fungsinya
 Periksa kelayakan palu sebelum digunakan. Pastikan kepala palu tidak longgar dan
gagangnya dalam keadaan baik. Kepala palu yang longgar, bisa terlepas, terbang dan
mengenai diri sendiri atau rekan kerja di sekitar Anda
 Bila menggunakan palu, genggam gagangnya dengan kuat agar tidak terlepas
 Mulailah menggunakan palu dengan pukulan ringan dan sedikit demi sedikit tingkatkan
kekuatannya
 Hindari memukulkan satu palu dengan palu yang lainnya. Permukaan palu yang keras bisa
retak dan serpihannya bisa terbang/ melayang mengenai anggota tubuh
 Hindari menggunakan palu menggunakan sarung tangan
 Bila Anda hendak beristirahat dan penggunaan palu belum selesai, sementara letakkan palu
di meja atau bangku kerja dengan baik, jangan terlalu pinggir karena bisa terjatuh dan
mengenai anggota tubuh pekerja yang berada di area tersebut

 
Pemeliharaan:

 Bersihkan palu dari kotoran dengan menggunakan lap


 Periksa palu secara teratur untuk mengidentifikasi adanya kerusakan
 Simpan palu di dalam kotak peralatan, lemari atau gantungan dinding

 
2. Kunci Pas
Kunci pas/ open end spanner/ wrench berfungsi untuk mengencangkan dan melepas baut atau mur.
Untuk mengidentifikasi jenis dan ukuran kunci pas, Anda bisa melihatnya pada permukaan kunci.
Penggunaan:

 Pilih kunci pas sesuai ukuran baut atau mur


 Pasang kunci pas hingga rahang-rahang sepenuhnya mencengkeram kepala baut atau mur
untuk menghindari rahang slip atau terlepas
 Tarik kunci pas ke arah Anda atau kebalikannya untuk melepaskan atau mengencangkan
baut/mur
 Hindari menggunakan kunci pas yang rahang-rahangnya retak, rusak, aus, atau bundar
karena bisa menimbulkan slip dan melukai Anda
 Hindari menggunakan kunci yang kotor atau licin karena bisa terlepas dari genggaman Anda
dan menimbulkan cedera

 
Pemeliharaan:

 Jaga kunci pas tetap bersih, cukup lap menggunakan kain bersih
 Simpan kunci pas di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding
 Periksa kunci pas secara teratur untuk melihat tanda-tanda kerusakan dan keausan. Segera
ganti kunci pas yang sudah aus atau rusak.

 
3. Pahat
Pahat adalah perkakas tangan yang berfungsi untuk melubangi atau mengukir benda keras seperti
kayu, batu, atau logam. Cara penggunaan pahat sebetulnya bisa bermacam-macam tergantung
tingkat kesulitan pemahatan dan ukuran pahat yang digunakan.
Penggunaan:

 Pilih pahat sesuai ukuran objek atau benda kerja


 Gunakan pahat yang bagian matanya tidak berkarat dan masih tajam
 Genggam pahat dengan kuat dan mantap bila pemotongan berat dan ukuran pahat besar
 Genggam pahat menggunakan lima jari bila pemotongan dan ukuran pahat sedang
 Genggam pahat menggunakan dua jari bila pemotongan ringan dan memakai pahat kecil
 Arahkan mata/ ujung pahat pada benda kerja dan fokuslah pada mata pahat agar sasaran
pahatan tercapai dengan baik
 Posisikan pahat dengan kemiringan kurang lebih 30° terhadap benda kerja saat memotong
pelat logam
 Gunakan palu kayu jika Anda membutuhkan pukulan yang lebih kuat
 Waspada penempatan tangan dan jari Anda saat pemahatan untuk menghindari cedera.

 
Pemeliharaan:

 Bersihkan pahat dengan menggunakan lap setelah digunakan


 Simpan pahat dengan cara menggantungkannya pada rak atau laci. Simpan pahat agak
renggang dengan peralatan lain untuk menghindari adanya benturan dengan peralatan
tersebut
 Hindari menyimpan pahat di kotak peralatan atau rak yang terdapat peralatan tangan lain
berbahan besi. Benturan antara mata pahat dengan besi bisa menumpulkan ujung pahat
 Lakukan perawatan secara teratur dengan mengasah sisi datar pahat untuk menjaga
ketajaman mata pahat

 
4. Tang
Tang memiliki beragam fungsi antara lain untuk memotong kawat, mengencangkan baut, dan
menjepit sekaligus mengelupas kabel. Umumnya, tang terbagi atas empat jenis, yaitu:

 Tang Pemotong, Ciri-cirinya memiliki rahang tajam yang berfungsi untuk memotong kawat,
kabel plastik, dan fiber tipis. Tang jenis ini tidak cocok digunakan untuk memotong ukuran
bidang yang besar atau tebal.
 Tang Penjepit, Tang ini memiliki rahang bergerigi yang sangat rapat dengan ujung rahang
runcing untuk menjangkau celah yang kecil. Tang penjepit berfungsi sebagai penjepit kawat
atau kabel.

 Tang Pengunci, Tang ini memiliki rahang bergerigi renggang agar tidak licin saat
mengencangkan baut. 

 Tang Kombinasi, Tang kombinasi memiliki fungsi ganda untuk memotong kawat/kabel,


menjepit kawat/ kabel, dan mengencangkan atau mengunci baut/ mur. Meski berperan
ganda, tang ini memiliki kelemahan, jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet.

Penggunaan:

 Pilih tang sesuai jenis dan fungsinya


 Pegang tang dengan kuat dan mantap. Pastikan gagang tang tidak kotor atau licin karena
bisa menimbulkan slip dan mengakibatkan cedera pada tangan Anda
 Gerakkan bagian gagang tang dengan cara menekannya seperti saat menggunakan gunting
untuk memotong kabel/kawat, menjepit kabel/kawat dan mengencangkan atau
mengendurkan baut
 Jangan gunakan tang jika gagangnya rusak, kendur, patah atau kotor dengan oli atau minyak
 Jangan gunakan tang jika rahang atau celah antar rahangnya rusak, berkarat atau macet.

 
Pemeliharaan:

 Jaga kebersihan tang, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau rahang
menggunakan lap
 Ganti tang jika gagangnya patah atau rahang berkarat atau rusak
 Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding.

 
5. Obeng
Obeng dapat digunakan untuk memasang dan melepaskan pengencang-pengencang seperti baut
atau sekrup. Obeng terbagi menjadi dua jenis, diantaranya:

 Obeng standar untuk melepaskan dan memasang sekrup kepala bercelah (slotted)


 Obeng Philips untuk melepaskan dan memasang sekrup celah kembang

 
Penggunaan obeng standar:

 Pilih obeng sesuai ukuran sekrup


 Pegang obeng dengan kedua tangan untuk menghindari slip
 Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah dengan tangan
lainnya. Pegang obeng pada posisi tegak lurus dengan sekrup
 Putar obeng dengan kuat dan mantap untuk melepaskan atau memasang sekrup

 
Penggunaan obeng Philips:

 Bersihkan setiap debu dan kotoran yang mungkin menempel pada mata obeng (ujung obeng)
dengan sebatang kawat tipis atau kain bila memungkinkan
 Pilih obeng yang sesuai ukuran celah kembang sekrup atau yang memungkinkan ujungnya
menempel sepenuhnya pada ujung obeng
 Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah dengan tangan
lainnya
 Pegang obeng tegak lurus dengan sekrup untuk mencegah mata obeng rusak

 
Catatan:
 Gunakan obeng dengan mata pisaunya sesuai ukuran celah sekrup
 Jangan gunakan obeng yang gagangnya belah atau mata pisaunya tumpul atau rusak
 Jangan pernah menggunakan obeng sebagai palu, pahat, atau pengungkit
 Jangan gunakan obeng yang gagang atau mata pisaunya kotor dengan oli atau minyak.

 
Pemeliharaan

 Jaga kebersihan obeng, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau mata pisau
menggunakan lap
 Ganti obeng yang pegangannya patah atau mata pisaunya rusak
 Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding

 
Pada dasarnya, semua peralatan tangan akan terjaga keawetannya bila digunakan dengan cara yang
benar dan sesuai fungsinya. Sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada
pekerja tentang memilih alat yang tepat, bagaimana menggunakan alat yang benar, dan bagaimana
mengidentifikasi ketika alat perlu diperbaiki.
Sebelum memulai pekerjaan, pekerja disarankan untuk selalu memeriksa kelayakan alat dan ganti
atau perbaiki alat jika mengalami kerusakan. Kemudian, gunakan alat sesuai jenis dan fungsinya,
pastikan Anda menggunakan alat tersebut dengan cara yang tepat dan ergonomis. Bersihkan dan
simpan kembali peralatan tangan di rak khusus penyimpanan setelah digunakan.
Hal penting lainnya yang harus Anda perhatikan adalah gunakan alat pelindung diri (APD) pendukung
seperti pelindung tangan, pakaian pelindung dan safety goggles saat Anda bekerja menggunakan
peralatan tangan.  Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan peralatan tangan yang benar didukung
penggunaan APD yang sesuai bisa menghindarkan Anda dari cedera akibat kecelakaan kerja dan
membuat peralatan lebih tahan lama.
Semoga Bermanfaat, Salam Safety!

Anda mungkin juga menyukai