Anda di halaman 1dari 44

KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PRAKTEK
PT. RIAU PRIMA ENERGI

Disusun Oleh :

1. ALI ADHAR PT. RIAU ANDALAN PULP and PAPER


2. DEDY SENTOSA PT. RIAU ANDALAN KERTAS
3. HENDRA PT. RIAU ANDALAN PULP and PAPER
4. SHOLIHIN MARPAUNG PT. RIAU PRIMA ENERGI
5. YULISTIANTO PT. RIAU PRIMA ENERGI

SERTIFIKASI & PEMBINAAN CALON AHLI K3 LISTRIK


PT. RIAU ANDALAN PULP and PAPER
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. RIAU PRIMA ENERGI
Nama : ALI ADHAR, DEDY SENTOSA, HENDRA, SHOLIHIN MARPAUNG
YULISTIANTO
Jabatan : Inspektur
Bagian : Pemeriksaan Dan Pengujian

Pangkalan kerinci, 2 Oktober 2019

Mengetahui/menyetujui, Disusun Oleh,

HENDRA
NIP.

DAFTAR ISI

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
1.1 Latar belakang ...............................................................................................4
1.2 Tujuan Pemeriksaan dan Pengujian................................................................6
1.3 Waktu dan Tempat Pemeriksaan dan Pengujian.............................................6
1.4 Alat Pelindung Diri dan Alat Ukur..................................................................6
1.5 Sekilas tentang PT. Riau Andalan Pulp and Paper..........................................9
BAB II PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN ...........................................................11
2.1 Pemeriksaan dan pengujian pada Instalasi Listrik Transmisi dan Distribusi 11
2.2 Pemeriksaan dan Pengujian Transformer Transmisi/Distribusi....................11
2.2.1 Pendinginan Transformer..........................................................................11
2.2.1.1 Berikut ini adalah Trafo Transmisi 11kV/150kV yang menjadi bahan
riksa uji..............................................................................................................12
2.2.2. Penempatan diluar jangkauan..................................................................16
2.2.3 Pembumian...............................................................................................17
2.2.4 Gawai proteksi Trafo..................................................................................18
2.2.5 Insulation Test..........................................................................................21
2.3 Pemeriksaan Switchgear ..............................................................................24
2.4 Pencahayaan................................................................................................26
2.5 Pemasangan rambu bahaya dan papan pemberitahuan...............................27
BAB III CHECKLIST REKSA UJI.........................................................................28
BAB IV PENUTUP...............................................................................................46
4.1 Kesimpulan.................................................................................................46
4.2 Saran............................................................................................................46

BAB I
PENDAHULUAN

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
4.1. Latar Belakang

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa listrik mengandung potensi bahaya


yang dapat mengancam keselamatan kerja orang, peralatan dan lingkungan
tempat kerja dan mengancam keamanan bangunan beserta isinya.

Untuk memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja listrik


di tempat bekerja maka diperlukan perencanaan, pemasangan, pemeliharaan,
pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi, peralatan dan perlengkapan
listrik. Keselamatan dan kesehatan kerja listrik di tempat bekerja sangat penting
untuk mengetahui resiko bahaya sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan
atas resiko dan penanganan jika bahaya listrik itu terjadi :

1. Untuk mengevaluasi dan menganalisa tingkat kepatuhan terhadap


peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang K3 Listrik dan
Kebakaran.

2. Untuk memberikan saran dan rekomendasi perbaikan, terutama terhadap


temuan-temuan negatif.

3. Untuk melatih peserta dalam hal menyusun dan menyajikan hasil


pengamatan lapangan kedalam suatu makalah yang sistematis.

4. Listrik merupakan salah satu bentuk energi potensial yang banyak


digunakan oleh sektor industri.

5. Listrik mengandung potensi bahaya yang tinggi sehingga perlu


diidentifikasi dan dievaluasi resikonya serta ditentukan tindakan
pengendaliannya agar kecelakaan (kebakaran, tersengat listrik dan
kerusakan properti) bisa dicegah/diminimalisir

6. Instalasi listrik harus dikelola sedemikian rupa agar sesuai dengan


peraturan perundangan yang berlaku

7. Tingginya tingkat kecelakaan di bidang kelistrikan, sehingga pengawasan


K3 Listrik perlu ditingkatkan

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Untuk itu diperlukan seorang Ahli k3 Listrik untuk melakukan
pengawasan pelaksanaan K3 Listrik di tempat kerja sebagai perpanjangan
tangan pengawas K3 Disnaker. Sebelum mendapatkan penunjukan dari
KEMENAKER–RI. Seorang Calon Ahli K3 Listrik wajib melakukan pembuatan
Laporan OJT dan Assesment Lapangan Pembinaan Ahli K3 Listrik.

Berikut adalah Dasar-dasar hukum yang melatar-belakangi:

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.


2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1989 Tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir;
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja;
5. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
No. 47 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik;
6. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
No. 48 Tahun 2015 Tentang Pembinaan Tehnisi K3 Listrik;
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 31 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permen 02/MEN/1989;
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permen 12/MEN/2015;
9. Pemberlakuan semua Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), PUIL 2000 dan
PUIL 2011; SNI, IEC, IEEE;

1.2 Tujuan Pemeriksaan dan Pengujian


Untuk memberikan latihan langsung kepada calon AK3 Listrik, serta cara
mengamati berbagai aspek K3 listrik dan potensi bahaya kebakaran di lapangan.

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Meningkatkan kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam
pelaksanaan dan pengawasan perencanaan, pemasangan, penggunaan,
pemeriksaan dan pengujian instalasi Transmisi dan Instalasi Distribusi yang
dilayani oleh Transformer, serta sistem proteksi peralatan yang terpasang di
tempat bekerja sesuai dengan hukum dan standard yang berlaku. memberikan
saran dan rekomendasi perbaikan, terutama terhadap temuan-temuan negatif.

1.3 Waktu dan Tempat Pemeriksaan dan Pengujian


1.3.I Pemeriksaan Pembangkitan
a) Tempat Pemeriksaan : PT. Riau Prima Energi
b) Alamat Pemeriksaan : Jl. Lintas Timur Pangkalan Kerinci,
Pelalawan - RIAU
c) Waktu Pemeriksaan : 02 Oktober 2019
d) Pembangkitan : Trafo Transmisi 11/150 kV

1.3.II Pemeriksaan Distribusi


a) Tempat Pemeriksaan : PT. Riau Prima Energi
b) Alamat Pemeriksaan : Jl. Lintas Timur Pangkalan Kerinci,
Pelalawan - RIAU
c) Waktu Pemeriksaan : 02 Oktober 2019
d) Distribusi : Trafo Distribusi 20/6.6 kV

1.4 Alat Pelindung Diri dan Alat Ukur


a. Helm

Gambar 1.1 Helm

b. Ear Plug

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Gambar 1.2 Ear Plug

c. Masker

Gambar 1.3Masker

d. Sarung Tangan

Gambar 1.4 Sarung tangan

e. Rompi Safety

Gambar 1.5 Rompi safety


f. Sepatu Safety

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Gambar 1.6 Sepatu safety

Menyiapkan Alat Ukur

a Digital Earth Tester Kyoritsu


Digunakan untuk mengukur nilai tahanan pembumian

Gambar 1.7 Digital Earth Tester Kyoritsu

b Insulation Tester merek Mertel


Digunakan untuk mengukur tahanan isolasi kabel

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Gambar 1.8 Insulation Tester

1.5 Sekilas tentang PT. Riau Andalan Pulp and Paper


PT. Riau Andalan Pulp dan Paper (PT. RAPP) adalah salah satu perusahaan
dibawah APRIL group yang memproduksi pulp dan kertas sejak tahun 1994 dan
telah menargetkan kapasitas produksi 2,5 juta ton pulp pada tahun 2010. APRIL
Group terdiri dari beberapa bisnis unit yaitu:

 Riau Pulp

 Riau Andalan Kertas

 Riau Prima Energi

Dalam struktur organisasinya, PT. RAPP juga membentuk suatu divisi yang
berfungsi untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi karyawan
melalui program pelatihan dan penilaian. Divisi yang dimaksud berada di bawah
Common Service, dan Departemennya bernama APRIL Learning Institute (ALI).
Dalam aktivitasnya sehari-hari, ALI yang berlokasi di bangunan tersendiri,
dilengkapi dengan fasilitas pendukung terutama Instalasi Listrik dan Sistem
Pencegahan Kebakaran.

Lebih lanjut, PT. RAPP juga telah mempekerjakan kurang lebih 5.000
tenaga kerja serta ditunjang dengan mesin produksi, peralatan dan teknologi
yang tinggi dengan karakteristik potensi bahaya yang cukup tinggi. Maka dari
itu, sebagai perusahaan pulp dan kertas berskala dunia, sudah seharusnya PT.
9

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
RAPP menerapkan syarat-syarat K3 di lingkungan kerja. Salah satu bentuk
kontribusi untuk menyukseskan program Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2015,
PT. RAPP telah ikut menandatangani komitmen bersama untuk mencanangkan
PT. RAPP berbudaya K3 dari tahun 2014.

BAB II
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

10

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
2.1 Pemeriksaan dan pengujian pada Instalasi Listrik Transmisi dan
Distribusi.

1. Mempersiapkan dokumen/cek list Riksa dan Uji instalasi listrik.

a. Ceklist Riksa Uji K3 Transmisi

b. Ceklist Riksa Uji K3 Distribusi

2. Mempersiapkan dokumen/berkas-berkas yang berkaitan dengan instalasi


listrik.

3. Membuat izin kerja / permit.

4. Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen instalasi listrik.

5. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian di unit instalasi listrik.

6. Pengumpulan data dan foto terkait instalasi Transmisi dan Distribusi.

7. Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian.

8. Kesimpulan.

2.2 Pemeriksaan dan Pengujian Transformer Transmisi/Distribusi

2.2.1 Pendinginan Transformer

Trafo bisa menjadi salah satu sumber panas yang dapat memicu
kebakaran, untuk itu trafo harus mempunyai ventilasi yang cukup agar dapat
mencegah suhu transformator melampaui batas aman. Adapun tipe
pendinginan dengan menggunakan oil antara lain :

a. ONAN (Oil Natural Air Natural)


b. ONAF (Oil Natural Air Forced)
c. OFAF (Oil Forced Air Forced)
d. ONWF (Oil Natural Water Forced)
e. OFWF (Oil Forced Water Forced)

2.2.1.1 Berikut ini adalah Trafo Transmisi 11kV/150kV yang menjadi bahan
riksa uji.
11

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Gambar 2.1 Name Plate Trasformer Transmisi

Data Name plate Trafo :

a. Nama pabrik, tempat dan pembuatan : EBG


b. Jenis dan No. Seri : DOR 150 000/130 E dan 153 517
c.Kapasitas / Daya / Frequency : 78400/140000 KVA 50Hz
12

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
d. Primary Voltage / Secondary Voltage :157500V/11000V
e.Primary Current / Secondary Current : 287/513A 4115/7348A
f. Vector Group : Ynd11
g. Impedance : 13,06 12,32 11,73 %
h.Insulation level / Kelas Isolasi : LI125 AC50
i. Cooling system : ONAN / ONAF
2.2.1.2 Berikut data trafo Disribusi 20kV/6.6kV yang menjadi bahan riksa uji

Gambar 2.2 Name Plate Trasformer Distribusi

Data Name Plate Trafo :

a. Nama pabrik, tempat dan pembuatan : EBG


b. Jenis dan No. Seri : DO 12 500/20
c. Kapasitas / Daya / Frequency : 12500/12500 KVA 50Hz
d. Primary Voltage / Secondary Voltage : 20000/6900 KVA 50Hz
e. Primary Current / Secondary Current : 361A/1046A
13

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
f. Vector Group : Dyn11
g. Impedance : 7,92 7,97 8,07 %
h.Insulation level / Kelas Isolasi : LI125 AC50
i. Cooling system : ONAN

Gambar 2.3 IEC 60076-1 year 1999/2000 page 49

Vector Group sering juga di sebut sebagai Jam Trafo, karena menggunakan
pedoman angka-angka pada Jam. Satu putaran = 360 0, Berarti setiap satu
angka = 300.

Gambar 2.4 Jam Trafo

14

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Trafo transmisi Vector Group YNd11 artinya trafo tegangan tinggi
dihubung Star (Y) dan kawat netral, sedangkan tegangan rendahnya dihubung
secara Delta (d) dengan pergeseran sudut fasa leading 300.

Trafo Distribusi Vector Group Dyn11 artinya trafo tegangan tinggi


dihubung secara Delta (D), sedangkan tegangan rendahnya dihubung secara
Star (Y) dengan kawat netral dan pergeseran sudut fasa sebesar leading 30 0.

2.2.2. Penempatan diluar jangkauan

Pagar pengaman pada bagian-bagian bertegangan yang kemungkinan bisa


tersentuh manusia secara tidak sengaja, dipasang peralatan interlock (bila
perlu). Berdasarkan PUIL 2011 hal 136 & 137 jarak akses simultan berjarak
lebih dari 2,50 m artinya jarak antara pagar dan Trafo minimal 2,50 m. Ruang
kerja listrik yang berada di udara terbuka, harus dikelilingi seluruhnya dengan
pagar yang baik dan tepat, dengan tinggi minimum 2 m diatas tanah, atau
dapat juga ditempuh cara lain asalkan cukup terjamin bahwa orang yang tidak
berwenang tidak bisa masuk (PUIL 2011 8.2.1.6 hal.548).

Bagian bervoltase dan tidak terlindung harus tetap berjarak sekurang


kurangnya 1 meter, ditambah 1 cm untuk setiap KV voltasenya, diukur secara
proyeksi mendatar sampai pagar atau penghalang lain, seperti yang dimaksud
dalam (PUIL 2011 8.2.1.6 Hal. 548).

Gambar 2.5 Pagar pengaman Trafo Transmisi dan Distribusi

15

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Hasil analisa dan pengamatan dilapangan, semua Trafo diberi pagar pengaman
dengan tinggi lebih dari 2 meter dan jarak pagar dengan trafo lebih dari 2.5
meter sesuai dengan standart pada PUIL 2011.

2.2.3 Pembumian

Pengukuran tahanan pentanahan betujuan untuk menentukan tahanan


antara besi atau plat tembaga yang di tanam dalam tanah yang digunakan
untuk melindungi peralatan listrik terhadap gangguan petir dan hubung
singkat. Dengan demikian, plat tersebut harus di tanam hingga mendapatkan
tahanan terhadap tanah yang sekecil kecilnya, untuk mengukur tahanan
pentanahan digunakan alat ukur Earth Resistant Tester.

Berdasarkan PUIL 2000 no.3.13.2.10 page 68, bahwa nilai resistan


pembumian total seluruh system tidak boleh lebih dari 5 Ohm. Untuk daerah
yang resistan jenis tanah nya sangat tinggi, resistan pembumian total seluruh
system boleh mencapai 10 Ohm.

Gambar 2.6 Hasil pengukuran Earth Resistant

16

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Hasil pengukuran pentanahan diarea Trafo Tansmisi dan Trafo distribusi,
didapat hasil sebesar 0.24 Ohm atau < 5 Ohm.

Sesuai SNI IEC 60445, bahwa warna loreng hijau – kuning hanya boleh
digunakan untuk menandai konduktor pembumian, konduktor proteksi, dan
konduktor yang menghubungkan ikatan ekuipotensial bumi.

Penggunaan warna kabel grounding di area Trafo Transmisi dan Distribusi


sudah sesuai dengan standart SNI IEC 60445.

Gambar 2.7 Foto Grounding pad area transformer transmisi dan distribusi

2.2.4 Gawai proteksi Trafo

Setiap transformator berisolasi minyak harus diproteksi dengan gawai proteksi


arus lebih secara tersendiri pada sambungan primer, dengan kemampuan atau
setelan tidak lebih dari 250 % dari arus pengenal transformator sesuai PUIL
2011 No. 510.8.1.8.1 hal 410.

17

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Gambar 2.8 Transmisi Transformator TB04 150kV/20kV
Menentukan Luas penampang KHA = arus nominal x 125 %

I nominal Primer = 513 A x 125% = 641.25 A (400mm² x 3)


I nominal Sekunder = 7345 x 125% = 9181.25 A (500mm² 11 x 4)

Menentukan Circuit Breaker (PMT) = Arus nominal x 250%

Berdasarkan PUIL tahun 2011 No. 510.8.1.8.1 hal 410.

Imax CB = 513 A x 250% = 1282.5 A

18

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Gambar 2.9 Gambar Single Line Diangram Gawai Proteksi untuk TB04 150kV/20kV
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, contact rating CB tidak boleh melebihi
dari 1282.5A. Dan setting pada Relay Proteksi tidak boleh lebih dari Arus
nominal Trafo yaitu 513A. Dan dapat dilihat dari Single Line Diagram, CB
terpasang adalah 1250A.

Gambar 2.10 Distribusi Transformator 282TE01 20kV/6900V

Menentukan Luas penampang KHA = arus nominal x 125 %

I nominal Primer = 361 A x 125% = 451.25 A (240mm² x 3)


I nominal Sekunder = 1046 x 125% = 2615 A (500mm² 3 x 3)

Actual ukuran kabel primer lebih besar dari perhitungan

Menentukan Circuit Breaker (PMT)= Arus nominal x 250%

Berdasarkan PUIL tahun 2011 No. 510.8.1.8.1 hal 410.

Imax CB = 361 A x 250% = 902.5 A

Untuk CB 282TE01 terpasang adalah 1250A, dan setting Trip untuk arus lebih
di setting sesuai dengan beban pengenal pada nameplate trafo yaitu 902.5 A.
Dan Relay Proteksi tidak boleh disetting lebih dari Arus nominal Trafo yaitu
361A. Dan dapat dilihat dari Single Line Diagram, CB terpasang adalah 1250A.

19

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Gambar 2.11 Gambar Single Line Diangram Gawai Proteksi untuk 282TE01 20kV/6.6kV

2.2.5 Insulation Test

Berdasarkan “Tabel resistans isolasi munimum” pada PUIL 2000 hal 85 bahwa
untuk tegangan diatas 500v maka resistans isolasi harus lebih dari 1 Mohm.
Lain halnya dengan NEMA MGI-Part 20, nilai minimum tahanan isolasi adalah :
(Un + 1) Mohm. Un adalah nilai voltase dalam KV.

Karena Trafo 282TE01 20kV/6.6kV dan TB04 150kV/20kV dalam keadaan


beroperasi, maka pengujian dilakukan pada Trafo spare 20KV/660V. Dengan
hasil pengukuran sebagai berikut :
R-PE :136 Mohm
S-PE : 117 Mohm
T-PE : 139 Mohm

20

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Berdasarkan NEMA MGI-Part 20 tahanan minimum insulation adalah 21 Mohm
dan pengukuran dilapangan menunjukan tahanan insulation baik karena lebih
besar dari tahanan minimum yang diijinkan.

Dielecktrik Absorption Rasio

Insulation test dilakukan dengan voltage/tegangan berdasarkan tegangan kerja


dan standard pabrikan atau pemakai sebagai panduan. Membandingkan hasil
pengukuran dengan standard akan menggambarkan kondisi coil, jika terukur
tahanan atau resistansi rendah maka harus diadakan pemeriksaan lebih telititi,
kemungkinan terjadi Ground-wall pada insulasi.

Ground-wall :

- Lapisan insolasi atau enamel kawat terbakar / rusak

- Coil motor mungkin penih kotoran, debu karbon, ada air/lembab atau

DAR adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui quality winding
akibat pengaruh lingkungan, seperti penyerapan air, pengotorran debu, dll.
DAR adalah merupakan perbandingan pengukuran Arus bocor pada
pengukuran dalam 1 menit terhadap 0.5 menit.

Hasil analisa Pengujian :

Winding primer Fasa to ground selama 1 menit:


Phase -PE :136 Mohm

Winding primer fasa to ground selama 30s

Phase-PE: 131 Mohm

Berdasarkan hasil pengukuran isolasi winding diatas,kita dapat mengetahui


nilai DAR dengan mengunakan perhitungan sebagai berikut :

DAR =

21

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Phase-PE =136/131 =1,04

Hasil Pengukuran Megger 0.30 detik

Hasil Pengukuran 1 menit

Berdasarkan buku “ Inspection Troubleshooting and Correction for Electric


Machineries page 4, pengukuran 1 menit di bagi dengan pengukuran ½ menit

< 1.1 = Poor ( sangat lembab, sangat kotor dan kontaminasi


1.1 – 1.24 = Questionable ( Lembab, kotor kontaminasi)
1.25 -1.3 = Fair (Lumayan Lembab, lumayan kotor dan kontaminasi
1.4 – 1.5 = Good ( Kering, bersih dan kotoran dan kontaminasi
>1.5 = Sangat kering, sangat bersih dari kotoran dan kontaminasi.
22

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Hasil DAR di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi winding isolation untuk
trafo spare adalah < 1.1 “POOR”.

2.3 Pemeriksaan Switchgear

Switchgear adalah panel distribusi yang mendistribusikan beban ke panel panel


yang lebih kecil kapasitasnya. Artinya, panel tegangan menengah (PTM) atau
juga disebut MVMDB ( Medium Voltage Main Distribution Board). Sedangkan
untuk tegangan rendah disebut LVMDB ( Low Voltage Main Distribution Board).

Pada pelakasanaannya banyak berlaku dilapangan istilah yang berbeda beda,


kadang ada yang menyebut distribution board, Switchgear, MCC, Panel, dsb.

Untuk switchgear yang dilakukan pemerikasaan adalah type VCB ( Vaccum


Circuit Breaker).

Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan


busur api, pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir
hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas.

Gambar 2.3.1 Tampak sisi dalam VCB

Untuk mengidentifikasi gangguan, memisahkan bagian instalasi yang terganggu


dengan bagian lain yang masih normal dan sekaligus mengamankan instalasi
dari kesusakan dan kerugian yang lebih besar, serta memberikan informasi/
23

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
tanda bahwa telah terjadi gangguan, yang pada umumnya diikuti dengan
membukanya Circuit Breaker maka di butuhkan Relay Proteksi.

Adapun syarat system proteksi antara lain :

1. Sensitive yaitu, mampu mendeteksi gangguan sekecil apapun

2. Handal yaitu, akan bekerja apabila diperlukan ( dependability) dan tidak


bekerja bila tidak diperlukan ( sequrity)

3. Selective yaitu, mampu memisahkan jaringan yang terganggu.

Dalam hal ini, relay proteksi yang dipakai untuk sebagai bahan riksa adalah
Siemens SIPROTECT 7SJ80.

Gambar 2.3.2 Relay Proteksi SIPROTECT 7SJ80

PUIL 2011 9.4.4 menyarankan untuk memasang gambar instalasi (single line
diagram) Sehingga memudahkan pada saat Operasi & Pemeliharaan..

Hasil pemeriksaan, gambar Single Line Diagram ditempel pada panel untuk
mempermudah kegiatan pemeliharaan.

Gambar 2.3.4 Single Line Diagram


24

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
2.4 Pencahayaan

Penerangan suatu ruangan harus mempertimbangkan beberapa faktor antara


lain intensitas penerangan saat digunakan untuk bekerja, intensitas cahaya
penerangan untuk MCC termasuk area kerja sedang. Berdasar standart SNI 03-
6575-2001 adalah 200 – 500 Lux.

Gambar 2.4.1 Hasil Pengukuran Lux diarea MCC,


menggunakan Aplikasi Lux meter pada HP Android

Dimana,
F = Total Flux Cahaya = 22 x 1700 lumen
= 37.400 lumen
A = Luas Permukaan Bidang
A = 12m x 10 m
A = 120 m2

Maka

Hasil pengukuran nilai pencahayaan di ruangan MCC adalah 318 Lux, ini
membuktikan pencahayaan ruangan MCC sesuai dengan standard SNI 03-
6575-2001.

25

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Gambar 2.4.2 Tabel Fungsi Ruang dan tingkat cayaha SNI 03-6575-2001

2.5 Pemasangan rambu bahaya dan papan pemberitahuan

PUIL 2011 9.4.5 & 9.5.5 mewajibkan pemberian tanda rambu berbahaya dan
papan pemberitahuan pada area berbahaya. Selain itu untuk ruangan –
ruangan area kerja berbahaya harus juga dilengkapi kotak perlengkapan
pertolongan pertama pada kecelakan (PPPK). Setiap area berbahaya terutama
yang berkaitan dengan bahaya dilistrik di PT. RPE dilengkapi dengan rambu
bahaya dan kotak PPPK.

Gambar. 2.5.1 Kotak P3K di Area MCC

Gambar. 2.5.2 Warning Sign Danger di Area Transformer


26

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
BAB III.
CHECKLIST RIKSA UJI
F-02 TM

CHECKLIST RIKSA UJI K3 TRANSMISI

A. TRAFO TENAGA / DAYA


NO OBYEK HASIL NILAI METODE
RUJUKAN
1. Name Plate j. Nama pabrik, tempat dan Sesuai/tidak Manufacture Penilaian
pembuatan sesuai Standar dan
EBG SNI
k. Jenis dan No. Seri
DOR 150 000/130 E dan
153 517
l. Kapasitas / Daya / Frequency
78400/140000 KVA 50Hz
m. Primary Voltage /
Secondary Voltage
157500V/11000V
n. Primary Current / Secondary
Current
287/513A 4115/7348A
o. Vector Group
Ynd11
p. Impedance
13,06 12,32 11,73 %
q. Insulation level / Kelas Isolasi
LI125 AC50
r. Cooling system
s. ONAN / ONAF
2. Bushing a. Memeriksa kebersihan body Baik / Tidak Manufacture Penilaian
bushing baik Standar
b. Memeriksa fisik body yang
berkarat/gompal
c. Memeriksa kekencangan mur
baut klem terminal utama
d. Memeriksa kebocoran gasket
e. Memeriksa kesesuaian Spark
gap bushing primer
f. Memeriksa kesesuaian Spark
gap bushing skunder
3. Sistem a. Memeriksa kebersihan sirip- Baik / Tidak Manufacture Penilaian
pendingin sirip radiator baik Standar
b. Memeriksa kebocoran minyak
trafo
c. Memeriksa level minyak trafo
d. Memeriksa kondisi minyak
trafo
e. Pengujian/pengetesan
tegangan tembus minyak trafo

27

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
4. Alat a. Memeriksa level konservator Baik / Tidak Manufacture Penilaian
Pernafasan main tank baik Standar
(Breather) b. Memeriksa level konservator
Biru/Ungu
tap canger
c. Memeriksa wana silica gel
5. Sistem a. Memeriksa kekencangan mur
Kontrol dan baut terminal kontrol
Proteksi b. Memeriksa kondisi Elemen
pemanas Baik / Tidak Manufacture Penilaian
5.1. Panel c. Memeriksa kebersihan baik Standar
Kontrol kontaktor
d. Memeriksa kebersihan limit
switch
e. Memeriksa sumber tegangan
AC/DC

a. Memeriksa kebersihan
5.2. Relay Penilaian
terminal
Bucholz b. Memeriksa kondisi seal Baik / Tidak Manufacture
baik Standar

Penilaian
a. Memeriksa kebersihan Manufacture
5.3. Relay
terminal Standar dan
Jansen Baik / Tidak
b. Memeriksa kondisi seal SNI
baik

Manufacture Penilaian
Baik / Tidak
5.4. Relay a. Memeriksa kebersihan Standar
baik
Sudden terminal
pressure b. Memeriksa kondisi seal
c. Memeriksa kebersihan thermo
couple
d. Memeriksa kabel-kabel kontrol
dan pipa-pipa kapiler
6. OLTC a. Memeriksa kesesuaian Baik / Tidak Manufacture Penilaian
indikator posisi tap baik Standar
b. Memeriksa pelumasan gigi
penggerak
c. Memeriksa kebersihan
kontaktor
d. Memeriksa kebersihan limit
switch
e. Memeriksa kesesuaian sumber
tegangan AC/DC
f. Menguji posisi lokal dan
remote
g. Memeriksa kondisi minyak
diverter switch OLTC
7. Sistem a. Memeriksa kawat pentanahan Baik / Tidak Manufacture Penilaian
Grounding pada titik netral primer / baik Standar dan
skunder PUIL 2000

28

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
b. Memeriksa kawat pentanahan No.3.1.3.2.1
pada body/enclousure/BKT 0 Hal. 68
trafo
c. Memeriksa kawat pentanahan
pada BKE (Bagian konduktif
ekstra)
d. Memeriksa kekencangan mur
baut terminal pentanahan
e. Mengukur/menguji nilai
pentanahan
8. Maintank a. Memeriksa kebersihan body Baik / Tidak Manufacture Penilaian
dan bushing baik Standar
b. Memeriksa karat/gompal fisik
body
c. Memeriksa kondisi gasket
9. Kontruksi/ a. Memeriksa kondisi konstruksi Baik / Tidak Manufacture Penilaian
strukutur bangunan, pondasi dan baut baik Standar dan
mekanik pengikat PUIL 2011
b. Memeriksa kebersihan 510.8.1.7 hal
lingkungan gardu 410
c. Memeriksa sirkulasi udara
d. Memeriksa penerangan
e. Memeriksa pembatas/halang
rintang
f. Memeriksa Tanda Peringatan
10. Fire a. Memeriksa tekanan gas N2 Baik / Tidak Manufacture Penilaian
protection b. Memeriksa alarm kebakaran baik Standar dan
c. Memeriksa sensor detector
d. Memeriksa APAR PUIL 2011
2.11 hal 78
11. Belitan a. Pengujian Tahanan Isolasi (TI) ................ Ω IEEE P43- Pengukuran
Trafo Phasa-Phasa, Phasa-Netral, 2000:
Phasa-PE
100 MΩ
b. Pengujian Dielectric of Ratio
..................
(DAR) dan Polaritas Index
IEEE:
Phasa-Phasa, Phasa-Netral, Pengukuran
Phasa-PE DAR : < 1,6

c. Pengujian Hi-Pot Test Phasa- PI : ≤ 2


Phasa, Phasa-Netral, Phasa-
...................
PE
V IEEE 400.2,
Pengukuran
NEMA,
VDE530
d. Pengujian Tangen Delta Test
Phasa-Phasa, Phasa-Netral,
Phasa-PE ....................
ANSI C
%
57.12.90 Pengukuran
NETA 100.3,
e. Partial Discharge Test
SPLN

............... HVM, B2
pC Electronic

29

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
GmbH Pengukuran

NOTE :

Pengujian Belitan Trafo tidak


bisa dilakukan, dikarenakan
kondisi trafo Transmisi dalam
keadaan ONLINE

B. PERLENGKAPAN LISTRIK PADA GARDU INDUK


NO OBYEK HASIL NILAI METODA
RUJUKAN
1. PMT Pemeriksaan Visual : Sesuai/Tidak Manufacture Penilaian
(Pemutus sesuai Std.
a. Memeriksa papan nama
Tenaga)
pemasangan
b. Memeriksa Bushing
c. Memeriksa Terminal Tangki
d. Memeriksa Katup-katup
e. Memeriksa kontak pemisah
f. Memeriksa relay
g. Memeriksa panel kontrol
lokal
h. Memeriksa kawat
pentanahan

Pengujian / Pengukuran :
a. Pengukuran tahanan isolasi
b. Pengukuran tahanan kontak Manufacture
c. Pemeriksaan kerja dari lokal Std.
secara mekanis dan elektris Sesuai/Tidak
d. Pengukuran interlok Pengetesan
sesuai
mekanis dan elektris
e. Pengukuran fungsi kontak
bantu
f. Pengukuran indikasi buka /
tutup
g. Pengujian tegangan tinggi

NOTE :
Pengetesan / pengukuran
PMT tidak bias dilakukan
dikarenakan kondisi PMT
dalam keadaan ONLINE

2. PMS Pemeriksaan Visual : Sesuai/Tidak Manufacture Penilaian


(Pemisah
30

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
) a. Memeriksa papan nama sesuai Std.
pemasangan
b. Memeriksa Bushing
c. Memeriksa Terminal Tangki
d. Memeriksa Katup-katup
e. Memeriksa kontak pemisah
f. Memeriksa relay
g. Memeriksa panel kontrol
lokal
h. Memeriksa kawat
pentanahan

Pengujian / Pengukuran :
a. Pengukuran tahanan isolasi
b. Pengukuran tahanan kontak Manufacture
c. Pemeriksaan kerja dari lokal Std.
secara mekanis dan elektris
d. Pengukuran interlock Sesuai/Tidak Pengetesan
mekanis & elektris sesuai
e. Pengukuran fungsi kontak
bantu
f. Pengukuran indikasi buka /
tutup
g. Pengujian tegangan tinggi

NOTE :
Pengetesan / pengukuran
PMS tidak bisa dilakukan
dikarenakan kondisi PMT
dalam keadaan ONLINE

3. Trafo Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


Arus Std.
a. Memeriksa papan nama
pemasangan
b. Memeriksa Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan

Pengujian / Pengukuran :
a. Pemeriksaan rasio Manufacture
Sesuai/Tidak Std. Pengetesan
b. Pemeriksaan polaritas
c. Pengukuran tahanan searah sesuai
d. Pengukuran tahanan isolasi
e. Pengujian tegangan tinggi

NOTE:
Pengetesan / pengukuran
Trafo Arus tidak bisa
dilakukan dikarenakan
kondisi dalam keadaan
ONLINE

4. Trafo Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


31

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Tegangan Std.
a. Memeriksa papan nama
pemasangan
b. Memeriksa Bushing
c. Memeriksa kawat
pentanahan
Pengujian / Pengukuran :
a. Pemeriksaan rasio
b. Pemeriksaan polaritas
c. Pengujian tegangan tinggi
Manufacture
Std.
NOTE:
Sesuai/Tidak
Pengetesan / pengukuran sesuai
Pengetesan
Trafo Arus tidak bisa
dilakukan dikarenakan
kondisi dalam keadaan
ONLINE

5. Arrester Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


a. Memeriksa papan nama Std.
pemasangan
b. Memeriksa Bushing
c. Memeriksa kawat OK
pentanahan

6. Relay a. Pemeriksaan visual pada Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


Proteksi OCR, differnsial relay, REF, Std.
GFR, UVR, OVR dll
b. Pengetesan pada OCR,
differnsial relay, REF, GFR,
UVR, OVR dll
Manufacture
Berfungsi/Tidak Std. Pengetesan
NOTE:
berfungsi
Pengetesan pada Relay
Proteksi tidak dapat
dilakukan dikarenakan
kondisi dalam keadaan
ONLINE

7 Meter a. Pemeriksaan visual dan Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


unjuk kerja pada Ampere Std.
meter, Volt meter, Watt
PUIL 2000
meter, VAR meter, KWH
meter, Cos phi meter dan Bab
Frequency meter 8.22.6.3.5 hal
396
b. Pemeriksaan indikator
phasa Manufacture
Berfungsi/Tidak Pengetesan
Std.
berfungsi

32

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
NOTE: PUIL 2000
Pengetesan pada indicator Bab
phasa tidak dapat dilakukan 8.22.6.3.4 hal
dikarenakan kondisi dalam 396
keadaan ONLINE

C. JARINGAN TRANSMISI SUTET DAN SUTT


NO OBYEK HASIL NILAI METODE
RUJUKAN
1. Tower Ground Patrol : Sesuai/Tidak SNI /SPLN Penilaian
dan sesuai
a. Kawat penghantar
Jaringa b. Ground wire
n c. Ruang bebas (Right of Way/ROW)
d. Tower dan halamannya
e. Lingkungan dan
aktifitas masyarakat sekitarnya

Climb up Inspection :
a. Besi Tower dan kelengkapannya
b. Kawat penghantar sekitar tower
c. Ground wire sekitar tower
d. Klem pemegang kawat SNI /SPLN
dan asesorisnya Sesuai/Tidak
Penilaian
e. Isolator dan asesorisnya sesuai
f. Benda asing yang terdapat pada
tower, isolator dan kawat.

2. Sistem a. Pemeriksaan dan pengukuran .......... Ω SNI : 5 Ω Pengukuran


Proteksi pentanahan tower
b. Pemeriksaan jaring-jaring
pengaman Sesuai/Tidak SNI Penilaian
c. Pemeriksaan bola-bola pengaman sesuai
(ballistor)

Dievaluasi oleh : Diperiksa /Diuji oleh


Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Ahli K3 Spesialis Listrik
Listrik, Elevator dan Eskalator

33

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
------------------------------

SKP………………

F-03 DS

CHECKLIST RIKSA UJI K3 DISTRIBUSI

D. TRAFO DISTRIBUSI
NO OBYEK HASIL NILAI METODA
RUJUKAN
1. Name t. Nama pabrik, tempat dan Sesuai/tidak sesuai Manufacture Penilaian
Plate pembuatan Standar
EBG
u. Jenis dan No. Seri
DO 12 500/20
v.Kapasitas / Daya / Frequency
12500/12500 KVA 50Hz
w. Primary Voltage / Secondary
Voltage
20000/6900 Volt
x. Primary Current / Secondary
Current
361A/1046A
y. Vector Group
Dyn11
z. Impedance
7,92 7,97 8,07 %
aa. Insulation level / Kelas
Isolasi
LI125 AC50
bb. Cooling system
ONAN
2. Bushing g. Memeriksa kebersihan body Baik / Tidak baik Manufacture Penilaian
bushing Standar
h. Memeriksa fisik body yang
berkarat/gompal
i. Memeriksa kekencangan mur
baut klem terminal utama
j. Memeriksa kebocoran gasket

34

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
k. Memeriksa kesesuaian Spark
gap bushing primer
l. Memeriksa kesesuaian Spark
gap bushing skunder
3. Sistem f. Memeriksa kebersihan sirip-sirip Baik / Tidak baik Manufacture Penilaian
pendingin radiator Standar
g. Memeriksa kebocoran minyak
trafo
h. Memeriksa level minyak trafo
i. Memeriksa kondisi minyak trafo
4. Alat d. Memeriksa level konservator Baik / Tidak baik Manufacture Penilaian
Pernafasan main tank Standar dan SNI
(Breather) e. Memeriksa level konservator tap
canger
f. Memeriksa wana silica gel

Biru/Ungu

5. Sistem
Kontrol dan
a. Memeriksa kekencangan mur
Proteksi
baut terminal kontrol
5.1. Panel b. Memeriksa kebersihan kontaktor
c. Memeriksa kebersihan limit Baik / Tidak baik Manufacture Penilaian
Kontrol
switch Standar
d. Memeriksa sumber tegangan
AC/DC

c. Memeriksa kebersihan terminal


d. Memeriksa kondisi seal

5.2. Relay
Bucholz c. Memeriksa kebersihan terminal Manufacture
Baik / Tidak baik Penilaian
d. Memeriksa kondisi seal Standar

e. Memeriksa kebersihan terminal


5.3. Relay f. Memeriksa kondisi seal
g. Memeriksa kebersihan thermo Manufacture
Jansen
couple Baik / Tidak baik Standar dan SNI Penilaian
h. Memeriksa kabel-kabel kontrol
dan pipa-pipa kapiler
5.4. Relay
Sudden Manufacture
pressur Baik / Tidak baik Standar Penilaian
e

6. OLTC h. Memeriksa kesesuaian indikator Baik / Tidak baik Manufacture Penilaian


posisi tap Standar
i. Memeriksa pelumasan gigi
penggerak
35

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
j. Memeriksa kebersihan kontaktor
k. Memeriksa kebersihan limit
switch
l. Memeriksa kesesuaian sumber
tegangan AC/DC
m. Menguji posisi lokal dan remote
n. Memeriksa kondisi minyak
diverter switch OLTC
7. Sistem f. Memeriksa kawat pentanahan Baik / Tidak baik Manufacture Penilaian
Grounding pada titik netral primer / skunder Standar
g. Memeriksa kawat pentanahan
PUIL 2000
pada body/enclousure/BKT trafo
h. Memeriksa kawat pentanahan No.3.1.3.2.10
pada Arrester ahl 68
i. Memeriksa kawat pentanahan
pada BKE (Bagian konduktif
ekstra)
j. Memeriksa kekencangan mur
baut terminal pentanahan
k. Mengukur/menguji nilai
pentanahan
8. Maintank d. Memeriksa kebersihan body dan Baik / Tidak baik Manufacture Penilaian
bushing Standar
e. Memeriksa karat/gompal fisik
body
f. Memeriksa kondisi gasket
9. Kontruksi/ g. Memeriksa kondisi konstruksi Baik / Tidak baik Manufacture Penilaian
struktur bangunan, pondasi dan baut Standar
mekanik pengikat
PUIL 2011
h. Memeriksa kebersihan
510.8.1.7 hal
lingkungan gardu
i. Memeriksa sirkulasi udara 410
j. Memeriksa penerangan
k. Memeriksa pembatas/halang
rintang
l. Memeriksa Tanda Peringatan
10. Fire e. Memeriksa tekanan gas N2 Baik / Tidak baik Manufacture Penilaian
protection f. Memeriksa alarm kebakaran Standar
g. Memeriksa sensor detector
h. Memeriksa APAR PUIL 2011 2.11
hal 78
11. Bagian a. Pengukuran Arus Phasa R (Ir) 764 A Manufacture Pengukuran
Skunder b. Pengukuran Arus Phasa S (Is) Std.
c. Pengukuran Arus Phasa T (Ir) .753 A Pengukuran
Trafo d. Pengukuran Arus Penghantar Manufacture
Pengukuran
Netral (In) Std.
e. Pengukuran Arus Penghantar 764 A Pengukuran
Manufacture
PE (Ipe)
f. Perhitungan prosentase Std.
pemakaian trafo ................... A Manufacture Pengukuran
g. Perhitungan prosentase
Std.
keseimbangan beban
h. Pengujian Tahanan Isolasi (TI) ................... A Perhitungan
Phasa-Phasa, Phasa-Netral,
Manufacture
Phasa-PE
Std.

36

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
................... % Perhitungan

80 %

................... % Pengukuran

8%

................... Ω

PUIL 2011:

2000 Ω / Volt +
I MΩ

12. Belitan f. Pengujian Tahanan Isolasi (TI) IEEE P43- Pengukuran


Trafo Phasa-Phasa, Phasa-Netral, 2000:
Phasa-PE
100 MΩ
g. Pengujian Dielectric of Ratio
DAR : < 1.04
(DAR) dan Polaritas Index
Phasa-Phasa, Phasa-Netral, ..................
Phasa-PE

h. Pengujian Hi-Pot Test Phasa-


Phasa, Phasa-Netral, Phasa-
PE

i. Pengujian Tangen Delta Test


................... V Pengukuran
Phasa-Phasa, Phasa-Netral,
IEEE:
Phasa-PE Poor
DAR : < 1,6

j. Partial Discharge Test PI : ≤ 2


.................... %

Pengukuran
IEEE 400.2,
NEMA,
............... pC VDE530
Pengukuran

ANSI C
57.12.90

NETA 100.3,
SPLN
Pengukuran
HVM, B2
Electronic
GmbH
E. Panel Kubikel TM / Switchgear

37

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
N
OBYEK NILAI METODA
o HASIL
RUJUKAN

A. Spesifikasi Switchgear
1 Rated Voltage / Frequency Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian
Std.
24kV

2 Rated power freq withstand voltage Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian


Std.
f50/60 Hz

3 Rated impulse withstand voltage Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian


Std.
125kA

4 Symmetrical breaking current Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian


Std.
25kA

5 Degree of protection Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian


Std.
IP46

B. Pemeriksaan visual tampakluar Switchgear


1 Lampuindikator pada Panel Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian
Std.

PUIL 2011
511.6.2.1 hal
444

2 Alat ukur atau metering berupa Ampere Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian
Meter, Volt Meter Watt meter, VAR meter, Std.
KWH meter, Cos phi meter dan Frequency
PUIL 2011
meterpada panel
511.6.2.1 hal
444
3 Nama/label Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian
dannamaperusahaaninstalatirpadapintu Std.
panel

4 Tanda bahaya pada pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


Std.

PUIL 2011 9.4.5


hal 628

38

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
N
OBYEK NILAI METODA
o HASIL
RUJUKAN

5 Selector Switch dan kunci pintu panel Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian
Std.

C. Pemeriksaan visual tampak dalamSwitchgear


1 Gambar single line diagram dan kartu Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian
Std.
Riwayat perawatan
PUIL 2011
21.2.3.c hal 46

2 Kabel bonding untuk pengaman sentuh Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


tidak langsung Std.

3 Labeling Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


Std.

PUIL 2011
510.16.1.3 hal
428
4 Kode warna kabel Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian
Std.

PUIL 2011 Am.1


2013
no.5210.1MOD
hal.19

5 Kebersihan Panel Baik/Tidak baik Manufacture Penilaian


Std.

D. Pemeriksaan visual padasistemterminasi


1 Busbar / penghantar Baik/Tidak baik Manufacture Penilaian
Std.

2 Pengaman Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian


39

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
N
OBYEK NILAI METODA
o HASIL
RUJUKAN
Std.

3 Sepatu kabel Baik/Tidak baik Manufacture Penilaian


Std.

4 Sistempembumiaan Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian


Std.

5 Jarak busbar to busbar Sesuai/Tidak sesuai Manufacture Penilaian


Std.

NOTE: Pemeriksaan visual pada terminasi tidak dapat dilakukan dikarenakan SWGR dalam keadaan
Online
E. Pemeriksaan visual Daerah Kerja
1. Jarak bagian depan Sesuai/Tidak sesuai SNI : 75 cm Pengukuran
PUIL 2011
511.2.2 hal 434
2. Jarak bagian samping Sesuai/Tidak sesuai SNI: 150 cm Pengukuran
PUIL 2011
511.2.2 hal 434
3. Jarak bagian belakang Sesuai/Tidak sesuai 150 cm Pengukuran
PUIL 2011
511.2.2 hal 434
4. Bebas buka pintu panel Sesuai/Tidak sesuai 300 cm Pengukuran
5. Pencahayaan Sesuai/Tidak sesuai 318 Lux Pengukuran
SNI 03-6575-
2001 tabel 4.1.2
hal .5
6. Barang-barang yang tidak terpakai Sesuai/Tidak sesuai SNI Penilaian

F. PERLENGKAPAN LISTRIK PADAKUBIKEL TMSWITCHGEAR


NO OBYEK HASIL NILAI METODA
RUJUKAN
1. PMT Pemeriksaan Visual : Sesuai/Tidak Manufacture Penilaian
(Pemutus sesuai Std.
i. Memeriksa label
40

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Tenaga) j. Memeriksa kontak pemisah
k. Memeriksa relay
Dan l. Memeriksa kawat pentanahan
PMB (LBS)
Pengujian / Pengukuran :
h. Pengukuran tahanan isolasi
i. Pemeriksaan kerja dari lokal secara Manufacture
Sesuai/Tidak
mekanis dan elektris Std.
sesuai
j. Pengukuran interlok mekanis dan Pengetesan
elektris
k. Pengukuran indikasi buka / tutup

NOTE:
Pengetesan pada PMT tidak dapat
dilakukan dikarenakan kondisi
dalam keadaan ONLINE

2. PMS Pemeriksaan Visual : Sesuai/Tidak Manufacture Penilaian


(Pemisah) sesuai Std.
i. Memeriksa kontak pemisah
j. Memeriksa relay
k. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran :
h. Pengukuran tahanan isolasi Manufacture
i. Pemeriksaan kerja dari lokal secara Sesuai/Tidak
Std. Pengetesan
mekanis dan elektris sesuai
j. Pengukuran interlock mekanis &
elektris

NOTE:
Pengetesan pada PMS tidak dapat
dilakukan dikarenakan kondisi
dalam keadaan ONLINE

3. Trafo Arus Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


d. Memeriksa kawat pentanahan Std.

Pengujian / Pengukuran :
f. Pemeriksaan rasio Sesuai/Tidak Manufacture Pengetesan
g. Pengukuran tahanan isolasi sesuai
Std.

NOTE:
Pengetesan pada Trafo Arus tidak
dapat dilakukan dikarenakan kondisi
dalam keadaan ONLINE

4. Trafo Pemeriksaan Visual : Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


41

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Tegangan Std.
d. Memeriksa kawat pentanahan

Pengujian / Pengukuran : Sesuai/Tidak


Manufacture
d. Pemeriksaan rasio sesuai
Std. Pengetesan
e. Pemeriksaan polaritas

NOTE:
Pengetesan pada Trafo Tegangan
tidak dapat dilakukan dikarenakan
kondisi dalam keadaan ONLINE

6. Relay c. Pemeriksaan visual pada OCR, Ada/Tidak ada Manufacture Penilaian


Proteksi differnsial relay, REF, GFR, UVR, Std.
OVR dll
d. Pengetesan pada OCR, differnsial
relay, REF, GFR, UVR, OVR dll Berfungsi/Tidak
berfungsi
Manufacture Pengetesan
NOTE:
Std.
Pengetesan pada Relay Proteksi
tidak dapat dilakukan dikarenakan
kondisi dalam keadaan ONLINE

7 Meter c. Pemeriksaan visual dan unjuk kerja Berfungsi/Tidak Manufacture Penilaian


pada Ampere meter, Volt meter, Watt berfungsi Std.
meter, VAR meter, KWH meter, Cos
phi meter dan Frequency meter
d. Pemeriksaan indikator phasa
Berfungsi/Tidak
Manufacture Penilaian
berfungsi
Std.

G. JARINGAN SUTM/SKTM dan SUTR/SKTR


NO OBYEK HASIL NILAI METODE
RUJUKAN
1. Tiang Pemeriksaan visual : Sesuai/Tidak SNI /SPLN Penilaian
dan sesuai
f. Kawat penghantar
Jaringan g. Ruang bebas (Right of Way/ROW)
h. Pentanahan
i. Jarak aman
j. Tiang dan kelengkapannya
k. Klem pemegang kawat
dan asesorisnya
l. Isolator dan asesorisnya
m. Benda asing yang terdapat pada
tower , isolator dan kawat.

42

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
2. Sistem d. Pemeriksaan dan pengukuran .......... Ω SNI : 5 Ω Pengukuran
Proteksi pentanahan tiang
e. Pemeriksaan jaring-jaring
pengaman Sesuai/Tidak SNI Penilaian
f. Pemeriksaan bola-bola pengaman sesuai
(ballistor)
g. Arrester

Mengetahui Dievaluasi oleh : Diperiksa /Diuji oleh


Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Ahli K3 Spesialis Listrik
Listrik, Elevator dan Eskalator

(................................................)

SKP…………………

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan praktek Kerja Lapangan Ahli K3 Listrik ini,


banyak pengalaman yang penulis dapatkan, penulis dapat mengetahui potensi-
potensi bahaya pada perkerjaan listrik. Selain itu penulis dapat pengetahuan
terkait standart pemeriksaan dan pengujian berdasarkan AK3 Listrik dengan
refesrensi standart seperti PUIL, IEC, IEEE, NFPA, dan standart internasional
lainnya, seperti yang dijelaskan oleh Permenaker 12 tahun 2015.

4.2 Saran

43

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper
Dari hasil pemerikasaan dan pengujian dilapangan, penulis menyarankan dan
merekomendasikan beberapa hal diantaranya:

Melakukan pemeriksaan peralatan listrik atau instalasi listrik minimal 1 tahun


sekali dan pengujian minimal 5 tahun sekali sesuai dengan Permenaker No. 12
Tahun 2015

Meningkatkan kebersihan 5S di area kerja terutama area Trafo.

Melakukan Training sertifikasi teknisi K3 Listrik bagi semua karyawan yang


bekerja di bidang listrik.

44

Laporan OJT Pembinaan Ahli K3 Listrik PT. Riau Andalan Pulp dan Paper

Anda mungkin juga menyukai