Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PRAKTEK

OPERASI PEMBANGKIT
LISTRIK

Disusun Guna memenuhi Tugas Kuliah

Mata Kuliah :

Praktek Operasi Pembangkit Listrik

Asisten Pembimbing :

Fadia Ramadani

Disusun Oleh:

PUTRI MAULIDA AMELIA

201971086

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN

PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA

2021

1
Abstrak
Pembangkit listrik adalah suatu alat yang dapat membangkitkan dan memproduksi tegangan
listrik dengan cara mengubah suatu energi menjadi energi listrik. Adapun beberapa
pembangkit listrik diantaranya PLTA ( Pembangkit Listrik Tenaga Air ), PLTU ( Pembangkit
Listrik Tenaga Uap ), PLTN ( Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ), PLTB ( Pembangkit
Listrik Tenaga Batubara ), PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya ) dan PLTA (
Pembangkit Listrik Tenaga Angin ) dimana semua pembangkit listrik tersebut membutuhkan
energi sesuai dengan namanya untuk menggerakan generator. Generator merupakan bagian
utama dari pembangkit listrik yakni mesin berputar yang mengubah energi mekanis menjadi
energi listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik.Listrik
sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan manusia saat ini. Arus listrik
dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam alat-alat listrik
baik untuk instalasi penerangan rumah tinggal, industri dan peralatan elektronik lainya.

kata kunci : energi, pembangkit listrik, medan magnet

Abstract
A power plant is a device that can generate and produce electric voltage by converting
energy into electrical energy. As for several power plants including PLTA (Hydro Power
Plant), PLTU (Steam Power Plant), PLTN (Nuclear Power Plant), PLTB (Coal Power
Plant), PLTS (Solar Power Plant) and PLTA (Power Plant) Wind) where all these power
plants require energy as the name implies to drive the generator. Generators are the main
part of power generation, namely rotating machines that convert mechanical energy into
electrical energy using the principles of magnetic fields and conductors of electricity.
Electricity has become an important part of human life today. Electric current is used as a
source of energy to power various kinds of electrical equipment for residential lighting
installations, industry and other electronic equipment.

keywords: energy, power generation, magnetic field

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Aceh, 28 Mei 2021

Penulis

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang
memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Pembangkit ini merupakan salah satu sumber
energi listrik utama yang ada di Indonesia. Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi
pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia, selain yang berasal dari bahan bakar batu bara.
Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak dikembangkan. Hal ini karena persediaan
air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa waduk besar di Indonesia, selain
digunakan untuk penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi energi penghasil listrik.
Pilihan mengembangkan pembangkit listrik tenaga air ini salah satunya disebabkan potensi
air yang ada di Indonesia. Jumlah air yang melimpah, dikembangkan untuk menciptakan
energi yang diubah menjadi sebuah arus listrik. Hal ini ditujukan untuk menciptakan biaya
produksi yang murah pada listrik di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga air termasuk salah
satu sumber pembangkit listrik tertua yang pernah ditemukan. Selain pembangkit ini, masih
ada pula beberapa jenis pembangkit listrik yang ada di dunia. Seperti pembangkit listrik
tenaga surya, pembangkit listrik tenaga diesel, dan juga pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari
dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energy
mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia
ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau samadengan 24 %
kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. PLTA termasuk jenis
pembangkitan hidro. Karena pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya. Saat ini
pengetahuan tentang PLTA perlu untuk diketahui oleh para mahasiswa sebagai modal awal
untuk kedepannya.

PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun 1900. Masa itu
merupakan era dimana penggunaan bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama di
dunia. Pengembangan PLTA tidak terlalu diprioritaskan oleh karena itu progresnya berjalan
lambat. Sedangkan sekarang, pengembangan PLTA mulai di tinjau ulang karena
penggunaan bahan bakar minyak mengahasilkan banyak polusi lingkungan dan persediaan
bahan bakar minyak mulai menipis.

4
Beberapa alasan tambahan bahwa PLTA lebih menguntungkan dibandingkan tipe generator
lain adalah :
1. Persediaan air cenderung tidak habis dan dapat diperbaharui.
2. Ramah Lingkungan.
3. Tidak memerlukan bahan bakar.
4. Periode mulainya terjadi secara terus menerus.
5. Pengoperasiannya sederhana dan biaya perawatannya murah.
6. Hampir tidak ada resiko meledak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan PLTA?

2. Bagaimana sebuah PLTA bisa beroperasi?

3. Bagaimana prinsip kerja PLTA?

4. Siapa sasaran dari pembangunan PLTA?

5. Apa saja yang dibutuhkan untuk membangun PLTA?

6. Apakah dampak dari pembangunan PLTA?

C. Tujuan Penulisan
1. Mampu menjelaskan tentang pembangkitan listrik, khususnya PLTA.

2. Mampu mengetahui bagaimana prinsip kerja dari sebuah PLTA.

3. Dengan membahas PLTA, kita bisa mengetahui faktor penting dalam pembangunan PLTA
dan dampak bagi masyarakat sekitar.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian PLTA

Pengertian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbinair) dan
dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator) Pembangkit listrik
tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu
air dibuang. Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper
reservoir sehingga cadangan air pada waduk utama tetap stabil.

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial
(dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi
mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).

PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila mempunyai


Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk memenuhkebutuhan
dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA tersebut, perhitungan keadaan air
yang masuk pada waduk / dam tempat penampungan air, beserta besar air yang tersedia
dalam waduk / dam dan perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air
untuk menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu
keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk maupun yang
didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin harus dilakukan dengan baik,
sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan
efisiensi penggunaan air maupun pengamanan seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut,
dapat beroperasi sepanjang tahun, walaupun pada musim kemarau panjang.

Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar
barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1
milyar orang.

Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi pembangkitan
tanaga listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu:

6
a. Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau salju.

b. Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi daerah tersebut.

c. Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau jaringan
transmisi.

2. Prinsip PLTA dan konversi energi

Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis
dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya
aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik
melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan
sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar
jumlah air yang mengalir (debit).

Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan
energi, yaitu:

a. Energi Potensial

Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat
adanya perbedaan ketinggian. Besarnya energi potensial yaitu:

Ep = m . g . h

Dimana:

Ep : Energi Potensial

m : massa (kg)

g : gravitasi (9.8 kg/m2)

h : head (m)

b. Energi Kinetis

Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul
air dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan.

Ek = 0,5 m . v . v

Dimana:

Ek : Energi kinetis

7
m : massa (kg)

v : kecepatan (m/s)

c. Energi Mekanis

Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya
energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi
mekanis.

dirumuskan: Em = T . ω . t

Dimana:

Em : Energi mekanis

T : torsi

ω : sudut putar

t : waktu (s)

d. Energi Listrik

Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik
sesuai persamaan:

El = V . I . t

Dimana:

El : Energi Listrik

V : tegangan (Volt)

I : Arus (Ampere)

t : waktu (s)

3. Komponen Dasar PLTA

Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan
pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir.

8
a. Turbin

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan
memukul sudu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di
hubungkan ke generator.

Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai
air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral
chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan
(bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan
air, sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.

Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan
propeller berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa digerakkan).
Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya
bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh servomotor dengan cara manual atau
otomatis sesuai dengan pembukaan sudu atur. Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada
sudu-sudu atur maupun pada sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton
berbeda dengan turbin rekasi Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-
sudu jalan, posisinya tetap (tidak bisa digerakkan).

Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu
aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan
(mangkok-mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa berasal
dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran sungai bawah
tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin air didesain sesuai dengan
karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini merupakan berbagai jenis turbin yang
biasa digunakan untuk PLTA.

b. Generator

Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan


perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri

9
dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk
9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage
Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin,
sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar
memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati “coil” yang terletak di
stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa
menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:

i. Putaran

Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai
dengan persamaan:

η = 60 . f / P

dimana:

η : putaran

f : frekuensi

P : jumlah pasang kutub

Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi
system sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.

ii. Kumparan

Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya
listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit

iii. Magnet

Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari
besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan timbul
magnet dari rotor.

Sehingga didapat persamaan:

E=B.V.L

Dimana:

E : Gaya elektromagnet

10
B : Kuat medan magnet

V : Kecepatan putar

L : Panjang penghantar

Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan,
sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat
kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang
masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk,
makin kecil pula nilai kemagnetannya.

Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat, yaitu:

• Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
• Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide bearing diletakkan
dibawah rotor.
• Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan thrust bearing
diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas rotor.
• Jenis Penunjang Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling. Generator yang
digunakan di Saguling adalah jenis Setengah Payung.

c. Travo

Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step
up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri.
Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down. Pembangkit
listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin
setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage
plant.

d. Bendungan

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air
menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan
air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut
pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Jenis bendungan antara lain:

11
i. Bendungan Beton

• Bendungan Gravitasi
• Bendungan Busur
• Bendungan Rongga

ii. Bendungan Urugan

• Bendungan Urugan Batu


• Bendungan Tanah

iii. Bendungan Kerangka Baja

iv. Bendungan Kayu

4. Jenis PLTA

a. PLTA jenis terusan air (water way)

Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan
mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient) yang agak
kecil.Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan kemiringan
sungai.

b. PLTA jenis DAM /bendungan

Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang disungai, pembuatan


bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna
membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik.

c. PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)

Adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, jadi
energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan terusan.

5. Waduk

Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan.
Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia.Sesuai dengan kondisi alam,
pengembangan PLTA dapat dibagi atas 2 jenis yaitu : tipe waduk dan tipe aliran langsung.
Tipe waduk dapat berupa bendungan(reservoir) dan keluaran danau (lake outlet), sedangkan
tipe aliran langsung dapat berupa aliran langsung sungai (run-off river) dan aliran langsung

12
dengan bendungan pendek (run-off river with low head dam). Contohnya adalah bendungan
Scrivener, Canberra Australia, dibangun untuk mengatasi banjir 5000-tahunan.

Waduk buatan dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air
sampai waduk tersebut penuh, dan dapat diklasifikasikan menurut struktur, tujuan atau
ketinggian.

a. Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan dapat diklasifikasikan sebagai:
Dam kayu, "embankment dam" atau "masonry dam".

b. Berdasarkan tujuan dibuatnya, yaitu: untuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan
air di perkotaan meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan
tempat rekreasi atau habitat untuk ikan dan hewan lainnya. Pencegahan banjir dan menahan
pembuangan dari tempat industri seperti pertambangan atau pabrik.

c. Berdasarkan ketinggian, yaitu: dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam utama lebih
dari 150 m.-dam rendah kurang dari 30 m, dam ketinggian-medium antara 30 -100 m, dan
dam tinggi lebih dari 100 m.Beberapa bendungan lainnya yaitu bendungan Sadel sebenarnya
adalah sebuah dike,yaitu tembok yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi
tanah disekelilingnya dari banjir. Ini mirip dengan tanggul, yaitu tembok yang
dibuatsepanjang sisi sungai atau air terjun untuk melindungi tanah di sekitarnya
darikebanjiran. Sebuah bendungan Pengukur overflow dam didisain untuk dilewati air. Weir
adalah sebuah tipe bendungan pengukur kecil yang digunakan untuk mengukur input air.
Bendungan Pengecek check dam adalah bendungan kecil yang didisain untuk mengurangi
dan mengontrol arus soil erosion. Pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:

i. Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan
langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.

ii. Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower
reservoir sebelum dibuang disungai.

6. Parameter yang mempengaruhi pengoperasian PLTA

a. Keberadaan Air

Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan musim


penghujan. Maupun musim kemaraupanjang, diperlukan perhitungan besar volume air yang
tersedia dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang harus dialirkan

13
melalui pintu air yang dialirkan ke turbin. Bila terjadi banjir, berapa besar volume air yang
harus dibuang keluar dari waduk / dam melalui pintu pembungan air, sehingga tetap terjadi
keseimbangan air dalam waduk / dam, dengan demikian dapat dihindari kerusakan bangunan
waduk / dam maupun perangkat keras pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan
keadaan air baik yang akan masuk maupun yang berada dalam waduk / dam, dilakukan
pengukuran terhadap parameter yang mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun
yang ada dalam waduk/dam. Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang
tersebar pada DAS dalam waduk / dam tersebut.

b. Konstruksi Saluran Air ke Turbin

Kecepatan gerakan turbin, dipengaruhi oleh besar tekanan aliran air yang dialirkan
ke turbin. Besar tekanan aliran air yang dialirkan tersebut, dipengaruhi debit air yang
dialirkan beserta konstruksi dan penempatan saluran air yang mengalirkan air tersebut.
Semakin lebar diameter dan semakin tinggi pintu saluran air dibuka, semakin besar debit air
yang dialirkan, semakin tinggi tekanan air yang terjadi masuk ke turbin. Selain hal tersebut
diatas, rancangan dan peletakan saluran air tersebut, juga mempengaruhi tekanan air yang
dialirkan ke turbin.

Pada prinsipnya ada beberapa parameter yang mempengaruhi operasi PLTA,


disebabkan oleh :

i. Keberadaan Air

Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan musim


penghujan maupun musim kemarau panjang, diperlukan perhitungan besar volume air yang
tersedia dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang harus dialirkan
melalui pintu air yang dialirkan ke turbin.

Bila terjadi banjir, berapa besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk /
dam melalui pintu pembungan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam waduk /
dam, dengan demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam maupun perangkat
keras pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan keadaan air baik yang akan masuk
maupun yang berada dalam waduk / dam, dilakukan pengukuran terhadap parameter yang
mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun yang ada dalam waduk/dam.

Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang tersebar pada DAS
dalam waduk / dam tersebut. Data hasil pengukuran yang diperoleh pada stasiun pengukuran,

14
ditransmisikan melalui media komunikasi yang digunakan ke pusat kontrol operasi PLTA
untuk diproses sesuai fungsinya dalam sistem kontrol tersebut.

Pada perhitungan keberadaan air tersebut, ada beberapa parameter yang harus
diperhatikan antara lain:

ii. Aliran permukaan ( surface flow)

Aliran permukaan dan aliran dasar dipengaruhi intensitas curah hujan dan lama
turunnya hujan. Semakin tinggi intensitas curah hujan dan semakin lama waktu turunnya
hujan, semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar sungai. Tinggi permukaan
dipengaruhi aliran permukaan dan aliran dasar. Semakin besar aliran permukaan dan aliran
dasar, semakin tinggi muka air yang terjadi, sehingga semakin besar volume air yang
mengalir ke dalam waduk / dam.

iii. Aliran dasar ( Base flow)

iv. Tinggi muka air

v. Kehilangan air karena keadaan lingkungan

Parameter kehilangan air yang disebabkan keadaan lingkungan, dipengaruhi antara


lain:

• Suhu udara semakin tinggi suhu udara, semakin besar kehilangan air.
• Kelembaban semakin kecil kelembaban (humidity), semakin besar kehilangan air.
• Kecepatan angin semakin cepat kecepatan angin berhembus, semakin besar kehilangan
air.
• Penyinaran matahari semakin panas dan semakin lama penyinaran matahari, semakin
besar kehilangan air.

vi. Keadaan DAS

Parameter keadaan DAS dipengaruhi beberapa parameter, antara lain :

• Vagitasi semakin rapat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan (pohon) dalam DAS, semakin besar
aliran dasar sungai.
• Penduduk semakin padat / ramai penduduk yang bermukim dalam DAS, semakin besar
kehilangan air.

15
• Industri semakin banyak industri yang beroperasi dalam DAS, semakin besar kehilangan
air

7. Klasifikasi PLTA

Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air berdasarkan:

a. Berdasarkan tujuan

Hal ini disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk mensuplai air,
irigasi, kontrol banjir dan lain sebagainya disamping produksi utamanya yaitu tenaga listrik.

b. Berdasarkan keadaan hidraulik

Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah memperhatikan
prinsip dasar hidraulika saat perencanaannya. Ada empat jenis pembangkit yang
menggunakan prinsip ini. Yaitu:

i. Pembangkit listrik tenaga air konvensional

yaitu pembangkit yang menggunakan kekuatan air secara wajar yang diperoleh dari
pengaliran air dan sungai.

ii. Pembangkit listrik dengan pemompaan kembali air ke kolam penampungan

yaitu pembangkitan menggunakan konsep perputaran kembali air yang sama denagn
mempergunakan pompa, yang dilakukan saat pembangkit melayani permintaan tenaga listrik
yang tidak begitu berat.

iii. Pembangkit listrik tenaga air pasang surut

yaitu gerak naik dan turun air laut menunjukkan adanya sumber tenaga yang tidak
terbatas. Gambaran siklus air pasang adalah perbedaan naiknya permukaan air pada waktu
air pasang dan pada waktu air surut. Air pada waktu pasang berada pada tingkatan yang
tinggi dan dapat disalurkan ke dalam kolam untuk disimpan pada tingkatan tinggi tersebut.
Air akan dialirkan kelaut pada waktu surut melalui turbin-turbin.

iv. Pembangkit listrik tenaga air yang ditekan

yaitu dengan mengalihkan sebuah sumber air yang besar seperti air laut yang masuk
ke sebuah penurunan topografis yang alamiah, yang didistribusikan dalam pengoperasian
ketinggian tekanan air untuk membangkitkan tenaga listrik.

16
c. Berdasarkan Sistem Pengoperasian

Pengoperasian bekerja dalam hubungan penyediaan tenaga listrik sesuai dengan


permintaan, atau pengoperasian dapat berbentuk suatu kesatuan sistem kisi-kisi yang
mempunyai banyak unit.

d. Berdasarkan Lokasi Kolam Penyimpanan dan Pengatur.

Kolam yang dilengkapi dengan konstruksi bendungan/tanggul. Kolam tersbut


diperlukan ketika terjadi pengaliran tidak sama untuk kurun waktu lebih dari satu tahun.
Tanpa kolam penyimpanan, pembangkit/instalasi dipergunakan dalam pengaliran keadaan
normal.

e. Berdasarkan Lokasi dan Topografi

Instalasi pembangkit dapat berlokasi didaerah pegunungan atau dataran. Pembangkit


di pegunungan biasanya bangunan utamanya berupa bendungan dan di daerah dataran
berupa tanggul.

f. Berdasarkan Kapasitas PLTA

Menurut Mesonyi:

i. Pembangkit listrik yang paling kecil sampai dengan : 100 kW

ii. Kapasitas PLTA yang terendah sampai dengan : 1000 kW

iii. Kapasitas menengah PLTA sampai dengan : 10000 kW

iv. Kapasitas tertinggi diatas : 10000 kW

g. Berdasarkan ketinggian tekanan air

i. PLTA dengan tekanan air rendah kurang dari :dibawah 15 m

ii. PLTA dengan tekan air menengah berkisar :15 m – 70 m

iii. PLTA dengan tekanan air tinggi berkisar :71 m – 250 m

iv. PLTA dengaan tekanan air yang sangat tinggi :diatas 250 m

h. Berdasarkan bangunan/konstruksi utama

17
Berdasarkan bangunan / konstruksi utama dibagi atas:

• Pembangkit listrik pada aliran sungai, pemiliahn lokasi harus menjamin bahwa
pengalirannya tetap normal dan tidak mengganggu bahan-bahn konstruksi pembangkit
listrik. Dengan demikian pembangkit listrik walaupun mempunyai kolam cadangan untuk
penyimpanan air yang besar, juga mempunyai sebuah saluran pengatur jalannya air dari
kolam penyimpanan itu.
• Pembangkit listrik dengan bendungan yang terletak di lembah, maka bendungan itu
merupakan lokasi utama dalam menciptakan sebauh kolam penampung cadangan air, dan
konstruksi bangunan terletak pada sisi tanggul.
• Pembangkit listrik tenaga air dengan pengalihan terusan, aliran air yang dialirkan melalui
sebauh terusan ke konstruksi bangunan yang lokasinya cukup jauh dari kolam
penyimpanan. Air dari lokasi bangunan dikeringkan ke dalam sungai semula denagn suatu
pengalihan aliran air. Pembangkt listrik tenaga air dengan pengalihan ketinggian, tekanan
air dialirkan melalui sebuah sitem terowongan dan terusan yang menuju kolam cadangan
diatas, atau aliran lain melalui lokasi bangunan ini.

8. Jenis Turbin Air

a. Turbin Kaplan

Turbin Kaplan digunakan untuk tinggi terjun yang rendah, yaitu di bawah20 meter.
Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik roda air turbin
dilakukan melalui pemanfaatan kecepatan air. Roda air turbin Kaplan menyerupai baling-
baling dari kipas angin.

b. Turbin Francis

Turbin Francis paling banyak digunakan di Indonesia. Turbin ini digunakan untuk
tinggi terjun sedang, yaitu antara 20-400 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial
air menjadi energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui proses reaksi sehingga
turbin Francis jugadisebut sebagai turbin reaksi.

c. Turbin Pelton

Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di atas 300 meter.
Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda air turbin
dilakukan melalui proses impuls sehingga turbin Pelton juga disebut sebagai turbin impuls.

18
Untuk semua macam turbin air tersebut di atas, ada katup pengatur yang mengatur
banyaknya air yang akan dialirkan ke roda air. Dengan pengaturan air ini, daya turbin dapat
diatur. Di depan katup pengatur terdapat katup utama yang harus ditutup apabila turbin air
dihentikan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan pada turbin. Apabila
terjadi gangguan listrik yang menyebabkan PMT generator trip, maka untuk mencegah
turbin berputar terlalu cepat karena hilangnya beban generator yang diputar oleh turbin,
katup pengatur air yang menuju ke turbin harus ditutup. Penutupan katup pengatur ini akan
menimbulkan gelombang air membalik yang dalam bahasa Inggris disebut water hammer
(palu air). Water hammer ini menimbulkan pukulan mekanis kepada pipa pesat ke arah atas
(hulu) yang akhirnya diredam dalam tabung peredam (surge tank).

Kecepatan spesifik (specffic speed) turbin air didefinisikan sebagai jumlah putaran
per menit [rpm] (rotation per minute [rpm] dari turbin untuk menghasilkan satu daya kuda
pada tinggi terjun H = I meter.

Saluran air dari dam atau kolam tando sampai pada. tabung peredam, panjangnya
dapat mencapai beberapa kilometer. Apabila saluran ini tidak rata, jalannya naik turun, maka
di bagian-bagian cekungan yang rendah, harus ada katup untuk membuang endapan pasir
atau lumpur yang terjadi di cekungan rendah tersebut. Di sisi lain, yaitu di bagian-bagian
lengkungan yang tinggi juga harus ada katup, tetapi dalam hal ini untuk membuang udara
yang terperangkap dalam lengkungan yang tinggi ini. Secara periodik, katup-katup tersebut
di atas harus dibuka untuk membuang endapan yang terjadi maupun untuk membuang udara
yang terperangkap.

19
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komponen – kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan
pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir.
contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif sebesar
2,6 miliar kubik.

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. gaya
jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar
baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke
generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.

Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan


perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.

Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step
up.

Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau
industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.

20
Daftar Pustaka
http://tumoutou.net/3_sem1_012/b_nababan.htm
http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-02-006-00C4-001-
04-0904.pdf
http://anekasurya.indonetwork.co.id/profile/aneka-surya-com-perakitan-penjualan-
dan-penyedia-pembangkit.html
http://www.surya.co.id/web/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=52156
http://www.fab.utm.my/download/ConferenceSemiar/ICCI2006S2PP14.pdf

21

Anda mungkin juga menyukai