DISUSUN OLEH:
ADITYA NUGROHO (171010100482)
1
Abstrak
Energi listrik merupakan salah kebutuhan masyarakat modern yang sangat
penting dan vital. Ketiadaan energi listrik akan sangat mengganggu
keberlangsungan aktivitas manusia. Oleh karena itu kesinambungan dan
ketersediaan energi listrik perlu dipertahankan. Bagi masyarakat yang tinggal di
daerah perkotaan dan sekitarnya, energi listrik tidaklah menjadi masalah. Karena
energi listrik yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah tersedia
di kawasan tersebut. Namun bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah
pedalaman dan pulau-pulau terpencil, energi listrik merupakan suatu masalah
besar.
Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk
memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga,
seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP, PLTGU, dan lain-lain. Pembangkit listrik
biasanya terhubung ke dalam sistem kelistrikan. Bagian utama dari pembangkit
listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar yang mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet dan
penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai
sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik.
Kata kunci: Pembangkit Energi Listrik PLTA, PLTU, PLTG, PLTP, PLTGU.
2
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulisan Makalah
Pembangkit Energi Listrik ini dapat selesai dengan tepat waktu.
Makalah Pembangkit Energi Listrik ini telah disusun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah Pembangkit Energi Listrik ini dapat
bermanfaat terhadap pembaca.
Jakarta, 30 Maret
2020
Aditya Nugroho
3
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................2
KATA PENGANTAR ....................................................................................3
DAFTAR ISI………………………………………………………...............4
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................5
1.1. Latar Belakang.............................................................................5
1.2. Tujuan..........................................................................................6
1.3. Metode Penulisan.........................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................8
2.1. Definisi Pembangkit Energi Listrik.............................................8
2.2. Bagian-bagian Pembangkit Energi Listrik..................................9
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................10
3.1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).....................................10
3.2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)....................................17
3.3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)....................................21
3.4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)........................25
3.5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) ..................27
BAB IV PENUTUP ......................................................................................30
Kesimpulan .......................................................................................30
Saran .................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................31
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Peningkatan konsumsi energi listrik dan pengurangan dampak lingkungan
yang semakin kompleks dalam memenuhi kebutuhan ekonomi telah menimbulkan
kesadaran bersama bagi Negara berkembang untuk melakukan pembangunan
berkelanjutan melalui mekanisme Clean Development Mechanism (CDM) dalam
bentuk 2 pemanfaatan potensi sumber energi terbarukan (renewables) untuk
pembangkit energi listrik.
1.2. TUJUAN
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pembangkit Energi Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga
listrik, pada Pembangkit Energi Listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal,
dan bangunan kerja, Dan terdapat juga komponen-komponen utama
pembangkitan yaitu generator, turbin yang berfungsi untuk mengkonversi energi
(potensi) mekanik menjadi energi (potensi) listrik.
Pada gambar diatas diilustrasikan bahwa listrik yang dihasilkan dari pusat
pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, panas bumi,
nuklir, dll) untuk menggerakkan turbin yang porosnya dikopel/digandeng dengan
generator. dari generator yang berputar menghasilkan energi listrik. Energi listrik
yang dihasilkan disalurkan ke gardu induk melalui jaringan transmisi, kemudian
langsung di distribusikan ke konsumen melalui jaringan distribusi.
7
- Mesin diesel
B. Komponen listrik
- Transformator
- Peralatan proteksi
C. Komponen sipil
- Prasarana dan sarana sipil (pondasi peralatan, jalan, cable dutch, dll)
- Gedung kontrol
D. Komponen mekanis
BAB III
PEMBAHASAN
8
pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Berikut ini
merupakan penjelasan singkat mengenai pembangkit listrik tenaga air serta
keberadaan potensi energi air yang masih belum digunakan.
Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi
mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui
kanal (penstock) melewati kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-
sudu yang menyebabkan kincir air ataupun turbin berputar. Ketika digunakan
untuk membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebabkan perputaran
poros rotor pada generator. Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara
langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas
listrik pada jaringan.
9
di berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus untuk pengembangan
energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau energi listrik.
1. Bendungan
Gambar 1. Bendungan
10
2. Turbin
Turbin memiliki prinsip kerja yakni sebagai berikut gaya jatuh air yang
mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan
seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar
baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah
energi.
Gambar 2. Turbin
11
3. Generator
4. Transformator
12
5. Jalur Transmisi
Berfungsi untuk mengalirkan energy listrik dari PLTA menuju konsumen listrikya
itu rumah-rumah dan pusat industri.
Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi
kinetis dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi
mekanis dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis
ini berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah
energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua
hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir
(debit).
Laju q dimana air jatuh dari ketinggian efektif h tergantung dari besarnya luas
penampang kanal. Jika luas penampang kanal terlalu kecil, daya keluaran akan
13
lebih kecil dari daya optimal karena laju air q dapat lebih besar. Di lain pihak,
ukuran kanal tidak dapat dibuat besar secara sembarangan karena laju air q yang
melalui kanal tergantung dari laju pengisian air pada reservoir air di belakang
bendungan.
14
Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat
dirangkum secara garis besar sebagai berikut :
5. Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi
lingkungan.
Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga efek negatif
pembangunan PLTA/kerugiannya yaitu sebagai berikut:
15
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga
listrik yang mengubah energi potensial air ( energi gravitasi air )
menjadi energi listrik.
2. Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan cara merubah
energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi
listrik(dengan bantuan generator).
4. Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa
tahapan perubahan energi
16
Gambar 1. Skema PLTU
17
Biaya investasi awal tinggi
Dalam operasinya, secara umum PLTU memiliki komponen seperti pada gambar
di bawah ini:
18
Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas
lanjut (superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.
Disini energi kimia bahan bakardiubah menjadi energi panas dari uap.
1. Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
2. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
3. Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan
energi
19
listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan. Uap bekas
keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air pendingin agar
berubah kembali menjadi air. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian
digunakan lagi sebagai air pengisi boiler. Demikian siklus ini berlangsung terus
menerus dan berulang-ulang.Putaran turbin digunakan untuk memutar generator
yang dikopel langsung dengan turbin sehingga ketika turbin berputar dihasilkan
energi listrik dari terminal output generator.Sekalipun siklus fluida kerjanya
merupakan siklus tertutup, namun jumlah air dalam siklus akan mengalami
pengurangan. Pengurangan air ini disebabkan oleh kebocoran kebocoran baik
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Untuk mengganti air yang hilang,
maka perlu adanya penambahan air kedalam siklus. Kriteria air penambah (make
up water) ini harus sama dengan air yang ada dalam siklus.
20
3.3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
PLTG merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “udara panas”
untuk memutar turbin. Udara panas ini dihasilkan melalui pemanasan udara
dengan menggunakan gas di dalam ruang bakar. Udara panas kemudian dialirkan
ke turbin.
Pembangkit listrik tenaga gas alam cenderung memiliki emisi yang lebih
ramah lingkungan dibandingkan dengan PLTU batu bara. Proses pembangkitan
listrik menggunakan gas alam cukup berbeda dengan mekanisme pada PLTU.
Proses pembakaran gas alam tidak digunakan untuk melakukan proses pemanasan
seperti pada PLTU melainkan digunakan langsung untuk memutar turbin.
Sebelum melalui proses pembakaran, udara terlebih dahulu dikompresi
menggunakan kompresor. Kemudian udara yang telah terkompresi tersebut
dialirkan ke ruang bakar untuk kemudian bereaksi dengan gas. Dalam proses
tersebut, tekanan yang terkandung dalam udara serta energy kimia yang
21
terkandung dalam gas dikonversi menjadi energy kinetic yang selanjutnya
dimanfaatkan untuk memutar turbin.
Kekuranga
Polusi suara
n
22
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah tenaga listrik yang
dihasilkan dari gerak turbinya yang digerakkan oleh panas bumi. Cara
pemanfaatannya adalah dengan membuat sumur yang kedalamannya mencapai
titik panas bumi, lalu panas tersebut dialirkan ke lokasi turbin untuk
menggerakkan turbin. Potensi tenaga panas bumi yang besar di Indonesia
menjadikan pembangunan PLTP sebagai salah satu prioritas nasional bidang
energi. Sesuai namanya, energi panas bumi adalah energi panas yang diperoleh
bumi. Panas di dalam bumi tersedia pada kedalaman lebih dari 80 km. Di
beberapa lokasi tersedia pada kedalaman 300 hingga 3000 meter. Tenaga ini
banyak digunakan untuk proses industri, pemanas ruang untuk berbagai jenis
bangunan dan pertanian. Pembangkit listrik panas bumi mungkin menarik bagi
negara-negara berkembang karena membutuhkan lebih sedikit investasi dalam
infrastruktur dan investasi.
Gambar. PLTP
23
Dry Steam (Uap Kering)
Jenis ini adalah PLTP yang paling sederhana karena mereka secara langsung
mengalihkan uap panas bawah tanah untuk memutar turbin yang kemudian
menghasilkan listrik.
Flash Steam (Uap Flash)
Walau mirip dengan jenis dry steam, tetapi flash steam membutuhkan langkah
ekstra untuk mengubah air panas menjadi uap sebelum dapat digunakan untuk
memutar turbin dan menghasilkan listrik.
Binary Cycle (Siklus Biner)
Binary cycle ini memiliki desain yang lebih kompleks daripada flash steam. Pada
jenis binary cycle, panas dialirkan dari air panas bawah tanah ke pasokan air
pembangkit listrik. Air ini kemudian dipanaskan menjadi uap dan dialirkan
melalui turbin untuk menghasilkan listrik.
Enhanced Geothermal Systems (EGS)
EGS adalah jenis PLTP yang paling kompleks dan mahal untuk dibangun. Ini
adalah satu-satunya pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tidak dibangun di
atas situs seismik atau vulkanik. Ini berarti pembangkit listrik EGS dapat
dibangun hampir di mana saja, tetapi membutuhkan biaya besar dalam
perencanaan dan konstruksinya.
Untuk mengekstraksi energinya, air diinjeksikan ke dalam tanah untuk membuat
menciptakan jalur keluarnya air panas atau uap. Akhirnya, energi dari air panas
atau uap yang diekstraksi ini digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan
listrik.
24
Gambar. Cara kerja PLTP
25
Panas bumi merupakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan.
Energi ini tidak membutuhkan bahan bakar (baik uranium maupun bahan
bakar seperti minyak bumi atau batu bara).
6. Ramah Lingkungan
Energi ini tidak menghasilkan gas rumah kaca yang merusak lingkungan.
7. Hasil Limbah Sedikit
Limbah yang dihasilkannya minimal dan menyebabkan dampak lingkungan
yang lebih sedikit dibandingkan energi pembakaran, nuklir, atau bahan bakar
fosil.
8. Biaya Operasional Rendah
PLTP memiliki kinerja tinggi dan konsumsi rendah yang menyiratkan
penghematan ekonomi dalam tagihan.
26
Untuk memanfaatkan jenis energi ini, perlu dilakukan pengeboran di
permukaan bumi deposit panas bumi dengan konsekuensi kerusakan tanah.
6. Gempa Bumi
Pengeboran lubang di tanah untuk memperoleh panas dari dalam dapat
menyebabkan gempa bumi kecil yang dapat menyebabkan kerusakan
permukaan yang parah.
Demikian penjabaran tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi, mulai
dari pengertian, cara kerja, kelebihan dan kekurangannya. PLTP adalah salah
satu alternatif pembangkit listrik yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis
dalam pengoperasiannya, walau juga perlu adanya tindakan khusus untuk
menghindari kemungkinan bocornya gas yang berbahaya ke udara.
27
tidak ada pemanfaatan kembali sisa energi dari gas panas yang terbuang. Gas
buang langsung di alirkan ke atmosfir. Pada keadaan combined cycle pada
umumnya terdiri dari beberapa turbin gas dimana energi sisa pada gas buangnya
akan dimanfaatkan kembali untuk pemanasan air di Heat Recovery Steam
Generator (HRSG) untuk menghasilkan uap yang akan digunakan untuk
pembangkitan turbin uap atau Steam Turbin Generator (STG)
Gambar. PLTGU
28
Perbedaan mendasar sistem ini dengan simple cycle yaitu adanya
pemanfaatan kembali energi dari sisa panas yang terbuang. Panas ini digunakan
untuk pemanasan air di HRSG sehingga menghasilkan uap untuk menggerakan
turbin uap di STG.
1. HRSG
HRSG merupakan heat exchanger dari gas ke air dengan memanfaatkan
energi sisa gas turbin untuk menghasilakan uap dengan tekanan dan temparatur
yang tinggi. Dalam setiap aplikasi combined cycle, uap dihasilkan dengan
beberapa macam tekanan dan temperatur sehingga tidak tidak banya gas sisa yang
terbuang..Selain itu ada yang dipanaskan kembali sehingga nantinya menjadi
main steam yang akan dikirim ke STG. Pada umunnya terdiri dari tiga lapisan
yaitu superheater, evaporator dan economizer. Hasi dari pemanasan ini akan
menghasilkan uap bertekanan tinggi yang akan ditampung di drum High Pressure
(HP) dan Low Pressure (LP).
2. STG
Steam Turbin Generator merupakan pembangkit listrik dengan
memanfaatkan tenaga uap untuk memutar turbin uap. Pada dasarnya turbin uap
terdiri dari dua bagian yaitu rotor dan stator. Pada rotor terdapat banya blade
(sudu) yang akan digerakan oleh uap bertekanan tinggi yang disemprotkan
melalui nozzle. Turbin yang bergerak akan menghasilkan listrik melaui generator.
Penggunaan sistem combined cycle ini lebih efesien dan mampu menghasilkan
daya yang lebih besar dengan cost yang rendah. Pada PLTGU Tambak Lorok blok
1 ini, skema yang digunakan dikenal dengan isltilah 3 -3 -1. Dimana terdapat 3
GTG, 3 HRSG dan bermuara ke 1 STG.
29
Gambar. Skema pembangunan power plant combined cycle
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Energi listrik merupakan kebutuhan utama pada semua sektor kehidupan.
Seiring bertambahnya kebutuhan manusia, maka meningkat pula permintaan
energi listrik.
Saran
1. Pengembangan Pembangkit Energi Listrik di Indonesia sangat penting
bagi kemajuan ekonomi dan bagi Negara tersebut.
2. Sebaiknya pengembangan Pembangkit Energi Listrik dibuat
berdasarkan kebutuhan.
30
3. Oleh karena itu, pemerintah mampu menyokong dalam pengembangan
Pembangkit Energi Listrik Indonesia..
DAFTAR PUSTAKA
31
32