Anda di halaman 1dari 56

PERSYARATAN K3

PEMASANGAN INSTALASI
PERLENGKAPAN DAN
PERALATAN DISTRIBUSI LISTRIK

1
Iwan Syaukani,ST
Distribusi Tenaga Listrik
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik.

Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah;


1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke
beberapa tempat (pelanggan), dan

2) merupakan sub sistem tenaga listrik


yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena
catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringandistribusi.
Sistem penyaluran tenaga listrik dari
pembangkit tenaga listrik ke
Dari gardu induk tenaga listrik disalurkan ke jaringan distribusi
konsumen (beban), merupakan hal
primer (SUTM/SKTM), dan melalui gardu distribusi
penting dalam sistem kelistrikkan. langsung ke jaringan distribusi sekunder (SUTR/SKTR), tenaga
listrik dialirkan ke konsumen.

Penyaluran tenaga listrik ini,


prosesnya melalui beberapa
tahap, yaitu dari pembangkit
tenaga listrik penghasil energi
listrik, disalurankan ke
jaringan transmisi
(SUTT/SUTET) langsung ke
gardu induk.
LINGKUP SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK MENUJU
KONSUMEN
GARDU INDUK DISTRIBUSI
KOMPONEN-KOMPONEN / PERALATAN PADA SWITCHYARD GARDU INDUK
SWITCHYARD adalah bagian dari gardu induk yang dijadikan sebagai tempat
peletakan komponen utama gardu induk.

Pemahaman tentang switch yard, pada umumnya adalah :


• Jika komponen utama gardu induk terpasang di area terbuka yang luas, maka
disebut switch yard.
• Jika komponen utama gardu induk terpasang di area terbatas (sempit) dan di
dalam gedung, maka disebut SWITCHGEAR.
• Sebenarnya yang dimaksud switchgear, adalah peralatan yang ada di switc yard.
Jadi yang dimaksud switch yard, adalah nama yang diperuntukkan bagi gardu
konvensional.
> Sedangkan switchgear adalah nama yang diperuntukkan bagi Gas Insulated
Substation (GIS)
Komponen – komponen / peralatan yang ada pada switchyard gardu induk:

Transformator Daya
Berfungsi mentranformasikan daya listrik,
dengan merubah besaran
tegangannya, sedangkan frequensinya tetap.

Tranformator daya juga berfungsi untuk


pengaturan tegangan.

Transformator daya dilengkapi dengan trafo


pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan
titik neutral dari trafo daya. Peralatan ini
disebut Neutral Current Transformer (NCT).
Perlengkapan lainnya adalah pentanahan trafo,
yang disebut Neutral Grounding Resistance
(NGR).
Lanjutan
Komponen – komponen / peralatan yang ada pada switchyard gardu induk:

Neutral Grounding Resistance (NGR)

Komponen yang dipasang antara titik


neutral trafo dengan pentanahan.
Berfungsi untuk memperkecil arus
gangguan yang terjadi.

Diperlukan proteksi yang praktis dan


biasanya tidak terlalu mahal, karena
karakteristik relay dipengaruhi oleh
sistem pentanahan neutral.
Lanjutan
Komponen – komponen / peralatan yang ada pada switchyard gardu induk:

Circuit Breaker (CB) – PMT/PMS


Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk
memutus rangkaian listrik dalam keadaan
berbeban (berarus).

CB dapat dioperasikan pada saat jaringan dalam


kondisi normal maupun pada saat terjadi
gangguan.

Karena  pada  saat  bekerja,  CB mengeluarkan


(menyebabkan timbulnya) busur api, maka pada
CB dilengkapi dengan pemadam busur api.
Pemadam busur api berupa :
•Minyak (OCB).
•Udara (ACB).
•Gas (GCB).
Lanjutan
Komponen – komponen / peralatan yang ada pada switchyard gardu induk:

Disconnecting Switch (DS)


Adalah peralatan pemisah, yang berfungsi untuk
memisahkan rangkaian listrik dalam keadaan
tidak berbeban.

Dalam GI, DS terpasang di :


•Transformator Bay (TR Bay).
•Transmission Line Bay (TL Bay).
•Busbar.
•Bus Couple.
Karena DS hanya dapat dioperasikan pada
kondisi jaringan tidak berbeban, maka yang
harus dioperasikan terlebih dahulu adalah CB.
Setelah rangkaian diputus oleh CB, baru DS
dioperasikan.
Lanjutan
Komponen – komponen / peralatan yang ada pada switchyard gardu induk:

Lightning Arrester (LA) Berfungsi untuk melindungi (pengaman)


peralatan listrik di gardu induk dari tegangan
lebih akibat terjadinya sambaran petir (lightning
surge) pada kawat transmisi, maupun
disebabkan oleh surya hubung (switching surge).

Dalam keadaan normal (tidak terjadi gangguan),


LA bersifat isolatif atau tidak bisa menyalurkan
arus listrik. 

Dalam keadaan terjadi gangguan yang


menyebabkan LA bekerja, maka LA bersifat
konduktif atau menyalurkan arus listrik ke bumi.
Lanjutan
Komponen – komponen / peralatan yang ada pada switchyard gardu induk:

Current Transformer (CT)


Berfungsi merubah besaran arus dari
arus yang besar ke arus yang kecil
atau memperkecil besaran arus listrik
pada sistem tenaga listrik, menjadi
arus untuk sistem pengukuran dan
proteksi.

Mengisolasi rangkaian sekunder


terhadap rangkaian primer, yaitu
memisahkan instalasi pengukuran dan
proteksi tegangan tinggi.
Lanjutan
Komponen – komponen / peralatan yang ada pada switchyard gardu induk:

Potential Transformer (PT)


Berfungsi untuk merubah besaran
tegangan dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau memperkecil
besaran tegangan listrik pada sistem
tenaga listrik,menjadi besaran tegangan
untuk pengukuran dan proteksi.

Mengisolasi rangkaian sekunder


terhadap rangkaian primer, dengan
memisahkan instalasi pengukuran dan
proteksi tegangan tinggi.
Lanjutan
Komponen – komponen / peralatan yang ada pada switchyard gardu induk:

Trafo Pemakaian Sendiri (TPS)


Berfungsi sebagai sumber tegangan AC
3 phasa 220/ 380 Volt. Digunakan
untuk kebutuhan intern gardu induk,
antara lain untuk :
• Penerangan di swtich yard, gedung
kontrol, halaman GI dan sekeliling GI.
• Alat pendingin (AC).
• Rectifier.
• Pompa air dan motor-motor listrik.
• Peralatan lain yang memerlukan
listrik tegangan rendah.
Lanjutan
Komponen – komponen / peralatan yang ada pada switchyard gardu induk:

Rel (Busbar)
Berfungsi sebagai titik pertemuan/
hubungan (connecting) antara
transformator daya, SUTT, SKTT serta
komponen listrik lainnya yang ada pada
switch yard.
Komponen rel (busbar) antara lain :
•Konduktor (AAAC, HAL, THAL, BC,
HDCC).
•Insulator String & Fitting
(Insulator,Tension Clamp,
Suspension Clamp, Socket Eye, Anchor
Sackle, Spacer).
GARDU DISTRIBUSI
Macam / Jenis Gardu Distribusi:

1. Gardu CANTOL

Gardu CANTOL 1 Phasa Gardu CANTOL 3 Phasa


Lanjutan
Macam / Jenis Gardu Distribusi:

1. Gardu CANTOL
Lanjutan
Macam / Jenis Gardu Distribusi:

2. Gardu PORTAL

Gardu PORTAL 3 Phasa


Lanjutan
Macam / Jenis Gardu Distribusi:

2. Gardu PORTAL
Lanjutan
Macam / Jenis Gardu Distribusi:

3. Gardu KIOS
Lanjutan
Macam / Jenis Gardu Distribusi:

4. Gardu BETON
Lanjutan
Macam / Jenis Gardu Distribusi:

4. Gardu BETON
Lanjutan
Macam / Jenis Gardu Distribusi:

5. Gardu TRAKSI
Lanjutan
Macam / Jenis Gardu Distribusi:

5. Gardu TRAKSI
Jaringan Distribusi Primer

Jaringan distribusi primer merupakan awal penyaluran tenaga listrik


dari Pusat Pembangkit Tenaga Listrik ke konsumen untuk sistem
pendistribusian langsung.
Jaringan distribusi primer memiliki tegangan sistem sebesar 20 kV.
Untuk wilayah kota tegangan diatas 20 kV tidak diperkenankan,
mengingat pada tegangan 30 kV akan terjadi gejala-gejala korona
yang dapat mengganggu frekuensi radio, TV, telekomunikasi, dan
telepon.
Gardu Pembagi/Gardu Distribusi

Berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan distribusi primer


menjadi tegangan terpakai yang
digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi
skunder.
Kapasitas transformator yang digunakan pada Gardu Pembagi ini
tergantung pada jumlah beban yang
akan dilayani dan luas daerah pelayanan beban. Bisa berupa
transformator satu fasa dan bisa juga berupa transformator tiga fasa.
Jaringan Distribusi Sekunder

Jaringan distribusi sekunder atau jaringan distribusi tegangan


rendah (JTR) merupakan jaringan tenaga listrik yang langsung
berhubungan dengan konsumen.
Oleh karena itu besarnya tegangan untuk jaringan distribusi
sekunder ini 130/230 V untuk sistem lama, atau 220/380 V untuk
sistem baru..
Persyaratan Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Dalam usaha meningkatkan kualitas, keterandalan, dan pelayanan


tenaga listrik ke konsumen, maka diperlukan persyaratan sistem
distribusi tenaga listrik.
Adapun syarat-syarat sistem distribusi tenaga listrik tersebut adalah :

1. Faktor Keandalan Sistem


a. Kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke konsumen harus
terjamin selama 24 jam terus-menerus.
b. Setiap gangguan yang terjadi dengan mudah dilacak
dan diisolir sehingga pemadaman tidak perlu terjadi.
Untuk itu diperlukan alat alat pengaman dan alat
pemutus tegangan pada setiap wilayah beban.

c. Sistem proteksi dan pengaman jaringan harus tetap


dapat bekerja dengan baik dan cepat.
2. Faktor Kualitas Sistem

a. Kualitas tegangan listrik yang sampai ke titik beban harus


memenuhi persyaratan minimal untuk setiap kondisi dan sifat-
sifat beban.
b. Tegangan jatuh atau tegangan drop dibatasi pada
harga 10 % dari tegangan nominal sistem untuk setiap
wilayah beban. (Lihat IEC Publication 38/1967).
c. Kualitas peralatan listrik yang terpasang pada jaringan
dapat menahan tegangan lebih (over voltage) dalam
waktu singkat.
3. Faktor Keselamatan Sistem dan Publik

a. Keselamatan penduduk dengan adanya jaringan tenaga listrik


harus terjamin dengan baik.

b. Keselamatan alat dan perlengkapan jaringan yang dipakai


hendaknya memiliki kualitas yang baik dan dapat meredam secara
cepat bila terjadi gangguan pada sistem jaringan.
4. Faktor Pemeliharaan Sistem

Kontinuitas pemeliharaan sistem perlu dijadwalkan secara


berkesinam-bungan sesuai dengan perencanaan awal yang telah
ditetapkan, agar kualitas sistem tetap terjaga dengan baik.

5. Faktor Perencanaan Sistem

Perencanaan jaringan distribusi harus dirancang semaksimal


mungkin, untuk perkembangan dikemudian hari.
JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH (JTR)
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah

Pada umumnya tiang listrik yang sekarang


digunakan pada SUTR dan terbuat dari beton
bertulang dan tiang besi.
Tiang kayu sudah jarang digunakan karena daya
Tiang listrik dibedakan menjadi dua :
tahannya (umumnya) relatif pendek dan
tiang pemikul dan tiang tarik.
memerlukan pemeliharaan khusus.
Tiang pemikul berfungsi untuk memikul konduktor & isolator
Sedang tiang besi jarang digunakan karena
Tiang tarik fungsinya untuk menarik konduktor.
harganya relative mahal dibanding tiang beton,
Sedang fungsi lainnya disesuaikan dengan kebutuhan sesuai
disamping itu juga memerlukan biaya pemeliharaan
dengan posisi sudut tarikan konduktor nya.
rutin.
Bahan baku pembuatan tiang beton untuk tiang tegangan
menengah dan tegangan rendah adalah sama, hanya
dimensinya yang berbeda.
Menentukkan / Memilih
Panjang Tiang
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah

Jaringan tegangan rendah yang menggunakan tiang bersama dengan jaringan tegangan
menengah maka jarak gawang (Span) harus di jaga agar tidak lebih dari 60 meter.

Dalam menentukan panjang tiang beberapa faktor yang harus dipertimbangkan adalah;
1) jarak aman antara saluran tegangan menengah dan tegangan rendah,
2) Posisi trafo tiang, dan
3) Tinggi rendahnya trafo dengan penyangga dua tiang.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Perbedaan Jaringan Distribusi Dengan Jaringan Transmisi

Untuk membedakan antara jaringan transmisi dan jaringan


distribusi dapat dilihat pada tabel dibawah ini yang dipandang dari
berbagai segi sudut pandang.

Anda mungkin juga menyukai