Abstract - Pembangkit merupakan bagian terpenting dari sebuah sistem untuk terciptanya sebuah listrik.
Terdapat banyak jenis pembangkit yang telah ada saat ini, termasuk pembangkit berbahan bakar batu bara.
Bahan bakar batu bara yang digunakan sebagai sumber pembakaran pada pembangkit akan memberikan efek
buruk dari emisi yang dikeluarkan terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu
dibutuhkanlah sebuah teknologi yang dapat mengakomodasi hal tersebut, salah satunya yaitu electrostatic
precipitator. Perangkat ini merupakan salah satu teknologi yang canggih dan efisien untuk diterapkan saat ini
dalam dunia pembangkit atau industri lain guna meminimalisir zat buang yang merugikan dari sisa
pembakaran batu bara. Electrostatic precipitatorini akan dapat menyaring abu terbang (fly ash) dari sisa
pembakaran batu bara pada boiler. Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sistem
pada electrostatic precipitator dapat bekerja. Sifat dan proses dari fly ash yang mendapat ion negatif supaya
dapat tersaring oleh collecting electrode yang mengandung muatan positif. Pengaturan arus dan tegangan harus
diatur sedemikian rupa dengan nilai sebesar 400 mA – 500 mA yang memberikan efek terhadap pengumpulan
fly ash yang sesuai supaya tidak berdampak buruk. Selain itu sering terdapat trouble dan troubleshooting pada
bagian ESP seperti siklus yang tidak berjalan, conveyor yang macet, arus yang tidak stabil, dan percikan api
yang tinggi.
Keyword : electrostatic precipitator, fly ash, sistem control, collecting electrode, troubleshooting.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia kelistrikan di negri ini semakin zat sisa pembakaran ini dapat merusak kualitas
digencarkan di era saat ini. Hal ini karena letak udara di sekitar lokasi produksi atau juga dapat
geografis Indonesia yang cukup kompleks tidak menjadikan hujan abu yang berimbas kepada
sejalan dengan produksi listrik saat ini. Terdapat kehidupan manusia dan juga pertanian.
banyak daerah tertinggal yang masih belum teraliri Banyak teknologi yang dapat mengurangi
listrik atau hanya dalam sekejap merasakan listrik kandungan berbahaya pada dari sisa pembakaran
setiap harinya. Di Indonesia sendiri produksi listrik batubara yaitu flyash. Salah satu teknologi yang
masih bergantung kepada Pembangkit Listrik dinilia efektif yaitu Electrostatic Precipitatoryang
Tenaga Uap. Hal ini karena PLTU sendiri yang dapat meminimalisir 99% kandungan pada fly
saat ini memiliki efisiensi tertinggi dalam produksi ashdan juga absorberyang digunakan untuk
saat ini di Indonesia yaitu sekitar 30% -40%. menghilangkan kadar SOx dan NOx. ESP dinilai
Tingkat efisiensi yang tinggi tentu sejalan teknologi yang tepat dan mumpuni untuk
dengan dampak atau resiko yang dihasilkan. mengurangi emisi pembakaran batubara. Hal ini
Perusahaan pembangkit erat kaitannya dengan menjadi landasan untuk mengambil topik tentang
polusi udara. Hal ini tidak heran karena PLTU penangan emisi pada PLTU yang menggunakan
sendiri merupakan pembangkit yang menggunakan sistem alat bernama ESP (Electrostatic
bahan bakar batubara yang pastinya akan Precipitator). Dalam laporan ini nantinya akan
menimbulkan berbagai polusi jika tidak ditangani dibahas bagaimana sistem ini bekerja hingga
dengan tepat. Abu yang dihasilkan dari sisa mampu mengurangi sisa debu pembakaran pada
pembakaran batubara memiliki zat kandungan pembangkit yang menggunakan bahan bakar batu
yang cukup berbahaya, tidak hanya bagi manusia bara sebagai bahan bakar pembakaran.
tetapi juga kelangsungan hidup alam ini. Efek dari
1
1.2 Rumusan Masalah kemudian mendirikan PT KPJB pada 1 Oktober
1. Karakteristik umum dari electrostatic 2012.
precipitator.
2. Proses penyaringan yang terjadi pada III. DASAR TEORI
electrostatic precipitator. 3.1 Fly Ash
3. Pengaturan dan hubungan tegangan dan
arus yang digunakan pada electrostatic
precipitator.
4. Alarm dan permasalahan yang terjadi
pada electrostatic precipitator.
5. Karakteristik hopper sebagai
penampung fly ash.
Gambar 3.1 Fly Ash Batubara
1.3 Batasan Masalah
1. Membahas pengertian dan fungsi dari Fly Ash seperti yang tampak pada
sebuah alat penyaring abu terbang (fly gambar 3.1 diatas atau dalam Bahasa
ash). Indonesia berarti abu terbang berupakan
2. Membahas proses penyaringan yang limbah hasil pembakaran dari batubara yang
terjadi apa Electrostatic Precipitator. digolongkan B3 (Bahan Berbahaya dan
3. Membahas karakteristik Electrostatic Beracun) berdasarkan PP No. 85 tahun 1999
Precipitator tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun. Sedangkan SNI
II. PROFIL PERUSAHAAN 03-6414-2002 mendefinisikan pengertian fly
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ash adalah limbah hasil pembakaran batu
Tanjung Jati B Unit 3 & 4 terletak di Desa bara pada tungku pembangkit listrik tenaga
Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, uap yang berbentuk halus, bundar dan
Propinsi Jawa Tengah, Indonesia. PLTU Tanjung bersifat pozolanik.
Jati B terdiri 4 buah unit pembangkit aktif dan 2 Abu terbang sendiri memiliki
unit pembangkit (unit 5 & 6) yang sedang dalam beberapa karakteristik diantaranya adalah,
pembangunan.
Sebagai Perusahaan Operasi dan Tabel 3.1 ciri-ciri umum fly ash
Pemeliharaan, PT KPJB bertanggung jawab atas Indikator Karakteristik
operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik, Kandungan Silika (Si), Alumina (Al),
penanganan batubara, dermaga dan manajemen Ferrum (Fe), Kalsium
pelabuhan untuk Tanjung Jati B # Unit 3 & 4 (2 × (Ca), Magnesium (Mg),
660 MW) Pembangkit Listrik Tenaga Batubara Sulfur (S), Sodium (Na),
(CFPP/Coal Fired Power Plant) berdasarkan Potassium (P), dan
Perjanjian O&M dengan PT. PLN (Persero) Karbon (C)
Pembangkitan Tanjung Jati B. Kandungan Arsenic, Berilium, Boron,
Dalam melaksanakan Layanan O&M, KPJB Bahan Cadmium, Chromium,
menerapkan Standar Manajemen Kelas Dunia yang Berbahaya Cobalt, Lead, Mangan,
didukung oleh karyawan yang berpengalaman dan Merkuri, Selenium,
kompeten dan juga didukung oleh perusahaan Strontium, Thallium,
induk yang berpengalaman dan tepercaya yang Vanadium, juga
bergerak dalam bisnis pembangkit listrik. mengandung Dioksin dan
TJB Coal Fired Power Plant milik PT senyawa PAH (polycyclic
Central Java Power (PT CJP). Unit 3 & 4 adalah aromatic hydrocarbon)
Ekspansi dari Pembangkit Listrik Unit 1 & 2 yang Ukuran 0,5 μm - 300 μm
ada dan disewakan kepada PT PLN (Persero) Luas 300 m2/kg - 500 m2/kg
Tanjung Jati B berdasarkan Perjanjian Sewa Permukaan
Pembiayaan Ekspansi. PLN TJB menunjuk Specific 1,9 - 2,55
konsorsium Korea Midland Power Co. Ltd. Grafity
(KOMIPO) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PT Massa Jenis 540 - 860 kg/m3
PJB) sebagai penawar terpilih untuk layanan
Operasi dan Pemeliharaan, konsorsium ini Berdasarkan tabel 3.1 diatas,
meskipun abu terbang ini merupakan limbah
2
yang memiliki kandungan cukup 2. Konsep Dasar
membahayakan, akan tetapi abu terbang Pada ESP seperti gambar 3.3
dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai dibawah, abu terbang sisa
campuran beton. Terdapat beberapa sifat pembakaran batubara pada boiler akan
dari abu terbang ini yang menjadi di ionisasi terlebih dahulu oleh DE
keuntungan jika digunakan dalam campuran (Discharge Electrode) untuk
beton. Ukuran partikel dari abu terbang yaitu mendapatkan muatan negatif supaya
sangat halus, yang membuatny dapat nantinya abu tersebut dapat menempel
mengisi celah kecil dalam komposisi adukan pada plat positif. Abu yang menempel
beton, sehingga meningkatkan kepadatan dan terkumpul pada plat positif akan
beton untuk lebih impermeable (kedap air), di ketuk supaya dapat jatuh dan
lebih tahan terhadap abrasi, dan ditampung oleh hopper yang akan
memperkecil susut beton. Yang kedua dalam didorong ke silo atau penampungan.
kadar tertentu dan lingkungan yang
mendukung (kelembaban cukup dan suhu
normal/kamar), kandungan senyawa silika
atau silika + alumina yang ada pada abu
terbang akan mengikat senyawa sisa hasil
hidrasi semen (kalsium hidroksida) yang
tidak mempunyai kemampuan mengikat,
menjadi senyawa baru yang mempunyai
sifat cementitious (mengikat) sehingga
dalam taraf tertentu akan meningkatkan
kekuatan beton yang dihasilkan. Dan dari
Gambar 3.3 Skema Penangkapan
segi ekonomi, abu terbang ini memiliki lebih
Abu Oleh ESP
ekonomis dibanding dengan semen.
Teknologi pengurangan kadar limbah
3.2 Electrostatic Precipitator dengan menggunakan ESP dapat
1. Pengertian mengurangikandungan dari abu
hingga 90% sehingga teknologi dinilai
efektif untuk digunakan terutama pada
pabrik berskala besar atau pada
pembangkit yang menggunakan bahan
bakar fosil.
3. Konstruksi Utama
3
a) Casing c) Hopper
Secara umum Casing dari ESP
terbuat dari baja karbon berjenis
ASTM A-36 atau yang serupa.
Sedangakan susunannya terdapat
beberapa bagian dari casing yaitu dari
vertikal, panel samping, panel ujung,
penahan pipa, dll. Casing, bersama
dengan saluran masuk dan saluran
keluar, atap dan gerbong, membentuk
unit kedap gas. Sistem kedap gas ini
bertujuan gas dan abu terbang yang Gambar 3.6 Hopper pada ESP
disalurkan dari boiler tidak keluar PLTU Tanjung Jati unit 3 & 4
atau mengalami kebocoran. Selain itu
ia didesain memiliki ruang untuk Hopper merupakan suatu
pemuaian karena pada operasional wadah yang berbentuk dengan
normalnya ESP bekerja pada piramida terbalik yang digunakan
temperatur cukup tinggi. Oleh karena sebagai penampungan fly ash yang
itu pula sisi luar casing ini dipasang dijatuhkan dari collecting electrode
insulator tahan panas demi dan discharge electrode. Seperti pada
keselamatan kerja. gambar 3.6 diatas,hopper ini terletak
pada bagian bawah ESP dan sifat
b) Discharge Electrode penyimpanan dari abu yang berhasil
tersaring, akan ditampung sementara
sebelum nantinya akan di transfer
menuju Fly Ash Silo. Proses transfer
dari abu yang tertampung pada
Hopper menggunakan udara
bertekanan yang cukup tinggi untuk di
dorong menuju Silo.
d) Collecting Electrode
Gambar 3.5 Discharge Electrode
2. Pengumpulan Partikel
Gambar 3.8 Poros dan Bantalan (Collecting Particle)
Hammer
Proses pengumpulan partikel
Rapper merupakan suatu alat ini dilakukan oleh perangkat
yang digunakan untuk menjatuhkan collecting electrode. Abu yang telah
abu ke Hopper yang menempel pada melewati space charge dan
CE ataupun DE. Penggerak pemukul mengandung partikel bermuatan
ini menggunakan sebuah motor yang negatif yang sangat tinggi akan secara
terletak di atas ESP yang otomatis terserap atau menempel pada
dihubungkan dengan pemukulnya, perangkat collecting electrode yang
seperti yang terlihat pada gambar 3.8 pada dasarnya bermuatan partikel
diatas yang merupakan poros dan positif.
bantalan antara hammer dan rapper.
3. Pengangkutan Material
IV. KARAKTERISTIK
ELECTROSTATIC PRECIPITATOR Material yang terkumpul dari
partikel-partikel abu yang menempel
4.1 Proses Penyaringan Fly Ash pada collecting electrodeakan melalui
1. Pemberian Muatan Pada proses penggetaran. Proses ini
Partikel (Particle Charging) menggunakan perangkat yang
bernama rapperdimana bertujuan
untuk manjatuhkan partikel yang
berhasil tersaring dan menempel pada
collecting electrode agar jatuh ke
dalam penampungan yang telah
disediakan atau yang biasa disebut
dengan hopper. Terlihat pada gambar
4.2 dibawah, perangkat hopper bukan
merupakan tempat akhir dari abu yang
tersaring, melainkan hanya bersifat
sementara hingga pada level
Gambar 4.1 Proses Pemberian penampungan yang telah ditentukan.
Muatan Setelah mencapai batas yang telah
diatur, maka abu aka di dihisap
menuju penampungan akhir yakni fly
5
ash silo dengan menggunakan sebuah
vacum blower.
1 1 1 1
I O
- - - -
A
1 2 3 4
s
h
Gambar 4.4 Alur penyaringan fly ash
Gambar 4.2 Penampungan
Sementara Partikel Dalam Hopper 4.3 Karakteristik arus Dan Tegangan
Berdasarkan gambar 4.3
1. High Voltage DC Power Source
dibawah dimana hopper akan
mengalami dalam 4 kondisi. Kondisi
tersebut dimana hopper dalam
keadaan pengisian, lalu dalam kondisi
penuh, pengangkutan, dan dalam
kondisi kosong. 4 kondisi tersebut Gambar 4.5 Tipe HVDC ESP
akan terjadi terus secara berulang
disaat produksi masih bekerja. Tegangan DC yang menyuplai
Partikel atau gas yang telah tersaring dalam ESP bertipe GGAJ02, seperti
oleh electrostatic precipitator akan yang tertera pada gambar 4.5. kode
keluar melalui stackdengan kondisi tersebut mengartikan tegangan yang
terbebas dari abu, akan tetapi masih digunakan adalah termasuk dalam
mengandung akan sulfur. Untuk tegangan tinggi. Tegangan tinggi ini
menghilangkannya perlu adanya digunakan untuk pengendalian gas
penambahan teknologi yang terpasang pada ESP dan menyesuaikan rasio
pada sistem PLTU. percikan pada field ke dalam kadar
yang optimal sehingga abu yang
disaring dapat tertangkap dengan
baik.