Anda di halaman 1dari 103

PENGAWASAN K3

LISTRIK
Ika Sri Wulandari, ST

Kursus : - Diklat Pengawas Umum, 2008


- Diklat Pengawas Spesialis Penanggulangan
Kebakaran, 2011
- Diklat HSE Training Centre Sungai Gerong, 2011
- TOT ILO, 2013
- TOT ILO WISCON, 2014
Instansi : Subdit Listrik & Penanggulangan Kebakaran, Dit.
PNK3, Ditjen Binwasnaker, Kemnakertrans
PENGERTIAN
PENGERTIAN

Instalasi listrik adalah jaringan yang


tersusun secara terkoordinasi mulai
dari sumber pembangkit atau titik
sambungan suplai daya listrik sampai
titik-titik pembebanan akhir.
Peralatan listrik adalah semua alat,
pesawat atau mesin yang digerakan
dengan tenaga listrik. Ex : Lift,
escalator, mesin las, lemari es,dll.
PENGERTIAN
PENGERTIAN

Perlengkapan listrik adalah komponen-


komponen yang diperlukan dalam
rangkaian instalasi listrik, misalnya
pengendali, fiting, sakelar , dll
Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai
tujuan penggunaannya

2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik


 bahaya sentuhan langsung
 bahaya sentuhan tidak langsung
 bahaya kebakaran
DASAR HUKUM
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN
KERJA RUANG LINGKUP

BERLAKU DI SETIAP TEMPAT


KERJA DI WILAYAH KEKUASAAN
HUKUM RI

UNSUR TEMPAT KERJA:


1. Ada tempat usaha baik ekonomi/
sosial
2. Ada tenaga kerja
3. Ada sumber11/14/2023
bahaya
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 2 ayat (2)

Keselamatan kerja berlaku dalam tempat


kerja dimana :

q dibangkitkan, dirubah,
dikumpulkan, disimpan,
dibagi-bagikan atau
disalurkan listrik, gas,
minyak atau air;
Ketenagalistrikan

11/14/2023 9
previousnext
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 3 ayat (1)

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk :

q mencegah terkena aliran


listrik yang berbahaya
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 4 ayat (1)

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan,
pemasangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan dan penyimpanan bahan,
barang, produk teknis dan aparat
produksi yang mengandung dan dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 5 ayat (1)

Direktur melakukan pelaksanaan


umum terhadap Undang-undang ini,
sedangkan para pegawai pengawas
dan ahli keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung
terhadap ditaatinya Undang-undang
ini dan membantu pelaksanaannya.
KEPMENAKER No Kep 75/Men/2002
Pasal 2 ayat (1)

Perencanaan, pemasangan,
penggunaan, pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik di tempat
kerja harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No.
SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja
KEPMENAKER No Kep 75/Men/2002
Pasal 2 ayat (2)

Pengurus bertanggung jawab


terhadap ditaatinya dan wajib
melaksanakan ketentuan
Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 04-0225-2000
mengenai Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL
2000) di Tempat Kerja.
PERATURAN DAN STANDAR
TEKNIS K3 LISTRIK
 UU No. 14 Th 1969 digantikan dgn UU No.
13 Th 2003 tentang Ke-TK-an)
 UU No. 1 Th 1970 (UU Keselamatan Kerja)
 Kepmenaker No.75/MEN/2002 (PUIL 2000)
 Permenaker No. 02/MEN/1989 (K3 Petir)
 Permenaker No. 03 /MEN/1999 ( K3 Lift)
 SK Dirjen Binawas No. 407/BW/1999 (Teknisi Lift)
 SK Dirjen Binawas No. 311/BW/2002 (Teknisi Listrik)
 Permenaker No. 13/Men/2011 (Nab Faktor Fisika Dan
Faktor Kimia)
 Kep Dirjen No. 89/PPK/XII/2012 tentang Pembinaan
Calon Ak3 Listrik
STANDAR K3 LISTRIK DI INDONESIA

Peraturan
Khusus BB
Peraturan
Khusus BB
PerMenaker
04/1978
PerMenaker
04/1988
Persyaratan Umum
Instalasi Listrik
Peluncuran perdana
24-10-2001

Ditetapkan Sebagai Standar


Wajib
Kep Menteri ESDM No. :
2046 K/40/MEN/2001
Tanggal 28 Agustus 2001
Dengan batas waktu penyesuaian 3 tahun
G
Kebijakan nasional
Kebijakan nasional
Teg.Tinggi/ dalam hal
dalam hal upaya
penyediaan
menjamin
tenaga listrik
tempat kerja
Teg.Ekst.Tingi (pengusahaan)
yang Aman dan
yang Andal, Aman
lingkungan yang
dan
Sehat
Teg.Menengah/ Akrap lingkungan

Teg.Rendah

Tempat kerja Bukan tempat kerja


RUANG LINGKUP PENGAWASAN

1. Perencanaan, pembuatan, pemasangan


atau perakitan, penggunaan atau
pengoperasian, dan pemeliharaan
instalasi listrik.
2. Personil yang bertanggung jawab dalam
K3 Listrik.
Arus / Tegangan listrik

DANGER Tidak tampak


Tidak berbau
Tidak berbunyi

Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan

Kematian
N
ika sri wulandari, kemakertrans
ri 21
EFEK SENGATAN LISTRIK
BESAR ARUS YANG AKIBAT YANG TIMBUL
MELEWATI TUBUH

1 mA, atau kurang TIDAK ADA AKIBAT, TIDAK TERASA


AMAN

1 – 8 mA SENGATAN TERASA TETAPI TIDAK SAKIT


DAN TIDAK MENGGANGGU KESADARAN
8 – 15 mA SENGATAN TERASA SAKIT, TETAPI MASIH BISA
MELEPASKAN DIRI, KESADARAN TIDAK HILANG
BERBAHAYA

15 – 20 mA SENGATAN SAKIT KESADARAN BISA HILANG DAN


TIDAK BISA MELEPASKAN DIRI

20 – 50 mA KESAKITAN, SUSAH BERNAFAS, TERJADI


KONSTRAKSI PADA OTOT & KESADARAN HILANG

100 – 200 mA KONDISI MEMATIKAN LANGSUNG DAN SUSAH


DITOLONG

200 mA atau lebih TERBAKAR DAN JANTUNG BERHENTI BERDETAK


TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)

Tegangan Sentuh Waktu Maksimum Yang


(Volt) Diijinkan (Detik)

< 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
Dampak Arus Listrik Pada Manusia

Tergantung pada :
besar arus yang mengalir ke tubuh.
bagian tubuh yang terkena.
lama/ durasi pekerja terkena arus
kejut.

11/14/2023
Arus listrik pada tubuh dapat
mengakibatkan :

menghentikan fungsi jantung dan


menghambat pernafasan.
Panas yang ditimbulkan oleh arus
dapat menyebabkan kulit atau
tubuh terbakar, khususnya pada
titik dimana arus masuk ke tubuh.

11/14/2023
Arus listrik pada tubuh dapat
mengakibatkan :

Beberapa kasus dapat


menimbulkan pendarahan, atau
kesulitan bernafas dan gangguan
saraf.
Gerakan spontan akibat terkena
arus listrik, dapat mengakibatkan
cidera lain seperti akibat jatuh atau
terkena/tersandung benda lain.
11/14/2023
menghentikan fungsi jantung dan menghambat pernafasan
11/14/2023
Luka bakar akibat listrik

11/14/2023
Kemungkinan jatuh dari ketinggian

11/14/2023
11/14/2023
Bahaya kejut listrik
disebabkan oleh :
• Sentuhan Langsung
• Sentuhan Tidak langsung
Bahaya Sentuhan Langsung

Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada
bagian konduktif yang secara
normal bertegangan
RUANG
RUANG LINGKUP
LINGKUP
Tegangan sentuh yang
berbahaya:
> 50 V a.b. di ruang normal,
> 25 V a.b. di ruangan
lembab
 Daya > 100 Watt

Tidak
Tidak mengatur
mengatur persyaratan
persyaratan teknis
teknis instalasi
instalasi
listrik
listrik di
di ::
-- Telekomunikasi,
Telekomunikasi, kereta
kereta listrik,
listrik, pesawat
pesawat
terbang,
terbang, kapal
kapal laut
laut
-- Tambang
Tambang bawah
bawah tanah
tanah
ika sri wulandari, kemakertrans
ri 33
Proteksi dari Arus Kejut

Proteksi Sentuh langsung :


1. Mencegah mengalirnya arus
melalui tubuh
2. Membatasi arus yang dapat
mengalir melalui badan sampai
nilai yang lebih kecil dari arus
kejut

11/14/2023
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG
METODA :
1 Isolasi bagian aktif
2 Penghalang atau Selungkup
3
3 Rintangan
4
4 Jarak aman atau diluar jangkauan
5 Gawai proteksi arus sisa
6
3 Isolasi lantai kerja. ika sri wulandari, kemakertrans
ri 35
Mengisolasi Bagian Aktif
Mengisolasi Bagian Aktif
Menutup dengan Penghalang/Selungkup
Proteksi penghalang / selungkup
Kode IP (International Protection)
 Mengacu IEC 529,1989.
 Kode IP adalah sistem kodeuntuk
menunjukan tingkat proteksi yang
diberikan oleh selungkup dari
sentuh langsung ke bagian yang
berbahaya, dari benda asing padat,
air dan unuk memberikan informasi
tambahan dalam hubungannya
dengan proteksi tersebut.
11/14/2023
Susunan Kode IP
Huruf Kode IP
(international Protection)
2
Angka karakteristik pertama
(0-6 atau huruf X)
3
Angka karakteristik kedua
(0-8) atau huruf X)
C
Huruf tambahan opsional
(huruf A,B,C,D)
H
Huruf suplemen (Opsional)
(Huruf H, M, W) 11/14/2023
Susunan Kode IP

Jika angka karakteristik pertama tidak


dipersyaratkan diganti huruf X atau XX
jika kedua angka dihilangkan
Huruf tambahan / suplemen dapat
dihilangkan tanpa penggantian
Jika digunakan lebih dari satu huruf
suplemen, maka harus diterapkan urutan
abjad
11/14/2023
Tabel Elemen Kode IP
1 2 3 4
Elemen Angka/ Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda Dari sentuh
asing padat langsung ke bagian
berbahaya dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi) (tanpa Proteksi)
Karakteristi 1 diameter ≥ 50 mm belakang telapak
k pertama 2 diameter ≥ 12,5 mm tangan
3 diameter ≥ 2,5 mm jari
4 diameter ≥ 1,0 mm perkakas
5 debu kawat
6 kedap debu kawat
11/14/2023
kawat
Tabel Elemen Kode IP
1 2 3 4
Elemen Angka Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
/huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda asing Dari sentuh langsung
cair ke bagian berbahaya
dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi)
karakteristrik 1 tetesan air secara vertical
kedua 2 tetesan air miring (150)
3 semprotan air/ butiran halus
4 semprotan air/butiran besar
5 pancaran air
6 pancaran air kuat
7 perendaman sementara
8 perendaman kontinu 11/14/2023
Tabel Elemen Kode IP
1 2 3 4
Elemen Angka Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
/huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP
Dari masuknya benda Dari sentuh
asing padat langsung ke bagian
berbahaya dengan :
Huruf A Belakang telapak
tambahan B tangan
(Opsi) C Jari
D Perkakas
kawat
Informasi suplemen
khusus untuk :
Huruf H Aparat tegangan tinggi
suplemen M Gerakan selama uji air
(Opsi) S Stasioner selama 11/14/2023
uji air
W Kondisi cuaca
Penggunaan Kode IP

IPXXB
angka pertama diganti huruf X : tidak
dipersyaratkan untuk proteksi dari
masuknya benda asing padat
angka kedua diganti huruf X : tidak
dipersyaratkan untuk proteksi dari
masuknya air.
Huruf B : dipersyaratkan proteksi manusia
dari sentuh langsung jari ke bagian
berbahaya.

11/14/2023
IP2X
◦ angka pertama (angka 2) :
dipersyaratkan darimasuknya benda
asing padat dengan diameter ≥
12,5 mm dan proteksi manusia dari
sentuh langsung dengan jari ke
bagian yang berbahaya
◦ Angka kedua diganti huruf X : tidak
ada persyaratan untuk proteksi dari
masuknya air
11/14/2023
IP4X
◦ Angka Pertama (angka4) : dipersyaratkan
proteksi dari masuknya benda asing padat
dengan diemater ≥ 1,0 mm dan proteksi
manusia dari sentuh langsung dengan
kawat (berdiameter ≥ 1,0 mm) ke bagian
berbahaya
◦ Angka kedua diganti huruf X : tidak
dipersyaratkan untuk proteksi dari
masuknya air.

11/14/2023
Memasang Rintangan
Proteksi dengan rintangan
Rintangan : mencegah sentuh tidak
sengaja ke bagian aktif tetapi tidak
mencegah sentuh disengaja
Rintangan mencegah :
◦ Mendekatnya badan dengan tidak
sengaja ke bagian aktif
◦ Sentuh tidak sengaja ke bagian aktif
selama operasi
Rintangan dapat dilepas tanpa
menggunakan kunci atau pekakas, tetapi
harus aman sehingga tercegah lepasnya
rintangan secara tidak sengaja
11/14/2023
Memberi Jarak Di Luar Jangkauan
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
Jarak aman atau diluar jangkauan :
TEGANGAN
JARAK (cm)
(KV)
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300 ika sri wulandari, kemakertrans
ri 51
ISOLASI LANTAI KERJA
SISTEM
SISTEM PENGAMANAN
PENGAMANAN
“ISOLASI
“ISOLASI LANTAI
LANTAI KERJA”
KERJA” Rd 3000  V

V2
75 kg
V1

Pelat logam Kayu


25 x 25 x 0,2 Cm
Kain basah 27 x 27 Cm

ISOLASI LANTAI KERJA (R1)

R1 = Rd ( V1/V2 -1) Ohm


TANAH
R1 min. 50 kilo Ohm
ika sri wulandari, kemakertrans
ri 53
Bahaya Sentuhan Tidak Langsung

Sentuhan tidak langsung


adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal tidak
bertegangan, menjadi bertegangan
karena terjadi kegagalan isolasi
Proteksi dari Arus Kejut

Proteksi Sentuh tak langsung :


1. Mencegah mengalirnya arus
gangguan melalui badan
2. Membatasi arus yang dapat mengalir
melalui badan sampai nilai yang lebih
kecil dari arus kejut

11/14/2023
Lanjutan
Proteksi dari Arus Kejut

Proteksi Sentuh tak langsung :


3. Pemutusan secara otomatis dalam
waktu yang ditentukan pada saat terjadi
gangguan yang sangat mungkin
menyebabkan arus melalui badan yang
bersentuhan dengan bagian konduktif
terbuka, yang nilai arusnya sama
dengan atau lebih besar dari arus kejut
listrik.
11/14/2023
Lanjutan
Proteksi dari Arus Kejut

Proteksi Sentuh tak langsung :

4. Penerapan metoda ikatan penyama


potensial adalah salah satu prinsip
penting untuk keselamatan.

11/14/2023
PROTEKSI BAHAYA
SENTUH TIDAK
METODA :
LANGSUNG
1 Pemutusan supply secara otomatis

2 Memasang grounding (pembumian)

3
3 Mempergunakan perlengkapan kelas ii atau
dengan isolasi ekivalen
4
4 Proteksi dengan lokasi tidak konduktif

ika sri wulandari, kemakertrans ri 58


PROTEKSI BAHAYA
SENTUH TIDAK
LANGSUNG
METODA :

Proteksi dengan ikatan penyama potensial lokal


5
bebas BUMI

6 Proteksi dengan separasi listrik.


Memisahkan sirkit perlengkapan dari jaringan
sumber dg menggunakan trafo pemisah atau
motor generator.

7 Mamasang tanda keselamatan


ika sri wulandari, kemakertrans
ri 59
Mamasang Tanda Keselamatan
Kebakaran karena LISTRIK
Listrik identik dengan kebakaran

1.
1.Pembebanan
Pembebananlebih
lebih
2.
2.Sambungan
Sambungantidak
tidaksempurna
sempurna
3.
3. Perlengkapan
Perlengkapantidak
tidakstandar
standar
4.
4. Pembatas
Pembatasarus
arustidak
tidaksesuai
sesuai
5.
5. Kebocoran
Kebocoranisolasi
isolasi
6.
6.Listrik
Listrikstatik
statik
7.
7. Sambaran
Sambaranpetir
petir
61
MEKANISME PENGESAHAN INSTALASI
LISTRIK

Berkas Commissioning.
perencanaan.
Rekomendasi.

Analisis:
Peraturan atau standar yg berlaku
melampirkan :
- Lay out
ruangan /
Tidak gedung
Memenuhi syarat - Gambar
instalasi
Ya - Spesifikasi
peralatan
PENGESAHAN GAMBAR - Perhitungan
Setuju dipasang. teknis
Rekomendasi.
Prosedur Sertifikasi Alat /
Instalasi

Riksa/
Commi Uji
Riksa Uji
sionin Commis Berkala
g ioning

Gbr Pasang Dipakai/ Aman


Rencana (Instal) Digunakan Terkendali

Pengesahan
Gbr Rencana Pengesahan
Pemakaian

63
Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik

ALAT/ INSTALASI PERSONIL LEMBAGA K3

• Sertifikat
• Sertifikasi • SKP Pembuat
Pengesahan • SKP Pemasang
Pembuatan • Lisensi
• SKP Riksa – Uji
• Sertifikat • SKP
Pengesahan Pembinaan
Pemasangan
• Sertifikat
Pengesahan
Pemakaian

64
Jenis Sertifikasi / Perijinan K3 Listrik

A. SERTIFIKASI ALAT / INSTALASI

LISTRIK PENYALUR PETIR PESAWAT LIFT

• Pengesahan • Pengesahan • Pengesahan


Pembuatan Alat Pembuatan Alat Pembuatan Alat
/ Bahan / Bahan / Bahan
• Pengesahan • Pengesahan • Pengesahan
Pemasangan Pemasangan Pemasangan
Instalasi Instalasi Instalasi
• Sertifikat • Sertifikat • Sertifikat
Penggunaan Penggunaan Penggunaan
Alat / Instalasi Alat / Instalasi Alat / Instalasi

65
B. JENIS SERTIFIKASI KOMPETENSI PERSONEL

BIDANG K3 LISTRIK BIDANG TEKNISI LIFT

(311/M/2002) kep (407/M/99)


dirjen • PENYELIA PEMASANGAN
89/PPK/XII/2012 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Proyek pemasangan
• Ahli K3 Listrik / Petir • TEKNISI (Ajustment)
• Teknisi K3 Listrik / Melaksanakan Comissioning,
• TEKNISI PEMELIHARAAN
Petir Merawat dan memperbaiki lift
• PENYELIA OPERASI LIFT
Mengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3


PK dan Menyiapkan Personilnya
66
AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~ 200.000 A


Panas: 30.000 oC

AWAN KE BUMI

KERUSAKAN
KERUSAKAN
•• THERMIS,
THERMIS,
•• ELEKTRIS, Sasaran
ELEKTRIS,
•• MEKANIS,
MEKANIS,
OBYEK YANG TERTINGGI

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 67
BAHAYA SAMBARAN PETIR

.
SAMBARAN LANGSUNG

SAMBARAN TIDAK
LANGSUNG

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 68
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir
Berlaku untuk SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL /
PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN LANGSUNG

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000)


Sebagai rujukan untuk SISTEM PROTEKSI INTERNAL /
PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN TIDAK LANGSUNG

Instalasi penyalur petir yang tidak


memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
ika sri wulandari, kemakertrans
ri 69
KONSEP PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR

PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG


Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG


Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 70
INSTALASI
INSTALASI PENYALUR
PENYALUR PETIR
PETIR
PERMENAKER
PERMENAKER PER-02
PER-02 MEN/1989
MEN/1989
SISTEM FRANKLIN
BAGIAN BAGIAN PENTING
PENERIMA
PENERIMA
(AIR TERMINAL)
Sudut perlindungan (AIR TERMINAL)
112 o HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
 HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
 HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

Resistan pembumian
mak 5 ohm

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 71
Instalasi penyalur petir
yang tidak
memenuhi syarat dapat
mengundang bahaya

Grounding tidak sempurna


Berbahaya

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 72
Pengawasan
Pengawasan K3K3 +++++++
+++++++++
Instalasi
Instalasi Penyalur
Penyalur Petir
Petir +++++++
- - - - - - -
- - - - - -
PERMENAKER
PERMENAKER - - - - -
No.
No. PER
PER 02/MEN/1989
02/MEN/1989
Tentang
Tentang
Instalasi
Instalasi Penyalur
Penyalur Petir
Petir

Ruang
Ruang lingkup
lingkup ::
SISTEM
SISTEM EKSTERNAL
EKSTERNAL

Jenis
Jenis::
konvensional
konvensional&&
elektrostatik
elektrostatik

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 73
PERTIMBANGAN PEMASANGAN
INSTALASI PENYALUR PETIR

INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR


A : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15)
B : Struktur konstruksi (0 1 2 3)
C : Tinggi bangunan (0 2 3 4 5 - 10)
D : Lokasi bangunan (0 1 2)
E : Hari guruh (0 1 2 3 4 - 7)

R =A+B+C+D+E
< 11 ABAIKAN
= 11 KECIL
= 12 SEDANG
= 13 AGAK BESAR
= 14 BESAR
> 14 SANGAT BESAR ika sri wulandari, kemakertrans
ri 74
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A: Peruntukan bangunan
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15

B: Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 75
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

C: Tinggi bangunan
s/d 6m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 76
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
D: Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2

E: Hari guruh per tahun


2 : 0
4 : 1
8 : 2
16 : 3
32 : 4
64 : 5
128 : 6
156 : 7

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 77
Jenis Penerima (Spitzer)
Sistem sangkar faraday

Sistem sangkar (Faraday Cage) adalah :


Metoda sistem proteksi bahaya petir dimana
sistem instalasinya memanfaatkan kolom-kolom
gedung bertingkat tinggi. Sedangkan
pembumiannya menggunakan tiang pancang
pada kolom-kolom tersebut. Tentu saja
sambungan-sambungan antar kolom besi
betonnya harus berhubungan secara elektrik. Ini
sudah digunakan di Negeri Belanda. (lihat
gambar)
Sistem sangkar faraday
Sistem Electrostatik dengan cara
meggunakan penerima tunggal sebagai
penangkap/penerima
Harus dipasang instalasi SNI 225 - 1987
PUIL-1987
PROTEKSI PETIR
(820 - B.16 dan - C.4)
(Sistem internal protection)

Ruangan berpotensi
bahaya ledakan
gas/uap/debu/serat

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 82
PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL
Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik
semua kawat RSTN
tegangannya sama tidak ada beda potensial
RSTN RSTN

ARRESTER

GROUNDING
LIFT
Pesawat lift sebagai sarana transportasi
vertikal yang dirancang dengan perangkat
pengendali otomatik dari dalam kereta dan
pada setiap lantai pemberhentian.

Pengguna/penumpang lift hanya dengan


tekan tombol dapat mengendalikannya
menuju lantai yang dikehendaki;
LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang
membahayakan, penumpang tidak
dapat berbuat apa apa,

Aspek kehandalan dan keselamatan


penumpang merupakan faktor
dasar dalam pertimbangan
perancangan pesawat lift.
K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan
keamanan pesawat lift, telah ditetapkan
syarat-syarat K3,

Dasar :
Undang undang No 1 th 1970;
Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999
Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
KETENTUAN K3 LIFT SYARAT-SYARAT K3 LIFT

UU 1/70 Bab II Psl 2 (2) – f UU 1/70 (Bab III Psl 3


tempat kerja dimana : (1) - n
f. “Dilakukan Dengan peraturan
pengangkutan barang, perundangan ditetapkan
binatang, atau manusia, syarat-syarat
baik didarat, melalui keselamatan kerja untuk :
terowongan, dipermukaan n. “Mengamankan dan
air, dalam air maupun di memperlancar
udara”. pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau
barang”.
PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999

Dasar pertimbangan
Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift
(Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 03/Men/1999)
adalah bahwa Pesawat lift dinilai mempunyai potensi
bahaya tinggi,

Pasal 25:
Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat
lift dan perubahan teknis maupun administrasi harus
mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang
ditunjuknya.
MEKANISME PENGAWASAN K3 L

GAMBAR
RENCANA

EVALUASI

OK

IJIN RIKSA UJI


PEMASANGA BERKALA
N

PEMASANGA RIKSA UJI


N
OK

IJIN PEMAKAIA
PEMAKAIA N
N
IJIN PEMBUATAN
(PABRIKASI) LIFT
PASAL 24
Ayat (1) DESAIN PEMBUATAN
Pembuatan dan atau pemasangan
lift harus sesuai dengan gambar Engineering design :
rencana yang disahkan oleh Menteri • Konsep desain
• Standar desain
atau pejabat yang ditunjuk
• Checking perhitungan konstruksi

Ayat (2)
Dokumen perencanaan Memenuhi
-Gambar konstruksi lengkap syarat
-Perhitungan konstruksi
-Spesifikasi dan sertifikasi material
IJIN K3
Ayat (3)
Proses pembuatannya harus
memenuhi SNI atau Standar PABRIKASI LIFT
internasional yang diakui
IJIN PEMASANGAN LIFT
Pasal 24 Ayat (4) Perencanaan pemasangan lift
Gambar rencana pemasangan lift
terdiri :
- Denah ruang mesin dan Doc.Lengkap
peralatannya
- Konstruksi mesin dan Analisis
Analisis: :
penguatannya Evaluasi
Evaluasigambar
gambardan
dansertifikat
sertifikat
- Diagram instalasi listrik Checking
Checking perhitungankekuatan
perhitungan kekuatankonstruksi
konstruksi
- Diagram pengendali
- Rem pengaman
- Bangunan ruang luncur dan Memenuhi
syarat
pintu-pintunya
- Rel pemandu dan
penguatannya IJIN K3
- Konstruksi kereta
- Governor dan peralatannya LAIK
- Kapasitas angkut, kecepatan, KONSTRUKSI LIFT
tinggi vertikal
- Perhitungan tali baja
IJIN PEMAKAIAN LIFT
(PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)

Pasal 30 AS BUILT DRAWING LIFT


Ayat (1)
TEST & COMMISSIONING
Setiap lift sebelum dipakai - PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA
harus diperiksa dan diuji - PENGUJIAN PEMBEBANAN
- PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES
sesuai standar uji yang
ditentukan
Memenuhi syarat
Standar uji K3 lift :
SNI 1718 – 1989 – E
Bentuk laporan : IJIN K3
-38 - L
-39 - L LIFT LAIK
OPERASI
1 tahun
KOMPETENSI SDM
BIDANG LISTRIK

1.KETEKNIKAN
2.KESELAMATAN KERJA

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 93
Bagian 9
Pengusahaan Instalasi
Listrik

Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi


pemasangan instalasi listrik
Bagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung
jawab, perancangan,
pemasangan, pemeriksaan, dan
pengujian inst. Listrik, harus memahami
K3 dan memiliki ijin kerja.
Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA
harus memiliki organisasi yang
bertanggjawab secara
khusus dan seorang ahli yang terlatih
ri
sebagai
ika sri wulandari, kemakertrans
94

penanggung jawab
Inventarisasi
Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik
1. Klas I.  Teknisi (pemasangan, pemeliharaan)
2. Klas II.  Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan)
3. Klas III. Ahli K3 Listrik

TEKNISI PENYELIA AHLI K3


LISTRIK LISTRIK LISTRIK
Dapat melakukan
Dapat melayani dan pengawasan Dapat mengevaluasi
memelihara pekerjaan potensi bahaya dan
instalasi listrik pemasangan dan tindakan koreksi
secara benar dan pemeliharaan inst. terhadap:
aman, baik bagi listrik secara benar • gambar rancangan;
dirinya, peralatan dan aman sesuai • hasil pemeriksaan
dan aman dalam ketentuan dan dan pengujian;
pengoperasiannya prosedur K3.

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 95
KOMPETENSI SDM
BIDANG K3
LISTRIK
AHLI K3 LISTRIK : MENILAI
RANCANGAN;
RIKSA UJI

PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS


PEKERJAAN
PEMASANGAN,
PEMELIHARAAN,
PERBAIKAN
ika sri wulandari, kemakertrans
TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA
ri 96

PELAYANAN,
Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002
TEKNISI LISTRIK
(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)

KOMPETENSI

Tugas dan tanggung jawab :


 Melayani, merawat dan mengawasi
kelaikan instalasi listrik;
 Membantu pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik;

ika sri wulandari, kemakertrans


ri 97
TIPS AMAN UNTUK MENCEGAH BAHAYA
LISTRIK

Gunakan sarung tangan dan sepatu khusus


untuk bahaya listrik;
Simpan peralatan listrik yang tidak digunakan
di tempat yang kering;
Jangan menggunakan peralatan listrik yang
basah/ lembab;
Usahakan bekerja pada tegangan < 50 V;
Usahakan tempat kerja listrik terang;
TIPS AMAN UNTUK MENCEGAH BAHAYA
LISTRIK

Pastikan tidak mendekati potensi bahaya


listrik;
Jangan mencabut/menyentak untuk
melepaskan tusuk kontak;
Jaga kabel dari panas, minyak dan benda
tajam;
Lepaskan peralatan yang tidak digunakan dari
sumber listrik,
Ganti setiap peralatan yang rusak;
TIPS AMAN UNTUK MENCEGAH BAHAYA
LISTRIK

Ganti setiap peralatan yang rusak;


Pastikan bahwa saklar daya utama
untuk mematikan daya listrik mudah
dijangkau dan jelas ditandai, sehingga dapat
dengan cepat dimatikan dalam keadaan
darurat;
Lakukan pekerjaan dengan didampingi seorang
petugas.
KESIMPULAN

 Listrik dan lift mengandung potensi bahaya


untuk itu harus dirancang, dipasang,
diperiksa/diuji secara berkala dengan
mengacu pada standar (PUIL) yang berlaku
 Penggunaan instalasi/peralatan listrik dan
lift harus memiliki ijin/pengesahan K3
 Personil bidang listrik diberikan pembinaan
kompetensi K3 listrik sebagai teknisi,
penyelia, ahli Listrik.
KESIMPULAN

 Masa uji lift berlaku 1 tahun


 Listrik mengandung potensi bahaya yang
dapat mengancam keselamatan manusia
(tenaga kerja), asset maupun lingkungan,
karena itu instalasi listrik harus
dikendalikan dengan pendekatan
manajemen lewat penerapan SMK3.
 Pengurus bertanggung jawab atas
pelaksanaan syarat-syarat K3.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai