1. Distribusi Primer
Distribusi primer adalah jaringan distribusi daya
listrik yang bertegangan menengah (20 KV).
Jaringan distribusi primer tersebut merupakan
jaringan penyulang (feeder)
Jaringan ini berawal dari sisi skunder trafo daya
yang terpasang pada gardu induk hingga kesisi
primer trafo distribusi yang terpasang pada tiang-
tiang saluran.
2. Distribusi Sekunder
Distribusi skunder adalah jaringan daya listrik yang
termasuk dalam kategori tegangan rendah (sistem
380/220 Volt), yaitu rating yang sama dengan tegangan
peralatan yang dilayani.
Jaringan distribusi skunder bermula dari sisi skunder
trafo distribusi dan berakhir hingga ke alat ukur
(meteran) pelanggan. Sistem jaringan distribusi
sekunder ini disalurkan kepada para pelanggan melalui
kawat berisolasi.
Peralatan Sistem Distribusi
1. Tiang
Berfungsi Untuk meletakkan penghantar serta
perlengkapan system seperti transformator, Fuse,
isolator, arrester, recloser dan sebagainya. Tiang dibagi
menjadi 3 jenis yaitu tiang kayu, besi dan beton sesuai
dengan fungsinya
2. Penghantar
Berfungsi sebagai penyalur arus listrik dari trafo daya pada
gardu induk ke konsumen. Kebanyakan penghantar yang
digunakan pada sistem distribusi . Begitu juga dengan
beberapa kawat jaringan bawah tanah.
3. Kapasitor
Berfungsi untuk memperbesar factor daya pada system
penyaluran.
4. PMT
Berfungsi untuk memutuskan saluran secara
keseluruhan pada tiap out put. Pemutusan dapat terjadi
karena adanya gangguan sehingga secara otomatis
PMT akan membuka ataupun secara manual
diputuskan karena adanya pemeliharaan jaringan.
5. Tansformator
Berfungsi untuk menurunkan level tegangan sehingga
sesuai dengan tegangan kerja yang diinginkan
6. Isolator
Berfungsi untuk melindungi kebocoran arus dari
penghantar ke tiang maupun ke penghantar lainnya.
.
7. Transformator Distribusi
Transformator adalah komponen elektro yang berkerja
untuk menurunkan tegangan dengan perinsip kerja
gandengan elektromagnetik.
Dalam sistem distribusi tenaga listrik transformator
Transformator Step Down ( 150 KV menjadi 20 KV )
dan ( 20 KV menjadi 380 / 220 Volt )
Berdasarkan jenis belitan transformator yang digunakan
maka dalam sistem tenaga listrik terdapat dua macam
jenis belitan antara lain:
1. Belitan Bintang
2. Belitan delta
8. Arester
Arrester adalah suatu alat untuk melindungi isolasi atau
peralatam listrik terhadap tegangan lebih yang
diakibatkan oleh sambaran petir atau tegangan transient
yang tinggi dari suatu penyambungan atau pemutusan
rangkaian (sirkuit), dengan jalan mengalirkan arus
denyut (Surge Current) ketanah serta membatasi
berlangsungnya arus ikutan (Follow Current) serta
mengembalikan keadaan jaringan ke keadaan semula
tanpa mengganggu sistem.
Arester
9. Recloser (Pemutus Balik Otomatis)
Salah satu tujuan pengamanan sistem tenaga listrik ialah
terjaminnya penyaluran tenaga listrik, artinya bila terjadi
gangguan (misalnya gangguan pada sistem distribusi
yang sering terjadi) kalau mungkin tidak menimbulkan
pemutusan daya, ataupun bila terpaksa, pemutusan
tersebut diusahakan sesingkat mungkin. Peralatan yang
bertugas untuk memberikan perintah memutus /
menghubungkan daya secara otomatis adalah Pemutus
Balik Otomatis(PBO) atau Recloser.
Klasifikasi Recloser Recloser dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. Menurut jumlah fasanya – Fasa tunggal – Fasa tiga
b. Menurut media peredam busur api – Media minyak
– Media hampa udara (vacum)
c. Menurut peralatan pengendalinya – Pengaturan
hidrolik – Pengaturan elektronik
10. Sectionalizer
Sectionalizer atau yang disebut juga saklar seksi
otomatis (SSO) adalah sebuah alat pemutus beban yg
secara otomatis dapat melokalisasi gangguan pada seksi
yang terganggu, sehingga sistem yang tidak mengalami
gangguan tetap mendapat energi listrik.
Saklar seksi otomatis (SSO) bekerja sendiri untuk
membuka rangkaian setelah perhitungan operasi
pemutusan dari peralatan-peralatan disisi sumbernya,
dan pembukaannya dilakukan pada saat peralatan disisi
sumber sedang dalam posisi terbuka.
Dalam pemasangannya dapat diperlihatkan pada bagan
dibawah ini:
Sectionalizer bentuk kotak
11. Saklar Pemisah (PMS)
Saklar pemisah peralatan ini berfungsi untuk
mengisolasikan atau melindungi peralatan listrik dari
peralatan-peralatan lainnya pada suatu instalasi bertegangan
tinggi. Saklar pemisah ini harus dioperasikan saat kondisi
tanpa beban. Jadi harus diperhatikan bahwa pada waktu
pelepasan sedang tidak ada arus yang mengalir pada
peralatan.
Prinsip Kerja Pemisah (PMS)
Pada dasarnya prinsip PMS ini sama dengan prinsip saklar
biasa. Pada dasarnya PMS dipakai untuk membebaskan
PMT dari tegangan yang mengalir pada PMT tersebut.
Agar dapat dilakukan perawatan atau
perbaikan pada PMT tersebut,
12. Pelebur (fuse cut out)
Fuse cut out adalah suatu alat pemutus, dimana dengan
meleburnya bagian
dari komponen yang telah dirancang khusus dan dise
suaikan ukurannyauntuk membuka rangkaian dimana
pelebur tersebut dipasang dan
memutuskan arus bila arus tersebut melebihi suatu ni
lai dalam waktu tertentu.
Oleh karena pelebur ditujukan untuk menghilangkan
gangguan permanen, maka pelebur dirancang meleleh
pada waktu tertentu pada nilai arus gangguan tertentu.
13. Isolator
Piringan Long-Rod
Connector