BAB I PENDAHULUAN
I.5. Manfaat
Untuk mengetahui proses pembangkitan listrik secara umum pada unit
PLTU Jeneponto.
Untuk mengetahui peralatan utama dan peralatan penunjang secara umum
pada unit PLTU Jeneponto.
1. Visi
1. Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumpu kembang,
unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
2. Menjadi unit pembangkitan yang handal, efisien dan berwawasan
lingkungan.
2. Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lainnya yang terkait,
berorientasi kepada pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang
saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
5. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
6. Melaksanakan pemeliharaan yang berorientasi kepada ”On Condition
Base Maintenance” serta selalu mengikuti dan memperlihatkan buku
petunjuk pabrik dan pengalaman operasi.
7. Memantau dan mengendalikan secara terus menerus pengaruh operasi
pembangkitan terhadap mutu.
8. Kecelakaan nihil.
1. Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
3. Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas
BAB IV PEMBAHASAN
Water treatment plant adalah salah satu unit PLTU yang berfungsi
untuk mengubah air laut menjadi air murni (H20) untuk air umpan boiler
(Demin Water) dengan konduktiviti <0,02 µS. Proses Demineralisasi air
tawar ini memanfaatkan prinsip pengikatan ion-ion menggunakan resin
penukar ion.
Air umpan boiler sangat dijaga tingkat kemurniannya karena air ini
dalam tugasnya sebagai fluida kerja maupun fluida pendingin akan melalui
bagian-bagian peralatan pada pembangkit yang terbuat dari logam. Oleh
karena sifat logam yang dapat terkorosi inilah tingkat kemurnian air perlu
dijaga. Parameter-parameter yang perlu diperhatikan dalam produksi air
demin dalam Water Treatment Plant ini adalah sebagai berikut:
Adapun tahapan proses pengolahan air baku (air laut) menjadi air demin
digambarkan di diagram Alir Water Treatment Plant:
RO 1 Aktif
AktifCarbon
Carbon Multimedia
Multimedia
RO 1 Catridge
Catridge Filter
Filter Filter Filter
K=700 µS/cm Filter Filter
K=40000 µS/cm K=47500 µS/cm K=47800 µS/cm
A. Intake
G. Catridge Filter
H. RO 1 (Reverse Osmosis)
Reverse osmosis adalah proses pemisahan zat-zat padat
terlarut dari molekul molekul air dalam suatu larutan. Dilakukan
dalam proses pemurnian air dengan cara memberikan tekanan
hidrostatik pada air umpan sehingga mampu menembus sel
membrane permeable dan menghasilkan air murni. Metode yang
dipergunakan pada proses operasi RO merupakan salah satu tipe
metode penyaringan dalam ukuran yang sangat-sangat kecil (nano
filtration).
I. Fresh Water
Tempat penampungan hasil pengolahan dari proses Reverse
osmosis (SWRO). Fresh Water menghasilkan;
J. RO 2 (Reverse Osmosis)
Reverse Osmosis 2 atau Brackish Water Reverses Osmosis
(BWRO) Adalah penyaring yang berfungsi memproses air
fresh/payau menjadi air pure / roproduct, yang dapat menurunkan
Konduktifitas sampai 15 µS/cm.
K. Middle Tank
Tempat penampungan air yang berasal dari RO2 atau
brackish water reverses osmosis (BWRO) yang kemudian
diteruskan ke mixed bed.
L. Mixed Bed
Peralatan untuk mengolah air (Fresh Water) lebih lanjut
dengan metode pertukaran ion. Media yang digunakan adalah
proses ion exchange adalah resin kation anion. Resin yang
digunakan lama kelamaan menjadi jenuh. Sehingga tidak dapat
digunakan lagi menukar ion. Untuk itu perlu dilakukan regenerasi.
Regenerasi kation dilakukan dengan menginjeksikan Asam klorida
1. Stacking
Stacking adalah proses pengangkutan batu bara dari tongkang
menuju ke coal yard. Dimana pada jetty dilakukan pembongkaran
batu bara. Batu bara dari kapal/tongkang dibongkar dengan
menggunakan Grab ship unloader, dimasukkan ke hopper
kemudian diteruskan ke belt conveyor. Dalam sekali pengambilan
batu bara menggunakan grab dapat terangkut sekitar 6 ton dan
hopper dapat menampung batu bara sekitar 14 ton. Pada hopper
terdapat vibrator yang akan menggerakkan hopper sehingga batu
bara akan turun ke belt conveyor. Selanjutnya batu bara akan
melalui Belt Conveyor 1 (C1), (C2), (C3), (C7) kemudian SR
(Stacker Reclaimer) dan batu bara di tumpuk di Coal Yard.
2. Reclaiming
Reclaiming adalah proses pengambilan kembali batu bara
yang ada di coal yard menuju ke coal bunker. Reclaiming ini dapat
melalui 2 jalur yaitu:
A. Jetty/Unloading Area
B. Coal Yard
2. Crusher
Berfungsi untuk menghancurkan batu bara yang lewat
peralatan tersebut mempunyai ukuran lebih besar dari 6 mm
Peralatan ini dirancang hanya untuk menghancurkan batu bara,
bukan material lain.
3. Hopper
secara garis besar peralatan ini terdiri dari blower penyedot debu
abu. Pelat tersebut dialiri listrik searah (DC). Abu hasil tangkapan
ESP disalurkan melalui Transporter/Blower maupun belt conveyor ke
Silo (Penampungan) atau ditampung di tempat penampungan akhir
(Ash Yard) untuk dimanfaatkan/dijual.
Fly Ash
Bottom Ash
4.3.1 Boiler
Listrik
Super Heater HP IP LP Generator
Uap Uap
Bunker
cairan
Separat
or
cyclone
Drum Boiler Reheater
Make up Water
Condenser
Tank
Down comer
Coal feeder
Furnace
Condensate pump
Economizer
Coal Mill
Gland
Steam
Heater
Deaerator
HIGH Ket :
PRESSURE
HEATER = Jalur Batubara
Boiler feed pump Low Pressure
Heater = Jalur Air
= Jalur Uap (Steam)
5. Economiser
6. Downcomer
9. Kondensor
deaerator.
1. Coal Bunker
3. Puverizer/ Mill
6. Oil burner
Sebagai bahan bakar penyalaan/pembakaran awal,
menaikkan temperatur dan tekanan pada saat mulai dingin
serta berfungsi sebagai stabilisasi pembakaran.Untuk
kesempurnaan proses pembakaran, maka HSD yang
disemprotkan ke ruang bakar diatomisasi (dikabutkan)
dengan menggunakan uap atau udara. Pengaturan
pembakaran atau panas yang masuk boiler dapat dilakukan
dengan mengatur aliran HSD atau menambah/ mengurangi
ignitor yang operasi.
Pada PLTU Jeneponto Terdapat 4 tiny oil gun yang
menyatu dengan saluran coal pipe mill A dan 8 large oil
gun dalam 1 unit boiler. HSD dioperasikan pada saat start
up awal sampai mencapai beban 50%, serta menjadi back
up pada saat salah satu mill dalam keadaan trip.
7. Furnace
4.3.2 Turbin
Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah
energi potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah
menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Suatu
turbin dapat terdiri dari satu dua atau banyak silinder yang merupakan
mesin rotasi berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi
mekanik. Tiap silinder memiliki sebuah rotor yang disangga oleh
bantalan-bantalan. Rotor-rotor tersebut disambung menjadi satu
termasuk rotor generator. Ruang diantara rotor dengan rumah turbin
(casing) terdiri dari rangkaian sudu-sudu tetap dan sudu-sudu gerak
yang dijajarkan berselang-seling.
Sudu-sudu tetap dipasang disekeliling bagian dalam rumah
turbin, sedang rangkaian sudu gerak dipasang pada rotor. Bila
kedalam turbin dialirkan uap, maka energi panas yang dikandung uap
akan diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.
Mula-mula energi panas dalam uap diubah terlebih dahulu
menjadi energi kinetik (kecepatan) dengan cara melewatkan uap
melalui nosel-nosel. Uap berkecepatan tinggi kemudian diarahkan ke
4.3.3 Generator
Tujuan utama dari kegiatan di PLTU adalah menghasilkan
energi listrik. Generator yang dikopel langsung dengan turbin akan
menghasilkan tegangan listrik saat turbin berputar. Proses konversi
energi didalam generator adalah dengan memutar medan magnet
didalam kumparan. Rotor generator sebagai medan magnet
menginduksi kumparan yang dipasang pada stator sehingga timbul
4.3.4 Transformator
Traformator merupakan alat listrik yang berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan tegangan. Tenaga listrik yang dihasilkan
(a) (b)
Gambar 4.37 Trafo Utama (a) dan Pemakaian Sendiri (b) pada PLTU Jeneponto
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PLTU adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga uap untuk
menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator listrik. Secara
umum proses pembangkitan listrik dengan tenaga uap dibagi menjadi tiga
plant yaitu water treatment plant, coal handling system, dan peralatan boiler
turbin generator (BTG).
Pada water treatment plant, air asin diolah menjadi air umpan boiler
untuk diolah menjadi steam yang akan menggerakkan turbin. Sumber bahan
baku yang digunakan ialah air laut. Air umpan boiler dari WTP dipastikan
bebas dari kandungan O2, bebas dari asam, bebas dari bakteri maupun bebas
dari mineral-mineral lain yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan
boiler.
Bahan bakar utama yang digunakan adalah batubara yang disediakan
dari coal handling system. Batu bara ini dimasukkan ke bunker dengan
menggunakan bantuan belt conveyer dan beberapa alat pendukung lainnya.
Batu bara inilah yang akan memanaskan air umpan boiler tadi menjadi steam.
Setelah air umpan masuk kedalam boiler, panas dari batu bara akan
mengubah air tersebut menjadi uap panas lanjut atau uap superheated yang
kemudian dialirkan ke turbin yang akan menghasilkan energi mekanik yang
selanjutnya diubah menjadi energi listrik oleh generator. Diantara turbin dan
generator terdapat couple yang berfungsi untuk menjaga agar putaran turbin
dan generator sejajar. Selanjutnya energi listrik ini dialirkan ke transformator
(Trafo) untuk dinaikkan tegangannya dan disalurkan ke gardu listrik
Pembangkit Listrik Negara (PLN).
5.2 Saran
1. Lebih mengutamakan Keselamatan Kesehatan Kerja demi terciptanya
tenaga yang sehat sehingga kinerjanya lebih maksimal.
2. Lebih memperhatikan maintenance peralatan agar memperlancar proses
kerja pembangkit listrik.