PLTG
Oleh
Ibnu Sanjaya
562417001
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji serta syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahakan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyalesaiakan tugas makalah tentang Pembangkit listrik tenaga
bumi.
Tugas makalah ini telah di buat secara maksimal sesuai kemampuan penulis
dengan bantuan dari berbagai media belajar sehingga memperlancar penulis dalam
pembuatan tugas ini, untuk itu penulis berterimakasih kepada semua pihak pada
media belajar yang telah memberikan penulis materi untuk pembuatan tugas ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan baik dari segi penulisan, penyusunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan lapang dada kami menerima segala kritik dan
saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Apabila kita berbicara tentang PLTG maka kita harus berpikir tentang open
cycle. Pada open cycle dimulai dari pemompaan bahan bakar dan pemasukan
udara dari intake air filter menuju combuster. Di combuster campuran bahan
bakar dan udara disemprotkan oleh nozzle sehingga di ruang bakar terjadi
pembakaran. Pembakaran tadi akan memutar turbin gas yang selanjutnya akan
memutar generator yang akan menghasilkan energi listrik.
Sedangkan pinsip kerja dari sebuah PLTG didasarkan pada siklus Brayton
seperti pada diagram (p, v dan t, s) dibawah ini:
Gambar 2. Diagram siklus Brayton
Pada Gambar 2.25 dijelaskan bahwa mula-mula udara dari atmosfir ditekan di
dalam kompresor hingga temperature dan tekanannya naik dan proses ini biasa
disebut dengan proses kompresi dimana sebagian udara yang dihasilkan ini
digunakan sebagai udara pembakaran dan sebagiannya digunakan untuk
mendinginkan bagian-bagian turbin gas. Didalam ruang bakar sebagian udara
pembakaran tersebut akan bercampur dengan bahan bakar yang diinjeksikan
kedalamnya dan dipicu dengan spark plug akan menghasilkan proses pembakaran
hingga menghasilkan gas panas (energi panas) dengan temperature dan tekanan
yang tinggi, dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan
untuk memutar turbin dimana didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam
turbin, gas panas tersebut temperature dan tekanan mengalami penurunan dan
proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang
dihasilkan oleh turbin digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan
energi listrik.
Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi
didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang
masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya
gas bekas ini dibuang atau dialirkan ke udara luar, yang ditunjukkan seperti pada
gambar 3.
Gambar 3. Turbin Gas siklus terbuka
Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang diekspansi
didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang
masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya
gas bekas ini dialirkan ke kedalam penukar panas (heat rejected) untuk
didinginkan dengan menggunakan media pendingin air atau udara hingga
temperaturnya turun dan dialirkan lagi kedalam sisi masuk (suction) kompresor
untuk dikompresi lagi, yang ditunjukkan seperti pada Gambar 4.
Seperti pada kedua proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang
diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan
temperature yang masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan
atmosfir, selanjutnya gas bekas (flue gas) ini dialirkan kedalam heat exchanger
yang dikenal dengan istilah regenerator dimana didalamnya gas bekas ini
digunakan untuk memanaskan udara keluar kompresor sebelum digunakan
sebagai udara pembakaran didalam ruang bakar (combustion chamber), seperti
ditunjukkan pada gambar 5.
Pada siklus ini baik kompresor maupun turbin gas masing-masing terdiri dari 2
(dua) bagian yang terpisah dan biasa disebut dengan kompresor tekanan rendah
dan kompresor tekanan tinggi serta turbin gas tekanan rendah dan turbin gas
tekanan tinggi. Aliran udara dan gas-gas yang dihasilkan dapat dijelaskan sebagai
berikut, mula-mula udara atmosfir masuk kedalam kompresor tekanan rendah
untuk dikompresi, dari udara tekan yang dihasilkan dialirkan kedalam intercooler
untuk didinginkan hingga menghasilkan temperature dan kelembaban serta
tekanan yang diinginkan dengan menggunakan media pendingin air atau media
pendingin lainnya, dari sini udara tersebut dialirkan ke dalam kompresor tekanan
tinggi untuk dikompresi lagi hingga menghasilkan temperature yang tinggi dan
tekanan dengan kepadatan yang lebih tinggi.
Gambar 6. Turbin gas siklus terbuka dengan intercooler, regenerator dan reheater
PT = 800 kW
P1 = 1,01 Bar dengan T = 150C
Rasio P = 6 Siklus dengan Tmax = T4 = 7000C ηregenerator = 75 %
Pcc = 0,15 Bar
Pregenerator = 0,15 Bar
ηCompressor = 80 %
ηturbin = 85 %
Dari data diatas sehingga kita harus bisa menentukan energi pada Compressor
(Wc) dan energi pada Turbin (WT), serta menghitung kalor (Qs), effieciency
thermal. Dapat kita rumuskan bahwa :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun saran yang dapat penulis harapkan ialah semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca, kemudian penulis juga sadar akan kekurangan dari
makalah ini sehingga penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun
sehingga makalah ini bisa menjadi sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
https://achmadjaelani89.wordpress.com/2016/10/07/plta-pembangkit-listrik-
tenaga-air/