1. Tujuan
Untuk mengetahui seberapa besar tahanan isolasi pada komponen panel instalasi,
serta untuk melakukan pengecekan kondisi komponen panel instalasi.
2. Pendahuluan
Umum
Penghantar harus terisolasi baik dari bagian konduktif terbuka (BKT) agar
tidak menimbulkan tegangan sentuh pada BKT dan juga terhadap penghantar lainnya
agar tidak menimbulkan hubung pendek.Karena itu isolasi penghantar sama
pentingnya dengan penghantarnya sendiri dan oleh sebab itu keadaan isolasi
penghantar harus diperiksa dan diuji sewaktu-waktu.
Tahanan isolasi yang rendah antara penghantar fase dan netral atau antara
semua penghantar bertegangan dan bumi akan mengakibatkan mengalirnya arus
bocor. Arus bocor ini jika bertahan lama dapat mengakibatkan kerusakkan isolasi dan
hilangnya energi. Tahanan isolasi ini untuk tegangan sampai 500 V, seperti tegangan
220 V tidak boleh lebih kurang dari 0,5 MW. Untuk tegangan ekstra rendah ialah
tegangan bolak-balik 50 V atau tegangan searah 120 V, tahanan isolasi minimum
adalah 0,25 MW. Selain adanya arus bocor disebabkan tahanan isolasi terdapat pula
arus bocor karena reaktansi isolasi karena isolasi penghantar ini berlaku sebagai
dielektrikum kapasitor. Arus ini tidak menyerap energi jadi tidak merugikan tetapi
karena yang ingin diukur ialah tahanan isolasi maka pengukurannya harus
dilaksanakan dengan tegangan searah agar reaktans isoalasi tidak turut terukur.
Kenyataan yang harus diperhatikan ialah bahwa tahanan isolasi tergantung
pula dari tegangan ujinya. Pada teganganuji yang rendah diperoleh tahanan isolasi
yang tinggi akan tetapi pada tegangan uji yang terlalu tinggi isoalsinya dapat jebol
dan tahanan isolasinya menjadi rendah.
Perlengkpan elektronik dapat rusak jika mendapat tegangan uji yang tinggi. Karena
itu beban ini harus dilepaskan. Dalam jenis beban ini termasuk pula starter elektronik
lampu TL.
Gambar 3.2 Menguji seluruh instalasi dengan magger
Mengingat pada instalasi terpasang, semua lampu umumnya sudah terpasang, maka
melepas lampu merupakan pekerjaan yang merepotkan. Dalam hal ini ada
kecenderungan untuk membuka sakelar dan membiarkan lampu tetap terpasang. Cara
ini tidak diperkenankan mengingat tegangan uji dapat merusak sirkit yang peka pada
perlengkapan.
Pengujian dilaksanakan seperti diperlihatkan pada Gb. 3.2. Kawat bumi dihubungkan
dengan penghantar Proteksi dan kawat tegangan dihubungkan dengan penghantar
fase pada PHB. Engkol megger diputarkan sehingga membangkitkan tegangan uji dan
penunjuk langsung menunjuk harga isolasi. Jika penunjukan menyatakan nilai tidak
kurang dari 0,5 MW maka nilai resistans isolasi instalasi seluruh instalasi sudah
memenuhi ketentuan.
Dalam hal instalasi besar dengan banyak sirkit akhir dan sirkit cabang, jadi terdapat
banyak jalan paralel ke bumi, mungkin saja penunjukan megger kurang dari 0,5 MW.
Dalam hal ini pengujian harus diulangi pada sebagian instalasi. Untuk bagian instalasi
yang tidak turut diuji maka pengaman lebur dan sakelar utama pada PHB dilepas atau
dibuka. Pada bagian yang diuji persyaratan minimum resistans isolasi harus dipenuhi.
Untuk mengukur resistans elektrode bumi terdapat beberapa cara. Pada setiap
pengukuran elektrode bumi harus dilepaskan terlebih dahulu dari sistem pembumian
instalasi sebelum pengujian dilaksanakan.
Panel penerangan
No Nama komponen Kelengkapan Kondisi
1 Box panel ada baik
2 Sekering ada putus
3 MCB 3 phase ada baik
4 MCB 1 phase ada baik
5 Impuls ada baik
6 Line up terminal ada baik
7 kontaktor ada baik
4. Mekanisme Operasi System
panel ini merupakan gabungan dari dua fungsi yang berbeda yaitu instalasi daya dan
instalasi penerangan, namun dalam hal ini panel instalasi penerangan letaknya
berpisah dengan panel utama meskipun panel instalasi penerangan menerima sumber
dari panel utama. Sedangkan panel insatalasi daya letaknya bergabung dengan panel
utama. Pada panel instalasi penerangan ini berfungsi memberikan sumber ke
komponen peneranngan seperti lampu TL, lampu pijar, stop kontak dan beberapa
saklar. Sedangkan pada panel instalasi daya berfungsi untuk memberikan sumber ke
motor-motor.
5. Peralatan Bantu yang diperlukan
- OHM meter
- Test pen
- Insulation tester
- Kuas
- Obeng
6. Keselamatan Kerja
- Pakai peralatan keselamatan agar proses pengukuran bejalan sesuai dengan SOP
- Pengecekan peralatan pengukuran agar selalu dalam kondisi siap pakai
- Periksa keadaan panel, usahakan panel tidak dalam keadaan tidak bertegangan
karena akan dilakukan pengukuran tahan isolasi pada komponen panel.
- Bersihan panel beserta komponennya dari kotoran terutama debu yang bertujuan
agar proses pengukuran yahan isolasi dapat dilakukan secara maksimal.
- Lakukan cek kelengkapan komponen panel.
- Lakukan proses trashing kabel bertujuan untuk mengetahui jalur kabel pada
komponen panel sampai ke komponen instalasi.
- Lakukan proses pengukuran tahanan isolasi sesuai dengan petunjuk.
No Nama komponen R S T
1 MCB utama ∞ ∞ ∞
2 MCB sub penerangan ∞ ∞ ∞
3 MCB DOL 1 ∞ ∞ ∞
4 MCB DOL 2 ∞ ∞ ∞
5 MCB Y/delta ∞ ∞ ∞
6 MCB forward-reverse ∞ ∞ ∞
No Nama komponen R S T
1 MCB 3 phase ∞ ∞ ∞
2 MCB 1 phase ∞
- DOL 1 : R – S = 367 V
R – T = 363 V
S – T = 369 V
- DOL 2 : R – S = 367 V
R – T = 362 V
S – T = 367 V
- Y/delta : Y : R – S = 362 V
R – T = 368 V
S – T = 369 V
▲ : R – S = 363 V
R – T = 368 V
S – T = 367 V
- F/R : R – S = 368V
R – T = 363 V
S – T = 367 V
Analisa
Pada proses pengukuran telah didapat hasil yaitu tahanan isolasi MCB (pada posisi off
dan tidak bertegangan) sebesar tak hingga, hal ini merupakan indikasi bahwa kondisi
MCB pada dalam keadaan layak operasi. Kondisi komponen MCB sangat
mempengaruhi nilai tahanan isolasi seperti kondisi kontak yang kotor serta kondisi
pegas yang sudah tidak normal.
Kesimpulan
- Mengukur seberapa besar tahanan isolasi yang mampu diberikan kontak MCB
pada waktu keadaan off
- Memeriksa keadaan kontak MCB untuk memastikan dalam kondisi yang layak
pakai
- Memeriksa keadaan komponen instalasi agar selalu dalam keadaan baik