oleh:
Yusuf Setiawan
Praktisi Sertifikasi Laik Operasi Instalasi Tenaga Listrik
Aman bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari
resiko kerusakan akibat ketidaknormalan operasi dan gangguan.
Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya merupakan
AMAN kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari bahaya listrik, bahaya mekanik,
bahaya termal, dan bahaya kimia terhadap manusia dan makhluk hidup
lainnya.
Keselamatan
Ketenagalistrikan
(UU No.30 Th 2009)
1. Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang IUPTL Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang IUPTL yang
yang diterbitkan oleh Menteri; diterbitkan oleh Gubernur;
2. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik TT dan TM yang Instalasi pemanfaatan tenaga listrik TT dan TM yang
tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik tersambung pada instalasi penyediaan tenaga listrik milik
pemegang IUPTL yang diterbitkan oleh Menteri; pemegang IUPTL yang diterbitkan oleh Gubernur; dan
3. Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang Izin Instalasi penyediaan tenaga listrik milik pemegang Izin Operasi
Operasi yang diterbitkan oleh Menteri; dan yang diterbitkan oleh Gubernur.
4. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah.
2. Permohonan registrasi dilakukan secara online kepada Direktur Jenderal dengan dilengkapi:
izin usaha penyediaan tenaga listrik, izin operasi, atau perjanjian jual beli tenaga listrik antara pemegang
izin usaha penyediaan tenaga listrik dengan pemilik instalasi pemanfaatan tenaga listrik;
laporan hasil pemeriksaan dan pengujian termasuk foto pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian;
titik koordinat lokasi instalasi tenaga listrik yang berbasis global positioning system (GPS); dan
rancangan sertifikat yang akan diregistrasi.
3. Tata cara untuk mendapatkan nomor register oleh Gubernur diatur lebih lanjut oleh Gubernur.
4. Gubernur wajib menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan Registrasi SLO kepada Menteri melalui Direktur
Jenderal setiap 6 (enam) bulan sekali.
PELAKSANA SERTIFIKASI INSTALASI TENAGA LISTRIK
Pelaksana sertifikasi instalasi tenaga listrik adalah Badan Usaha Jasa
Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik, yaitu:
8
PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK OPERASI
Untuk mendapatkan SLO, pemilik instalasi mengajukan ke LIT dengan melengkapi
data sebagai berikut:
Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik dan Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Pemanfaatan Tenaga Listrik (TT dan TM) Tegangan Rendah
1) IUPTL, IO, atau identitas pemilik instalasi 1) Identitas pemilik intalasi pemanfaatan tenaga
pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan listrik tegangan rendah
tegangan menegah
2) Lokasi instalasi 2) Lokasi instalasi
3) Jenis dan kapasitas instalasi 3) Jenis dan kapasitas instalasi
4) Gambar instalasi dan tata letak yang dikeluarkan 4) Gambar* instalasi yang dikeluarkan oleh badan
oleh badan usaha jasa konsultansi perencana usaha konsultan perencana tenaga listrik atau
tenaga listrik ; Direktur Jenderal;
5) Diagram satu garis yang dikeluarkan oleh badan 5) Peralatan yang dipasang
usaha jasa konsultansi perencana tenaga listrik ;
6) Spesifikasi peralatan utama instalasi
7) Spesifikasi teknik dan standar yang digunakan *) Gambar instalasi dapat dikeluarkan oleh badan usaha
jasa pembangunan dan pemasangan instalasi
penyediaan tenaga listrik sebagai bagian dari
pelaksanaan pembangunan dan pemasangan instalasi
penyediaan tenaga listrik tegangan rendah tanpa
dikenakan biaya gambar instalasi.
SISTEM DATABASE REGISTRASI SLO ONLINE
1. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah
memberlakukan Sistem Database Register SLO
Online secara resmi pada tanggal 1 Januari 2015.
2. Sistem Database Register SLO Online dapat
diakses melalui situs slo.djk.esdm.go.id
3. Fitur layanan:
Mendaftar SLO online dengan memasukkan data
pemilik instalasi
150 kV
INDUSTRI
20 kV
BISNIS
TRAFO GI TRAFO GI
RUMAH
20/150 kV 150/20 kV
220 V
PUBLIK
PLTA, PLTD, PLTP, TRAFO SOSIAL
PLTG, PLTU, DISTRIBUSI
PLTGU, PLTS
Panel ATS
Panel Utama Teg Rendah
trafo
Kabel teg rendah Instalasi gedung
Gen set
Kriteria Penentuan Mata Uji Instalasi Tenaga Listrik
Pemeriksaan Dokumem
Pemeriksaan Visual
Pengujian Unit
Pemeriksaan Pemeriksaan
Dampak Dampak
Lingkungan Lingkungan
Pemeriksaan
Pengelolaan
Sistem Proteksi
Korosif
MATA UJI GARDU PEMANFAATAN TEGANGAN MENENGAH
2. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN DOKUMEN KESESUAIAN 3. PEMERIKSAAN VISUAL
a. spesifikasi teknik peralatan DESAIN a. fisik dan papan nama
utama (PHB TM,kabel TM, a. Konstruksi . peralatan utama .
transformator, PHB TR) b. sistem pembumian . b. pemasangan peralatan
b. gambar diagram satu garis c. pengaman elektrik . utama dan
(single line diagram) dan d. pengaman mekanik . perlengkapannya .
sistem pentanahannya e. jarak rambat c. perlengkapan K2 .
c. gambar tata letak PHB TM (creepage distance) . d. pembumian peralatan
d. hasil uji pabrik peralatan f. jarak bebas (clearance e. kunci gardu
utama atau sertifikat produk distance)
5. PENGUJIAN SISTEM
4. PEMERIKSAAN HASIL UJI a. Pemberian tegangan dan percobaan
KOMSIONING pembebanan selama 1 - 24 jam .
a. pengukuran tahanan isolasi b. pengukuran beban .
peralatan utama . c. pemeriksaan fungsi PHB TM
b. pengukuran tahanan pembumian . Fungsi CatuDaya
c. pengujian fungsi peralatan proteksi Silih Kunci (interlock)
dan kontrol Proteksi dan kontrol
d. pemeriksaan fungsi PHB TM Pengujian Urutan Fasa
d. Pengukuran Tahanan Pembumian
MATA UJI PLTD
1. PEMERIKSAAN DOKUMEN
a. spesifikasi generator (data name plate)
b. Single Line Diagram 3. PEMERIKSAAN VSIUAL
c. buku manual operasi generator
a. peralatan utama dan alat bantunya :
d. gambar pengawatan sistem pengaman .
e. jaminan/garansi pabrik (genset baru). mesin, generator, transformator ,bay
f. data uji emisi transformator 1) .
b. perlengkapan/alat pemadam kebakaran
c. perlengkapan K2 .
d. sistem pembumian .
2. PEMERIKSAAN KESESUAIAN DESAIN
e. sistem catu daya AC dan DC .
a. sistem pembumian . f. sistem instrumen dan kontrol .
b. tingkat hubung pendek (short circuit level) g. sistem udara pembakaran dan gas buang
c. pengaman elektrik .
h. sistem minyak pelumas .
d. pengaman mekanik .
e. sistem pengukuran elektrik dan mekanik i. sistem bahan bakar .
f. koordinasi proteksi dengan sistem jaringan j. sistem pendingin .
g. jarak bebas (clearance distance) .
h. jarak rambat (creepage distance)
MATA UJI PLTD
5. PENGUJIAN UNIT
4. EVALUASI HASIL KOMISIONING
a. uji tanpa beban (no load test) .
a. peralatan utama dan alat bantunya : mesin , b. uji sinkronisasi dengan jaringan
generator transformator . bay transformator c. uji pembebanan 2) .
1)
d. uji kapasitas mampu .
b. pengujian sistem pemadam kebakaran . e. uji lepas beban pada beban nominal
c. pengukuran tahanan pembumian . (100%) 3) .
d. pengujian proteksi mekanikal dan elektrikal . f. uji keandalan pembangkit 4) .
e. pengujian fungsi catu daya AC dan DC . g. pengukuran konsumsi bahan bakar 5)
f. pengujian sistem minyak pelumas .
g. pengukuran tahanan isolasi masing-masing 6. PEMERIKSAAN DAMPAK
peralatan . LINGKUNGAN
h. pengujian fungsi kerja Balance of Plant . a. tingkat kebisingan .
i. pengujian sistem : sequential interlock b. emisi gas buang
,pengujian proteksi sistem , pengujian c. pengelolaan limbah
kontrol, elektrik/pneumatik, pengujian fungsi
sistem .
7. PEMERIKSAAN PENGELOLAAN
j. pengujian sistem pendingin
SISTEM PROTEKSI KOROSIF
Mengapa harus dilakukan
Sertifikasi Laik Operasi
Manfaat untuk Pemilik Instalasi :
Instalasi terpasang sesuai dengan standar dan memenuhi
syarat keselamatan ketenagalistrikan.
Material instalasi yang terpasang memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI) atau Standar Internasional yang berlaku.
Memenuhi ketentuan regulasi ketenagalistrikan
Memiliki dokumen instalasi yang terpasang.
Memudahkan untuk pelaksanaan pemeliharaan
Memastikan dan meningkatkan produktivitas
Manfaat untuk Pemerintah :