Anda di halaman 1dari 17

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR,

ANGIN, DAN UAP


MATA KULIAH
SISTEM KELISTRIKAN MESIN DAN ELEKTRONKA

Di Susun Oleh :

Ahda Sabila (PTM-A)

NIM : 5191121004

Dosen Pengampu :

Dr. Lisyanto, M.Si

Pendidikan Teknik Mesin


Fakultas Teknik
Univesitas Negeri Medan
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya energi yang berlimpah dan
beragam baik yang bersumber dari fosil seperti minyak bumi, batubara dan gas bumi Maupun
sumber energi alternatif dan terbarukan lainnya seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga air,
geothermal, biomassa dan lain-lain. Meskipun potensi sumber energi yang dimiliki
berlimpah, Indonesia sampai saat ini tetap belum bisa memenuhi kebutuhan energi dalam
negerinya sendiri Pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia merupakan hal yang mendesak
harus segera dibenahi apabila Indonesia tidak mau mengalami krisis energi dalam beberapa
tahun ke depan. Pembangunan pembangkit-pembangkit primer pun perlu mendapat perhatian
apabila ingin tetap dapat menyokong kebutuhan listrik didaerah perkotaan dan industri yang
notabene merupakan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis
ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbinyang digerakkan oleh tenaga kinetik dari
uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar
terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal. Banyak kegagalan
pembangkit terjadi akibat tidak tersedianya sumber energi primer. Permasalahan ketersediaan
ini seringkali menimpa pembangkitpembangkit berbahan bakar fosil.

Di Indonesia sendiri banyak pembangkit berbahan bakar gas yang harus dioperasikan
dengan bahan bakar minyak karena langkanya ketersediaan gas untuk konsumsi pembangkit
Indonesia. Atau bisa juga karena masalah distribusi yang tersendat, seperti masalah kapal
batu bara yang tidak bisa merapat, terganggu akibat faktor cuaca. Sedangkan pada
kebanyakan pembangkit listrik energi terbarukan, ketersediaanya masih sangat terbatas.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga air, angin, dan uap?
2. Bagaimana konsep kerja pembangkit listrik tenaga air,angin, dan uap?

3. Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga air, angin, dan uap?

4. Apa saja komponen dasar pada pembangkit listrik tenaga air, angin, dan uap?

5. Bagaimana perkembangan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air, angin, dan uap?

6. Apa kelebihan & kekurangan pembangkit listrik tenaga air, angin, dan uap?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:

1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga air, angin, dan uap.

2. Mengetahui konsep kerja pembangkit listrik tenaga air, angin, dan uap.

3. Mengetahui cara kerja pembangkit listrik tenaga air, angin, dan uap.

4. Mengetahui komponen dasar pada pembangkit listrik tenaga ai, angin, dan uap.

5. Mengetahui perkembangan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air, angin, dan uap

6. Mengetahui kelebihan & kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air, angin, dan
uap

1.4 Manfaat Makalah

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui proses mengenai pembangkit listrik tenaga air, angin, dan uap

2. Memenuhi tugas mata kuliah Sistem Kelistrikan dan Elektronika


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


Pengertian Pembangkit Listrik Air (PLTA)
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu jenis pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi potensial air untuk menghasilkan energi listrik. PLTA umumnya
terletak di daerah berbukit di mana bendungan dapat dibangun dengan mudah sehingga akan
menghasilkan reservoir air yang besar. Pada pembangkit listrik tenaga air, kepala air atau
sumber sungai dibuat dengan membangun sebuah bendungan di  area sungai atau danau,
dimana dari bendungan tersebut maka air akan dialirkan ke turbin air.
Cara Kerja PLTA
Turbin air mengubah energi kinetik dari air yang jatuh menjadi energi mekanik di poros
turbin, secara sederhana dapat kita katakan bahwa air yang jatuh akan memutar turbin air.
Turbin tersebut akan menggerakkan alternator yang terpasang pada turbin kemudian
mengubah energi mekanik yang dihasilkan menjadi energi listrik, ini adalah "prinsip dasar
cara kerja pembangkit listrik tenaga air".
Pembangkit listrik tenaga air sangat populer dan digunakan hampir diseluruh negara
termasuk di Indonesia, hal itu karena jenis pembangkit tenaga listrik lainnya yang
menggunakan cadangan bahan bakar seperti minyak dan batubara semakin menipis setiap
harinya. Disamping itu PLTAjuga di gunakan untuk saluran irigasi dan pengendalian banjir.

Teori dari cara kerja PLTA adalah dengan membangun bendungan di sungai besar
yang memiliki penurunan ketinggian yang besar,  dengan adanya bendungan maka dapat
menampung banyak air di belakang waduk. Di dekat bagian bawah dinding bendungan ada
aupan air atau jalur masuk, dimana dengan adanya gravitasi air akan jatuh melalui pipa pesat
di dalam bendungan. Di ujung pipa pesat ada baling-baling turbin, yang akan berputar oleh
air yang bergerak mengalir,  dimana pada poros turbin terhubung ke generator, sehingga akan
menghasilkan putaran (energi). 
Ketika generator berputar maka akan dihasilkan energi listrik, yang mana saluran
listrik yang terhubung ke generator akan membawa listrik ke rumah dan industri. Air akan
mengalir melewati baling-baling menuju ke sungai melewati bendungan.

Bagian-bagian komponen PLTA


Berikut ini bagian-bagian komponen dari PLTA
Daerah Tangkapan Air : Total area di belakang bendungan tempat air dikumpulkan
yang di peroleh dari aliran sungai dikenal sebagai Daerah tangkapan air.

Waduk: merupakan bagian penting dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA), di
mana air disimpan dan dipasok ke turbin air secara terus menerus.

Bendungan : merupakan penghalang yang menyimpan air dan membentuk kepala air.

Valve House / Slip-way: Karena curah hujan yang tinggi di daerah tangkapan air,
ketinggian air bisa saja dapat melebihi kapasitas penyimpanan waduk sehingga berpotensi
menganggu stabilitas reservoir. Untuk mengatasi kelebihan air ini, struktur tersebut dibuat di
sekitar waduk. Struktur ini dikenal sebagai slip-way, dimana slip-way berguna untuk
memberikan stabilitas pada reservoir serta mengurangi ketinggian air pada saat banjir.

Surge Tank: merupakan tangki kecil (terbuka di bagian atas-nya), surge tank
disediakan untuk mengurangi lonjakan tekanan di saluran, adapun posisi dari durge tank ini
terletak di dekat awal saluran.

Penstocks / Pipa Pesat : Penstocks merupakan saluran yang dapat terbuka atau
tertutup yang mana berguna menyalurkan air ke turbin. Penstock umumnya terbuat dari RCC
atau baja, dimana Penstock dari RCC cocok untuk kepala air rendah (<30 m) sedangkan
penstock dari baja cocok untuk semua kepala air karena telah dirancang agar sesuai dengan
kepala air atau tekanan air.

Turbin Air : turbin pada PLTA berguna sebagai perangkat konversi energi, dimana
energi potensial air diubah menjadi energi mekanis poros. Adapun bagian utama turbin air
yaitu Turbin impuls dan turbin reaksi.

 Turbin Impuls: Turbin tersebut digunakan untuk air tinggi, dimana turbin
impuls terdiri dari roda dilengkapi dengan ember elips di sepanjang
pinggirannya. Seluruh tekanan air diubah menjadi energi kinetik dalam nosel
dengan kecepatan sepeti roda jet contohnya seperti turbin roda Pelton.

 Turbin Reaksi. : Adapun turbin reaksi memiliki 2 bagian penting yaitu turbin
francis dan turbin kaplan, turbin Francis digunakan untuk kepala rendah ke
sedang. Turbin Kaplan digunakan untuk kepala rendah dengan air dalam
jumlah besar.
Generator Turbin Air: merupakan jenis generator sinkron RPM rendah (75 hingga
300) dengan ekskavator utama yang biasanya dipasang di bagian atas pada ujung poros,
Generator turbin air  biasanya memiliki pendingin udara dengan sistem pendingin sirkuit
tertutup (closed circuit cooling).

Gardu Listrik Pembantu : Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dalam beroperasi
membutuhkan bantuan dasar berupa daya awal seperti pada sistem pengatur, pemancar,
derek, panel kontrol, dll. Catu daya atau power supply adalah peralatan bantu, derek dan
lampu disusun dari turbin hidrolik kecil dan generator.

Cara Kerja Turbin dan Generator Menghasilkan Listrik 


Turbin hidrolik akan mengubah energi air yang mengalir menjadi energi mekanik, dimana
turbin yang terhubung dengan generator akan digerakkan sehingga generator hidroelektrik
mengubah energi mekanik ini menjadi listrik. 

Pengoperasian generator didasarkan pada prinsip-prinsip yang ditemukan oleh Faraday.


Faraday menemukan bahwa ketika sebuah magnet dipindahkan melewati sebuah konduktor,
maka listrik  akan mengalir. 

Pada generator besar, elektromagnet dibuat dengan mengalirkan arus searah melalui loop
kumparan kawat di sekitar tumpukan laminasi baja magnetik yang disebut kutub medan, dan
dipasang pada perimeter rotor, rotor yang terpasang ke poros turbin akan mulai berputar pada
kecepatan tetap.

Ketika rotor berputar maka menyebabkan kutub medan (elektromagnet) bergerak


melewati konduktor yang terpasang di stator. Hingga akhirnya akan tercipta aliran listrik dan
tegangan pada terminal keluaran generator.
B. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN (PLTA)

     Pengertian Pembangkitan Listrik Tenaga Angin

  Pembangkit listrik tenaga angin merupakan suatu pembangkit listrik yang


menggunakan angin sebagai sumber untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat
mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau
kincir angin. Sistem pembangkitan listrik ini menggunakan angin sebagai sumber energi
merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan
salah satu energi yang tidak terbatas di alam ini.

-          Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin

Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari
bebrapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik. Cara kerja pembangkitan
listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin
bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan
listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik).  Kemudian angin akan
memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang
turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan
elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah
kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar
maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks
ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh
masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC
(alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik
ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya
adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi
ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan
bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia
di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana
penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke
lingkungan. 

Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya
adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi
ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan
bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia
di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana
penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke
lingkungan. 

Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin
merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat
memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan
studi dampak lingkungan yang luas.

Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses
manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di tempat yang akan didirikan pembangkit
listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik, secara praktis
pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga
angin ini hanya seperseratusnya saja. Disamping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga
angin menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika
dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batubara ataupun gas. Namun
begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat
beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit
listrik, diantaranya adalah dampak visual , derau suara, beberapa masalah ekologi, dan
keindahan.

Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan
ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak
mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat
digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk
setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin,
penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta
pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas.
Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit
listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga
dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk.
Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat
mengganggu pandangan penduduk setempat.

Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah.
Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada
suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin,
penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau
suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen
yang berada dalam nacelle  atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan
tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu
penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.

Penentuan ketinggian dari turbin angin dilakukan dengan menganalisa data turbulensi
angin dan kekuatan angin. Derau aerodinamis merupakan fungsi dari banyak faktor seperti
desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan angin, turbulensi aliran masuk. Derau
aerodinamis merupakan masalah lingkungan, oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu
dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan skala besar dari
pembangkit listrik tenaga angin dapat merubah iklim lokal maupun global karena
menggunakan energi kinetik angin dan mengubah turbulensi udara pada daerah atmosfir.

Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah
terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan
mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak ini masih
lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran
transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar
fosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini
dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit angin
pada lahan yang bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah
tersebut.

Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut
dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat
mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas pantai
adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia,
dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah
pemasangan turbin angin. Studi baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik
tenaga angin lepas pantai menambah 80 – 110 dB kepada noise frekuensi rendah yang dapat
mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi predator laut. Namun begitu,
ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan
yang baru. Karena memancing dan berlayar di daerah sekitar ladang angin dilarang, maka
spesies ikan dapat terjaga akibat adanya pemancingan berlebih di laut.

Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan
kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah
menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa
penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing
berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat
penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit
untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar
habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran
berantai yang membakar habis ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada
Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga
dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus
dapat mengkontaminasi air minum.

Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan


pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil,
dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu penggunaan energi angin dalam kelistrikan
telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang.
C. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pembangkit listrik tenaga uap adalah pembangkit listrik dimana generator listrik
digerakkan uap. Air dipanaskan lalu berubah menjadi uap dan memutar turbin uap yang
menggerakkan generator listrik. Setelah melewati turbin, uap dikondensasikan dalam
kondensor. Variasi terbesar dalam desain pembangkit listrik tenaga uap adalah karena sumber
bahan bakar yang berbeda.

Hampir semua pembangkit listrik menggunakan tenaga batubara, nuklir, panas bumi,
solar termal, pabrik insinerasi limbah serta banyak pembangkit listrik tenaga gas alam adalah
uap listrik. Gas alam sering dibakar di turbin gas maupun boiler. Panas buangan dari turbin
gas dapat digunakan untuk menaikkan uap, dalam siklus gabungan tanaman yang
meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap / Thermal

Pembangkit uap / termal menggunakan energi panas yang dihasilkan dari pembakaran
batubara untuk menghasilkan energi listrik. Jenis pembangkit listrik ini banyak digunakan di
seluruh dunia.

Pembangkit listrik ini menggunakan siklus Rankine. Ini adalah siklus uap yang
dihasilkan di boiler, lalu dibawa ke turbin uap (prime mover). Dari turbin uap didinginkan
kembali ke air di Kondensor, air yang dihasilkan dimasukkan kembali ke dalam boiler untuk
mengulangi siklusnya.
Karena banyaknya bahan bakar (batu bara), pembangkit listrik semacam ini bisa
digunakan untuk menghasilkan sejumlah besar energi listrik. Di kebanyakan negara,
pembangkit listrik ini digunakan sebagai pembangkit listrik beban dasar. Ini karena
pembangkit tenaga uap lambat untuk memulai dan tidak dapat digunakan untuk memenuhi
beban puncak yang umumnya terjadi dalam waktu singkat.

Pembangkit listrik ini (bersama dengan PLTN) terus berjalan sangat dekat dengan
efisiensi penuh selama 24 jam sehari (kecuali jika dipelihara). Mereka memiliki kehidupan
khas 30 sampai 40 tahun (walaupun kebanyakan pemerintah telah mengurangi angka ini
menjadi 35 tahun).

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus tertutup
artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan sirkulasinya secara
singkat adalah sebagai berikut :
 Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Di dalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
 Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan
untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
 Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan energi
listrik  sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan, sehingga ketika
turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output generator
 Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air kondensat. Air
kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu jenis pembangkit listrik yang
memanfaatkan energi potensial air untuk menghasilkan energi listrik. PLTA umumnya
terletak di daerah berbukit di mana bendungan dapat dibangun dengan mudah sehingga akan
menghasilkan reservoir air yang besar. Pada pembangkit listrik tenaga air, kepala air atau
sumber sungai dibuat dengan membangun sebuah bendungan di  area sungai atau danau,
dimana dari bendungan tersebut maka air akan dialirkan ke turbin air.
Pembangkit listrik tenaga angin merupakan suatu pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat
mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau
kincir angin. Sistem pembangkitan listrik ini menggunakan angin sebagai sumber energi
merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan
salah satu energi yang tidak terbatas di alam ini.

Pembangkit listrik tenaga uap adalah pembangkit listrik dimana generator


listrik digerakkan uap. Air dipanaskan lalu berubah menjadi uap dan memutar turbin uap
yang menggerakkan generator listrik. Setelah melewati turbin, uap dikondensasikan dalam
kondensor. Variasi terbesar dalam desain pembangkit listrik tenaga uap adalah karena sumber
bahan bakar yang berbeda.

B. Saran

Pembangkit listrik di Indonesia harus berkembang besar karena Indonesia merupakan


negara yang besar dan kaya akan sumber daya alam sehingga bnyaknya bahan baku untuk
mengembangkan pembangkit listrik yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

http://himatl.ity.ac.id/2018/11/pembangkit-listrik-tenaga-angin-plta.html

https://alvindocs.com/news-events/read/cara-kerja-sistem-pltu-batu-bara

https://www.webstudi.site/2019/09/PLTA.html

http://lugiromadoni.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai