Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
Pedoman Pemeriksaan dan Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Listrik, Elevator
dan Eskalator.
Sehubungan dengan program pemerintah saat ini, yang sedang menggalak
pembangunan infrastruktur disegala bidang dan perkembangan K3 di era globalisasi yang
menuntut pengadaan sarana dan prasarana yang memberikan jaminan kehandalan baik
secara teknik maupun keselamatan dan kesehatan kerja, maka gedung, perkantoran, hotel,
pusat perbelanjaan, apartement dan tempat kerja lainnya wajib mengdepankan aspek-aspek
keteknikan dan K3 yang memenuhi standar nasional dan internasional.
Pelaksanaan K3 Listrik, Elevator dan Eskalator merupakan upaya yang sangat penting
dalam mendukung terciptanya tempat kerja yang aman, sehat dan selamat. Potensi bahaya
yang diakibatkan oleh listrik, elevator dan eskalator relatif masih tinggi dan menjadi penyebab
terjadinya kecelakaan kerja. Upaya pengendalian terhadap potensi bahaya tersebut perlu
mendapatkan perhatian cukup serius, mengingat perkembangan ilmu dan teknologi dari listrik,
elevator dan eskalator juga cukup pesat dan penggunaan listrik, elevator dan eskalator makin
meluas di masyarakat.
Pengawas Ketenagakerjaan dan Ahli K3 yang mempunyai kompetensi di bidang listrik,
elevator dan eskalator mempunyai peran sangat penting dalam memastikan upaya pengendalian
potensi bahaya pada listrik, elevator dan eskalator telah memenuhi persyaratan K3,
sehingga memberikan jaminan K3 pada perencanaan, pembuatan, pemasangan, pemakaian,
pemeliharaan, perawatan, pemeriksaan dan pengujian listrik, elevator dan eskalator.
Berkat dukungan dari Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3, Asosiasi Perusahaan
Jasa K3 Riksa Uji Indonesia, Asosiasi Produsen dan Pemborong Elevator dan Eskalator,
Asosiasi Profesi Ahli Elevator dan Esakalator dan Asosiasi Lembaga Pembinaan K3 Indoneisa,
maka telah berhasil menyusun Pedoman Pemeriksaan dan Pengujian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Listrik, Elevator dan Eskalator. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah membantu penyusunan pedoman
ini, semoga menjadi amal bakti kepada nusa dan bangsa serta memberikan manfaat bagi kita
semua.
Semoga Pedoman ini dapat memberikan tuntunan dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
dan pengujian baik bagi Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 maupun Ahli K3 yang
membidangi Listrik, Elevator dan Eskalator. Saya menyadari bahwa pedoman ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan, untuk itu saya meminta masukan dan saran serta
kritik demi perbaikan pedoman ini dimasa yang akan datang dari para pembaca.
Ir. Amri AK MM
Direktur Pengawasan Norma
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
i
ii
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................................................
iii
17. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN BERKALA K3 ESKALATOR ......... 84
iv
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU
PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat
1.
/ Pemasang
2. Alamat
Pengurus /
3.
Penanggung jawab
4. No.Item
5. Pabrik Pembuat
6. Tipe / Model
7. No Seri
8. Tahun Pembuatan
9. No. Sertifikat Pabrik
10. Kapasitas
11. Putaran
12. Kelas Isolasi
13. Selungkup
14. Temperatur Ruang
15. Tegangan
16. Arus Nominal
17. Frekuensi
18. Faktor Daya
19. Tegangan Eksiter
20. Arus Eksiter
II. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN UNIT POWER GENERATOR
1. Gambar Diagram satu garis
2. Gambar diagram
pengawatan
3. Daftar komponen
4. Gambar lay out
5. Gambar area klasifikasi
6. Data hasil uji pabrik
pembuat
1
7. Buku manual
8. Buku pemeliharaan &
operasi
9. Tanda peringatan
10. Sertifikat pabrik pembuat
III. KESIMPULAN
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
2
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA*) PEMBANGKIT LISTRIK
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
1. Perusahaan Pembuat / Pemasang
2. Alamat
3. Pengurus / Penanggung jawab
4. No.Item
5. Pabrik Pembuat
6. Tipe / Model
7. No Seri
8. Tahun Pembuatan
9. No. Sertifikat Pabrik
10. Kapasitas
11. Putaran
12. Kelas Isolasi
13. Selungkup
14. Temperatur Ruang
15. Tegangan
16. Arus Nominal
17. Frekuensi
18. Faktor Daya
19. Tegangan Eksiter
20. Arus Eksiter
3
7. Buku manual *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
8. Buku pemeliharaan & operasi *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
9. Tanda peringatan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
10. Sertifikat pabrik pembuat *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
III. PEMERIKSAAN
Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. PEMERIKSAAN VISUAL MESIN
4
22. Penempatan battery PUIL
5
Isolasi (TI) Phasa-
Phasa, Phasa-Netral,
Phasa-PE
18. b.Pengujian Dielectric IEEE:
of Ratio (DAR) dan
Polaritas Index DAR : < 1,6
Phasa-Phasa, Phasa-
PI : ≤ 2
Netral, Phasa-PE
19. c. Pengujian Hi-Pot IEEE 400.2,
Test Phasa-Phasa, NEMA, VDE530
Phasa-Netral, Phasa-
PE
1 3 phasa – ground M
2 Phasa – Phasa (R-S) M
3 Phasa – Phasa (S-T) M
4 Phasa – Phasa (R-T) M
5 Kondisi Pengukuran Basah Kering Dingin Panas
B. Pengujian Tegangan Tinggi
1 Waktu Menit
2 Tegangan Uji Volt
3 3 Phasa – Ground
4 Phasa – Phasa (R-T)
5 Phasa – Phasa (R-S)
6 Phasa – Phasa (S-T)
C. Pengujian Kecepatan Putar Lebih
1 Kecepatan Putar Nominal RPM
2 Kecepatan Putar Lebih RPM
3 Waktu Menit
6
A. Analisa Getaran
1 Kecepatan Putar RPM
Deskripsi Vertikal Horizontal Axial
2 Velocity / Vrms, cm/s
B. Pengukuran Tingkat Kebisingan
1 Kecepatan Putar RPM
2 Tingkat Kebisingan dBA
C. Pengujian Urutan Phasa
1 Phasa R – Ground Ohm
7
V. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TRAFO STEP UP
8
5. b.Relay a. Memeriksa kebersihan
Bucholz terminal
b. Memeriksa kondisi seal
6. c. Relay a. Memeriksa kebersihan
Jansen terminal
b. Memeriksa kondisi seal
7. d. Relay a. Memeriksa kebersihan
Sudden terminal
pressure
b. Memeriksa kondisi seal
c. Memeriksa kebersihan thermo
couple
d. Memeriksa kabel-kabel kontrol
dan pipa-pipa kapiler
8. OLTC a. Memeriksa kesesuaian
indikator posisi tap
b. Memeriksa pelumasan gigi
penggerak
c. Memeriksa kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa kebersihan limit
switch
e. Memeriksa kesesuaian sumber
tegangan AC/DC
f. Menguji posisi lokal dan
remote
g. Memeriksa kondisi minyak
diverter switch OLTC
9. Sistem a. Memeriksa kawat pentanahan
Grounding pada titik netral primer /
skunder
b. Memeriksa kawat pentanahan
pada body/enclousure/BKT
trafo
c. Memeriksa kawat pentanahan
pada Arrester
d. Memeriksa kawat pentanahan
pada BKE (Bagian konduktif
ekstra)
e. Memeriksa kekencangan mur
baut terminal pentanahan
f. Mengukur/menguji nilai
pentanahan
9
10. Maintank a. Memeriksa kebersihan body
dan bushing
b. Memeriksa karat/gompal fisik
body
c. Memeriksa kondisi gasket
11. Kontruksi/ a. Memeriksa kondisi konstruksi
struktur bangunan, pondasi dan baut
mekanik
pengikat
b. Memeriksa kebersihan
lingkungan gardu
c. Memeriksa sirkulasi udara
d. Memeriksa penerangan
e. Memeriksa pembatas/halang
rintang
f. Memeriksa Tanda Peringatan
12. Fire a. Memeriksa tekanan gas N2
protection b. Memeriksa alarm kebakaran
c. Memeriksa sensor detector
d. Memeriksa APAR
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
10
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERENCANAAN ATAU PEMBUATAN TRANSMISI LISTRIK
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1.
Pemasang
2. Alamat
Pengurus / Penanggung
3.
jawab
4. Kapasitas
5. Frekuensi
6. Faktor Daya
7. Tegangan
II. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TRANSMISI
Gambar Diagram satu
1.
garis
2. Gambar diagram
pengawatan
3. Daftar komponen
4. Gambar lay out
5. Gambar area klasifikasi
6. Data hasil uji pabrik
pembuat
7. Buku manual
8. Buku pemeliharaan &
operasi
9. Tanda peringatan
10. Sertifikat pabrik
pembuat
III. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
11
IV. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalatro/ Ahli K3 Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
12
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA*) TRANSMISI LISTRIK
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
1. Perusahaan Pembuat / Pemasang
2. Alamat
3. Pengurus / Penanggung jawab
4. Kapasitas
5. Frekuensi
6. Faktor Daya
7. Tegangan
8. Perusahaan Pembuat / Pemasang
13
III. PEMERIKSAAN
Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. PEMERIKSAAN VISUAL MESIN
14
e. Pengujian/
pengetesan
tegangan tembus
minyak trafo
Alat Pernafasan a. Memeriksa level
(Breather) konservator main
tank
4. b. Memeriksa level
konservator tap
canger
c. Memeriksa wana
silica gel
5. Sistem Kontrol dan
Proteksi
15
6. OLTC a. Memeriksa
kesesuaian
indikator posisi
tap
b. Memeriksa
pelumasan gigi
penggerak
c. Memeriksa
kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa
kebersihan limit
switch
e. Memeriksa
kesesuaian
sumber tegangan
AC/DC
f. Menguji posisi
lokal dan remote
g. Memeriksa
kondisi minyak
diverter switch
OLTC
7. Sistem Grounding a. Memeriksa kawat
pentanahan pada
titik netral primer
/ skunder
b. Memeriksa kawat
pentanahan pada
body/enclousure/
BKT trafo
c. Memeriksa kawat
pentanahan pada
BKE (Bagian
konduktif ekstra)
d. Memeriksa
kekencangan mur
baut terminal
pentanahan
e. Mengukur/
menguji nilai
pentanahan
8. Maintank a. Memeriksa
kebersihan body
dan bushing
b. Memeriksa
karat/gompal
fisik body
c. Memeriksa
kondisi gasket
9. Kontruksi/ strukutur a. Memeriksa
mekanik kondisi
konstruksi
bangunan,
16
pondasi dan baut
pengikat
b. Memeriksa
kebersihan
lingkungan gardu
c. Memeriksa
sirkulasi udara
d. Memeriksa
penerangan
e. Memeriksa
pembatas/halang
rintang
f. Memeriksa
Tanda Peringatan
10. Fire protection a. Memeriksa
tekanan gas N2
b. Memeriksa alarm
kebakaran
c. Memeriksa
sensor detector
d. Memeriksa
APAR
11. Belitan Trafo a. Pengujian
Tahanan Isolasi
(TI) Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
b. Pengujian
Dielectric of
Ratio (DAR) dan
Polaritas Index
Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
c. Pengujian Hi-Pot
Test Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
d. Pengujian
Tangen Delta
Test Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
e. Partial Discharge
Test
B. PERLENGKAPAN LISTRIK PADA GARDU INDUK
1. PMT (Pemutus Pemeriksaan Visual :
Tenaga) a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa
Terminal Tangki
17
d. Memeriksa
Katup-katup
e. Memeriksa
kontak pemisah
f. Memeriksa relay
g. Memeriksa panel
kontrol lokal
h. Memeriksa kawat
pentanahan
Pengujian /
Pengukuran :
a. Pengukuran
tahanan isolasi
b. Pengukuran
tahanan kontak
c. Pemeriksaan
kerja dari lokal
secara mekanis
dan elektris
d. Pengukuran
interlok mekanis
dan elektris
e. Pengukuran
fungsi kontak
bantu
f. Pengukuran
indikasi buka /
tutup
g. Pengujian
tegangan tinggi
2. PMS (Pemisah) Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan
Pengujian /
Pengukuran :
a. Pemeriksaan
rasio
b. Pemeriksaan
polaritas
c. Pengukuran
tahanan searah
d. Pengukuran
tahanan isolasi
e. Pengujian
tegangan tinggi
18
3. Trafo Arus Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan
Pengujian /
Pengukuran :
a. Pemeriksaan
rasio
b. Pemeriksaan
polaritas
c. Pengujian
tegangan tinggi
4. Trafo Tegangan Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan
5. Arrester a. Pemeriksaan
visual pada OCR,
differnsial relay,
REF, GFR, UVR,
OVR dll
b. Pengetesan pada
OCR, differnsial
relay, REF, GFR,
UVR, OVR dll
6. Relay Proteksi a. Pemeriksaan
visual dan unjuk
kerja pada
Ampere meter,
Volt meter, Watt
meter, VAR
meter, KWH
meter, Cos phi
meter dan
Frequency meter
b. Pemeriksaan
indikator phasa
7. Meter a. Pemeriksaan
visual dan unjuk
kerja pada
Ampere meter,
Volt meter, Watt
meter, VAR
meter, KWH
meter, Cos phi
19
meter dan
Frequency meter
b. Pemeriksaan
indikator phasa
C. JARINGAN TRANSMISI SUTET DAN SUTT
1. PMT (Pemutus Pemeriksaan Visual :
Tenaga) a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa
Terminal Tangki
d. Memeriksa
Katup-katup
e. Memeriksa
kontak pemisah
f. Memeriksa relay
g. Memeriksa panel
kontrol lokal
h. Memeriksa kawat
pentanahan
Pengujian /
Pengukuran :
a. Pengukuran
tahanan isolasi
b. Pengukuran
tahanan kontak
c. Pemeriksaan
kerja dari lokal
secara mekanis
dan elektris
d. Pengukuran
interlok mekanis
dan elektris
e. Pengukuran
fungsi kontak
bantu
f. Pengukuran
indikasi buka /
tutup
g. Pengujian
tegangan tinggi
2. PMS (Pemisah) Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa
Terminal Tangki
d. Memeriksa
Katup-katup
20
e. Memeriksa
kontak pemisah
f. Memeriksa relay
g. Memeriksa panel
kontrol lokal
h. Memeriksa kawat
pentanahan
Pengujian /
Pengukuran :
a. Pengukuran
tahanan isolasi
b. Pengukuran
tahanan kontak
c. Pemeriksaan
kerja dari lokal
secara mekanis
dan elektris
d. Pengukuran
interlock mekanis
& elektris
e. Pengukuran
fungsi kontak
bantu
f. Pengukuran
indikasi buka /
tutup
g. Pengujian
tegangan tinggi
3. Trafo Arus Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan
Pengujian /
Pengukuran :
a. Pemeriksaan
rasio
b. Pemeriksaan
polaritas
c. Pengukuran
tahanan searah
d. Pengukuran
tahanan isolasi
e. Pengujian
tegangan tinggi
4. Trafo Tegangan Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
21
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan
Pengujian /
Pengukuran :
a. Pemeriksaan
rasio
b. Pemeriksaan
polaritas
c. Pengujian
tegangan tinggi
5. Arrester Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan
6. Relay Proteksi a. Pemeriksaan
visual pada OCR,
differnsial relay,
REF, GFR, UVR,
OVR dll
b. Pengetesan pada
OCR, differnsial
relay, REF, GFR,
UVR, OVR dll
7. Meter a. Pemeriksaan
visual dan unjuk
kerja pada
Ampere meter,
Volt meter, Watt
meter, VAR
meter, KWH
meter, Cos phi
meter dan
Frequency meter
b. Pemeriksaan
indikator phasa
D. Tower dan Jaringan Sistem Proteksi
1. Tower dan Jaringan Ground Patrol :
a. Kawat
penghantar
b. Ground wire
c. Ruang bebas
(Right of
Way/ROW)
d. Tower dan
halamannya
e. Lingkungan
dan aktifitas
22
masyarakat
sekitarnya
Climb up Inspection
:
a. Besi Tower dan
kelengkapannya
b. Kawat
penghantar
sekitar tower
c. Ground wire
sekitar tower
d. Klem pemegang
kawat dan
asesorisnya
e. Isolator dan
asesorisnya
f. Benda asing yang
terdapat pada
tower, isolator
dan kawat.
2. Sistem Proteksi a. Pemeriksaan dan
pengukuran
pentanahan tower
b. Pemeriksaan
jaring-jaring
pengaman
c. Pemeriksaan
bola-bola
pengaman
(ballistor)
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
23
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERENCANAAN ATAU PEMBUATAN DISTRIBUSI LISTRIK
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1.
Pemasang
2. Alamat
Pengurus / Penanggung
3.
jawab
4. Kapasitas
5. Frekuensi
6. Faktor Daya
7. Tegangan
II. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN DISTRIBUSI
Gambar Diagram satu
1.
garis
2. Gambar diagram
pengawatan
3. Daftar komponen
4. Gambar lay out
5. Gambar area klasifikasi
6. Data hasil uji pabrik
pembuat
7. Buku manual
8. Buku pemeliharaan &
operasi
9. Tanda peringatan
10. Sertifikat pabrik
pembuat
III. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
24
IV. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
25
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA*) DISTRIBUSI LISTRIK
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
1. Perusahaan Pembuat / Pemasang
2. Alamat
3. Pengurus / Penanggung jawab
4. Kapasitas
5. Frekuensi
6. Faktor Daya
7. Tegangan
8. Perusahaan Pembuat / Pemasang
26
III. PEMERIKSAAN
Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. TRAFO DISTRIBUSI
1. Name Plate a. Nama pabrik,
tempat dan
pembuatan
b. Jenis dan No.
Seri
c. Kapasitas / Daya
/ Frequency
d. Primary Voltage /
Secondary
Voltage
e. Primary Current /
Secondary
Current
f. Vector Group
g. Impedance
h. Insulation level /
Kelas Isolasi
i. Cooling system
Bushing a. Memeriksa
kebersihan body
bushing
b. Memeriksa fisik
body yang
berkarat/gompal
c. Memeriksa
kekencangan mur
baut klem
2. terminal utama
d. Memeriksa
kebocoran gasket
e. Memeriksa
kesesuaian Spark
gap bushing
primer
f. Memeriksa
kesesuaian Spark
gap bushing
skunder
Sistem pendingin a. Memeriksa
kebersihan sirip-
sirip radiator
3. b. Memeriksa
kebocoran
minyak trafo
27
c. Memeriksa level
minyak trafo
d. Memeriksa
kondisi minyak
trafo
e. Pengujian/
pengetesan
tegangan tembus
minyak trafo
Alat Pernafasan a. Memeriksa level
(Breather) konservator main
tank
4. b. Memeriksa level
konservator tap
canger
c. Memeriksa wana
silica gel
5. Sistem Kontrol dan
Proteksi
a. Panel kontrol a. Memeriksa
kekencangan mur
baut terminal
kontrol
b. Memeriksa
kondisi Elemen
pemanas
c. Memeriksa
kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa
kebersihan limit
switch
e. Memeriksa
sumber tegangan
AC/DC
b. Relay Bucholz a. Memeriksa
kebersihan
terminal
b. Memeriksa
kondisi seal
c. Relay Jansen a. Memeriksa
kebersihan
terminal
b. Memeriksa
kondisi seal
d. Relay Sudden a. Memeriksa
pressure kebersihan
terminal
b. Memeriksa
kondisi seal
c. Memeriksa
kebersihan
28
thermo couple
d. Memeriksa
kabel-kabel
kontrol dan pipa-
pipa kapiler
6. OLTC a. Memeriksa
kesesuaian
indikator posisi
tap
b. Memeriksa
pelumasan gigi
penggerak
c. Memeriksa
kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa
kebersihan limit
switch
e. Memeriksa
kesesuaian
sumber tegangan
AC/DC
f. Menguji posisi
lokal dan remote
g. Memeriksa
kondisi minyak
diverter switch
OLTC
7. Sistem Grounding a. Memeriksa kawat
pentanahan pada
titik netral primer
/ skunder
b. Memeriksa kawat
pentanahan pada
body/enclousure/
BKT trafo
c. Memeriksa kawat
pentanahan pada
BKE (Bagian
konduktif ekstra)
d. Memeriksa
kekencangan mur
baut terminal
pentanahan
e. Mengukur/
menguji nilai
pentanahan
8. Maintank a. Memeriksa
kebersihan body
dan bushing
b. Memeriksa
karat/gompal
fisik body
29
c. Memeriksa
kondisi gasket
9. Kontruksi/ strukutur a. Memeriksa
mekanik kondisi
konstruksi
bangunan,
pondasi dan baut
pengikat
b. Memeriksa
kebersihan
lingkungan gardu
c. Memeriksa
sirkulasi udara
d. Memeriksa
penerangan
e. Memeriksa
pembatas/halang
rintang
f. Memeriksa
Tanda Peringatan
10. Fire protection a. Memeriksa
tekanan gas N2
b. Memeriksa alarm
kebakaran
c. Memeriksa
sensor detector
d. Memeriksa
APAR
11. Bagian Skunder Trafo a. Pengukuran Arus
Phasa R (Ir)
b. Pengukuran Arus
Phasa S (Is)
c. Pengukuran Arus
Phasa T (Ir)
d. Pengukuran Arus
Penghantar
Netral (In)
e. Pengukuran Arus
Penghantar PE
(Ipe)
f. Perhitungan
prosentase
pemakaian trafo
g. Perhitungan
prosentase
keseimbangan
beban
h. Pengujian
Tahanan Isolasi
(TI) Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
30
12. Belitan Trafo a. Pengujian
Tahanan Isolasi
(TI) Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
b. Pengujian
Dielectric of
Ratio (DAR) dan
Polaritas Index
Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
c. Pengujian Hi-Pot
Test Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
d. Pengujian
Tangen Delta
Test Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
e. Partial Discharge
Test
1. Sistem Proteksi a. Pemeriksaan dan
pengukuran
pentanahan tower
b. Pemeriksaan
jaring-jaring
pengaman
c. Pemeriksaan
bola-bola
pengaman
(ballistor)
2 Rated power freq withstand voltage Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
31
No OBYEK NILAI METODA
HASIL
RUJUKAN
B. Pemeriksaan visual tampak luar Switchgear
1 Lampu indikator pada Panel Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
2 Alat ukur atau metering berupa Ampere Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
Meter, Volt Meter Watt meter, VAR meter,
KWH meter, Cos phi meter dan Frequency
meter pada panel
3 Nama/label dan nama perusahaan instalatir Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
pada pintu panel
4 Tanda bahaya pada pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
5 Selector Switch dan kunci pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
32
No OBYEK NILAI METODA
HASIL
RUJUKAN
6. Barang-barang yang tidak terpakai Sesuai/Tidak sesuai SNI Penilaian
7 Meter a. Pemeriksaan visual dan unjuk kerja Berfungsi/Tidak Manufacture Std. Penilaian
pada Ampere meter, Volt meter, Watt berfungsi
meter, VAR meter, KWH meter, Cos
phi meter dan Frequency meter Berfungsi/Tidak Manufacture Std. Penilaian
b. Pemeriksaan indikator phasa berfungsi
33
4. JARINGAN SUTM/SKTM dan SUTR/SKTR
NO OBYEK HASIL NILAI METODE
RUJUKAN
1. Tiang Pemeriksaan visual : Sesuai/Tidak SNI /SPLN Penilaian
dan a. Kawat penghantar sesuai
Jaringan b. Ruang bebas (Right
of Way/ROW)
c. Pentanahan
d. Jarak aman
e. Tiang dan kelengkapannya
f. Klem pemegang kawat
dan asesorisnya
g. Isolator dan asesorisnya
h. Benda asing yang
terdapat pada tower , isolator
dan kawat.
V. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
34
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERENCANAAN PEMANFATAAN LISTRIK
I. DATA UMUM
1. Nama Perusahaan
2. Pemilik
3. Alamat
4. Pemakai
Pengurus Kontraktor Utama/Sub Kontraktor/
5.
Penanggung Jawab
6. Instalatir Pemasang
7. Alamat
8. Surat Penunjukan
9. As Built Drawing
10. Keabsahan Sertifikat Teknisi K3 Listrik
11. Nama
12. Nomor Sertifikat dan Tanggal Dikeluarkan
13. Sesuai/Tidak Sesuai Dengan Kualifikasinya
14. Sumber Daya Listrik : PLN / Pembangkit Sendiri
15. Jumlah Phasa
16. Frekuensi
17. Jenis Arus
18. Tegangan
35
12. Sertifikat Pabrik Pembuat
13. Spesifikasi Teknik Peralatan Dan Perlengkapan Listrik.
14. Spesifikasi Teknis Dan Sertifikasi Peralatan
15. Perhitungan Rekapitulasi Daya
16. Record Daily
17. Data Penunjang Laiinya
18. Perencana Memiliki Ijin/ Penunjukan /Slo/Surat
Keterangan
19. Peta Lokasi
20. Gambar Diagram Garis Tunggal Lengkap Dengan
Besaran Nominalnya
21. Gambar Layout Instalasi, Pengkabelan, Pembebanan,
Sistem Pengamanan Lengkap Dengan Besaran
Nominalnya.
III. KESIMPULAN
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
36
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA *) PEMANFATAAN LISTRIK
I. DATA UMUM
1. Nama Perusahaan
2. Pemilik
3. Alamat
4. Pemakai
Pengurus Kontraktor Utama/Sub Kontraktor/
5.
Penanggung Jawab
6. Instalatir Pemasang
7. Alamat
8. Surat Penunjukan
9. As Built Drawing
10. Keabsahan Sertifikat Teknisi K3 Listrik
11. Nama
12. Nomor Seritifikat Dan Tanggal Dikeluarkan
13. Sesuai/Tidak Sesuai Dengan Kualifikasinya
14. Sumber Daya Listrik : PLN / Pembangkit Sendiri
15. Jumlah Phasa
16. Frekuensi
17. Jenis Arus
18. Tegangan
37
7. Daftar Komponen Panel *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
8. Perhitungan Arus Hub. Singkat *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
9. Buku Manual *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
10. Buku Pemeliharaan & Operasi *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
11. Tanda Peringatan *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
12. Sertifikat Pabrik Pembuat *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
13. Spesifikasi Teknik Peralatan Dan Perlengkapan Listrik. *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
14. Spesifikasi Teknis Dan Sertifikasi Peralatan *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
15. Perhitungan Rekapitulasi Daya *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
16. Record Daily *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
17. Data Penunjang Lainnya *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
18. Perencana Memiliki Ijin/ Penunjukan /Slo/Surat Keterangan *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
19. Peta Lokasi *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
20. Gambar Diagram Garis Tunggal Lengkap Dengan Besaran *) Memenuhi /
Nominalnya tidak memenuhi
syarat
21. Gambar Layout Instalasi, Pengkabelan, Pembebanan, Sistem *) Memenuhi /
Pengamanan Lengkap Dengan Besaran Nominalnya. tidak memenuhi
syarat
38
III. PEMERIKSAAN VISUAL
No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Konstruksi Unit Lvmdp
2. Dudukan Dan Penempatan
3. Verifikasi Plat Nama
4. Klasifikasi Area
5. Perlindungan Terhadap Kejutan Listrik
& Benda Asing
6. Pintu Panel Dilengkapi Penahan Saat
Posisi Terbuka
7. Semua Baut Dan Skrup Telah Kuat
8. Busbar Terisolasi Dengan Kuat
9. Minimal Ruang Main & Jarak Rambat
Busbar
10. Pemasangan Kabel
11. Kabel Yang Terpasang Pada Pintu Panel
Dilindungi Terhadap Kerusakan
12. Semua Sekering Dapat Diganti Dengan
Aman Tanpa Bahaya Listrik
13. Terminal Kabel Dilengkapi Dengan
Pelindung Kabel / Soket
14. Instrumen Pengukur Mempunyai Batas
Ukur Yang Cukup Dan Diberi Tanda
Pada Nilai Nominal
15. Semua Peralatan & Terminal Diberi
Kode Dan Nama Indikasi
16. Pemasangan Kabel Masuk & Keluar
17. Ukuran Busbar
18. Busbar & Perlengkapan Yang Terpasang
Bersih Tanpa Kotoran Dan Debu
19. Penandaan Busbar (Phasa)
20. Pemasangan Kabel Pembumian
21. Pemasangan Semua Pintu-Pintu Panel
22. Suku Cadang Telah Memenuhi
Spesifikasi
23. Fasilitas Keselamatan Dan Tanda Bahaya
24. Pemeriksaan Data Pemutus Daya
25. Rating Arus
26. Rating Tegangan
27. Rating Arus Pemutusan
28. Tegangan Kontrol
29. Pabrik Pembuat Pemutus Daya
30. Tipe
31. No Seri
39
IV. PENGUJIAN
40
5. Selector Switch dan kunci pintu panel
6. Lampu indikator pada Panel
7. Alat ukur atau metering berupa Ampere
Meter, Volt Meter dan lainnya pada
panel
8. Cover pelindung tegangan sentuh
langung
B. PEMERIKSAAN VISUAL TAMPAK DALAM PHB
No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Gambar single line diagram dan kartu
riwayat perawatan
2. Kabel bonding untuk pengaman sentuh
tidak langsung
3. Labeling
4. Kode warna kabel
5. Kebersihan Panel
6. Kerapian Instalasi
C. PEMERIKSAAN VISUAL PADA SISTEM TERMINASI
No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Busbar / penghantar
2. Pengaman (CB, FUSE)
3. Sepatu kabel
4. Sistem pembumiaan
5. Jarak busbar to busbar
6. Busbar / penghantar
D. PEMERIKSAAN VISUAL DAERAH KERJA
No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Jarak bagian depan
2. Jarak bagian samping
3. Jarak bagian belakang
4. Bebas buka pintu panel
5. Pencahayaan
6. Barang-barang yang tidak terpakai
7. Ventilasi
8. Tanda bahaya pintu ruang panel
E. PENGUJIAN
No Item Pengujian Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Tegangan Phasa R S T
2. Arus Phasa R S T, Penghantar Netral dan
PE
3. Sistem pembumian
4. Susut tegangan
5. Panas penghantar/Terminasi
6. Pentanahan
7. KHA penghantar utama
8. Rating Proteksi utama
41
VI.PEMERIKSAAN VISUAL PANEL SDP/SSDP
42
VII. INSTALASI PENERANGAN DAN PERLENGKAPANNYA
43
5 Belitan Trafo a. Pengujian Tahanan Isolasi
(TI) Phasa-Phasa, Phasa-
Netral, Phasa-PE
b. Pengujian Dielectric of
Ratio (DAR) dan Polaritas
Index Phasa-Phasa, Phasa-
Netral, Phasa-PE
V. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
44
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERENCANAAN ATAU PEMBUATAN INSTALASI PENYALUR PETIR
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
Perusahaan
1. Pembuat /
Pemasang
2. Alamat
Pengurus /
3.
Penanggung jawab
4. No.Item
5. Pabrik Pembuat
6. Tipe / Model
7. No Seri
8. Tahun Pembuatan
9. No. Sertifikat Pabrik
II. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN INSTALASI PENYALUR PETIR
1. Peta Lokasi
2. Gambar Instalasi
a. Penerima
b. Hantaran Penurunan
c. Pembumian
3. Gambar Area
Perlindungan
4. Tabel Bahan
5. Data hasil uji pabrik
pembuat
6. Buku manual
7. Buku pemeliharaan &
operasi
8. Tanda peringatan
9. Sertifikat pabrik
pembuat
45
III. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
46
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA*) INSTALASI PENYALUR PETIR
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
1. Perusahaan Pembuat / Pemasang
2. Alamat
3. Pengurus / Penanggung jawab
4. No.Item
5. Pabrik Pembuat
6. Tipe / Model
7. No Seri
8. Tahun Pembuatan
9. No. Sertifikat Pabrik
47
III. PEMERIKSAAN
Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. PENERIMA
B. PENGHANTAR PENURUNAN
C. PEMBUMIAN
D. KONDISI MATERIAL
48
2. Penghantar Daerah Permenaker No. Per.
Atap, Klem. Baut & 02/Men/1989/SNI
Penyangga
3. Penghantar Turun Ke Permenaker No. Per.
Tanah, Klem. Baut & 02/Men/1989/SNI
Penyangga
4. Kotak Hubung / Permenaker No. Per.
Bak Kontrol Klem. 02/Men/1989/SNI
Baut
5. Akar / Batang Permenaker No. Per.
Pembumian 02/Men/1989/SNI
Klem.Baut
6. Penghantar Akar Ke Permenaker No. Per.
Akar 02/Men/1989/SNI
PENGUJIAN
1. Tahanan Permenaker No. Per.
Pembumian 02/Men/1989/SNI
Maksimal : 5 Ohm
2. Perhitungan Permenaker No. Per.
ruang lingkup 02/Men/1989/SNI
perlindungan
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
49
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERENCANAAN ATAU PEMBUATAN RUANG KHUSUS DAN
INSTALASI KHUSUS
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
Nama Perusahaan
1.
Pemasang
2. Alamat
Pengurus /
3.
Penanggung jawab
Jenis Ruang Khusus
4.
Tahun Pembangunan
5.
II. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN INSTALASI PENYALUR PETIR
Peta Lokasi
1.
2. Gambar Instalasi
3. Tabel Bahan
4. Buku pemeliharaan &
operasi
5. Tanda peringatan
50
III. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
51
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA*) RUANG KHUSUS DAN INSTALASI KHUSUS
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
1. Nama Perusahaan Pemasang
2. Alamat
3. Pengurus / Penanggung jawab
Jenis Ruang Khusus
4.
Tahun Pembangunan
5.
52
III. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Tidak
No Objek Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. Ruang Kerja Listrik Tidak Terkunci (l) dan Terkunci (lk)
Ada personel Ahli / PUIL 2011 Bab 8
Teknisi K3 Listrik
1. sebagai pengawas ruang
kerja listrik kecuali
ruang kerja listrik
terkunci
2. Jarak Kubikel/PHB NFPA : 3’
dengan dinding
Jarak Kubikel /PHB NFPA : 3’
3.
dengan Kubikel/PHB
0 -150 V
Jarak Kubikel /PHB NFPA : 4’
4.
dengan kubikel/PHB
151-600 V
5. Jarak Kubikel /PHB NFPA : 4’
dengan kubikel/PHB
600 V - 20 kV
6. Jarak Kubikel /PHB NFPA : 6’
dengan dinding
25 KV - 75 kV
7. Jarak Kubikel /PHB NFPA : 8’
dengan dinding ≥75 KV
8. Pencahayaan PMP No 7/1964: 100
lux
9. Konstruksi lantai, PUIL 2011 Bab 8 :
dinding, plafon di ruang bahan tidak mudah
listrik TM dan TT terbakar
10. Ruang kerja listrik pada PUIL 2011 Bab 8 :
udara terbuka tinggi 2 m
11. Jarak PUIL 2011 Bab 8 :
bagian/penghangtar 1 m + 1cm/KV
tanpa isolasi yang
bervoltase
12. Area klasifikasi dan PUIL 2011 Bab 8 :
ventilasi kering dan baik
13. Papan/tanda peringatan PUIL 2011 Bab 8
pada pintu masuk
14. Papan/tanda peringatan PUIL 2011 Bab 8
pada ruang kerja listrik
di Udara Terbuka
15. Pemasangan lampu PUIL 2011 Bab 8
pijar, fiting lampu,
kotak kontak, sakelar dll
16. Pemasangan lampu PUIL 2011 Bab 8
gantung
17. Jenis konduktor rendah PUIL 2011 Bab 8
yang dipakai
18. Pemasangan mesin, PUIL 2011 Bab 8
pesawat dan instrumen
ukur dll pada Ruang
Kerja Listrik Terkunci
53
19. Pemasangan lampu dan PUIL 2011 Bab 8
saklar penerangan pada
Ruang Kerja Listrik
Terkunci
20. Konstruksi pintu jalan PUIL 2011 Bab 8
masuk pada Ruang
Kerja Listrik Terkunci
54
selungkup kabel dari
logam, baja pelindung
kabel, BKT dan BKE
6. Konduktor untuk PUIL 2011 Bab 8:
equipotensial/bonding 10 mm2
7. Penggunaan jenis PUIL 2011 Bab 8:
penghantar untuk Thermoplastik/
pengkawatan elastomerik
8. Ukuran konduktor PUIL 2011 Bab 8:
tembaga Min 1,5 mm2
55
11. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8:
proteksi (IP) pada IP X2
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 2 Kolam Renang
12. Sistem Pengawatan Tanpa selubung logam
56
2. Seluruh BKT dan BKE PUIL 2011 Bab 8
ditanahkan
3. Pemasangan saklar PUIL 2011 Bab 8
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
57
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU
PEMBUATAN*) ELEVATOR/ESKALATOR*)
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU
PEMBUATAN*) ELEVATOR/ESKALATOR*)
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………………...
ALAMAT : …………………………………………………………...
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………………...
ALAMAT : …………………………………………………………...
III. KESIMPULAN
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...
............, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator, dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Elevator dan Eskalator
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
59
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 ELEVATOR SEBELUM
PENYERAHAN KEPADA PEMILIK
I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1
Pemasang
2 Alamat
Pengurus / Penanggung
3
jawab
4 Jenis Elevator
5 Merek / Tipe
6 No Seri / No Unit
7 Negara / Tahun Pembuatan
8 No. SKP PJK3 / Bidang
9 No. SKP / Bidang AK3
60
- Di atas mesin ≥
500 mm
6. Penerangan Kamar - Area kerja ≥ 100
Mesin lux
- Di antara area
kerja ≥ 50 lux
Ventilasi/Pendingin Ada, sesuai
7.
Ruangan Spesifikasi
8. Pintu Kamar Mesin Membuka keluar,
tahan api, lebar ≥
75 cm, tinggi 2
meter
Posisi Panel Di kamar mesin
9.
Hubung Bagi Listrik
10. Alat Pelindung Ada
Benda Berputar
11. Pelindung Lubang Tinggi ≥ 50 mm
Tali Baja/sabuk
Penggantung
12. Tangga menuju Permanen, pagar
kamar mesin pengaman, tahan
api
13. Terdapat Perbedaan Tersedia tangga
ketinggian lantai di dan pagar
kamar mesin > pengaman
500mm
14. Tersedia Alat isi ≥ 5kg
Pemadam Api
Ringan
15. Elevator yang tidak
memiliki kamar
mesin (roomless)
- Penempatan panel Berada di lantai
kontrol dan PHB yang sama dan
listrik berjarak tidak
lebih dari 5000
mm
- Intensitas cahaya ≥100 lux
area kerja di
kamar mesin
- Intensitas cahaya ≥ 50 lux
diantara area
kerja di kamar
mesin
- Terdapat alat Ada dan terpasang
pembuka rem dengan baik
mesin secara
elektrik ataupun
mekanis (manual)
61
B. TALI/SABUK PENGGANTUNG
1. Tali / sabuk Tidak memiliki
penggantung sambungan, kuat,
luwes dan
memiliki
spesifikasi bahan
yang seragam
2. Tali/sabuk Tidak
penggantung menggunakan
rantai
3. Nilai faktor - Kec. 20 – 59
keamanan tali / m/menit ≥ 8 kali
sabuk penggantung kapasitas
angkut yang
ditentukan
- Kec. 59 – 104
m/menit ≥ 9,5
kali
- Kec. 105 - 209
m/menit ≥ 10,5
kali
- Kec. 210 - 299
m/menit ≥ 11,5
kali
- Kec. Lebih dari
300 m/menit ≥
12 kali
4. Tali penggantung ≥ 6mm, ≥ 3 jalur,
Kereta jenis tali
dengan bobot
imbang
5. Tali penggantung ≥ 6mm, ≥ 2 jalur
Kereta tanpa Bobot
imbang
6. Sabuk ≥ 3 x 30 mm, ≥ 2
jalur
7. Alat Pengaman pada Switch otomatis
elevator tanpa bobot berfungsi dan
imbang apabila alat motor penggerak
pengantung kereta berhenti
penarik menjadi
kendur
C. TEROMOL
1. Alur teromol Ada
2. Diameter teromol 40 : 1
Penumpang/barang
3. Diameter teromol 25 : 1
Governor
D. BANGUNAN RUANG LUNCUR, RUANG ATAS DAN LEKUK DASAR
1. Konstruksi ruang Kuat, kokoh,
luncur, ruang atas tahan api, dan
dan lekuk dasar tertutup rapat
2. Dinding ruang Dapat dilalui
luncur, ruang atas orang dengan
dan lekuk dasar tinggi ≥ 2000 mm
62
3. Landasan jalur
Kuat dan tahan
kereta/elevator
cuaca
miring
4. ruang luncur, ruang Bersih, bebas dari
atas dan lekuk instalasi dan
dasar peralatan lainnya
5. Penerangan ruang
luncur, ruang atas ≥ 100 lux
dan lekuk dasar
6. Pintu darurat (non Jarak paling jauh
stop) 1100 mm, tinggi
ambang pintu
paling jauh 300
mm
7. Ukuran pintu lebar 700 mm,
darurat tinggi 1400 mm,
membuka keluar
8. Saklar pengaman
Tersedia
pintu darurat
9. Jembatan bantu Tersedia, lebar ≥
dari pintu darurat 500 mm dan
berpagar
10. Ruang bebas diatas
≥ 500 mm
sangkar
11. Ruang bebas lekuk ≥ 500 mm, kecuali
dasar Elevator rumah
tinggal ≥ 300 mm
12. Tangga lekuk dasar Tersedia mulai
dari 1000 mm
13. Syarat lekuk dasar - Kekuatan
yang dibawahnya struktur lantai
bukan langsung paling sedikit
tanah 500 N/meter²
- Tersedia rem
pengaman
- Tidak sebagai
tempat kerja
14. Akses menuju lekuk Tersedia saklar
dasar pengaman dengan
tinggi 1500 mm,
mudah dijangkau,
dan 500 mm dari
lantai pit
15. Lekuk dasar antar 2 Tersedia pit screen
Elevator dengan tinggi
mulai dari 300
mm dari dasar pit
sampai 3000 mm
keatas
16. Daun pintu ruang Tahan api ≥ 1
luncur jam, menutup
rapat
17. Interlock, / kunci Tersedia, dapat
kait pintu ruang menutup rapat,
luncur pintu hanya
terbuka pada
zona
pemberhentian
18. Kerataan lantai < 10 mm
63
19. Sekat ruang luncur > 500 mm
(2 sangkar)
20. Elevator miring Dipasang tangga
sepanjang rel
E. KERETA
1. Kerangka Dari baja dan
kuat
2. Badan kereta Tertutup dan ada
pintu
3. Tinggi dinding ≥ 2000 mm
4. Luas lantai Sesuai jumlah
penumpang
5. Perluasan luas - Elevator Pasien
kereta Max 6%
- Elevator Barang
Max 14%
6. Pintu kereta Kokoh, aman,
otomatis
7. Syarat pintu kereta
a. Ukuran. ≥ 700 x 2000 mm
b. Kunci kait dan Ada
saklar pengaman
c. Celah antar 28 ≤ celah ≤ 32
ambang pintu mm
kereta dengan
ruang luncur
8. Sisi luar kereta dg ≥ 250 mm
ruang balok luncur
9. Alarm bell Tersedia
10. Sumber tenaga Tersedia
cadangan (ARD)
11. Intercom Tersedia
12. Ventilasi Tersedia
13. Penerangan darurat Tersedia
14. Panel operasi Tersedia
15. Petunjuk posisi Tersedia
sangkar
16. Syarat panel operasi
- Nama pembuat Tersedia
- Kapasitas beban Tersedia
- Rambu dilarang Tersedia
merokok
- Indikasi beban Tersedia
lebih
- Tombol buka dan Tersedia
tutup
- Tombol lantai Tersedia
pemberhentian
- Tombol bell alarm Tersedia
- Intercom dua arah Tersedia
17. Kekuatan atap ≥ 200 Kg
kereta
64
18. Syarat pintu darurat Berengsel,saklar
atap kereta: pengaman, dapat
dibuka dari luar,
tidak mengganggu
instalasi, ukuran
≥ 350 x 450 mm
19. Syarat pintu darurat Berengsel, dapat
samping kereta : dibuka dari luar,
dilengkapi Saklar
pengaman, ada
pegangan tangan,
warna kuning,
Ukuran ≥ 350 x
1800 mm
20. Pagar pengaman Warna kuning
atap kereta ≥ 90 Kg
(kekuatan)
21. Ukuran pagar Tinggi ≥ 700 mm
pengaman dengan
celah 300 – 850 mm
22. Ukuran pagar Tinggi ≥ 1100 mm
pengaman dengan
celah lebih dari 850
mm
23. Penerangan atap ≥ 100 Lux dengan
kereta kabel lentur 2
meter
24. Tombol operasi Permanen dengan
manual tombol utama
25. Syarat interior Bahan tidak
kereta mudah pecah dan
membahayakan,
serta
memperhitungkan
factor keamanan
dan kapasitas
motor
F. GOVERNOR DAN REM PENGAMAN KERETA
1. Penjepit tali / sabuk Bekerja
governor
2. Saklar governor Berfungsi
3. Fungsi kecepatan 115% - 140%
rem pengaman Berhenti bertahap
kereta
4. Rem pengaman Dipasang pada
sangkar,
berfungsi secara
bertahap,
berangsur, dan
/mendadak
5. Bentuk rem Tidak boleh
pengaman sistem elektris,
hidrolik, atau
pneumatis
6. Rem pengaman > 60 m/menit
berangsur
7. Rem pengaman < 60 m/menit
mendadak
65
8. Syarat rem Bekerja kebawah,
pengaman Bekerja serempak
9. Kecepatan kereta ≥ Ada pemutus
60 m/ menit elektrik
10. Saklar pengaman Berfungsi
lintas batas
11. Alat pembatas Berfungsi
beban lebih
G. BOBOT IMBANG, REL PEMANDU DAN PEREDAM
Bahan yang Beton /Steel Block
1.
dipergunakan
2. Pemasangan sekat > 300 mm,
pengaman bobot mengelilingi bobot
imbang setinggi imbang jika
2500 mm terdapat celah >
300 mm
3. Konstruksi rel Kuat memandu
pemandu kereta dan jalan,
bobot imbang Menahan tekanan
saat rem
pengaman bekerja
4. Jenis Peredam massif kenyal /
pegas / hidrolik
5. Fungsi peredaman Meredam secara
bertahap
6. Saklar pengaman Tersedia
untuk kereta
kecepatan 90
m/menit atau lebih
H. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian SNI dan standar
instalasi listrik, internasional
perlengkapan dan
pengaman
2. Panel listrik Panel khusus
untuk elevator
3. Catu daya pengganti Tersedia
listrik otomatis
(ARD)
4. Kabel grounding - Penampang ≥ 10
mm2
- ≤ 5 Ω (ohm)
5. Alarm kebakaran Terhubung dan
beroperasi
otomatis
6. Elevator untuk
penanggulangan
kebakaran
- catu daya Tersedia
cadangan
- Pengoperasian Manual, dapat
khusus berhenti tiap
lantai
- Saklar kebakaran - dilantai
evakuasi
- dapat
dioperasikan
manual
66
- Label “Elevator Tersedia
Penanggulangan
Kebakaran”
- Ketahanan ≥ 2 jam
Instalasi listrik
terhadap api
- Dinding luncur Tertutup rapat,
tahan api ≥ 1 jam
- Ukuran sangkar ≥ 1100 x 1400
mm,
Kapasitas ≥ 630
Kg
- Ukuran pintu ≥ 800 x 2100 mm
kereta
- Waktu tempuh ≤ 60 detik
- Lantai evakuasi Tidak boleh ada
penghalang
Elevator untuk
7.
Disabilitas
- Panel operasi Huruf braile
- Tinggi panel 900 mm ≤ Tinggi ≤
operasi 1100 mm
- Waktu bukaan ≥ 2 menit
pintu
- Ukuran lebar ≥ 1000 mm, jika
bukaan pintu mempunyai 2
pintu bukaan ≥
800 mm x 2
- Informasi operasi Bersuara
- Label “Elevator Tersedia
Disabilitas”
8. Sensor Gempa
- Lebih dari 10 Tersedia sensor
lantai / 40 meter gempa
- Fungsi Input Berhenti lantai
signal sensor terdekat, pintu
gempa terbuka, tidak
dapat
dioperasikan
V. KESIMPULAN
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...
........., ............................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator, dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Elevator dan Eskalator
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
67
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 ESKALATOR SEBELUM
PENYERAHAN KEPADA PEMILIK
I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1
Pemasang
2 Alamat
Pengurus / Penanggung
3
jawab
4 Jenis Eskalator
5 Merek / Tipe
6 No Seri / No Unit
7 Negara / Tahun Pembuatan
8 No. SKP PJK3 / Bidang
9 No. SKP / Bidang AK3
68
3. Kondisi ruang Bersih
mesin
4. Ruang bebas ≤ 0,3 m2
5. Pencahayaan ≥ 100 lux
6. Pelat penutup Tersedia dan kuat
mesin
7. Kondisi ruang pit Bersih
8. Ruang bebas pit ≥ 0,3 m2
9. Pelat penutup anak Ada & Kuat
tangga di pit
B. PERALATAN PENGGERAK
1. Mesin penggerak Hanya
menggerakkan 1
eskalator,
dilengkapi
elektromekanis
yang otomatis
2. Eskalator dengan Kecepatan
kemiringan < 30º maksimal 0,75
meter/detik
3. Eskalator dengan Kecepatan
kemiringan 30º - maksimal 0,5
35º meter/detik
4. Eskalator yang Kecepatan
memiliki palet maksimal 0,75
(Travelator) meter/detik, dapat
ditingkatkan
maksimal 0,9
meter/detik
5. Jarak 200 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1000 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,5 mm/detik
6. Jarak 300 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1300 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,65 mm/detik
7. Jarak 350 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1500 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,75 mm/detik
8. Jarak 550 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1700 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,90 mm/detik
9. Rantai penarik Pelat baja yang
dikeling
10. Kekuatan batas ≥ 140 kg tiap
patah rantai lembar rantai
transmisi dan
rantai penarik
69
C. ANAK TANGGA atau PALET
1. Bahan anak Pelat baja, baja
tangga/palet tuang yang
dianeling atau
alumunium
2. Ukuran anak - Lebar (depth) ≥
tangga 400 mm
- Panjang (width) ≥
560 mm
- Tinggi ≤ 240 mm
3. Ukuran palet - Lebar (depth) ≥
150 mm
- Panjang (width) ≥
560 mm
- Tebal ≥ 20 mm
4. Permukaan anak Terbuat dari
tangga/palet bahan yang padat,
rata, tidak licin,
dan kisi-kisi
dengan tebal ≥ 3
mm
5. Kerataan anak ≥ 600 mm
tangga/palet
6. Sikat pengaman Terpasang
(skirt brush) sepanjang
pelindung bawah
7. Roda anak Mempunyai 4
tangga/palet buah roda atau 2
pasang roda
dengan kondisi
tidak pecah
D. BIDANG LANDAS
1. Bidang landas atas Terpasang
dan bawah berderet dan
dikencangkan
dengan sekrup.
2. Gigi pada pelat sisir Terbuat dari
bahan yang
mudah patah, dan
dapat masuk ke
dalam alur anak
tangga/palet
3. Kondisi gigi sisir Boleh kondisi
patah maksimal 2
4. Penutup bidang Dari bahan yang
landas kuat dan tidak
licin, dan
dilengkapi saklar
pemutus.
5. Bidang landas - Ruang bebas ≥
keluar dan masuk 160 mm
- Panjang ≥ 2500
mm
- Jika bidang
landas lebih
besar dari 2000,
ruang bebas 2 x
lebar ban
70
- pegangan
ditambah 160
mm
E. PAGAR PELINDUNG
1. Pelindung samping
(balustrade)
a. Tinggi 750 ≤ tinggi ≤
1100 mm
b. Tekanan ≥ 58,5 kg/m
samping
c. Tekanan vertical ≥ 73 kg/m
2. Pelindung bawah Dari bahan tahan
(skirt panel) benturan, tahan
gesekan,
permukaan licin
dan tidak mudah
aus
3. Kelenturan ≤ 4mm jika diberi
pelindung bawah tekanan 50 kg
4. Celah anak tangga ≤ 4 mm dan
jumlah jarak antar
keduanya ≤ 7 mm
F. BAN PEGANGAN
1. Kondisi ban Kuat, tidak cacat,
pegangan terbuat dari karet
vulkanisir
berkanvas
2. Kecepatan ban dan Harus sama dan
pegangan searah atau < 2%
terhadap anak
tangga
3. Lebar ban pegangan 70-100 mm
G. LINTASAN LUNCUR (VOID)
1. Kekuatan balok dan Disesuaikan
posisi pemasangan dengan spesifikasi
2. Dinding lekuk Kedap air
dasar bangunan
3. Kerangka eskalator Tertutup dan dari
bahan yang tidak
mudah pecah
4. Pencahayaan > 50 lux
5. Posisi benda ≥ 2300 mm
terhadap anak
tangga/palet
6. Jarak antara pagar ≤ 120 mm
pengaman dan
pelindung samping
7. Tinggi pagar ≥ 100 mm dari
pengaman permukaan ban
pegangan
8. Pemasangan Berjarak ≥ 80 mm
ornamen dan tinggi ≥ 2100
mm
9. Eskalator pada area Jarak antara
terbuka pelindung luar
dengan balok
struktur ≥ 400
mm
71
H. PERALATAN PENGAMAN
1. Kunci pengendali Tersedia
operasi
2. Sakelar henti Tersedia
darurat
3. Peralatan Tersedia
pengaman rantai
anak tangga/palet
4. Peralatan Tersedia
pengaman rantai
penarik
5. Peralatan Tersedia
pengaman anak
tangga/palet
6. Pengaman ban Tersedia
pegangan
7. Pengaman Tersedia
pencegah balik arah
8. Pengaman area Tersedia
masuk ban
pegangan
9. Pengaman pelat Tersedia
sisir
10. Sikat pelindung Tersedia
dalam
11. Tombol penghenti Posisi mudah
dicapai dan
mempunyai jarak
antar tombol ≤
30000 mm,
mempunyai tanda
yang jelas
I. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian SNI dan standar
instalasi listrik, internasional
perlengkapan dan
pengaman
2. Panel listrik Panel khusus
untuk eskalator
3. Kabel grounding - Penampang ≥ 6
mm2
- ≤ 5 Ω (ohm)
4. Alarm kebakaran Terhubung dan
beroperasi
otomatis
J. KHUSUS ESKALATOR OUTDOOR
1. Pompa air pit Tersedia
2. Komponen Tahan air,
suhu/cuaca
K. KESELAMATAN PENGGUNA
1. Tanda pelarangan Tersedia
membawa barang
panjang besar dan
berat
2. Tanda pelarangan Tersedia
lompat-lompat
diatas Anak Tangga
Atau Palet;
72
3. Tanda pelarangan Tersedia
anak kecil
menggunakan
Eskalator, kecuali
didampingi
4. Tanda pelarangan Tersedia
membawa troli dan
kereta bayi pada
Eskalator yang
beranak tangga
5. Tanda pelarangan Tersedia
bersandar pada
Ban Pegangan atau
pelindung samping
6. Tanda pelarangan Tersedia
menginjak
Pelindung Bawah
(skirt panel)
7. Tanda pelarangan Tersedia
penggunaan alas
kaki berbahan
karet lunak atau
tanpa alas kaki
8. Tanda pelarangan Tersedia
berdiri diantara
anak tangga
9. Tanda anjuran Tersedia
memegang Ban
Pegangan
73
IV. KESIMPULAN
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...
..................., ............................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator, dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Elevator dan Eskalator
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
74
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN BERKALA K3 ELEVATOR
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1
Pemasang
2 Alamat
Pengurus / Penanggung
3
jawab
4 Jenis Elevator
5 Merek / Tipe
6 No Seri / No Unit
7 Negara / Tahun Pembuatan
8 No. SKP PJK3 / Bidang
9 No. SKP / Bidang AK3
75
8. Pintu Kamar Mesin Membuka keluar,
tahan api, lebar ≥
75 cm, tinggi 2
meter
Posisi Panel Di kamar mesin
9.
Hubung Bagi Listrik
10. Alat Pelindung Ada
Benda Berputar
11. Pelindung Lubang Tinggi ≥ 50 mm
Tali Baja/sabuk
Penggantung
12. Tangga menuju Permanen, pagar
kamar mesin pengaman, tahan
api
13. Terdapat Perbedaan Tersedia tangga
ketinggian lantai di dan pagar
kamar mesin > pengaman
500mm
14. Tersedia Alat isi ≥ 5kg
Pemadam Api
Ringan
15. Elevator yang tidak
memiliki kamar
mesin (roomless)
- Penempatan panel Berada di lantai
kontrol dan PHB yang sama dan
listrik berjarak tidak
lebih dari 5000
mm
- Intensitas cahaya ≥100 lux
area kerja di
kamar mesin
- Intensitas cahaya ≥ 50 lux
diantara area
kerja di kamar
mesin
- Terdapat alat Ada dan terpasang
pembuka rem dengan baik
mesin secara
elektrik ataupun
mekanis (manual)
76
3. Nilai faktor - Kec. 20 – 59
keamanan tali / m/menit ≥ 8 kali
sabuk penggantung kapasitas
angkut yang
ditentukan
- Kec. 59 – 104
m/menit ≥ 9,5
kali
- Kec. 105 - 209
m/menit ≥ 10,5
kali
- Kec. 210 - 299
m/menit ≥ 11,5
kali
- Kec. Lebih dari
300 m/menit ≥
12 kali
4. Tali penggantung ≥ 6mm, ≥ 3 jalur,
Kereta jenis tali
dengan bobot
imbang
5. Tali penggantung ≥ 6mm, ≥ 2 jalur
Kereta tanpa Bobot
imbang
6. Sabuk ≥ 3 x 30 mm, ≥ 2
jalur
7. Alat Pengaman pada Switch otomatis
elevator tanpa bobot berfungsi dan
imbang apabila alat motor penggerak
pengantung kereta berhenti
penarik menjadi
kendur
C. TEROMOL
1. Alur teromol Ada
2. Diameter teromol 40 : 1
Penumpang/barang
3. Diameter teromol 25 : 1
Governor
D. BANGUNAN RUANG LUNCUR, RUANG ATAS DAN LEKUK DASAR
1. Konstruksi ruang Kuat, kokoh,
luncur, ruang atas tahan api, dan
dan lekuk dasar tertutup rapat
2. Dinding ruang Dapat dilalui
luncur, ruang atas orang dengan
dan lekuk dasar tinggi ≥ 2000 mm
3. Landasan jalur
Kuat dan tahan
kereta/elevator
cuaca
miring
4. ruang luncur, ruang Bersih, bebas dari
atas dan lekuk instalasi dan
dasar peralatan lainnya
5. Penerangan ruang
luncur, ruang atas ≥ 100 lux
dan lekuk dasar
6. Pintu darurat (non Jarak paling jauh
stop) 1100 mm, tinggi
ambang pintu
paling jauh 300
mm
77
7. Ukuran pintu lebar 700 mm,
darurat tinggi 1400 mm,
membuka keluar
8. Saklar pengaman
Tersedia
pintu darurat
9. Jembatan bantu Tersedia, lebar ≥
dari pintu darurat 500 mm dan
berpagar
10. Ruang bebas diatas
≥ 500 mm
sangkar
11. Ruang bebas lekuk ≥ 500 mm, kecuali
dasar Elevator rumah
tinggal ≥ 300 mm
12. Tangga lekuk dasar Tersedia mulai
dari 1000 mm
13. Syarat lekuk dasar - Kekuatan
yang dibawahnya struktur lantai
bukan langsung paling sedikit
tanah 500 N/meter²
- Tersedia rem
pengaman
- Tidak sebagai
tempat kerja
14. Akses menuju lekuk Tersedia saklar
dasar pengaman dengan
tinggi 1500 mm,
mudah dijangkau,
dan 500 mm dari
lantai pit
15. Lekuk dasar antar 2 Tersedia pit screen
Elevator dengan tinggi
mulai dari 300
mm dari dasar pit
sampai 3000 mm
keatas
16. Daun pintu ruang Tahan api ≥ 1
luncur jam, menutup
rapat
17. Interlock, / kunci Tersedia, dapat
kait pintu ruang menutup rapat,
luncur pintu hanya
terbuka pada
zona
pemberhentian
18. Kerataan lantai < 10 mm
19. Sekat ruang luncur > 500 mm
(2 sangkar)
20. Elevator miring Dipasang tangga
sepanjang rel
E. KERETA
1. Kerangka Dari baja dan
kuat
2. Badan kereta Tertutup dan ada
pintu
3. Tinggi dinding ≥ 2000 mm
4. Luas lantai Sesuai jumlah
penumpang
5. Perluasan luas - Elevator Pasien
kereta Max 6%
78
- Elevator Barang
Max 14%
6. Pintu kereta Kokoh, aman,
otomatis
7. Syarat pintu kereta
a. Ukuran. ≥ 700 x 2000 mm
b. Kunci kait dan Ada
saklar pengaman
c. Celah antar 28 ≤ celah ≤ 32
ambang pintu mm
kereta dengan
ruang luncur
8. Sisi luar kereta dg ≥ 250 mm
ruang balok luncur
9. Alarm bell Tersedia
10. Sumber tenaga Tersedia
cadangan (ARD)
11. Intercom Tersedia
12. Ventilasi Tersedia
13. Penerangan darurat Tersedia
14. Panel operasi Tersedia
15. Petunjuk posisi Tersedia
sangkar
16. Syarat panel operasi
- Nama pembuat Tersedia
- Kapasitas beban Tersedia
- Rambu dilarang Tersedia
merokok
- Indikasi beban Tersedia
lebih
- Tombol buka dan Tersedia
tutup
- Tombol lantai Tersedia
pemberhentian
- Tombol bell alarm Tersedia
- Intercom dua arah Tersedia
17. Kekuatan atap ≥ 200 Kg
kereta
18. Syarat pintu darurat Berengsel,saklar
atap kereta: pengaman, dapat
dibuka dari luar,
tidak mengganggu
instalasi, ukuran
≥ 350 x 450 mm
19. Syarat pintu darurat Berengsel, dapat
samping kereta : dibuka dari luar,
dilengkapi Saklar
pengaman, ada
pegangan tangan,
warna kuning,
Ukuran ≥ 350 x
1800 mm
20. Pagar pengaman Warna kuning
atap kereta ≥ 90 Kg
(kekuatan)
21. Ukuran pagar Tinggi ≥ 700 mm
pengaman dengan
celah 300 – 850 mm
79
22. Ukuran pagar Tinggi ≥ 1100 mm
pengaman dengan
celah lebih dari 850
mm
23. Penerangan atap ≥ 100 Lux dengan
kereta kabel lentur 2
meter
24. Tombol operasi Permanen dengan
manual tombol utama
25. Syarat interior Bahan tidak
kereta mudah pecah dan
membahayakan,
serta
memperhitungkan
factor keamanan
dan kapasitas
motor
F. GOVERNOR DAN REM PENGAMAN KERETA
1. Penjepit tali / sabuk Bekerja
governor
2. Saklar governor Berfungsi
3. Fungsi kecepatan 115% - 140%
rem pengaman Berhenti bertahap
kereta
4. Rem pengaman Dipasang pada
sangkar,
berfungsi secara
bertahap,
berangsur, dan
/mendadak
5. Bentuk rem Tidak boleh
pengaman sistem elektris,
hidrolik, atau
pneumatis
6. Rem pengaman > 60 m/menit
berangsur
7. Rem pengaman < 60 m/menit
mendadak
8. Syarat rem Bekerja kebawah,
pengaman Bekerja serempak
9. Kecepatan kereta ≥ Ada pemutus
60 m/ menit elektrik
10. Saklar pengaman Berfungsi
lintas batas
11. Alat pembatas Berfungsi
beban lebih
G. BOBOT IMBANG, REL PEMANDU DAN PEREDAM
Bahan yang Beton /Steel Block
1.
dipergunakan
2. Pemasangan sekat > 300 mm,
pengaman bobot mengelilingi bobot
imbang setinggi imbang jika
2500 mm terdapat celah >
300 mm
3. Konstruksi rel Kuat memandu
pemandu kereta dan jalan,
bobot imbang Menahan tekanan
saat rem
pengaman bekerja
80
4. Jenis Peredam massif kenyal /
pegas / hidrolik
5. Fungsi peredaman Meredam secara
bertahap
6. Saklar pengaman Tersedia
untuk kereta
kecepatan 90
m/menit atau lebih
H. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian SNI dan standar
instalasi listrik, internasional
perlengkapan dan
pengaman
2. Panel listrik Panel khusus
untuk elevator
3. Catu daya pengganti Tersedia
listrik otomatis
(ARD)
4. Kabel grounding - Penampang ≥ 10
mm2
- ≤ 5 Ω (ohm)
5. Alarm kebakaran Terhubung dan
beroperasi
otomatis
6. Elevator untuk
penanggulangan
kebakaran
- catu daya Tersedia
cadangan
- Pengoperasian Manual, dapat
khusus berhenti tiap
lantai
- Saklar kebakaran - dilantai
evakuasi
- dapat
dioperasikan
manual
- Label “Elevator Tersedia
Penanggulangan
Kebakaran”
- Ketahanan ≥ 2 jam
Instalasi listrik
terhadap api
- Dinding luncur Tertutup rapat,
tahan api ≥ 1 jam
- Ukuran sangkar ≥ 1100 x 1400
mm,
Kapasitas ≥ 630
Kg
- Ukuran pintu ≥ 800 x 2100 mm
kereta
- Waktu tempuh ≤ 60 detik
- Lantai evakuasi Tidak boleh ada
penghalang
Elevator untuk
7.
Disabilitas
- Panel operasi Huruf braile
- Tinggi panel 900 mm ≤ Tinggi ≤
operasi 1100 mm
81
- Waktu bukaan ≥ 2 menit
pintu
- Ukuran lebar ≥ 1000 mm, jika
bukaan pintu mempunyai 2
pintu bukaan ≥
800 mm x 2
- Informasi operasi Bersuara
- Label “Elevator Tersedia
Disabilitas”
8. Sensor Gempa
- Lebih dari 10 Tersedia sensor
lantai / 40 meter gempa
- Fungsi Input Berhenti lantai
signal sensor terdekat, pintu
gempa terbuka, tidak
dapat
dioperasikan
82
IV. KESIMPULAN
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...
............, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator, dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Elevator dan Eskalator
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
83
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN BERKALA K3 ESKALATOR
NO. : ................................................................
I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1
Pemasang
2 Alamat
Pengurus / Penanggung
3
jawab
4 Jenis Eskalator
5 Merek / Tipe
6 No Seri / No Unit
7 Negara / Tahun Pembuatan
8 No. SKP PJK3 / Bidang
9 No. SKP / Bidang AK3
84
9. Pelat penutup anak Ada & Kuat
tangga di pit
B. PERALATAN PENGGERAK
1. Mesin penggerak Hanya
menggerakkan 1
eskalator,
dilengkapi
elektromekanis
yang otomatis
2. Eskalator dengan Kecepatan
kemiringan < 30º maksimal 0,75
meter/detik
3. Eskalator dengan Kecepatan
kemiringan 30º - maksimal 0,5
35º meter/detik
4. Eskalator yang Kecepatan
memiliki palet maksimal 0,75
(Travelator) meter/detik, dapat
ditingkatkan
maksimal 0,9
meter/detik
5. Jarak 200 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1000 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,5 mm/detik
6. Jarak 300 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1300 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,65 mm/detik
7. Jarak 350 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1500 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,75 mm/detik
8. Jarak 550 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1700 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,90 mm/detik
9. Rantai penarik Pelat baja yang
dikeling
10. Kekuatan batas ≥ 140 kg tiap
patah rantai lembar rantai
transmisi dan
rantai penarik
C. ANAK TANGGA atau PALET
1. Bahan anak Pelat baja, baja
tangga/palet tuang yang
dianeling atau
alumunium
2. Ukuran anak - Lebar (depth) ≥
tangga 400 mm
85
- Panjang (width) ≥
560 mm
- Tinggi ≤ 240 mm
3. Ukuran palet - Lebar (depth) ≥
150 mm
- Panjang (width) ≥
560 mm
- Tebal ≥ 20 mm
4. Permukaan anak Terbuat dari
tangga/palet bahan yang padat,
rata, tidak licin,
dan kisi-kisi
dengan tebal ≥ 3
mm
5. Kerataan anak ≥ 600 mm
tangga/palet
6. Sikat pengaman Terpasang
(skirt brush) sepanjang
pelindung bawah
7. Roda anak Mempunyai 4
tangga/palet buah roda atau 2
pasang roda
dengan kondisi
tidak pecah
D. BIDANG LANDAS
1. Bidang landas atas Terpasang
dan bawah berderet dan
dikencangkan
dengan sekrup.
2. Gigi pada pelat sisir Terbuat dari
bahan yang
mudah patah, dan
dapat masuk ke
dalam alur anak
tangga/palet
3. Kondisi gigi sisir Boleh kondisi
patah maksimal 2
4. Penutup bidang Dari bahan yang
landas kuat dan tidak
licin, dan
dilengkapi saklar
pemutus.
5. Bidang landas - Ruang bebas ≥
keluar dan masuk 160 mm
- Panjang ≥ 2500
mm
- Jika bidang
landas lebih
besar dari 2000,
ruang bebas 2 x
lebar ban
pegangan
ditambah 160
mm
E. PAGAR PELINDUNG
1. Pelindung samping
(balustrade)
d. Tinggi 750 ≤ tinggi ≤
1100 mm
86
e. Tekanan ≥ 58,5 kg/m
samping
f. Tekanan vertical ≥ 73 kg/m
2. Pelindung bawah Dari bahan tahan
(skirt panel) benturan, tahan
gesekan,
permukaan licin
dan tidak mudah
aus
3. Kelenturan ≤ 4mm jika diberi
pelindung bawah tekanan 50 kg
4. Celah anak tangga ≤ 4 mm dan
jumlah jarak antar
keduanya ≤ 7 mm
F. BAN PEGANGAN
1. Kondisi ban Kuat, tidak cacat,
pegangan terbuat dari karet
vulkanisir
berkanvas
2. Kecepatan ban dan Harus sama dan
pegangan searah atau < 2%
terhadap anak
tangga
3. Lebar ban pegangan 70-100 mm
G. LINTASAN LUNCUR (VOID)
1. Kekuatan balok dan Disesuaikan
posisi pemasangan dengan spesifikasi
2. Dinding lekuk Kedap air
dasar bangunan
3. Kerangka eskalator Tertutup dan dari
bahan yang tidak
mudah pecah
4. Pencahayaan > 50 lux
5. Posisi benda ≥ 2300 mm
terhadap anak
tangga/palet
6. Jarak antara pagar ≤ 120 mm
pengaman dan
pelindung samping
7. Tinggi pagar ≥ 100 mm dari
pengaman permukaan ban
pegangan
8. Pemasangan Berjarak ≥ 80 mm
ornamen dan tinggi ≥ 2100
mm
9. Eskalator pada area Jarak antara
terbuka pelindung luar
dengan balok
struktur ≥ 400
mm
H. PERALATAN PENGAMAN
1. Kunci pengendali Tersedia
operasi
2. Sakelar henti Tersedia
darurat
3. Peralatan Tersedia
pengaman rantai
anak tangga/palet
87
4. Peralatan Tersedia
pengaman rantai
penarik
5. Peralatan Tersedia
pengaman anak
tangga/palet
6. Pengaman ban Tersedia
pegangan
7. Pengaman Tersedia
pencegah balik arah
8. Pengaman area Tersedia
masuk ban
pegangan
9. Pengaman pelat Tersedia
sisir
10. Sikat pelindung Tersedia
dalam
11. Tombol penghenti Posisi mudah
dicapai dan
mempunyai jarak
antar tombol ≤
30000 mm,
mempunyai tanda
yang jelas
I. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian SNI dan standar
instalasi listrik, internasional
perlengkapan dan
pengaman
2. Panel listrik Panel khusus
untuk eskalator
3. Kabel grounding - Penampang ≥ 6
mm2
- ≤ 5 Ω (ohm)
4. Alarm kebakaran Terhubung dan
beroperasi
otomatis
J. KHUSUS ESKALATOR OUTDOOR
1. Pompa air pit Tersedia
2. Komponen Tahan air,
suhu/cuaca
K. KESELAMATAN PENGGUNA
1. Tanda pelarangan Tersedia
membawa barang
panjang besar dan
berat
2. Tanda pelarangan Tersedia
lompat-lompat
diatas Anak Tangga
Atau Palet;
3. Tanda pelarangan Tersedia
anak kecil
menggunakan
Eskalator, kecuali
didampingi
4. Tanda pelarangan Tersedia
membawa troli dan
kereta bayi pada
88
Eskalator yang
beranak tangga
5. Tanda pelarangan Tersedia
bersandar pada
Ban Pegangan atau
pelindung samping
6. Tanda pelarangan Tersedia
menginjak
Pelindung Bawah
(skirt panel)
7. Tanda pelarangan Tersedia
penggunaan alas
kaki berbahan
karet lunak atau
tanpa alas kaki
8. Tanda pelarangan Tersedia
berdiri diantara
anak tangga
9. Tanda anjuran Tersedia
memegang Ban
Pegangan
89
IV. KESIMPULAN
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...
..................., ............................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator, dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Elevator dan Eskalator
(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
90
SURAT KETERANGAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN LISTRIK
ATAU ELEVATOR ATAU ESKALATOR YANG MEMENUHI PERSYARATAN K3
SURAT KETERANGAN
LISTRIK/ELEVATOR/ESKALATOR *)
Nomor : …
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan oleh ....
pada tanggal … s/d … terhadap perencanaan/pembuatan/pemasangan/
perakitan/perawatan/perbaikan *) Listrik/Elevator/Eskalator), diterangkan
bahwa:
A. DATA UMUM
1. Nama : ………………………………………………………………………
2. Jabatan : ………………………………………………………………………
3. Perusahaan : ………………………………………………………………………
4. Alamat : ………………………………………………………………………
5. Lokasi Objek : ………………………………………………………………………
B. DATA TEKNIS
1. Jenis : …………………………………………………
2. Bentuk/Type : …………………………………………………
3. Gambar Konstruksi : No :........................., tanggal: …………
4. Nama/Perusahaan Perencana: …………………………………………………
5. Pabrik/Perusahaan Pembuat : …………………………………………………
6. Perusahaan Pemasang : …………………………………………………
91
D.KESIMPULAN
MEMENUHI
PERSYARATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
………, ………………
Disetujui : Pengawas
Pimpinan Unit Kerja Ketenagakerjaan Spesialis
Pengawasan K3 Listrik, Elevator, dan
Ketenagakerjaan Eskalator
(……………………………..) (……………………….)
NIP……………………………. NIP ………………………
Keterangan:
Lembar surat keterangan:
a. Lembar pertama, untuk pemilik;
b. Lembar kedua, untuk unit kerja pengawasan ketenagakerjaan setempat;
c. Lembar ketiga, untuk unit kerja pengawasan ketenagakerjaan pusat.
92
SURAT KETERANGAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN LISTRIK
ATAU ELEVATOR ATAU ESKALATOR YANG TIDAK MEMENUHI
PERSYARATAN K3
SURAT KETERANGAN
LISTRIK/ELEVATOR/ESKALATOR *)
Nomor : …
A. DATA UMUM
1. Nama : ………………………………………………………………………..
2. Jabatan : ………………………………………………………………………..
3. Perusahaan : ………………………………………………………………………..
4. Alamat : ………………………………………………………………………..
5. Lokasi Objek : ………………………………………………………………………..
B. DATA TEKNIS
1. Jenis : …………………………………………………
2. Bentuk/Type : …………………………………………………
3. Nama/Perusahaan Perencana: …………………………………………………
4. Pabrik/Perusahaan Pembuat : …………………………………………………
5. Perusahaan Pemasang : …………………………………………………
6. Tempat dan Tahun Pembuatan: ………………………………………………
93
D.EVALUASI (Alasan Teknis)
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
E. KESIMPULAN
TIDAK MEMENUHI
PERSYARATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
………, ………………
Disetujui : Pengawas
Pimpinan Unit Kerja Ketenagakerjaan Spesialis
Pengawasan K3 Listrik, Elevator, dan
Ketenagakerjaan Eskalator
(……………………………..) (……………………….)
NIP……………………………. NIP ………………………
Keterangan:
Lembar surat keterangan:
a. Lembar pertama, untuk pemilik;
b. Lembar kedua, untuk unit kerja pengawasan ketenagakerjaan setempat;
c. Lembar ketiga, untuk unit kerja pengawasan ketenagakerjaan pusat.
94
CONTOH STIKER MEMENUHI PERSYARATAN K3
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DISNAKER PROVINSI : ...........................................................................
Oleh Penguji
Pengawas Spesialis
Jenis Riksa Uji Jenis Riksa Uji
95
Flowchart SOP Pemeriksaan dan Pengujian Pertama/Berkala/Ulang/Khusus
K3 Listrik, Instalasi Penyalur Petir, Lift dan Eskalator oleh PENGAWAS SPESIALIS K3 LISTRIK
Berdasarkan Permen 33 tahun 2016
Penerbitan
Verifikasi Y SPT Riksa
Berkas Dok. Dokumen? Uji
Permohonan
Pelaksanaan
N Riksa Uji
Perbaiki/
Lengkapi
Pembuatan
LHPP
Hasil N
OK?
Surat Keterangan
Perbaiki Tidak Memenuhi
K3
Surat Keterangan
Memenuhi K3
96
Flowchart SOP Pemeriksaan dan Pengujian Pertama/Berkala/Ulang/Khusus
K3 Listrik, Instalasi Penyalur Petir, Lift dan Eskalator oleh PJK3 BIDANG LISTRIK
Berdasarkan Permen 33 tahun 2016
Pemberitahuan Kegiatan
Riksa Uji dan
Permohonan SURKET
Penerbitan SPT
Verifikasi Y Y Pendampingan
Berkas Dok. Dokumen? Riksa Uji
Permohonan
Pelaksanaan
N Riksa Uji
Perbaiki/
Lengkapi
Pembuatan
LHPP
Hasil N
OK?
Y
Surat Keterangan
Perbaiki Tidak Memenuhi
K3
Surat Keterangan
Memenuhi K3
97
Flowchart SOP Pemeriksaan dan Pengujian Pertama/Berkala/Ulang/Khusus
K3 Listrik, Instalasi Penyalur Petir, Lift dan Eskalator oleh AHLI K3 LISTRIK PERUSAHAAN
Berdasarkan Permen 33 tahun 2016
Pemberitahuan Kegiatan
Riksa Uji dan
Permohonan SURKET
Penerbitan SPT
Verifikasi Y Y Pendampingan
Berkas Dok. Dokumen? Riksa Uji
Permohonan
Pelaksanaan
N Riksa Uji
Perbaiki/
Lengkapi
Pembuatan
LHPP
Hasil N
OK?
Y
Surat Keterangan
Perbaiki Tidak Memenuhi
K3
Surat Keterangan
Memenuhi K3
98
SNI IEC 60050-421:2009
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia
Kosakata Elektroteknis
Bagian 421 : Transformator daya dan reaktor
(IEC 60050-421(1990-10), IDT)
Daftar isi
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi ................................................................................................................... i
Prakata ................................................................................................................... vi
421-03-01 belitan......................................................................................................... 5
421-03-02 belitan fase ................................................................................................. 6
421-03-03 belitan tegangan-tinggi ............................................................................... 6
421-03-04 belitan tegangan-rendah............................................................................. 6
421-03-05 belitan tegangan-menengah ....................................................................... 6
421-03-06 belitan primer.............................................................................................. 6
421-03-07 belitan sekunder ......................................................................................... 6
421-03-08 belitan bantu............................................................................................... 6
421-03-09 belitan penstabil.......................................................................................... 6
421-03-10 belitan bersama .......................................................................................... 7
421-03-11 belitan seri .................................................................................................. 7
421-03-12 belitan pengenergi ...................................................................................... 7
421-03-13 belitan-belitan konsentrik ............................................................................ 7
100 i
SNI IEC 60050-421:2009
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Seksi 421-04 – Nilai pengenal
ii 101
SNI IEC 60050-421:2009
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
421-09-03 isolasi seragam sebuah belitan (dari transformator atau reaktor) ............... 15
421-09-04 isolasi tak-seragam sebuah belitan (dari transformator atau reaktor).......... 15
102 iii
SNI IEC 60050-421:2009
Prakata
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai “Kosakata Elektroteknis Bagian 421 :
Transformator daya dan reaktor”, diadopsi secara identik dari standar International
Electrotechnical Commission (IEC) 60050-421(1990-10) dengan judul “International
Electrotechnical Vocabulary - Chapter 421 : Power transformers and reactor”. Bila terdapat
ketidakjelasan terhadap terjemahan isi materi standar ini, maka yang dianggap berlaku
adalah sebagaimana yang tertera pada teks asli IEC tersebut.
Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-02, Istilah Ketenagalistrikan, melalui
proses/prosedur perumusan standar dan terakhir dibahas dalam Forum Konsensus XXVII
pada tanggal 14 dan 15 Nopember 2007 di Jakarta.
103
iv
SNI IEC 60050-421:2009
Kosakata elektroteknis
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bagian 421 : Transformator daya dan reaktor
421-01-01
transformator daya
Radas statik dengan dua atau lebih belitan yang dengan induksi elektromagnetik, mengubah
sebuah sistem tegangan dan arus bolak-balik menjadi sebuah sistem tegangan dan arus
yang lain, biasanya dengan nilai-nilai yang berbeda dan pada frekuensi yang sama untuk
maksud penyaluran daya listrik.
(power transformer)
421-01-02
reaktor seri
Reaktor yang dimaksudkan untuk hubungan seri dalam sebuah jaringan, baik untuk
membatasi arus pada kondisi gangguan maupun untuk membagi beban dalam sirkuit
paralel.
(series reactor)
421-01-03
reaktor pirau ; reaktor shunt
Reaktor yang dimaksudkan untuk hubungan paralel dalam sebuah jaringan untuk
mengompensasi arus kapasitif.
(shunt reactor)
421-01-04
kumparan pemadaman busur
Reaktor pembumian netral fase-tunggal yang dimaksudkan untuk mengompensasi arus
fase-ke-bumi kapasitif karena gangguan bumi fase-tunggal.
(arc-suppression coil)
421-01-05
transformator pembumian fase-tiga
Transformator fase-tiga yang dimaksudkan untuk hubungan dalam sebuah jaringan tanpa
sebuah netral untuk memberikan netral buatan.
421-01-06
reaktor netral fase-tiga
Reaktor fase-tiga yang dimaksudkan untuk hubungan dalam sebuah jaringan tanpa netral
untuk memberikan netral buatan.
(three-phase neutral reactor)
421-01-07
transformator jenis-inti (tidak disarankan)
Transformator yang sirkuit magnetiknya berbentuk kolom (kaki).
104 1 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
CATATAN 2: Karena ada jenis-jenis transformator yang tidak bisa secara jelas dikatagorikan
dalam “jenis inti” dan “jenis cangkang”, penggunaan istilah-istilah ini tidak disarankan. Biasanya
penggunaan istilah-istilah itu dapat dihindari dengan menunjukkan jenis belitan-belitannya yakni
“konsentrik” atau “berlapis”, dan/atau apakah sirkuit magnetiknya mempunyai atau tidak mempunyai
lintasan-lintasan balik magnetik tanpa-belitan.
(core-type transformer)
421-01-08
reaktor jenis-inti (tidak disarankan)
Reaktor yang sirkuit magnetiknya berbentuk kolom (kaki).
CATATAN : Karena ada jenis-jenis reaktor yang keberadaannya tidak secara jelas dikatagorikan
dalam “jenis-inti” dan “jenis cangkang” pemakaian istilah-istilah itu tidak disarankan. Biasanya
penggunaan pemakaian istilah tersebut dihindari dengan menunjukkan apakah sirkuit magnetiknya
mempunyai atau tidak mempunyai lintasan-lintasan balik magnetik tanpa-belitan.
(core-type reactor)
421-01-09
transformator jenis-cangkang (tidak disarankan)
Transformator dengan paket-paket laminasi yang berbentuk inti dan gandar, biasanya
mengelilingi belitan-belitan dan menyelungkupi sebagian besar paket-paket tersebut.
CATATAN 1: Biasanya, transformator jenis-cangkang merupakan gabungan belitan-belitan berlapis
CATATAN 2: Karena ada jenis-jenis transformator yang tidak bisa secara jelas dikatagorikan dalam
“jenis-inti” dan “jenis-cangkang” penggunaan istilah-istilah ini tidak disarankan. Biasanya, penggunaan
istilah tersebut dihindari dengan menunjukkan jenis belitan-belitannya, yakni “konsentrik” atau
“berlapis” dan/atau apakah sirkuit magnetiknya mempunyai atau tidak mempunyai lintasan-lintasan
balik magnetik tanpa belitan.
(shell-type transformer)
421-01-10
reaktor jenis-cangkang (tidak disarankan)
Reaktor dengan paket-paket laminasi yang berbentuk inti dan gandar, biasanya mengelilingi
belitan reaktor dan menyelungkupi sebagian besar paket-paket tersebut.
CATATAN : Karena ada jenis-jenis reaktor yang keberadaannya tidak secara jelas dikatagorikan
dalam “jenis-inti” dan “jenis cangkang” pemakaian istilah-istilah itu tidak disarankan. Biasanya
penggunaan pemakaian istilah tersebut dihindari dengan menunjukkan apakah sirkuit magnetiknya
mempunyai atau tidak mempunyai lintasan-lintasan balik magnetik tanpa-belitan.
(core-type reactor)
421-01-11
auto-transformator
Transformator yang sekurang-kurangnya dua belitannya mempunyai satu bagian bersama.
(auto-transformer)
421-01-12
transformator seri
Transformator yang satu belitannya dimaksudkan untuk dihubung seri dengan sebuah sirkuit
agar mengubah tegangannya dan belitan lainnya merupakan sebuah belitan pengenergi.
2 dari 20 105
SNI IEC 60050-421:2009
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
421-01-13
transformator berbelitan terpisah
Transformator yang mempunyai belitan-belitan tanpa bagian-bagian bersama.
CATATAN : Transformator berbelitan terpisah yang mempunyai dua belitan dapat diartikan
sebagai transformator berbelitan dobel.
421-01-14
transformator jenis terendam-minyak
Transformator yang sirkuit magnetik dan belitan-belitannya direndam dalam minyak.
421-01-15
reaktor jenis terendam-minyak
Reaktor yang sirkuit magnetik dan belitan-belitannya direndam dalam minyak.
421-01-16
transformator jenis-kering
Transformator yang sirkuit magnetik dan belitan-belitannya tidak direndam dalam cairan
dielektrik.
(dry-type transformer)
421-01-17
reaktor jenis-kering
Reaktor yang sirkuit magnetik dan belitannya tidak direndam dalam cairan dielektrik.
(dry-type reactor)
421-01-18
transformator kedap; transformator hermetik;
Transformator tanpa-pernapasan, yaitu, transformator yang dikedapkan sedemikian rupa
sehingga tidak ada pertukaran yang signifikan antara isinya dan atmosfer-luar.
CATATAN 1: Dalam hal transformator jenis terendam-minyak, boleh atau tidak boleh mempunyai
bantalan udara (atau gas lain).
(sealed transformer)
106 3 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
421-01-19
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
reaktor kedap; reaktor hermetik;
Reaktor tanpa-pernapasan, yaitu, reaktor yang dikedapkan sedemikian rupa sehingga tidak
ada pertukaran yang signifikan antara isinya dan atmosfer-luar.
CATATAN 1: Dalam hal reaktor jenis terendam-minyak, boleh atau tidak boleh mempunyai bantalan
udara (atau gas lain).
(sealed reactor)
421-01-20
transformator jenis-kering belitan-berselubung/berkapsul
Transformator jenis-kering yang mempunyai satu atau lebih belitan yang diselubungi dengan
isolasi padat.
421-01-23
reaktor jenis-kering belitan tanpa-berselubung
Reaktor jenis-kering yang belitannya tanpa diselubungi dengan isolasi padat.
421-02-02
421-02-03 terminal saluran
Terminal yang dimaksudkan untuk hubungan ke penghantar saluran suatu jaringan.
(line terminal)
421-02-02
terminal netral
a) Untuk transformator-transformator atau reaktor-reaktor polifase dan gugus-gugus
polifase dari transformator-transformator atau reaktor-reaktor fase-tunggal : Terminal (-
4 dari 20
107
SNI IEC 60050-421:2009
terminal) yang dihubungkan ke titik bersama (titik netral) sebuah belitan terhubung-
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
bintang atau terhubung-zigzag.
b) Untuk transformator-transformator atau reaktor-reaktor fase-tunggal : Terminal yang
dimaksudkan untuk hubungan ke titik netral sebuah jaringan.
(neutral terminal)
421-02-03
terminal bersesuaian
Terminal-terminal dari belitan-belitan yang berbeda dari sebuah transformator, yang dimarkai
dengan huruf yang sama atau lambang yang bersesuaian.
(corresponding terminal)
421-03-01
belitan
Rakitan lilitan yang membentuk sirkuit listrik yang berkaitan dengan salah satu dari tegangan
yang ditetapkan untuk transformator atau reaktor.
CATATAN Untuk transformator atau reaktor polifase, “belitan” adalah kombinasi dari belitan-belitan
fase.
(winding)
421-03-02
belitan fase
Rakitan lilitan yang membentuk satu fase sebuah belitan polifase.
CATATAN : Istilah “belitan fase” tidak boleh digunakan untuk mengidentifikasi rakitan kumparan pada
sebuah kaki tertentu.
(phase winding)
421-03-03
belitan tegangan-tinggi
Belitan yang mempunyai tegangan pengenal tertinggi.
(high-voltage winding)
421-03-04
belitan tegangan-rendah
Belitan yang mempunyai tegangan pengenal terendah.
(low-voltage winding)
421-03-05
belitan tegangan-menengah
Belitan suatu transformator multi-belitan yang mempunyai tegangan pengenal antara
tegangan pengenal belitan tertinggi dan terendah.
(intermediate-voltage winding)
108
5 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
421-03-06
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
belitan primer
Belitan yang, dalam layanannya, menerima daya aktif dari jaringan suplai.
(primary winding)
421-03-07
belitan sekunder
Belitan yang, dalam layanannya, menghantarkan daya aktif ke sirkuit beban.
(secondary winding)
421-03-08
belitan bantu
Belitan yang dimaksudkan hanya untuk sebuah beban kecil dibandingkan dengan daya
pengenal transformator.
(auxiliary winding)
421-03-09
belitan penstabil
Belitan tambahan terhubung-delta, terutama yang diberikan pada transformator hubungan
bintang-bintang atau bintang-zigzag untuk mengurangi impedans urutan-nol dari belitan
terhubung-bintang.
(stabilizing winding)
421-03-10
belitan bersama
Bagian bersama dari belitan sebuah auto-transformator.
(common winding)
421-03-11
belitan seri
Bagian belitan sebuah auto-transformator atau belitan suatu transformator penguat yang
dimaksudkan untuk dihubungkan secara seri dengan sebuah sirkuit.
(series winding)
421-03-12
belitan pengenergi
Belitan transformator penguat yang dimaksudkan untuk memasok daya ke belitan seri.
(energizing winding)
421-03-13
belitan-belitan konsentrik
Susunan yang belitan-belitan atau bagian-bagian belitannya disusun secara konsentris.
(concentric windings)
421-03-14
belitan-belitan berlapis
Susunan yang belitan-belitan atau bagian-bagian belitannya disusun secara aksial.
6 dari 20 109
SNI IEC 60050-421:2009
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
CATATAN: Biasanya belitan-belitan itu akan disub-bagi (dibagi lagi)
(sandwich windings)
421-04-01
tegangan pengenal sebuah belitan
Tegangan yang ditetapkan untuk diterapkan atau dikembangkan pada beban nol, antara
terminal-terminal saluran sebuah belitan transformator atau reaktor polifase, atau antara
terminal-terminal sebuah belitan transformator atau reaktor fase-tunggal.
421-04-03
frekuensi pengenal
Frekuensi yang diterapkan pada transformator atau reaktor yang dirancang untuk
beroperasi.
(rated frequency)
421-04-04
daya pengenal
Sebuah nilai daya nyata konvensional, yang membentuk sebuah dasar untuk rancangan
sebuah transformator, sebuah reaktor pirau atau sebuah kumparan pemadaman-busur,
garansi pabrik dan pengujiannya, yang menentukan sebuah nilai arus pengenal yang boleh
dialirkan dengan tegangan pengenal yang diterapkan pada kondisi tertentu.
CATATAN Kedua belitan sebuah transformator dua-belitan mempunyai daya pengenal yang sama,
yang didefinisikan daya pengenal transformator. Untuk transformator multi-belitan, daya pengenal
untuk setiap belitan boleh berbeda.
(rated power)
421-04-05
arus pengenal (sebuah belitan transformator atau reaktor pirau)
Arus yang mengalir melaluii terminal saluran suatu belitan, yang diperoleh dengan membagi
daya pengenal belitan dengan tegangan pengenal belitan dan dengan faktor fase yang
sesuai.
110
7 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
421-04-06
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
arus pengenal kontinu
a) untuk reaktor seri
Arus kontinu yang ditetapkan untuk rancangan reaktor.
b) untuk sebuah reaktor netral fase-tiga atau transformator pembumian fase-tiga.
Arus kontinu di netral yang ditetapkan untuk rancangan perlengkapan jika dipasok pada
tegangan dan frekuensi pengenalnya.
421-04-07
arus waktu-singkat pengenal
a) untuk sebuah reaktor seri atau reaktor pembumian netral fase-tunggal
Arus gangguan yang reaktornya dirancang untuk menghantarkan arus tersebut selama
durasi tertentu.
b) untuk sebuah reaktor netral fase-tiga atau transformator pembumian
Arus di netral yang radasnya dirancang untuk menghantarkan arus tersebut selama durasi
tertentu.
421-04-08
arus pengenal sebuah kumparan pemadaman busur
Arus yang radasnya dirancang untuk menghantarkan arus selama periode tertentu bila
tegangan pengenal diterapkan pada frekuensi pengenal dengan reaktor yang diatur untuk
arus maksimum.
421-05-01
sadapan ; sadap
Hubungan yang dibuat di titik pertengahan sebuah belitan.
(tapping ; tap)
421-05-02
sadapan utama
Sadapan yang mengacu pada besaran-besaran pengenalnya.
(principal tapping)
421-05-03
421-05-04 faktor sadapan
Rasio Ud/UN (faktor sadapan) atau 100 Ud/UN (faktor sadapan yang dinyatakan dalam
persen) dengan :
UN adalah tegangan pengenal belitan,
Ud adalah tegangan yang akan terjadi pada kondisi tanpa-beban pada terminal-terminal
belitan, yang dihubungkan pada sadapan yang terkait, dengan memberikan tegangan
pengenal ke sebuah belitan tanpa sadapan.
111
8 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
CATATAN :Faktor sadapan menyatakan nilai relatif “jumlah efektif lilitan” dari belitan tersadap pada
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
sadapan yang relevan; angka dasar 1 merupakan jumlah efektif lilitan dari belitan ini pada sadapan
utama.
(tapping factor)
421-05-04
sadapan plus
Sadapan yang mempunyai faktor sadapan lebih tinggi dari 1 (satu).
(plus tapping)
421-05-05
sadapan minus
Sadapan yang faktor sadapannya lebih rendah dari 1 (satu).
(minus tapping)
421-05-06
julat sadapan
Perbedaan antara dua faktor sadapan, yang dinyatakan dalam persen, dari dua sadapan
yang berdekatan.
(tapping step)
421-05-07
tingkat sadapan
Julat variasi faktor sadapan yang dinyatakan dalam persen, dibandingkan dengan nilai “100”.
CATATAN : Bila faktor ini berkisar dari 100+a ke 100-b, julat sadapan itu dinyatakan : +a% - b% atau
± a% bila a=b
(tapping range)
421-05-08
rasio tegangan sadapan (sepasang belitan)
Rasio yang sama dengan rasio tegangan pengenal :
- dikalikan dengan faktor sadapan dari belitan tersadap bila ini adalah belitan tegangan
tinggi;
- dibagi dengan faktor sadapan dari belitan tersadap bila ini adalah belitan tegangan
rendah.
421-05-09
aturan sadapan
Nilai-nilai numeris yang ditetapkan pada besaran-besaran (tegangan, arus, dsb) yang
digunakan untuk sebuah hubungan sadapan tertentu, sebagai dasar garansi pabrikan dan
dalam kasus-kasus tertentu, untuk pengujian.
(tapping duty)
112
9 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
421-05-10
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
besaran sadapan
Besaran-besaran yang nilai-nilai numerisnya menentukan aturan sadapan, besaran sadapan
untuk setiap belitan dan untuk setiap sadapan mencakup :
a) tegangan sadapan,
b) daya sadapan,
c) arus sadapan.
CATATAN : Besaran-besaran sadapan dikaitkan dengan sebuah hubungan sadapan tertentu dari
transformator dan karena itu berlaku pada setiap belitan, termasuk belitan tanpa sadapan.
(tapping quantities)
421-05-11
tegangan sadapan belitan
Tegangan yang ditetapkan untuk diterapkan, atau yang terjadi pada kondisi tanpa-beban,
antara terminal-terminal saluran sebuah belitan transformator polifase atau antara terminal-
terminal sebuah belitan transformator fase-tunggal, untuk sadapan yang relevan dari
transformator.
421-05-12
daya sadapan belitan
Nilai konvensional daya semu yang dimaksudkan menjadi dasar garansi pabrikan untuk
hubungan sadapan yang relevan dari sebuah transformator dan dalam kasus-kasus tertentu,
untuk pengujian.
(tapping power of a winding)
421-05-13
arus sadapan belitan
Arus yang mengalir melalui terminal saluran sebuah belitan yang diperoleh dengan cara
membagi daya sadapan belitan dengan tegangan sadapan belitan dan dengan faktor fase
yang sesuai.
(tapping current of a winding)
421-05-14
sadapan daya-penuh
Sadapan yang daya sadapannya sama dengan daya pengenal.
(full-power tapping)
421-05-15
sadapan daya-tereduksi
Sadapan yang daya sadapannya lebih rendah daripada daya pengenal.
(reduced-power tapping)
421-06-01
rugi tanpa-beban
Daya aktif yang terserap bila sebuah tegangan tertentu pada frekuensi pengenal diterapkan
pada terminal dari salah satu belitan, belitan(-belitan) lainnya dalam keadaan sirkuit-terbuka.
10 dari 20 113
SNI IEC 60050-421:2009
CATATAN :Biasanya tegangan yang diterapkan adalah tegangan pengenal dan belitan yang
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
berenergi, bila dilengkapi dengan sadapan-sadapan, dihubungkan pada sadapan utamanya.
(no-load loss)
421-06-02
arus tanpa-beban
Arus yang mengalir melalui terminal saluran sebuah belitan bila sebuah tegangan tertentu
diterapkan pada frekuensi pengenal, belitan (-belitan) lainnya dalam keadaan sirkuit-terbuka.
CATATAN 1 : Biasanya tegangan yang diterapkan adalah tegangan pengenal dan belitan yang
dienergi (energized), bila dilengkapi dengan sadapan-sadapan, dihubungkan pada sadapan
utamanya.
CATATAN 2 : Arus tanpa-beban sebuah belitan sering dinyatakan dengan persentase arus
pengenal dari belitan yang sama.
(no-load current)
CATATAN 2: Rugi-rugi beban biasanya dikaitkan dengan suhu acuan yang sesuai.
(load loss)
421-06-04
rugi beban tambahan
Nilai rugi yang diperoleh dengan mengurangkan rugi I2R (dikoreksi terhadap suhu acuan
yang sesuai) dari rugi beban itu.
114
11 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
421-06-05
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
rugi-rugi total
Jumlah rugi tanpa-beban dan rugi berbeban.
CATATAN : Untuk transformator multi-belitan, rugi-rugi total merujuk pada kombinasi pembebanan
tertentu.
(total losses)
421-07-01
tegangan impedans pada arus pengenal (untuk sadapan utama)
a) untuk transformator dua-belitan :
Tegangan yang diperlukan untuk diterapkan pada frekuensi pengenal ke terminal-
terminal saluran sebuah belitan transformator polifase, atau ke terminal-terminal sebuah
belitan transformator fase-tunggal, agar arus pengenal mengalir melalui terminal ini bila
terminal dari belitan lainnya dihubung-pendek.
CATATAN : Nilai tegangan impedans tersebut umumnya terkait dengan suhu acuan yang sesuai.
CATATAN 1: Berbagai nilai dari pasangan yang berbeda umumnya berkaitan dengan suhu acuan
yang sesuai.
CATATAN 2: Tegangan impedans pada arus pengenal biasanya dinyatakan dengan persen dari
tegangan pengenal belitan terhadap tegangan yang diterapkan.
421-07-02
impedans hubung-pendek pasangan belitan
Impedans hubungan bintang ekuivalen yang terkait dengan salah satu dari belitan-belitannya
untuk sebuah sadapan tertentu dan dinyatakan dalam ohm per fase, pada frekuensi
pengenal yang diukur antara terminal-terminal dari sebuah belitan bila belitan yang lain
dihubung-pendek.
CATATAN: Nilai ini umumnya dikaitkan dengan suhu acuan yang sesuai.
421-07-03
turun atau naiknya tegangan untuk kondisi beban tertentu ;
pengaturan tegangan untuk kondisi beban tertentu
Perbedaan aritmetik antara tegangan tanpa-beban sebuah belitan dan tegangan yang
dibangkitkan pada terminal-terminal dari belitan yang sama pada beban dan faktor daya
115
12 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
tertentu, tegangan dipasok ke (salah satu dari) belitan (-belitan) yang lain besarnya sama
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
dengan :
- nilai pengenalnya bila transformator dihubungkan pada sadapan utama (tegangan tanpa-
beban dari belitan yang terdahulu dengan demikian sama dengan nilai pengenalnya) ;
- tegangan sadapan bila transformator dihubungkan pada sadapan lainnya.
Perbedaan ini biasanya dinyatakan dalam persen tegangan tanpa-beban dari belitan yang
disebut pertama.
421-07-04
impedans urutan-nol (dari sebuah belitan polifase)
Impedans yang dinyatakan dalam ohm per fase pada frekuensi pengenal, antara terminal-
terminal saluran dari sebuah belitan terhubung bintang atau zigzag polifase yang terhubung
bersama dan terminal netralnya.
421-08-01
kenaikan suhu
Perbedaan antara suhu dari bagian yang dipertimbangkan dan suhu dari udara pendingin
atau dari air pada (lubang) pemasukan perlengkapan pendingin, berturut-turut untuk
transformator atau reaktor berpendinginan udara atau berpendinginan air.
(temperature rise)
421-09-01
tegangan tertinggi untuk perlengkapan Um (terterapkan pada belitan transformator
atau reaktor)
Tegangan fase-ke-fase efektif tertinggi untuk rancangan belitan transformator atau reaktor
sesuai dengan isolasinya.
CATATAN :Um adalah nilai maksimum tegangan tertinggi sebuah sistem yang dapat dihubungkan
pada belitan sesuai dengan isolasi tersebut di atas.
421-09-02
tingkat isolasi pengenal
Tegangan-tegangan uji, pada kondisi-kondisi tertentu, yang dapat ditahan oleh isolasi yang
dirancang.
116 13 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
421-09-03
isolasi seragam sebuah belitan (dari transformator atau reaktor)
Isolasi belitan sebuah transformator atau reaktor bila semua ujungnya yang dihubungkan ke
terminal-terminal mempunyai tegangan ketahanan frekuensi daya ke bumi yang sama.
421-09-04
isolasi tak-seragam sebuah belitan (dari transformator atau reaktor)
Isolasi belitan sebuah transformator atau reaktor bila belitan ini mempunyai sebuah ujung
yang dimaksudkan untuk dibumikan langsung atau tak langsung dan yang dirancang pada
tingkat isolasi yang lebih rendah yang ditetapkan untuk ujung belitan ke bumi atau ke netral
ini.
421-10-01
hubungan bintang ; hubungan Y
Hubungan belitan yang disusun sedemikian rupa sehingga satu ujung dari setiap belitan dari
belitan-belitan fase transformator atau reaktor polifase, atau dari setiap belitan dari belitan-
belitan untuk tegangan pengenal yang sama dari transformator-transformator atau reaktor-
reaktor fase-tunggal yang tergabung dalam sebuah gugus (bank) polifase, dihubungkan ke
sebuah titik bersama, yakni titik netral dan ujung lainnya ke terminal-salurannya yang sesuai.
421-10-02
hubungan delta
Hubungan belitan yang disusun sedemikian rupa sehingga belitan-belitan fase dari sebuah
transformator atau reaktor fase-tiga, atau belitan-belitan untuk tegangan pengenal yang
sama dari transformator-transformator atau reaktor-reaktor fase-tunggal yang tergabung
dalam sebuah gugus fase-tiga, dihubungkan secara seri membentuk sirkuit tertutup.
(delta connection)
421-10-03
hubungan delta-terbuka
Hubungan belitan yang di dalamnya belitan-belitan fase dari sebuah transformator fase-tiga,
atau belitan-belitan untuk tegangan pengenal yang sama dari transformator fase-tunggal
yang tergabung dalam sebuah gugus fase-tiga dihubungkan secara seri tanpa menutup satu
sudut dari delta itu.
421-10-04
hubungan zigzag
Hubungan belitan yang satu ujung(nya) dari setiap belitan fase dari sebuah transformator
atau reaktor polifase dihubungkan ke sebuah titik bersama, yakni titik netral, dan setiap
14 dari 20 117
SNI IEC 60050-421:2009
belitan fase terdiri atas dua bagian tempat diinduksikannya tegangan-tegangan yang fasenya
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
tergeser.
CATATAN : Dua bagian ini umumnya mempunyai jumlah lilitan yang sama.
(zigzag connection)
421-10-05
belitan-belitan terbuka
Belitan-belitan fase sebuah transformator atau reaktor polifase yang tidak diinterkoneksi di
dalam transformator atau reaktor tersebut.
(open windings)
421-10-06
hubungan Scott
Sebuah cara menginterkoneksikan belitan-belitan dari dua transformator fase-tunggal untuk
mentransformasi tegangan-tegangan fase-tiga ke tegangan-tegangan fase-dua atau
sebaliknya.
(Scott connection)
421-10-07
hubungan Leblanc
Sebuah cara menghubungkan belitan-belitan sebuah transformator fase-tiga untuk
mentransformasi tegangan-tegangan fase-tiga ke tegangan-tegangan fase-dua atau
sebaliknya.
(Leblanc connection)
421-10-08
pergeseran fase ;
beda fase (untuk transformator)
Beda sudut antara fasor-fasor yang menyatakan tegangan-tegangan antara titik netral (nyata
atau imajiner) dan terminal-terminal yang bersesuaian dari dua belitan, sebuah sistem
tegangan urutan positif yang diterapkan pada terminal-terminal tegangan tinggi, yang satu
sama lain saling mengikuti dalam urutan alfabetis bila urutan-urutan dihurufi atau dalam
urutan numeris bila urutan-urutan itu dinomori. Fasor-fasor dianggap berputar dalam arah
berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
421-10-09
lambang hubungan
Notasi konvensional yang menunjukkan hubungan belitan-belitan tegangan-tinggi, tegangan-
menengah (bila ada) dan tegangan rendah dan pergeseran (-pergeseran) fase relatifnya
dinyatakan dengan kombinasi huruf-huruf dan angka (-angka) jam.
(connection symbol)
118
15 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
421-11-01
pengubah-sadapan berbeban ;
Gawai untuk mengubah hubungan-hubungan sadapan suatu belitan, dapat dioperasikan
ketika transformator bertegangan atau berbeban.
(on-load tap-changer)(load-tap-changer)
421-11-02
selektor sadapan ; pemilih sadapan
Gawai yang dirancang untuk menghantarkan tetapi tidak untuk menghubungkan atau
memutuskan arus, dengan bantuan sebuah sakelar pengalih, digunakan untuk memilih
hubungan-hubungan sadapan.
(tap selector)
421-11-03
sakelar pengalih
Gawai penyakelaran dengan bantuan selektor sadapan digunakan untuk menghantarkan,
menghubungkan dan memutuskan arus-arus dalam sirkuit yang telah dipilih.
(diverter switch)
421-11-04
sakelar selektor
Gawai penyakelaran yang mampu menghubungkan, menghantarkan dan memutuskan arus,
mengkombinasikan fungsi-fungsi selektor sadapan dan sakelar pengalih.
(selector switch)
421-11-05
selektor pemindah
Gawai yang dirancang untuk penyalurkan, tetapi tidak untuk menghubungkan atau
memutuskan arus, yang dengan bantuan sebuah selektor sadapan atau sakelar selektor
memungkinkan kontak-kontaknya dan sadapan-sadapan yang terhubung untuk digunakan
lebih dari sekali bila berpindah dari satu posisi ekstrem ke posisi ekstrem lainnya.
(change-over selector)
421-11-06
impedans transisi
Sebuah resistor atau reaktor yang terdiri atas satu unit atau lebih yang menjembatani
sadapan yang sedang digunakan dan sadapan berikutnya yang akan digunakan, untuk
tujuan pemindahan beban dari satu sadapan ke sadapan lainnya tanpa pemutusan atau
perubahan yang cukup besar dalam arus beban, pada waktu yang sama membatasi arus
sirkulasi selama periode digunakannya kedua sadapan tersebut.
(transition impendance)
421-11-07
mekanisme penggerak
Sarana yang menjalankan penggerak pengubah-sadapan.
(driving mechanism)
16 dari 20 119
SNI IEC 60050-421:2009
421-11-08
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
perangkat kontak
Pasangan kontak magun dan kontak bergerak individual atau kombinasi dari pasangan-
pasangan tersebut yang beroperasi secara simultan.
(set of contacts)
421-11-09
kontak utama
Setiap perangkat kontak penghantar arus-lewat yang tidak mempunyai impedans transisi
yang dipasang dalam sirkuit antara belitan transformator dan kontak-kontak dan yang tidak
mengalihkan arus apapun.
(main contacts)
421-11-10
kontak penyakelaran utama
Setiap perangkat kontak yang tidak mempunyai impedans transisi yang dipasang dalam
sirkuit antara belitan transformator dan kontak-kontak dan yang memutuskan arus.
421-11-11
kontak transisi
Setiap perangkat kontak yang impedans transisinya berada secara seri dengan belitan
transformator dan kontak-kontak.
(transition contacts)
421-11-12
arus sirkulasi
Bagian dari arus yang mengalir melalui impedans transisi pada waktu dua sadapan
dijembatani selama operasi pengubah sadapan dan yang disebabkan karena perbedaan
tegangan antara sadapan-sadapan tersebut.
(circulating current)
421-11-13
arus tersakelar ;
Arus prospektif yang akan diputus selama operasi penyakelaran oleh setiap perangkat
kontak penyakelaran utama atau kontak transisi yang tergabung dalam sakelar pengalih atau
sakelar selektor.
421-11-14
tegangan pulih
Tegangan frekuensi daya yang timbul antara setiap perangkat kontak penyakelaran utama
atau kontak-kontak transisi sakelar pengalih atau sakelar selektor setelah kontak-kontak ini
memutuskan arus tersakelar.
(recovery voltage)
120
17 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
421-11-15
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
operasi pengubahan-sadapan
Urutan lengkap kejadian-kejadian sejak dimulainya hingga diakhirinya transisi arus-lewat dari
satu sadapan belitan ke sadapan belitan didekatnya.
(tap-change operation)
421-11-16
siklus operasi; daur operasi
Pergerakan pengubah-sadapan dari satu ujung julat ke ujung julat lainnya dan kembali ke
posisi semula.
(cycle of operation)
421-11-17
arus-lewat pengenal
Arus yang mengalir melintasi pengubah-sadapan kearah sirkuit luar yang aparatusnya
mampu memindahkan dari satu sadapan ke sadapan yang lain pada tegangan langkah
pengenal yang relevan dan dapat dibawa secara kontinu.
(rated through-current)
421-11-18
arus-lewat pengenal maksimum
Arus-lewat pengenal yang untuknya berlaku kenaikan suhu kontak-kontak dan uji ketahanan
layanan.
421-11-19
tegangan tingkat pengenal
Tegangan tertinggi yang dibolehkan antara terminal-terminal yang dimaksudkan untuk
dihubungkan pada sadapan-sadapan yang berurutan dari sebuah transformator untuk setiap
nilai arus-lewat pengenal.
421-11-20
tegangan tingkat pengenal maksimum
Nilai tertinggi tegangan tingkat pengenal yang pengubah-sadapannya dirancang untuk nilai
tersebut.
421-11-21
jumlah posisi sadapan inheren
Jumlah tertinggi posisi sadapan untuk paro daur operasi yang pengubah-sadapan nya dapat
digunakan sesuai dengan rancangannya.
421-11-22
jumlah posisi sadapan layanan
Jumlah posisi sadapan untuk paro daur operasi yang pengubah-sadapannya digunakan
dalam transformator.
121
18 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
CATATAN Penggunaan istilah “jumlah posisi sadapan” yang berkaitan dengan transformator selalu
mengacu pada “jumlah posisi sadapan pelayanan” dari pengubah sadapan.
421-12-01
mekanisme penggerak-bermotor
Mekanisme penggerak yang merupakan gabungan motor listrik dan sirkuit kendali.
(motor-drive mechanism)
421-12-02
kendali bertingkat
Gawai-gawai elektris dan mekanis yang menghentikan mekanisme penggerak-bermotor
setelah perubahan sadapan selesai, tak bergantung pada urutan operasi dari sakelar
kendali.
(step-by-step control)
421-12-03
penunjuk posisi sadapan
Gawai elektris, mekanis atau elektromekanis untuk menunjukkan posisi sadapan pengubah
sadapan.
421-12-04
penunjuk pengubah-sadapan sedang bekerja
Gawai yang menunjukkan bahwa mekanisme penggerak-bermotor sedang bekerja .
421-12-05
sakelar batas
Sebuah gawai elektromekanis yang mencegah operasi pengubah-sadapan melebihi sebuah
posisi ujung tetapi yang membolehkan operasi untuk arah sebaliknya.
(limit switch)
421-12-06
stop ujung mekanis;
Gawai yang secara fisis mencegah operasi pengubah-sadapan melebihi posisi ujung mana
saja tetapi membolehkan operasi untuk arah sebaliknya.
421-12-07
gawai-gawai kendali paralel
Gawai-gawai kendali listrik untuk menggerakkan, , semua pengubah-sadapan hingga posisi
yang diperlukan dan untuk menghindari terjadinya ketidaksesuaian mekanisme penggerak-
122
19 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
sadapan-sadapan.
421-12-08
gawai pembidas darurat
Gawai elektris, mekanis atau elektromekanis untuk menghentikan mekanisme penggerak-
bermotor pada setiap waktu dengan cara sedemikian rupa sehingga tindakan khusus harus
dilakukan sebelum operasi pengubahan-sadapan berikutnya dapat dimulai.
421-12-09
gawai pemblokir arus-lebih
Gawai listrik yang mencegah atau menjeda operasi mekanisme penggerak-bermotor selama
periode mengalirnya arus-lebih yang melebihi nilai prasetel yang mengalir di belitan
transformator.
421-12-10
penghitung-operasi
Gawai yang menunjukkan jumlah perubahan-sadapan yang telah dilaksanakan.
(operation counter)
421-12-11
operasi manual mekanisme penggerak-bermotor
Operasi pengubah sadapan secara manual dengan sebuah gawai mekanis, pada saat yang
sama memblokir pengoperasian dengan motor listrik.
123
20 dari 20
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
124
TIM PENYUSUN
PEDOMAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK, ELEVATOR
DAN ESKALATOR
PEMBINA
Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan
Ir. Amri AK, MM
Kesehatan Kerja
Kasubdit Pengawasan Norma Konstruksi
Ghazmahadi, ST, MM
Bangunan. Listrik dan Penanggulangan Kebakaran
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Yuli Kustrato, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Banten
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Nashruddin Anwar, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Tengah
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Tirta Prawirateja, ST, M.Si Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Banten
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Drs. Tua Rusli, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Banten
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
IGM Baskara, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Banten
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Gusti Herwindo, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
H. Romlih, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
125
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Judin Juaedin, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Asep Agung Kurnia, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Deden Kurniawan Hidayat, Ketenagakerjaan
Transmigrasi Provinsi
ST, M.Si Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Yuli Hendartini, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Muslim Gunawan, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Heru Sarwono, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Finsha Aditya, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Natrom, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Nahdi Putra, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Yadi Mulyadi, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Ketenagakerjaan Direktorat Bina
Supriyadi, ST
Spesialis K3 Listrik, Penegakan Hukum
Elevator dan Eskalator
126
Pengawas
Direktorat Pengawasan
Ketenagakerjaan
Sekarsari Kartika Putri, ST Norma Keselamatan dan
Spesialis K3 Listrik,
Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Direktorat Pengawasan
Ketenagakerjaan
Gumilang M Yani, ST, MT Norma Keselamatan dan
Spesialis K3 Listrik,
Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Direktorat Pengawasan
Ketenagakerjaan
Ronald Panggabean, ST, MT Norma Keselamatan dan
Spesialis K3 Listrik,
Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Ika Sri Wulandari, ST Direktorat Pengawasan
Ketenagakerjaan
Norma Keselamatan dan
Spesialis K3 Listrik,
Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator
Achmad Lukman Hakim Tenaga Ahli PT Abdi Karya Abadi
PT Aginatandra Karya
Agus Sufaat Tenaga Ahli
Mandiri (AKM)
PT KERANTEK
Ir. Patunru Pongky Tenaga Ahli
INDONESIA
PT Kariza Pratama
Adjat Mudjidjat Tenaga Ahli
Inspectindo
Suliadi Ari Tenaga Ahli BKI Balikpapan
Edi Santoso, St Tenaga Ahli APJK3RUI
PT BINA RIKSA INSAN
Drs. M. PETRUS PINEM Tenaga Ahli
SEJAHTERA
Ir. Bambang Tenaga Ahli PJK3 Elektrikal Malang
I Made Arkaya, SH Tenaga Ahli PT Anugrah Kaya Raya
Asep Ukom Tenaga Ahli PT. Sucofindo
Ir. Harunsyah Praktisi
Dede Supriatna, S.Pd Praktisi
127