Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah suatu pembangkit listrik


dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang
memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan air yang dipanaskan oleh bahan bakar
di dalam ruang bakar (boiler). Salah satu jenis PLTU adalah PLTU berbahan bakar
batubara. PLTU berbahan bakar batubara sangat fital penggunaannya di Indonesia
maupun di dunia. PLTU batubara merupakan sumber utama energi di dunia. Dimana
pasokan listrik dunia masih bertumpu pada PLTU berbahan bakar batubara.
Batu bara yang dipakai secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu batu
bara berkualitas tinggi dan batu bara berkualitas rendah. Bila batu bara yang dipakai
kualitasnya baik maka akan sedikit sekali menghasilkan unsur berbahaya, sehingga
tidak begitu mencemari lingkungan. Sedang bila batu bara yang dipakai mutunya
rendah maka akan banyak menghasilkan unsur berbahaya seperti Sulfur, Nitrogen dan
Sodium. Keunggulan pembangkit ini adalah bahan bakarnya lebih murah harganya
dari minyak dan cadangannya tersedia dalam jumlah besar serta tersebar di seluruh
Indonesia.
Kebutuhan listrik Sulsel dan Sulawesi Barat terus meningkat seiring
pertumbuhan ekonomi yang tinggi di atas rata-rata nasional, membuat Bosowa Energi
memacu pembangunan pembangkit tersebut. Bosowa menyadari karena merupakan
pengalaman dalam membangun pabrik semen, industri dan perekonomian hanya akan
tumbuh tinggi kalau tersedia listrik yang cukup.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan yaitu mengtahui gambaran umum PLTU Jeneponto
dan mengetahui prinsip kerja PLTU Jeneponto 2 x 125 MW.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum PLTU Jeneponto

Kebutuhan akan energi listrik di indonesia, khususnya diwilayah Sulawesi


Selatan dan sekitarnya cenderung meningkat terutama untuk masyarakat setempat.
Salah satu kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut adalah program
percepatan 10.000 MW dengan membangun PLTU Jeneponto, Sulawesi Selatan
2x125 MW. Keberadaan proyek ini sangat diperlukan untuk mengatasi krisis energi
listrik yang diproyeksikan akan terjadi di dua (2) atau tiga (3) tahun mendatang.
Sementara itu ketersediaan energi listrik yang dihasilkan oleh PLTD, PLTG/GU dan
PLTA yang meyuplai kebutuhan listrik di wilayah Sulawesi Selatan, belum mampu
memenuhi permintaan masyarakat yang semakin meningkat. Sehingga diharapkan
dengan pembangunan pembangkit ini, maka PLN akan mampu memenuhi kebutuhan
listrik di wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

PLTU Jeneponto terletak di pantai Buttaguntung desa Punagaya., kecamatan


Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan dengan luas area sekitar 50
hektar, 10 km dari jalan utama trans Sulawesi Makassar-Jeneponto, kira-kira 68 km
dari kota Makassar, Sulawesi Selatan.

PT. Bosowa Energi adalah perusahaan joint venture antara Bosowa


Coorporation dan sumber gas Sakti Prima yang merupakan salah satu Independent
power producer (IPP). PLTU Jeneponto dengan bahan bakar batubara mensupply
power ke sistem jaringan 150kV PLN SULSELBAR dengan masa kontrak 30 tahun.
PLTU Jeneponto didirikan diatas lahan seluas 62,3 ha dan terintegritas dengan
pelabuhan khusus yang dapat disandari barge 12.000 DWT. Kehadiran PLTU
Jeneponto sangat membantu PT. PLN (persero) dalam penyediaan tenaga listrik di
SULSELBAR serta membantu pemerintah dalam penurunan subsidi bahan bakar
minyak. PLTU ini dioperasikan bersama perusahaan asal China, Chengda
Engineering Coorporation.

Adapun sejarah singkat dari PLTU Jeneponto ialah pembangunan pelabuhan


khusus Februari 2010 Mei 2011, pembangunan pembangkit Juli 2010 April 2012,
commisioning Mei Oktober 2012, Commercial operation date 2012. Dengan
prestasi yang dicapai yaitu periode pelaksanaan konstruksi yang cepat.

PLTU Jeneponto terdiri dari pakan pembangkit listrik yang terbesar di


Sulawesi Selatan. Dua unit masing-masing berkapasitas 125 MW dengan
menggunakan batubara sebagai bahan bakar utamanya dan high speed diesel (HSD)
untuk start up steam generator sampai pada beban 45%. HSD dipasok dengan kapal
tanker melalui fuelunloading jetty menggunakan pipa sepanjang 800 m ke tangki
penyimpanan HSD. Sedangkan batubara dipasok melalui coal unloading jetty dan di
transfer dengan menggunakan belt conveyor ke coal storage area atau ke coal
bunker. Tenaga listrik yang dihasilkan, disalurkan dengan tegangan 150 kV ke sistem
jaringan transmisi Sulawesi Selatan.

PLTU Jeneponto memiliki sertifikat kelayakan operasi untuk setiap unitnya,


untuk unit I sertifikat dikeluarkan berdasarkan laporan inspeksi teknik kelayakan
operasi nomor: 585.BKT.015A.2012 yang berlaku mulai tanggal 30 September 2012
hingga 29 September 2017, kemudian untuk unit II sertifikat dikeluarkan
berdasarkan laporan inspeksi teknik kelayakan operasi nomor: 666.BKT.015A.2012
yang berlaku mulai tanggal 31 Oktober 2012 hingga Oktober 2017.

Besaran investasi pembangunan PLTU Jeneponto mencapai 203.000.000


USD yang bersumber dari pinjaman China development Bank dan Bank Rakyat
Indonesia serta equity Bosowa Energy.

Gambar 1. PLTU Jeneponto


Proses konstruksi PLTU Jeneponto meliputi :
1. UNIT 1
Jetty construction : Feb 2010-May 2011
Land clearing : July 27, 2010
First excavation : July28, 2010
Drum lifting #1 : July 23, 2011
Generator lifting #1 : July 23, 2011
Boiler hydraulic test #1 : July 24, 2011
First firing #1 : January 16, 2012
Steam purging #1 : March 18, 2012
Synchronize #1 : 18-22 Of March 2012
Rr test 168hr #1 : May 1, 2012
Ndc test #1 : May 30-June 4, 2012
Load rejection test #1 : August 5-6, 2012
Performance test #1 : August 16-17, 2012

2. UNIT 2
Drum lifting #2 : December 16, 2011
Generator lifting #2 : December 16, 2011
Boiler hydraulic test #2 : June 18, 2012
First firing #2 : August 10, 2012
Steam purging #2 : August 30, 2012
Official synchr : September 6, 2012
Load rejection #2 : October 10-13, 2012
RR test 168hr #2 : October 14-20, 2012
NDC test #2 : October 15-19, 2012
Performance test #2 : October 20-30, 2012
COD : October 2012

2.2 Fungsi PLTU

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,
karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan
energi listrik yang ekonomis. Dalam usaha penyediaan energi listrik yang handal dan
efisien inilah didirikan PLTU Jeneponto yang merupakan salah satu Unit yang
memproduksi energi listrik dengan menggunakan bahan bakar utama Batubara dan
terkoneksi langsung dengan UPB (Unit Pengatur Beban) PT. PLN (persero) wilayah
Sulselrabar.
PLTU merupakan mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam
bahan bakar menjadi energi listrik. Proses konversi energi pada PLTU berlangsung
melalui 3 tahapan. Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi
panas dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi. Kedua, energi panas (uap)
diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran. Ketiga, energi mekanik diubah
menjadi energi listrik. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang
banyak digunakan, karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat
sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin
konversi energi yang merubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.

Gambar 2. Proses konversi energy pada PLTU

2.3 Prinsip Kerja PLTU

Pada proses pengoperasian PLTU Jeneponto menggunakan fluida kerja air


uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus tertutup artinya menggunakan fluida
yang sama secara berulang-ulang. Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi
penuh seluruh luas permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan
dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah
menjadi uap. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran. Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam
kumparan.
Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air. Air kondensat hasil kondensasi uap
kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.

Proses yang terjadi dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

Gambar 3.2 Siklus fluida kerja PLTU

Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan


dengan diagram T s (temperatur entropi). Siklus ini adalah penerapan siklus
rankine ideal. Adapun urutan langkahnya adalah sebagai berikut

Gambar 3.3 Diagram T -s


Keterangan:
a b : Air dipompa dari tekanan P2 ke P1. Langkah ini disebut kompresi isentropis.
Proses ini berlangsung pada pompa air pengisi.

b c : Air bertekanan ini dinaikkan suhunya hingga mencapai titik didih.


Wujudnya adalah dari fasa cair ke fasa cair Jenuh.

c d : Air jenuh berubah wujud menjadi Fasa uap jenuh. Langkah ini disebut
vapourising (penguapan) dengan proses isobar (tekanan tetap) dan entropi
bertambah karena adanya proses pemanasan dalam furnace,

d e : Uap jenuh dipanaskan lebih lanjut hingga mencapai suhu kerjanya sehingga
menghasilkan uap superheat. Langkah ini terjadi di boiler dengan proses
isobar.

e f : Uap melakukan kerja sehingga tekanan dan suhunya turun. Langkah ini
adalah ekspansi isentropis, dan terjadi didalam turbin.

f a : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air kondensat.


Langkah ini adalah isobar isotermis, dan terjadi didalam kondensor.
Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

2.4 Keunggulan Dan Kelemahan PLTU

PLTU merupakan pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan,


karena efisiensinya baik sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis.
Keunggulan PLTU
a. Dapat dioperasikan dengan menggunakan berbagai jenis bahan bakar (padat, cair,
gas).
b. Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi
c. Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan
d. Kontinyuitas operasinya tinggi
e. Usia pakai (life time) relatif lama
Kelemahan PLTU
a. Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar.
b. Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasok listrik dari luar.
c. Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu.
d. Investasi awalnya mahal
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang di dapatkan yaitu :
1. PLTU Jeneponto adalah pembangkit listrik tenaga uap terbesar di Indonesia timur
dengan daya 2 X 125 MW. Bahan baku yang digunakan adalah air demin. PLTU
Jeneponto terletak di pantai Buttaguntung desa Punagaya., kecamatan Bangkala,
Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan dengan luas area sekitar 50 hektar, 10 km
dari jalan utama trans Sulawesi Makassar-Jeneponto, kira-kira 68 km dari kota
Makassar, Sulawesi Selatan.
2. Pada proses pengoperasian PLTU Jeneponto menggunakan fluida kerja air uap
yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus
tertutup dapat digambarkan dengan diagram T s (temperatur entropi). Siklus ini
adalah penerapan siklus rankine ideal.

3.2 Saran
Saran, tanggapan dan masukan dari dosen maupun teman-teman, sangat
berguna bagi penulis agar kedepannya dapat menulis dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber: http://scribd-download.com_laporan-pkl-jeneponto-kelompok-2-docx
Sumber: http://scribd-download.com_laporan-pltu-docx
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2286324-cara-kerja-pltu-
batubara/#ixzz1wfoM55lS

Sumber: http://ekbis.sindonews.com/read/978569/34/bosowa-energi-bangun-pltu-
jeneponto-tahap-ii-1426736298

Anda mungkin juga menyukai