Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim/Bp : 2101042039
Tp.2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang
memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Pembangkit ini merupakan salah satu sumber
energi listrik utama yang ada di Indonesia. Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi
pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia, selain yang berasal dari bahan bakar batu bara.
Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak dikembangkan. Hal ini karena persediaan
air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa waduk besar di Indonesia, selain
digunakan untuk penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi energi penghasil listrik.
Pilihan mengembangkan pembangkit listrik tenaga air ini salah satunya disebabkan potensi
air yang ada di Indonesia. Jumlah air yang melimpah, dikembangkan untuk menciptakan
energi yang diubah menjadi sebuah arus listrik. Hal ini ditujukan untuk menciptakan biaya
produksi yang murah pada listrik di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga air termasuk salah
satu sumber pembangkit listrik tertua yang pernah ditemukan. Selain pembangkit ini, masih
ada pula beberapa jenis pembangkit listrik yang ada di dunia. Seperti pembangkit listrik
tenaga surya, pembangkit listrik tenaga diesel, dan juga pembangkit listrik tenaga nuklir.
Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari
dam atau a i r t e r j u n ) m e n j a d i e n e r g i m e k a n i k ( d e n g a n b a n t u a n t u r b i n a i r )
PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel
minyak atau samadengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar
orang. PLTA termasuk jenis pembangkitan hidro. Karena pembangkitan ini menggunakan
air untuk kerjanya. Saat ini pengetahuan tentang PLTA perlu untuk diketahui oleh
PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun 1900. Masa itu
merupakan era dimana penggunaan bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama di
dunia. Pengembangan PLTA tidak terlalu diprioritaskan oleh karena itu progresnya berjalan
lambat. Sedangkan sekarang, pengembangan PLTA mulai di tinjau ulang karena penggunaan
bahan bakar minyak mengahasilkan banyak polusi lingkungan dan persediaan bahan bakar
Adapun hal yang akan dibahas mengenai PLTA pada makalah ini adalah:
3. Dengan membahas PLTA, kita bisa mengetahui faktor penting dalam pembangunan PLTA dan
ISI
Tenaga air merupakan sumber daya terpenting. Tenaga air memiliki beberapa
keuntungan yang tidak dapat dipisahkan. Bahan bakar untuk PLTU adakah batubara.
Berdasarkan pengertian yang sama, kita dapat mengatakan bahwa bahan bakr untuk PLTA
adalah air. Nyatanya suatu jurnal teknis mengenai tenag air menamakannya sebagi batubara
putih. Tetapi keunggulan untuk bahan bakar PLTA ini sama sekali tidak akan habis terpakai
PLTA tidak menghadapi masalah pembuangan limbah. PLTA meruapkan suatu sumber
energy yang abadi. Air melintas melalaui turbin tanpa kehilangan kemampuan pelayanan untuk
pada PLTA bisa dioperasikan setiap saat dan cukup sederhana untuk dimengerti. Peralatan
PLTA yang mutakhir, umumnya memiliki peluang yang besar untuk bisa dioperasikan selama
50 tahun. PLTA bisa diamnfaatkan untuk cadangan yang bisa diandalakn pada sistem
kelistrikan terpadu.
Pengertian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah
energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan
turbinair) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator)
Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke
turbin setelah itu air dibuang. Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di
pompa ke upper reservoir sehingga cadangan air pada waduk utama tetap stabil.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial
(dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari
PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila mempunyai Daerah
Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk memenuhkebutuhan dalam
pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA tersebut, perhitungan keadaan air yang
masuk pada waduk / dam tempat penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam
waduk / dam dan perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk
keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk maupun yang
didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin harus dilakukan dengan baik,
sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan
efisiensi penggunaan air maupun pengamanan seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut,
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar
barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1
milyar orang.
Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi pembangkitan
a. Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau salju.
b. Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi daerah
tersebut.
c. Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau jaringan
transmisi.
Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis
dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya
aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik
melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan
dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
h : head (m)
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air
Ek = 0,5 m . v . v
Dimana:
Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya
energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya
energi mekanis.
dirumuskan: Em = T . ω . t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
ω : sudut putar
t : waktu (s)
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik
sesuai persamaan:
El = V . I . t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)
Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi. Dam
berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air
yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir.
a. Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan
memukul sudu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di
hubungkan ke generator.
Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai
air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral
chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan
(bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya
tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan propeller
berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa digerakkan). Sedangkan
sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya bisa
digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh servomotor dengan cara manual atau otomatis
sesuai dengan pembukaan sudu atur. Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-
sudu atur maupun pada sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda
dengan turbin rekasi Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu
Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu aturnya
saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan (mangkok-
mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa berasal dari
bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran sungai bawah tanah.
Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin air didesain sesuai dengan karakteristik
dan jumlah aliran airnya. Berikut ini merupakan berbagai jenis turbin yang biasa digunakan
untuk PLTA.
b. Generator
perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari
18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9
pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage
Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin,
sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar
memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati “coil” yang terletak di
stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai
dengan persamaan:
η = 60 . f / P
dimana:
η : putaran
f : frekuensi
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi
system sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari
besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan timbul
E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan,
sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat
kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang
masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk, makin
yaitu:
· Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
· Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide bearing diletakkan
dibawah rotor.
· Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan thrust bearing
diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas rotor.
· Jenis Penunjang Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling. Generator yang
c. Travo
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak banyak
terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri.
Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down. Pembangkit
listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin
setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage
plant.
d. Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke
sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu
air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis
Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan
mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient) yang agak
kecil.Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan kemiringan
sungai.
bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna
Adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, jadi
5. Waduk
Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan.
Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia.Sesuai dengan kondisi alam,
pengembangan PLTA dapat dibagi atas 2 jenis yaitu : tipe waduk dan tipe aliran langsung.
Tipe waduk dapat berupa bendungan(reservoir) dan keluaran danau (lake outlet), sedangkan
tipe aliran langsung dapat berupa aliran langsung sungai (run-off river) dan aliran langsung
dengan bendungan pendek (run-off river with low head dam). Contohnya adalah bendungan
Waduk buatan dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai
waduk tersebut penuh, dan dapat diklasifikasikan menurut struktur, tujuan atau ketinggian.
a. Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan dapat diklasifikasikan sebagai:
b. Berdasarkan tujuan dibuatnya, yaitu: untuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan
tempat rekreasi atau habitat untuk ikan dan hewan lainnya. Pencegahan banjir dan menahan
c. Berdasarkan ketinggian, yaitu: dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam utama lebih
dari 150 m.-dam rendah kurang dari 30 m, dam ketinggian-medium antara 30 -100 m, dan
dam tinggi lebih dari 100 m.Beberapa bendungan lainnya yaitu bendungan Sadel sebenarnya
adalah sebuah dike,yaitu tembok yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah
disekelilingnya dari banjir. Ini mirip dengan tanggul, yaitu tembok yang dibuatsepanjang sisi
sungai atau air terjun untuk melindungi tanah di sekitarnya darikebanjiran. Sebuah
bendungan Pengukur overflow dam didisain untuk dilewati air. Weir adalah sebuah tipe
bendungan pengukur kecil yang digunakan untuk mengukur input air. Bendungan Pengecek
check dam adalah bendungan kecil yang didisain untuk mengurangi dan mengontrol arus soil
i. Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air
penghujan. Maupun musim kemaraupanjang, diperlukan perhitungan besar volume air yang
tersedia dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang harus dialirkan
melalui pintu air yang dialirkan ke turbin. Bila terjadi banjir, berapa besar volume air yang
harus dibuang keluar dari waduk / dam melalui pintu pembungan air, sehingga tetap terjadi
keseimbangan air dalam waduk / dam, dengan demikian dapat dihindari kerusakan bangunan
waduk / dam maupun perangkat keras pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan
keadaan air baik yang akan masuk maupun yang berada dalam waduk / dam, dilakukan
pengukuran terhadap parameter yang mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun
yang ada dalam waduk/dam. Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang
Kecepatan gerakan turbin, dipengaruhi oleh besar tekanan aliran air yang dialirkan
ke turbin. Besar tekanan aliran air yang dialirkan tersebut, dipengaruhi debit air yang
dialirkan beserta konstruksi dan penempatan saluran air yang mengalirkan air tersebut.
Semakin lebar diameter dan semakin tinggi pintu saluran air dibuka, semakin besar debit air
yang dialirkan, semakin tinggi tekanan air yang terjadi masuk ke turbin. Selain hal tersebut
diatas, rancangan dan peletakan saluran air tersebut, juga mempengaruhi tekanan air yang
dialirkan ke turbin.
Pada prinsipnya ada beberapa parameter yang mempengaruhi operasi PLTA, disebabkan oleh
Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan musim penghujan
maupun musim kemarau panjang, diperlukan perhitungan besar volume air yang tersedia
dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang harus dialirkan melalui
Bila terjadi banjir, berapa besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk / dam
melalui pintu pembungan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam waduk / dam,
dengan demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam maupun perangkat keras
pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan keadaan air baik yang akan masuk maupun
yang berada dalam waduk / dam, dilakukan pengukuran terhadap parameter yang
mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun yang ada dalam waduk/dam.
Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang tersebar pada DAS
dalam waduk / dam tersebut. Data hasil pengukuran yang diperoleh pada stasiun
operasi PLTA untuk diproses sesuai fungsinya dalam sistem kontrol tersebut.
Pada perhitungan keberadaan air tersebut, ada beberapa parameter yang harus
Aliran permukaan dan aliran dasar dipengaruhi intensitas curah hujan dan lama turunnya
hujan. Semakin tinggi intensitas curah hujan dan semakin lama waktu turunnya hujan,
semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar sungai. Tinggi permukaan dipengaruhi
aliran permukaan dan aliran dasar. Semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar,
semakin tinggi muka air yang terjadi, sehingga semakin besar volume air yang mengalir ke
Parameter kehilangan air yang disebabkan keadaan lingkungan, dipengaruhi antara lain:
· Suhu udara semakin tinggi suhu udara, semakin besar kehilangan air.
· Kelembaban semakin kecil kelembaban (humidity), semakin besar kehilangan air.
· Kecepatan angin semakin cepat kecepatan angin berhembus, semakin besar kehilangan air.
· Penyinaran matahari semakin panas dan semakin lama penyinaran matahari, semakin besar
kehilangan air.
· Vagitasi semakin rapat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan (pohon) dalam DAS, semakin besar
· Penduduk semakin padat / ramai penduduk yang bermukim dalam DAS, semakin besar
kehilangan air.
· Industri semakin banyak industri yang beroperasi dalam DAS, semakin besar kehilangan air
Hal ini disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk mensuplai air,
irigasi, kontrol banjir dan lain sebagainya disamping produksi utamanya yaitu tenaga listrik.
Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah memperhatikan
prinsip dasar hidraulika saat perencanaannya. Ada empat jenis pembangkit yang
i. Pembangkit listrik tenaga air konvensional yaitu pembangkit yang menggunakan kekuatan air
ii. Pembangkit listrik dengan pemompaan kembali air ke kolam penampungan yaitu pembangkitan
menggunakan konsep perputaran kembali air yang sama denagn mempergunakan pompa, yang
dilakukan saat pembangkit melayani permintaan tenaga listrik yang tidak begitu berat.
iii. Pembangkit listrik tenaga air pasang surut yaitu gerak naik dan turun air laut menunjukkan
adanya sumber tenaga yang tidak terbatas. Gambaran siklus air pasang adalah perbedaan
naiknya permukaan air pada waktu air pasang dan pada waktu air surut. Air pada waktu
pasang berada pada tingkatan yang tinggi dan dapat disalurkan ke dalam kolam untuk
disimpan pada tingkatan tinggi tersebut. Air akan dialirkan kelaut pada waktu surut melalui
turbin-turbin.
iv. Pembangkit listrik tenaga air yang ditekan yaitu dengan mengalihkan sebuah sumber air yang
besar seperti air laut yang masuk ke sebuah penurunan topografis yang alamiah, yang
listrik.
permintaan, atau pengoperasian dapat berbentuk suatu kesatuan sistem kisi-kisi yang
diperlukan ketika terjadi pengaliran tidak sama untuk kurun waktu lebih dari satu tahun.
normal.
di pegunungan biasanya bangunan utamanya berupa bendungan dan di daerah dataran berupa
tanggul.
Menurut Mesonyi:
iv. PLTA dengaan tekanan air yang sangat tinggi :diatas 250 m
· Pembangkit listrik pada aliran sungai, pemiliahn lokasi harus menjamin bahwa pengalirannya
tetap normal dan tidak mengganggu bahan-bahn konstruksi pembangkit listrik. Dengan
demikian pembangkit listrik walaupun mempunyai kolam cadangan untuk penyimpanan air
yang besar, juga mempunyai sebuah saluran pengatur jalannya air dari kolam penyimpanan
itu.
· Pembangkit listrik dengan bendungan yang terletak di lembah, maka bendungan itu
merupakan lokasi utama dalam menciptakan sebauh kolam penampung cadangan air, dan
· Pembangkit listrik tenaga air dengan pengalihan terusan, aliran air yang dialirkan melalui
sebauh terusan ke konstruksi bangunan yang lokasinya cukup jauh dari kolam penyimpanan.
Air dari lokasi bangunan dikeringkan ke dalam sungai semula denagn suatu pengalihan aliran
air. Pembangkt listrik tenaga air dengan pengalihan ketinggian, tekanan air dialirkan melalui
sebuah sitem terowongan dan terusan yang menuju kolam cadangan diatas, atau aliran lain
Turbin Kaplan digunakan untuk tinggi terjun yang rendah, yaitu di bawah20 meter.
Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik roda air turbin
dilakukan melalui pemanfaatan kecepatan air. Roda air turbin Kaplan menyerupai baling-
Turbin Francis paling banyak digunakan di Indonesia. Turbin ini digunakan untuk
tinggi terjun sedang, yaitu antara 20-400 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial
air menjadi energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui proses reaksi sehingga
Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di atas 300 meter.
Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda air turbin
dilakukan melalui proses impuls sehingga turbin Pelton juga disebut sebagai turbin impuls.
Untuk semua macam turbin air tersebut di atas, ada katup pengatur yang mengatur
banyaknya air yang akan dialirkan ke roda air. Dengan pengaturan air ini, daya turbin dapat
diatur. Di depan katup pengatur terdapat katup utama yang harus ditutup apabila turbin air
dihentikan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan pada turbin. Apabila
terjadi gangguan listrik yang menyebabkan PMT generator trip, maka untuk mencegah
turbin berputar terlalu cepat karena hilangnya beban generator yang diputar oleh turbin,
katup pengatur air yang menuju ke turbin harus ditutup. Penutupan katup pengatur ini akan
menimbulkan gelombang air membalik yang dalam bahasa Inggris disebut water hammer
(palu air). Water hammer ini menimbulkan pukulan mekanis kepada pipa pesat ke arah atas
Kecepatan spesifik (specffic speed) turbin air didefinisikan sebagai jumlah putaran per
menit [rpm] (rotation per minute [rpm] dari turbin untuk menghasilkan satu daya kuda pada
Saluran air dari dam atau kolam tando sampai pada. tabung peredam, panjangnya dapat
mencapai beberapa kilometer. Apabila saluran ini tidak rata, jalannya naik turun, maka di
bagian-bagian cekungan yang rendah, harus ada katup untuk membuang endapan pasir atau
lumpur yang terjadi di cekungan rendah tersebut. Di sisi lain, yaitu di bagian-bagian
lengkungan yang tinggi juga harus ada katup, tetapi dalam hal ini untuk membuang udara
yang terperangkap dalam lengkungan yang tinggi ini. Secara periodik, katup-katup tersebut
di atas harus dibuka untuk membuang endapan yang terjadi maupun untuk membuang udara
yang terperangkap.
bersumber dari referensi – referensi jurnal yang bahasannya meliputi tentang Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA), tidak hanya itu kamipun menggunakan metode searching melalui
internet. Sehingga materi – materi yang kami dapat tidak hanya dari 1 sumber saja,
melainkan kumpulan dari point – point penting dari setiap setiap jurnal dan artikel.
C. Pembahasan
Asia Tenggara. PLTA ini memiliki konstruksi power house di bawah tanah dengan kapasitas
8x126 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas terpasang 1.008 Megawatt (MW) dengan
Kapasitas 1008 MW tersebut terdiri dari Cirata I yang memiliki empat unit masing-
masing operasi dengan daya terpasang 126 MW yang mulai dioperasikan tahun 1988 dengan
daya terpasang 504 MW, selain itu Cirata II juga dengan empat unit masing-masing 126
MW, yang mulai dioperasikan sejak tahun 1997 dengan daya terpasang 504 MW. Cirata I
dan II mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1.428 GWh pertahun yang kemudian
dislaurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi
Jawa-Madura-Bali (Jamali).
Guna menghasilkan energi listrik sebesar 1.428 Gwh, dioperasikan delapan buah
turbin dengan kapasitas masing-masing 129.000 KW dengan putaran 187,5 RPM. Adapun
tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter dengan debit air maksimum 135
m3 perdetik.
PLTA Cirata dibangun dengan komposisi bangunan power house empat lantai di bawah
sekitar 2 kilometer (km) dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di power house. PLTA
Listrik Negara (PLN persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang disalurkan
melalui saluran transmisi tenaga listrik 500 kilo volt (KV) ke sistem Jawa Bali yang diatur
beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda operasi LFC (Load Frequency Control),
dimana memiliki fasilitas line charging bila sistem Jawa Bali mengalami Black Out dan Start
up operasi/ sinkron ke jaringan 500 KV yang relatif cepat yaitu kurang lebih lima menit.
PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal Waru,
Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Latar belakang pendirian PLTA ini,
dengan letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi curah hujan yang
tinggi. Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi
tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah kabupaten Bandung, kurang lebih 60 km
sebelah barat laut kota Bandung atau 100 km dari Jakarta melalui jalan Purwakarta. (ferial).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komponen – kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan
air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir. contoh
waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6
miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. gaya
jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar
baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke
generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.
perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak
banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step
up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau
industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.
DAFTAR PUSTAKA
Listrik Tenaga Air, 1991. Cet 1. -, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).
Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi ekonomi. Cet 1.
Kadir, Abdul, 1996, Pembangkit Tenaga Listrik, Jakarta: Universitas Indonesia (UI-
http://tumoutou.net/3_sem1_012/b_nababan.htm
http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-02-006-00C4-001-
04-0904.pdf
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/04/pembangkit-listrik-tenaga-air.html
http://anekasurya.indonetwork.co.id/profile/aneka-surya-com-perakitan-penjualan-dan-
penyedia-pembangkit.html
http://www.surya.co.id/web/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=52156
http://www.fab.utm.my/download/ConferenceSemiar/ICCI2006S2PP14.pdf