Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

PERHITUNGAN DAN ANALISA

4.1 Sistem Instalasi Listrik

Sistem instalasi listrik di gedung perkantoran Dinas Teknis Kuningan

menggunakan sistem radial. Sumber utama untuk suplai listrik berasal dari PLN.

Apabila PLN mati atau mengalami gangguan maka sumber untuk suplai listrik

menggunakan diesel generator set sebesar 1000 kVA. Diesel generator set ini

merupakan sumber tenaga listrik cadangan, dimana diesel generator set ini untuk

mensuplai tenaga listrik yang dibutuhkan.

Sumber listrik dari PLN dihubungkan ke Panel Distribusi Tegangan

Menengah (PDTM) yang berada di ruang trafo, kemudian dihubungkan dengan

trafo penurun tegangan (step down) 20 kV/400 V dengan kapasitas masing 1250

kVA, yang berfungsi untuk menurunkan tegangan menengah menjadi tegangan

rendah.

Dari trafo penurun tegangan (step down) kemudian dihubungkan ke Panel

Distribusi Tegangan Rendah (PDTR), yang dilengkapi dengan Capasitor Bank di

PDTR, yang berfungsi sebagai koreksi faktor daya. tegangan rendah 400 V/220

V dengan kapasitas 600 kVAR.

Selanjutnya dari PDTR dihubungkan ke Panel Utama yang berfungsi

mendistribusikan listrik ke tiap-tiap lantai, dan untuk selanjutnya dari panel tiap

lantai melayani beban-beban berupa penerangan, stop kontak, dan pendingin

ruangan.

55

http://digilib.mercubuana.ac.id/
56

4.2. Analisa Perhitungan Beban Listrik

4.2.1. Perhitungan Beban Listrik Tiap Lantai

Kebutuhan daya per lantai dapat ditentukan dengan menghitung jumlah

beban yang terpasang pada masing-masing lantai.

1. Lantai Basement

Selain sebagai lantai untuk parkir kendaraan bermotor di basement ini

terdapat ruang pompa, ruang genset, ruang BM, toilet, lobby lift, dan ruang

kontrol dengan luas 1.204,89 m2.

Tabel 4.1 Beban di lantai basement

Beban
No Nama Peralatan
(W)

1 Penerangan Lobby & Ruangan 1.947


2 Penerangan Parkir dan Jalan 2.304
3 Stop Kontak & AC 13.88
TOTAL 17.221

2. Lantai 1

Selain sebagai lantai untuk Hall Utama di lantai ini terdapat ruang trafo,

ruang PLN, gudang peralatan, lobby lift, pantry, dan toilet dengan luas 851,81

m2.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
57

Tabel 4.2 Beban di lantai 1

Beban
No Nama Peralatan
(W)

1 Penerangan Lobby & Ruangan 3.215


2 Penerangan Ruangan 1.520
3 Stop Kontak & AC 35.370
4 Penerangan Luar 5.000
TOTAL 46.010

3. Lantai 2

Selain sebagai lantai untuk Hall Utama di lantai ini terdapat gudang

peralatan, lobby lift, ruang wudhu, pantry, dan toilet dengan luas 596,01 m2.

Tabel 4.3 Beban di lantai 2

Beban
No Nama Peralatan
(W)

1 Penerangan Lobby & Ruangan 1.140


2 Penerangan Ruangan 4.152
3 Stop Kontak & AC 60.470
TOTAL 65.762

4. Lantai 3 ~12 (tipikal 10 lantai)

Di lantai 3~12 (tipikal 10 lantai) sebagai ruangan untuk kantor dan terdapat

juga ruang gudang peralatan, lobby lift, ruang wudhu, pantry, toilet dengan luas

8.920,50 m2.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
58

Tabel 4.4 Beban di lantai 3~12 (tipikal 10 lantai)

Beban
No Nama Peralatan
(W)

1 Penerangan Lobby & Ruangan 620


2 Penerangan Ruangan 7.642
3 Stop Kontak & AC 63.370
TOTAL 71.614
TOTAL UNTUK 10 LANTAI 716.140

5. Lantai Atap

Di lantai atap terdapat ruangan ruang mesin lift dan gudang peralatan dengan

luas 95,08 m2.

Tabel 4.5 Beban di lantai Atap

Beban
No Nama Peralatan
(W)

1 Penerangan & Stop Kontak 960


2 P-LF.P 58.300
3 P-NS 5.000
4 P-GD 5.500
5 PC-BP 3.000
TOTAL 71.614

4.2.2. Perhitungan Beban Listrik Per Panel Distribusi

1. Lantai P-U

Panel utama berfungsi sebagai panel utama yaitu untuk mendistribusikan

daya listrik ke setiap lantai, berikut tabel daya yang dilayani oleh panel utama :

http://digilib.mercubuana.ac.id/
59

Tabel 4.6 Beban P-U

Daya
Faktor
No Nama Panel Beban Normal Emergensi
Kebutuhan
(W) (W) % (W)

1 P-BS 63.221 0,8 50.577 100 50.577


2 P-2 137.376 0,8 109.901 100 109.901
3 P-4 214.842 0,8 171.874 100 171.874
4 P-7 214.842 0,8 171.874 100 171.874
5 P-10 214.842 0,8 171.874 100 171.874
6 P-AT 72.760 0,8 58.208 100 58.208
7 P-RG 1.680 0,8 1.344 100 1.344
TOTAL 735.652 735.652

2. PU-K

Panel utama pemadam kebakaran berfungsi sebagai pendistribusian

listrik untuk alat-alat yang berfungsi sebagai evakuasi kebakaran, seperti pompa

pemadam kebakaran, fire alarm dan lift service. Berikut adalah tabel kebutuhan

panel utama pemadam kebakaran:

Tabel 4.7 Beban PU-K

Daya
Faktor
No Nama Panel Beban Normal Emergensi
Kebutuhan
(W) (W) % (W)

1 P-PK 137.500 0,8 110.000 100 110.000


2 P-EC 20.000 0,8 16.000 100 16.000
3 P-LF.S 46.900 0,8 37.520 100 37.520
TOTAL 163.520 163.520

http://digilib.mercubuana.ac.id/
60

3. PU-POMPA

Panel Pompa berfungsi sebagai pendistribusian listrik untuk peralatan

plumbing yaitu terutama pompa-pompa, Berikut adalah tabel kebutuhan panel

pompa:

Tabel 4.8 Beban PU-POMPA

Daya
Faktor
No Nama Panel Beban Normal Emergensi
Kebutuhan
(W) (W) % (W)

1 P-AB 5.200 0,8 4.160 100 4.160


2 P-SP.1 4.400 0,8 3.520 100 3.520
3 P-SP.2 4.400 0,8 3.520 100 3.520
4 P-SWP 1.500 0,8 1.200 100 1.200
5 P-DW 3.700 0,8 2.960 100 2.960
TOTAL 15.360 15.360

4. Panel PDTR

Kebutuhan daya gedung Dinas Teknis Kuningan d i s u p l a i d a r i

panel distribusi tegangan rendah (PDTR) yaitu:

Tabel 4.9 Beban PDTR

Daya
Faktor
No Nama Panel Beban Normal Emergensi
Kebutuhan
(W) (W) % (W)

1 P-U 925.843 0,8 740.675 100 740.675


2 PU-POMPA 32.200 0,8 25.760 100 25.760
3 PU-K 204.400 0,8 163.520 100 163.520
TOTAL 929.955 929.955

http://digilib.mercubuana.ac.id/
61

Dari tabel 4.9 diatas didapat total kebutuhan daya untuk beban

listrik seluruh gedung adalah 929.955 W. Jadi untuk perhitungannya

sebagai berikut:

Total beban : 929.955 W


Cadangan (10 % dari total beban) : 1.022.950 W
Faktor diversitas : 1,1
Total sambungan : 929.955 W
Efisiensi (80 % dari total sambungan) : 1.162.444 VA

Jadi total kebutuhan daya untuk mensuplai Gedung Dinas Teknis Kuningan

adalah 1.162.444 VA.

4.3. Analisa Perhitungan Pemutus Arus (circuit breaker) dan Besar


Penampang Kabel

Untuk menentukan besar penampang kabel yang dibutuhkan maka yang

harus diperhatikan adalah kemampuan hantar arus (KHA) dari kabel tersebut.

Berdasarkan PUIL 2000 pasal 4.2.2.2 dinyatakan bahwa semua penghantar

harus mempunyai KHA sekurang-kurangnya sama dengan arus yang mengalir

melaluinya.

Untuk menentukan besarnya penghantar pada saluran-saluran utama

ditentukan dengan besarnya kapasitas daya terpasang pada panel-panel distribusi

tersebut, tetapi dengan adanya faktor keserempakan kerja dari peralatan-

peralatan yang bekerja tidak bersamaan maka untuk menentukan besarnya

penghantar tersebut ditentukan dengan perkiraan kebutuhan maksimum sesuai

dengan PUIL 2000 pasal 4.3.2.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
62

Pada perhitungan besar penampang untuk sirkit motor maka

berdasarkan PUIL 2000 pasal 5.5.3 yang menyatakan bahwa penghantar sirkit

akhir yang mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh mempunyai KHA

kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor itu ditambah dengan 25 %

arus beban penuh motor terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dimaksud

motor terbesar adalah yang mempunyai arus beban tertinggi.

4.3.1. Perhitungan Pemutus Arus dan Besar Penampang Tiap Lantai

1. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang

kabel pada panel Lantai Basement dengan total beban 17.211 W.

a. Kuat hantar arus pada circuit breaker yang ditentukan dengan

mengambil data pada tabel 4.1 dan persamaan (3.2), sebagai

berikut:

P
I
3  380  Cos
17 .211
I
3  380  0,8

I  32,68 A

Arus yang mengalir 32,68 A dan dikalikan 120% sebagai faktor

keselamatan (safety factor), akan didapat 32,68 x 1,2 = 39.22 A,

maka digunakan MCB sebesar 40 A untuk instalasi tiga fase.

b. Besar penampang kabel

Dengan panjang kabel yang digunakan 50 meter dan rugi

tegangan yang diijinkan maksimum adalah 5% . Untuk mencari

http://digilib.mercubuana.ac.id/
63

besar atau luas penampang kabel digunakan persamaan (3.8)

dengan daya hantar untuk tembaga 56,2 x 106 m/ohm mm2.

Jika : γ = 56.2 x 106 m/ohm mm2

= 3% x 380 = 11,4 volt

= 50 meter

3  L  I  Cos
Maka : A
 u

3  (50  32,68  0,8)


A
56,2  11,4

A = 3,53 mm²

Ukuran kabel minimum yang tersedia dipasaran adalah ukuran 4

mm2. Untuk tiga fase dengan MCB 40 A digunakan kabel NYY 4 x 6

mm2 + BC 6 mm2 agar lebih aman.

2. Perhitungan pemutus arus yang menyuplai beban pada panel lantai 1

dengan total beban 63.221 W.

a. Kuat hantar arus pada pemutus circuit breaker adalah :

P
I
3  380  Cos
63 .221
I
3  380  0,8

I  120 A

Arus yang mengalir 120 A dan dikalikan 120% sebagai faktor

keselamatan (safety factor), akan didapat 120 x 1,2 = 144 A, maka

digunakan MCCB 112-160 A.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
64

b. Besar Penampang Kabel


Untuk menentukan penampang kabel yang digunakan, selain

menggunakan rumus juga menggunakan tabel ukuran kabel berdasarkan

katalog kabel, dapat dilihat pada bab III tabel 3.5. Berdasarkan

perhitungan kuat hantar arus diatas, dengan KHA sebesar 144 A maka

dapat digunakan penghantar jenis tembaga yaitu NYY 4 x 50 mm2 +

BC 25 mm2.

3. Perhitungan pemutus arus yang menyuplai beban pada panel lantai 2

dengan total beban 137.376 W.

a. Kuat hantar arus pada pemutus circuit breaker adalah :

P
I
3  380  Cos
137 .376
I
3  380  0,8

I  260,9 A

Arus yang mengalir 260,9 A dan dikalikan 120% sebagai faktor

keselamatan (safety factor), akan didapat 260,9 x 1,2 = 313.08 A,

maka digunakan MCCB 280-400 A.

b. Dengan kuat hantar arus 313.08 A maka dapat digunakan

penghantar jenis NYY 4(2 x 1C x 95 mm2) + BC 50 mm2.

4. Perhitungan pemutus arus yang menyuplai beban pada panel lantai 3 ,

Lantai 6, lantai 9 dan lantai 12, dengan total beban 71,614 W.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
65

a. Kuat hantar arus pada pemutus circuit breaker adalah :

P
I
3  380  Cos
71 .614
I
3  380  0,8

I  136 A

Arus yang mengalir 124,89 A dan dikalikan 120% sebagai faktor

keselamatan (safety factor), akan didapat 136 x 1,2 = 163.86 A,

maka digunakan MCCB 140-200 A.

b. Dengan kuat hantar arus 163,86 A maka dapat digunakan

penghantar jenis NYY 4(1 x 1C x 70 mm2) + BC 35 mm2.

5. Perhitungan pemutus arus yang menyuplai beban pada panel lantai 4 ,

lantai 7 dan lantai 10, dengan total beban 214.842 W.

a. Kuat hantar arus pada pemutus circuit breaker adalah :

P
I
3  380  Cos
214 .842
I
3  380  0,8

I  408 A

Arus yang mengalir 408 A dan dikalikan 120% sebagai faktor

keselamatan (safety factor), akan didapat 408 x 1,2 = 489.6 A,

maka digunakan MCCB 350-500 A.

b. Dengan kuat hantar arus 489,6 A maka dapat digunakan

penghantar jenis NYY 4(2 x 1C x 120 mm2) + BC 70 mm2.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
66

6. Perhitungan pemutus arus yang menyuplai beban pada panel lantai 5 ,

lantai 8 dan lantai 11, dengan total beban 143.228 W.

a. Kuat hantar arus pada pemutus circuit breaker adalah :

P
I
3  380  Cos
143.228
I
3  380  0,8

I  272 A

Arus yang mengalir 272 A dan dikalikan 120% sebagai faktor

keselamatan (safety factor), akan didapat 272 x 1,2 = 326.4 A,

maka digunakan MCCB 280-400 A.

b. Dengan pemasangan 364,4 A maka dapat digunakan

penghantar jenis NYY 4(2 x 1C x 95 mm2) + BC 50 mm2.

7. Perhitungan pemutus arus yang menyuplai beban pada panel lantai AT,

dengan total beban 72,760 W.

a. Kuat hantar arus pada pemutus circuit breaker adalah :

P
I
3  380  Cos
72 .760
I
3  380  0,8

I  138,18 A

Arus yang mengalir 138,18 A dan dikalikan 120% sebagai faktor

keselamatan (safety factor), akan didapat 138,18 x 1,2 = 165.81 A, maka

digunakan MCCB 140-200 A.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
67

b. Dengan kuat hantar arus 165.81 A maka dapat digunakan

penghantar jenis NYY 4(1 x 1C x 70 mm2) + BC 35 mm2.

4.3.2. Perhitungan Pemutus Arus dan Besar Penampang Per Panel Distribusi

1. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang

kabel pada Panel Utama dengan total beban 925.843 W.

a. Kuat hantar arus pada pemutus circuit breaker adalah :

P
I
3  380  Cos
925 .843
I
3  380  0,8

I  1758,34 A

Maka dapat digunakan ACB 2000 A


b. Dengan kuat hantar arus 1.758,34 A maka dapat digunakan

penghantar jenis NYY 4(3 x 1c x 300 mm2) + BC 150 mm2.

2. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang

kabel pada Panel Utama Kebakaran dengan total beban 204.400 W.

a. Kuat hantar arus pada pemutus circuit breaker adalah :

P
I
3  380  Cos
204 .400
I
3  380  0,8

I  388,19 A

http://digilib.mercubuana.ac.id/
68

Arus yang mengalir 388,18 A dan dikalikan 120% sebagai faktor

keselamatan (safety factor), akan didapat 388,18 x 1,2 = 465.81 A,

maka digunakan MCCB 350 - 600A

b. Dengan kuat hantar arus 465,81 A maka dapat digunakan

penghantar jenis FRC 4(1 x 1C x 240 mm2) + BC 120 mm2.

3. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang

kabel pada Panel Utama Pompa dengan total beban 19.200 W.

a. Kuat hantar arus pada pemutus circuit breaker adalah :

P
I
3  380  Cos
19 .200
I
3  380  0,8

I  36,46 A

Arus yang mengalir 36,46 A dan dikalikan 120% sebagai faktor

keselamatan (safety factor), akan didapat 36,46 x 1,2 = 43.75 A,

maka digunakan MCCB 35-50 A.

b. Dengan kuat hantar arus 43,75 A maka dapat digunakan penghantar

jenis NYY 4 x 16 mm2 + BC 16 mm2.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
69

Berikut adalah tabel perhitungan pengaman dan Luas Penampang Kabel

pada gedung dinas teknis setelah menghitung dari total kebutuhan.

Tabel. 4.10 Perhitungan Pengaman dan Luas Penampang Kabel pada gedung
Dinas Teknis – Kuningan

Data
Nama Listrik Daya Arus Pengaman Luas Penampang
No
Panel (V, Ph, Kabel
Hz) (W) (A) (Circuit Breaker)
NYY 4 x 6 mm2 + BC
1 P-BS 380/3/50 17.211 32,68 MCB 40 A 6 mm2
NYY 4 x 50 mm2 + BC
2 P-1 380/3/50 63.221 120,00 MCCB 112-160 A 25 mm2
NYY 4(2 x 1C x 95
3 P-2 380/3/50 137.376 260,90 MCCB 280-400 A mm2) + BC 50 mm2
NYY 4(1 x 1C x 70
4 P-3 380/3/50 71.614 136,00 MCCB 140-200 A mm2) + BC 35 mm2
NYY 4(2 x 1C x 120
5 P-4 380/3/50 214.842 408,00 MCCB 350-500 A mm2) + BC 70 mm2
NYY 4(1 x 1C x 95
6 P-5 380/3/50 143.228 272,00 MCCB 280-400 A mm2) + BC 50 mm2
NYY 4(1 x 1C x 70
7 P-6 380/3/50 71.614 136,00 MCCB 140-200 A mm2) + BC 35 mm2
NYY 4(2 x 1C x 120
8 P-7 380/3/50 214.842 408,00 MCCB 350-500 A mm2) + BC 70 mm2
NYY 4(1 x 1C x 95
9 P-8 380/3/50 143.228 272,00 MCCB 350-500 A mm2) + BC 50 mm2
NYY 4(1 x 1C x 70
10 P-9 380/3/50 71.614 136,00 MCCB 140-200 A mm2) + BC 35 mm2
NYY 4(2 x 1C x 120
11 P-10 380/3/50 214.842 408,00 MCCB 350-500 A mm2) + BC 70 mm2
NYY 4(1 x 1C x 95
12 P-11 380/3/50 143.228 272,00 MCCB 350-500 A mm2) + BC 50 mm2
NYY 4(1 x 1C x 70
13 P-12 380/3/50 71.614 136,00 MCCB 140-200 A mm2) + BC 35 mm2
NYY 4(1 x 1C x 70
14 P-AT 380/3/50 72.760 138,18 MCCB 140-200 A mm2) + BC 35 mm2
NYY 4(3 x 1C x 300
15 P-U 380/3/50 925.843 1.758,34 ACB 2000 A mm2) + BC 150 mm2
FRC 4(1 x 1C x 240
16 PU-K 380/3/50 204.400 388,19 MCCB 350-600 A mm2) + BC 120 mm2
PU- NYY 4 x 16 mm2 + BC
17 POMPA 380/3/50 19.200 36,46 MCCB 35-50 A 16 mm2

4.3.3. Perhitungan Pemutus Arus dan Besar Penampang yang Terhubung


pada, PDTM, Transformator, dan PDTR

1. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang

kabel di panel PDTM dengan PLN.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
70

a. Kuat hantar arus pada panel PDTM dan besar penampang kabel
yang menghubungkan PDTM ke gardu PLN adalah:

S
I
V

1.162.444
I
20.000

I  58,12 A

b. Berdasarkan perhitungan kuat hantar arus didapat 58,12 A, maka

digunakan kabel tembaga untuk tegangan menengah 20 kV yaitu

N2XSEYFGbY 3 x 95 mm2. Kabel ini merupakan jenis kabel tanah

yang akan ditanam didalam tanah untuk menghubungkan PDTM ke

gardu PLN.

2. Kuat hantar arus dan besar penampang kabel pada sisi keluaran

panel PDTM yang terhubung ke sisi primer transformator step down 1250

kVA adalah:

S
I
V

1.250.000
I
20.000

I  62,5 A

Untuk kapasitas 62,5 A tidak ada dipasaran maka dipilih

kapasitas yang mendekati yaitu digunakan HRC (High Rupturing

Capacity) Fuse 63 A sebagai pemutus arus. Untuk kabel Penghantarnya


2
digunakan kabel N2XSY 3 x 1C x 95 mm yang akan menghubungkan

keluaran PDTM ke sisi transformator step down 1250 kVA.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
71

3. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang

kabel di panel PDTR dengan Transformator

a. Beban di sisi sekunder transformator step down 1250 kVA yang


terhubung ke PDTR adalah:

S
I
3 V
1.250 .000
I
3  380

I  1.899,7 A

Karena ACB 1899.7 A tidak terdapat dipasaran, maka digunakan

kapasitas yang mendekati yaitu pemutus arus (circuit breaker) jenis ACB

4 pole 2000 A, karena. ACB dipilih karena lebih tepat sebagai pengaman

sumber listrik langsung dari transformator. Dan juga mempunyai fasilitas

proteksi yang lebih lengkap untuk arus besar yang mengalir.

b. Untuk ukuran besar penampang kabel yang digunakan yaitu NYY 4(4

x 1c x 300 mm2) + BC 150 mm2.

4.4. Analisa Perhitungan Jatuh Tegangan

Berdasarkan PUIL 2000 pasal 4.2.3 menyatakan bahwa susut tegangan

antara panel hubung bagi (PHB) utama dan setiap titik beban tidak boleh lebih

dari 5% dari tegangan PHB utama, bila semua penghantar instalasi dilalui arus

maksimum yang ditentukan berdasarkan pasal 4.2.3.

Analisa perhitungan jatuh tegangan akan diperhitungan jatuh tegangan berdasarkan

persamaan (3.10). Untuk mengitung beban contoh panel yaitu PU-POMPA dimana

didapat data sebagai berikut:

http://digilib.mercubuana.ac.id/
72

Beban (P) : 32.200 W = 40.250 VA

Panjang kabel (l) : 100 m (0,1 km)


2 2
Jenis kabel : NYY 4 x 16 mm + BC 16 mm

Resistansi (r) : 1,14 ohm/km


Reaktansi (x) : 0,090 ohm/km

V : 380 V

Cos φ : 0,8

Sin φ : 0,6
2
Daya hantar tembaga : 56,2 m/ohm mm

Perhitungan jatuh tegangan berdasarkan persamaan (3.10)

ΔV = S. L { ( (r. cos φ + x sin φ )/ VL²) x 100 }

= 40.250 x 0,1 x {( 1,14 x 0,8 + 0,09 x 0,6 )/380² x


100}
= 2,69 %
Dari hasil perhitungan nilai jatuh tegangan yang diperoleh dari

perhitungan diataas tidak melebihi dari yang disyaratkan yaitu 5%, hal ini berarti

telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

4.5. Analisa Grounding

Untuk menentukan kabel grounding kita dapat mengacu pada PUIL

2000 halaman 77 Tabel 3.16-1 ‘Luas penampang nominal minimum penghantar

pengaman’. Jika besar penampang penghantar lebih besar dari 32 mm2 maka

penghantar untuk grounding adalah setengah dari besar penampang

penghantar. Sebagai contoh untuk panel tipikal seperti P-3 sampai dengan P-12

http://digilib.mercubuana.ac.id/
73

besar penampang kabelnya adalah 70 mm2, untuk kabel grounding adalah

setengahnya maka digunakan jenis BC 35 mm2.

Sedangkan untuk besar penampang kurang dari atau sama dengan 16 mm2

maka untuk kabel grounding yang digunakan adalah sama dengan besar

penampang penghantar. Contohnya seperti panel PU-POMPA dengan

besar penampang kabel 16 mm2 maka kabel grounding yang digunakan juga 16

mm2.

4.6 Analisa Perbaikan Faktor Daya


Pada suatu instalasi listrik gedung bertingkat dimana banyak terdapat

beban- beban antara lain, motor-motor, lampu flourescent / TL dengan ballast

electronic, peralatan elektronik lainnya (seperti Komputer dan lain-lain) maka

akan menimbulkan beban induktif yang akan menyebabkan arus terbelakang

(lagging) terhadap tegangan dengan sudut yang besar, sehingga nilai cos φ

menjadi kecil, dan akan menyebabkan besarnya daya kVAR yang merugikan.

Untuk memperbaiki faktor daya cos φ direncanakan menggunakan kapasitor

bank. Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk memperoleh kapasitor

bank yang diperlukan:

Beban total PDTR sebagai daya aktif (P) : 929,955 kW

Cos φ sebelum perbaikan : 0,7 (45,57o)

Cos φ setelah perbaikan yang ingin dicapai : 0,9 (25,84o)


Jika daya reaktif sebelum perbaikan : Q1

Daya reaktif setelah perbaikan : Q2

Daya reaktif koreksi : Q = Q1 – Q2

http://digilib.mercubuana.ac.id/
74

Gambar 4.1 Segitiga Daya

Q1 = P x tan φ 1
o
= 929,955 x tan 45,57
= 984,644 kVAR
Q2 = P x tan φ 2

= 929,955 x tan 25,84o


= 450,359 kVAR
Q = Q1 – Q2

= 984,644 – 450.35
= 534,285 kVAR

Sesuai dengan perhitungan diatas maka kapasitor bank yang digunakan untuk

PDTR adalah 600 kVAR.

4.7. Analisa Perencanaan Kapasitas Transformator

Dari data kebutuhan daya pada Gedung Dinas Teknis – Kuningan, dapat

direncanakan pemakaian transformator dengan data-data berikut:

Total Beban adalah 1.022.950 W = 1.278.687 kVA

Diversity factor gedung perkantoran adalah 1,1

Demand load
Minimum kapasitas transformator =
Deversity Factor

http://digilib.mercubuana.ac.id/
75

1.278.687
Minimum kapasitas transformator =
1,1

Minimum kapasitas transformator = 1.162.444 VA

Minimum kapasitas transformator = 1.250 kVA

Untuk kapasitas transformator daya yang akan dipasang adalah 1 unit

transformator step down dengan kapasitas 1250 kVA.

4.8. Analisa Perencanaan Kapasitas Genset

Bangunan Gedung Dinas Teknis - Kuningan ini mengutamakan

fasilitas ideal, untuk back up disini yaitu 80 % dari total keseluruhan

kapasitas yang ada. Sedangkan untuk fasilitas public area beserta peralatan

penunjangnya di back up full 100%. Pada tabel dibawah ini diperlihatkan

total kebutuhan daya listrik pada Proyek Gedung Dinas Teknis – Kuningan,

total kebutuhan daya emergensi dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini :

Tabel. 4.11 Tabel Total kebutuhan Daya Emergensi

Daya Daya Daya


Uraian Tersambung Kebutuhan Emergensi
No.N (VA) VA (VA)
I. GEDUNG DINAS TEKNIS - KUNINGAN

Total Daya 1,453,054 1,162,444 929,955


Cadangan 10% 116,244 92,995
Total + Cadangan 1,278,688 1,022,950
Diversity Factor 1,1 1,162,444 929,955

Total
Total 1,453,054 1,162,444 929,955

http://digilib.mercubuana.ac.id/
76

Dari Tabel diatas didapatkan data sebagai berikut :

a. Daya Terpasang : 1.453.054 VA

b. Daya Kebutuhan : 1.162.444 VA

c. Daya Emergensi : 929.955 VA

Berdasarkan kebutuhan Daya emergensi sebesar 929.955 VA, dapat disimpulkan

untuk Kapasitas genset yang direncanakan adalah sebesar 1.000.000 VA atau

1.000 kVA. Perencanan Kapasitas 1.000 kVA dipakai, dikarenakan kapasitas

929,955 kVA tidak ada dipasaran.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai