1. Tujuan Instruksional
Pada praktek tentang instalasi jaringan Tegangan Menengah hal yang harus
dicapai bagi Praktikan adalah :
2. Tinjauan Kepustakaan
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
Kabel yang digunakan adalah berisolasi XLPE. Kabel ini ditanam langsung di
tanah pada kedalaman tertentu dan diberi pelindung terhadap pengaruh mekanis dari
luar. Kabel tanah ini memiliki isolasi sedemikian rupa sehingga mampu menahan
tegangan tembus yang ditimbulkan. Dibandingkan dengan kawat pada SUTM maka
kabel tanah banyak memiliki keuntungan diantaranya :
Kabel
a. Tiang Listrik
Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal, kecuali untuk
gardu tiang memakai tiang ganda. Pemasangan tiang biasanya dipasang di tepi jalan
baik jalan raya maupun gang. Pemasangan tiang dapat dikurangi dengan pemakaian
sistem saluran bawah tanah pada sistem distribusi. Tiang listrik biasanya berupa pipa
makin ke atas makin kecil diameternya, jadi tiang bawah mempunyai diameter besar.
Tiang besi berangsur-angsur diganti dengan tiang beton.
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
Cross Arm dipakai untuk menjaga penghantar dan peralatan yang perlu
dipasang diatas tiang. Material Cross Arm terbuat dari besi. Cross Arm dipasang pada
tiang. Pemasangan dapat dengan memasang klem-klem, disekrup dengan baut dan
mur secara langsung. Pada Cross Arm dipasang baut-baut penyangga isolator dan
peralatan lainnya, biasanya Cross Arm ini dibor terlebih dahulu untuk membuat
lubang-lubang baut.
c. Isolator
Isolator adalah alat untuk mengisolasi penghantar dari tiang listrik atau Cross
Arm. Jenis-jenis isolator yang digunakan biasanya dipakai untuk SUTM adalah
isolator tumpu. Isolator arik biasanya dipasang di tiang arik atau akhir dan isolator
tumpu biasanya dipasang pada tiang penyangga.
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
KONTRUKSI-KONTRUKSI JARINGAN
A. Jaringan Radial
Sistem distribusi dengan pola Radial seperti Gambar di bawah ini Adalah
sistem distribusi yang paling sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini terdapat
beberapa penyulang yang menyuplai beberapa gardu distribusi secara radial.
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
Namun keandalan sistem ini lebih rendah dibanding dengan sistem lainnya.
Kurangnya keandalan disebabkan karena hanya terdapat satu jalur utama yang
menyuplai gardu distribusi, sehingga apabila jalur utama tersebut mengalami
gangguan, maka seluruh gardu akan ikut padam. Kerugian lain yaitu mutu tegangan
pada gardu distribusi yang paling ujung kurang baik, hal ini dikarenakan jatuh
tegangan terbesar ada diujung saluran.
Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar di bawah ini digunakan untuk
pelanggan penting yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan
lainlain). Sistem ini memiliki minimal dua penyulang sekaligus dengan tambahan
Automatic Change Over Switch / Automatic Transfer Switch, setiap
penyulangterkoneksi ke gardu pelanggan khusus tersebut sehingga bila salah satu
penyulang mengalami gangguan maka pasokan listrik akan di pindah ke penyulang
lain.
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
D. Jaringan Spindel
Sistem Spindel seperti pada Gambar di bawah ini adalah suatu pola kombinasi
jaringan dari pola Radial dan Ring. Spindel terdiri dari beberapa penyulang (feeder)
yang tegangannya diberikan dari Gardu Induk dan tegangan tersebut berakhir pada
sebuah Gardu Hubung (GH).
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
Pada sebuah spindel biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif dan sebuah
penyulang cadangan (express) yang akan dihubungkan melalui gardu hubung. Pola
Spindel biasanya digunakan pada jaringan tegangan menengah (JTM) yang
menggunakan kabel tanah/saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM). Namun
pada pengoperasiannya, sistem Spindel berfungsi sebagai sistem Radial. Di dalam
sebuah penyulang aktif terdiri dari gardu distribusi yang berfungsi untuk
mendistribusikan tegangan kepada konsumen baik konsumen tegangan rendah (TR)
atau tegangan menengah (TM).
Konfigurasi Gugus seperti pada Gambar di bawah ini banyak digunakan untuk
kota besar yang mempunyai kerapatan beban yang tinggi. Dalam sistem ini terdapat
Saklar Pemutus Beban, dan penyulang cadangan.
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
20 KV) dan tegangan tinggi (sistem 150 KV) hanya dipergunakan sebagai sistem
penyaluran (distribusi dan transmisi) untuk jarak yang jauh. Hal ini bertujuan untuk
kehandalan sistem karena dapat memperkecil rugirugi daya dan memliki tingkat
kehandalan penyaluran yang tinggi, disalurkan melalui saluran transmisi ke berbagai
wilayah menuju pusat-pusat pelanggan.
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
3. Konsumen besar adalah konsumen yang menggunakan energi yang besar yang
biasanya langsung mengambil sumber listrik dari gardu terdekat untuk
kemudian disalurkan ke Gardu Induk (GI ) pemakaian sendiri
4. Konsumen biasa adalah konsumen-konsumen yang menggunakan tenaga
istrik dengan level tegangan rendah (380/220 Volt) seperti rumah tangga,
industri kecil, perkantoran, pertokoan dan sebagainya.
1. Distribusi Primer
2. Distribusi Sekunder
Distribusi skunder adalah jaringan daya listrik yang termasuk dalam kategori
tegangan rendah (sistem 380/220 Volt), yaitu rating yang sama dengan tegangan
peralatan yang dilayani. Jaringan distribusi skunder bermula dari sisi skunder trafo
distribusi dan berakhir hingga ke alat ukur (meteran) pelanggan. Sistem jaringan
distribusi sekunder ini disalurkan kepada para pelanggan melalui kawat berisolasi.
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
Jaringan distribusi yang baik adalah jaringan yang memiliki perlengkapan dan
peralatan yang cukup lengkap, baik itu peralatan guna kontruksi maupun peralatan
proteksi. Untuk jaringan distribusi sistem saluran udara, peratan-peralatanm proteksi
dipasangkan diatas tiang-tiang listrik berdekatan dekat letak pemasangan trafo,
perlengkapan utama pada sistem distribusi tersebut antara lain:
1.Tiang
2. Penghantar
Berfungsi sebagai penyalur arus listrik dari trafo daya pada gardu induk ke
konsumen. Kebanyakan penghantar yang digunakan pada sistem distribusi . Begitu
juga dengan beberapa kawat jaringan bawah tanah.
3. Kapasitor
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
4. Recloser
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
5. Fuse
6. PMT
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
Berfungsi untuk memutuskan saluran secara keseluruhan pada tiap out put.
Pemutusan dapat terjadi karena adanya gangguan sehingga secara otomatis PMT akan
membuka ataupun secara manual diputuskan karena adanya pemeliharaan jaringan.
7. Tansformator
8. Isolator
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
9.Transformator Distribusi
Berdasarkan jenis belitan transformator yang digunakan maka dalam sistem tenaga
listrik terdapat dua macam jenis belitan antara lain:
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
1. Belitan bintang
2. Belitan delta
10. Arester
Arrester adalah suatu alat untuk melindungi isolasi atau peralatam listrik
terhadap tegangan lebih yang diakibatkan oleh sambaran petir atau tegangan transient
yang tinggi dari suatu penyambungan atau pemutusan rangkaian (sirkuit), dengan
jalan mengalirkan arus denyut (Surge Current) ketanah serta membatasi
berlangsungnya arus ikutan (Follow Current) serta mengembalikan keadaan jaringan
ke keadaan semula tanpa mengganggu sistem.
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
Bagi sebuah arester bila terjadi tegangan lebih pada jaringan , aresterberkerja
dengan mengalirkan arus surge ( Surge Current ) ketanah , kemudian setelah tegangan
normal kembali, arester tersebut harus segera memutus arus yang mengikuti
kemudian Follow Current.
Karakteristik Arrester
Sebuah alat pengamanan memiliki beberapa karakteristik begitu juga dengan arrester
yang memiliki beberapa karakteristik antara lain :
a. Pada tegangan operasional, harus mempunyai impedansi yang sangat tinggi atau
tidak menarik arus listrik
b. Bila mendapat tegangan transient abnormal diatas harga tegangan tembusnya ,
harus tembus ( Break Down ) dengan cepat.
c. Arus pelepasan selama Break Down ( Tembus ) tidak boleh melebihi arus
pengelepasan nominal supaya tidak merusak.
d. Arus dengan frekwensi normal harus diputuskan dengan segera apabila
tegangan transien telah turun dibawah harga tegangan tembusnya.
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
Rel daya adalah suatu bagian dari sistem tenaga listrik yang bertujuan dalam
penggunaannya untuk mengkombinasikan bermacam feder yang akan turut dibagi
dalam melayani beban. Dalam sistem tenaga listrik Rel daya disebut juga dengan
istilah Busbar. Busbar adalah konduktor berkapasitas arus besar yang berfungsi untuk
terminal penampang arus yang masuk dan keluar melalui saluran masuk dan keluar
melalui gardu induk. Busbar atau rel daya juga berfungsi untuk titik pertemuan atau
hubungan antara transformator –transformator, SUTT dan peralatan-peralatan listrik
lainya untuk menerima dan mendistribusikan tenaga listrik . Rel ini pada umunya
terdiri dari bahan tembaga , alumunium atau ACSR.
Pada sistem ini semua trafo, generator dan fedder yang ada pada system
dihubungkan kebusbar. Rel daya tunggal adalah sistem rel daya yang paling
sederhana karena hanya menggunakan satu rel daya saja. Semua rangkaian baik
saluran masuk ataupun saluran keluar disambungkan dengan rel tersebut melalui
pemutus daya dan saklar pemisah.
13 Sectionalizer
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
Sectionalizer atau yang disebut juga saklar seksi otomatis (SSO) adalah
sebuah alat pemutus beban yg secara otomatis dapat dibebankan, seksi-seksi yang
tergantung dari suatu sistem distribusi atau dapat melokalisasi gangguan pada seksi
yang terganggu, sehingga sistem yang tidak mengalami gangguan tetap mendapat
energi listrik.
Saklar seksi otomatis (SSO) bekerja sendiri untuk membuka rangkaian setelah
perhitungan operasi pemutusan dari peralatan-peralatan disisi sumbernya, dan
pembukaannya dilakukan pada saat peralatan disisi sumber sedang dalam posisi
terbuka. Dalam pemasangannya dapat diperlihatkan pada bagan dibawah ini:
3. Standar Kompetensi
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
dibongkar.
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
6. Peralatan kerja
7. Diskripsi Kerja
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI PADANG D3 TEKNIK LISTRIK
RANDI FHERDINAL
PRAKTEK SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK