Anda di halaman 1dari 131

KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan 
Pedoman Pemeriksaan dan Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Listrik, Elevator
dan Eskalator.
Sehubungan dengan program pemerintah saat ini, yang sedang menggalak
pembangunan infrastruktur disegala bidang dan perkembangan K3 di era globalisasi yang
menuntut pengadaan sarana dan prasarana yang memberikan jaminan kehandalan baik
secara teknik maupun keselamatan dan kesehatan kerja, maka gedung, perkantoran, hotel,
pusat perbelanjaan, apartement dan tempat kerja lainnya wajib mengdepankan aspek-aspek
keteknikan dan K3 yang memenuhi standar nasional dan internasional.
Pelaksanaan K3 Listrik, Elevator dan Eskalator merupakan upaya yang sangat penting
dalam mendukung terciptanya tempat kerja yang aman, sehat dan selamat. Potensi bahaya
yang diakibatkan oleh listrik, elevator dan eskalator relatif masih tinggi dan menjadi penyebab
terjadinya kecelakaan kerja. Upaya pengendalian terhadap potensi bahaya tersebut perlu
mendapatkan perhatian cukup serius, mengingat perkembangan ilmu dan teknologi dari listrik,
elevator dan eskalator juga cukup pesat dan penggunaan listrik, elevator dan eskalator makin
meluas di masyarakat.
Pengawas Ketenagakerjaan dan Ahli K3 yang mempunyai kompetensi di bidang listrik,
elevator dan eskalator mempunyai peran sangat penting dalam memastikan upaya pengendalian
potensi bahaya pada listrik, elevator dan eskalator telah memenuhi persyaratan K3,
sehingga memberikan jaminan K3 pada perencanaan, pembuatan, pemasangan, pemakaian,
pemeliharaan, perawatan, pemeriksaan dan pengujian listrik, elevator dan eskalator.
Berkat dukungan dari Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3, Asosiasi Perusahaan
Jasa K3 Riksa Uji Indonesia, Asosiasi Produsen dan Pemborong Elevator dan Eskalator,
Asosiasi Profesi Ahli Elevator dan Esakalator dan Asosiasi Lembaga Pembinaan K3 Indoneisa,
maka telah berhasil menyusun Pedoman Pemeriksaan dan Pengujian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Listrik, Elevator dan Eskalator. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah membantu penyusunan pedoman
ini, semoga menjadi amal bakti kepada nusa dan bangsa serta memberikan manfaat bagi kita
semua.
Semoga Pedoman ini dapat memberikan tuntunan dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
dan pengujian baik bagi Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 maupun Ahli K3 yang
membidangi Listrik, Elevator dan Eskalator. Saya menyadari bahwa pedoman ini masih belum
sempurna dan masih banyak kekurangan, untuk itu saya meminta masukan dan saran serta
kritik demi perbaikan pedoman ini dimasa yang akan datang dari para pembaca.

Jakarta, 06 Maret 2017

Ir. Amri AK MM
Direktur Pengawasan Norma
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
i
ii
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i

1. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU


PEMBANGKITAN LISTRIK ......................................................................................................... 1

2. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERTAMA/BERKALA


PEMBANGKITAN LISTRIK ......................................................................................................... 3

3. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU


PEMBUATAN TRANSMISI LISTRIK ......................................................................................... 11

4. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERTAMA/BERKALA


TRANSMISI LISTRIK .................................................................................................................... 13

5. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU


PEMBUATAN DISTRIBUSI LISTRIK ......................................................................................... 24

6. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERTAMA/BERKALA


DISTRIBUSI LISTRIK .................................................................................................................... 26

7. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU


PEMBUATAN PEMANFAATAN LISTRIK ................................................................................ 35

8. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERTAMA/BERKALA


PEMANFAATAN LISTRIK………………….. 37

9. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU


PEMBUATAN INSTALASI PENYALUR PETIR......................................................................... 45

10. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERTAMA/BERKALA


INSTALASI PENYALUR PETIR ................................................................................................... 47

11. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU


PEMBUATAN INSTALASI RUANG KHUSUS .......................................................................... 50

12. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERTAMA/BERKALA


INSTALASI RUANG KHUSUS 52

13. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU


PEMBUATAN ELEVATOR/ESKALATOR .................................................................................. 58

14. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 ELEVATOR SEBELUM


PENYERAHAN KEPADA PEMILIK ........................................................................................... 60

15. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 ESKALATOR SEBELUM


PENYERAHAN KEPADA PEMILIK ........................................................................................... 68

16. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN BERKALA K3 ELEVATOR ............ 75

iii
17. DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN BERKALA K3 ESKALATOR ......... 84

18. BLANGKO SURAT KETERANGAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


LISTRIK/ELEVATOR/ESKALATOR YANG MEMENUHI PERSYARATAN K3 ................. 91

19. BLANGKO URAT KETERANGAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN LISTRIK/


ELEVATOR/ESKALATOR YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN K3 .................... 93

20. CONTOH STIKER MEMENUHI PERSYARATAN K3 ............................................................ 95

21. CONTOH STIKER TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN K3 .............................................. 96

22. TIM PENYUSUN ............................................................................................................................ 97

DAFTAR NAMA PENYUSUN ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................

iv
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU
PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………...
ALAMAT : ……………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN PERENCANAAN/PEMBUATAN*) PEMBANGKITAN


LISTRIK*)

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat
1.
/ Pemasang
2. Alamat
Pengurus /
3.
Penanggung jawab
4. No.Item
5. Pabrik Pembuat
6. Tipe / Model
7. No Seri
8. Tahun Pembuatan
9. No. Sertifikat Pabrik
10. Kapasitas
11. Putaran
12. Kelas Isolasi
13. Selungkup
14. Temperatur Ruang
15. Tegangan
16. Arus Nominal
17. Frekuensi
18. Faktor Daya
19. Tegangan Eksiter
20. Arus Eksiter
II. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN UNIT POWER GENERATOR
1. Gambar Diagram satu garis
2. Gambar diagram
pengawatan
3. Daftar komponen
4. Gambar lay out
5. Gambar area klasifikasi
6. Data hasil uji pabrik
pembuat

1
7. Buku manual
8. Buku pemeliharaan &
operasi
9. Tanda peringatan
10. Sertifikat pabrik pembuat

III. KESIMPULAN
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

IV. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

2
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA*) PEMBANGKIT LISTRIK

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : ……………………………………………………...
ALAMAT : ……………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3


PERTAMA/BERKALA*) PEMBANGKIT LISTRIK

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
1. Perusahaan Pembuat / Pemasang
2. Alamat
3. Pengurus / Penanggung jawab
4. No.Item
5. Pabrik Pembuat
6. Tipe / Model
7. No Seri
8. Tahun Pembuatan
9. No. Sertifikat Pabrik
10. Kapasitas
11. Putaran
12. Kelas Isolasi
13. Selungkup
14. Temperatur Ruang
15. Tegangan
16. Arus Nominal
17. Frekuensi
18. Faktor Daya
19. Tegangan Eksiter
20. Arus Eksiter

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


1. Gambar Diagram satu garis *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
2. Gambar diagram pengawatan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
3. Daftar komponen *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
4. Gambar lay out
5. Gambar area klasifikasi *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

6. Data hasil uji pabrik pembuat *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

3
7. Buku manual *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
8. Buku pemeliharaan & operasi *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
9. Tanda peringatan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
10. Sertifikat pabrik pembuat *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

III. PEMERIKSAAN
Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. PEMERIKSAAN VISUAL MESIN

1. Konstruksi unit Manufacture standar


pembangkit tenaga
2. Dudukan pembangkit Manufacture standar
tenaga
3. Verifikasi plat nama Manufacture standar
/PUIL
4. Area klasifikasi PUIL BAB 8

5. Perlengkapan start Manufacture standar


/PUIL
6. Perlengkapan stop Manufacture standar
/PUIL
7. Peralatan pengaman Manufacture standar
/PUIL
8. Instrumen Voltmeter Manufacture standar
/PUIL
9. Instrumen Manufacture standar
Ampermeter /PUIL

10. Instrumen Voltmeter Manufacture standar


/PUIL
11. Instrumen PUIL
Ampermeter
12. Instrumen Pengukur PUIL
Lain
13. Lampu indicator PUIL, UU No 1 th
1970
14. Peralatan alarm Manufacture standar
/PUIL
15. Fasilitas keselamatan PUIL
& tanda bahaya
16. Terminal kabel utama Manufacture standar
& penetralan
17. Kondisi air battery Manufacture standar
(dgn start battery)
18. Kondisi tekanan angin PUIL
start (dgn start angin)
19. Instrumen Voltmeter PUIL

20. Minyak lumas Manufacture standar


penggerak mula
21. Terminal battery PUIL

4
22. Penempatan battery PUIL

23. Pemanas anti PUIL


kondensasi
24. Kabel masuk terminal 35 mm2
box
25. Kabel keluar terminal PUIL Bab 8
box
26. Air pendingin Manufacture standar
penggerak mula
27. Gedung – Ruang Manufacture standar
a. Generator
b. Penerangan
sirkulasi
Udara/ventilasi
c. Pintu
keluar/masuk
d. Pintu darurat
e. Alat pemadam
B. PENGUJIAN
1. Pengujian Tahanan PUIL 2011:
isolasi penghantar
2. Uji fungsi instalasi 2000 Ω per volt + 1
listrik Mohm dan tabel
3. Pengujian fungsi local Manufacture standar
panel kontrol
4. Saklar pilih local / Manufacture standar
selector switch
5. Start Manufacture standar

6. Stop Manufacture standar

7. Lampu indicator Manufacture standar

8. Relay proteksi Manufacture standar

9. Tegangan & arus Manufacture standar


tanpa beban dan
berbeban
10. Tingkat kebisingan Permen 13/2011:

11. Analisa getaran 85 dB

12. Uji jalan / unjuk kerja Manufacture standar

13. Uji parallel (bila ada) Manufacture standar

14. Pengujian Pentanahan Manufacture standar

15. KHA penghantar 5 Ohm


utama
16. Rating Proteksi utama PUIL 2011:

17. Belitan Stator dan IEEE P43-2000:


Rotor :
a. Pengujian Tahanan 100 MΩ

5
Isolasi (TI) Phasa-
Phasa, Phasa-Netral,
Phasa-PE
18. b.Pengujian Dielectric IEEE:
of Ratio (DAR) dan
Polaritas Index DAR : < 1,6
Phasa-Phasa, Phasa-
PI : ≤ 2
Netral, Phasa-PE
19. c. Pengujian Hi-Pot IEEE 400.2,
Test Phasa-Phasa, NEMA, VDE530
Phasa-Netral, Phasa-
PE

20. d.Pengujian Tangen ANSI C 57.12.90


Delta Test Phasa-
Phasa, Phasa-Netral, NETA 100.3,
Phasa-PE SPLN

21. e. Partial Discharge HVM, B2


Test Electronic GmbH

IV.PENGUKUR UNIT POWER GENERATOR

1. Pengujian Tahanan Isolasi

- Nama Alat Ukur :


- Pabrik Pembuat :
- Rating Tegangan :

1 3 phasa – ground M
2 Phasa – Phasa (R-S) M
3 Phasa – Phasa (S-T) M
4 Phasa – Phasa (R-T) M
5 Kondisi Pengukuran Basah Kering Dingin Panas
B. Pengujian Tegangan Tinggi

- Nama Alat ukur :


- Pabrik Pembuat :
- Rating Tegangan :

1 Waktu Menit
2 Tegangan Uji Volt
3 3 Phasa – Ground
4 Phasa – Phasa (R-T)
5 Phasa – Phasa (R-S)
6 Phasa – Phasa (S-T)
C. Pengujian Kecepatan Putar Lebih
1 Kecepatan Putar Nominal RPM
2 Kecepatan Putar Lebih RPM
3 Waktu Menit

6
A. Analisa Getaran
1 Kecepatan Putar RPM
Deskripsi Vertikal Horizontal Axial
2 Velocity / Vrms, cm/s
B. Pengukuran Tingkat Kebisingan
1 Kecepatan Putar RPM
2 Tingkat Kebisingan dBA
C. Pengujian Urutan Phasa
1 Phasa R – Ground Ohm

Phasa S – Ground Ohm

Phasa T – Ground Ohm

7
V. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TRAFO STEP UP

No Objek Ketentuan Hasil Memenuhi Tidak


Memenuhi
1. Name Plate a. Nama pabrik, tempat dan
pembuatan
b. Jenis dan No. Seri
c. Kapasitas / Daya / Frequency
d. Primary Voltage / Secondary
Voltage
e. Primary Current / Secondary
Current
f. Vector Group
g. Impedance
h. Insulation level / Kelas Isolasi
i. Cooling system
2. Bushing a. Memeriksa kebersihan body
bushing
b. Memeriksa fisik body yang
berkarat/gompal
c. Memeriksa kekencangan mur
baut klem terminal utama
d. Memeriksa kebocoran gasket
e. Memeriksa kesesuaian Spark
gap bushing primer
f. Memeriksa kesesuaian Spark
gap bushing skunder
3. Sistem a. Memeriksa kebersihan sirip-
pendingin sirip radiator
b. Memeriksa kebocoran minyak
trafo
c. Memeriksa level minyak trafo
d. Memeriksa kondisi minyak
trafo
4. Sistem a. Memeriksa kekencangan mur
Kontrol dan baut terminal kontrol
Proteksi
a. Panel b. Memeriksa kebersihan
Kontrol kontaktor
c. Memeriksa kebersihan limit
switch
d. Memeriksa sumber tegangan
AC/DC

8
5. b.Relay a. Memeriksa kebersihan
Bucholz terminal
b. Memeriksa kondisi seal
6. c. Relay a. Memeriksa kebersihan
Jansen terminal
b. Memeriksa kondisi seal
7. d. Relay a. Memeriksa kebersihan
Sudden terminal
pressure
b. Memeriksa kondisi seal
c. Memeriksa kebersihan thermo
couple
d. Memeriksa kabel-kabel kontrol
dan pipa-pipa kapiler
8. OLTC a. Memeriksa kesesuaian
indikator posisi tap
b. Memeriksa pelumasan gigi
penggerak
c. Memeriksa kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa kebersihan limit
switch
e. Memeriksa kesesuaian sumber
tegangan AC/DC
f. Menguji posisi lokal dan
remote
g. Memeriksa kondisi minyak
diverter switch OLTC
9. Sistem a. Memeriksa kawat pentanahan
Grounding pada titik netral primer /
skunder
b. Memeriksa kawat pentanahan
pada body/enclousure/BKT
trafo
c. Memeriksa kawat pentanahan
pada Arrester
d. Memeriksa kawat pentanahan
pada BKE (Bagian konduktif
ekstra)
e. Memeriksa kekencangan mur
baut terminal pentanahan
f. Mengukur/menguji nilai
pentanahan

9
10. Maintank a. Memeriksa kebersihan body
dan bushing
b. Memeriksa karat/gompal fisik
body
c. Memeriksa kondisi gasket
11. Kontruksi/ a. Memeriksa kondisi konstruksi
struktur bangunan, pondasi dan baut
mekanik
pengikat
b. Memeriksa kebersihan
lingkungan gardu
c. Memeriksa sirkulasi udara
d. Memeriksa penerangan
e. Memeriksa pembatas/halang
rintang
f. Memeriksa Tanda Peringatan
12. Fire a. Memeriksa tekanan gas N2
protection b. Memeriksa alarm kebakaran
c. Memeriksa sensor detector
d. Memeriksa APAR

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

10
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERENCANAAN ATAU PEMBUATAN TRANSMISI LISTRIK

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : ……………………………………………...……...
ALAMAT : ……………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN PERENCANAAN/PEMBUATAN*)


TRANSMISI LISTRIK*)

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1.
Pemasang
2. Alamat
Pengurus / Penanggung
3.
jawab
4. Kapasitas
5. Frekuensi
6. Faktor Daya
7. Tegangan
II. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TRANSMISI
Gambar Diagram satu
1.
garis
2. Gambar diagram
pengawatan
3. Daftar komponen
4. Gambar lay out
5. Gambar area klasifikasi
6. Data hasil uji pabrik
pembuat
7. Buku manual
8. Buku pemeliharaan &
operasi
9. Tanda peringatan
10. Sertifikat pabrik
pembuat

III. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

11
IV. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalatro/ Ahli K3 Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

12
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA*) TRANSMISI LISTRIK

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : ……………………………………………………...
ALAMAT : ……………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3


PERTAMA/BERKALA*) TRANSMISI LISTRIK

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
1. Perusahaan Pembuat / Pemasang
2. Alamat
3. Pengurus / Penanggung jawab
4. Kapasitas
5. Frekuensi
6. Faktor Daya
7. Tegangan
8. Perusahaan Pembuat / Pemasang

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


Gambar Diagram satu
1. *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
garis
2. Gambar diagram
*) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
pengawatan
3. Daftar komponen *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
4. Gambar lay out
5. Gambar area klasifikasi *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

6. Data hasil uji pabrik


*) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
pembuat
7. Buku manual *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
8. Buku pemeliharaan &
*) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
operasi
9. Tanda peringatan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
10. Sertifikat pabrik pembuat *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

13
III. PEMERIKSAAN
Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. PEMERIKSAAN VISUAL MESIN

1. Name Plate a. Nama pabrik,


tempat dan
pembuatan
b. Jenis dan No.
Seri
c. Kapasitas / Daya
/ Frequency
d. Primary Voltage /
Secondary
Voltage
e. Primary Current /
Secondary
Current
f. Vector Group
g. Impedance
h. Insulation level /
Kelas Isolasi
i. Cooling system
Bushing a. Memeriksa
kebersihan body
bushing
b. Memeriksa fisik
body yang
berkarat/gompal
c. Memeriksa
kekencangan mur
baut klem
2. terminal utama
d. Memeriksa
kebocoran gasket
e. Memeriksa
kesesuaian Spark
gap bushing
primer
f. Memeriksa
kesesuaian Spark
gap bushing
skunder
Sistem pendingin a. Memeriksa
kebersihan sirip-
sirip radiator
b. Memeriksa
kebocoran
3.
minyak trafo
c. Memeriksa level
minyak trafo
d. Memeriksa
kondisi minyak
trafo

14
e. Pengujian/
pengetesan
tegangan tembus
minyak trafo
Alat Pernafasan a. Memeriksa level
(Breather) konservator main
tank
4. b. Memeriksa level
konservator tap
canger
c. Memeriksa wana
silica gel
5. Sistem Kontrol dan
Proteksi

a. Panel kontrol a. Memeriksa


kekencangan mur
baut terminal
kontrol
b. Memeriksa
kondisi Elemen
pemanas
c. Memeriksa
kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa
kebersihan limit
switch
e. Memeriksa
sumber tegangan
AC/DC
b. Relay Bucholz a. Memeriksa
kebersihan
terminal
b. Memeriksa
kondisi seal
c. Relay Jansen a. Memeriksa
kebersihan
terminal
b. Memeriksa
kondisi seal
d. Relay Sudden a. Memeriksa
pressure kebersihan
terminal
b. Memeriksa
kondisi seal
c. Memeriksa
kebersihan
thermo couple
d. Memeriksa
kabel-kabel
kontrol dan pipa-
pipa kapiler

15
6. OLTC a. Memeriksa
kesesuaian
indikator posisi
tap
b. Memeriksa
pelumasan gigi
penggerak
c. Memeriksa
kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa
kebersihan limit
switch
e. Memeriksa
kesesuaian
sumber tegangan
AC/DC
f. Menguji posisi
lokal dan remote
g. Memeriksa
kondisi minyak
diverter switch
OLTC
7. Sistem Grounding a. Memeriksa kawat
pentanahan pada
titik netral primer
/ skunder
b. Memeriksa kawat
pentanahan pada
body/enclousure/
BKT trafo
c. Memeriksa kawat
pentanahan pada
BKE (Bagian
konduktif ekstra)
d. Memeriksa
kekencangan mur
baut terminal
pentanahan
e. Mengukur/
menguji nilai
pentanahan
8. Maintank a. Memeriksa
kebersihan body
dan bushing
b. Memeriksa
karat/gompal
fisik body
c. Memeriksa
kondisi gasket
9. Kontruksi/ strukutur a. Memeriksa
mekanik kondisi
konstruksi
bangunan,

16
pondasi dan baut
pengikat
b. Memeriksa
kebersihan
lingkungan gardu
c. Memeriksa
sirkulasi udara
d. Memeriksa
penerangan
e. Memeriksa
pembatas/halang
rintang
f. Memeriksa
Tanda Peringatan
10. Fire protection a. Memeriksa
tekanan gas N2
b. Memeriksa alarm
kebakaran
c. Memeriksa
sensor detector
d. Memeriksa
APAR
11. Belitan Trafo a. Pengujian
Tahanan Isolasi
(TI) Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
b. Pengujian
Dielectric of
Ratio (DAR) dan
Polaritas Index
Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
c. Pengujian Hi-Pot
Test Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
d. Pengujian
Tangen Delta
Test Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
e. Partial Discharge
Test
B. PERLENGKAPAN LISTRIK PADA GARDU INDUK
1. PMT (Pemutus Pemeriksaan Visual :
Tenaga) a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa
Terminal Tangki

17
d. Memeriksa
Katup-katup
e. Memeriksa
kontak pemisah
f. Memeriksa relay
g. Memeriksa panel
kontrol lokal
h. Memeriksa kawat
pentanahan

Pengujian /
Pengukuran :
a. Pengukuran
tahanan isolasi
b. Pengukuran
tahanan kontak
c. Pemeriksaan
kerja dari lokal
secara mekanis
dan elektris
d. Pengukuran
interlok mekanis
dan elektris
e. Pengukuran
fungsi kontak
bantu
f. Pengukuran
indikasi buka /
tutup
g. Pengujian
tegangan tinggi
2. PMS (Pemisah) Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan

Pengujian /
Pengukuran :
a. Pemeriksaan
rasio
b. Pemeriksaan
polaritas
c. Pengukuran
tahanan searah
d. Pengukuran
tahanan isolasi
e. Pengujian
tegangan tinggi

18
3. Trafo Arus Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan

Pengujian /
Pengukuran :
a. Pemeriksaan
rasio
b. Pemeriksaan
polaritas
c. Pengujian
tegangan tinggi
4. Trafo Tegangan Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan
5. Arrester a. Pemeriksaan
visual pada OCR,
differnsial relay,
REF, GFR, UVR,
OVR dll
b. Pengetesan pada
OCR, differnsial
relay, REF, GFR,
UVR, OVR dll
6. Relay Proteksi a. Pemeriksaan
visual dan unjuk
kerja pada
Ampere meter,
Volt meter, Watt
meter, VAR
meter, KWH
meter, Cos phi
meter dan
Frequency meter
b. Pemeriksaan
indikator phasa
7. Meter a. Pemeriksaan
visual dan unjuk
kerja pada
Ampere meter,
Volt meter, Watt
meter, VAR
meter, KWH
meter, Cos phi

19
meter dan
Frequency meter
b. Pemeriksaan
indikator phasa
C. JARINGAN TRANSMISI SUTET DAN SUTT
1. PMT (Pemutus Pemeriksaan Visual :
Tenaga) a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa
Terminal Tangki
d. Memeriksa
Katup-katup
e. Memeriksa
kontak pemisah
f. Memeriksa relay
g. Memeriksa panel
kontrol lokal
h. Memeriksa kawat
pentanahan

Pengujian /
Pengukuran :
a. Pengukuran
tahanan isolasi
b. Pengukuran
tahanan kontak
c. Pemeriksaan
kerja dari lokal
secara mekanis
dan elektris
d. Pengukuran
interlok mekanis
dan elektris
e. Pengukuran
fungsi kontak
bantu
f. Pengukuran
indikasi buka /
tutup
g. Pengujian
tegangan tinggi
2. PMS (Pemisah) Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa
Terminal Tangki
d. Memeriksa
Katup-katup

20
e. Memeriksa
kontak pemisah
f. Memeriksa relay
g. Memeriksa panel
kontrol lokal
h. Memeriksa kawat
pentanahan

Pengujian /
Pengukuran :
a. Pengukuran
tahanan isolasi
b. Pengukuran
tahanan kontak
c. Pemeriksaan
kerja dari lokal
secara mekanis
dan elektris
d. Pengukuran
interlock mekanis
& elektris
e. Pengukuran
fungsi kontak
bantu
f. Pengukuran
indikasi buka /
tutup
g. Pengujian
tegangan tinggi
3. Trafo Arus Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan

Pengujian /
Pengukuran :
a. Pemeriksaan
rasio
b. Pemeriksaan
polaritas
c. Pengukuran
tahanan searah
d. Pengukuran
tahanan isolasi
e. Pengujian
tegangan tinggi
4. Trafo Tegangan Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan

21
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan

Pengujian /
Pengukuran :
a. Pemeriksaan
rasio
b. Pemeriksaan
polaritas
c. Pengujian
tegangan tinggi
5. Arrester Pemeriksaan Visual :
a. Memeriksa papan
nama
pemasangan
b. Memeriksa
Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan
6. Relay Proteksi a. Pemeriksaan
visual pada OCR,
differnsial relay,
REF, GFR, UVR,
OVR dll
b. Pengetesan pada
OCR, differnsial
relay, REF, GFR,
UVR, OVR dll
7. Meter a. Pemeriksaan
visual dan unjuk
kerja pada
Ampere meter,
Volt meter, Watt
meter, VAR
meter, KWH
meter, Cos phi
meter dan
Frequency meter
b. Pemeriksaan
indikator phasa
D. Tower dan Jaringan Sistem Proteksi
1. Tower dan Jaringan Ground Patrol :
a. Kawat
penghantar
b. Ground wire
c. Ruang bebas
(Right of
Way/ROW)
d. Tower dan
halamannya
e. Lingkungan
dan aktifitas

22
masyarakat
sekitarnya

Climb up Inspection
:
a. Besi Tower dan
kelengkapannya
b. Kawat
penghantar
sekitar tower
c. Ground wire
sekitar tower
d. Klem pemegang
kawat dan
asesorisnya
e. Isolator dan
asesorisnya
f. Benda asing yang
terdapat pada
tower, isolator
dan kawat.
2. Sistem Proteksi a. Pemeriksaan dan
pengukuran
pentanahan tower
b. Pemeriksaan
jaring-jaring
pengaman
c. Pemeriksaan
bola-bola
pengaman
(ballistor)
........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

23
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERENCANAAN ATAU PEMBUATAN DISTRIBUSI LISTRIK

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : ……………………………………………...……...
ALAMAT : ……………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN PERENCANAAN/PEMBUATAN*)


DISTRIBUSI LISTRIK*)

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1.
Pemasang
2. Alamat
Pengurus / Penanggung
3.
jawab
4. Kapasitas
5. Frekuensi
6. Faktor Daya
7. Tegangan
II. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN DISTRIBUSI
Gambar Diagram satu
1.
garis
2. Gambar diagram
pengawatan
3. Daftar komponen
4. Gambar lay out
5. Gambar area klasifikasi
6. Data hasil uji pabrik
pembuat
7. Buku manual
8. Buku pemeliharaan &
operasi
9. Tanda peringatan
10. Sertifikat pabrik
pembuat

III. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

24
IV. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

25
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA*) DISTRIBUSI LISTRIK

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : ……………………………………………………...
ALAMAT : ……………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3


PERTAMA/BERKALA*) DISTRIBUSI LISTRIK

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
1. Perusahaan Pembuat / Pemasang
2. Alamat
3. Pengurus / Penanggung jawab
4. Kapasitas
5. Frekuensi
6. Faktor Daya
7. Tegangan
8. Perusahaan Pembuat / Pemasang

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


Gambar Diagram satu
1. *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
garis
2. Gambar diagram
*) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
pengawatan
3. Daftar komponen *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
4. Gambar lay out
5. Gambar area klasifikasi *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

6. Data hasil uji pabrik


*) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
pembuat
7. Buku manual *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
8. Buku pemeliharaan &
*) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
operasi
9. Tanda peringatan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
10. Sertifikat pabrik pembuat *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

26
III. PEMERIKSAAN
Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. TRAFO DISTRIBUSI
1. Name Plate a. Nama pabrik,
tempat dan
pembuatan
b. Jenis dan No.
Seri
c. Kapasitas / Daya
/ Frequency
d. Primary Voltage /
Secondary
Voltage
e. Primary Current /
Secondary
Current
f. Vector Group
g. Impedance
h. Insulation level /
Kelas Isolasi
i. Cooling system

Bushing a. Memeriksa
kebersihan body
bushing
b. Memeriksa fisik
body yang
berkarat/gompal
c. Memeriksa
kekencangan mur
baut klem
2. terminal utama
d. Memeriksa
kebocoran gasket
e. Memeriksa
kesesuaian Spark
gap bushing
primer
f. Memeriksa
kesesuaian Spark
gap bushing
skunder
Sistem pendingin a. Memeriksa
kebersihan sirip-
sirip radiator
3. b. Memeriksa
kebocoran
minyak trafo

27
c. Memeriksa level
minyak trafo
d. Memeriksa
kondisi minyak
trafo
e. Pengujian/
pengetesan
tegangan tembus
minyak trafo
Alat Pernafasan a. Memeriksa level
(Breather) konservator main
tank
4. b. Memeriksa level
konservator tap
canger
c. Memeriksa wana
silica gel
5. Sistem Kontrol dan
Proteksi
a. Panel kontrol a. Memeriksa
kekencangan mur
baut terminal
kontrol
b. Memeriksa
kondisi Elemen
pemanas
c. Memeriksa
kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa
kebersihan limit
switch
e. Memeriksa
sumber tegangan
AC/DC
b. Relay Bucholz a. Memeriksa
kebersihan
terminal
b. Memeriksa
kondisi seal
c. Relay Jansen a. Memeriksa
kebersihan
terminal
b. Memeriksa
kondisi seal
d. Relay Sudden a. Memeriksa
pressure kebersihan
terminal
b. Memeriksa
kondisi seal
c. Memeriksa
kebersihan

28
thermo couple
d. Memeriksa
kabel-kabel
kontrol dan pipa-
pipa kapiler
6. OLTC a. Memeriksa
kesesuaian
indikator posisi
tap
b. Memeriksa
pelumasan gigi
penggerak
c. Memeriksa
kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa
kebersihan limit
switch
e. Memeriksa
kesesuaian
sumber tegangan
AC/DC
f. Menguji posisi
lokal dan remote
g. Memeriksa
kondisi minyak
diverter switch
OLTC
7. Sistem Grounding a. Memeriksa kawat
pentanahan pada
titik netral primer
/ skunder
b. Memeriksa kawat
pentanahan pada
body/enclousure/
BKT trafo
c. Memeriksa kawat
pentanahan pada
BKE (Bagian
konduktif ekstra)
d. Memeriksa
kekencangan mur
baut terminal
pentanahan
e. Mengukur/
menguji nilai
pentanahan
8. Maintank a. Memeriksa
kebersihan body
dan bushing
b. Memeriksa
karat/gompal
fisik body

29
c. Memeriksa
kondisi gasket
9. Kontruksi/ strukutur a. Memeriksa
mekanik kondisi
konstruksi
bangunan,
pondasi dan baut
pengikat
b. Memeriksa
kebersihan
lingkungan gardu
c. Memeriksa
sirkulasi udara
d. Memeriksa
penerangan
e. Memeriksa
pembatas/halang
rintang
f. Memeriksa
Tanda Peringatan
10. Fire protection a. Memeriksa
tekanan gas N2
b. Memeriksa alarm
kebakaran
c. Memeriksa
sensor detector
d. Memeriksa
APAR
11. Bagian Skunder Trafo a. Pengukuran Arus
Phasa R (Ir)
b. Pengukuran Arus
Phasa S (Is)
c. Pengukuran Arus
Phasa T (Ir)
d. Pengukuran Arus
Penghantar
Netral (In)
e. Pengukuran Arus
Penghantar PE
(Ipe)
f. Perhitungan
prosentase
pemakaian trafo
g. Perhitungan
prosentase
keseimbangan
beban
h. Pengujian
Tahanan Isolasi
(TI) Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE

30
12. Belitan Trafo a. Pengujian
Tahanan Isolasi
(TI) Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
b. Pengujian
Dielectric of
Ratio (DAR) dan
Polaritas Index
Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
c. Pengujian Hi-Pot
Test Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
d. Pengujian
Tangen Delta
Test Phasa-Phasa,
Phasa-Netral,
Phasa-PE
e. Partial Discharge
Test
1. Sistem Proteksi a. Pemeriksaan dan
pengukuran
pentanahan tower
b. Pemeriksaan
jaring-jaring
pengaman
c. Pemeriksaan
bola-bola
pengaman
(ballistor)

A. Panel Kubikel TM / Switchgear

No OBYEK NILAI METODA


HASIL
RUJUKAN
A. Spesifikasi Switchgear
1 Rated Voltage / Frequency Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

2 Rated power freq withstand voltage Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

3 Rated impulse withstand voltage Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

4 Symmetrical breaking current Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

5 Degree of protection Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

31
No OBYEK NILAI METODA
HASIL
RUJUKAN
B. Pemeriksaan visual tampak luar Switchgear
1 Lampu indikator pada Panel Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

2 Alat ukur atau metering berupa Ampere Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
Meter, Volt Meter Watt meter, VAR meter,
KWH meter, Cos phi meter dan Frequency
meter pada panel
3 Nama/label dan nama perusahaan instalatir Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
pada pintu panel
4 Tanda bahaya pada pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian

5 Selector Switch dan kunci pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian

C. Pemeriksaan visual tampak dalam Switchgear


1 Gambar single line diagram dan kartu Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian
riwayat perawatan
2 Kabel bonding untuk pengaman sentuh tidak Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
langsung
3 Labeling Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian

4 Kode warna kabel Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

5 Kebersihan Panel Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian

D. Pemeriksaan visual pada sistem terminasi


1 Busbar / penghantar Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian

2 Pengaman Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

3 Sepatu kabel Baik/Tidak baik Manufacture Std. Penilaian

4 Sistem pembumiaan Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

5 Jarak busbar to busbar Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Std. Penilaian

E. Pemeriksaan visual Daerah Kerja


1. Jarak bagian depan Sesuai/Tidak sesuai SNI : 75 cm Pengukuran
2. Jarak bagian samping Sesuai/Tidak sesuai SNI: 150 cm Pengukuran
3. Jarak bagian belakang Sesuai/Tidak sesuai - Pengukuran
4. Bebas buka pintu panel Sesuai/Tidak sesuai - Pengukuran
5. Pencahayaan Sesuai/Tidak sesuai 100 Lux Pengukuran

32
No OBYEK NILAI METODA
HASIL
RUJUKAN
6. Barang-barang yang tidak terpakai Sesuai/Tidak sesuai SNI Penilaian

F. PERLENGKAPAN LISTRIK PADA KUBIKEL TMSWITCHGEAR


NO OBYEK HASIL NILAI RUJUKAN METODA
1. PMT (Pemutus Pemeriksaan Visual : Sesuai/Tidak Manufacture Std. Penilaian
Tenaga) a. Memeriksa label sesuai
Dan b. Memeriksa kontak pemisah
PMB (LBS) c. Memeriksa relay
d. Memeriksa kawat pentanahan
Manufacture Std.
Pengujian / Pengukuran : Sesuai/Tidak Pengetesan
a. Pengukuran tahanan isolasi sesuai
b. Pemeriksaan kerja dari lokal secara
mekanis dan elektris
c. Pengukuran interlok mekanis dan
elektris
d. Pengukuran indikasi buka / tutup

2. PMS Pemeriksaan Visual : Sesuai/Tidak Manufacture Std. Penilaian


(Pemisah) a. Memeriksa kontak pemisah sesuai
b. Memeriksa relay
c. Memeriksa kawat pentanahan
Manufacture Std.
Pengujian / Pengukuran : Sesuai/Tidak Pengetesan
a. Pengukuran tahanan isolasi sesuai
b. Pemeriksaan kerja dari lokal secara
mekanis dan elektris
c. Pengukuran interlock mekanis &
elektris

3. Trafo Arus Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian


a. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran : Sesuai/Tidak Manufacture Std. Pengetesan


a. Pemeriksaan rasio sesuai
b. Pengukuran tahanan isolasi
4. Trafo Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
Tegangan a. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran : Sesuai/Tidak Manufacture Std. Pengetesan


a. Pemeriksaan rasio sesuai
b. Pemeriksaan polaritas
6. Relay Proteksi a. Pemeriksaan visual pada OCR, Ada/Tidak ada Manufacture Std. Penilaian
differnsial relay, REF, GFR, UVR,
OVR dll
Berfungsi/Tidak
b. Pengetesan pada OCR, differnsial berfungsi Manufacture Std. Pengetesan
relay, REF, GFR, UVR, OVR dll

7 Meter a. Pemeriksaan visual dan unjuk kerja Berfungsi/Tidak Manufacture Std. Penilaian
pada Ampere meter, Volt meter, Watt berfungsi
meter, VAR meter, KWH meter, Cos
phi meter dan Frequency meter Berfungsi/Tidak Manufacture Std. Penilaian
b. Pemeriksaan indikator phasa berfungsi

33
4. JARINGAN SUTM/SKTM dan SUTR/SKTR
NO OBYEK HASIL NILAI METODE
RUJUKAN
1. Tiang Pemeriksaan visual : Sesuai/Tidak SNI /SPLN Penilaian
dan a. Kawat penghantar sesuai
Jaringan b. Ruang bebas (Right
of Way/ROW)
c. Pentanahan
d. Jarak aman
e. Tiang dan kelengkapannya
f. Klem pemegang kawat
dan asesorisnya
g. Isolator dan asesorisnya
h. Benda asing yang
terdapat pada tower , isolator
dan kawat.

2. Sistem a. Pemeriksaan dan pengukuran .......... Ω SNI : 5 Ω Pengukuran


Proteksi pentanahan tiang
b. Pemeriksaan jaring-jaring Sesuai/Tidak Penilaian
sesuai SNI
pengaman
c. Pemeriksaan bola-bola
pengaman (ballistor)
d. Arrester

V. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

VI. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

34
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERENCANAAN PEMANFATAAN LISTRIK

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………...
ALAMAT : ……………………………………………………...

I. DATA UMUM
1. Nama Perusahaan
2. Pemilik
3. Alamat
4. Pemakai
Pengurus Kontraktor Utama/Sub Kontraktor/
5.
Penanggung Jawab
6. Instalatir Pemasang
7. Alamat
8. Surat Penunjukan
9. As Built Drawing
10. Keabsahan Sertifikat Teknisi K3 Listrik
11. Nama
12. Nomor Sertifikat dan Tanggal Dikeluarkan
13. Sesuai/Tidak Sesuai Dengan Kualifikasinya
14. Sumber Daya Listrik : PLN / Pembangkit Sendiri
15. Jumlah Phasa
16. Frekuensi
17. Jenis Arus
18. Tegangan

II. . PEMERIKSAAN DOKUMEN


1. Perencana Memiliki Ijin/ Penunjukan /SLO/Surat
Keterangan
2. Peta Lokasi
3. Gambar Diagram Garis Tunggal Lengkap Dengan
Besaran Nominalnya
4. Gambar Layout Instalasi, Pengkabelan, Pembebanan,
Sistem Pengamanan Lengkap Dengan Besaran
Nominalnya.
5. Gambar Diagram Pengawatan
6. Gambar Area Klasifikasi
7. Daftar Komponen Panel
8. Perhitungan Arus Hub. Singkat
9. Buku Manual
10. Buku Pemeliharaan & Operasi
11. Tanda Peringatan

35
12. Sertifikat Pabrik Pembuat
13. Spesifikasi Teknik Peralatan Dan Perlengkapan Listrik.
14. Spesifikasi Teknis Dan Sertifikasi Peralatan
15. Perhitungan Rekapitulasi Daya
16. Record Daily
17. Data Penunjang Laiinya
18. Perencana Memiliki Ijin/ Penunjukan /Slo/Surat
Keterangan
19. Peta Lokasi
20. Gambar Diagram Garis Tunggal Lengkap Dengan
Besaran Nominalnya
21. Gambar Layout Instalasi, Pengkabelan, Pembebanan,
Sistem Pengamanan Lengkap Dengan Besaran
Nominalnya.

III. KESIMPULAN
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

IV. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

36
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA *) PEMANFATAAN LISTRIK

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………...
ALAMAT : ……………………………………………………...

I. DATA UMUM
1. Nama Perusahaan
2. Pemilik
3. Alamat
4. Pemakai
Pengurus Kontraktor Utama/Sub Kontraktor/
5.
Penanggung Jawab
6. Instalatir Pemasang
7. Alamat
8. Surat Penunjukan
9. As Built Drawing
10. Keabsahan Sertifikat Teknisi K3 Listrik
11. Nama
12. Nomor Seritifikat Dan Tanggal Dikeluarkan
13. Sesuai/Tidak Sesuai Dengan Kualifikasinya
14. Sumber Daya Listrik : PLN / Pembangkit Sendiri
15. Jumlah Phasa
16. Frekuensi
17. Jenis Arus
18. Tegangan

II. . PEMERIKSAAN DOKUMEN


1. Perencana Memiliki Ijin/ Penunjukan /Slo/Surat Keterangan *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
2. Peta Lokasi *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
3. Gambar Diagram Garis Tunggal Lengkap Dengan Besaran *) Memenuhi /
Nominalnya tidak memenuhi
syarat
4. Gambar Layout Instalasi, Pengkabelan, Pembebanan, Sistem *) Memenuhi /
Pengamanan Lengkap Dengan Besaran Nominalnya. tidak memenuhi
syarat
5. Gambar Diagram Pengawatan *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
6. Gambar Area Klasifikasi *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat

37
7. Daftar Komponen Panel *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
8. Perhitungan Arus Hub. Singkat *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
9. Buku Manual *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
10. Buku Pemeliharaan & Operasi *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
11. Tanda Peringatan *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
12. Sertifikat Pabrik Pembuat *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
13. Spesifikasi Teknik Peralatan Dan Perlengkapan Listrik. *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
14. Spesifikasi Teknis Dan Sertifikasi Peralatan *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
15. Perhitungan Rekapitulasi Daya *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
16. Record Daily *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
17. Data Penunjang Lainnya *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
18. Perencana Memiliki Ijin/ Penunjukan /Slo/Surat Keterangan *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
19. Peta Lokasi *) Memenuhi /
tidak memenuhi
syarat
20. Gambar Diagram Garis Tunggal Lengkap Dengan Besaran *) Memenuhi /
Nominalnya tidak memenuhi
syarat
21. Gambar Layout Instalasi, Pengkabelan, Pembebanan, Sistem *) Memenuhi /
Pengamanan Lengkap Dengan Besaran Nominalnya. tidak memenuhi
syarat

38
III. PEMERIKSAAN VISUAL
No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Konstruksi Unit Lvmdp
2. Dudukan Dan Penempatan
3. Verifikasi Plat Nama
4. Klasifikasi Area
5. Perlindungan Terhadap Kejutan Listrik
& Benda Asing
6. Pintu Panel Dilengkapi Penahan Saat
Posisi Terbuka
7. Semua Baut Dan Skrup Telah Kuat
8. Busbar Terisolasi Dengan Kuat
9. Minimal Ruang Main & Jarak Rambat
Busbar
10. Pemasangan Kabel
11. Kabel Yang Terpasang Pada Pintu Panel
Dilindungi Terhadap Kerusakan
12. Semua Sekering Dapat Diganti Dengan
Aman Tanpa Bahaya Listrik
13. Terminal Kabel Dilengkapi Dengan
Pelindung Kabel / Soket
14. Instrumen Pengukur Mempunyai Batas
Ukur Yang Cukup Dan Diberi Tanda
Pada Nilai Nominal
15. Semua Peralatan & Terminal Diberi
Kode Dan Nama Indikasi
16. Pemasangan Kabel Masuk & Keluar
17. Ukuran Busbar
18. Busbar & Perlengkapan Yang Terpasang
Bersih Tanpa Kotoran Dan Debu
19. Penandaan Busbar (Phasa)
20. Pemasangan Kabel Pembumian
21. Pemasangan Semua Pintu-Pintu Panel
22. Suku Cadang Telah Memenuhi
Spesifikasi
23. Fasilitas Keselamatan Dan Tanda Bahaya
24. Pemeriksaan Data Pemutus Daya
25. Rating Arus
26. Rating Tegangan
27. Rating Arus Pemutusan
28. Tegangan Kontrol
29. Pabrik Pembuat Pemutus Daya
30. Tipe
31. No Seri

39
IV. PENGUJIAN

No Item Pengujian Hasil Memenuhi Tidak


Memenuhi
1. Pengujian Tahanan Isolasi Phasa-Phasa,
Phasa-Netral, Phasa-Pe
2. Pengukuran Tahanan Pentanahan
3. Pengujian Perlengkapan Pemutus Daya
4. Trafo Arus (Ct)
5. Trafo Tegangan (Pt)
6. Instrument / Meter Pengukur
7. Rating Sekering
8. Pemutus Daya Mekanikal
9. Terminal Kabel
10. Penandaan Terminal
11. System Interlock
12. Sakelar Bantu
13. Kerja Trip Mekanis
14. Uji Trip Tegangan Jatuh (Over Load)
15. Uji Relay Daya Balik
16. Uji Relay Arus Lebih
17. Uji Trip Pemutus Daya
18. Pengukuran Temperatur
19. Pengujian Tahanan Isolasi Phasa-Phasa,
Phasa-Netral, Phasa-Pe
20. Pengukuran Tahanan Pentanahan
21. Pengujian Perlengkapan Pemutus Daya
22. Pengukuran Temperatur
23. Uji Fungsi Lampu Indicator
24. Uji Kesalahan / Penyimpangan Meter
25. UJI FUNGSI SINKRONISASI (Jika
Ada)
26. Kha Penghantar
27. Kha Penghantar
28. Susut Tegangan (Drop Voltage)
29. Loss Connection

V.PEMERIKSAAN VISUAL PANEL LVMDP


A. PEMERIKSAAN VISUAL TAMPAK DEPAN PHB
No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Lampu indikator pada Panel
2. Alat ukur atau metering berupa Ampere
Meter, Volt Meter dan lainnya pada
panel
3. Nama/label dan nama perusahaan
instalatir pada pintu panel
4. Tanda bahaya pada pintu panel

40
5. Selector Switch dan kunci pintu panel
6. Lampu indikator pada Panel
7. Alat ukur atau metering berupa Ampere
Meter, Volt Meter dan lainnya pada
panel
8. Cover pelindung tegangan sentuh
langung
B. PEMERIKSAAN VISUAL TAMPAK DALAM PHB
No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Gambar single line diagram dan kartu
riwayat perawatan
2. Kabel bonding untuk pengaman sentuh
tidak langsung
3. Labeling
4. Kode warna kabel
5. Kebersihan Panel
6. Kerapian Instalasi
C. PEMERIKSAAN VISUAL PADA SISTEM TERMINASI
No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Busbar / penghantar
2. Pengaman (CB, FUSE)
3. Sepatu kabel
4. Sistem pembumiaan
5. Jarak busbar to busbar
6. Busbar / penghantar
D. PEMERIKSAAN VISUAL DAERAH KERJA
No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Jarak bagian depan
2. Jarak bagian samping
3. Jarak bagian belakang
4. Bebas buka pintu panel
5. Pencahayaan
6. Barang-barang yang tidak terpakai
7. Ventilasi
8. Tanda bahaya pintu ruang panel
E. PENGUJIAN
No Item Pengujian Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Tegangan Phasa R S T
2. Arus Phasa R S T, Penghantar Netral dan
PE
3. Sistem pembumian
4. Susut tegangan
5. Panas penghantar/Terminasi
6. Pentanahan
7. KHA penghantar utama
8. Rating Proteksi utama

41
VI.PEMERIKSAAN VISUAL PANEL SDP/SSDP

A. PEMERIKSAAN VISUAL TAMPAK DEPAN PHB


No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak
Memenuhi
1. Lampu indikator pada Panel
2. Alat ukur atau metering berupa Ampere
Meter, Volt Meter dan lainnya pada
panel
3. Nama/label dan nama perusahaan
instalatir pada pintu panel
4. Tanda bahaya pada pintu panel
5. Selector Switch dan kunci pintu panel
B. PEMERIKSAAN VISUAL TAMPAK DALAM PHB
1. Cover pelindung tegangan sentuh
langung
2. Gambar single line diagram dan kartu
riwayat perawatan
3. Kabel bonding untuk pengaman sentuh
tidak langsung
4. Labeling
5. Kode warna kabel
6. Kebersihan Panel
7. Kerapihan instalasi
C. PEMERIKSAAN VISUAL PADA SISTEM TERMINASI
1. Busbar / penghantar
2. Pengaman (CB, FUSE)
3. Sepatu kabel
4. Sistem pembumiaan
D. PEMERIKSAAN VISUAL DAERAH KERJA
1. Jarak bagian depan
2. Jarak bagian samping
3. Jarak bagian belakang
4. Bebas buka pintu panel
5. Pencahayaan
6. Barang-barang yang tidak terpakai
7. Ventilasi
8. Tanda bahaya pintu ruang panel
E. PENGUJIAN
1. Tegangan Phasa R S T
2. Arus Phasa R S T, Penghantar Netral dan
PE
3. Sistem pembumian
4. Susut tegangan
5. Panas penghantar/Terminasi
6. Pentanahan
7. KHA penghantar utama
8. Rating Proteksi utama

42
VII. INSTALASI PENERANGAN DAN PERLENGKAPANNYA

No Item Pemeriksaan Hasil Memenuhi Tidak


Memenuhi
1. Panel Khusus Penerangan
2. Penggunaan armatur
3. Pembumian armatur
4. Pelabelan pada saklar
5. Pelabelan pada panel
6. Penggroupan lampu
7. Penempatan saklar diluar ruangan
8. Penempatan saklar didalam ruangan
9. Penempatan armatur merata
10. Penempatan armatur tidak merata
11. Penempatan panel lampu di ruangan
12. Penempatan panel lampu diluar
ruangan
13. Kerapian Instalasi
14. Kebersihan lampu
15. Kebersihan Armatur
16. Pemasangan saklar (kokoh/tidak)
17. Pemasangan Lampu (kokoh/tidak)
18. Pemasangan armatur
(kokoh/tidak)

VIII. INSTALASI DAYA (BEBAN MOTOR)

No. Objek Ketentuan Hasil Memenuhi Tidak


memenuhi
1 Name Plate a. Nama pabrik, tempat dan
pembuatan
b. Jenis dan No. Seri
c. Kapasitas / Daya /
Frequency
d. Insulation level / Kelas
Isolasi
2 Sistem Memeriksa kawat pentanahan
Grounding pada body/enclousure/BKT
3 Kontruksi/ a. Memeriksa kondisi
struktur konstruksi bangunan,
mekanik pondasi dan baut pengikat
b. Memeriksa Tanda
Peringatan
4 Instalasi a. Arus Nominal (Ir)
Motor b. Rating Over Thermal
Load Relay
c. Rating Kontaktor
d. Rating CB
e. KHA Penghantar
f. Pengujian Tahanan
Isolasi (TI) Phasa-Phasa,
Phasa-Netral, Phasa-PE

43
5 Belitan Trafo a. Pengujian Tahanan Isolasi
(TI) Phasa-Phasa, Phasa-
Netral, Phasa-PE

b. Pengujian Dielectric of
Ratio (DAR) dan Polaritas
Index Phasa-Phasa, Phasa-
Netral, Phasa-PE

V. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

VI. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

44
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERENCANAAN ATAU PEMBUATAN INSTALASI PENYALUR PETIR

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………...
ALAMAT : ……………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN PERENCANAAN/PEMBUATAN*) INSTALASI


PENYALUR PETIR

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
Perusahaan
1. Pembuat /
Pemasang
2. Alamat
Pengurus /
3.
Penanggung jawab
4. No.Item
5. Pabrik Pembuat
6. Tipe / Model
7. No Seri
8. Tahun Pembuatan
9. No. Sertifikat Pabrik
II. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN INSTALASI PENYALUR PETIR
1. Peta Lokasi
2. Gambar Instalasi
a. Penerima
b. Hantaran Penurunan
c. Pembumian
3. Gambar Area
Perlindungan
4. Tabel Bahan
5. Data hasil uji pabrik
pembuat
6. Buku manual
7. Buku pemeliharaan &
operasi
8. Tanda peringatan
9. Sertifikat pabrik
pembuat

45
III. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

IV. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

46
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA*) INSTALASI PENYALUR PETIR

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : ……………………………………………………...
ALAMAT : ……………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3


PERTAMA/BERKALA*) PEMBANGKIT LISTRIK

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
1. Perusahaan Pembuat / Pemasang
2. Alamat
3. Pengurus / Penanggung jawab
4. No.Item
5. Pabrik Pembuat
6. Tipe / Model
7. No Seri
8. Tahun Pembuatan
9. No. Sertifikat Pabrik

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


1. Peta Lokasi *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
2. Gambar Instalasi
a. Penerima
*) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
b. Hantaran Penurunan
c. Pembumian
3. Gambar Area
*) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
Perlindungan
4. Tabel Bahan
5. Data hasil uji pabrik *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
pembuat
6. Buku manual *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
7. Buku pemeliharaan &
*) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
operasi
8. Tanda peringatan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
9. Sertifikat pabrik pembuat *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

47
III. PEMERIKSAAN
Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. PENERIMA

Jenis Penerima Permenaker No. Per.


1.
02/Men/1989
/ SNI
2. Jarak / Radius Permenaker No. Per.
Proteksi 02/Men/1989
3. Tinggi Air Terminal Permenaker No. Per
02/Men/1989/ SNI
4. Jumlah dan Jarak Permenaker No. Per.
02/Men/1989
5. Terminal Permenaker No. Per
(Berkarat/Tidak) 02/Men/1989/ SNI
6. Gambar Bentuk Atap Permenaker No. Per.
Dan Ukurannya 02/Men/1989/SNI

B. PENGHANTAR PENURUNAN

1. Jumlah Down Permenaker No. Per.


Conductor 02/Men/1989/SNI
2. Jarak Antar Kaki Permenaker No. Per.
Penerima dan Titik 02/Men/1989/SNI
Percabangan
3. Luas Penampang Permenaker No. Per.
02/Men/1989/SNI
4. Tebal Penampang Permenaker No. Per.
02/Men/1989/SNI
5. Jarak Antar Permenaker No. Per.
Penghantar 02/Men/1989/SNI
Penurunan Dengan
Lain
6. Tinggi Bangunan
……… m
7. Luas Bangunan
………. m2

C. PEMBUMIAN

1. Jenis Eletroda Bumi Permenaker No. Per.


(Batang/Rod, Pita, 02/Men/1989/SNI
Mesh)
2. Diameter Penampang Permenaker No. Per.
02/Men/1989/SNI
3. Kedalaman Elektroda Permenaker No. Per.
02/Men/1989/SNI
4. Luas Penampang Permenaker No. Per.
02/Men/1989/SNI
5. Jarak Antar Elektroda Permenaker No. Per.
Bumi Satu Dengan 02/Men/1989/SNI
Lain

D. KONDISI MATERIAL

1. Air Terminal, Klem. Permenaker No. Per.


Baut & Penyangga 02/Men/1989/SNI

48
2. Penghantar Daerah Permenaker No. Per.
Atap, Klem. Baut & 02/Men/1989/SNI
Penyangga
3. Penghantar Turun Ke Permenaker No. Per.
Tanah, Klem. Baut & 02/Men/1989/SNI
Penyangga
4. Kotak Hubung / Permenaker No. Per.
Bak Kontrol Klem. 02/Men/1989/SNI
Baut
5. Akar / Batang Permenaker No. Per.
Pembumian 02/Men/1989/SNI
Klem.Baut
6. Penghantar Akar Ke Permenaker No. Per.
Akar 02/Men/1989/SNI

E. KONDISI PEMASANGAN SAMBUNGAN

1. Sambungan Kepala Permenaker No. Per.


Air Terminal 02/Men/1989/SNI
2. Klem, Baut & Permenaker No. Per.
Penyangga 02/Men/1989/SNI
3. Sambungan Hantaran Permenaker No. Per.
Penurunan (Down 02/Men/1989/SNI
Conductor) Ke Kepala
Penangkal
4. Sambungan Hantaran Permenaker No. Per.
Penurunan (Down 02/Men/1989/SNI
Conductor) Ke
Hantaran
5. Sambungan Hantaran Permenaker No. Per.
Penurunan (Down 02/Men/1989/SNI
Conductor) Ke Kotak
Hubung (Bak Kontrol)
6. Sambungan Hantaran Permenaker No. Per.
Penurunan (Down 02/Men/1989/SNI
Conductor) Ke
Pembumian

PENGUJIAN
1. Tahanan Permenaker No. Per.
Pembumian 02/Men/1989/SNI
Maksimal : 5 Ohm
2. Perhitungan Permenaker No. Per.
ruang lingkup 02/Men/1989/SNI
perlindungan

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..
49
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERENCANAAN ATAU PEMBUATAN RUANG KHUSUS DAN
INSTALASI KHUSUS

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………...
ALAMAT : ……………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN PERENCANAAN/PEMBUATAN*) RUANG


KHUSUS DAN INSTALASI KHUSUS

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
Nama Perusahaan
1.
Pemasang
2. Alamat
Pengurus /
3.
Penanggung jawab
Jenis Ruang Khusus
4.
Tahun Pembangunan
5.
II. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN INSTALASI PENYALUR PETIR

Peta Lokasi
1.
2. Gambar Instalasi

3. Tabel Bahan
4. Buku pemeliharaan &
operasi
5. Tanda peringatan

50
III. KESIMPULAN
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

IV. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

51
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3
PERTAMA/BERKALA*) RUANG KHUSUS DAN INSTALASI KHUSUS

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : ……………………………………………………...
ALAMAT : ……………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3


PERTAMA/BERKALA*) RUANG KHUSUS DAN INSTALASI
KHUSUS

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
1. Nama Perusahaan Pemasang
2. Alamat
3. Pengurus / Penanggung jawab
Jenis Ruang Khusus
4.
Tahun Pembangunan
5.

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


Peta Lokasi
1. *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
2. Gambar Instalasi
*) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
3. Tabel Bahan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
4. Buku pemeliharaan &
operasi
5. Tanda peringatan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

52
III. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
Tidak
No Objek Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. Ruang Kerja Listrik Tidak Terkunci (l) dan Terkunci (lk)
Ada personel Ahli / PUIL 2011 Bab 8
Teknisi K3 Listrik
1. sebagai pengawas ruang
kerja listrik kecuali
ruang kerja listrik
terkunci
2. Jarak Kubikel/PHB NFPA : 3’
dengan dinding
Jarak Kubikel /PHB NFPA : 3’
3.
dengan Kubikel/PHB
0 -150 V
Jarak Kubikel /PHB NFPA : 4’
4.
dengan kubikel/PHB
151-600 V
5. Jarak Kubikel /PHB NFPA : 4’
dengan kubikel/PHB
600 V - 20 kV
6. Jarak Kubikel /PHB NFPA : 6’
dengan dinding
25 KV - 75 kV
7. Jarak Kubikel /PHB NFPA : 8’
dengan dinding ≥75 KV
8. Pencahayaan PMP No 7/1964: 100
lux
9. Konstruksi lantai, PUIL 2011 Bab 8 :
dinding, plafon di ruang bahan tidak mudah
listrik TM dan TT terbakar
10. Ruang kerja listrik pada PUIL 2011 Bab 8 :
udara terbuka tinggi 2 m
11. Jarak PUIL 2011 Bab 8 :
bagian/penghangtar 1 m + 1cm/KV
tanpa isolasi yang
bervoltase
12. Area klasifikasi dan PUIL 2011 Bab 8 :
ventilasi kering dan baik
13. Papan/tanda peringatan PUIL 2011 Bab 8
pada pintu masuk
14. Papan/tanda peringatan PUIL 2011 Bab 8
pada ruang kerja listrik
di Udara Terbuka
15. Pemasangan lampu PUIL 2011 Bab 8
pijar, fiting lampu,
kotak kontak, sakelar dll
16. Pemasangan lampu PUIL 2011 Bab 8
gantung
17. Jenis konduktor rendah PUIL 2011 Bab 8
yang dipakai
18. Pemasangan mesin, PUIL 2011 Bab 8
pesawat dan instrumen
ukur dll pada Ruang
Kerja Listrik Terkunci

53
19. Pemasangan lampu dan PUIL 2011 Bab 8
saklar penerangan pada
Ruang Kerja Listrik
Terkunci
20. Konstruksi pintu jalan PUIL 2011 Bab 8
masuk pada Ruang
Kerja Listrik Terkunci

B. Ruang Uji Bahan Listrik dan Laboratorium Listrik


1. Konstruksi lantai, PUIL 2011 Bab 8 :
dinding, plafon di ruang bahan tidak mudah
listrik TM dan TT terbakar
2. Jarak PUIL 2011 Bab 8 :
bagian/penghangtar 1 m + 1cm/KV
tanpa isolasi yang
bervoltase
3. Area klasifikasi dan PUIL 2011 Bab 8 :
ventilasi kering dan baik
4. Papan/tanda peringatan PUIL 2011 Bab 8
pada pintu masuk
5. Pemasangan lampu PUIL 2011 Bab 8
pijar, fiting lampu,
kotak kontak, sakelar dll
6. Pemasangan lampu PUIL 2011 Bab 8
gantung
7. Jenis konduktor rendah PUIL 2011 Bab 8
yang dipakai
8. Pemasangan mesin, PUIL 2011 Bab 8
pesawat dan instrumen
ukur dll
9. Pemasangan lampu dan PUIL 2011 Bab 8
saklar penerangan
10. Konstruksi pintu jalan PUIL 2011 Bab 8
masuk pada Ruang
Kerja Listrik
11. Kondisi lingkungan PUIL 2011 Bab 8
kerja
12. Konstruksi penataan PUIL 2011 Bab 8
ruang

C. RUANG dengan BAHAYA KEBAKARAN DAN LEDAKAN


1. Penggunaan PUIL 2011 Bab 8:
perlengkapan untuk Kategori “ia”
Zone 0
2. Penggunaan PUIL 2011 Bab 8:
perlengkapan untuk Kategori “ia”, “ib”,
Zone 1 “p”, “q”, “o”, “e”,
3. Penggunaan PUIL 2011 Bab 8:
perlengkapan untuk Kategori “ia”, “ib”,
Zone 2 “p”, “q”, “o”, “e”, “n”
4. Sistem pembumian PUIL 2011 Bab 8:
TN-S
5. Equipotensial terhadap PUIL 2011 Bab 8:
kondukstor proteksi, Bonding semua BKT
konduit logam, dan BKE

54
selungkup kabel dari
logam, baja pelindung
kabel, BKT dan BKE
6. Konduktor untuk PUIL 2011 Bab 8:
equipotensial/bonding 10 mm2
7. Penggunaan jenis PUIL 2011 Bab 8:
penghantar untuk Thermoplastik/
pengkawatan elastomerik
8. Ukuran konduktor PUIL 2011 Bab 8:
tembaga Min 1,5 mm2

D. RUANG LEMBAB DAN RUANG PENDINGIN

1. Bentuk PHB dan PUIL 2011 Bab 8


pemasangannya
2. Bagian instalasi harus PUIL 2011 Bab 8
dapat diputuskan dari
bagian instalasi lainnya
dengan sakelar yang
dipasang setempat
3. Uap air tidak terkumpul PUIL 2011 Bab 8
pada pesawat/mesin atau
peralatan lainnya
4. Jenis dan fungsi PUIL 2011 Bab 8
penghantar yang
digunakan
5. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8:
proteksi (IP) pada IP X7
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 0 Kamar Mandi
6. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8:
proteksi (IP) pada IP X5
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 1 Kamar Mandi
7. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8:
proteksi (IP) pada IP X4
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 2 Kamar Mandi
8. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8:
proteksi (IP) pada IP X1
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 3 Kamar Mandi
9. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8:
proteksi (IP) pada IP X8
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 0 Kolam Renang
10. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8:
proteksi (IP) pada IP X5
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 1 Kolam Renang

55
11. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8:
proteksi (IP) pada IP X2
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 2 Kolam Renang
12. Sistem Pengawatan Tanpa selubung logam

13. Bonding semua BKT PUIL 2011 Bab 8


dan BKE
14. Rating ELCB PUIL 2011 Bab 8:
30 mA
15. Pemasangan kabel tanah PUIL 2011 Bab 8:
NYFGBY, NYRGBY,
NKBA dan sederajat
16. Penanaman kabel tanah PUIL 2011 Bab 8:
60 cm/80 cm

E. RUANG SANGAT PANAS

1. Penempatan PUIL 2011 Bab 8


perlengkapan dan
peralatan listrik
2. Perlindungan konduktor PUIL 2011 Bab 8

F. RUANG BERDEBU, RUANG DENGAN GAS/DEBU YANG KOROSIF

1. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8


proteksi (IP) pada
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 20
2. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8
proteksi (IP) pada
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 21
3. Penggunaan kode indeks PUIL 2011 Bab 8
proteksi (IP) pada
semua perlengkapan dan
peralatan listrik pada
Zone 22
4. Pemasangan PUIL 2011 Bab 8
perlengkapan dan
peralatan listrik
5. Penempatan PHB PUIL 2011 Bab 8

6. Perlindungan terhadap PUIL 2011 Bab 8


perlengkapan dan
peralatan listrik
G. RUANG RADIASI

1. Seluruh permukaan PUIL 2011 Bab 8


lantai dilapisi bahan
insulasi

56
2. Seluruh BKT dan BKE PUIL 2011 Bab 8
ditanahkan
3. Pemasangan saklar PUIL 2011 Bab 8

4. Penggunaan jenis kabel PUIL 2011 Bab 8


fleksibel
5. Pemasangan lampu PUIL 2011 Bab 8
penerangan
6. Pemasangan konduktor PUIL 2011 Bab 8
aktiv didalam pipa dan
didalam tembok
7. Semua permukaan PUIL 2011 Bab 8
sakelar, tusuk kontak,
kotak kontak dari bahan
yang tidak mudah
terbakar, licin, kuat dan
tanpa lekukan yang
tajam

........, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Listrik, Elevator dan
Eskalator/ Ahli K3 Bidang Listrik

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

57
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU
PEMBUATAN*) ELEVATOR/ESKALATOR*)
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 PERENCANAAN ATAU
PEMBUATAN*) ELEVATOR/ESKALATOR*)
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………………...
ALAMAT : …………………………………………………………...
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………………...
ALAMAT : …………………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN PERENCANAAN/PEMBUATAN*)


ELEVATOR/ESKALATOR*)
DAFTAR PEMERIKSAAN PERENCANAAN/PEMBUATAN*)
NO. : ................................................................
ELEVATOR/ESKALATOR*)

I. DATA UMUM NO. : ................................................................


Perusahaan Pembuat /
1
Pemasang
I. DATA UMUM
2 Alamat
Perusahaan Pembuat /
1 Pengurus / Penanggung
3 Pemasang
jawab
2 Alamat
4 Jenis Elevator
Pengurus / Penanggung
3
5 jawab
Merek / Tipe
6
4 No Seri
Jenis / No Unit
Elevator
7
5 Lokasi
Merek // Tipe
Tahun Pembuatan
8
6 NoNo.Seri
SKP/PJK3 / Bidang
No Unit
9 No. SKP / Bidang AK3
7 Lokasi / Tahun Pembuatan
8 No. SKP PJK3 / Bidang
9 No. SKP / Bidang AK3

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


1 Jenis Elevator
II. Merk
2 PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS
3
1 Negara
Jenis Pembuat
Elevator
2 Tahun
4 Merk Pembuatan
3 No.
5 SeriPembuat
Negara Mesin
4 Kapasitas
6 Angkut
Tahun Pembuatan
5 No. Seri Mesin
7 Kecepatan
6 Kapasitas Angkut
Jumlah lantai dan
8
7 pemberhentian
Kecepatan
9 Keseimbangan
Jumlah lantai dan
8
pemberhentian
10 Jenis Mesin
9 Keseimbangan
11 Tipe pengaman sangkar
10 Jenis Mesin
12 Tali Penggantung Utama
11 Tipe pengaman sangkar
13 Tali Governor
12 Tali Penggantung Utama
14 Jenis penyangga
13 Tali
JarakGovernor
antara rel pengaman
15
14 sangkar
Jenis penyangga
Jarak
Jarak antara bracket
antara rel rel
pengaman
16
15 pengaman sangkar
sangkar
17 Jarak
Jarak antara
antara rel bobotrel
bracket imbang
16
pengaman
Jarak sangkar
antara bracket rel bobot
18
imbang
17 Jarak antara rel bobot imbang
Jarak antara bracket rel bobot
58 18
imbang
19 Power
20 Ukuran Struktur

III. KESIMPULAN
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...

IV. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


…………………………………………………………...
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...

............, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator, dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Elevator dan Eskalator

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

59
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 ELEVATOR SEBELUM
PENYERAHAN KEPADA PEMILIK

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………………...
ALAMAT : …………………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN ELEVATOR


SEBELUM PENYERAHAN KE PEMILIK
NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1
Pemasang
2 Alamat
Pengurus / Penanggung
3
jawab
4 Jenis Elevator
5 Merek / Tipe
6 No Seri / No Unit
7 Negara / Tahun Pembuatan
8 No. SKP PJK3 / Bidang
9 No. SKP / Bidang AK3

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


1 Gambar rencana *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
2 Perhitungan teknis *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
3 Sertifikat bahan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
4 Diagram Panel Pengendali *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
Dokumen gambar terpasang
5 *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
(as built drawing)
Sertifikat bagian-bagian atau
6 *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
perlengkapan
7 Prosedur kerja aman *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

III. PEMERIKSAAN & PENGUJIAN


Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. MESIN
1. Dudukan Mesin Kuat
Rem Mekanik Ada, berfungsi
2.
baik
Rem Electric (Brake Ada, berfungsi
3.
Switch) baik
Konstruksi Kamar Bebas Air, Kuat,
4.
Mesin tahan api
5. Ruang Bebas - Di depan alat
Kamar Mesin pengendali ≥ 700
mm
- Di depan barang
bergerak ≥
500x600 mm

60
- Di atas mesin ≥
500 mm
6. Penerangan Kamar - Area kerja ≥ 100
Mesin lux
- Di antara area
kerja ≥ 50 lux
Ventilasi/Pendingin Ada, sesuai
7.
Ruangan Spesifikasi
8. Pintu Kamar Mesin Membuka keluar,
tahan api, lebar ≥
75 cm, tinggi 2
meter
Posisi Panel Di kamar mesin
9.
Hubung Bagi Listrik
10. Alat Pelindung Ada
Benda Berputar
11. Pelindung Lubang Tinggi ≥ 50 mm
Tali Baja/sabuk
Penggantung
12. Tangga menuju Permanen, pagar
kamar mesin pengaman, tahan
api
13. Terdapat Perbedaan Tersedia tangga
ketinggian lantai di dan pagar
kamar mesin > pengaman
500mm
14. Tersedia Alat isi ≥ 5kg
Pemadam Api
Ringan
15. Elevator yang tidak
memiliki kamar
mesin (roomless)
- Penempatan panel Berada di lantai
kontrol dan PHB yang sama dan
listrik berjarak tidak
lebih dari 5000
mm
- Intensitas cahaya ≥100 lux
area kerja di
kamar mesin
- Intensitas cahaya ≥ 50 lux
diantara area
kerja di kamar
mesin
- Terdapat alat Ada dan terpasang
pembuka rem dengan baik
mesin secara
elektrik ataupun
mekanis (manual)

- Penempatan APAR Dekat pintu


elevator paling
atas

- Terdapat Terpasang di dekat


Emergency stop dengan panel
switch control

61
B. TALI/SABUK PENGGANTUNG
1. Tali / sabuk Tidak memiliki
penggantung sambungan, kuat,
luwes dan
memiliki
spesifikasi bahan
yang seragam
2. Tali/sabuk Tidak
penggantung menggunakan
rantai
3. Nilai faktor - Kec. 20 – 59
keamanan tali / m/menit ≥ 8 kali
sabuk penggantung kapasitas
angkut yang
ditentukan
- Kec. 59 – 104
m/menit ≥ 9,5
kali
- Kec. 105 - 209
m/menit ≥ 10,5
kali
- Kec. 210 - 299
m/menit ≥ 11,5
kali
- Kec. Lebih dari
300 m/menit ≥
12 kali
4. Tali penggantung ≥ 6mm, ≥ 3 jalur,
Kereta jenis tali
dengan bobot
imbang
5. Tali penggantung ≥ 6mm, ≥ 2 jalur
Kereta tanpa Bobot
imbang
6. Sabuk ≥ 3 x 30 mm, ≥ 2
jalur
7. Alat Pengaman pada Switch otomatis
elevator tanpa bobot berfungsi dan
imbang apabila alat motor penggerak
pengantung kereta berhenti
penarik menjadi
kendur
C. TEROMOL
1. Alur teromol Ada
2. Diameter teromol 40 : 1
Penumpang/barang
3. Diameter teromol 25 : 1
Governor
D. BANGUNAN RUANG LUNCUR, RUANG ATAS DAN LEKUK DASAR
1. Konstruksi ruang Kuat, kokoh,
luncur, ruang atas tahan api, dan
dan lekuk dasar tertutup rapat
2. Dinding ruang Dapat dilalui
luncur, ruang atas orang dengan
dan lekuk dasar tinggi ≥ 2000 mm

62
3. Landasan jalur
Kuat dan tahan
kereta/elevator
cuaca
miring
4. ruang luncur, ruang Bersih, bebas dari
atas dan lekuk instalasi dan
dasar peralatan lainnya
5. Penerangan ruang
luncur, ruang atas ≥ 100 lux
dan lekuk dasar
6. Pintu darurat (non Jarak paling jauh
stop) 1100 mm, tinggi
ambang pintu
paling jauh 300
mm
7. Ukuran pintu lebar 700 mm,
darurat tinggi 1400 mm,
membuka keluar
8. Saklar pengaman
Tersedia
pintu darurat
9. Jembatan bantu Tersedia, lebar ≥
dari pintu darurat 500 mm dan
berpagar
10. Ruang bebas diatas
≥ 500 mm
sangkar
11. Ruang bebas lekuk ≥ 500 mm, kecuali
dasar Elevator rumah
tinggal ≥ 300 mm
12. Tangga lekuk dasar Tersedia mulai
dari 1000 mm
13. Syarat lekuk dasar - Kekuatan
yang dibawahnya struktur lantai
bukan langsung paling sedikit
tanah 500 N/meter²
- Tersedia rem
pengaman
- Tidak sebagai
tempat kerja
14. Akses menuju lekuk Tersedia saklar
dasar pengaman dengan
tinggi 1500 mm,
mudah dijangkau,
dan 500 mm dari
lantai pit
15. Lekuk dasar antar 2 Tersedia pit screen
Elevator dengan tinggi
mulai dari 300
mm dari dasar pit
sampai 3000 mm
keatas
16. Daun pintu ruang Tahan api ≥ 1
luncur jam, menutup
rapat
17. Interlock, / kunci Tersedia, dapat
kait pintu ruang menutup rapat,
luncur pintu hanya
terbuka pada
zona
pemberhentian
18. Kerataan lantai < 10 mm

63
19. Sekat ruang luncur > 500 mm
(2 sangkar)
20. Elevator miring Dipasang tangga
sepanjang rel
E. KERETA
1. Kerangka Dari baja dan
kuat
2. Badan kereta Tertutup dan ada
pintu
3. Tinggi dinding ≥ 2000 mm
4. Luas lantai Sesuai jumlah
penumpang
5. Perluasan luas - Elevator Pasien
kereta Max 6%
- Elevator Barang
Max 14%
6. Pintu kereta Kokoh, aman,
otomatis
7. Syarat pintu kereta
a. Ukuran. ≥ 700 x 2000 mm
b. Kunci kait dan Ada
saklar pengaman
c. Celah antar 28 ≤ celah ≤ 32
ambang pintu mm
kereta dengan
ruang luncur
8. Sisi luar kereta dg ≥ 250 mm
ruang balok luncur
9. Alarm bell Tersedia
10. Sumber tenaga Tersedia
cadangan (ARD)
11. Intercom Tersedia
12. Ventilasi Tersedia
13. Penerangan darurat Tersedia
14. Panel operasi Tersedia
15. Petunjuk posisi Tersedia
sangkar
16. Syarat panel operasi
- Nama pembuat Tersedia
- Kapasitas beban Tersedia
- Rambu dilarang Tersedia
merokok
- Indikasi beban Tersedia
lebih
- Tombol buka dan Tersedia
tutup
- Tombol lantai Tersedia
pemberhentian
- Tombol bell alarm Tersedia
- Intercom dua arah Tersedia
17. Kekuatan atap ≥ 200 Kg
kereta

64
18. Syarat pintu darurat Berengsel,saklar
atap kereta: pengaman, dapat
dibuka dari luar,
tidak mengganggu
instalasi, ukuran
≥ 350 x 450 mm
19. Syarat pintu darurat Berengsel, dapat
samping kereta : dibuka dari luar,
dilengkapi Saklar
pengaman, ada
pegangan tangan,
warna kuning,
Ukuran ≥ 350 x
1800 mm
20. Pagar pengaman Warna kuning
atap kereta ≥ 90 Kg
(kekuatan)
21. Ukuran pagar Tinggi ≥ 700 mm
pengaman dengan
celah 300 – 850 mm
22. Ukuran pagar Tinggi ≥ 1100 mm
pengaman dengan
celah lebih dari 850
mm
23. Penerangan atap ≥ 100 Lux dengan
kereta kabel lentur 2
meter
24. Tombol operasi Permanen dengan
manual tombol utama
25. Syarat interior Bahan tidak
kereta mudah pecah dan
membahayakan,
serta
memperhitungkan
factor keamanan
dan kapasitas
motor
F. GOVERNOR DAN REM PENGAMAN KERETA
1. Penjepit tali / sabuk Bekerja
governor
2. Saklar governor Berfungsi
3. Fungsi kecepatan 115% - 140%
rem pengaman Berhenti bertahap
kereta
4. Rem pengaman Dipasang pada
sangkar,
berfungsi secara
bertahap,
berangsur, dan
/mendadak
5. Bentuk rem Tidak boleh
pengaman sistem elektris,
hidrolik, atau
pneumatis
6. Rem pengaman > 60 m/menit
berangsur
7. Rem pengaman < 60 m/menit
mendadak

65
8. Syarat rem Bekerja kebawah,
pengaman Bekerja serempak
9. Kecepatan kereta ≥ Ada pemutus
60 m/ menit elektrik
10. Saklar pengaman Berfungsi
lintas batas
11. Alat pembatas Berfungsi
beban lebih
G. BOBOT IMBANG, REL PEMANDU DAN PEREDAM
Bahan yang Beton /Steel Block
1.
dipergunakan
2. Pemasangan sekat > 300 mm,
pengaman bobot mengelilingi bobot
imbang setinggi imbang jika
2500 mm terdapat celah >
300 mm
3. Konstruksi rel Kuat memandu
pemandu kereta dan jalan,
bobot imbang Menahan tekanan
saat rem
pengaman bekerja
4. Jenis Peredam massif kenyal /
pegas / hidrolik
5. Fungsi peredaman Meredam secara
bertahap
6. Saklar pengaman Tersedia
untuk kereta
kecepatan 90
m/menit atau lebih
H. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian SNI dan standar
instalasi listrik, internasional
perlengkapan dan
pengaman
2. Panel listrik Panel khusus
untuk elevator
3. Catu daya pengganti Tersedia
listrik otomatis
(ARD)
4. Kabel grounding - Penampang ≥ 10
mm2
- ≤ 5 Ω (ohm)
5. Alarm kebakaran Terhubung dan
beroperasi
otomatis
6. Elevator untuk
penanggulangan
kebakaran
- catu daya Tersedia
cadangan
- Pengoperasian Manual, dapat
khusus berhenti tiap
lantai
- Saklar kebakaran - dilantai
evakuasi
- dapat
dioperasikan
manual

66
- Label “Elevator Tersedia
Penanggulangan
Kebakaran”
- Ketahanan ≥ 2 jam
Instalasi listrik
terhadap api
- Dinding luncur Tertutup rapat,
tahan api ≥ 1 jam
- Ukuran sangkar ≥ 1100 x 1400
mm,
Kapasitas ≥ 630
Kg
- Ukuran pintu ≥ 800 x 2100 mm
kereta
- Waktu tempuh ≤ 60 detik
- Lantai evakuasi Tidak boleh ada
penghalang
Elevator untuk
7.
Disabilitas
- Panel operasi Huruf braile
- Tinggi panel 900 mm ≤ Tinggi ≤
operasi 1100 mm
- Waktu bukaan ≥ 2 menit
pintu
- Ukuran lebar ≥ 1000 mm, jika
bukaan pintu mempunyai 2
pintu bukaan ≥
800 mm x 2
- Informasi operasi Bersuara
- Label “Elevator Tersedia
Disabilitas”
8. Sensor Gempa
- Lebih dari 10 Tersedia sensor
lantai / 40 meter gempa
- Fungsi Input Berhenti lantai
signal sensor terdekat, pintu
gempa terbuka, tidak
dapat
dioperasikan

V. KESIMPULAN
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...

VI. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


…………………………………………………………...
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...

........., ............................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator, dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Elevator dan Eskalator

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

67
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN K3 ESKALATOR SEBELUM
PENYERAHAN KEPADA PEMILIK

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………………...
ALAMAT : …………………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN ESKALATOR


SEBELUM PENYERAHAN KE PEMILIK
NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1
Pemasang
2 Alamat
Pengurus / Penanggung
3
jawab
4 Jenis Eskalator
5 Merek / Tipe
6 No Seri / No Unit
7 Negara / Tahun Pembuatan
8 No. SKP PJK3 / Bidang
9 No. SKP / Bidang AK3

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


1 Gambar rencana *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
2 Perhitungan teknis *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
3 Sertifikat bahan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
4 Diagram Panel Pengendali *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
Dokumen gambar terpasang
5 *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
(as built drawing)
Sertifikat bagian-bagian atau
6 *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
perlengkapan
7 Prosedur kerja aman *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat

III. PEMERIKSAAN & PENGUJIAN


Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. KERANGKA, RUANG MESIN & PIT
1. Kerangka ≥ 30 N/cm2,
ditopang oleh ≥ 2
balok pendukung,
defleksi ≤ 0,1%,
penyambung tipe
pasak mempunyai
kekuatan torsi
antara 27 s.d. 88
kgmeter, faktor
keamanan ≥ 2,5
2. Balok Pendukung Dilapisi karet
peredam

68
3. Kondisi ruang Bersih
mesin
4. Ruang bebas ≤ 0,3 m2
5. Pencahayaan ≥ 100 lux
6. Pelat penutup Tersedia dan kuat
mesin
7. Kondisi ruang pit Bersih
8. Ruang bebas pit ≥ 0,3 m2
9. Pelat penutup anak Ada & Kuat
tangga di pit
B. PERALATAN PENGGERAK
1. Mesin penggerak Hanya
menggerakkan 1
eskalator,
dilengkapi
elektromekanis
yang otomatis
2. Eskalator dengan Kecepatan
kemiringan < 30º maksimal 0,75
meter/detik
3. Eskalator dengan Kecepatan
kemiringan 30º - maksimal 0,5
35º meter/detik
4. Eskalator yang Kecepatan
memiliki palet maksimal 0,75
(Travelator) meter/detik, dapat
ditingkatkan
maksimal 0,9
meter/detik
5. Jarak 200 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1000 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,5 mm/detik
6. Jarak 300 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1300 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,65 mm/detik
7. Jarak 350 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1500 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,75 mm/detik
8. Jarak 550 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1700 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,90 mm/detik
9. Rantai penarik Pelat baja yang
dikeling
10. Kekuatan batas ≥ 140 kg tiap
patah rantai lembar rantai
transmisi dan
rantai penarik

69
C. ANAK TANGGA atau PALET
1. Bahan anak Pelat baja, baja
tangga/palet tuang yang
dianeling atau
alumunium
2. Ukuran anak - Lebar (depth) ≥
tangga 400 mm
- Panjang (width) ≥
560 mm
- Tinggi ≤ 240 mm
3. Ukuran palet - Lebar (depth) ≥
150 mm
- Panjang (width) ≥
560 mm
- Tebal ≥ 20 mm
4. Permukaan anak Terbuat dari
tangga/palet bahan yang padat,
rata, tidak licin,
dan kisi-kisi
dengan tebal ≥ 3
mm
5. Kerataan anak ≥ 600 mm
tangga/palet
6. Sikat pengaman Terpasang
(skirt brush) sepanjang
pelindung bawah
7. Roda anak Mempunyai 4
tangga/palet buah roda atau 2
pasang roda
dengan kondisi
tidak pecah
D. BIDANG LANDAS
1. Bidang landas atas Terpasang
dan bawah berderet dan
dikencangkan
dengan sekrup.
2. Gigi pada pelat sisir Terbuat dari
bahan yang
mudah patah, dan
dapat masuk ke
dalam alur anak
tangga/palet
3. Kondisi gigi sisir Boleh kondisi
patah maksimal 2
4. Penutup bidang Dari bahan yang
landas kuat dan tidak
licin, dan
dilengkapi saklar
pemutus.
5. Bidang landas - Ruang bebas ≥
keluar dan masuk 160 mm
- Panjang ≥ 2500
mm
- Jika bidang
landas lebih
besar dari 2000,
ruang bebas 2 x
lebar ban

70
- pegangan
ditambah 160
mm
E. PAGAR PELINDUNG
1. Pelindung samping
(balustrade)
a. Tinggi 750 ≤ tinggi ≤
1100 mm
b. Tekanan ≥ 58,5 kg/m
samping
c. Tekanan vertical ≥ 73 kg/m
2. Pelindung bawah Dari bahan tahan
(skirt panel) benturan, tahan
gesekan,
permukaan licin
dan tidak mudah
aus
3. Kelenturan ≤ 4mm jika diberi
pelindung bawah tekanan 50 kg
4. Celah anak tangga ≤ 4 mm dan
jumlah jarak antar
keduanya ≤ 7 mm
F. BAN PEGANGAN
1. Kondisi ban Kuat, tidak cacat,
pegangan terbuat dari karet
vulkanisir
berkanvas
2. Kecepatan ban dan Harus sama dan
pegangan searah atau < 2%
terhadap anak
tangga
3. Lebar ban pegangan 70-100 mm
G. LINTASAN LUNCUR (VOID)
1. Kekuatan balok dan Disesuaikan
posisi pemasangan dengan spesifikasi
2. Dinding lekuk Kedap air
dasar bangunan
3. Kerangka eskalator Tertutup dan dari
bahan yang tidak
mudah pecah
4. Pencahayaan > 50 lux
5. Posisi benda ≥ 2300 mm
terhadap anak
tangga/palet
6. Jarak antara pagar ≤ 120 mm
pengaman dan
pelindung samping
7. Tinggi pagar ≥ 100 mm dari
pengaman permukaan ban
pegangan
8. Pemasangan Berjarak ≥ 80 mm
ornamen dan tinggi ≥ 2100
mm
9. Eskalator pada area Jarak antara
terbuka pelindung luar
dengan balok
struktur ≥ 400
mm

71
H. PERALATAN PENGAMAN
1. Kunci pengendali Tersedia
operasi
2. Sakelar henti Tersedia
darurat
3. Peralatan Tersedia
pengaman rantai
anak tangga/palet
4. Peralatan Tersedia
pengaman rantai
penarik
5. Peralatan Tersedia
pengaman anak
tangga/palet
6. Pengaman ban Tersedia
pegangan
7. Pengaman Tersedia
pencegah balik arah
8. Pengaman area Tersedia
masuk ban
pegangan
9. Pengaman pelat Tersedia
sisir
10. Sikat pelindung Tersedia
dalam
11. Tombol penghenti Posisi mudah
dicapai dan
mempunyai jarak
antar tombol ≤
30000 mm,
mempunyai tanda
yang jelas
I. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian SNI dan standar
instalasi listrik, internasional
perlengkapan dan
pengaman
2. Panel listrik Panel khusus
untuk eskalator
3. Kabel grounding - Penampang ≥ 6
mm2
- ≤ 5 Ω (ohm)
4. Alarm kebakaran Terhubung dan
beroperasi
otomatis
J. KHUSUS ESKALATOR OUTDOOR
1. Pompa air pit Tersedia
2. Komponen Tahan air,
suhu/cuaca
K. KESELAMATAN PENGGUNA
1. Tanda pelarangan Tersedia
membawa barang
panjang besar dan
berat
2. Tanda pelarangan Tersedia
lompat-lompat
diatas Anak Tangga
Atau Palet;

72
3. Tanda pelarangan Tersedia
anak kecil
menggunakan
Eskalator, kecuali
didampingi
4. Tanda pelarangan Tersedia
membawa troli dan
kereta bayi pada
Eskalator yang
beranak tangga
5. Tanda pelarangan Tersedia
bersandar pada
Ban Pegangan atau
pelindung samping
6. Tanda pelarangan Tersedia
menginjak
Pelindung Bawah
(skirt panel)
7. Tanda pelarangan Tersedia
penggunaan alas
kaki berbahan
karet lunak atau
tanpa alas kaki
8. Tanda pelarangan Tersedia
berdiri diantara
anak tangga
9. Tanda anjuran Tersedia
memegang Ban
Pegangan

73
IV. KESIMPULAN
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...

V. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


…………………………………………………………...
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...

..................., ............................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator, dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Elevator dan Eskalator

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

74
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN BERKALA K3 ELEVATOR

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………………...
ALAMAT : …………………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BERKALA ELEVATOR

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1
Pemasang
2 Alamat
Pengurus / Penanggung
3
jawab
4 Jenis Elevator
5 Merek / Tipe
6 No Seri / No Unit
7 Negara / Tahun Pembuatan
8 No. SKP PJK3 / Bidang
9 No. SKP / Bidang AK3

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


1 Dokumen pemeliharaan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
2 Surat Keterangan K3 *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
3 Hasil pengujian sebelumnya

III. PEMERIKSAAN & PENGUJIAN


Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. MESIN
1. Dudukan Mesin Kuat
Rem Mekanik Ada, berfungsi
2.
baik
Rem Electric (Brake Ada, berfungsi
3.
Switch) baik
Konstruksi Kamar Bebas Air, Kuat,
4.
Mesin tahan api
5. Ruang Bebas - Di depan alat
Kamar Mesin pengendali ≥ 700
mm
- Di depan barang
bergerak ≥
500x600 mm
- Di atas mesin ≥
500 mm
6. Penerangan Kamar - Area kerja ≥ 100
Mesin lux
- Di antara area
kerja ≥ 50 lux
Ventilasi/Pendingin Ada, sesuai
7.
Ruangan Spesifikasi

75
8. Pintu Kamar Mesin Membuka keluar,
tahan api, lebar ≥
75 cm, tinggi 2
meter
Posisi Panel Di kamar mesin
9.
Hubung Bagi Listrik
10. Alat Pelindung Ada
Benda Berputar
11. Pelindung Lubang Tinggi ≥ 50 mm
Tali Baja/sabuk
Penggantung
12. Tangga menuju Permanen, pagar
kamar mesin pengaman, tahan
api
13. Terdapat Perbedaan Tersedia tangga
ketinggian lantai di dan pagar
kamar mesin > pengaman
500mm
14. Tersedia Alat isi ≥ 5kg
Pemadam Api
Ringan
15. Elevator yang tidak
memiliki kamar
mesin (roomless)
- Penempatan panel Berada di lantai
kontrol dan PHB yang sama dan
listrik berjarak tidak
lebih dari 5000
mm
- Intensitas cahaya ≥100 lux
area kerja di
kamar mesin
- Intensitas cahaya ≥ 50 lux
diantara area
kerja di kamar
mesin
- Terdapat alat Ada dan terpasang
pembuka rem dengan baik
mesin secara
elektrik ataupun
mekanis (manual)

- Penempatan APAR Dekat pintu


elevator paling
atas

- Terdapat Terpasang di dekat


Emergency stop dengan panel
switch kontrol
B. TALI/SABUK PENGGANTUNG
1. Tali / sabuk Tidak memiliki
penggantung sambungan, kuat,
luwes dan
memiliki
spesifikasi bahan
yang seragam
2. Tali/sabuk Tidak
penggantung menggunakan
rantai

76
3. Nilai faktor - Kec. 20 – 59
keamanan tali / m/menit ≥ 8 kali
sabuk penggantung kapasitas
angkut yang
ditentukan
- Kec. 59 – 104
m/menit ≥ 9,5
kali
- Kec. 105 - 209
m/menit ≥ 10,5
kali
- Kec. 210 - 299
m/menit ≥ 11,5
kali
- Kec. Lebih dari
300 m/menit ≥
12 kali
4. Tali penggantung ≥ 6mm, ≥ 3 jalur,
Kereta jenis tali
dengan bobot
imbang
5. Tali penggantung ≥ 6mm, ≥ 2 jalur
Kereta tanpa Bobot
imbang
6. Sabuk ≥ 3 x 30 mm, ≥ 2
jalur
7. Alat Pengaman pada Switch otomatis
elevator tanpa bobot berfungsi dan
imbang apabila alat motor penggerak
pengantung kereta berhenti
penarik menjadi
kendur
C. TEROMOL
1. Alur teromol Ada
2. Diameter teromol 40 : 1
Penumpang/barang
3. Diameter teromol 25 : 1
Governor
D. BANGUNAN RUANG LUNCUR, RUANG ATAS DAN LEKUK DASAR
1. Konstruksi ruang Kuat, kokoh,
luncur, ruang atas tahan api, dan
dan lekuk dasar tertutup rapat
2. Dinding ruang Dapat dilalui
luncur, ruang atas orang dengan
dan lekuk dasar tinggi ≥ 2000 mm
3. Landasan jalur
Kuat dan tahan
kereta/elevator
cuaca
miring
4. ruang luncur, ruang Bersih, bebas dari
atas dan lekuk instalasi dan
dasar peralatan lainnya
5. Penerangan ruang
luncur, ruang atas ≥ 100 lux
dan lekuk dasar
6. Pintu darurat (non Jarak paling jauh
stop) 1100 mm, tinggi
ambang pintu
paling jauh 300
mm

77
7. Ukuran pintu lebar 700 mm,
darurat tinggi 1400 mm,
membuka keluar
8. Saklar pengaman
Tersedia
pintu darurat
9. Jembatan bantu Tersedia, lebar ≥
dari pintu darurat 500 mm dan
berpagar
10. Ruang bebas diatas
≥ 500 mm
sangkar
11. Ruang bebas lekuk ≥ 500 mm, kecuali
dasar Elevator rumah
tinggal ≥ 300 mm
12. Tangga lekuk dasar Tersedia mulai
dari 1000 mm
13. Syarat lekuk dasar - Kekuatan
yang dibawahnya struktur lantai
bukan langsung paling sedikit
tanah 500 N/meter²
- Tersedia rem
pengaman
- Tidak sebagai
tempat kerja
14. Akses menuju lekuk Tersedia saklar
dasar pengaman dengan
tinggi 1500 mm,
mudah dijangkau,
dan 500 mm dari
lantai pit
15. Lekuk dasar antar 2 Tersedia pit screen
Elevator dengan tinggi
mulai dari 300
mm dari dasar pit
sampai 3000 mm
keatas
16. Daun pintu ruang Tahan api ≥ 1
luncur jam, menutup
rapat
17. Interlock, / kunci Tersedia, dapat
kait pintu ruang menutup rapat,
luncur pintu hanya
terbuka pada
zona
pemberhentian
18. Kerataan lantai < 10 mm
19. Sekat ruang luncur > 500 mm
(2 sangkar)
20. Elevator miring Dipasang tangga
sepanjang rel
E. KERETA
1. Kerangka Dari baja dan
kuat
2. Badan kereta Tertutup dan ada
pintu
3. Tinggi dinding ≥ 2000 mm
4. Luas lantai Sesuai jumlah
penumpang
5. Perluasan luas - Elevator Pasien
kereta Max 6%

78
- Elevator Barang
Max 14%
6. Pintu kereta Kokoh, aman,
otomatis
7. Syarat pintu kereta
a. Ukuran. ≥ 700 x 2000 mm
b. Kunci kait dan Ada
saklar pengaman
c. Celah antar 28 ≤ celah ≤ 32
ambang pintu mm
kereta dengan
ruang luncur
8. Sisi luar kereta dg ≥ 250 mm
ruang balok luncur
9. Alarm bell Tersedia
10. Sumber tenaga Tersedia
cadangan (ARD)
11. Intercom Tersedia
12. Ventilasi Tersedia
13. Penerangan darurat Tersedia
14. Panel operasi Tersedia
15. Petunjuk posisi Tersedia
sangkar
16. Syarat panel operasi
- Nama pembuat Tersedia
- Kapasitas beban Tersedia
- Rambu dilarang Tersedia
merokok
- Indikasi beban Tersedia
lebih
- Tombol buka dan Tersedia
tutup
- Tombol lantai Tersedia
pemberhentian
- Tombol bell alarm Tersedia
- Intercom dua arah Tersedia
17. Kekuatan atap ≥ 200 Kg
kereta
18. Syarat pintu darurat Berengsel,saklar
atap kereta: pengaman, dapat
dibuka dari luar,
tidak mengganggu
instalasi, ukuran
≥ 350 x 450 mm
19. Syarat pintu darurat Berengsel, dapat
samping kereta : dibuka dari luar,
dilengkapi Saklar
pengaman, ada
pegangan tangan,
warna kuning,
Ukuran ≥ 350 x
1800 mm
20. Pagar pengaman Warna kuning
atap kereta ≥ 90 Kg
(kekuatan)
21. Ukuran pagar Tinggi ≥ 700 mm
pengaman dengan
celah 300 – 850 mm

79
22. Ukuran pagar Tinggi ≥ 1100 mm
pengaman dengan
celah lebih dari 850
mm
23. Penerangan atap ≥ 100 Lux dengan
kereta kabel lentur 2
meter
24. Tombol operasi Permanen dengan
manual tombol utama
25. Syarat interior Bahan tidak
kereta mudah pecah dan
membahayakan,
serta
memperhitungkan
factor keamanan
dan kapasitas
motor
F. GOVERNOR DAN REM PENGAMAN KERETA
1. Penjepit tali / sabuk Bekerja
governor
2. Saklar governor Berfungsi
3. Fungsi kecepatan 115% - 140%
rem pengaman Berhenti bertahap
kereta
4. Rem pengaman Dipasang pada
sangkar,
berfungsi secara
bertahap,
berangsur, dan
/mendadak
5. Bentuk rem Tidak boleh
pengaman sistem elektris,
hidrolik, atau
pneumatis
6. Rem pengaman > 60 m/menit
berangsur
7. Rem pengaman < 60 m/menit
mendadak
8. Syarat rem Bekerja kebawah,
pengaman Bekerja serempak
9. Kecepatan kereta ≥ Ada pemutus
60 m/ menit elektrik
10. Saklar pengaman Berfungsi
lintas batas
11. Alat pembatas Berfungsi
beban lebih
G. BOBOT IMBANG, REL PEMANDU DAN PEREDAM
Bahan yang Beton /Steel Block
1.
dipergunakan
2. Pemasangan sekat > 300 mm,
pengaman bobot mengelilingi bobot
imbang setinggi imbang jika
2500 mm terdapat celah >
300 mm
3. Konstruksi rel Kuat memandu
pemandu kereta dan jalan,
bobot imbang Menahan tekanan
saat rem
pengaman bekerja
80
4. Jenis Peredam massif kenyal /
pegas / hidrolik
5. Fungsi peredaman Meredam secara
bertahap
6. Saklar pengaman Tersedia
untuk kereta
kecepatan 90
m/menit atau lebih
H. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian SNI dan standar
instalasi listrik, internasional
perlengkapan dan
pengaman
2. Panel listrik Panel khusus
untuk elevator
3. Catu daya pengganti Tersedia
listrik otomatis
(ARD)
4. Kabel grounding - Penampang ≥ 10
mm2
- ≤ 5 Ω (ohm)
5. Alarm kebakaran Terhubung dan
beroperasi
otomatis
6. Elevator untuk
penanggulangan
kebakaran
- catu daya Tersedia
cadangan
- Pengoperasian Manual, dapat
khusus berhenti tiap
lantai
- Saklar kebakaran - dilantai
evakuasi
- dapat
dioperasikan
manual
- Label “Elevator Tersedia
Penanggulangan
Kebakaran”
- Ketahanan ≥ 2 jam
Instalasi listrik
terhadap api
- Dinding luncur Tertutup rapat,
tahan api ≥ 1 jam
- Ukuran sangkar ≥ 1100 x 1400
mm,
Kapasitas ≥ 630
Kg
- Ukuran pintu ≥ 800 x 2100 mm
kereta
- Waktu tempuh ≤ 60 detik
- Lantai evakuasi Tidak boleh ada
penghalang
Elevator untuk
7.
Disabilitas
- Panel operasi Huruf braile
- Tinggi panel 900 mm ≤ Tinggi ≤
operasi 1100 mm

81
- Waktu bukaan ≥ 2 menit
pintu
- Ukuran lebar ≥ 1000 mm, jika
bukaan pintu mempunyai 2
pintu bukaan ≥
800 mm x 2
- Informasi operasi Bersuara
- Label “Elevator Tersedia
Disabilitas”
8. Sensor Gempa
- Lebih dari 10 Tersedia sensor
lantai / 40 meter gempa
- Fungsi Input Berhenti lantai
signal sensor terdekat, pintu
gempa terbuka, tidak
dapat
dioperasikan

82
IV. KESIMPULAN
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...

V. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


…………………………………………………………...
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...

............, .........................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator, dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Elevator dan Eskalator

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

83
DAFTAR PEMERIKSAAN DAN/ATAU PENGUJIAN BERKALA K3 ESKALATOR

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………………...
ALAMAT : …………………………………………………………...

DAFTAR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BERKALA ESKALATOR

NO. : ................................................................

I. DATA UMUM
Perusahaan Pembuat /
1
Pemasang
2 Alamat
Pengurus / Penanggung
3
jawab
4 Jenis Eskalator
5 Merek / Tipe
6 No Seri / No Unit
7 Negara / Tahun Pembuatan
8 No. SKP PJK3 / Bidang
9 No. SKP / Bidang AK3

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


1 Dokumen pemeliharaan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
2 Surat Keterangan K3 *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
3 Hasil pengujian sebelumnya

III. PEMERIKSAAN & PENGUJIAN


Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. KERANGKA, RUANG MESIN & PIT
1. Kerangka ≥ 30 N/cm2,
ditopang oleh ≥ 2
balok pendukung,
defleksi ≤ 0,1%,
penyambung tipe
pasak mempunyai
kekuatan torsi
antara 27 s.d. 88
kgmeter, faktor
keamanan ≥ 2,5
2. Balok Pendukung Dilapisi karet
peredam
3. Kondisi ruang Bersih
mesin
4. Ruang bebas ≤ 0,3 m2
5. Pencahayaan ≥ 100 lux
6. Pelat penutup Tersedia dan kuat
mesin
7. Kondisi ruang pit Bersih
8. Ruang bebas pit ≥ 0,3 m2

84
9. Pelat penutup anak Ada & Kuat
tangga di pit
B. PERALATAN PENGGERAK
1. Mesin penggerak Hanya
menggerakkan 1
eskalator,
dilengkapi
elektromekanis
yang otomatis
2. Eskalator dengan Kecepatan
kemiringan < 30º maksimal 0,75
meter/detik
3. Eskalator dengan Kecepatan
kemiringan 30º - maksimal 0,5
35º meter/detik
4. Eskalator yang Kecepatan
memiliki palet maksimal 0,75
(Travelator) meter/detik, dapat
ditingkatkan
maksimal 0,9
meter/detik
5. Jarak 200 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1000 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,5 mm/detik
6. Jarak 300 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1300 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,65 mm/detik
7. Jarak 350 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1500 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,75 mm/detik
8. Jarak 550 mm ≤ jarak
pemberhentian pemberhentian ≤
eskalator pada saat 1700 mm
daya listrik putus
untuk kecepatan
0,90 mm/detik
9. Rantai penarik Pelat baja yang
dikeling
10. Kekuatan batas ≥ 140 kg tiap
patah rantai lembar rantai
transmisi dan
rantai penarik
C. ANAK TANGGA atau PALET
1. Bahan anak Pelat baja, baja
tangga/palet tuang yang
dianeling atau
alumunium
2. Ukuran anak - Lebar (depth) ≥
tangga 400 mm

85
- Panjang (width) ≥
560 mm
- Tinggi ≤ 240 mm
3. Ukuran palet - Lebar (depth) ≥
150 mm
- Panjang (width) ≥
560 mm
- Tebal ≥ 20 mm
4. Permukaan anak Terbuat dari
tangga/palet bahan yang padat,
rata, tidak licin,
dan kisi-kisi
dengan tebal ≥ 3
mm
5. Kerataan anak ≥ 600 mm
tangga/palet
6. Sikat pengaman Terpasang
(skirt brush) sepanjang
pelindung bawah
7. Roda anak Mempunyai 4
tangga/palet buah roda atau 2
pasang roda
dengan kondisi
tidak pecah
D. BIDANG LANDAS
1. Bidang landas atas Terpasang
dan bawah berderet dan
dikencangkan
dengan sekrup.
2. Gigi pada pelat sisir Terbuat dari
bahan yang
mudah patah, dan
dapat masuk ke
dalam alur anak
tangga/palet
3. Kondisi gigi sisir Boleh kondisi
patah maksimal 2
4. Penutup bidang Dari bahan yang
landas kuat dan tidak
licin, dan
dilengkapi saklar
pemutus.
5. Bidang landas - Ruang bebas ≥
keluar dan masuk 160 mm
- Panjang ≥ 2500
mm
- Jika bidang
landas lebih
besar dari 2000,
ruang bebas 2 x
lebar ban
pegangan
ditambah 160
mm
E. PAGAR PELINDUNG
1. Pelindung samping
(balustrade)
d. Tinggi 750 ≤ tinggi ≤
1100 mm

86
e. Tekanan ≥ 58,5 kg/m
samping
f. Tekanan vertical ≥ 73 kg/m
2. Pelindung bawah Dari bahan tahan
(skirt panel) benturan, tahan
gesekan,
permukaan licin
dan tidak mudah
aus
3. Kelenturan ≤ 4mm jika diberi
pelindung bawah tekanan 50 kg
4. Celah anak tangga ≤ 4 mm dan
jumlah jarak antar
keduanya ≤ 7 mm
F. BAN PEGANGAN
1. Kondisi ban Kuat, tidak cacat,
pegangan terbuat dari karet
vulkanisir
berkanvas
2. Kecepatan ban dan Harus sama dan
pegangan searah atau < 2%
terhadap anak
tangga
3. Lebar ban pegangan 70-100 mm
G. LINTASAN LUNCUR (VOID)
1. Kekuatan balok dan Disesuaikan
posisi pemasangan dengan spesifikasi
2. Dinding lekuk Kedap air
dasar bangunan
3. Kerangka eskalator Tertutup dan dari
bahan yang tidak
mudah pecah
4. Pencahayaan > 50 lux
5. Posisi benda ≥ 2300 mm
terhadap anak
tangga/palet
6. Jarak antara pagar ≤ 120 mm
pengaman dan
pelindung samping
7. Tinggi pagar ≥ 100 mm dari
pengaman permukaan ban
pegangan
8. Pemasangan Berjarak ≥ 80 mm
ornamen dan tinggi ≥ 2100
mm
9. Eskalator pada area Jarak antara
terbuka pelindung luar
dengan balok
struktur ≥ 400
mm
H. PERALATAN PENGAMAN
1. Kunci pengendali Tersedia
operasi
2. Sakelar henti Tersedia
darurat
3. Peralatan Tersedia
pengaman rantai
anak tangga/palet

87
4. Peralatan Tersedia
pengaman rantai
penarik
5. Peralatan Tersedia
pengaman anak
tangga/palet
6. Pengaman ban Tersedia
pegangan
7. Pengaman Tersedia
pencegah balik arah
8. Pengaman area Tersedia
masuk ban
pegangan
9. Pengaman pelat Tersedia
sisir
10. Sikat pelindung Tersedia
dalam
11. Tombol penghenti Posisi mudah
dicapai dan
mempunyai jarak
antar tombol ≤
30000 mm,
mempunyai tanda
yang jelas
I. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian SNI dan standar
instalasi listrik, internasional
perlengkapan dan
pengaman
2. Panel listrik Panel khusus
untuk eskalator
3. Kabel grounding - Penampang ≥ 6
mm2
- ≤ 5 Ω (ohm)
4. Alarm kebakaran Terhubung dan
beroperasi
otomatis
J. KHUSUS ESKALATOR OUTDOOR
1. Pompa air pit Tersedia
2. Komponen Tahan air,
suhu/cuaca
K. KESELAMATAN PENGGUNA
1. Tanda pelarangan Tersedia
membawa barang
panjang besar dan
berat
2. Tanda pelarangan Tersedia
lompat-lompat
diatas Anak Tangga
Atau Palet;
3. Tanda pelarangan Tersedia
anak kecil
menggunakan
Eskalator, kecuali
didampingi
4. Tanda pelarangan Tersedia
membawa troli dan
kereta bayi pada

88
Eskalator yang
beranak tangga
5. Tanda pelarangan Tersedia
bersandar pada
Ban Pegangan atau
pelindung samping
6. Tanda pelarangan Tersedia
menginjak
Pelindung Bawah
(skirt panel)
7. Tanda pelarangan Tersedia
penggunaan alas
kaki berbahan
karet lunak atau
tanpa alas kaki
8. Tanda pelarangan Tersedia
berdiri diantara
anak tangga
9. Tanda anjuran Tersedia
memegang Ban
Pegangan

89
IV. KESIMPULAN
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...

V. PERSYARATAN YANG HARUS SEGERA DIPENUHI


…………………………………………………………...
…………………………………………………………...
…………………………………………………………...

..................., ............................................
Yang Memeriksa dan Menguji,
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik, Elevator, dan Eskalator/ Ahli K3
Bidang Elevator dan Eskalator

(……………………………….)
NIP/NO.REG…………………..

90
SURAT KETERANGAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN LISTRIK
ATAU ELEVATOR ATAU ESKALATOR YANG MEMENUHI PERSYARATAN K3

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………………...
ALAMAT : …………………………………………………………...

SURAT KETERANGAN
LISTRIK/ELEVATOR/ESKALATOR *)
Nomor : …

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan oleh ....
pada tanggal … s/d … terhadap perencanaan/pembuatan/pemasangan/
perakitan/perawatan/perbaikan *) Listrik/Elevator/Eskalator), diterangkan
bahwa:

A. DATA UMUM
1. Nama : ………………………………………………………………………
2. Jabatan : ………………………………………………………………………
3. Perusahaan : ………………………………………………………………………
4. Alamat : ………………………………………………………………………
5. Lokasi Objek : ………………………………………………………………………

B. DATA TEKNIS
1. Jenis : …………………………………………………
2. Bentuk/Type : …………………………………………………
3. Gambar Konstruksi : No :........................., tanggal: …………
4. Nama/Perusahaan Perencana: …………………………………………………
5. Pabrik/Perusahaan Pembuat : …………………………………………………
6. Perusahaan Pemasang : …………………………………………………

C. HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


Hasil pemeriksaan dan pengujian terhadap listrik/elevator/eskalator*)
secara rinci sebagaimana terlampir.

91
D.KESIMPULAN

MEMENUHI
PERSYARATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat


digunakan sebagaimana mestinya dan berlaku sepanjang
Listrik/Elevator/Eskalator*) tidak dilakukan perubahan teknis dan/atau
sampai dilakukan pemeriksaan dan pengujian selanjutnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

………, ………………
Disetujui : Pengawas
Pimpinan Unit Kerja Ketenagakerjaan Spesialis
Pengawasan K3 Listrik, Elevator, dan
Ketenagakerjaan Eskalator

(……………………………..) (……………………….)
NIP……………………………. NIP ………………………

Keterangan:
Lembar surat keterangan:
a. Lembar pertama, untuk pemilik;
b. Lembar kedua, untuk unit kerja pengawasan ketenagakerjaan setempat;
c. Lembar ketiga, untuk unit kerja pengawasan ketenagakerjaan pusat.

92
SURAT KETERANGAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN LISTRIK
ATAU ELEVATOR ATAU ESKALATOR YANG TIDAK MEMENUHI
PERSYARATAN K3

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA


DISNAKER PROVINSI : …………………………………………………………...
ALAMAT : …………………………………………………………...

SURAT KETERANGAN
LISTRIK/ELEVATOR/ESKALATOR *)
Nomor : …

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan oleh …


pada tanggal … s/d … terhadap perencanaan/pembuatan/pemasangan/
perakitan/perawatan/perbaikan *) Listrik/Elevator/Eskalator), diterangkan
bahwa:

A. DATA UMUM
1. Nama : ………………………………………………………………………..
2. Jabatan : ………………………………………………………………………..
3. Perusahaan : ………………………………………………………………………..
4. Alamat : ………………………………………………………………………..
5. Lokasi Objek : ………………………………………………………………………..

B. DATA TEKNIS
1. Jenis : …………………………………………………
2. Bentuk/Type : …………………………………………………
3. Nama/Perusahaan Perencana: …………………………………………………
4. Pabrik/Perusahaan Pembuat : …………………………………………………
5. Perusahaan Pemasang : …………………………………………………
6. Tempat dan Tahun Pembuatan: ………………………………………………

C. HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


Hasil pemeriksaan dan pengujian terhadap Listrik/Elevator/Eskalator*)
secara rinci sebagaimana terlampir.

93
D.EVALUASI (Alasan Teknis)
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

E. KESIMPULAN

TIDAK MEMENUHI
PERSYARATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya agar dapat


digunakan sebagaimana mestinya dan berlaku sepanjang
Listrik/Elevator/Eskalator*) tidak dilakukan perubahan teknis dan/atau
sampai dilakukan pemeriksaan dan pengujian selanjutnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

………, ………………
Disetujui : Pengawas
Pimpinan Unit Kerja Ketenagakerjaan Spesialis
Pengawasan K3 Listrik, Elevator, dan
Ketenagakerjaan Eskalator

(……………………………..) (……………………….)
NIP……………………………. NIP ………………………

Keterangan:
Lembar surat keterangan:
a. Lembar pertama, untuk pemilik;
b. Lembar kedua, untuk unit kerja pengawasan ketenagakerjaan setempat;
c. Lembar ketiga, untuk unit kerja pengawasan ketenagakerjaan pusat.

94
CONTOH STIKER MEMENUHI PERSYARATAN K3

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DISNAKER PROVINSI : ...........................................................................

TANDA LAYAK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Jenis Riksa Uji


40.6
Tanggal Riksa Uji

Oleh Penguji

Pengawas Spesialis
Jenis Riksa Uji Jenis Riksa Uji

Tanggal Riksa Uji Tanggal Riksa Uji

126.0 Oleh Penguji Oleh Penguji

Pengawas Spesialis Pengawas Spesialis 52.4

Jenis Riksa Uji Jenis Riksa Uji

Tanggal Riksa Uji Tanggal Riksa Uji

Oleh Penguji Oleh Penguji

Pengawas Spesialis Pengawas Spesialis

NAMA PERUSAHAAN : ..........................................................


NAMA ELEVATOR/ESKALATOR *) : ..........................................................
TIPE/NO. SERI : ..........................................................
KAPASITAS / VOLUME : ..........................................................
LOKASI ELEVATOR/ESKALATOR *) : ..........................................................

CONTOH STIKER TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN K3

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I


DISNAKER PROVINSI .............................................................................................................

TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN K3


Dilarang menggunakan/mengoperasikan Elevator/Eskalator*) tersebut sebelum dilakukan
perbaikan/penyesuaian penggunaan/perhitungan kembali/...... *) dan dilakukan pemeriksaan
dan/atau pengujian ulang serta memenuhi persyaratan K3.

NAMA PERUSAHAAN : ..........................................................


NAMA ELEVATOR/ESKALATOR *) : ..........................................................
TIPE/NO. SERI : ..........................................................
KAPASITAS / VOLUME : ..........................................................
LOKASI ELEVATOR/ESKALATOR *) : ..........................................................

Pengawas Spesialis K3 Listrik, Elevator, dan Eskalator.... tanggal ....

95
Flowchart SOP Pemeriksaan dan Pengujian Pertama/Berkala/Ulang/Khusus
K3 Listrik, Instalasi Penyalur Petir, Lift dan Eskalator oleh PENGAWAS SPESIALIS K3 LISTRIK
Berdasarkan Permen 33 tahun 2016

PEMOHON / SATWASKER / UPT / PENGAWAS SPESIALIS KADINASNAKER/


PERUSAHAAN ADM. PENGAWASAN K3 LISTRIK KASATWASKER / KA UPT

Permohonan Riksa Uji


Pertama/Berkala/Ulang/
Khusus dan SURKET

Penerbitan
Verifikasi Y SPT Riksa
Berkas Dok. Dokumen? Uji
Permohonan

Pelaksanaan
N Riksa Uji

Perbaiki/
Lengkapi
Pembuatan
LHPP

Hasil N
OK?

Surat Keterangan
Perbaiki Tidak Memenuhi
K3

Surat Keterangan
Memenuhi K3

Berkas Surat Register, Arsip


Keterangan
dan Kirim ke
Memenuhi K3
dan LHPP Pemohon

96
Flowchart SOP Pemeriksaan dan Pengujian Pertama/Berkala/Ulang/Khusus
K3 Listrik, Instalasi Penyalur Petir, Lift dan Eskalator oleh PJK3 BIDANG LISTRIK
Berdasarkan Permen 33 tahun 2016

PEMOHON / PJK3 SATWASKER / UPT / AHLI K3 LISTRIK PENGAWAS KADINASNAKER/


BIDANG LISTRIK ADM. PADA SPESIALIS K3 KASATWASKER /
PENGAWASAN PJK3 BIDANG LISTRIK KA UPT
LISTRIK

Pemberitahuan Kegiatan
Riksa Uji dan
Permohonan SURKET

Penerbitan SPT
Verifikasi Y Y Pendampingan
Berkas Dok. Dokumen? Riksa Uji
Permohonan

Pelaksanaan
N Riksa Uji

Perbaiki/
Lengkapi
Pembuatan
LHPP

Hasil N
OK?

Y
Surat Keterangan
Perbaiki Tidak Memenuhi
K3

Surat Keterangan
Memenuhi K3

Berkas Surat Register, Arsip


Keterangan
dan Kirim ke
Memenuhi K3
dan LHPP Pemohon

97
Flowchart SOP Pemeriksaan dan Pengujian Pertama/Berkala/Ulang/Khusus
K3 Listrik, Instalasi Penyalur Petir, Lift dan Eskalator oleh AHLI K3 LISTRIK PERUSAHAAN
Berdasarkan Permen 33 tahun 2016

PEMOHON / SATWASKER / UPT / AHLI K3 LISTRIK PENGAWAS KADINASNAKER/


PERUSAHAAN ADM. PADA SPESIALIS K3 KASATWASKER /
PENGAWASAN PERUSAHAAN LISTRIK KA UPT

Pemberitahuan Kegiatan
Riksa Uji dan
Permohonan SURKET

Penerbitan SPT
Verifikasi Y Y Pendampingan
Berkas Dok. Dokumen? Riksa Uji
Permohonan

Pelaksanaan
N Riksa Uji

Perbaiki/
Lengkapi
Pembuatan
LHPP

Hasil N
OK?

Y
Surat Keterangan
Perbaiki Tidak Memenuhi
K3

Surat Keterangan
Memenuhi K3

Berkas Surat Register, Arsip


Keterangan
dan Kirim ke
Memenuhi K3
dan LHPP Pemohon

98
SNI IEC 60050-421:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia

Kosakata Elektroteknis
Bagian 421 : Transformator daya dan reaktor
(IEC 60050-421(1990-10), IDT)

ICS 01.040.29; 29.180 Badan Standardisasi Nasional


99
SNI IEC 60050-421:2009

Daftar isi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi ................................................................................................................... i
Prakata ................................................................................................................... vi

Seksi 421-01 – Istilah Umum

421-01-01 transformator daya..................................................................................... 1


421-01-02 reaktor seri ................................................................................................ 1
421-01-03 reaktor pirau ; reaktor shunt ....................................................................... 1
421-01-04 kumparan pemadaman busur .................................................................... 1
421-01-05 transformator pembumian fase-tiga ........................................................... 1
421-01-06 reaktor netral fase-tiga................................................................................ 2
421-01-07 transformator jenis-inti (tidak disarankan) .................................................. 2
421-01-08 reaktor jenis-inti (tidak disarankan) ............................................................ 2
421-01-09 transformator jenis-cangkang (tidak disarankan) ....................................... 2
421-01-10 reaktor jenis-cangkang (tidak disarankan) ................................................. 2
421-01-11 auto-transformator ..................................................................................... 3
421-01-12 transformator seri ....................................................................................... 3
421-01-13 transformator berbelitan terpisah ................................................................ 3
421-01-14 transformator jenis terendam-minyak.......................................................... 3
421-01-15 reaktor jenis terendam-minyak.................................................................... 3
421-01-16 transformator jenis-kering ........................................................................... 3
421-01-17 reaktor jenis-kering ..................................................................................... 3
421-01-18 transformator kedap; transformator hermetik; ............................................ 4
421-01-19 reaktor kedap; reaktor hermetik; ................................................................ 4
421-01-20 transformator jenis-kering belitan-berselubung/berkapsul........................... 4
421-01-21 reaktor jenis-kering belitan-berselubung/berkapsul..................................... 4
421-01-22 transformator jenis-kering belitan tanpa-selubung/berkapsul ...................... 4
421-01-23 reaktor jenis-kering belitan tanpa-berselubung ........................................... 5

Seksi 421-02 – Terminal

421-02-01 terminal saluran 5


421-02-02 terminal netral............................................................................................. 5
421-02-03 terminal bersesuaian .................................................................................. 5

Seksi 421-03 – Belitan

421-03-01 belitan......................................................................................................... 5
421-03-02 belitan fase ................................................................................................. 6
421-03-03 belitan tegangan-tinggi ............................................................................... 6
421-03-04 belitan tegangan-rendah............................................................................. 6
421-03-05 belitan tegangan-menengah ....................................................................... 6
421-03-06 belitan primer.............................................................................................. 6
421-03-07 belitan sekunder ......................................................................................... 6
421-03-08 belitan bantu............................................................................................... 6
421-03-09 belitan penstabil.......................................................................................... 6
421-03-10 belitan bersama .......................................................................................... 7
421-03-11 belitan seri .................................................................................................. 7
421-03-12 belitan pengenergi ...................................................................................... 7
421-03-13 belitan-belitan konsentrik ............................................................................ 7

100 i
SNI IEC 60050-421:2009

421-03-14 belitan-belitan berlapis................................................................................ 7

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Seksi 421-04 – Nilai pengenal

421-04-01 tegangan pengenal sebuah belitan ............................................................. 7


421-04-02 rasio tegangan pengenal (sebuah transformator)........................................ 7
421-04-03 frekuensi pengenal ..................................................................................... 8
421-04-04 daya pengenal ............................................................................................ 8
421-04-05 arus pengenal (sebuah belitan transformator atau reaktor pirau) ................ 8
421-04-06 arus pengenal kontinu ................................................................................ 8
421-04-07 arus waktu-singkat pengenal ...................................................................... 8
421-04-08 arus pengenal sebuah kumparan pemadaman busur ................................. 9

Seksi 421-05 – Sadapan

421-05-01 sadapan ; sadap ......................................................................................... 9


421-05-02 sadapan utama........................................................................................... 9
421-05-03 faktor sadapan............................................................................................ 9
421-05-04 sadapan plus .............................................................................................. 9
421-05-05 sadapan minus ........................................................................................... 9
421-05-06 julat sadapan .............................................................................................. 10
421-05-07 tingkat sadapan .......................................................................................... 10
421-05-08 rasio tegangan sadapan (sepasang belitan) ............................................... 10
421-05-09 aturan sadapan........................................................................................... 10
421-05-10 besaran sadapan........................................................................................ 10
421-05-11 tegangan sadapan belitan........................................................................... 11
421-05-12 daya sadapan belitan.................................................................................. 11
421-05-13 arus sadapan belitan .................................................................................. 11
421-05-14 sadapan daya-penuh .................................................................................. 11
421-05-15 sadapan daya-tereduksi.............................................................................. 11

Seksi 421-06 – Rugi-rugi dan arus tanpa-beban

421-06-01 rugi tanpa-beban ........................................................................................ 11


421-06-02 arus tanpa-beban........................................................................................ 12
421-06-03 rugi berbeban ............................................................................................. 12
421-06-04 rugi beban tambahan.................................................................................. 12
421-06-05 rugi-rugi total .............................................................................................. 13

Seksi 421-07 – Tegangan impedans, impedans hubung-pendek dan turun tegangan

421-07-01 tegangan impedans pada arus pengenal (untuk sadapan utama)............... 13


421-07-02 impedans hubung-pendek pasangan belitan .............................................. 13
421-07-03 turun atau naiknya tegangan untuk kondisi beban tertentu ;
pengaturan tegangan untuk kondisi beban tertentu .................................... 14
421-07-04 impedans urutan-nol (dari sebuah belitan polifase)..................................... 14

Seksi 421-08 – Kenaikan suhu

421-08-01 kenaikan suhu ............................................................................................ 14

Seksi 421-09 – Isolasi

421-09-01 tegangan tertinggi untuk perlengkapan Um (terterapkan pada belitan


transformator atau reaktor) ......................................................................... 15

ii 101
SNI IEC 60050-421:2009

421-09-02 tingkat isolasi pengenal ............................................................................. 15

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
421-09-03 isolasi seragam sebuah belitan (dari transformator atau reaktor) ............... 15
421-09-04 isolasi tak-seragam sebuah belitan (dari transformator atau reaktor).......... 15

Seksi 421-10 – Hubungan

421-10-01 hubungan bintang ; hubungan Y................................................................. 16


421-10-02 hubungan delta........................................................................................... 16
421-10-03 hubungan delta-terbuka.............................................................................. 16
421-10-04 hubungan zigzag ........................................................................................ 16
421-10-05 belitan-belitan terbuka ................................................................................ 16
421-10-06 hubungan Scott .......................................................................................... 17
421-10-07 hubungan Leblanc...................................................................................... 17
421-10-08 pergeseran fase ;
beda fase (untuk transformator) ................................................................. 17
421-10-09 lambang hubungan..................................................................................... 17

Seksi 421-11 – Pengubah-sadapan berbeban

421-11-01 pengubah-sadapan berbeban ;................................................................... 17


421-11-02 selektor sadapan ; pemilih sadapan ........................................................... 18
421-11-03 sakelar pengalih ......................................................................................... 18
421-11-04 sakelar selector .......................................................................................... 18
421-11-05 selektor pemindah ...................................................................................... 18
421-11-06 impedans transisi ....................................................................................... 18
421-11-07 mekanisme penggerak ............................................................................... 18
421-11-08 perangkat kontak........................................................................................ 19
421-11-09 kontak utama.............................................................................................. 19
421-11-10 kontak penyakelaran utama........................................................................ 19
421-11-11 kontak transisi ............................................................................................ 19
421-11-12 arus sirkulasi .............................................................................................. 19
421-11-13 arus tersakelar ; ......................................................................................... 19
421-11-14 tegangan pulih............................................................................................ 20
421-11-15 operasi pengubahan-sadapan .................................................................... 20
421-11-16 siklus operasi; daur operasi........................................................................ 20
421-11-17 arus-lewat pengenal .................................................................................. 20
421-11-18 arus-lewat pengenal maksimum ................................................................. 20
421-11-19 tegangan tingkat pengenal ......................................................................... 20
421-11-20 tegangan tingkat pengenal maksimum ....................................................... 20
421-11-21 jumlah posisi sadapan inheren ................................................................... 21
421-11-22 jumlah posisi sadapan layanan................................................................... 21

Seksi 421-12 – Mekanisme penggerak-bermotor pengubah-sadapan berbeban

421-12-01 mekanisme penggerak-bermotor................................................................ 21


421-12-02 kendali bertingkat ....................................................................................... 21
421-12-03 penunjuk posisi sadapan ............................................................................ 21
421-12-04 penunjuk pengubah-sadapan sedang bekerja ............................................ 21
421-12-05 sakelar batas.............................................................................................. 22
421-12-06 stop ujung mekanis; ................................................................................... 22
421-12-07 gawai-gawai kendali parallel....................................................................... 22
421-12-08 gawai pembidas darurat ............................................................................. 22
421-12-09 gawai pemblokir arus-lebih......................................................................... 22
421-12-10 penghitung-operasi..................................................................................... 22
421-12-11 operasi manual mekanisme penggerak-bermotor....................................... 22

102 iii
SNI IEC 60050-421:2009

Prakata

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai “Kosakata Elektroteknis Bagian 421 :
Transformator daya dan reaktor”, diadopsi secara identik dari standar International
Electrotechnical Commission (IEC) 60050-421(1990-10) dengan judul “International
Electrotechnical Vocabulary - Chapter 421 : Power transformers and reactor”. Bila terdapat
ketidakjelasan terhadap terjemahan isi materi standar ini, maka yang dianggap berlaku
adalah sebagaimana yang tertera pada teks asli IEC tersebut.

Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-02, Istilah Ketenagalistrikan, melalui
proses/prosedur perumusan standar dan terakhir dibahas dalam Forum Konsensus XXVII
pada tanggal 14 dan 15 Nopember 2007 di Jakarta.

Dalam rangka mempertahankan mutu ketersediaan standar yang tetap mengikuti


perkembangan, maka diharapkan masyarakat standardisasi ketenagalistrikan memberikan
saran dan usul demi kesempurnaan rancangan ini dan untuk revisi standar ini dikemudian
hari.

103
iv
SNI IEC 60050-421:2009

Kosakata elektroteknis

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bagian 421 : Transformator daya dan reaktor

Seksi 421-01 – Istilah Umum

421-01-01
transformator daya
Radas statik dengan dua atau lebih belitan yang dengan induksi elektromagnetik, mengubah
sebuah sistem tegangan dan arus bolak-balik menjadi sebuah sistem tegangan dan arus
yang lain, biasanya dengan nilai-nilai yang berbeda dan pada frekuensi yang sama untuk
maksud penyaluran daya listrik.

(power transformer)

421-01-02
reaktor seri
Reaktor yang dimaksudkan untuk hubungan seri dalam sebuah jaringan, baik untuk
membatasi arus pada kondisi gangguan maupun untuk membagi beban dalam sirkuit
paralel.

(series reactor)

421-01-03
reaktor pirau ; reaktor shunt
Reaktor yang dimaksudkan untuk hubungan paralel dalam sebuah jaringan untuk
mengompensasi arus kapasitif.

(shunt reactor)

421-01-04
kumparan pemadaman busur
Reaktor pembumian netral fase-tunggal yang dimaksudkan untuk mengompensasi arus
fase-ke-bumi kapasitif karena gangguan bumi fase-tunggal.

(arc-suppression coil)

421-01-05
transformator pembumian fase-tiga
Transformator fase-tiga yang dimaksudkan untuk hubungan dalam sebuah jaringan tanpa
sebuah netral untuk memberikan netral buatan.

(three-phase earthing transformer)

421-01-06
reaktor netral fase-tiga
Reaktor fase-tiga yang dimaksudkan untuk hubungan dalam sebuah jaringan tanpa netral
untuk memberikan netral buatan.
(three-phase neutral reactor)

421-01-07
transformator jenis-inti (tidak disarankan)
Transformator yang sirkuit magnetiknya berbentuk kolom (kaki).

104 1 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

CATATAN 1: Biasanya transformator jenis-inti merupakan gabungan belitan-belitan konsentrik.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
CATATAN 2: Karena ada jenis-jenis transformator yang tidak bisa secara jelas dikatagorikan
dalam “jenis inti” dan “jenis cangkang”, penggunaan istilah-istilah ini tidak disarankan. Biasanya
penggunaan istilah-istilah itu dapat dihindari dengan menunjukkan jenis belitan-belitannya yakni
“konsentrik” atau “berlapis”, dan/atau apakah sirkuit magnetiknya mempunyai atau tidak mempunyai
lintasan-lintasan balik magnetik tanpa-belitan.

(core-type transformer)

421-01-08
reaktor jenis-inti (tidak disarankan)
Reaktor yang sirkuit magnetiknya berbentuk kolom (kaki).
CATATAN : Karena ada jenis-jenis reaktor yang keberadaannya tidak secara jelas dikatagorikan
dalam “jenis-inti” dan “jenis cangkang” pemakaian istilah-istilah itu tidak disarankan. Biasanya
penggunaan pemakaian istilah tersebut dihindari dengan menunjukkan apakah sirkuit magnetiknya
mempunyai atau tidak mempunyai lintasan-lintasan balik magnetik tanpa-belitan.

(core-type reactor)

421-01-09
transformator jenis-cangkang (tidak disarankan)
Transformator dengan paket-paket laminasi yang berbentuk inti dan gandar, biasanya
mengelilingi belitan-belitan dan menyelungkupi sebagian besar paket-paket tersebut.
CATATAN 1: Biasanya, transformator jenis-cangkang merupakan gabungan belitan-belitan berlapis

CATATAN 2: Karena ada jenis-jenis transformator yang tidak bisa secara jelas dikatagorikan dalam
“jenis-inti” dan “jenis-cangkang” penggunaan istilah-istilah ini tidak disarankan. Biasanya, penggunaan
istilah tersebut dihindari dengan menunjukkan jenis belitan-belitannya, yakni “konsentrik” atau
“berlapis” dan/atau apakah sirkuit magnetiknya mempunyai atau tidak mempunyai lintasan-lintasan
balik magnetik tanpa belitan.

(shell-type transformer)

421-01-10
reaktor jenis-cangkang (tidak disarankan)
Reaktor dengan paket-paket laminasi yang berbentuk inti dan gandar, biasanya mengelilingi
belitan reaktor dan menyelungkupi sebagian besar paket-paket tersebut.
CATATAN : Karena ada jenis-jenis reaktor yang keberadaannya tidak secara jelas dikatagorikan
dalam “jenis-inti” dan “jenis cangkang” pemakaian istilah-istilah itu tidak disarankan. Biasanya
penggunaan pemakaian istilah tersebut dihindari dengan menunjukkan apakah sirkuit magnetiknya
mempunyai atau tidak mempunyai lintasan-lintasan balik magnetik tanpa-belitan.

(core-type reactor)

421-01-11
auto-transformator
Transformator yang sekurang-kurangnya dua belitannya mempunyai satu bagian bersama.
(auto-transformer)

421-01-12
transformator seri
Transformator yang satu belitannya dimaksudkan untuk dihubung seri dengan sebuah sirkuit
agar mengubah tegangannya dan belitan lainnya merupakan sebuah belitan pengenergi.

2 dari 20 105
SNI IEC 60050-421:2009

[series transformer (USA)][booster transformer]

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
421-01-13
transformator berbelitan terpisah
Transformator yang mempunyai belitan-belitan tanpa bagian-bagian bersama.

CATATAN : Transformator berbelitan terpisah yang mempunyai dua belitan dapat diartikan
sebagai transformator berbelitan dobel.

(separate winding transformer)

421-01-14
transformator jenis terendam-minyak
Transformator yang sirkuit magnetik dan belitan-belitannya direndam dalam minyak.

(oil-immersed type transformer)

421-01-15
reaktor jenis terendam-minyak
Reaktor yang sirkuit magnetik dan belitan-belitannya direndam dalam minyak.

(oil-immersed type reactor)

421-01-16
transformator jenis-kering
Transformator yang sirkuit magnetik dan belitan-belitannya tidak direndam dalam cairan
dielektrik.

(dry-type transformer)

421-01-17
reaktor jenis-kering
Reaktor yang sirkuit magnetik dan belitannya tidak direndam dalam cairan dielektrik.

(dry-type reactor)

421-01-18
transformator kedap; transformator hermetik;
Transformator tanpa-pernapasan, yaitu, transformator yang dikedapkan sedemikian rupa
sehingga tidak ada pertukaran yang signifikan antara isinya dan atmosfer-luar.

CATATAN 1: Dalam hal transformator jenis terendam-minyak, boleh atau tidak boleh mempunyai
bantalan udara (atau gas lain).

CATATAN 2: Transformator hermetik dibagi menjadi dua katagori :


a) transformator yang total volume minyaknya, bersama-sama dengan udara (atau gas lain), atau
kombinasi dari padanya, tetap konstan di seluruh julat suhu.
b) transformator yang total volume minyak, udara (atau gas lain), atau kombinasi dari padanya
berubah di seluruh julat suhu dan perubahan ini ditampung dengan sebuah wadah fleksibel
hermetik atau membran fleksibel.

(sealed transformer)

106 3 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

421-01-19

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
reaktor kedap; reaktor hermetik;
Reaktor tanpa-pernapasan, yaitu, reaktor yang dikedapkan sedemikian rupa sehingga tidak
ada pertukaran yang signifikan antara isinya dan atmosfer-luar.

CATATAN 1: Dalam hal reaktor jenis terendam-minyak, boleh atau tidak boleh mempunyai bantalan
udara (atau gas lain).

CATATAN 2: Reaktor hermetik dibagi menjadi dua katagori :


a) reaktor yang total volume minyaknya, bersama-sama dengan udara (atau gas lain), atau
kombinasi dari padanya, tetap konstan di seluruh julat suhu.
b) reaktor yang total volume minyak, udara (atau gas lain), atau kombinasi dari padanya berubah di
seluruh julat suhu dan perubahan ini ditampung dengan sebuah wadah fleksibel hermetis atau
membran fleksibel.

(sealed reactor)
421-01-20
transformator jenis-kering belitan-berselubung/berkapsul
Transformator jenis-kering yang mempunyai satu atau lebih belitan yang diselubungi dengan
isolasi padat.

(encapsulated-winding dry-type transformer)


421-01-21
reaktor jenis-kering belitan-berselubung/berkapsul
Reaktor jenis-kering yang mempunyai belitan yang diselubungi dengan isolasi padat.

(encapsulated-winding dry-type reactor)


421-01-22
transformator jenis-kering belitan tanpa-selubung/kapsul
Transformator jenis-kering yang tak mempunyai belitan yang diselubungi dengan isolasi
padat.

(non-encapsulated-winding dry-type transformer)

421-01-23
reaktor jenis-kering belitan tanpa-berselubung
Reaktor jenis-kering yang belitannya tanpa diselubungi dengan isolasi padat.

(non-encapsulated-winding dry-type reactor)

Seksi 421-02 – Terminal

421-02-02
421-02-03 terminal saluran
Terminal yang dimaksudkan untuk hubungan ke penghantar saluran suatu jaringan.

(line terminal)

421-02-02
terminal netral
a) Untuk transformator-transformator atau reaktor-reaktor polifase dan gugus-gugus
polifase dari transformator-transformator atau reaktor-reaktor fase-tunggal : Terminal (-

4 dari 20
107
SNI IEC 60050-421:2009

terminal) yang dihubungkan ke titik bersama (titik netral) sebuah belitan terhubung-

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
bintang atau terhubung-zigzag.
b) Untuk transformator-transformator atau reaktor-reaktor fase-tunggal : Terminal yang
dimaksudkan untuk hubungan ke titik netral sebuah jaringan.

(neutral terminal)

421-02-03
terminal bersesuaian
Terminal-terminal dari belitan-belitan yang berbeda dari sebuah transformator, yang dimarkai
dengan huruf yang sama atau lambang yang bersesuaian.

(corresponding terminal)

Seksi 421-03 – Belitan

421-03-01
belitan
Rakitan lilitan yang membentuk sirkuit listrik yang berkaitan dengan salah satu dari tegangan
yang ditetapkan untuk transformator atau reaktor.
CATATAN Untuk transformator atau reaktor polifase, “belitan” adalah kombinasi dari belitan-belitan
fase.

(winding)

421-03-02
belitan fase
Rakitan lilitan yang membentuk satu fase sebuah belitan polifase.

CATATAN : Istilah “belitan fase” tidak boleh digunakan untuk mengidentifikasi rakitan kumparan pada
sebuah kaki tertentu.

(phase winding)
421-03-03
belitan tegangan-tinggi
Belitan yang mempunyai tegangan pengenal tertinggi.

(high-voltage winding)

421-03-04
belitan tegangan-rendah
Belitan yang mempunyai tegangan pengenal terendah.

(low-voltage winding)

421-03-05
belitan tegangan-menengah
Belitan suatu transformator multi-belitan yang mempunyai tegangan pengenal antara
tegangan pengenal belitan tertinggi dan terendah.

(intermediate-voltage winding)

108
5 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

421-03-06

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
belitan primer
Belitan yang, dalam layanannya, menerima daya aktif dari jaringan suplai.

(primary winding)

421-03-07
belitan sekunder
Belitan yang, dalam layanannya, menghantarkan daya aktif ke sirkuit beban.

(secondary winding)

421-03-08
belitan bantu
Belitan yang dimaksudkan hanya untuk sebuah beban kecil dibandingkan dengan daya
pengenal transformator.

(auxiliary winding)

421-03-09
belitan penstabil
Belitan tambahan terhubung-delta, terutama yang diberikan pada transformator hubungan
bintang-bintang atau bintang-zigzag untuk mengurangi impedans urutan-nol dari belitan
terhubung-bintang.

(stabilizing winding)

421-03-10
belitan bersama
Bagian bersama dari belitan sebuah auto-transformator.

(common winding)

421-03-11
belitan seri
Bagian belitan sebuah auto-transformator atau belitan suatu transformator penguat yang
dimaksudkan untuk dihubungkan secara seri dengan sebuah sirkuit.

(series winding)

421-03-12
belitan pengenergi
Belitan transformator penguat yang dimaksudkan untuk memasok daya ke belitan seri.

(energizing winding)

421-03-13
belitan-belitan konsentrik
Susunan yang belitan-belitan atau bagian-bagian belitannya disusun secara konsentris.

(concentric windings)
421-03-14
belitan-belitan berlapis
Susunan yang belitan-belitan atau bagian-bagian belitannya disusun secara aksial.

6 dari 20 109
SNI IEC 60050-421:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
CATATAN: Biasanya belitan-belitan itu akan disub-bagi (dibagi lagi)

(sandwich windings)

Seksi 421-04 – Nilai pengenal

421-04-01
tegangan pengenal sebuah belitan
Tegangan yang ditetapkan untuk diterapkan atau dikembangkan pada beban nol, antara
terminal-terminal saluran sebuah belitan transformator atau reaktor polifase, atau antara
terminal-terminal sebuah belitan transformator atau reaktor fase-tunggal.

(rated voltage of a winding)


421-04-02
rasio tegangan pengenal (sebuah transformator)
Perbandingan tegangan pengenal sebuah belitan terhadap tegangan pengenal belitan lain
yang berkaitan dengan tegangan pengenal yang lebih rendah atau sama.

[rated voltage ratio (of a transformer)]

421-04-03
frekuensi pengenal
Frekuensi yang diterapkan pada transformator atau reaktor yang dirancang untuk
beroperasi.

(rated frequency)

421-04-04
daya pengenal
Sebuah nilai daya nyata konvensional, yang membentuk sebuah dasar untuk rancangan
sebuah transformator, sebuah reaktor pirau atau sebuah kumparan pemadaman-busur,
garansi pabrik dan pengujiannya, yang menentukan sebuah nilai arus pengenal yang boleh
dialirkan dengan tegangan pengenal yang diterapkan pada kondisi tertentu.
CATATAN Kedua belitan sebuah transformator dua-belitan mempunyai daya pengenal yang sama,
yang didefinisikan daya pengenal transformator. Untuk transformator multi-belitan, daya pengenal
untuk setiap belitan boleh berbeda.

(rated power)

421-04-05
arus pengenal (sebuah belitan transformator atau reaktor pirau)
Arus yang mengalir melaluii terminal saluran suatu belitan, yang diperoleh dengan membagi
daya pengenal belitan dengan tegangan pengenal belitan dan dengan faktor fase yang
sesuai.

[rated current (of a winding of a transformer or shunt reactor)]

110
7 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

421-04-06

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
arus pengenal kontinu
a) untuk reaktor seri
Arus kontinu yang ditetapkan untuk rancangan reaktor.
b) untuk sebuah reaktor netral fase-tiga atau transformator pembumian fase-tiga.
Arus kontinu di netral yang ditetapkan untuk rancangan perlengkapan jika dipasok pada
tegangan dan frekuensi pengenalnya.

(continuous rated current)

421-04-07
arus waktu-singkat pengenal
a) untuk sebuah reaktor seri atau reaktor pembumian netral fase-tunggal
Arus gangguan yang reaktornya dirancang untuk menghantarkan arus tersebut selama
durasi tertentu.
b) untuk sebuah reaktor netral fase-tiga atau transformator pembumian
Arus di netral yang radasnya dirancang untuk menghantarkan arus tersebut selama durasi
tertentu.

(rated short-time current)

421-04-08
arus pengenal sebuah kumparan pemadaman busur
Arus yang radasnya dirancang untuk menghantarkan arus selama periode tertentu bila
tegangan pengenal diterapkan pada frekuensi pengenal dengan reaktor yang diatur untuk
arus maksimum.

(rated current of an arc suppression)

Seksi 421-05 – Sadapan

421-05-01
sadapan ; sadap
Hubungan yang dibuat di titik pertengahan sebuah belitan.

(tapping ; tap)

421-05-02
sadapan utama
Sadapan yang mengacu pada besaran-besaran pengenalnya.

(principal tapping)

421-05-03
421-05-04 faktor sadapan
Rasio Ud/UN (faktor sadapan) atau 100 Ud/UN (faktor sadapan yang dinyatakan dalam
persen) dengan :
UN adalah tegangan pengenal belitan,
Ud adalah tegangan yang akan terjadi pada kondisi tanpa-beban pada terminal-terminal
belitan, yang dihubungkan pada sadapan yang terkait, dengan memberikan tegangan
pengenal ke sebuah belitan tanpa sadapan.

111
8 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

CATATAN :Faktor sadapan menyatakan nilai relatif “jumlah efektif lilitan” dari belitan tersadap pada

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
sadapan yang relevan; angka dasar 1 merupakan jumlah efektif lilitan dari belitan ini pada sadapan
utama.

(tapping factor)

421-05-04
sadapan plus
Sadapan yang mempunyai faktor sadapan lebih tinggi dari 1 (satu).

(plus tapping)

421-05-05
sadapan minus
Sadapan yang faktor sadapannya lebih rendah dari 1 (satu).

(minus tapping)

421-05-06
julat sadapan
Perbedaan antara dua faktor sadapan, yang dinyatakan dalam persen, dari dua sadapan
yang berdekatan.

(tapping step)

421-05-07
tingkat sadapan
Julat variasi faktor sadapan yang dinyatakan dalam persen, dibandingkan dengan nilai “100”.
CATATAN : Bila faktor ini berkisar dari 100+a ke 100-b, julat sadapan itu dinyatakan : +a% - b% atau
± a% bila a=b

(tapping range)

421-05-08
rasio tegangan sadapan (sepasang belitan)
Rasio yang sama dengan rasio tegangan pengenal :
- dikalikan dengan faktor sadapan dari belitan tersadap bila ini adalah belitan tegangan
tinggi;
- dibagi dengan faktor sadapan dari belitan tersadap bila ini adalah belitan tegangan
rendah.

[tapping voltage ratio (of a pair of winding)]

421-05-09
aturan sadapan
Nilai-nilai numeris yang ditetapkan pada besaran-besaran (tegangan, arus, dsb) yang
digunakan untuk sebuah hubungan sadapan tertentu, sebagai dasar garansi pabrikan dan
dalam kasus-kasus tertentu, untuk pengujian.

(tapping duty)

112
9 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

421-05-10

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
besaran sadapan
Besaran-besaran yang nilai-nilai numerisnya menentukan aturan sadapan, besaran sadapan
untuk setiap belitan dan untuk setiap sadapan mencakup :
a) tegangan sadapan,
b) daya sadapan,
c) arus sadapan.
CATATAN : Besaran-besaran sadapan dikaitkan dengan sebuah hubungan sadapan tertentu dari
transformator dan karena itu berlaku pada setiap belitan, termasuk belitan tanpa sadapan.

(tapping quantities)

421-05-11
tegangan sadapan belitan
Tegangan yang ditetapkan untuk diterapkan, atau yang terjadi pada kondisi tanpa-beban,
antara terminal-terminal saluran sebuah belitan transformator polifase atau antara terminal-
terminal sebuah belitan transformator fase-tunggal, untuk sadapan yang relevan dari
transformator.

(tapping voltage of a winding)

421-05-12
daya sadapan belitan
Nilai konvensional daya semu yang dimaksudkan menjadi dasar garansi pabrikan untuk
hubungan sadapan yang relevan dari sebuah transformator dan dalam kasus-kasus tertentu,
untuk pengujian.
(tapping power of a winding)

421-05-13
arus sadapan belitan
Arus yang mengalir melalui terminal saluran sebuah belitan yang diperoleh dengan cara
membagi daya sadapan belitan dengan tegangan sadapan belitan dan dengan faktor fase
yang sesuai.
(tapping current of a winding)

421-05-14
sadapan daya-penuh
Sadapan yang daya sadapannya sama dengan daya pengenal.
(full-power tapping)

421-05-15
sadapan daya-tereduksi
Sadapan yang daya sadapannya lebih rendah daripada daya pengenal.
(reduced-power tapping)

Seksi 421-06 – Rugi-rugi dan arus tanpa-beban

421-06-01
rugi tanpa-beban
Daya aktif yang terserap bila sebuah tegangan tertentu pada frekuensi pengenal diterapkan
pada terminal dari salah satu belitan, belitan(-belitan) lainnya dalam keadaan sirkuit-terbuka.

10 dari 20 113
SNI IEC 60050-421:2009

CATATAN :Biasanya tegangan yang diterapkan adalah tegangan pengenal dan belitan yang

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
berenergi, bila dilengkapi dengan sadapan-sadapan, dihubungkan pada sadapan utamanya.

(no-load loss)

421-06-02
arus tanpa-beban
Arus yang mengalir melalui terminal saluran sebuah belitan bila sebuah tegangan tertentu
diterapkan pada frekuensi pengenal, belitan (-belitan) lainnya dalam keadaan sirkuit-terbuka.
CATATAN 1 : Biasanya tegangan yang diterapkan adalah tegangan pengenal dan belitan yang
dienergi (energized), bila dilengkapi dengan sadapan-sadapan, dihubungkan pada sadapan
utamanya.

CATATAN 2 : Arus tanpa-beban sebuah belitan sering dinyatakan dengan persentase arus
pengenal dari belitan yang sama.

(no-load current)

421-06-03 rugi berbeban


a) untuk transformator belitan-dua (untuk sadapan utama) :
Daya aktif yang diserap pada frekuensi pengenal bila arus pengenal mengalir melalui
terminal (-terminal) saluran dari salah satu belitan, terminal-terminal belitan lainnya
dalam keadaan dihubung-pendek, dan setiap belitan yang dilengkapi dengan sadapan-
sadapan dalam keadaan terhubung pada sadapan utama.
b) untuk transformator multi-belitan, berkaitan dengan sepasang belitan tertentu (untuk
sadapan-sadapan utama) :
Daya aktif yang diserap pada frekuensi pengenal bila arus mengalir melalui terminal (-
terminal) saluran salah satu belitan dari pasangan tersebut, bersesuaian dengan nilai-
nilai yang lebih kecil dari daya pengenal kedua belitan pasangan tersebut, terminal-
terminal belitan yang lain dari pasangan yang sama dalam keadaan dihubung-pendek,
setiap belitan dari pasangan tersebut dilengkapi dengan sadapan-sadapan dalam
keadaan dihubungkan pada sadapan utamanya dan belitan (-belitan) lainnya dalam
keadaan sirkuit-terbuka.
CATATAN 1: Rugi-rugi beban dapat juga dipertimbangkan untuk sadapan-sadapan selain sadapan
utama. Arus acuan transformator belitan-dua adalah, untuk setiap sadapan, sama dengan arus
sadapan itu. Untuk transformator-transformator multi-belitan, arus acuan atau daya acuan terkait
dengan sebuah kombinasi pembebanan tertentu.

CATATAN 2: Rugi-rugi beban biasanya dikaitkan dengan suhu acuan yang sesuai.

(load loss)

421-06-04
rugi beban tambahan
Nilai rugi yang diperoleh dengan mengurangkan rugi I2R (dikoreksi terhadap suhu acuan
yang sesuai) dari rugi beban itu.

CATATAN: R adalah resistans a.s.

(supplementary load loss)

114
11 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

421-06-05

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
rugi-rugi total
Jumlah rugi tanpa-beban dan rugi berbeban.
CATATAN : Untuk transformator multi-belitan, rugi-rugi total merujuk pada kombinasi pembebanan
tertentu.

(total losses)

Seksi 421-07 – Tegangan impedans, impedans hubung-pendek dan turun tegangan

421-07-01
tegangan impedans pada arus pengenal (untuk sadapan utama)
a) untuk transformator dua-belitan :
Tegangan yang diperlukan untuk diterapkan pada frekuensi pengenal ke terminal-
terminal saluran sebuah belitan transformator polifase, atau ke terminal-terminal sebuah
belitan transformator fase-tunggal, agar arus pengenal mengalir melalui terminal ini bila
terminal dari belitan lainnya dihubung-pendek.

CATATAN : Nilai tegangan impedans tersebut umumnya terkait dengan suhu acuan yang sesuai.

b) untuk transformator multi-belitan terkait dengan pasangan belitan tertentu :


Tegangan yang diperlukan untuk diterapkan pada frekuensi pengenal ke terminal saluran
dari salah satu belitan dari suatu pasangan transformator polifase, atau ke terminal
sebuah belitan seperti itu untuk transformator fase-tunggal, guna penyebab arus untuk
mengalir melalui terminal-terminal ini bersesuaian dengan nilai terkecil daya pengenal
kedua belitan pasangan itu, terminal-terminal belitan lainnya dari pasangan itu dalam
keadaan sirkuit dihubung-pendek dan belitan (-belitan) lainnya dalam keadaan sirkuit-
terbuka.

CATATAN 1: Berbagai nilai dari pasangan yang berbeda umumnya berkaitan dengan suhu acuan
yang sesuai.

CATATAN 2: Tegangan impedans pada arus pengenal biasanya dinyatakan dengan persen dari
tegangan pengenal belitan terhadap tegangan yang diterapkan.

[impedance voltage at rated current (for the principal tapping)]

421-07-02
impedans hubung-pendek pasangan belitan
Impedans hubungan bintang ekuivalen yang terkait dengan salah satu dari belitan-belitannya
untuk sebuah sadapan tertentu dan dinyatakan dalam ohm per fase, pada frekuensi
pengenal yang diukur antara terminal-terminal dari sebuah belitan bila belitan yang lain
dihubung-pendek.

CATATAN: Nilai ini umumnya dikaitkan dengan suhu acuan yang sesuai.

(short-circuit impedance of a pair of winding)

421-07-03
turun atau naiknya tegangan untuk kondisi beban tertentu ;
pengaturan tegangan untuk kondisi beban tertentu
Perbedaan aritmetik antara tegangan tanpa-beban sebuah belitan dan tegangan yang
dibangkitkan pada terminal-terminal dari belitan yang sama pada beban dan faktor daya

115
12 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

tertentu, tegangan dipasok ke (salah satu dari) belitan (-belitan) yang lain besarnya sama

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
dengan :
- nilai pengenalnya bila transformator dihubungkan pada sadapan utama (tegangan tanpa-
beban dari belitan yang terdahulu dengan demikian sama dengan nilai pengenalnya) ;
- tegangan sadapan bila transformator dihubungkan pada sadapan lainnya.
Perbedaan ini biasanya dinyatakan dalam persen tegangan tanpa-beban dari belitan yang
disebut pertama.

CATATAN : Untuk transformator-transformator multibelitan turun atau naiknya tegangan tergantung


tidak hanya pada beban dan faktor daya dari belitannya sendiri, tetapi juga pada beban dan faktor
daya dari belitan-belitan yang lain.

(voltage regulation for a specified load condition)

421-07-04
impedans urutan-nol (dari sebuah belitan polifase)
Impedans yang dinyatakan dalam ohm per fase pada frekuensi pengenal, antara terminal-
terminal saluran dari sebuah belitan terhubung bintang atau zigzag polifase yang terhubung
bersama dan terminal netralnya.

[zero-squence impedance (of a polyphase winding)]

Seksi 421-08 – Kenaikan suhu

421-08-01
kenaikan suhu
Perbedaan antara suhu dari bagian yang dipertimbangkan dan suhu dari udara pendingin
atau dari air pada (lubang) pemasukan perlengkapan pendingin, berturut-turut untuk
transformator atau reaktor berpendinginan udara atau berpendinginan air.

(temperature rise)

Seksi 421-09 – Isolasi

421-09-01
tegangan tertinggi untuk perlengkapan Um (terterapkan pada belitan transformator
atau reaktor)
Tegangan fase-ke-fase efektif tertinggi untuk rancangan belitan transformator atau reaktor
sesuai dengan isolasinya.
CATATAN :Um adalah nilai maksimum tegangan tertinggi sebuah sistem yang dapat dihubungkan
pada belitan sesuai dengan isolasi tersebut di atas.

[highest voltage for equipment Um (applicable to a transformer or reactor winding)]

421-09-02
tingkat isolasi pengenal
Tegangan-tegangan uji, pada kondisi-kondisi tertentu, yang dapat ditahan oleh isolasi yang
dirancang.

CATATAN : Tegangan-tegangan uji ini dapat berupa, misalnya :


a) tegangan impuls petir pengenal dan tegangan ketahanan frekuensi daya durasi pendek:
tegangan ketahanan impuls petir pengenal dan tegangan ketahanan impuls penyakelaran pengenal
(fase-ke-bumi)

116 13 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

(rated insulation level)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
421-09-03
isolasi seragam sebuah belitan (dari transformator atau reaktor)
Isolasi belitan sebuah transformator atau reaktor bila semua ujungnya yang dihubungkan ke
terminal-terminal mempunyai tegangan ketahanan frekuensi daya ke bumi yang sama.

[uniform insulation of a winding (of a transformer or reactor)]

421-09-04
isolasi tak-seragam sebuah belitan (dari transformator atau reaktor)
Isolasi belitan sebuah transformator atau reaktor bila belitan ini mempunyai sebuah ujung
yang dimaksudkan untuk dibumikan langsung atau tak langsung dan yang dirancang pada
tingkat isolasi yang lebih rendah yang ditetapkan untuk ujung belitan ke bumi atau ke netral
ini.

[non-uniform insulation of a winding (of a transformer or reactor)]

Seksi 421-10 – Hubungan

421-10-01
hubungan bintang ; hubungan Y
Hubungan belitan yang disusun sedemikian rupa sehingga satu ujung dari setiap belitan dari
belitan-belitan fase transformator atau reaktor polifase, atau dari setiap belitan dari belitan-
belitan untuk tegangan pengenal yang sama dari transformator-transformator atau reaktor-
reaktor fase-tunggal yang tergabung dalam sebuah gugus (bank) polifase, dihubungkan ke
sebuah titik bersama, yakni titik netral dan ujung lainnya ke terminal-salurannya yang sesuai.

(star connection ; Y connection)

421-10-02
hubungan delta
Hubungan belitan yang disusun sedemikian rupa sehingga belitan-belitan fase dari sebuah
transformator atau reaktor fase-tiga, atau belitan-belitan untuk tegangan pengenal yang
sama dari transformator-transformator atau reaktor-reaktor fase-tunggal yang tergabung
dalam sebuah gugus fase-tiga, dihubungkan secara seri membentuk sirkuit tertutup.

(delta connection)

421-10-03
hubungan delta-terbuka
Hubungan belitan yang di dalamnya belitan-belitan fase dari sebuah transformator fase-tiga,
atau belitan-belitan untuk tegangan pengenal yang sama dari transformator fase-tunggal
yang tergabung dalam sebuah gugus fase-tiga dihubungkan secara seri tanpa menutup satu
sudut dari delta itu.

(open delta connection)

421-10-04
hubungan zigzag
Hubungan belitan yang satu ujung(nya) dari setiap belitan fase dari sebuah transformator
atau reaktor polifase dihubungkan ke sebuah titik bersama, yakni titik netral, dan setiap

14 dari 20 117
SNI IEC 60050-421:2009

belitan fase terdiri atas dua bagian tempat diinduksikannya tegangan-tegangan yang fasenya

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
tergeser.
CATATAN : Dua bagian ini umumnya mempunyai jumlah lilitan yang sama.

(zigzag connection)

421-10-05
belitan-belitan terbuka
Belitan-belitan fase sebuah transformator atau reaktor polifase yang tidak diinterkoneksi di
dalam transformator atau reaktor tersebut.

(open windings)

421-10-06
hubungan Scott
Sebuah cara menginterkoneksikan belitan-belitan dari dua transformator fase-tunggal untuk
mentransformasi tegangan-tegangan fase-tiga ke tegangan-tegangan fase-dua atau
sebaliknya.

(Scott connection)

421-10-07
hubungan Leblanc
Sebuah cara menghubungkan belitan-belitan sebuah transformator fase-tiga untuk
mentransformasi tegangan-tegangan fase-tiga ke tegangan-tegangan fase-dua atau
sebaliknya.

(Leblanc connection)

421-10-08
pergeseran fase ;
beda fase (untuk transformator)
Beda sudut antara fasor-fasor yang menyatakan tegangan-tegangan antara titik netral (nyata
atau imajiner) dan terminal-terminal yang bersesuaian dari dua belitan, sebuah sistem
tegangan urutan positif yang diterapkan pada terminal-terminal tegangan tinggi, yang satu
sama lain saling mengikuti dalam urutan alfabetis bila urutan-urutan dihurufi atau dalam
urutan numeris bila urutan-urutan itu dinomori. Fasor-fasor dianggap berputar dalam arah
berlawanan dengan arah putaran jarum jam.

(phase displacement)[phase difference (for a transformer)]

421-10-09
lambang hubungan
Notasi konvensional yang menunjukkan hubungan belitan-belitan tegangan-tinggi, tegangan-
menengah (bila ada) dan tegangan rendah dan pergeseran (-pergeseran) fase relatifnya
dinyatakan dengan kombinasi huruf-huruf dan angka (-angka) jam.

(connection symbol)

118
15 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

Seksi 421-11 – Pengubah-sadapan berbeban

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
421-11-01
pengubah-sadapan berbeban ;
Gawai untuk mengubah hubungan-hubungan sadapan suatu belitan, dapat dioperasikan
ketika transformator bertegangan atau berbeban.

(on-load tap-changer)(load-tap-changer)

421-11-02
selektor sadapan ; pemilih sadapan
Gawai yang dirancang untuk menghantarkan tetapi tidak untuk menghubungkan atau
memutuskan arus, dengan bantuan sebuah sakelar pengalih, digunakan untuk memilih
hubungan-hubungan sadapan.

(tap selector)

421-11-03
sakelar pengalih
Gawai penyakelaran dengan bantuan selektor sadapan digunakan untuk menghantarkan,
menghubungkan dan memutuskan arus-arus dalam sirkuit yang telah dipilih.

(diverter switch)

421-11-04
sakelar selektor
Gawai penyakelaran yang mampu menghubungkan, menghantarkan dan memutuskan arus,
mengkombinasikan fungsi-fungsi selektor sadapan dan sakelar pengalih.

(selector switch)

421-11-05
selektor pemindah
Gawai yang dirancang untuk penyalurkan, tetapi tidak untuk menghubungkan atau
memutuskan arus, yang dengan bantuan sebuah selektor sadapan atau sakelar selektor
memungkinkan kontak-kontaknya dan sadapan-sadapan yang terhubung untuk digunakan
lebih dari sekali bila berpindah dari satu posisi ekstrem ke posisi ekstrem lainnya.

(change-over selector)

421-11-06
impedans transisi
Sebuah resistor atau reaktor yang terdiri atas satu unit atau lebih yang menjembatani
sadapan yang sedang digunakan dan sadapan berikutnya yang akan digunakan, untuk
tujuan pemindahan beban dari satu sadapan ke sadapan lainnya tanpa pemutusan atau
perubahan yang cukup besar dalam arus beban, pada waktu yang sama membatasi arus
sirkulasi selama periode digunakannya kedua sadapan tersebut.

(transition impendance)

421-11-07
mekanisme penggerak
Sarana yang menjalankan penggerak pengubah-sadapan.
(driving mechanism)

16 dari 20 119
SNI IEC 60050-421:2009

421-11-08

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
perangkat kontak
Pasangan kontak magun dan kontak bergerak individual atau kombinasi dari pasangan-
pasangan tersebut yang beroperasi secara simultan.

(set of contacts)

421-11-09
kontak utama
Setiap perangkat kontak penghantar arus-lewat yang tidak mempunyai impedans transisi
yang dipasang dalam sirkuit antara belitan transformator dan kontak-kontak dan yang tidak
mengalihkan arus apapun.

(main contacts)

421-11-10
kontak penyakelaran utama
Setiap perangkat kontak yang tidak mempunyai impedans transisi yang dipasang dalam
sirkuit antara belitan transformator dan kontak-kontak dan yang memutuskan arus.

(main switching contacts)

421-11-11
kontak transisi
Setiap perangkat kontak yang impedans transisinya berada secara seri dengan belitan
transformator dan kontak-kontak.

(transition contacts)

421-11-12
arus sirkulasi
Bagian dari arus yang mengalir melalui impedans transisi pada waktu dua sadapan
dijembatani selama operasi pengubah sadapan dan yang disebabkan karena perbedaan
tegangan antara sadapan-sadapan tersebut.

(circulating current)

421-11-13
arus tersakelar ;
Arus prospektif yang akan diputus selama operasi penyakelaran oleh setiap perangkat
kontak penyakelaran utama atau kontak transisi yang tergabung dalam sakelar pengalih atau
sakelar selektor.

(switched current ; courant commute)

421-11-14
tegangan pulih
Tegangan frekuensi daya yang timbul antara setiap perangkat kontak penyakelaran utama
atau kontak-kontak transisi sakelar pengalih atau sakelar selektor setelah kontak-kontak ini
memutuskan arus tersakelar.

(recovery voltage)

120
17 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

421-11-15

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
operasi pengubahan-sadapan
Urutan lengkap kejadian-kejadian sejak dimulainya hingga diakhirinya transisi arus-lewat dari
satu sadapan belitan ke sadapan belitan didekatnya.

(tap-change operation)

421-11-16
siklus operasi; daur operasi
Pergerakan pengubah-sadapan dari satu ujung julat ke ujung julat lainnya dan kembali ke
posisi semula.

(cycle of operation)

421-11-17
arus-lewat pengenal
Arus yang mengalir melintasi pengubah-sadapan kearah sirkuit luar yang aparatusnya
mampu memindahkan dari satu sadapan ke sadapan yang lain pada tegangan langkah
pengenal yang relevan dan dapat dibawa secara kontinu.

(rated through-current)

421-11-18
arus-lewat pengenal maksimum
Arus-lewat pengenal yang untuknya berlaku kenaikan suhu kontak-kontak dan uji ketahanan
layanan.

(maximum rated through-current)

421-11-19
tegangan tingkat pengenal
Tegangan tertinggi yang dibolehkan antara terminal-terminal yang dimaksudkan untuk
dihubungkan pada sadapan-sadapan yang berurutan dari sebuah transformator untuk setiap
nilai arus-lewat pengenal.

(rated step voltage)

421-11-20
tegangan tingkat pengenal maksimum
Nilai tertinggi tegangan tingkat pengenal yang pengubah-sadapannya dirancang untuk nilai
tersebut.

(maximum rated step voltage)

421-11-21
jumlah posisi sadapan inheren
Jumlah tertinggi posisi sadapan untuk paro daur operasi yang pengubah-sadapan nya dapat
digunakan sesuai dengan rancangannya.

(number of inherent tapping positions)

421-11-22
jumlah posisi sadapan layanan
Jumlah posisi sadapan untuk paro daur operasi yang pengubah-sadapannya digunakan
dalam transformator.
121
18 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

(number of service tapping operation)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
CATATAN Penggunaan istilah “jumlah posisi sadapan” yang berkaitan dengan transformator selalu
mengacu pada “jumlah posisi sadapan pelayanan” dari pengubah sadapan.

Seksi 421-12 – Mekanisme penggerak-bermotor pengubah-sadapan berbeban

421-12-01
mekanisme penggerak-bermotor
Mekanisme penggerak yang merupakan gabungan motor listrik dan sirkuit kendali.

(motor-drive mechanism)

421-12-02
kendali bertingkat
Gawai-gawai elektris dan mekanis yang menghentikan mekanisme penggerak-bermotor
setelah perubahan sadapan selesai, tak bergantung pada urutan operasi dari sakelar
kendali.

(step-by-step control)

421-12-03
penunjuk posisi sadapan
Gawai elektris, mekanis atau elektromekanis untuk menunjukkan posisi sadapan pengubah
sadapan.

(tap position indicator)

421-12-04
penunjuk pengubah-sadapan sedang bekerja
Gawai yang menunjukkan bahwa mekanisme penggerak-bermotor sedang bekerja .

(tap-change in progress indicator)

421-12-05
sakelar batas
Sebuah gawai elektromekanis yang mencegah operasi pengubah-sadapan melebihi sebuah
posisi ujung tetapi yang membolehkan operasi untuk arah sebaliknya.

(limit switch)

421-12-06
stop ujung mekanis;
Gawai yang secara fisis mencegah operasi pengubah-sadapan melebihi posisi ujung mana
saja tetapi membolehkan operasi untuk arah sebaliknya.

(mechanical end stop)

421-12-07
gawai-gawai kendali paralel
Gawai-gawai kendali listrik untuk menggerakkan, , semua pengubah-sadapan hingga posisi
yang diperlukan dan untuk menghindari terjadinya ketidaksesuaian mekanisme penggerak-

122
19 dari 20
SNI IEC 60050-421:2009

bermotor masing-masing dalam hal operasi paralel beberapa transformator dengan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
sadapan-sadapan.

(paralel control devices)

421-12-08
gawai pembidas darurat
Gawai elektris, mekanis atau elektromekanis untuk menghentikan mekanisme penggerak-
bermotor pada setiap waktu dengan cara sedemikian rupa sehingga tindakan khusus harus
dilakukan sebelum operasi pengubahan-sadapan berikutnya dapat dimulai.

(emergency tripping device)

421-12-09
gawai pemblokir arus-lebih
Gawai listrik yang mencegah atau menjeda operasi mekanisme penggerak-bermotor selama
periode mengalirnya arus-lebih yang melebihi nilai prasetel yang mengalir di belitan
transformator.

(overcurrent blocking device)

421-12-10
penghitung-operasi
Gawai yang menunjukkan jumlah perubahan-sadapan yang telah dilaksanakan.

(operation counter)

421-12-11
operasi manual mekanisme penggerak-bermotor
Operasi pengubah sadapan secara manual dengan sebuah gawai mekanis, pada saat yang
sama memblokir pengoperasian dengan motor listrik.

(manual operation of motor-drive mechanism)

123
20 dari 20
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN


Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.or.id

124
TIM PENYUSUN
PEDOMAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK, ELEVATOR
DAN ESKALATOR

PEMBINA
Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan
Ir. Amri AK, MM
Kesehatan Kerja
Kasubdit Pengawasan Norma Konstruksi
Ghazmahadi, ST, MM
Bangunan. Listrik dan Penanggulangan Kebakaran

Kepala Seksi Pengawasan Norma Listrik dan


Lena Kurniawati, ST, MKKK
Penanggulangan Kebakaran
Kepala Seksi Pengawasan Norma Konstruksi
Daafi Armanda, ST, MM
Bangunan

Anggota Tim Penyusun

Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Yuli Kustrato, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Banten
Elevator dan Eskalator

Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Nashruddin Anwar, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Tengah
Elevator dan Eskalator

Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Tirta Prawirateja, ST, M.Si Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Banten
Elevator dan Eskalator

Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Drs. Tua Rusli, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Banten
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
IGM Baskara, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Banten
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Gusti Herwindo, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator

Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
H. Romlih, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator

125
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Judin Juaedin, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Asep Agung Kurnia, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Deden Kurniawan Hidayat, Ketenagakerjaan
Transmigrasi Provinsi
ST, M.Si Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Yuli Hendartini, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Muslim Gunawan, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator

Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Heru Sarwono, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator

Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Finsha Aditya, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator

Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Natrom, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator

Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Nahdi Putra, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Dinas Tenaga Kerja dan
Ketenagakerjaan
Yadi Mulyadi, ST Transmigrasi Provinsi
Spesialis K3 Listrik,
Jawa Barat
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Ketenagakerjaan Direktorat Bina
Supriyadi, ST
Spesialis K3 Listrik, Penegakan Hukum
Elevator dan Eskalator

126
Pengawas
Direktorat Pengawasan
Ketenagakerjaan
Sekarsari Kartika Putri, ST Norma Keselamatan dan
Spesialis K3 Listrik,
Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Direktorat Pengawasan
Ketenagakerjaan
Gumilang M Yani, ST, MT Norma Keselamatan dan
Spesialis K3 Listrik,
Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Direktorat Pengawasan
Ketenagakerjaan
Ronald Panggabean, ST, MT Norma Keselamatan dan
Spesialis K3 Listrik,
Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator
Pengawas
Ika Sri Wulandari, ST Direktorat Pengawasan
Ketenagakerjaan
Norma Keselamatan dan
Spesialis K3 Listrik,
Kesehatan Kerja
Elevator dan Eskalator
Achmad Lukman Hakim Tenaga Ahli PT Abdi Karya Abadi
PT Aginatandra Karya
Agus Sufaat Tenaga Ahli
Mandiri (AKM)
PT KERANTEK
Ir. Patunru Pongky Tenaga Ahli
INDONESIA
PT Kariza Pratama
Adjat Mudjidjat Tenaga Ahli
Inspectindo
Suliadi Ari Tenaga Ahli BKI Balikpapan
Edi Santoso, St Tenaga Ahli APJK3RUI
PT BINA RIKSA INSAN
Drs. M. PETRUS PINEM Tenaga Ahli
SEJAHTERA
Ir. Bambang Tenaga Ahli PJK3 Elektrikal Malang
I Made Arkaya, SH Tenaga Ahli PT Anugrah Kaya Raya
Asep Ukom Tenaga Ahli PT. Sucofindo
Ir. Harunsyah Praktisi
Dede Supriatna, S.Pd Praktisi

Tim Asosiasi Produsen Dan Pemborong Lift Dan Eskalator (APPLE)

Tim Asosiasi Profesi Elevator Eskalator Indonesia (APE2I)

Tim Asosiasi Perusahaan Jasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pemeriksaan


Dan Pengujian Indonesia (APJK3RUI)

Tim Subdit Pengawasan Norma Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan


Kebakaran

127

Anda mungkin juga menyukai