penangkal petir
Alwi Nur
faizal
2019
Petir adalah salah satu fenomena alam
yang paling kuat dan menghancurkan.
Kekuatan petir yang pernah tercatat
adalah mulai dari ribuan amper sampai
200.000 amper atau sama dengan kekuatan
yang dibutuhkan untuk menyalakan 500 ribu
lampu bohlam 100 watt. Meskipun arus petir
hanya sesaat kira-kira selama 200 micro-
detik tapi hasil kerusakan yang ditimbulkan
sangat luarbiasa.
Klik Gambar
3
Alwi Nur F.
Frangklin
Pengertian
Sistem penyalur arus listrik yg menghubungkan antara
bagian atas bangunan setelah itu lokasi pembumian
(grounding). Pada metode indonesia aspek yang hendak
diperhatikan adalah reb grouding dimana turun, reb
penghantar, nominal air terminal yang dibutuhkan.
Penggunaan
Menara Masjid, Gereja, Cerobong Asap, Menara
tower, Antena pemancar Radio
7
Sistem Frangklin
Klik Gambar
Pengertian
Sistem Faraday Cage mempunyai sifat yang
sama dengan sistem konvensional/Franklin
Rod, tetapi pemasangannya di seluruh
permukaan atap dengan tinggi tiang yang
lebih rendah
Bagian utama
1. Batang penangkal petir
2. Kabel Konduktor
3. Pembumian
1
0
Informasi Bangunan
Luas Bangunan, Bentuk Bangunan, Denah Bangunan.
Lokasi Bangunan, dll
Perencanaan
Menghitung resiko tejadinya sambaran petir pada bangunan,
perhitungan lusan area proteksi, konduktor, dan pembumian
1
3
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI-03-7015-2004), pemilihan tingkat proteksi yang
memadai untuk suatu sistem proteksi petir berdasarkan pada frekuensi sambaran petir langsung
setempat (Nd) yang diperkirakan ke struktur yang diproteksi dan frekuensi sambaran petir tahunan
setempat (Nc) yang diperbolehkan.
Kerapatan kilat petir ke tahanh atau kerapatan sambaran petir ketanah rata-rata tahunan di daerah
tempat suatu struktur berada dinyatakan sebagai :
Ng = 0.04x Td1.25/km2/tahun
Nd = Ng x Ae x 10-6/tahun
Dimana Ae adalah area cakupan dari bangunan (m2) yaitu daerah permukaan tanah yang dianggap
sebagai struktur yang mempunyai frekuensi sambaran langsung tahunan.
1
5
Adapun area cakupan ekuivalen (Ae) tersebut dapat dihitung berdasarkan persamaan:
Ae = ab + 6h ( a + b ) + 9πh2
Keterangan :
a : panjang dari bangunan tersebut (m)
b : lebar dari bangunan tersebut (m)
h : tinggi bangunan yang diproteksi (m)
1
6
Pengambilan keputusan perlu atau tidaknya memasang sistem proteksi petir pada bangunan
berdasarkan perhitungan Nd dan Nc dilakukan sebagai berikut :
E = 1 – Nc /Nd
Maka setelah dihitung nila E (efisiensi Sistem Proteksi Petir) sesuai dengan persamaan , setelah
itu dapat ditentukan tingkat proteksinya sesuai dengan tingkat proteksi tabel dia atas:
1
7
Setelah diketahui tingkat proteksi berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditentukan sudut proteksi
(αo) dari penempatan suatu transmisi udara, radius bola yang dipakai, maupun ukuran jala
(konduktor horizontal) sesuai dengan tabel dibawah ini :
1
8
Besarnya radius proteksi dalam metode ini berhubungan dengan besarnya nilai arus petir dan
dinyatakan dengan persamaan
𝑅 = 𝐼 0.75
Dimana :
𝑅 = Radius proteksi (m)
I = Arus maksimum (kA)
Setelah menentukan radius proteksi yang akan digunakan, maka selanjutnya adalah menghitung besarnya sudut
lindung. Jika tinggi bangunan yang diproteksi lebih kecil dari radius, besarnya sudut lindung dari batang splitzer ke
area proteksi dihitung dengan persamaan.
𝑎0 = 𝑠𝑖𝑛−1 (1 −h𝑅)
Dimana :
𝑎0: sudut proteksi
h : tinggi splitzer (m)
latihan
exercise
kesimpulan 20
Apa yang telah
dipelajari hari Menghitung perencanaan sistem penangkal petir
ini..? 03
02
01