Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

DI SUSUN OLEH:
HAIKAL SEPTIAN HADI PUTRA( 2022311006 )
M. FAISAL AZAM ALFARISI ( 2022311011 )
G. SIGIT PURWOKO ( 2022311014 )
STEVENT PRATAMA ( 2022311018 )
TYO TRI HARDIANTO ( 2022311003 )

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNVERSITAS PGRI PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa,karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuansehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Penyusunan makalah inibertujuan untuk tidak memenuh dan tugas mata
kuliah Pengantar Teknik Elektro, sekaligus untuk membahas tentang cara kerja
pembangkit listrik PLTN, PLTD, PLTGAS, PLTS, PLTU, dan PLTA.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, Penyusun masih memahami bahwa makalah ini
Jauh dari kata sempurna, sehingg a peny usun sangat mengharapkan kritik dan
saranyang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih
baik lagi

Palembang, 17 Oktober 2023

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar belakang Masalah

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki kekayan alam yang berlimpah
ditandai dengan banyaknya teknologi pembangkit listrik yang dikembangkan di negara ini.
Teknologi yang dikembangkan pun beragam. Baru- baru ini Tengah dikembangkan mobil listrik
yang mana tenaga penggeraknya menggunakan tenaga listrik. Sebelumnya banyak teknologi
baru yang mana tenaga Penggeraknya merupakan tenaga listrik, misalnya kipas angin, mesin
cuci, televisi,kulkas, dll. Oleh karena itu banyak dikembangkan sistem pembangkit listrik tenaga
listrik yang menggunakan berbagai macam sumber tenaga.
Terdapat beberapa macam sistem pembangkit tenaga listrik yang telah ada.Contohnya adalah
pembangkit listrik PLTN, PLTD, PLT Gas, PLT Panas Bumi,PLT Udara.
Pada dasarnya, prinsip pembangkit tenaga ini adalah mengubah energimekanik (energi
yang bergerak) menjadi energi listrik dengan menggunakan daftar generator.

1.2 Rumusan Masalah


Bedasarkan latar belakang diatas maka penyusun merumuskan beberapa masalah berikut.
1. Bagaimana cara kerja pembangkit tenga listrik?
2. Bagaimana prinsip kerja penggerak listrik?
3. Bagaimana cara kerja tiap pembangkit listrik

1.3Tujuan Penyusunan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah ini sebagai berikut.
A. Mengetahui cara kerja pembangkit tenaga listrik
B. Mengetahui prinsip kerja penggerak generator listrik
C. Memahami cara kerja tiap pembangkit listrik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)


Prinsip kerja PLTN sebenarnya mirip dengan pembangkit listrik lainnya,misalnya
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Yang membedakan antara dua jenis pembangkit listrik
itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir,
sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari memanggang bahan bakar sepert fosilsaya batu
bara atau minyak bumi. Uap bertekanan tinggi pada PLTU digunakan untuk memutar turbin.
Tenaga gerak putarturbin ini kemudian diubah menjadi tenaga listrik dalam sebuah generator.
Perbedaan PLTN dengan pembangkit lainnya terletak pada bahan bakarnya
digunakan untuk menghasilkan uap, yaitu Uranium. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium
menghasilkan energi panas (termal) dalam jumlah yang sangat besar serta membebaskan 2
sampai 3 buah neutron. Sebagai pemindah panas biasa digunakan udara yang diedarkan secara
terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses pembangkit listrik yang menggunakan bahan
bakar uranium ini tidak melepaskan partikel seperti CO2, SO, atau NOx, juga tidak melepaskan
asap atau debu yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Satu gram U-235
setaradengan 2650 batu bara.
Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar bekas
dalam bentuk padat.Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan dilokasi PLTN,
sebelum dilakukan penyimpanan secaralestari.
2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). penggerak utama merupakan
peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar
rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga
mekanis yang dipergunakan untuk memutar pembangkit rotor.
Motor diesel dinamai juga motor penyalaan kompresi (pengapian kompresiengine)
oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan menyemprotkan bahan baker ke
dalam udara bertekanan dan suhu tinggi, sebagai hasil dari proses didalam ruang baker kepala
silinder.
Selain motor diesel dikenal juga jenis motor baker lainnya yaitu motor bensin
yangbiasanya dinamai penyalaan motorik bunga api (pengapian percikanmesin) oleh karena cara
penyalaan bahan bakarnya dengan bantuan bunga api (listrik).
Jika dibandingkan dengan motor bensin, motor buang gas diesel tidak banyak
mengandung komponen beracun yang dapat merusakudara. Selain itudari pada itu pemakaian
bahan tukang roti motor solar lebih rendah (-/+25%) dari pada motor bensin, sedangkan
harganya pun lebih murah sehingga penggunaan motordiesel umumnya lebih hemat dari pada
motor bensin sebagai penggerak mesinindustri. Ditinjau dari sisi investasi harga, motor diesel
umumnya lebih mahal darimotor bensin karena untuk kapasitas mesin yang sama motor diesel
harus dibuatdengan konstruksi dan berat yang lebih besar.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhikebutuhan
listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yangterpencil atau untuk pedesaan
dan untuk memenuhi kebutuhan listrik suatu pabrik.

Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit ListrikTenaga Diesel, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan bakar berfungsi menampung sementara bahan bakar
2. Penyaring bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dan udara yang terdapat padabahan
bakar agar nantinya tidak menyumbat aliran bahan bakar yangdapat menimbulkan
berbagai masalah.3.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).4.
4. Pengabut (nozel) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar mudah Bercampur
dengan oksigen sehingga saya sudah terbakar di dalam silinder5.
5. Mesin diesel merupakan alat yang menghasilkan energi mekanik melaui proses
pembakaran bahan bakar
6. Turbo charger berfungsi Untuk meningkatkan performa dari mesin diesel
7. Penyaring pembuangan gas berfungsi menyaring gas kotor yang dapatmengganggu
kesehatan sebelum dilepas ke udara bebas
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring)
9. Generator berfungsi sebagai mengubah energi mekanik menjadi energilistrik
10. Trafo berfungsi menaikkan atau menurunkan tegangan arus listrik
11. Saluran transmisi merupakan media yang digunakan untukmentransmisikan energi listrik
dari Stasiun Pembangkit Listriksampai stasiun distribusi

PLTD sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangan serupa pada pembangki


tpembangk itu yang lain. Kelebihannya antara lain Dapat beroperasi sepanjang waktu selama
masih tersediannya bahan bakar,dalam operasi nya tidak bergantung pada alam seperti halnya PL
TA, investasi awal p embhubungan PLTD Angunan F murah dibandingkan pembangkit listrk
listrik lain. Sedangkan kekurangannya adalah Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan
bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke
tahuntahun,menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang
kadang-kadang kurang sempurna, memerlukan pemeliharaan rutin,sistem operasi tidak efisien
bahkan tergolong boros pada kondisi beban rendah.

2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTGas)


Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit listrik energi
listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin
gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan selanjutnya
diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.
Adapun kekurangan dari gas turbin adalah sifat korosif pada material yangdigunakan
untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja padasuhu tinggi dan adanya ketidak
pastian kimia bahan bakar minyak yang korosif (belerang, vanadium dll), tetapi dalam
perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang hal tersebut mulai dapat
dikurangi meskipun tidak dapat secara penghapusan keseluruhan. Dengan tingkat efisiensi yang
rendah hal ini merupakansalah satu dari kekurangan gas turbin juga dan pada perkembangannya
untuk menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki suhu siklus kerja dengan menggunakan
material turbin yang mampu bekerja pada suhu tinggi dandapat juga untuk meningkatkan
efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin gas dengan pembangkit turbin
uap dan hal ini biasa disebut dengan siklus gabungan.
Sistem PLTG menggunakan prinsip siklus Brayton yang dibagi atas siklus terbuka
dan siklus tertutup. Pada siklus terbuka, fluida kerja adalah udara atmosferdan pengeluaran panas
di atmosfer karena gas buang dari turbin pembuangan keatmosfer. Gambar berikut menunjukkan
sistem dan siklus kerja Brayton

Cara kerja PLTG tersebut bisa dijelaskan dalam satu siklus terbuka sebagai berikut:
Siklus PLTG berawal melalui udara yang masuk ke compressor. Kompresor yang berfungsi
menaikkan tekanan udara kemudian memasukkanudara ke dalam ruang bakar (Ruang
Pembakaran) bercampur dengan bahan bahan bakar(gas/bbm). Pembakaran diruang
memanggang menghasilkan gas bersuhu tinggi dan bertekanan sehingga dapat memutar turbin
gas. Turbin yang berputar mendrive generator berputar. Luaran sistem tersebut menghasilkan
produksi listrikdan setelah itu, gas akan dibuang ke atmosfir melalui tumpukan (cerobong
secepatnya).

Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke kompresor alam melalui pintu,
udara ditekan masukke dalam kompresor. Udara ditekan masukke dalam ruang bakar dengan
tekanan 250 Psi dicampur dengan bahan bakar dan di bakar dalam ruang bakar dengan suhu
2000–3000ᴼF. Gas hasil memanggang yang merupakan energi termal dengan suhu dan tekanan
yang tinggi suhunya kira-kira 900ᴼC.

Dari energi panas yang dihasilkan inilah yang kemudian akan dimanfaatkan untuk
memutar turbin dimana didalamnya susu-susu gerakdan turbin susu-susu diam, gas panas suhu
tersebut dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan proses ekspansi.
Selanjutnya energi mekanisyang dihasilkanoleh turbin digunakan untuk memutar generator
hingga menghasilkan energi listrik.

2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS )


Pembangkit Listrik Tenaga Surya / PLTS Atap di Indonesia – Listrik menjadi kebutuhan
primer bagi kehidupan manusia. Tanpa listrik, peralatan elektronik tidak dapat digunakan atau
berfungsi sebagaimana mestinya. Listrik juga menjadi sumber penerangan bagi kehidupan
manusia dan merupakan kebutuhan dasar untuk segala aktivitas. Kebutuhan akan listrik
konvensional atau PLN yang semakin meningkat dapat mengakibatkan krisis listrik terjadi kapan
saja.

Untuk mencegah terjadinya krisis tersebut, saat ini banyak yang mulai beralih menggunakan
sumber energi alternatif. Salah satu sumber energi alternatif yang paling banyak digunakan
adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau yang lebih dikenal sebagai PLTS. Pembangkit
listrik ini dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda yang ingin lebih hemat energi dan hemat biaya.

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan
energi dari cahaya matahari untuk menghasilkan energi listrik. Komponen utama dari PLTS
adalah panel surya fotovoltaik yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik
sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan listrik sehari-hari. Arus listrik yang dihasilkan oleh
panel surya fotovoltaik adalah arus listrik searah (DC) sehingga dibutuhkan komponen lainnya
seperti inverter untuk mengkonversi arus listrik searah (DC) ini menjadi arus listrik bolak-balik
(AC).

Di Indonesia, pengguna listrik konvensional sudah banyak yang mulai beralih dan menggunakan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS / PLTS Atap) dan jumlahnya pun semakin bertambah
dari waktu ke waktu. Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan dua metode. Yang pertama
fotovoltaik dan yang kedua adalah dengan memusatkan energi surya.

1. Prinsip Kerja PLTS Dengan Fotovoltaik


Prinsip kerja ini mengubah energi cahaya menjadi listrik secara langsung dengan menggunakan
efek bernama fotolistrik.

2. Prinsip Kerja PLTS Dengan Pemusatan Energi Surya


Prinsip kerja ini menggunakan lensa maupun cermin yang sudah dikombinasikan dengan sistem
pelacak. Tujuannya agar dapat terfokus ke energi matahari di satu titik. sehingga menggerakkan
mesin panas atau kalornya. Perbedaan antara fotovoltaik dengan pemusatan energi surya terletak
pada cara kerja keduanya.

Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1. PLTS Mampu Menghasilkan Energi Listrik


PLTS memiliki banyak sekali manfaat untuk membantu kehidupan manusia yang
dapat menyediakan energi listrik yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. PLTS
mampu mengolah foton matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Listrik ini
yang kemudian bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyalakan
peralatan elektronik dan sebagainya.

2. PLTS Sangat Ramah Lingkungan


PLTS juga ramah lingkungan sehingga ekosistem bumi bisa lebih terjaga. Dengan
menggunakan energi listrik yang dihasilkan dari energi alternatif sinar matahari, bumi
akan terhindar dari polusi udara. Sumber energinya berupa cahaya matahari sehingga
tidak pernah habis. Berbeda dengan listrik PLN konvensional yang membutuhkan
bahan bakar sehingga menyebabkan polusi udara.

3. PLTS Dapat Mengurangi Biaya Penggunaan Listrik Harian


Manfaat yang paling dapat dirasakan adalah pembangkit listrik tenaga surya dapat
mengurangi biaya penggunaan listrik harian. Energi listrik yang dihasilkan dari energi
surya akan bisa digunakan sebelum menggunakan energi listrik PLN sehingga tagihan
listrik PLN ini bisa Anda hemat.

4. Penggunaan Listrik Dapat di Monitoring


Jika menggunakan PLN, Anda tidak mengetahui seberapa besar penggunaan listrik
yang Anda gunakan, maka dengan menggunakan PLTS kini semua produksi listrik
dan daya yang dikeluarkan dapat Anda monitor setiap harinya melalui aplikasi
canggih yang dirancang oleh tim SUN Energy.
Dengan aplikasi ini, Anda dapat memantau produksi listrik yang dihasilkan PLTS
Anda. Melalui aplikasi tersebut, Anda juga bisa melihat penurunan tagihan listrik
yang harus Anda bayarkan setiap bulannya.

Jenis-jenis Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1. Sistem PLTS Terhubung ke Grid (Grid-Tied Solar Power System)


Pembangkit listrik tenaga surya terhubung ke grid adalah jenis sistem yang paling umum
digunakan. Dalam sistem ini, panel surya menghasilkan listrik yang disalurkan ke rumah
atau bisnis dan surplus listrik yang dihasilkan disalurkan ke grid listrik umum. Hal ini
memungkinkan Anda untuk menggunakan listrik yang dihasilkan oleh panel surya Anda,
serta menghasilkan uang dengan menjual surplus listrik ke perusahaan listrik.

2. Sistem PLTS yang Tidak Terhubung ke Grid (Off-Grid Solar Power


System)
Pembangkit listrik tenaga surya yang tidak terhubung ke grid adalah pilihan yang ideal
untuk orang yang tinggal di daerah terpencil atau yang tidak ingin bergantung pada
perusahaan listrik. Dalam sistem ini, listrik yang dihasilkan oleh panel surya disimpan
dalam baterai dan digunakan saat diperlukan. Namun, sistem ini memerlukan investasi
awal yang lebih besar dan perawatan yang lebih intensif daripada sistem yang terhubung
ke grid.

3. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hibrida (Hybrid Solar Power


System)
pembangkit listrik tenaga surya hibrida adalah kombinasi dari sistem yang terhubung ke
grid dan sistem yang tidak terhubung ke grid. Dalam sistem ini, panel surya
menghasilkan listrik yang disalurkan ke rumah atau bisnis dan surplus listrik yang
dihasilkan disalurkan ke baterai untuk digunakan nanti. Jika baterai kosong, sistem akan
beralih ke pasokan listrik dari grid. Sistem ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar
dan memungkinkan Anda untuk tetap terhubung dengan grid.
2.5 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan jenis pembangkit yang


menggunakan “uap panas” untuk memutar turbin. Uap panas yang digunakan dapat
berasal dari proses penguapan air melalui boiler, pembangkit ini menggunakan bahan
bakar batu bara maupun bahan bakar minyak untuk memanaskan air, seperti yang
ditunjukan pada Gambar.

Gambar 1. Skema PLTU

Tingginya jumlah persediaan batu bara baik secara global maupun di Indonesia serta
harga yang rendah menjadikan PLTU berbahan bakar batu bara masih menjadi salah
satu yang tertinggi produksinya. Dalam PLTU, batu bara digunakan sebagai bahan
bakar boiler untuk menghasilkan energy panas yang kemudian berfungsi untuk
mengubah fasa fluida kerja dari cair menjadi uap. Energi kinetik yang terkandung
dalam uap kemudian dimanfaatkan untuk memutar turbin yang tersambung dengan
generator. Salah satu permasalahan utama dari pemanfaatan batu bara dalam
pembangkitan listrik adalah tingginya emisi CO 2 yang merupakan produk sampingan
dari proses pembakaran batu bara. Kelebihan dan kekurangan PLTU batu bara
dirangkum dalam Tabel 1.

Teknologi sudah mature

Kelebihan Biaya bahan bakar rendah

Usia pakai lama

Biaya investasi awal tinggi

Emisi karbon tinggi


Kekurangan

Lokasi tidak fleksibel, sebisa mungkin dekat pelabuhan atau


sumber air yang besar untuk pendinginan

Tabel 1. Kekurangan dan kelebihan PLTU

Dalam operasinya, secara umum PLTU memiliki komponen seperti pada gambar di
bawah ini:
Gambar 2. Komponen pada PLTU

1. Boiler & alat bantunya


Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas
lanjut (superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin. Disini energi
kimia bahan bakardiubah menjadi energi panas dari uap.

2. Turbin & alat bantunya


Turbin berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh uap menjadi
energi putar (energi mekanik). Poros turbin di-kopel dengan poros generator sehingga
ketika turbin berputar generator juga ikut berputar .

3. Kondensor & alat bantunya


Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap yang telah
digunakan untuk memutar turbin).

4. Generator & alat bantunya


Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi listrik.

2.6 Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA )

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu jenis pembangkit listrik yang
menggunakan energi air sebagai sumber daya utamanya. PLTA mengubah energi potensial air
menjadi energi kinetik yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan
listrik.

Bendungan PLTA biasanya dibangun dengan mendirikan sebuah bendungan di sungai atau
waduk yang menghasilkan kolam penampungan air besar. Bendungan digunakan untuk menahan
dan mengatur aliran air sehingga dapat diatur debit air yang mengalir ke turbin.
Saluran Pengalir Setelah air ditahan di waduk, air dialirkan melalui saluran pengalir atau pipa
menuju turbin dengan bantuan pintu-pintu air (gate) yang dapat diatur untuk mengatur debit air
yang masuk ke turbin.
Turbin Air yang mengalir melalui saluran pengalir mengenai kincir atau turbin, dan
menghasilkan energi kinetik yang memutar turbin. Turbin dapat berbentuk turbin Francis, turbin
Pelton, atau turbin Kaplan, tergantung pada karakteristik PLTA dan perbedaan tinggi antara air
yang masuk dan keluar.
Generator: Gerakan turbin digunakan untuk menggerakkan rotor generator yang terdiri dari
kumparan-kumparan yang dipasangkan pada poros. Gerakan rotor menghasilkan medan magnet
yang berubah-ubah dalam generator, yang kemudian menghasilkan listrik pada kumparan stator.
Trafo (Transformator) Listrik yang dihasilkan dari generator memiliki tegangan rendah, sehingga
perlu ditingkatkan menggunakan transformator untuk mengubah tegangan listrik menjadi tinggi
agar dapat diangkut melalui jaringan transmisi dengan lebih efisien.
Jaringan Transmisi Listrik yang dihasilkan oleh PLTA dikirim melalui jaringan transmisi ke
stasiun pembangkit tenaga listrik (SUTET) dan kemudian didistribusikan ke berbagai daerah
untuk digunakan oleh konsumen.

Keuntungan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) memiliki banyak keuntungan sebagai sumber energi
terbarukan. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dalam menggunakan PLTA:

1. Energi Terbarukan
PLTA menggunakan energi air yang terbarukan, seperti sungai, waduk, atau air terjun, yang
berarti sumber energinya tidak terbatas dan dapat diperbaharui secara alami oleh siklus air. Ini
membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas dan membantu
menjaga ketersediaan energi dalam jangka panjang.
2. Ramah Lingkungan
PLTA merupakan salah satu bentuk energi bersih karena tidak menghasilkan emisi gas rumah
kaca dan polusi udara lainnya. Penggunaan PLTA membantu mengurangi dampak negatif
terhadap perubahan iklim dan lingkungan secara keseluruhan.
3. Biaya Operasional Rendah
Setelah pembangunan selesai, biaya operasional PLTA cenderung rendah. Meskipun investasi
awal dalam pembangunan PLTA bisa cukup besar, biaya operasionalnya relatif rendah karena
energi yang digunakan berasal dari sumber alami yang gratis, yaitu air.
4. Stabilitas Pasokan Listrik
PLTA memberikan pasokan listrik yang stabil karena aliran air bisa diatur dan diprediksi dengan
baik. Hal ini membantu mengurangi risiko pemadaman listrik yang disebabkan oleh fluktuasi
pasokan energi.
5. Fleksibilitas Operasional
PLTA dapat dengan mudah diatur untuk mengatur produksi listrik sesuai dengan permintaan.
Peningkatan atau penurunan produksi listrik dapat dilakukan dengan mengatur jumlah air yang
mengalir ke turbin.
6. Sumber Listrik Desentralisasi
PLTA dapat dibangun di wilayah terpencil atau pedalaman, sehingga dapat menyediakan akses
listrik yang lebih baik untuk
7. Pemanfaatan Multipurpose
Waduk yang dibentuk oleh PLTA dapat memiliki manfaat ganda, seperti irigasi untuk pertanian,
penanganan banjir, pariwisata, dan aktivitas rekreasi air.
8. Umur Panjang
PLTA memiliki masa hidup yang relatif panjang dan dapat beroperasi selama beberapa dekade
dengan perawatan yang tepat.

Kerugian Memakai Pembangkit Listrik Tenaga Air


Meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) memiliki banyak keuntungan, ada juga
beberapa kerugian yang perlu diperhatikan dalam penggunaan teknologi ini. Beberapa kerugian
PLTA antara lain:

1. Dampak Lingkungan
Pembangunan PLTA seringkali memerlukan pemindahan penduduk dan mengakibatkan
kehilangan lahan yang luas. Bendungan yang dibangun juga dapat mengubah ekosistem sungai
dan lingkungan sekitarnya. Perubahan aliran air dapat mempengaruhi ekosistem sungai,
termasuk hewan dan tumbuhan yang bergantung pada pola aliran air yang asli.
2. Pengurangan Sumber Daya Air
Pembangunan waduk untuk PLTA dapat mengurangi ketersediaan air bagi pertanian, pemenuhan
kebutuhan air bersih, dan ekosistem air di hilir waduk. Hal ini dapat menyebabkan dampak
negatif pada pertanian dan lingkungan di wilayah yang terdampak.
3. Banjir dan Pencemaran
Pengaturan aliran air oleh bendungan dapat menyebabkan banjir di hilir waduk ketika debit air
tiba-tiba dilepaskan. Selain itu, waduk juga dapat menjadi penampung sedimen dan polutan,
yang berpotensi menyebabkan pencemaran air.
4. Risiko Kegagalan Struktur
Adanya risiko kerusakan atau kegagalan pada struktur bendungan atau peralatan PLTA dapat
menyebabkan bencana alam dan ancaman bagi keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar
daerah tersebut.
5. Perubahan Pola Iklim
Pembangunan PLTA dapat menyebabkan perubahan mikro iklim di sekitar waduk, karena
perubahan luas dan kedalaman air. Hal ini dapat mempengaruhi tanaman, hewan, dan manusia
yang tinggal di sekitar waduk.
6. Biaya dan Investasi Awal
Pembangunan PLTA memerlukan biaya dan investasi awal yang besar. Meskipun biaya
operasionalnya rendah setelah pembangunan selesai, investasi awalnya bisa menjadi kendala
terutama di daerah dengan sumber daya finansial yang terbatas.
7. Ketergantungan pada Faktor Alam
Efisiensi PLTA sangat tergantung pada curah hujan dan debit air yang stabil. Perubahan pola
cuaca atau perubahan iklim dapat mempengaruhi ketersediaan air dan performa PLTA.
KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembangkit listrik adalah bahwa listrik mereka adalah fasilitas
yang digunakan untuk menghasilkan atau energi listrik dari berbagai sumber
energi, seperti batu bara, gas alam, nuklir, matahari, angin, udara, atau sumber
energi lainnya. Listrik yang dihasilkan oleh pembangkit ini digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik dalam masyarakat, industri, dan berbagai sektor
lainnya. Pengembangan pembangkit listrik yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan menjadi semakin penting dalam mengatasi tantangan perubahan iklim
dan memenuhi kebutuhan energi global.

Anda mungkin juga menyukai