Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBANGIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

NAMA KELOMPOK:

Asriel (F44120033)

Sakinah Anton (F44120077)

Yudistira Arsad (F41120007)

Muh. Syukur (F44120055)

Reni Setianingsih (F44120044)

Aurelya Ningsi Lantiang (F44120048)

Geby Reinawati Panemba (F44120008)

Nurjanna (F44120043)

Zulhija (F44120014)

Rahmat Hidayat Hamimu (F44120010)

Charles Calvin Rumimper (F44120017)

Keny Glen Fulan Balok (F44120059)


ABSTRAK

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan suatu system pembangkit energy listrik
dengan memanfaatkan air yang diubah menjadi energy listrik melalui putaran turbin dan generator.
pembangkit ini merupakan system yang paling mudah dan sangat ramah terhadap lingkungan
dibandingkan pembangkit yang lain.

Pembangkit listrik adalah mesin yang mengubah energy mekanik menjadi energy listrik,
didalamnya terdiri dari turbin dan generator listrik. Fungsi dari turbin pada pembangkit ini yaitu sebagai
pemutar rotor dan generator, sehingga putarannya menghasilkan energy listrik.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan limpahan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)”

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi teknik maupun materi.
Oleh sebab itu demi penyempurnaan makalah ini, kritik dan saran sangat diharapkan guna membangun
makalah ini menjadi lebih baik kedepannya

Demikian, penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta untuk penulis
sendiri
DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................................................................................i

ABSTRAK....................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR..................................................................................................................iii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................v

1. Latar Belakang..................................................................................................................5
2. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
3. Tujuan...............................................................................................................................5

BAB II ISI

1. Landasan Teori..................................................................................................................6
2. Pengertian PLTA...............................................................................................................6
3. Komponen-komponen PLTA............................................................................................7
4. Prinsip kerja PLTA............................................................................................................7
5. Dampak PLTA..................................................................................................................10

BAB III PENUTUP......................................................................................................................vi

1. Kesimpulan........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu sumber listrik yang memanfaatkan air
sebagai sumber listrik. Jenis pembangkit ini adalah salah satu pembangkit energy listrik utama yang
ada di Indonesia. Keberadaan beberapa waduk besar di Indonesia, selain digunakan untuk
penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi energy penghasil listrik.
Jumlah air yang melimpah dikembangkan untuk menciptakan energy yang diubah menjadi arus
listrik. Hal ini bertujuan untuk menciptakan produksi yang murah pada listrik di Indonesia.
Berdasarkan sejarah pembangkit jenis ini adalah salah satu sumber pembangkit listrik tertua yang ada
di dunia. Selain pembangkit ini, masih ada beberapa jenis pembangkit yang ada didunia. Seperti
pembangkit listrik tenaga surya, tenaga diesel, dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam
atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energy mekanik menjadi
energi listrik (dengan bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000
MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau samadengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang
digunakan oleh lebih 1 milyar orang. PLTA termasuk jenis pembangkitan hidro. Karena
pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya. Saat ini pengetahuan tentang PLTA perlu untuk
diketahui oleh para mahasiswa sebagai modal awal untuk kedepannya.
PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun 1900. Masa itu merupakan
era dimana penggunaan bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama di dunia.
Pengembangan PLTA tidak terlalu diprioritaskan oleh karena itu progresnya berjalan lambat.
Sedangkan sekarang, pengembangan PLTA mulai di tinjau ulang karena penggunaan bahan bakar
minyak mengahasilkan banyak polusi lingkungan dan persediaan bahan bakar minyak mulai menipis.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan PLTA?
2. Bagaimana prinsip kerja PLTA?
3. Bagaimana cara pengoperasian PLTA?
4. Apakah dampak dari pembangunan PLTA?

1.3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pembangkit listrik, khususnya PLTA
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana prinsip kerja dari sebuah PLTA
BAB II
ISI
2.1. Landasan Teori

Tenaga air merupakan sumber daya terpenting. Tenaga air memiliki beberapa keuntungan
yang tidak dapat dipisahkan. Bahan bakar untuk PLTU adakah batubara. Berdasarkan pengertian
yang sama, kita dapat mengatakan bahwa bahan bakr untuk PLTA adalah air. Nyatanya suatu
jurnal teknis mengenai tenag air menamakannya sebagi batubara putih. Tetapi keunggulan untuk
bahan bakar PLTA ini sama sekali tidak akan habis terpakai ataupun berubah menjadi yang lain.

PLTA tidak menghadapi masalah pembuangan limbah. PLTA meruapkan suatu sumber
energy yang abadi. Air melintas melalaui turbin tanpa kehilangan kemampuan pelayanan untuk
wilayah di hilirnya. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan PLTA sangat rendah.

Pada PLTA, transportasi batubara putih berlangsung secara alamiah. Turbin-turbin pada
PLTA bisa dioperasikan setiap saat dan cukup sederhana untuk dimengerti. Peralatan PLTA yang
mutakhir, umumnya memiliki peluang yang besar untuk bisa dioperasikan selama 50 tahun.
PLTA bisa diamnfaatkan untuk cadangan yang bisa diandalakn pada sistem kelistrikan terpadu.

1. Pengertian PLTA
Pengertian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbinair) dan dari
energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator) Pembangkit listrik tenaga air
konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang.
Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga
cadangan air pada waduk utama tetap stabil.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari
dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik
menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila mempunyai Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk memenuhkebutuhan dalam pengoperasian
PLTA tersebut. Pada operasi PLTA tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk /
dam tempat penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam waduk / dam dan perhitungan
besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk menggerakkan turbin sebagai
penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu keharusan untuk dimiliki, dengan demikian
kontrol terhadap air yang masuk maupun yang didistribusikan ke pintu saluran air untuk
menggerakkan turbin harus dilakukan dengan baik, sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat
dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan efisiensi penggunaan air maupun pengamanan
seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut, dapat beroperasi sepanjang tahun, walaupun pada
musim kemarau panjang.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel
minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar
orang.
Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi pembangkitan tanaga listrik
ditentukan oleh tiga faktor yaitu:
a. Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau salju.
b. Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi daerah tersebut.
c. Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau jaringan
transmisi.

2. Prinsip PLTA dan konversi energy


Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis
dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya aliran
air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik melalui
perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber
daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang
mengalir (debit).
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan energi,
yaitu:
a. Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat adanya
perbedaan ketinggian. Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
h : head (m)
b. Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air dengan
kecepatan tertentu, yang dirumuskan.
Ek = 0,5 m . v . v
Dimana:
Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
c. Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya energi
mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi mekanis.
dirumuskan: Em = T . ω . t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
ω : sudut putar
t : waktu (s)
d. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik sesuai
persamaan:
El = V . I . t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)

3. Komponen Dasar PLTA


Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi. Dam
berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang
cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir.
a. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan
memukul sudu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke
generator.
Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air
masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing),
katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan
distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin
impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan propeller
berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa digerakkan). Sedangkan sudu-
sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada
sumbunya) yang diatur oleh servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan
pembukaan sudu atur. Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun
pada sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin rekasi
Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisinya tetap (tidak
bisa digerakkan).
Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu aturnya
saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan (mangkok-mangkok
runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa berasal dari bendungan yang
dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran sungai bawah tanah. Karena sumber air yang
bervariasi, maka turbin air didesain sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut
ini merupakan berbagai jenis turbin yang biasa digunakan untuk PLTA.

b. Generator
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan
perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah
besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub
utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR),
maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar
maka rotor juga ikut berputar.
c. Travo
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri. Sebelum
listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga
air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang.
Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant.
c. Travo
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri. Sebelum
listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga
air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang.
Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant.

d. Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah
Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk
membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara
lain:
1. Bendungan Beton
• Bendungan Gravitasi
• Bendungan Busur
• Bendungan Rongga
2. Bendungan Urugan
• Bendungan Urugan Batu
• Bendungan Tanah
3. Bendungan Kerangka Baja
4. Bendungan Kayu

4. Parameter yang mempengaruhi pengoperasian PLTA

a. Keberadaan air
Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan musim
penghujan. Maupun musim kemaraupanjang, diperlukan perhitungan besar volume
air yang tersedia dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang
harus dialirkan melalui pintu air yang dialirkan ke turbin. Bila terjadi banjir, berapa
besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk / dam melalui pintu
pembungan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam waduk / dam, dengan
demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam maupun perangkat keras
pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan keadaan air baik yang akan masuk
maupun yang berada dalam waduk / dam, dilakukan pengukuran terhadap parameter
yang mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun yang ada dalam
waduk/dam. Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang tersebar
pada DAS dalam waduk / dam tersebut.

b. Konstruksi Saluran Air ke Turbin


Kecepatan gerakan turbin, dipengaruhi oleh besar tekanan aliran air yang
dialirkan ke turbin. Besar tekanan aliran air yang dialirkan tersebut, dipengaruhi debit
air yang dialirkan beserta konstruksi dan penempatan saluran air yang mengalirkan
air tersebut. Semakin lebar diameter dan semakin tinggi pintu saluran air dibuka,
semakin besar debit air yang dialirkan, semakin tinggi tekanan air yang terjadi masuk
ke turbin. Selain hal tersebut diatas, rancangan dan peletakan saluran air tersebut,
juga mempengaruhi tekanan air yang dialirkan ke turbin.
Pada prinsipnya ada beberapa parameter yang mempengaruhi operasi PLTA,
disebabkan oleh :
 Keberadaan Air
Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan musim
penghujan maupun musim kemarau panjang, diperlukan perhitungan besar volume
air yang tersedia dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang
harus dialirkan melalui pintu air yang dialirkan ke turbin. Bila terjadi banjir, berapa
besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk / dam melalui pintu
pembungan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam waduk / dam, dengan
demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam maupun perangkat keras
pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan keadaan air baik yang akan masuk
maupun yang berada dalam waduk / dam, dilakukan pengukuran terhadap parameter
yang mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun yang ada dalam
waduk/dam.
Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang tersebar pada DAS
dalam waduk / dam tersebut. Data hasil pengukuran yang diperoleh pada stasiun
pengukuran, ditransmisikan melalui media komunikasi yang digunakan ke pusat
kontrol operasi PLTA untuk diproses sesuai fungsinya dalam sistem kontrol tersebut.
Pada perhitungan keberadaan air tersebut, ada beberapa parameter yang harus
diperhatikan antara lain:
 Aliran permukaan ( surface flow)
Aliran permukaan dan aliran dasar dipengaruhi intensitas curah hujan dan lama
turunnya hujan. Semakin tinggi intensitas curah hujan dan semakin lama waktu
turunnya hujan, semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar sungai. Tinggi
permukaan dipengaruhi aliran permukaan dan aliran dasar. Semakin besar aliran
permukaan dan aliran dasar, semakin tinggi muka air yang terjadi, sehingga semakin
besar volume air yang mengalir ke dalam waduk / dam.
 Aliran dasar ( Base flow)
 Tinggi muka air
 Kehilangan air karena keadaan lingkungan
Parameter kehilangan air yang disebabkan keadaan lingkungan, dipengaruhi antara
lain:
1. Suhu udara semakin tinggi suhu udara, semakin besar kehilangan air.
2. Kelembaban semakin kecil kelembaban (humidity), semakin besar kehilangan
air.
3. Kecepatan angin semakin cepat kecepatan angin berhembus, semakin besar
kehilangan air.
4. Penyinaran matahari semakin panas dan semakin lama penyinaran matahari,
semakin besar kehilangan air.
 Keadaan DAS
Parameter keadaan DAS dipengaruhi beberapa parameter, antara lain :
1. Vagitasi semakin rapat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan (pohon) dalam DAS,
semakin besar aliran dasar sungai.
2. Penduduk semakin padat / ramai penduduk yang bermukim dalam DAS, semakin
besar kehilangan air.
3. Industri semakin banyak industri yang beroperasi dalam DAS, semakin besar
kehilangan air
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
PLTA memiliki beberapa komponen dasar yaitu turbin, generator, dan
transmisi
1. Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi
dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar
turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari
berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.
2. Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus
AC.
3. Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang
digunakan adalah travo step up.
4. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah
atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan
travo step down.
DAFTAR PUSTAKA

http://tumoutou.net/3_sem1_012/b_nababan.htm

http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-02-006-00C4-001-04-0904.pdf

http://berita-iptek.blogspot.com/2008/04/pembangkit-listrik-tenaga-air.html

http://anekasurya.indonetwork.co.id/profile/aneka-surya-com-perakitan-penjualan-dan-penyedia-
pembangkit.html

http://www.surya.co.id/web/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=52156

http://www.fab.utm.my/download/ConferenceSemiar/ICCI2006S2PP14.pdf

Anda mungkin juga menyukai