Anda di halaman 1dari 6

Metode sinkronisasi untuk generator sikron :

1. Mengontrol daya penggerak dari generator untuk mencapai sinkronisasi. Biasanya


ditandai dengan lampu indikator pada Synchroscope.
2. Mengontrol beban generator untuk mencapai sinkronisasi. Biasanya menggunakan
Electronic Load Control (ELC) system. Juga memerlukan dummy load untuk
menghasilkan sinkronisasi yang lebih halus dan akurat.
Synch Check relays

Memeriksa sinkronisasi generator dengan grid dalam batas yang ditetapkan

Relay harus dioperasikan pada setiap fasa untuk menjamin urutan fasa dari generator
sesuai dengan grid

Batasan yang ditetapkan dalam sinkronisasi

Phase angle

+/- 20 degrees

Maximum voltage difference 7%

Maximum slip frequency

0.44 %

Sinkronisasi generator induksi


Dua metode dalam sinkronisasi :

Menggunakan peralatan elektronika untuk menggerakkan generator agar mencapai


kecepatan sinkron

Menggerakkan secara mekanik sampai mencapai kecepatan sinkron

Sewaktu generator berputar pada kecepatan sinkron atau lebih, generator boleh dihubungkan
ke grid.
Arus masuk
Akan ada arus masuk yang cukup besar saat generator pertama dihubungkan. Arus ini akan
membangkitkan medan magnet pada generator. Arus ini dapat diperkecil dengan menambah
resistansi seri dalam waktu singkat setelah terhubung.

Pemilihan Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Jenis generator yang digunakan pada perencanaan PLTMH adalah :
Generator sinkron, sistem eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) dengan
menggunakan dua tumpuan bantal (two bearing)
Induction motor as Generator (IMAG) sumbu vertikal, yang umumnya digunakan
bersama turbin PAT atau turbin propeller open flume.
Spesifikasi generator adalah putaran 1500 rpm, 50 Hz, 3 fasa dengan keluaran tegangan
220V/380V. Efisiensi generator secara umum adalah :
Aplikasi < 10 kVA, efisiensi 0,7 0,8

Aplikasi 10 20 kVA, efisiensi 0,8 0,85

Aplikasi 20 - 50 kVA, efisiensi 0,85

Aplikasi 50 100 kVA, efisiensi 0,85 0,9

Aplikasi > 100 kVA, efisiensi 0,9 0,95

1) Pemilihan Generator Sinkron


Kapasitas sebuah generator dinyatakan dalam Volt-Ampere atau VA. Sebuah
generator harus memiliki kapasitas (Volt-Ampere) yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan pada saat beban maksimum. Dengan memperhatikan rugi-rugi generator
serta untuk menjamin kinerja generator maka perlu adanya faktor keamanan,
biasanya 25%. Jadi untuk memenuhi kebutuhan (beban) sebesar 100 kVA
dipergunakan generator 125 kVA. Bila akan digunakan pengontrol beban (ELC,
Electronic Load Controller) maka kapasitas daya tambahan (ekstra) sebesar 60%.
Di samping itu perlu dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya baban akibat
adanya penambahan permintaan suplai listrik.
Efisiensi generator sinkron umumnya meningkat sebanding dengan kapasitasnya,
dari 65% untuk daya 1 kVA sampai 90% untuk daya 20 kVA. Generator yang
dipakai disesuaikan dengan sistem arus bolak-balik yang dipilih, apakah sistem satu
fasa atau tiga fasa.
2) Generator Asinkron
Penggunaan generator asinkron (generator induksi) sebagai pembangkit listrik pada
PLTMH dengan kapasitas yang kecil lebih reliable (handal) dibandingkan bila
menggunakan generator sinkron. Biasanya sebagai generator asinkron digunakan
motor induksi.
Sistem IMAG (asynchronous) jika dibandingkan dengan sistem syncronouse
(generator sinkron) memiliki beberapa keunggulan yang sangat berarti untuk
proyek-proyek PLTMH, terutama dengan kapasitas sampai 30 kW. Keunggulan
utamanya antara lain :
Harga lebih murah dibandingkan generator sinkron

Motor ini memiliki konstruksi yang kuat, sederhana, handal

Di samping itu motor induksi juga memiliki effisiensi yang tinggi saat berbeban
penuh dan tidak membutuhkan perawatan yang banyak.
Produk memenuhi standar industri sehingga daya tahan lebih terjamin

Tersedia dalam beberapa ukuran mulai dari 1 kW 100 kW

Tersedia dengan tiga ukuran putaran (1000, 1500 dan 3000 rpm) sehingga lebih
mudah untuk disesuaikan dengan putaran turbin
Motor tiga fasa dapat dipasang dengan sistem satu fasa tanpa perubahan apapun
pada motor
Beberapa ketidakuntungan motor induksi sebagai generator :
1. Membutuhkan peralatan luar yaitu kapasitor untuk membangkitkan arus eksitasi.
2. Effisiensi berkurang.
3. Kehilangan magnetisasi sisa dalam hubung singkat atau beban lebih akan mengakibatkan
kehilangan kapasitas start sendiri.
4. Karakteristik perubahan daya sangat sensitif terhadap tegangan, sehingga bisa mengganggu
kontinutas pelayanan daya listrik dari generator induksi tersebut.

Motor induksi tiga phasa dapat dioperasikan sebagai generator satu phasa maupun tiga phasa.
Motor induksi merupakan motor yang banyak digunakan baik di industri rumah tangga maupun
industri skala besar. Hal ini dikarenakan konstruksi motor induksi yang kuat, sederhana serta
tidak membutuhkan perawatan yang sangat banyak. Motor induksi tiga phasa dapat dioperasikan
sebagai generator dengan cara memutar rotor pada kecepatan di atas kecepatan putaran
sinkronnya dan atau mesin bekerja pada slip negatip (s<0). Agar dapat berfungsi sebagai
generator maka motor ini memerlukan kapasitor untuk membangkitkan arus eksitasi. Fungsi
pemasangan kapasitor pada Motor Induksi Sebagai Generator (MISG) beroperasi sendiri
adalah untuk menyediakan daya reaktif. Kecepatan putar rotor tidak sama dengan kecepatan
medan putar, putaran rotor harus lebih cepat daripada kecepatan medan putarnya sehingga
menghasilkan slip negative.
Salah satu kelemahan utama generator induksi adalah tegangan keluaran yang sangat
terpengaruh beban, oleh karena itu maka diperlukan suatu pengaturan tegangan sehingga
perubahan tegangan tidak sampai mengganggu kontinuitas penyaluran daya oleh Motor Induksi
Sebagai Generator (MISG) tersebut.
Karakteristik Generator Induksi (IMAG)

Motor induksi umumnya berputar dengan kecepatan konstan mendekati kecepatan


sinkronnya. Perubahan beban pada motor induksi mempengaruhi putaran motor
induksi. Akibatnya akan terjadi perubahan frekuensi yang menimbulkan tenaga
listrik. Pada generator induksi (IMAG) tegangan akan turun dengan cepat pada saat
beban bertambah, sehingga perlu adanya pengaturan tegangan dan putaran. Saat ini
untuk instalasi mikrohidro, dengan menggunakan motor induksi sebagai generator,
tersedia sistem pengaturan IGC (Induction Generator Controller). Pada saat motor
induksi digunakan sebagai generator, tegangan yang dihasilkan umumnya 10%
lebih rendah dari tegangan yang diperlukan untuk mengoperasikannya sebagai
motor listrik dengan frekuensi yang sama.
2.1. Sistem Kontrol
Frekuensi dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator dipengaruhi oleh kecepatan
putar generator. Perubahan kecepatan putar generator akan menimbulkan perubahan frekuensi
dan tegangan listrik. Pada batas-batas tertentu perubahan tersebut tidak membahayakan.
Tujuan pengontrolan pada PLTMH adalah untuk menjaga sistem elektrik dan mesin agar
selalu berada pada daerah kerja yang diperbolehkan. Semua peralatan listrik didesain untuk
beroperasi pada frekuensi dan tegangan tertentu. Bila beroperasi pada frekuensi dan tegangan
yang berbeda dapat mengakibatkan peralatan listrik cepat rusak. Misalnya : pada malam hari
90% rumah mematikan lampu, maka beban mikrohidro menjadi turun. Hal ini akan
mengakibatkan roda gerak berputar lebih cepat (run away speed). Akibatnya frekuensi listrik
akan naik dan bila terlalu tinggi akan merusak alat-alat elektronik yang digunakan di rumahrumah.
Sistem pengontrolan pada mikrohidro meliputi :
a.
Pengontrolan aliran air yang memasuki turbin
b. Pengontrolan beban / daya listrik.
Mekanisme pengontrolannya dapat berlangsung secara manual, otomatis atau semi
otomatis. Sistem pengaturan yang banyak dipakai pada PLTMH adalah sistem kontrol semi
otomatis (load controller) yang relatif murah dibandingkan dengan sistem kontrol otomatis.
Bagian utama dari sistem kontrol ini terdari dari panel kontrol dan ballast load. Prinsip
pengaturannya adalah menyeimbangkan antara daya yang dihasilkan oleh generator dengan
beban (daya) konsumen. Pada saat beban konsumen berkurang, kelebihan daya yang dihasilkan
generator akan dipindahkan ke ballast load sehingga beban total pada generator tidak berubah.
Beberapa system pada PLTMH yang banyak digunakan adalah :
a. Instalasi PLTMH dengan kapasitas daya kurang dari 1 kW, sistem pengaturan/kontrol
dapat dilakukan secara manual.
b. IGC (Induction Generator Controller), sistem pengaturan beban untuk menggunakan
motor induksi sebagai generator (IMAG). Sistem ini dapat digunakan untuk kapasitas
daya kurang dari 50 kW.

c. ELC (Electronic Load Controller), sistem pengaturan beban untuk generator sinkron
umumnya digunakan untuk kapasitas daya diatas 50 kW.
d. DTC System (Digital Turbin Control System), sistem pengaturan turbin secara otomatis
sehingga memungkinkan untuk dihubungkan dengan jaringan PLN.
Sistem kontrol tersebut khususnya IGC dan ELC telah dapat difabrikasi secara lokal dan
terbukti handal pada penggunaan di banyak PLTMH. Sistem kontrol ini terintegrasi pada panel
kontrol (switch gear). Fasilitas operasi panel kontrol minimal terdiri dari :
a. Kontrol start/stop, baik otomatis, semi otomatis maupun manual
b. Stop/berhenti secara otomatis
c. Trip stop (berhenti pada keadaan gangguan : over under voltage, over under frequency
d. Emergency shut down, bila terjadi gangguan listrik (misal arus lebih).
4.2.1. Generator Sinkron
Generator sinkron bekerja pada kecepatan yang berubah-ubah. Untuk dapat menjaga agar
kecepatan generator tetap, digunakan speed governor elektronik. Generator jenis ini dapat
digunakan secara langsung dan tidak membutuhkan jaringan listrik lain sebagai penggerak awal.
Sangat cocok digunakan di desa terpencil dengan sistem isolasi (Modak, 2002).
4.2.2 Generator Induksi
Pada generator jenis induksi tidak diperlukan sistem pengaturan tegangan dan kecepatan. Namun
demikian, jenis generator ini tidak dapat bekerja sendiri karena memerlukan suatu sistem
jaringan listrik sebagai penggerak awal (Modak, 2002). Generator jenis ini lebih cocok
digunakan untuk daerah yang telah dilalui jaringan listrik (Grid System).
Batasan umum generator untuk mini-mikrohidro power (Modak, 2002) adalah :
Output : 50 kVA to 6250 kVA
Voltage : 415, 3300, 6600, dan 11000 Volt
Speed : 375 750 RPM

Roberts, David. Grid Connection of Embedded Generators. Dulas Ltd, UK


Integrated Microhydro Development And Application Program (IMIDAP). Buku Pedoman Studi
Kelayakan Mekanikal Elektrikal Pembangunan PLTMH. Kerja sama antara Direktorat
Jenderal Listrik Dan Pemanfaatan Energi (DJLPE) dan United Nations Development
Programme (UNDP). Jakarta, Mei 2009
Komponen Dasar Dalam Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Mikrohidro oleh : Hari
Soekarno, Tri Anggono, Agus Heriansyah, Sari
Tugas Akhir Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator (Misg) Pada
Setiap Perubahan Beban oleh Rudianto Sinaga. Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Utara. Medan 2008

Anda mungkin juga menyukai