Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AUDIT ENERGI LISTRIK

Disusun Oleh :

Kelompok 9

Reski Dian Anugrah (210204601019)

Agil Munawwar (210204601020)

Mahardika Prahmadani Muzakkir (210204601021)

Isa Nofira Rombe Datu (210204601022)

PRODI TEKNIK ELEKTRO D4

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hiyahnya sehingga dapat menyelesaikan yang berjudul “Energi Terbarukan” ini
tepat waktu.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Audit
Energi Listrik, selain itu untuk menambah wawasan untuk mengetahui tentang Energi
Terbarukan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Akhyar Muchtar S.PD, M.T selaku
dosen Mata Kuliah Audit Energi Listrik yang telah memberikan kami tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang membagi
sebagian pengatahuan sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.

Semoga makalah yang kami susun bisa menambah wawasan bagi para pembaca
, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk membangun lebih
baik kedepannya.

Makassar, 23 Maret 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangkit listrik termal (atau thermo, thermal secara definisi artinya


berkaitan dengan panas adalah pembangkit listrik dimana energi panas diubah
menjadi energi listrik. Di sebagian besar pembangkit listrik termal, menggunakan
turbin yang digerakkan oleh uap yang mengubah panas menjadi energi mekanik
sebagai perantara ke energi listrik. Pembangkit listrik termal menggunakan bahan
bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, uranium, dan energi panas bumi sebagai
energi primer.
Salah satu jenis pembangkit yang digunakan di Indonesia adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Termal. Yang dimana pembangkit ini sendiri memiliki beberapa jenis
pembangkit, diantaranya : Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB), dan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Pembangkit tenaga termal menggunakan
sumber daya tidak terbarukan sebagai bahan bakar utamanya, seperti fosil, minyak
bumi, panas bumi dan batu bara. Dimana sumber daya yang digunakan tersebut bisa
saja habis seiring berjalannya waktu pengunaan pembangkit tenaga termal itu sendiri.
Pengembangan suatu pembangkit listrik tentunya memiliki berapa masalah
dan tantangan yang akan dihadapi kedepannya. Khususnya dalam pembangunan dan
pengembangan pembangkit listrik tenaga termal di Indonesia, baik yang sudah
berjalan maupun yang akan datang juga memiliki aspek masalah dan tantangannya
tersendiri, diantaranya :
1. Sumber Daya Alam
Karena memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan bakar utama, dalam
melakukan pengembangan dan pembangunan nantinya haruslah melakukan studi
terkait ketersediaan sumber daya alam di Indonesia dalam kurun waktu yang sudah
ditentukan. Seperti proyeksi-proyeksi yang dilakukan oleh Dewan Energi Nasional
pada Gambar Proyeksi Kebutuhan Energi Final menurut Jenis Energi, Gambar
Proyeksi Penyediaan Energi Listrik.
Tidak hanya itu, sumber daya yang digunakan sebagai bahan bakar tergolong
kedalam sumber daya tidak terbarukan. Dengan kata lain, jumlahnya terbatas dan sulit
untuk diprediksi secara akurat.
2. Lingkungan, Sosial dan Masyarakat
Dalam pembangunan suatu pembangkit tentunya harus meninjau beberapa
aspek dasar yang dijadikan faktor kelayakan suatu wilayah yang lahannya akan
dibangun pembangkit. Dalam hal ini khususnya, lingkungan, sosial dan masyarakat.
Pembangkit listrik tenaga termal memiliki emisi gas buangan yang dapat
mencemari lingkungan sekitarnya jika tidak diperhatikan dengan baik. Jika hal
tersebut terjadi, maka lingkungan masyarkat disekitarnya juga akan terkena imbas.
Selain itu, aspek sosial yang dimaksud adalah, pemerataan energi yang dapat
didistribusikan oleh satu Kawasan pembangkit haruslah mencakup daerah sekitarnya
secara menyeluruh. Mengingat keterbatasan lahan juga akan sangat menjadi tantangan
dalam hal ini.
3. Biaya
Sebuah pembangunan dan pengembangan tentunya diperlukannya biaya yang
sesuai dengan apa yang akan dibuat nantinya. Dalam sektor pembangkit listrik, tidak
hanya dua kegiatan tersebut yang memerlukan adanya biaya, namun ada aspek
kegiatan lain yang juga memiliki biaya yang cukup tinggi, yaitu pemeliharaan
pembangkit itu sendiri. Dimana dalam pemeliharaan pembangkit listrik tenaga termal
memiliki biaya operasional yang relatif tinggi.

1.2. Rumusan Masalah


Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas selanjutnya pada makalah
ini, diantaranya
1. Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap?
2. Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas?
3. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel?
4. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir?
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang prinsip
kerja pembangkit thermal (PLTU,PLTG,PLTD,PLTN)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap?

A. Definisi PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang seporos dengan turbin
yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga
uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar
serta MFO untuk start up awal.

B. Sejarah
Pembangkit Listrik Tenaga Uap pertama di Indonesia dibangun pada tahun
1897, pada Sungai Ciliwung yang terlegak di daerah Gambir [1].
C. Sistem Konversi Energi
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu:
1. Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam
bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
2. Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
3. Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan
sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut:
1. Pertama air diisikan ke boiler
hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah panas. Di dalaM
boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan
udara sehingga berubah menjadi uap.
2. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik
berupa putaran.
3. Ketiga, generator yang dikopel langsung
dengan turbin berputar menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari
perputaran medan magnet dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar
dihasilkan energi listrik dari terminal output generator
4. Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor
untuk didinginkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air
yang disebut air kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan
lagi sebagai air pengisi boiler.
D. Prinsip Kerja
Secara sederhana, prinsip kerja PLTU yaitu air dipompa kedalam boiler/ketel
uap, pada boiler air diubah menjadi uap. Kemudian uap yang sudah bertekanan dan
bertemperatur tertentu dialirkan ke dalam turbin uap, lalu energi uap tersebut
digunakan untuk memutar turbin untuk memperoleh energi mekanik.

2.2 Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas?

A. Defenisi PLTG
Pembangkit Listrik Tenaga GAS (PLTG) atau biasa disebut juga Pusat Listrik
Tenaga Gas adalah salah satu mesin pengubah energi. Seperti halnya turbin air yang
mengubah tenaga potensial air karena perbedaan ketinggian, turbin uap yang
mengubah tenaga uap dengan menurunkan entalpy yang dikandungnya. Dalam hal ini,
turbin gas mengubah energi kimia hidrokarbon yang dikandung bahan bakar minyak
atau gas yang komponen utamanya adalah gas methane CH4, yang direaksikan dengan
oksigen yang terdapat dalam udara. Produk dari reaksi antara gas atau minyak
hidrokarbon dengan oksigen adalah uap air (H2O), karbondioksida (C02) dan panas /
energi. Reaksi kimia yang dapat menghasilkan energi disebut reaksi eksoterm. Gas hasil
reaksi inilah yang sangat potensial untuk diubah menjadi energi mekanik.

B. Fungsi Komponen PLTG


1. Compresor
Salah satu komponen utama dalam Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
adalah kompresor aliran aksial.
Fungsi kompresor dalam PLTG adalah menghisap udara dari atmosfer dan
kemudian mengompresikannya atau meningkatkan tekanan dan suhunya hingga
mencapai tingkat tertentu.
Udara yang sudah dikompresikan tersebut kemudian dialirkan ke dalam ruang
pembakaran untuk memenuhi kebutuhan proses pembakaran di dalamnya.
Dalam proses masuknya udara ke kompresor, terdapat alat bantu khusus yang
disebut air inlet. Berikut adalah penjelasannya:

 Air Inlet (Pemasukan Udara)

Air inlet adalah tempat masuknya udara yang dihisap dari atmosfer dan
kemudian masuk ke dalam kompresor.
Air inlet juga dilengkapi dengan filter yang berfungsi untuk menyaring
kotoran dari udara luar yang masuk melalui air inlet tersebut. Dengan adanya filter
ini, udara yang masuk menjadi bersih dari kotoran dan benda asing yang dapat
merusak sudu-sudu pada kompresor.
Pada air inlet terdapat beberapa komponen yang bertugas melakukan
penyaringan dan mengatur jumlah udara yang masuk, antara lain adalah air inlet
housing, inertia separator, pre-filter, main filter, inlet bellmouth, dan inlet guide vane.
2. Ruang Bakar (Combustion)
Ruang pembakaran (combustion) berfungsi sebagai tempat di mana terjadi
proses pembakaran antara bahan bakar dan udara.
Proses pembakaran di ruang pembakaran PLTG ini menghasilkan energi
panas, yang kemudian diubah menjadi energi kinetik melalui transition pieces.
Sistem di ruang pembakaran ini memiliki fungsi untuk menyediakan energi
panas ke dalam siklus turbin.
Sistem proses pembakaran ini terdiri dari beberapa komponen pendukung,
seperti ruang pembakaran (combustion chamber), liner pembakaran (combustion
liners), nosel bahan bakar (fuel nozzle), pematik (ignitor), transition piece, tabung
cross fire, dan detektor nyala api (flame detector).
3. Turbin Gas
Turbin gas adalah mesin yang berputar dengan menggunakan gas yang
dihasilkan dari proses pembakaran.
Fungsi utama turbin gas dalam prinsip kerja PLTG adalah mengubah energi
kinetik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini dihasilkan melalui konversi
energi panas menjadi energi kinetik selama proses pembakaran.
Dengan demikian, daya yang dihasilkan oleh turbin gas dapat digunakan untuk
menggerakkan kompresor dan memutar generator listrik.
Di dalam turbin gas juga terdapat beberapa komponen pendukung, seperti
kopling dan gigi aksesori (accessory gear), sistem pelumasan (lube oil system), sistem
pendinginan (cooling system), dan lain-lain.
4. Exhaust
Exhaust merupakan bagian penting dalam Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG) yang berfungsi sebagai saluran pembuangan untuk mengeluarkan gas sisa
panas yang dihasilkan oleh turbin.
Gas hasil kerja dari turbin gas tersebut keluar melalui exhaust diffuser pada
rakitan exhaust frame. Gas tersebut kemudian diarahkan ke exhaust plenum dan
didifusikan sebelum akhirnya dibuang ke atmosfer melalui cerobong pembuangan
(exhaust stack).
Sebelum gas panas tersebut dibuang ke atmosfer, suhunya diukur
menggunakan termokopel exhaust.
Hasil pengukuran ini digunakan untuk mengontrol suhu dan sebagai
perlindungan dalam hal terjadinya trip suhu. Suhu pada saat pembuangan (exhaust) ini
biasanya dapat mencapai 493°C.
5. Generator
Generator pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan perangkat
yang menghasilkan energi listrik melalui konversi energi mekanik pada poros turbin
menjadi energi listrik. Pengoperasian generator ini didukung oleh beberapa alat bantu
khusus, antara lain:

 Jacking oil pump:


Pompa ini digunakan untuk memberikan tekanan minyak pada poros generator saat
start-up dan shutdown, sehingga memastikan poros generator berputar dengan lancar.
 Exciter:
Exciter bertugas untuk menghasilkan medan magnet yang diperlukan dalam
pembangkitan energi listrik pada generator utama. Exciter dapat menggunakan
berbagai jenis teknologi, seperti brushless exciter atau exciter berbasis pensakelar
(rotating rectifier).
 Generator circuit breaker:
Circuit breaker ini berfungsi sebagai pengaman utama pada sistem generator. Ketika
terjadi gangguan atau kegagalan pada generator, circuit breaker akan memutus sirkuit
listrik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
 Main transformer:
Transformer utama digunakan untuk mengubah tegangan listrik yang dihasilkan oleh
generator menjadi tegangan yang sesuai dengan kebutuhan jaringan listrik.
 Generator protection system:
Sistem perlindungan generator ini bertugas untuk mendeteksi dan mengatasi
gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada generator, seperti gangguan arus
lebih, kelebihan suhu, atau gangguan pada sistem pembangkitan.
 Auxiliary power system:
Sistem daya tambahan ini menyediakan pasokan listrik yang diperlukan untuk
operasional peralatan-peralatan bantu di dalam PLTG, seperti pompa, kipas, dan
sistem kontrol.
6. Komponen Penunjang
Selain komponen utama, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) juga
dilengkapi dengan komponen penunjang atau sekumpulan peralatan bantu yang
berperan dalam menjalankan proses operasional turbin gas.
Berikut adalah komponen penunjang tersebut:

 Starting equipment:
Bagian ini meliputi mesin diesel yang digunakan untuk melakukan start up sebelum
turbin dapat beroperasi.
 Coupling beserta accessory gear:
Komponen ini berfungsi untuk mentransfer daya dan putaran dari poros yang
bergerak ke poros yang akan digerakkan.
 Fuel system:
Sistem ini bertanggung jawab untuk memproses bahan bakar agar sesuai dan dapat
digunakan dalam sistem PLTG.
 Lube oil system:
Sistem pelumasan ini memberikan pelumasan yang kontinu pada setiap komponen
sistem untuk menjaga kinerja yang optimal.
 Cooling system:
Sistem pendingin ini digunakan untuk menjaga suhu turbin gas. Pendinginan dapat
dilakukan dengan menggunakan air atau udara.

Setelah mengetahui fungsi dari masing-masing bagian sistem kerja PLTG,


sekarang mari kita bahas bagaimana prinsip kerja dari PLTG atau funfsi dan prinsip
kerja turbin gas.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) adalah pembangkit yang
memanfaatkan energi panas atau gas panas yang dihasilkan dari hasil pembakaran
pada ruang bakar. Bagian-bagian utama dari PLTG ini terdiri dari compresor, turbin
gas dan generator.

C. Prinsip Kerja PLTG

Prinsip Kerja PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dimulai dengan


memasukkan udara ke dalam kompresor melalui saluran masuk udara (air inlet).
Udara tersebut kemudian disaring untuk mencegah masuknya kotoran atau partikel
debu ke dalam kompresor.
Di dalam kompresor, tekanan udara dinaikkan sebelum udara masuk ke dalam
ruang bakar untuk proses pembakaran dengan bahan bakar.
Jika bahan bakar yang digunakan adalah gas, gas tersebut dapat langsung
dicampur dengan udara untuk proses pembakaran.
Namun, jika menggunakan bahan bakar minyak, bahan bakar harus diproses
terlebih dahulu di burner sebelum dicampur dengan udara untuk proses pembakaran
di ruang bakar.
Hasil dari proses pembakaran adalah gas dengan suhu dan tekanan tinggi. Gas
hasil pembakaran tersebut kemudian dialirkan ke turbin, di mana entalpi gas diubah
oleh turbin menjadi energi kinetik yang digunakan untuk memutar generator dan
menghasilkan energi listrik.
Setelah melewati turbin, gas sisa panas tersebut dibuang ke atmosfer melalui
sistem exhaust atau cerobong pembuangan. Prinsip kerja ini dikenal sebagai siklus
operasi open cycle.
Karena gas yang dialirkan ke turbin memiliki suhu tinggi, proses pendinginan
turbin juga dilakukan. Listrik yang dihasilkan dari putaran generator turbin kemudian
disalurkan ke gardu induk dan sistem transmisi serta distribusi listrik, untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
Dengan prinsip kerja ini, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dapat
menghasilkan energi listrik dengan efisien dan dapat memenuhi kebutuhan listrik
masyarakat.

2.3 Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel?

A. Defenisi PLTD
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover
merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula
PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar
rotor generator.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang
terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu
pabrik.

B. Prinsip Kerja PLTD

1. Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke


dalam tanki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu.
Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan
bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank
dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga
manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari
daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur
tekanannya.
Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start
melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di
dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara
yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.
Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang
bakar (combustion chamber)
Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya
berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang
tinggi (35 – 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu
bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi
melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang
menimbulkan ledakan bahan bakar.
Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian
pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran
bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol
menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating).
Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank
shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-
balik torak pada langkah kompresi.
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor
generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga
terjadi gaya geral listrik (ggl).
Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo
step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo
berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan
medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah
satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet
berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan
kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya
berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua
ujung kumparan terdapat beda tegangan.
Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di
sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah
lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).
Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo
step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo
berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan
medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah
satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet
berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan
kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya
berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua
ujung kumparan terdapat beda tegangan.
Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di
sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah
lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

2.4 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

A. Definisi PLTN

Pembangkit listrik tenaga nuklir adalah pembangkit listrik yang


menggunakan panas dari hasil fisi nuklir untuk mengubah air menjadi uap, kemudian
menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Teknologi ini sudah ada selama lebih
dari 60 tahun. PLTN pertama yang menghasilkan listrik yang cukup untuk jaringan listrik
dibuka pada Juni 1954 di Rusia. PLTN skala penuh pertama (Calder Hall) mulai beroperasi di
Inggris pada Oktober 1956. Sejak saat itu, PLTN telah menjadi bagian penting dari
pembangunan modern.

B. Prinsip Kerja PLTN

Untuk prinsip kerjanya sendiri, diawali dengan ekstraksi energi dari inti atom
uranium melalui pembelahannya (fisi nuklir) dengan reaksi nuklir. Atom memiliki ikatan
internal yang menghubungkan sub-partikelnya (elektron, neutron dan proton). Saat
membelah, ikatan ini memutuskan dan melepaskan energi ikat internal di dalam atom yang
menahan partikel yang terpisah.

Sama seperti jenis pembangkit listrik termal lainnya, PLTN memiliki


turbin uap yang dihubungkan ke generator listrik. Kemudian reaktor termal digunakan untuk
menghasilkan panas dan menciptakan uap. Uap ini lah yang menggerakkan turbin uap dan
menyebabkan generator menghasilkan listrik. PLTN ini mampu untuk menghasilkan energi
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan minimum jaringan listrik selama lebih dari 24 jam.

C. Jenis PLTN
Tidak semua PLTN menggunakan cara kerja yang sama walau bahan bakarnya sama-sama
nuklir. Secara garis besar, PLTN dapat dibedakan menjadi dua:

1. Pressurized Water Reactor (PWR)

Reaktor air bertekanan adalah jenis yang paling umum. Ada dua wadah untuk menampung air di
jenis ini.

Wadah pertama ada di dalam reaktor dan diberi tekanan menggunakan pressurizer untuk
menaikkan titik didih air. Air panas yang keluar dari reaktor dialirkan melalui tabung yang
ditempatkan di wadah kedua.

Air di wadah kedua tidak bertekanan sama sekali, jadi ia mulai mendidih segera setelah air panas
melewati tabung, menghasilkan uap untuk memutar turbin.

2. Boiling water reactor (BWR)

Reaktor air mendidih tidak menggunakan pendekatan dua ruang dari PWR. Sebaliknya, air yang
mengalir melalui reaktor adalah air yang sama yang menggerakkan turbin.

D. Kelebihan dan Kekurangan PLTN

Ada banyak keuntungan untuk beralih dari pembangkit listrik berbasis bahan bakar
fosil ke tenaga nuklir. Berikut ini beberapa kelebihannya:

1. Menghasilkan lebih sedikit polusi

Dibandingkan dengan sumber energi lain, PLTN menghasilkan lebih sedikit metana dan karbon
dioksida yang dapat memerangkap panas di atmosfer dan menyebabkan efek rumah kaca. Jadi,
dengan mengandalkan PLTN, sangat mungkin untuk mengurangi jumlah gas rumah kaca di atmosfer
dan memperlambat laju pemanasan global.

2. Biaya operasi rendah

Dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lainnya, PLTN memiliki biaya pengoperasian yang lebih
rendah. Uranium relatif lebih murah untuk diperoleh daripada sumber bahan bakar lainnya.

3. Menghasilkan energi dalam jumlah besar

Diyakini bahwa daya yang dihasilkan oleh reaksi fisi nuklir sepuluh juta kali lebih besar daripada daya
yang dihasilkan ketika atom bahan bakar fosil dibakar. Sehingga, PLTN dapat dengan mudah
menghasilkan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik secara keseluruhan.

4. Bisa diandalkan dan diprediksi

Selama PLTN dirawat dengan baik dan dalam kondisi yang baik, pembangkit ini dapat menghasilkan
energi dalam jumlah yang tetap sepanjang tahun, terlepas dari bagaimana cuacanya.
Selain banyaknya kelebihan yang ditawarkan, penggunaan nuklir juga memiliki banyak kekurangan
bahkan beberapa diantaranya bisa dibilang fatal. Berikut ini beberapa kekurangannya:

5. Biaya awal tinggi

Dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya, membangun PLTN membutuhkan biaya yang tidak
sedikit karena membutuhkan bahan dan peralatan khusus yang dapat menangani energi nuklir.
Membangunnya juga membutuhkan waktu selama bertahun-tahun sebelum bisa beroperasi.

1. Dapat merusak lingkungan

PLTN menghasilkan limbah radioaktif dalam jumlah besar. Limbah ini memiliki suhu tinggi dan
memancarkan radiasi dalam jumlah besar, sehingga jika dibuang secara sembarangan dapat dengan
mencemari tanah dan air, serta merusak tumbuhan dan hewan di sekitarnya. Parahnya lagi, limbah
radioaktif bisa bertahan hingga ribuan tahun.

2. Sumber tenaga terbatas

Sama seperti bahan bakar fosil, akan tiba saatnya pasokan uranium tidak cukup untuk memberi
tenaga pada pembangkit nuklir di seluruh dunia. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa negara
mulai menggunakan thorium, jenis bahan bakar nuklir lain yang lebih melimpah daripada uranium.

3. Resiko kecelakaan

PLTN dirancang khusus agar cukup kokoh untuk menangani proses fisi nuklir dan menjamin
keselamatan pekerja serta orang yang tinggal di sekitarnya. Meski demikian, beberapa kecelakaan
telah terjadi, seperti bencana Chernobyl yang merusak lingkungan, menyebabkan banyak kematian
dan penyakit.

4. Berbahaya bagi kesehatan manusia

Limbah nuklir yang dibuang secara tidak benar juga bisa berbahaya karena dapat meresap ke dalam
tanah dan mencemari air. Hal ini, pada akhirnya bisa menyebabkan berbagai macam penyakit pada
orang yang meminumnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh
suatu benda.Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup
manusia karena hampirsemua aktivitas kehidupan manusia
sangat tergantung pada ketersediaan energi yangcukup. Untuk
menghindari krisis energi yang dikarenakan keterbatasan energi di
alam diperlukanlan energi terbarukan. Energi terbarukan adalah adalah
energi yang berasal dari"proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga
surya, tenaga angin, arus air proses biologi, danpanas bumi. Dengan adanya
energi terbarukan diharapkan kebutuhan manusia akansumber energi tidak
akan berkurang.

B. Saran

Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan sumber energi maka energi


terbarukanharus lebih dikembangkan. Namun dalam pengembangannya
harus ada aspek - aspek yangperlu di perhatikan, salah satunya adalah
lingkungan. Pengembangan terhadap energiterbarukan harus
mempertimbangkan dampak-dampaknya terhadap lingkungan.

Selain itu, penggunaan terhadap energi pun harus diperhatikan. Hemat


energi berartimencegah terjadinya krisis energi.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/16589629/
MAKALAH_ENERGI_TERBARUKAN_RENEWABLE_ENERGY_

https://internasional.kompas.com/read/2021/11/22/145835970/
kelebihan-dan-kekurangan-energi-terbarukan

Anda mungkin juga menyukai