Anda di halaman 1dari 19

ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

Disusun Oleh:
-
-
-
-
-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


TEKNIK ELEKTRO
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi listrik merupakan sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik
untuk kegiatan industri, kegiatan komersial, maupun dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga.
Energi listrik dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penerangan dan juga proses produksi yang
melibatkan barang-barang elektronik dan alat-alat atau mesin industri. Mengingat begitu besar
dan pentingnya manfaat energi listrik sedangkan sumber energi pembangkit listrik terutama yang
berasal dari sumberdaya tak terbarui ketersediaannya semakin terbatas, maka untuk menjaga
kelestarian sumber energi perlu diupayakan langkah strategis yang dapat menunjang penyediaan
energi listrik secara optimal dan terjangkau.

Air dapat menjadi sumber energi yang dapat menghasilkan energi listrik dengan
dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Energi Air sangat ramah lingkungan,
sehingga dapat mendukung “revolusi” pemanfaatan energi bersih dan “hijau” di Indonesia.
Indonesia sebagai negara maritim, sangat kaya akan ketersediaan air, hal ini juga merupakan
salah satu sinyal positif yang menunjukan besarnya potensi energi air di Indonesia. 

Pembangkit listrik tenaga air merupakan salah satu sumber energi listrik yang memanfaatkan
air sebagai sumber listrik. Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi pasokan listrik bagi
masyarakat Indonesia, hal ini karena persediaan air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan
beberapa waduk besar di Indonesia digunakan untuk penampungan air juga dimanfaatkan untuk
menjadi energi penghasil listrik. Pilihan mengembangkan pembangkit listrik tenaga air ini salah
satunya disebabkan potensi air yang ada di Indonesia. Jumlah air yang melimpah, dikembangkan
untuk menciptakan energi yang diubah menjadi sebuah arus listrik. Pembangkit listrik tenaga air
termasuk salah satu sumber pembangkit listrik tertua yang pernah ditemukan. Selain pembangkit
ini, masih ada pula beberapa jenis pembangkit listrik yang ada di dunia. Seperti pembangkit
listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga diesel, dan juga pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam
atau a i r t e r j u n ) m e n j a d i e n e r g i m e k a n i k ( d e n g a n b a n t u a n t u r b i n a i r ) d a n
d a r i e n e r g i mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Kapasitas PLTA
diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW, setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau
sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. PLTA
termasuk jenis pembangkitan hidro. Karena pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya.

PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun 1900. Masa itu
merupakan era dimana penggunaan bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama di
dunia. Pengembangan PLTA tidak terlalu diprioritaskan oleh karena itu progresnya berjalan
lambat, sekarang pengembangan PLTA mulai di tinjau ulang karena penggunaan bahan bakar
minyak menghasilkan banyak polusi lingkungan dan persediaan bahan bakar minyak mulai
menipis.
Berdasarkan permasalahan latar belakang diatas, penulis akan menyusun makalah yang
berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas ada beberapa rumusan masalah, diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan PLTA?
2. Apa saja komponen-komponen PLTA?
3. Apa saja jenis-jenis PLTA?
4. Bagaimana prinsip kerja PLTA?
5. Sebutkan bagian-bagian yang ada di PLTA beserta fungsinya!

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini agar dapat mengetahui pengertian, komponen-komponen,
jenis-jenis, prinsip kerja, dan bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PLTA

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Pada tahun 2015 tenaga air
menghasilkan 16.6% total listrik dunia dan 70% dari seluruh energi terbarukan, dan diperkirakan
akan naik 3.1% per tahun sampai 25 tahun ke depan.

Tenaga air dihasilkan di 150 negara, dan kawasan Asia-Pasifik menghasilkan 33% tenaga
air global tahun 2013. China adalah produsen tenaga air terbesar (920 TWh tahun 2013)
menyumbang 16,9% kebutuhan listrik domestik.

Ongkos listrik tenaga air relatif rendah, menjadikannya sumber yang kompetitif untuk
energi terbarukan. Pembangkitnya tidak menghabiskan air, tidak seperti pembangkit batu bara
atau gas. Ongkos listrik rata-rata untuk pembangkit berukuran lebih dari 10 megawatt adalah 3 -
5 sen dolar AS per kilowatt-jam. Dengan bendungan dan reservoir juga membuatnya sumber
listrik yang fleksibel karena listrik yang dihasilkan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai
kebutuhan. Ketika sebuah kompleks tenaga air dibangun, maka tidak menghasilkan limbah
langsung dan tingkat gas rumah kaca yang relatif lebih rendah daripada pembangkit listrik
berbahan bakar fosil

Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke
turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik
tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga
meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga
ombak. Hidroelektrisitas adalah sumber energi terbarukan.
2.2 Komponen – komponen PLTA
1. Kolam Tando
Kolam tando (reservoir) atau waduk adalah tempat yang digunakan untuk
menampung air yang kemudian akan disalurkan menuju turbin. Sumber air waduk
terutama berasal dari aliran permukaan dtambah dengan air hujan langsung.

Gambar 2.1 Kolam Tando

Berdasarkan fungsinya, waduk diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu :


a. Waduk eka guna
Waduk yang dioperasikan untuk memenuhi satu kebutuhan saja, misalnya untuk
kebutuhan air irigasi, air baku atau PLTA. Pengoperasian waduk eka guna lebih
mudah dibandingkan dengan waduk multi guna dikarenakan tidak adanya konflik
kepentingan di dalam. Pada waduk eka guna pengoperasian yang dilakukan
hanya mempertimbangkan pemenuhan satu kebutuhan.
b. Waduk multi guna
Waduk yang berfungsi untuk memenuhi berbagai kebutuhan, misalnya waduk
untuk memenuhi kebutuhan air, irigasi, air baku dan PLTA. Kombinasi dari
berbagai kebutuhan ini dimaksudkan untuk dapat mengoptimalkan fungsi waduk
dan meningkatkan kelayakan pembangunan suatu waduk.
2. Dam
Dam adalah suatu bangunan menahan laju air sehingga mencapai ketinggian
tertentu agar menghasilkan energi yang besar saat air dialirkan. Dam berfungsi untuk
menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang
cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir.

Gambar 2.2 DAM

3. Intake building
Intake digunakan untuk mengatur banyaknya air yang masuk menuju pipa pesat.

Gambar 2.3 Intake Building

4. Control Gate
Control gate adalah komponen pembangkit listrik tenaga air untuk mengatur debit
atau besar/kecilnya aliran air yang masuk menuju turbin. Control gate dapat dibuka
dan ditutup sesuai waktu operasi ataupun jika terjadi masalah pada turbin atau
komponen lain.
Gambar 2.4 Control Gate

5. Pipa pesat
Penstock adalah pipa tempat mengalirnya air bertekanan tinggi karena perbedaan
gravitasi. Penstock dipasang dengan kedudukan vertikal ini digunakan untuk
mengalirkan air dari kolam tando (reservoir) menuju ke turbin.

Gambar 2.5 Pipa Pesat

6. Turbin
Turbin merupakan alat yang digunakan untuk mengkonversi energi kinetik
menjadi energi mekanik. Dimana system kerja dari turbin adalah ketika ada suatu
aliran air yang cukup kencang, dan aliran air tersebut menabrak dan kemudian
mendorong sudu-sudu secara kontinyu akibatnya turbin tersebut berputar.
Gambar 2.6 Turbin

7. Generator
Generator merupakan alat yang digunakan untuk memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanik. Tenaga mekanik dapat berasal dari panas, air, uap, dan lain
– lain. Nergi listrik yang dihasilkan oleh generator dapat berupa listrik AC maupun
DC. Hal tersebut tergantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit
tenaga listrik. Pada gambar 8. dapat dilihat konstrusi generatot pada suatu
pembangkit.

Gambar 2.7 Generator

Daya yang dibangkitkan generator yang diputar oleh turbin air adalah:
P = k . H .q .[kW]
Keterangan:
P = daya [Kw]
H = tinggi terjun air [meter]
q = debit air [m3/detik]
η = efisiensi turbin dan generator
k = konstanta

Konstanta k dihitung berdasarkan pengertian bahwa 1 daya kuda = 75


kgm/detik dan 1 daya kuda = 0,736 Kw sehingga apabila P ingin dinyatakan dalam
kW, sedang tinggi terjun H dinyatakan dalam meter dan debit air dinyatakan dalam
m3/detik, maka:

8. Draft tube
Draft tube merupakan saluran divergen kedap udara untuk membawa air keluar dari
sudu turbin menuju ke tail race. Secara bertahap meningkatkan penampang draft tube
membantu untuk mengubah energi kinetik air keluar menjadi energi tekanan.

Gambar 2.8 Draft Tube


9. Kanal
Kanal untuk mengarahkan aliran air kembali ke saluran irigasi / sungai yang berasal
dari draf tube untuk pemanfaatan lebih lanjut.

Gambar 2.9 Kanal

2.3 Jenis-Jenis PLTA


1. PLTA jenis terusan air
Gambar 2.10 PLTA Jenis Terusan Air

Pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan
mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient) yang agak
kecil.Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan kemiringan
sungai.
2. PLTA jenis DAM

Gambar 2.11 PLTA Jenis DAM

Pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang disungai, pembuatan


bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna
membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik.
3. PLTA Jenis Terusan dan DAM (campuran)
Pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, energi
potensial yang diperoleh dari bendungan dan terusan.
a. PLTA Berdasarkan Aliran Sungai
Gambar 2.12 PLTA Berdasarkan Aliran Sungai

Banyak dipakai dalam PLTA saluran air/terusan, jenis ini membangkitkan listrik
dengan memanfaatkan aliran sungai itu sendiri secara alamiah.
b. PLTA dengan kolam pengatur

Gambar 2.13 PLTA dengan Kolam Pengatur

Mengatur aliran sungai setiap hari atau setiap minggu dengan menggunakan kolam
pengatur yang dibangun melintang sungai dan membangkitkan listrik sesuai dengan
beban.
c. Pusat listrik jenis waduk

Gamabr 2.14 Pusat Listrik Jenis Waduk


Membangun suatu waduk yang melintang sungai, sehingga terbentuk seperti danau
buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai penampung air hujan sebagai
cadangan untuk musim kemarau.
d. PLTA Jenis Pompa

Gambar 2.15 PLTA Jenis Pompa


Memanfaatkan tenaga listrik yang berlebihan ketika musim hujan atau pada saat
pemakaian tenaga listrik berkurang saat tengah malam, pada waktu ini sebgian turbin
berfungsi sebagai pompa untuk memompa air yang di hilir ke hulu, jadui pembangkit
ini memanfaatkan kembali air yang dipakai saat beban puncak dan dipompa ke atas
lagi saat beban puncak terlewati.

2.4 Prinsip Kerja PLTA


Gambar 2.16 Skema Pembangkit Listrik Tenaga Air

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit tenaga listrik yang
mengubah energi potensial air (energi gravitas air) menjadi energi listrik. Mesin penggerak yang
digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros
yang akan memutar rotor generator untuk menghasilkan energi listrik.

Sistem PLTA bekerja dengan cara aliran sungai dibendung agar terjadi penimbunan air
sehingga terjadi kolam tando. Selanjutnya air dari kolam tando dialirkan ke bangunan air PLTA
melalui pipa pesat untuk menggerakkan turbin yang menyebabkan rotor generator ikut berputar
juga karena rotor turbin seporos dengan rotor dari generator. Dengan adanya penimbunan air
terlebih dahulu dalam kolam tando, maka pada musim hujan di mana debit air sungai besarnya
melebihi kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA dapat ditampung dalam kolam tando.

Jika terjadi kelebihan air pada DAM, maka petugas PLTA biasanya memperbesar aliran
air ke sungai dengan membuka pintu air. Namun jika kekurangan, aliran sungai akan diperkecil.
Hal ini bertujuan untuk menjaga ketinggian air DAM. Fenomena seperti ini biasanya terjadi
ketika puncak musim kemarau tiba.

 DAM yang ada harus memiliki perbedaan ketinggian dengan turbin. Semakin tinggi
perbedaan ketinggiannya, maka semakin besar pula daya listrik yang dihasilkan generator. Untuk
menghubungkan antara DAM dengan turbin, digunakan pipa besar dengan diameter yang
menyesuaikan debit air yang akan dialirkan. Pipa ini dinamakan dengan pipa pesat (penstock).
Semakin besar diameter, maka semakin besar pula debit air yang dialirkan.

Pada musim kemarau di mana debit air sungai lebih kecil dari pada kapasitas penyaluran
air bangunan air PLTA, selisih kekurangan air ini dapat di atasi dengan mengambil air dari
timbunan air yang ada dalam kolam tando. Inilah keuntungan penggunaan kolam tando pada
PLTA. Hal ini tidak dapat dilakukan pada PLTA run off river. Namun, biaya pembangunannya
mahal karena kolam tando memerlukan bendungan yang besar dan juga memerlukan daerah
genangan yang luas.

2.5 Bagian-bagian PLTA Beserta Fungsinya

Gambar 2.17 Bagian-bagian PLTA

Penjelasan bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pada gamabr 2.17,
sebagai berikut :
1. Waduk
Menahan air
2. Main gate
Katup pembka
3. Bendungan
Menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain
menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.

4. Pipa pesat (penstock)


Menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat
dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang.
Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat
yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas
permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk
mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat
tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa
udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start
awal PLTMH mulai dioperasikan. ½ inchDiameter pipa udara ±
5. Katup utama
Mengubah energi potensial menjadi energi kinetik
6. Turbin
Peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air masuk turbin,
diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing),
katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan
(bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi
dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena
adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang
menghantam sudu.
7. Generator
Memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua
bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh
kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara
dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator
(AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga
jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar
memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati “coil” yang
terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik
8. Draftube
Mengalir berasal dari turbin
9. Tailrace
Pipa pembuangan

10. Transformator
Mengubah tegangan AC ke tegangan yang lebih tinggi.
11. Switchyard (controler)
12. Kabel transmisi
13. Jalur Transmisi
Menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri.
14. Spillway
Lubang besar di dam (bendungan) yang sebenarnya adalah sebuah metode untuk
mengendalikan pelepasan air untuk mengalir dari bendungan atau tanggul ke daerah
hilir.
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Indonesia memilki sumber daya alam yang berlimpah, terutama sumber daya air yang
bisa dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang mengubah energi
potensial dan kinetik dari air menjadi energi listrik.

1.2 Saran
      Sebaiknya energi PLTA lebih dimanfaatkan agar dapat menjadi sumber energi alternatif
untuk pembangkit listrik masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi ekonomi.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).
Kadir, Abdul, 1996, Pembangkit Tenaga Listrik, Rancangan Sistem Kontrol Operasi
Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. Bambang Setyadi, Sutanto. 1991.
Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_air

Anda mungkin juga menyukai