Anda di halaman 1dari 19

Keselamatan Penggunaan Perkakas Listrik

(Power Tool)
29 Mei 2017

Di Amerika Serikat, penggunaan perkakas tangan (hand tool) dan


perkakas listrik (power tool) mengakibatkan ratusan ribu pekerja
mengalami cedera serius setiap tahunnya. − Bureau of Labor
Statistics dan OSHA

Sumber: calipso-st.ru

Setiap peralatan kerja sebetulnya bisa berbahaya jika digunakan dengan


cara yang tidak tepat, bahkan ada beberapa alat yang bisa menimbulkan
bahaya serius dibanding peralatan lain, salah satunya perkakas listrik
(power tool).

Apa Itu Perkakas Listrik (Power Tool)?

Perkakas listrik (power tool) adalah peralatan kerja yang sumber tenaganya
bukan dari manusia, melainkan dari tenaga listrik atau tenaga pneumatik
(tekanan udara).

Perkakas listrik dapat mengakibatkan cedera fatal, di mana pekerja yang


menjadi korban kemungkinan bisa mengalami cacat atau tidak akan kembali
pulih sepenuhnya, bahkan dalam beberapa kasus, bisa mengakibatkan
kematian.

Berikut fakta kecelakaan yang berhubungan dengan peralatan kerja


berdasarkan data Bureau of Labor Statistics (BLS) dan Occupational Safety
and Health Administration (OSHA):

 Pada tahun 2012, kecelakaan yang berhubungan dengan peralatan


kerja menyumbang 712 kematian di semua industri.
 Sekitar 6% dari semua kecelakaan fatal di tempat kerja secara
langsung disebabkan oleh perkakas listrik.
 Survei memperkirakan, sebanyak 400.000 pekerja mengalami cedera
serius akibat perkakas tangan dan perkakas listrik setiap tahunnya.

Maka dari itu, OSHA merekomendasikan setiap pekerja untuk selalu


mengikuti prosedur bekerja aman dan melakukan tindakan pencegahan saat
menggunakan peralatan kerja, terutama perkakas listrik. Hal ini
dimaksudkan agar pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan aman
dan selamat.

Panduan Aman Menggunakan Perkakas Listrik(PowerTool)

Setiap peralatan kerja memiliki aturan penggunaan dan tindakan


pencegahan berbeda, hal ini berlaku juga untuk perkakas listrik.
Pemahaman mengenai keselamatan penggunaan perkakas listrik harus
diperhatikan agar pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan aman.

Berikut panduan aman menggunakan perkakas listrik:

Bor Listrik

Bor listrik atau bor tangan berfungsi untuk melubangi kayu, besi, atau
beton/ tembok. Bor listrik umumnya berbentuk pistol besar dengan penutup
terbuat dari plastik atau logam. Bor ini memiliki spesifikasi beragam
berdasarkan ukuran mata bor, ukuran motor, dan kecepatan.
Sumber: netnews.vn

Pada dasarnya, bor listrik akan memberikan hasil yang baik apabila
digunakan dengan kecepatan yang tepat dan menggunakan jenis mata bor
yang sesuai. Cara penggunaan bor juga harus Anda perhatikan. Memang hal
ini terlihat sepele, namun ternyata masih banyak pekerja yang belum bisa
menggunakannya dengan tepat dan memerhatikan aspek-aspek
keselamatan saat mengoperasikannya.

Keselamatan menggunakan bor listrik:

 Sebelum mengebor, ketahui media apa yang akan dibor untuk


menentukan jenis dan ukuran mata bor yang digunakan
 Gunakan alat pelindung diri (APD) di antaranya kacamata
keselamatan, sarung tangan anti getaran, sepatu keselamatan, helm
keselamatan dan earplug/ earmuff bila Anda terpapar kebisingan
 Pastikan untuk memegang bor listrik dengan hati-hati agar tidak
merusak alat atau mengakibatkan cedera
 Berikan tanda pada bagian yang akan di bor dengan menggunakan pin
punch/ penitik dan palu untuk menghindari mata bor tergelincir pada
saat pengeboran
 Gunakan selalu mata bor yang tajam untuk menjamin keselamatan
pada operasi pengeboran
 Gunakan selalu cairan pendingin untuk mendinginkan mata bor,
mengurangi tingkat keausan dan menjaga ketajaman mata bor
 Tidak diperkenankan menggunakan ukuran mata bor lebih kecil/ besar
dari ukuran mata bor yang disarankan
 Dilarang menekan mata bor dengan kaki untuk menambah kekuatan
penekanan pengeboran
 Pegang mesin bor dengan kuat agar mesin bor tidak terpental pada
saat digunakan. Bila tangan kanan memegang pelatuk, maka posisikan
tangan kiri ke belakang badan bor untuk membantu mendorong bor ke
depan saat proses mengebor terutama untuk media yang keras.

Catatan:

Sebelum memasang mata bor, pastikan steker/ colokan bor tidak terhubung
dengan stop kontak untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Untuk
cara pemasangan dan penggunaan mata bor lakukan sesuai petunjuk
produsen. Pastikan Anda menggunakan kacamata keselamatan dan APD
lainnya saat memasang mata bor.

Impact Wrench

Impact wrench adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengencangkan


dan melonggarkan baut/ mur dengan kecepatan tinggi atau rendah.
Perkakas listrik ini memiliki bentuk dan ukuran yang beragam sesuai tujuan
penggunaannya. Impact wrench terdiri dari dua tipe, yakni air impact
wrench dan electric impact wrench.

Sumber: affordabletoolstexas.com
Air impact wrench digunakan untuk hampir seluruh kebutuhan industri.
Sedangkan electric impact wrench digunakan untuk pekerjaan ringan karena
alat ini memberikan torsi yang lebih rendah daripada air impact wrench
dengan ukuran yang sama.

Keselamatan menggunakan impact wrench:

 Sebelum mengoperasikan impact wrench, gunakan APD yang


diperlukan, di antaranya kacamata keselamatan, sarung tangan anti
getaran, sepatu keselamatan, helm keselamatan dan earplug/ earmuff
bila Anda terpapar kebisingan
 Pastikan kondisi impact wrench dalam keadaan baik
 Pilih kunci shock/ socket yang sesuai dengan ukuran baut atau mur
yang akan diputar
 Jangan menggunakan kunci shock/ socket yang sudah rusak atau
aus
 Pakailah selalu minyak pelumas pada baut dan mur yang diputar untuk
memudahkan pemutaran
 Lihat dengan teliti kedudukan tombol pengatur arah putaran impact
wrench, sesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilakukan
 Pegang tegak lurus impact wrench pada kedudukan baut dan mur
yang akan diputar
 Jika menggunakan impact wrench yang cukup besar, maka posisi
tubuh harus stabil dan pegangan harus kuat
 Jangan mengoperasikan alat tanpa pembebanan. Sebab, impact
wrench akan mengalami keausan lebih cepat jika tidak memiliki beban
saat dioperasikan
 Pastikan bidang atau media yang dikerjakan terpasang kuat sehingga
tidak akan bergerak saat alat dioperasikan
 Pastikan putaran impact wrench sudah sesuai saat melepas dan
memasang baut atau mur.

Gerinda Tangan

Gerinda tangan atau biasa disebut angle grinder adalah perkakas listrik yang
digunakan untuk mengasah, memotong, menghaluskan permukaan benda
kerja, merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk
lengkungan pada benda kerja bersudut, dan membersihkan karat. Gerinda
tangan paling banyak digunakan untuk industri migas, galangan kapal,
konstruksi, pabrik metal, dan bengkel.
Sumber: hubnames.com

Berdasarkan fungsinya, awalnya gerinda tangan hanya bisa digunakan untuk


benda kerja berbahan logam. Namun kini terdapat juga gerinda tangan yang
bisa digunakan untuk benda kerja bukan logam, dengan syarat batu atau
mata gerinda yang digunakan harus sesuai dengan benda kerja. Perlu Anda
perhatikan, untuk penggunaan gerinda pada benda kerja bukan logam
dibutuhkan kehati-hatian lebih karena risiko bahaya bisa lebih besar.

Menurut data OSHA, gerinda tangan merupakan salah satu penyumbang


kecelakaan kerja terbesar di industri migas. Maka, OSHA merekomendasikan
supervisor atau safety officer harus proaktif dalam memberikan pelatihan
tentang penggunaan gerinda tangan dengan aman.

Keselamatan menggunakan gerinda tangan:

 Sebelum menggerinda, gunakan APD yang diperlukan, di antaranya


kacamata keselamatan, tameng muka (face shield), sarung tangan,
helm keselamatan, sepatu keselamatan, masker, dan earplug/ earmuff
bila Anda terpapar kebisingan
 Cabut steker/ colokan dari stop kontak ketika akan mengganti batu
gerinda
 Ganti batu gerinda menggunakan kunci standar yang sudah disediakan
 Gerinda yang digunakan untuk memotong tidak boleh digunakan untuk
ampelas
 Sebelum digunakan, pastikan penutup batu gerinda terikat dengan
baik dan tidak ada bagian yang longgar
 Pastikan batu gerinda dalam kondisi baik (tidak pecah, retak atau
terkunci), tajam dan anti slip. Gunakan batu gerinda yang sesuai
dengan media atau benda kerja yang akan di gerinda
 Pastikan batu gerinda terpasang kuat dan simetris. Batu gerinda yang
terpasang asimetris akan berisiko pecah pada putaran tinggi
 Jangan menggunakan mesin gerinda dengan kondisi batu gerinda yang
sudah berukuran kecil
 Cobalah gerinda terlebih dahulu sebelum digunakan dan pastikan
semua tombol bekerja dengan baik, gerinda tidak mengeluarkan suara
abnormal, dan putaran batu gerinda tidak menghasilkan getaran besar
 Sesuaikan penekanan dengan jenis mata gerinda, hindari menekan
terlalu kuat saat menggerinda
 Pegang mesin gerinda dengan kedua tangan untuk menstabilkan posisi
penggerindaan
 Arahkan percikan ke posisi bawah
 Pastikan posisi batu gerinda dengan permukaan material atau benda
kerja yang di gerinda harus tepat
 Pastikan area penggerindaan bebas dari bahan-bahan mudah terbakar
 Beri tahu pekerja di sekitar Anda agar tidak berada terlalu dekat saat
menggerinda
 Posisi tubuh harus stabil saat menggerinda
 Pastikan gerinda dalam keadaan mati ketika Anda menaruh gerinda ke
lantai.

Gergaji Jigsaw

Mesin gergaji jigsaw adalah perkakas listrik yang berfungsi untuk memotong
kayu dan material lainnya dengan pola potongan detail dan bervariasi,
seperti pola zig-zag, melengkung, melingkar atau berkelok.

Gergaji jigsaw memiliki mata pisau yang tipis sehingga kurang cocok
digunakan untuk memotong papan tebal karena bisa menghasilkan
potongan yang kurang rata. Namun, bila Anda ingin memotong material
tripleks dengan pola lingkaran atau berbentuk lekukan lain, maka alat ini
akan sangat membantu.
Sumber: uk-jigsawblades.co.uk

Gergaji jigsaw ini dapat digunakan untuk memotong beberapa material


selain kayu dengan catatan pisau gergaji yang digunakan harus sesuai
dengan material yang akan dipotong. Gergaji jigsaw juga dapat digunakan
pada posisi bidang kerja yang fleksibel, tidak harus digunakan pada meja
kerja bidang datar.

Keselamatan menggunakan gergaji jigsaw:

 Gunakan APD sebelum mengoperasikan gergaji jigsaw, di antaranya


kacamata keselamatan, sarung tangan, helm keselamatan, sepatu
keselamatan, dan earplug/ earmuff bila terpapar kebisingan
 Periksa kondisi gergaji jigsaw untuk memastikan mesin dalam keadaan
baik dan aman digunakan
 Pasang mata pisau yang sesuai dengan jenis dan ketebalan material
yang akan dipotong, kemudian kencangkan bautnya menggunakan
kunci L
 Ukur benda kerja yang akan dipotong menggunakan sketmatch/
jangka sorong dan berikan tanda pada hasil pengukuran tadi
 Masukkan material atau benda kerja ke dalam ragum dan sesuaikan
ukurannya dengan mata pisau
 Posisikan bagian yang sudah diberi tanda tepat pada mata pisau untuk
memperoleh hasil potongan terbaik
 Pasang steker gergaji pada stop kontak listrik dan atur kecepatan
gerakan mata pisau sesuai kebutuhan
 Pegang mesin gergaji jigsaw dengan kedua tangan
 Pastikan posisi gergaji tegak lurus saat pemotongan berlangsung.
Hindari memegang gergaji dengan posisi serong/ miring karena hasil
pemotongan menjadi tidak rapi.

Penyimpanan dan Perawatan Perkakas Listrik

Perawatan Perkakas Listrik

Setelah selesai digunakan:

 Bersihkan bagian luar perkakas dari debu, kotoran, minyak dan gemuk
 Lepas perlengkapan perkakas listrik, seperti mata pisau, mata bor, atau batu gerinda
 Bersihkan perlengkapan perkakas dari kotoran, minyak, dan gemuk
 Simpan kembali perkakas ke tempat semula.

Perawatan berkala:

 Berikan pelumas pada bagian mesin yang bergerak


 Bersihkan bagian dalam perkakas dengan membongkar bagian tutup/ pelindung
 Lakukan pemeriksaan rutin terhadap bagian kelistrikan perkakas.

Perawatan intensif (dilakukan apabila diperlukan akibat kerusakan ringan):

 Lakukan pengasahan pada perlengkapan perkakas listrik yang tumpul


 Kencangkan baut pengikat yang longgar pada perkakas
 Lakukan perbaikan pada perlengkapan atau bagian perkakas yang mulai aus atau berubah
bentuk.

Penyimpanan Perkakas Listrik


Sumber: pinterest.com

 Letakkan perkakas listrik di dalam lemari terpisah dengan alat-alat lain


 Gantungkan pada panel alat
 Masukkan ke dalam box khusus perkakas listrik.

Adapun pertimbangan saat memilih tempat penyimpanan adalah keamanan


perkakas, kemudahan pengambilan dan penyimpanan perkakas serta
keselamatan perkakas dari kerusakan.

* * *

Penggunaan perkakas listrik di tempat kerja memiliki dampak yang cukup


besar terhadap keberlangsungan proses kerja hingga keselamatan kerja
para penggunanya. Penggunaan perkakas listrik bisa sangat membantu
penggunanya, namun bisa juga mendatangkan bahaya bagi penggunanya.
Maka, pastikan Anda menggunakan perkakas listrik dengan tepat dan aman.

Semoga Bermanfaat, Salam Safety!

Sumber: www.SafetySign.co.id

Baca Juga
KENAPA HARUS PAKAI WERPAK?
Itu pertanyaan yang umum dilontarkan para pekerja bangunan saat diminta menggunakan
werpak atau pakaian kerja. Biasanya kemudian dilanjutkan dengan “Ribet, Pak,” “ Jadi susah
gerak,” “Panas, Pak” dan berbagai alasan lainnya.

Werpak adalah pakaian kerja yang termasuk Alat Pelindung Diri (APD) yang sebenarnya wajib
dipakai demi keselamatan diri sendiri dan orang lain!

Untuk proyek-proyek skala besar, biasanya karena sudah masuk dalam pengawasan DepNaKer,
para pekerja diharuskan menggunakan perlengkapan APD yang harus disiapkan oleh kontraktor.

Nama werpak berasal dari kata berbahasa Belanda, werkpak, yang artinya ‘pakaian kerja’ atau
‘pakaian untuk bekerja’. Biasalah, kita salah mendengar saat Toean-toean Belanda
mengucapkannya doeleo, saat negeri kita ini masih didjadjah oleh Negeri Belanda.

Sama seperti kata ‘sempak’ untuk pakaian berenang. Asal katanya dari kata berbahasa Belanda,
zwempak, yang artinya memang ‘baju renang’. Salah dengar dan sulit pengucapan sehingga salah
kaprah. Tapi tetap bersyukur, salah kaprah ini banyak yang memperkaya khazanah Bahasa
Indonesia. Hehehe.

Tujuan penggunaan werpak:

 Sebagai pelindung tubuh dari hal-hal yang membahayakan saat bekerja.


 Mengurangi risiko terluka saat terjadi kecelakaan kerja.
 Sebagai identitas pekerja. Baik dengan warna, logo atau tulisan pada werpak untuk
membedakan kelompok pekerja dengan jenis pekerjaan atau jabatan tertentu.

Berarti fungsi utama werpak adalah pakaian pelindung bagi penggunanya. Werpak umumnya
berbentuk satu pakaian terusan (kemeja dan celana menjadi satu) atau disebut dengan overall dan
biasanya memiliki banyak saku di sisi kiri dan kanan, baik di bagian kemeja atau celana.
Biasanya werpak dibuat dari bahan yang lebih kuat dan tebal sehingga tidak mudah sobek
dibandingkan pakaian biasa. Jenis bahan biasanya disesuaikan dengan tingkat atau fungsi
perlindungannya. Bahan-bahan khusus seperti bahan tahan api (flame retardant), tahan air
(water repellent) dan sebagainya digunakan sesuai tingkat perlindungan, jenis pekerjaan serta
jenis medan kerjanya.

Werpak sendiri terbagi dua berdasarkan tingkat perlindungannya:

1. Werpak biasa

Werpak yang memiliki tingkat perlindungan sedang. Biasanya dipakai oleh


mekanik bengkel kendaraan bermotor, baik kendaraan bermotor roda dua ataupun
roda empat, bahkan beroda banyak. Umum juga dipakai oleh pekerja bengkel
pengerjaan besi: bengkel bubut, bengkel las, dan sejenisnya.

2. Werpak safety

Werpak yang didesain secara khusus untuk memenuhi kebutuhan perlindungan


tingkat tinggi. Misalnya dengan bahan tahan api dan dilengkapi dengan bahan
reflektif sehingga mudah terlihat di daerah yang kurang pencahayaan. Misalnya
untuk pekerja tambang, pekerja pabrik dengan alat-alat berat, dan sebagainya.

Beberapa kriteria dalam pemilihan werpak:

 Bahan dan model werpak harus sesuai dengan risiko atau bahaya yang dihadapi pekerja
sehari-hari.
 Werpak harus sesuai ukuran tubuh masing-masing pekerja. Tidak terlalu sempit sehingga
menyulitkan dan menghalangi gerakan tetapi juga tidak terlalu longgar sehingga
memudahkan tersangkut mesin kerja.
 Werpak dengan bahan tahan api wajib digunakan untuk pekerjaan dengan risiko terkena
api dan panas.
 Panjang lengan werpak harus sesuai dengan risiko pekerjaan yang dihadapi pekerja.
 Model dan bahan werpak harus mudah digunakan bersama perangkat APD lain seperti
masker, sarung tangan, sepatu pengaman, dan helm.
 Model werpak harus mudah dan nyaman digunakan bersama alat pendukung pekerjaan
seperti sabuk peralatan dan tas peralatan.
 Saku werpak bukan untuk menyimpan benda-benda tajam, runcing atau mudah terbakar.
Gunakan sabuk utilitas untuk itu.
 Werpak tanpa saku wajib digunakan di area yang banyak mengandung debu yang mudah
terbakar.
Semua pengertian ini akan sia-sia jika kita semua, baik si pekerja atau si pemberi kerja, nemiliki
kesadaran yang rendah akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Sekarang pilihan ada di tangan Anda. Please choose wisely.

Oh ya, jangan lupa: kalau berenang jangan kenakan werpak, tetapi kenakanlah sempak!

Seringkali Dianggap Sepele, Ini Bahaya


Perkakas Tangan serta Tips Biar Aman
By
klikmro
-
February 7, 2019
0
479



Dalam kegiatan industri maupun operasional, beberapa pekerja menganggap enteng bahaya dari
hand tools atau perkakas tangan. Padahal, hand tools merupakan salah satu peralatan yang
paling sering digunakan dalam lingkup industri. Ternyata, tidak sedikit lho kecelakaan yang
disebabkan oleh kesalahan penggunaan perkakas tangan.

Di Amerika, data mencatat bahwa angka kecelakaan kerja akibat perkakas tangan mencapai 8
persen dari total seluruh kecelakaan kerja. Tentunya hal tersebut tidak boleh dipandang sebelah
mata karena menimbulkan masalah yang cukup serius. Tak jarang pula, kecelakaan tersebut
menjadikan korbannya menderita cacat.

Penyebab utama kecelakaantersebut dikarenakan hand tools merupakan alat-alat teknik tanpa
mesin dan baterai. Sehingga penggunaannya pun hanya mengandalkan tenaga manusia. Faktor
human error pun kerap menjadi potensi kecelakaan yang cukup besar. Penyebab selanjutnya
adalah karena alat tersebut sudah rusak, atau tidak layak digunakan lagi. Sehingga penggantian
alat maupun teknik yang benar sangat diperlukan dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan
dengan perkakas tangan.

Kecelakaan paling sering terjadi antara lain tangan, atau jari terpotong atau setidaknya tergores.
Cedera selanjutnya adalah carpal tunnel syndrome dimana membuat tangan pengguna menjadi
lebih kebas. Cedera lain yang lebih parah meliputi patah tulang, luka, cedera pada bagian kepala,
dan sebagainya.

Untuk itu, artikel kali ini akan membahas tentang beberapa cara menggunakan dan memelihara
hand tools yang wajib Anda ketahui:
1. Palu

Agar terhindar dari kecelakaan, pertama-tama perhatikan dulu bentuk dari palu yang akan
digunakan. Pastikan bagian kepalanya tidak longgar, dan genggaman tangan Anda tidak licin.
Untuk penggunaannya, hindari memukulkan paku ke benda lain selain paku, karena beresiko
serpihan besi melayang dan menimbulkan luka.

Palu juga perlu dibersihkan secara teratur serta simpan di tempat yang aman. Terkait
penyimpanan palu, sebaiknya hindari penyimpanan dengan perkakas tangan lainnya yang lebih
lebih tipis seperti pahat, obeng, pisau, dan lain sebagainya. Sebab, pada umumnya palu terdiri
dari bagian besi yang berat dan besar sehingga apabila tertekan atau terbanting dapat
menyebabkan alat yang lain tergores bahkan rusak. Kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh alat
palu meliputi bagian jari yang terpukul hingga retak tulang serta medan yang dipukul pecah
sehingga pecahan mengenai bagian muka maupun tubuh.

2. Pahat

Perkakas alat pahat biasanya digunakan untuk melubangi atau mengukir. Penggunaannya untuk
memahat bahan kayu maupun logam. Dengan material berbeda, maka cara penggunaannya juga
berbeda. Perlu diingat ketika menggunakan pahat, jangan sampai kemiringannya lebih dari 30
derajat. Hal ini agar meminimalisir serpihan-serpihan tajam yang beresiko mengenai badan kita.
Selain itu, khusus untuk pemahatan dari belakang, sebaiknya dibantu dengan alat palu kayu.
Letakkan alat pahat Anda dengan cermat. Benturan dengan benda lain dapat mengabitkan ujung
pahat menjadi tumpul sehingga sulit untuk diruncingkan kembali.

3. Obeng

Secara umum obeng ini terbagi menjadi dua jenis, yakni obeng standar untuk skrup bercelah,
dan obeng philips untuk skrup kembang. Keduanya punya cara penggunaan yang berbeda
walaupun cara perawatannya mirip. Meskipun demikian, sebaiknya tidak menggunakan obeng
untuk keperluan diluar fungsinya. Misalnya sebagai pengungkit, pembuka botol, memahat,
sebagai alat pukul seperti palu, dan sebagainya.

Terdapat dua jenis mata obeng serta ukuran mata yang berbeda-beda, sehingga penyimpanannya
pun perlu dikumpulkan beserta jenis mata obeng lainnya untuk memudahkan penggunaannya.
Selain itu, penyusunan mata obeng juga sebaiknya diurutkan dari paling panjang ke paling
pendek begitu pula sebaliknya, agar memudahkan kita dalam memilih jenis mata obeng yang
tepat untuk suatu pekerjaan.

4. Tang
Ada beberapa jenis tang, yakni:

-Tang pemotong digunakan untuk memotong / mengelupas kabel, kawat, fiber, dan sebagainya.

-Tang penjepit digunakan untuk menjepit / mencabut kabel maupun kawat dengan ujungnya
yang lebih rapat. Beberapa jenis tang penjepit dilengkapi dengan alat pemotong sehingga dapat
digunakan juga untuk mengelupas dan memotong kabel.

-Tang pengunci memiliki ujung rahang dengan gerigi, biasanya digunakan untuk mencabut /
melepaskan baut serta memutar baut.

-Tang kombinasi, sesuai dengan namanya jenis tang ini dapat berfungsi untuk keperluan
pengerjaan jenis -jenis tang yang disebutkan diatas.

Tentunya, setiap tang memiliki penggunaan yang berbeda. Namun karena penggunaan yang
keras serta bentuknya yang tajam, tentu pengguna perlu lebih berhati-hati agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan. Hal ini termasuk medan yang akan dikerjakan seperti kabel, karena
pencabutan / pengelupasan kabel beresiko menghantarkan listrik, maka teknik yang tepat pun
perlu diterapkan.

5. Kunci Pas

Kunci pas bertugas untuk mengencangkan atau melepaskan baut. Setiap baut yang berbeda
ukurannya, maka akan berbeda pula ukuran kunci pas yang digunakan. Syarat pertama yang
harus dipenuhi ketika menggunakan kunci pas adalah ukurannya sesuai dengan baut dan mur.
Untuk penggunannya, kunci pas ditarik ke arah berlawanan. Hindari menggunakan kunci pas
yang sudah retak, aus, atau bentuk yang tidak sempurna lagi. Semakin besar ukuran kunci pas,
maka semakin berat pula bebannya. Pastikan genggaman kuat dan tidak licin karena apabila
terjatuh dapat menyebabkan cedera.

6. Gergaji Tangan

Gergaji tangan merupakan salah satu kontribusi terbesar dalam kecelakaan kerja. Karena
bentuknya yang tajam serta penggoresan yang kuat, seringkali pengguna tidak sengaja mengenai
bagian tangan ketika sedang melakukan pekerjannya. Penggunaan yang terlalu lama pun juga
dapat menimbulkan gejala tangan menjadi kebas maupun mati rasa. Untuk itu gunakan sesuai
kemampuan Anda dan yang paling penting adalah berhati-hati dalam menggunakan segala jenis
gergaji.

Sudah tahu kan bahayanya menggunakan perkakas tangan? Ternyata ada solusinya untuk
membantu meminimalisir cedera-cedera yang dapat terjadi pada tangan Anda.

Anda mungkin juga menyukai