Anda di halaman 1dari 54

K1.

3 Persyaratan K3 pemasangan
instalasi, perlengkapan dan
peralatan instalasi di Distribusi
Ruang lingkup pemasangan Distribusi
• SUTM : Tiang dan peralatan kelengkapannya,
konduktor dan peralatan kelengkapannya
serta peralatan pengaman dan pemutus.
• SKTM : Kabel tanah (Indoor dan outdoor
termination, pelindung).
• Gardu Trafo : Transformator, Tiang, Pondasi
Tiang, rangka tempat Transformator, Panel LV,
pipa pelindung, instalasi grounding.
• SKTR dan SUTR : sama dengan SUTM dan
SKTM yang membedakan adalah di dimensi.

• Konsfigurasi Jaringan sistem Tenaga Listrik


1. Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Sistem distribusi merupakan keseluruhan
komponen dari sistem tenaga listrik yang
menghubungkan secara langsung antara sumber
daya yang besar (seperti gardu transmisi) dengan
konsumen tenaga listrik. Secara umum yang
termasuk ke dalam sistem distribusi antara lain:
Sistem Distribusi :
• Gardu Induk (GI)
• Jaringan Distribusi Primer
• Gardu Distribusi (Gardu transfomator)
• Jaringan Distribusi Sekunder.
Gardu induk (GI)
• Pada bagian ini jika sistem pendistribusian
tenaga listrik dilakukan secara langsung, maka
bagian pertama dari sistem distribusi tenaga
listrik adalah pusat pembangkit tenaga listrik
dan umumnya terletak di pinggiran kota.
Untuk menyalurkan tenaga listrik ke pusat –
pusat beban (konsumen) dilakukan dengan
jaringan distribusi primer dan jaringan
distribusi sekunder.
• Jika sistem pendistribusian tenaga listrik
dilakukan secara tidak langsung maka bagian
pertama dari sistem pendistribusian tenaga
listrik adalah gardu yang berfungsi
menurunkan tegangan dari jaringan transmisi
dan menyalurkan tenaga listrik melalui
jaringan distribusi primer.
Jaringan distribusi primer
• Jaringan distribusi primer merupakan awal
penyaluran tenaga listrik dari gardu induk ke
konsumen untuk sistem pendistribusian
langsung. Sedangkan untuk sistem
pendistribusian tidak langsung merupakan tahap
berikutnya dari jaringan transmisi dalam upaya
menyalurkan tenaga listrik ke konsumen.
Jaringan distribusi primer atau jaringan distribusi
tegangan menengah memiliki tegangan sistem
sebesar 20 kV. Seperti pada gambar di bawah ini
Sistem Jaringan Distribusi Tenaga
Listrik
Gardu Distribusi

• Gardu Distribusi mempunyai dua sistem


jaringan yaitu jaringan distrribusi
primer(Tegangan Menengah) dan Jaringan
distribusi sekunder (Tegangan Rendah).
Gardu distribusi baik pasangan luar maupun
pasangan dalam, dipasang trafo penurun
tegangan untuk merubah tegangan menengah
menjadi tegangan rendah untuk memasok
beban – beban konsumen.
Jaringan Distribusi Sekunder
• Sifat pelayanan sistem distribusi sangat luas dan
kompleks karena konsumen harus dilayani mempunyai
lokasi dan karakteristik yang berbeda. Sistem distribusi
harus dapat melayani konsumen yang terkonsentrasi
di kota, pinggiran kota dan konsumen di daerah
terpencil. Sedangkan dari karakteristiknya, terdapat
konsumen perumahan dan konsumen dunia industri.
Sistem konstruksi saluran distribusi terdiri dari saluran
udara dan saluran bawah tanah. Pemilihan konstruksi
tersebut didasarkan pada pertimbangan sebagai
berikut: alasan teknis yaitu berupa persyaratan teknis,
alasan ekonomis, alasan estetika dan alasan pelayanan
yaitu kontinuitas pelayanan sesuai jenis konsumen:
Jaringan distribusi terdapat
4 Konfigurasi
1. Sistem Radial  
• Sistem distribusi dengan pola radial ini adalah
sistem distribusi yang paling sederhana dan
ekonomis. Pada sistem ini terdapat beberapa
penyulang yang mensuplai gardu distribusi
secara radial.
Sistem Radial
• Dalam penyulang tersebut
dipasang gardu- gardu distribusi
untuk konsumen , gardu distribusi
adalah tempat dimana trafo untuk
konsumen dipasang. Bisa dalam
bangunan beton atau dipasang
diatas tiang.
• 
• Keuntungan dari sistem ini tidak rumit dan lebih
murah dibanding dengan sistem yang lain.
Namun keadaaan sistem ini lebih rendah
dibanding dengan sistem lainnya. Kurangnya
keandalan disebabkan karena hanya terdapat
satu jalur utama yang menyuplai gardu distribusi,
sehingga apabila jalur utama tersebut mengalami
gangguan, maka seluruh gardu akan ikut padam,
kerugian lain yaitu mutu tegangan pada gardu
distribusi yang paling ujung kurang baik / rendah
, hal ini disebabkan jatuh tegangan terbesar ada
di ujung saluran.
Sistem Hantaran Penghubung
( Tie Line)
Sistem Hantaran Penghubung
(Tie Line).
• Sistem distribusi Tie Line seperti
ditunjukkan Gambar , umumnya
digunakan untuk pelanggan khusus yang
tidak boleh padam (Bandar
Udara ,Industri besar dll ).
• Sistem ini memiliki minimal dua penyulang
sekaligus dengan tambahan Automatic
Change Over Switch / Automatic Transfer
Switch, dan setiap penyulang terkoneksi ke
gardu pelanggan khusus tersebut sehingga
bila salah satu penyulang mengalami
gangguan maka pasokan listrik akan di pindah
ke penyulang lain.
Sistem Loop

• Pada Jaringan Tegangan Menengah


Struktur Lingkaran (Loop) seperti Gambar
dibawah ini dimungkinkan
pemasokannya dari beberapa gardu
induk, sehingga dengan demikian tingkat
keandalannya relatif lebih baik.
Sistem Loop
Sistem Spindel.
• Sistem Spindel seperti pada Gambardibawah
ini adalah suatu pola kombinasi jaringan dari
pola Radial dan Ring. Spindel terdiri dari
beberapa penyulang (feeder) yang
tegangannya diberikan dari Gardu Induk dan
tegangan tersebut berakhir pada sebuah
Gardu Hubung (GH).
Sistem Spindel.
• Pada sebuah sistem spindel biasanya
terdiri dari beberapa penyulang aktif dan
sebuah penyulang cadangan (express)
yang akan dihubungkan melalui gardu
hubung. Pola spindle biasanya digunakan
pada jaringan tegangan menengah (JTM)
yang menggunakan kabel tanah / saluran
kabel tanah tegangan menengah (SKTM).
• Namun pada pengoperasiannya, sistem
spindel berfungsi sebagai sistem radial.
Di dalam sebuah penyulang aktif terdiri
dari gardu distribusi yang berfungsi
untuk mendistribusikan tegangan kepada
konsumen baik konsumen tegangan
rendah (TR) atau tegangan menengah
(TM).
Pemasangan Grounding

• Pembumian atau Grounding


adalah benda logam yang di
tanam dalam tanah berfungsi
sebagai pelepasan muatan listrik ,
tanah atau bumi adalah sebuah
masa yang bersifat netral dan
memiliki volume yang luar biasa
besar sehingga mampu untuk
menyerap dan menetralkan
muatan listrik sebesar apapun .
Tujuan Grounding
• Meniadakan bahaya tegangan atau arus
kejut,
• Meniadakan bahaya kebakaran
• Meniadakan ketidakstabilan tegangan
Hal-hal yang harus ditanahkan
• Bagian pembuangan muatan listrik dari
lightening arrester
• Bagian instalasi yang terbuat dari logam
• Titik netral dari transformator atau
generator
Faktor yang mempengaruhi
Tahanan Jenis Tanah
• Pengaruh keadaan struktur tanah
• Pengaruh unsur kimia
• Pengaruh iklim
• Pengaruh temperatur tanah
Sistem pentanahan gardu induk
• Gardu Induk merupakan suatu sistem
Instalasi listrik yang terdiri dari
beberapa peralatan listrik dan
menjadi penghubung listrik dari
jaringan transmisi ke jaringan
distribusi primer.
• Gardu Induk befungsi sebagai
penyalur daya (KVA, MVA) sesuai
dengan tegangan operasinya.
• Karena peranannya yang sangat penting
dalam menyalurkan daya listrik dan
menjadi penghubung listrik dari jaringan
transmisi ke jaringan distribusi primer
maka harus diterapkan sistem
pentanahan yang memenuhi persyaratan
sistem pengaman yaitu :
Kepekaan (Sensitivity) dan
Keandalan (Reliability)
• Sensitivity : Sistem pentanahan Gardu Induk harus
peka terhadap gangguan yang terjadi, dan secara
proposional mampu mendeteksi gangguan dengan
tepat di area atau zona yang di amankan

 Sistem Pentanahan Gardu Induk harus


handal. Tidak boleh gagal, mampu bekerja
sesuai dengan pengaturan yang diterapkan
pada sistem pentanahan tersebut.
Hal – hal yang diperlukan dalam
pemasangan gounding
PERALATAN KERJA

• 1. Toolkit Set.
2. Tang Press 3. Palu
4. Cangkul, Tali.

5. Gergaji Besi
6. Pengencang Stainless Steel
PERALATAN K-3
1. Helm Pengaman.
2. Sepatu Karet.
3. Sarung Tangan Kulit.
4. Pakaian Kerja.
5. Sabuk Pengaman
6. P-3 K
MATERIAL/ALAT BANTU
1. Ground Rod
2. BC 50 mm2
3. Klem Pentanahan
4. Pipa Galvanis
5. Stainless Steel Strap dan Stopping Buckles
6. CCO (Connector Al/Cu)
PERALATAN UKUR
• 1. Earth Tester
Cara kerja Earth Tester
cara penggunaan earth tester:
 Pada switch pilih mode Ω.
 Tekan push button.
 Lihat penunjuk voltase tanah
apabila jarum bergerak
dengan cepat sampai mentok
ke ujung volt
meter, check kembali
instalasi kabel.

• Adjust ohm meter sampai nilai


voltase pada galvanometer “0 volt”.
• Lakukan instalasi earth tester seperti
tampak jarak L adalah sebesar 5 meter.
Baca nilai resistansi yang terbaca pada alat
tersebut. Itulah nilai resistansi tanah.
• Pemilihan Lokasi
• Pemilihan Bahan
• Penanaman Grounding Road
• Cara Penyambungan Grounding Road dengan
Kabel Grounding
• Penanaman Kabel Grounding
Pemilihan Lokasi
• Lakukan pemilihan lokasi penanaman grounding road
disekitar rumah anda, rencanakan berapa titik yang akan
ditanamkan.
• Jika anda akan memasang beberapa buah grounding road
usahakan jangan terlalu berdekatan , ditujukan supaya
pembumian menyebar disekitar rumah anda. Dan juga untuk
menjaga bialamana salah satu grounding rod sitim
pembumiannya  tidak bagus maka bisa dibumikan oleh
grounding rod lainnya.
• Harus diperhatikan  bahwa masing masing grounding road
semua harus terhubung.
• Lakukan pencarian tanah yang mudah
ditancapkan. Hindari penanaman
grounding road di daerah tanah
berbatu atau berpasir.
• Usahakan lokasi penempatan
grounding road tidak terlalu jauh dari
bangunan rumah, tapi harus diingat
jangan sampai merusak sistim instalasi
/ pemipaan yang telah tertanam.
• Usahakan penempatan antara
grounding road dalam garis lurus, tidak
terlalu banyak berbelok belok.
Pemilihan Bahan
• Pemilihan grounding road dan kabel grounding  yang akan
diinstlasi harus sesuai standar , baik jenis maupun
ukurannya.
• Grounding road yang paling bagus adalah pipa padat yang
terbuat dari tembaga. Disamping sebagai daya hantar yang
kuat, tembaga tidak mudah berkarat. Anda   perlu
memeriksa barang tersebut saat pembelian, karena kadang
kadang banyak pipa yang dijual kelihatannya terbuat dari
bahan tembaga padahal bagian dalamnya adalah besi biasa
tapi bagian luarnya disepuh dengan tembaga. Untuk
menchecknya anda bisa memotong secara diagonal    maka
akan kelihatan apakah asli atau tidak.
• Penggunaan besi biasa harus dihindari karena bahan ini
sangat mudah berkarat.
Penanaman Grounding Road
• Lakukan penggalian tanah ukuran 30 x 30
kedalaman 50 cm
• Pertama coba tancapkan grounding road
tersebut apakah mudah atau susah ditancapkan.
• Jika agak susah , buatkan  bentuk  lubang dimana
grounding rod akan ditanamkan.
• Tuangkan air kedalam lubang tersebut hingga
penuh
• Tancapkan grounding rod kedalam lubang
tersebut dan tekan secara pelan pelan hingga
beberap centimeter
• Angkat sedikit grounding rod, dan biarkan
air turun kebawah
• Tekan kembali grounding rod hingga
beberapa centimeter dari kedalaman awal
• Tuangkan kembali air kedalam lubang , lalu
ulangi menekan grounding rod. Sepanjang
 anda tidak menemukan tanah yang keras
atau tanah berbatu , air akan membantu
anda untuk menggeser lumpur atau pasir di
dalam tancapan hingga grounding roda
tertancap sampai habis.
• Lakukan hal tersebut secara berulang
hingga grounding rod tertanam sampai
habis
Cara Penyambungan Grounding Road
dengan Kabel Grounding
• Cara menghubungkan yang paling bagus  antara
grounding rod dengan kabel grounding  adalah
dengan sistim pengelasan dengan menggunakan
alat Cadweld. Setipa penyambungan harus
menggunakan bubuk mesiu standar , karena
pemakaian bubuk mesiu  akan memepengaruhi
kekuatan sambungannya. Hal ini juga dilakuan
untuk penyambungan antara kabel grounding
dengan kabel grounding dan juga untuk
penyambungan antara kabel grounding ke plate
terminal grounding.
Penanaman Kabel Grounding
• Lakukan penggalian tanah dari titik dimana
grounding menuju masing masing titik
grounding yang saling terhubung. Dan  juga
lakukan penggalian kea rah terminal
grounding
• Buat galian disepanjang  jalur  lintasan
 dengan kedalaman antara 50 -60 cm
• Tarik kabel grounding melalui jalur kabel
tersebut, kemudian tempatkan di bawah
galian. Pastikan panjang kabel sudah
cukup hingga proses pengikatan dengan
grounding road tidak akan susah. Jangan
biarkan kabel grounding berlebih.
• Setelah semua sambungan telah di koneksi
dengan sistim cadwell, berikan pipa marking
di tempat grounding rod tersebut. Gunakan
pipa PVC 4 ‘’ dan ditutup dop pipa.
• Kemudian  lakukan penimbunan
tanah didaerah galian sampai
ketinggian 20 cm. Lalu padatkan.
Kemudian beri tanda misalanya
batu bata supaya dikemudian hari
jika ada penggalian di sepanjang
areal penanaman kabel, maka kabel
akan aman.
• Setelah bata terpasang semua,
kemudain timbun kembali hingga
penuh. Lakukan penimbunan hingga
betul betul padat.

Anda mungkin juga menyukai