Anda di halaman 1dari 21

CONTOH SKRIPSI DAN MAKALAH

Kumpulan Makalah, Skripsi

loading...

Friday, October 30, 2015

MAKALAH "PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR"

MAKALAH

"PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR"

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Tidak ada satupun yang meragukan itu.
Terbukti pada saat masyarakat mengeluh ketika air di saluran air tidak keluar. Manfaat air sangat
dirasakan betul sebagai penyelamat” kehidupan. Salah satu pemanfaatan air yang cukup cerdas adalah
dibentuknya pembangkit listrik tenaga air.
Manfaat air yang cukup besar dan berpengaruh terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan ini
harusnya diimbangi dengan kesadaran menjaga sumber air yang ada di bumi. Membuang-buang air
untuk sesuatu hal yang tidak perlu bukan pekerjaan yang mulia. Pemanfaatan air untuk digunakan
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air akan jauh lebih berguna bagi kehidupan.

Air dan listrik menjadi dua kebutuhan yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Kegiatan sehari-hari akan
sangat terganggu ketika pasokanair dan listrik terganggu. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga agar
dua hal tersebut tidak terjadi pun dilakukan. Jika membicarakan Pembangkit Listrik Tenaga Air, maka
yang dibicarakan di sini adalah upaya untuk tetap menjaga agar pasokan listrik tetap ada.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga air?

2. Bagaimana konsep kerja pembangkit listrik tenaga air?

3. Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga air?

4. Apa saja komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik tenaga air?

5. Bagaimana prinsip PLTA dan konversi energinya?

6. Bagaimana perkembangan dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)?

7. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga air?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:

1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga air.

2. Mengetahui konsep kerja pembangkit listrik tenaga air?

3. Mengetahui cara kerja pembangkit listrik tenaga air?

4. Mengetahui komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik tenaga air.

5. Mengetahui prinsip PLTA dan konversi energinya?

6. Mengetahui perkembangan dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


7. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui mengenai pembangkit listrik tenaga air.

2. Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik dan Penggerak Motor (TTL & PM).

BAB II

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

3.1 Apa Itu Pembangkit Listrik Tenaga Air?

Pertanyaan tersebut pasti terlintas di benak sebagian masyarakat. Apa sih sebenarnya Pembangkit
Listrik Tenaga Air? Mengapa air dihubungkan dengan listrik atau mengapa listrik dihubungkan dengan
air? Bukan kah keduanya saling bersinggungan? Bukankah jika ada air, aliran listrik justru sangat
berbahaya?

Secara awam, itu memang benar. Ketika ada air menggenang kemudian di sekitarnya ada aliran listrik,
hal tersebut akan sangat berbahaya. Bisa mengancam nyawa siapapun yang menyentuh air tersebut.
Akan tetapi, ketika membicarakan Pembangkit Listrik Tenaga Air, penjelasan tentang air dan listrik tentu
tidak akan sesederhana itu.

Membicarakan air dan listrik dalam bahasan Pembangkit Listrik Tenaga Air memerlukan penjelasan yang
lebih ilmiah. Sebuah penjelasan yang nantinya mengacu pada keilmuan. Pembangkit Listrik Tenaga Air
adalah upaya membangkitkan daya listrik melalui tenaga yang dimiliki oleh air. Sederhananya,
kemunculan listrik dipancing menggunakan air. Tentu saja dengan ilmu penerapan yang tidak
sembarangan.

Tenaga air yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah tenaga kinetik serta
energi potensial yang dimiliki oleh air. Meskipun tergolong tenang, air ternyata memiliki tenagayang
cukup besar. Air bahkan bisa digunakan untuk membangkitkan energi listrik. Energy listrik yang berhasil
dibangkitkan oleh tenaga air tersebut dikenal dengan istilah hidroelektrik.
Untuk mengakomodasi tenaga air yang besar tersebut, beberapa peralatan dan sistem pun diterapkan.
Peralatan yang umum digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air tersebut adalah turbin.
Turbin lah yang nantinya akan dikenai tenaga besar dari air sehingga mampu membangkitkan listrik.

Turbin yang berguna dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini merupakan sebuah mesin. Mesin ini
mendapatkan energidari aliran fluida. Aliran fluida tersebut bisa untuk menggerakkan baling-baling yang
ada di dalam mesin turbin. Baling-baling itulah yang berperan untuk menggerakkan rotor. Jadi,
singkatnya Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah memanfaatkan kekuatan air untuk membangkitkan
sumber energi listrik.

Meskipun pada umumnya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan turbin sebagai sarananya,
tetapi ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Air yang hanya memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh
ombak. Hal itu menyebabkan pembangunan bendunganatau waduk sama sekali tidak diperlukan.

Di Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi
seluruh kebutuhan pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia. Upaya ini cukup cerdas untuk menyiasati
keberadaan bahan bakar batu bara sebagai salah satu bahan utama dalam membangkitkan tenaga
listrik.

Banyaknya persediaan air yang dimiliki oleh Negara Indonesia menjadi salah satu alasan yang paling
mendasar mengapa sistem pembangkitan listrik melalui tenaga air ini didirikan. Oleh karena itu, tidak
mengherankan jika Indonesia pada akhirnya memiliki beberapa waduk serta bendungan. Hal itu karena
waduk serta bendungan adalah rangkaian sistem dari Pembangkit Listrik Tenaga Air. Dengan upaya
menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Air ini, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap listrik
diharapkan mampu terpenuhi.

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini bukan satu-satunya sistem pembangkit listrik yang dikenali dan
digunakan oleh seluruh masyarakat. Ada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap, sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.

PENGERTIAN TENAGA AIR

Pengertian tenaga air dalam bahasa inggris yaitu "hydropower" adalah energi yang diperoleh dari air
yang mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak (mengalir). Di alam sekitar
kita, kita mengetahui bahwa air memiliki siklus. Dimana air menguap, kemudian terkondensasi menjadi
awan. Air akan jatuh sebagai hujan setelah ia memiliki massa yang cukup. Air yang jatuh di dataran tinggi
akan terakumulasi menjadi aliran sungai. Aliran sungai ini menuju ke laut.

Di laut juga terdapat gerakan air, yaitu gelombang pasang,ombak, dan arus laut. gelombang pasang
dipengaruhi oleh gravitasi bulan, sedangkan ombak disebabkan oleh angin yang berhembus di
permukaan laut dan arus laut di sebabkan oleh perbedan kerapatan (massa jenis air), suhu dan tekanan,
serta rotasi bumi.

Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung. Pada bagian
bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-lubang tersebut terdapat turbin
yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat
menggerakan generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut "hydroelectric".
Hydroelectric ini menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. bahkan di
Kanada, 61% dari kebutuhan listrik negara berasal dari Hydroelectric.

Saat ini para peneliti juga mencari kemungkinan hydroelectric yang berasal dari arus laut dan gelombang
pasang. Semoga hal tersebut berhasil dan kita dapat memelihara Bumi yang kita cintai ini.

POTENSI AIR SEBAGAI SUMBER ENERGI

Energi Hidroelectrik adalah energi air. Air bergerak menyimpan energi alami yang sangat besar, apakah
air bagian dari sungai yang mengalir atau ombak di lautan. Bayangkan kekuatan merusak dari sungai
yang merusak tempat penyimpanannya dan menyebabkan banjir atau ombak tinggi yang merusak garis
pantai pendek dan kamu dapat memvisualisasikan jumah kekuatan yang terlibat.

Energi ini dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi listrik, dan pembangkit listrik tenaga air tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ini juga merupakan sumber energi terbarukan karena air secara
terus menerus mengisi ulang melalui siklus hidrologi bumi. Semua sistem hidroelectrik membutuhkan
sumber air mengalir tetap, seperti sungai atau anak sungai, tidak seperti tenaga matahari dan angin,
tenaga ini dapat menghasilkan tenaga terus menerus selama 24 jam setiap harinya.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Pembangkit energi air skala mikro atau pembangkit tenaga mikrohidro semakin populer sebagai
alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang terpencil. Sistem pembangkit tenaga mikrohidro
dapat dipasang di sungai kecil dan tidak memerlukan dam yang besar sehingga dampaknya terhadap
lingkungan sangat kecil.

Pembangkit tenaga mikrohidro dapat digunakan langsung sebagai penggerak mesin atau digunakan
untuk menggerakan generator listrik. Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga mikrohidro biasa
disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, disingkat PLTMH.

Manfaat energi tenaga air atau energi mikrohidro :

· Untuk saluran irigasi


· Penerangan listrik di rumah penduduk

· Dan yang terpenting adalah memerdekakan penduduk dengan mengembalikan keberdayaan


secara ekonomi maupun pengelolaan,serta pemeliharaan sumber daya hutan dan air secara
berkelanjutan.

PEMANFAATAN AIR SEBAGAI ENERGI LISTRIK

Ribuan tahun yang lalu, manusia telah menemukan manfaat dari air yang mengalir. Dari pemanfaatan
air yang sangat sederhana seperti penggunaan arus sungai untuk trasportasi, manusia terus
mengembangkan cara- cara untuk menagkap energi air yang mengalir. Energi tersebut dapat
dikonversikan menjadi energi mekanik. Hal ini dapat dilakukan dengan kincir atau turbin air dengan
generator listrik. Dalam skala besar prinsip ini diterapkan pada sungai besar dengan membuat
bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air.

2.2 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air

Sudah dijelaskan di atas bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang dimiliki oleh air
untuk dapat beroperasi. Jadi, konsep kerja dari sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini kurang lebih
adalah seperti itu. Bagaimana caranya mengubah energi besar yang dimiliki oleh air agar berfungsi untuk
“memancing” hadirnya energi listrik atau arus listrik.

Baling-baling pada turbin, seperti yang telah dijelaskan di atas adalah elemen yang nantinya akan
berputar dan menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan oleh pergerakan baling-baling turbin berupa
energi panas. Energi panas itulah yang kemudian diproses sehingga menjadi energi listrik yang
manfaatnya dapat kita rasakan sehari-hari.

Itu artinya, pergerakan baling-baling turbin dipengaruhi oleh jumlah air yang ada di waduk atau
bendungan. Semakin banyak jumlah air yang terdapat di waduk atau bendungan tersebut, maka energi
panas yang dihasilkannya pun otomatis akan semakin besar. Sebaliknya, semakin kecil debit air, maka
kekuatan baling-baling berputar pun akan semakin kecil.

2.3 Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air / PLTA

PLTA merupakan salah satu tipe pembangkit yang ramah lingkungan, karena menggunakan air sebagai
energi primernya. Energi primer air dengan ketinggian tertentu digunakan untuk menggerakkan turbin
yang dikopel dengan generator.
PLTA memiliki komponen sebagai berikut:

1. Waduk = tempat menampung air sungai

2. Main Gate = pintu air utama

3. Bendungan = penahan laju sungai

4. Penstock = pipa yang nyalurin air dari waduk ke pembangkit

5. Katup Utama = katup buka/tutup

6. Turbin = yang digerakan sama air

7. Generator = pengubah energi mekanik jadi energi listrik

8. Draftube = penampung air sebelum dibuang

9. Tailrace = pembuangan air

10. Transformator = pengubah listrik

11. Switchyard = pengatur listrik

12. Kabel Transmisi = distributor listrik

13. Spillways = air waduk yang lebih keluar lewat sinis

Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang mengubah energi
potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik. Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin
air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar rotor pada
generator untuk menghasilkan energi listrik.

Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dapat diperoleh dengan berbagai cara misalnya, dari
sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu ( bersama
– sama air hujan ) dengan menggunakan kolam tando atau waduk sebelum disalurkan untuk memutar
turbin.

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air
terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi
listrik(dengan bantuan generator).
Air dari sungai atau lebih ditampung disuatu tempat untuk mendapat ketinggian tertentu dengan jalan
dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui saluran terbuka melalui pintu air ke saluran
tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat menggerakan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.

Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin
setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant .

Pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:

1. Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan langsung ke turbin
untuk menghasilkan listrik.

2. Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower reservoir sebelum
dibuang disungai.

Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga cadangan
air pada Waduk utama tetap stabil.

Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau
sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.

PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik. Turbin mengkonversi
tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator mengkonversi daya mekanik
tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.

Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk “mikro-hidro” dengan kemampuan mensupalai
untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti Bendungan Karangkates yang
menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang. Photo dibawah ini menunjukkan PLTA di Sungai
Wisconsin, merupakan jenis PLTA menengah yang mampu mensuplai listrik untuk 8.000 orang.

Komponen PLTA dan Cara kerjanya :

1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain
menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.

2. Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-
baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan
gaya jatuh air menjadi energi mekanik.

3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin
berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin
menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.
4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat
industri.

5. Pipa pesat (penstock) , berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah
satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang.
Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak
penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang. Pemasangan
pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian
ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa
udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai
dioperasikan. Diameter pipa udara ± ½ inch.

2.4 Komponen-komponen Dasar PLTA

Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.

A. Waduk/Bendungan

Bendungan, berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air
yang cukup dan stabil. Dengan menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air.
Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3
miliar kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik. Selain menyimpan air, bendungan juga
dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau,
atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga
Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak
diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain:

1. Bendungan Beton

a. Bendungan Gravitasi

b. Bendungan Busur

c. Bendungan Rongga

2. Bendungan Urugan
a. Bendungan Urugan Batu

b. Bendungan Tanah

3. Bendungan Kerangka Baja

4. Bendungan Kayu

B. Turbin

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul susu –
sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin
terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.

gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan
seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan
air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kinetik yang disebabkan gaya jatuh air
menjadi energi mekanik.

Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air masuk turbin,
diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet
valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut
momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin
reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang
menghantam sudu.

Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan propeller berfungsi sebagai
sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan
berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh
servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu atur. Proses penurunan
tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja
Turbin Pelton berbeda dengan turbin rekasi Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai
sudu-sudu jalan, posisinya tetap (tidak bisa digerakkan). Dalam hal ini proses penurunan tekanan air
terutama terjadi didalam sudu-sudu aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada
sudu-sudu jalan (mangkok-mangkok runner).

Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa berasal dari bendungan yang dibangun diatas
gunung yang tinggi, atau dari aliran sungai bawah tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin
air didesain sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini merupakan berbagai jenis
turbin yang biasa digunakan untuk PLTA.
C. Generator

Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin
berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin
menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.

Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan perputaran turbin
untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang
membangkitkan arus AC.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis.
Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang
dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan.
Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet.
Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar.
Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati "coil" yang
terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan
listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Putaran

Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai dengan
persamaan:

n = 60 . f / P

dimana:

n : putaran

f : frekuensi

P : jumlah pasang kutub

Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi system sebesar 50
Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.

2. Kumparan

Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik yang bisa
dihasilkan oleh pembangkit
3. Magnet

Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari besi yang dililit
kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan timbul magnet dari rotor.

Sehingga didapat persamaan:

E=B.V.L

Dimana:

E : Gaya elektromagnet

B : Kuat medan magnet

V : Kecepatan putar

L : Panjang penghantar

Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan, sehingga agar beban
yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat kemagnetannya, yaitu dengan mengatur
jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya,
sedangkan makin kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.

Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat, yaitu:

a) Jenis biasa - thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.

b) Jenis Payung (Umbrella Generator) - thrust bearing dan satu guide bearing diletakkan dibawah
rotor.

c) Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) – kombinasi guide dan thrust bearing diletakkan
dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas rotor.

d) Jenis Penunjang Bawah – thrust bearing diletakkan dibawah coupling.

D. Transmisi
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri. Sebelum listrik
kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.

2.5 Prinsip PLTA dan Konversi Energi

Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis dengan adanya head,
lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya aliran air yang menggerakkan
turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator.
Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak
tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit).

Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan energi, yaitu:

1. Energi Potensial

Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat adanya perbedaan
ketinggian.

Besarnya energi potensial yaitu:

Ep = m . g . h

Dimana:

Ep : Energi Potensial

m : massa (kg)

g : gravitasi (9.8 kg/m2)

h : head (m)

2. Energi Kinetis

Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air dengan kecepatan
tertentu, yang dirumuskan

Ek = 0,5 m . v . v

Dimana:

Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)

v : kecepatan (m/s)

3. Energi Mekanis

Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya energi mekanis
tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi mekanis

dirumuskan:

Em = T . Ɵ . t

Dimana:

Em : Energi mekanis

T : torsi

Ɵ : sudut putar

t : waktu (s)

4. Energi Listrik

Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik sesuai persamaan:

El = V . I . t

Dimana:

El : Energi Listrik

V : tegangan (Volt)

I : Arus (Ampere)

t : waktu (s)

2.6 Perkembangan dan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


PLTA telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak beberapa puluh abad
yang lalu. Yunani tercatat sebagai negara pertama yang memanfaatkan tenaga air untuk memenuhi
kebutuhan energi listriknya. Pada akhir tahun 1999, tenaga air yang sudah berhasil dimanfaatkan di
dunia adalah sebesar 2650 TWh, atau sebesar 19 % energi listrik yang terpasang di dunia.

Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt (MW).
Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 % dari jumlah energi
pembangkitan PT PLN.

Tenaga Ombak

Dewan Energi Dunia memprediksikan bahwa tenaga ombak dapat menghasilkan dua terawatts energi
setiap tahunnya. Ini dua kali lipat dari produksi listrik dunia saat ini dan setara dengan energi yang
dihasilkan oleh 2000 pembangkit listrik bertenaga minyak, gas, batu bara dan nuklir. Total energi
terbarukan di dalam laut, jika dapat dimanfaatkan, akan dapat memenuhi kebutuhan energi dunia lebih
dari 5000 kali. Tapi hingga kini pemanfaatan tenaga ombak masih bersifat teori. Bahkan teknologinya
masih belum dikembangkan, dan masih sangat awal untuk memprediksikan secepat apa ini akan
berkontribusi pada gambaran energi global.

Tenaga Sungai

Pada tahun 2003, 16 persen listrik dunia diproduksi oleh pembangkit listri tenaga air. Tenaga air
memanfaatkan energi air yang bergerak dari tingkat tinggi ke tingkat rendah

(contoh, air mengalir kebawah) makin besar jatuhnya air, makin cepat aliran air maka makin besar listrik
dapat dihasilkan, Sayangnya, bendungan yang dapat beroperasi untuk tenaga air dapat
menenggelamkan ekosistem. Air membutukan komunitas hilir, petani dan ekosistem seharusnya juga
dihitung sebagai bagian komunitas.

Lebih lanjut, energi air dari bendungan tidak bisa diandalkan selama musim kering yang panjang dan
musim kemarau ketika sungai kering atau volumenya berkurangBagaimanapun juga, sistem hidro skala
kecil dapat menghasilkan listrik cukup besar tanpa membutuhkan bendungan yang besar. klasifikasi
sebagai “kecil,” ‘Mini,” “mikro,” tergantung pada berapa banyak listrik yang diproduksinya, sistem hidro
kecil menangkap energi sungai tanpa mengambil banyak air dari aliran alaminya. Tenaga air berskala
kecil merupakan sumber energi yang ramah lingkungan dengan perkembangan yang potensial, tapi ini
tidak akan mencapai potensialnya kecuali kita memberikannya kesempatan. Lihat halaman Ambil
Tindakan untuk bagaiman kau dapat menjadi bagian dari solusi perubahan iklim.
2.7 Kelebihan dan Kekurangan PLTA

Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat dirangkum secara garis
besar sebagai berikut :

1. Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. Sehingga
pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk kondisi beban
puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.

2. Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan
lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.

3. PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.

4. Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi
atau sebagai cadangan air dan pariwisata.

5. Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.

Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga efek negatif pembangunan PLTA/kerugiannya
yaitu sebagai berikut:

1. Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya


bendungan.

2. Biaya investasi paling mahal.

3. Pembangunan bendungan memakan waktu yang lama.

4. Memerlukan lahan yang luas.

5. Di samping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan
kerugian yang sangat besar

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang mengubah energi
potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik.

2. Konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang dimiliki oleh air untuk dapat
beroperasi.

3. Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan cara merubah energi potensial (dari dam
atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik(dengan bantuan generator).

4. Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.

5. Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan energi

6. Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt (MW).
Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 % dari jumlah energi
pembangkitan PT PLN.

7. PLTA memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan pada pembahasan ini adalah agar Indonesia dapat lebih memanfaatkan
energi air sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air. (http://teknik-listrik-


unbari.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-air.html, diakses 16 Mei 2013).

Anonim2. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air. (http://www.anneahira.com/pembangkit-listrik-tenaga-


air.htm, diakses 16 Mei 2013).

Anonim3. 2013. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air. (http://4bri.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-


pembangkit-listrik-tenaga.html, diakses 16 Mei 2013).
Anonim4. 2011. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA altenatif Energi Masa DepanIndonesia.
(http://indone5ia.wordpress.com/2011/05/13/pembangkit-listrik-tenaga-air-plta-alternatif-energi-
masa-depan-indonesia/, diakses 16 Mei 2013).

at October 30, 2015

Email This

BlogThis!

Share to Twitter

Share to Facebook

Share to Pinterest

No comments:

Post a Comment

Newer PostOlder PostHome

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Contoh Skripsi Administrasi Niaga

Salam sobat blogger !! kali ini ane akan bebagi contoh skripsi ilmu administrasi, semoga bermanfaat dan
tugas kuliah cepat selesai ... O...

MAKALAH "PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR"

MAKALAH "PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR" BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air memiliki
manfaat...

Makalah Budaya Organisasi

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga seles...

MAKALAH MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)


MAKALAH MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi ...

Site Map

Bimbingan Instruktur Klinik

Berenang dan Manfaatnya

Cara Membuat Daftar Isi Yang Baik dan Benar

Contoh Skripsi Administrasi Niaga

Daftar Pustaka Tentang Kesehatan

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Pasien BaB II

Hubungan Status Gizi Balita, Riwayat Persalinan dengan Kejadian Pnemonia

Latar Belakang PKM K3

Makalah Budaya Organisasi

Makalah Hancurnya Ekonomi Kapitalisme

Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Air

Makalah Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Makalah Perkembangan Anak Hyperaktif

Nama Tarian 34 Provinsi di Indonesia

PPT Pengantar Administrasi Niaga

Persetujuan Menjadi Responden

Pengertia n Administrasi Dalam Arti Luas dan Sempit

Rangkuman Taksonomi Bloom Pembelajaran

Skripsi Hipertensi Ilmi (Keperawatan Bab III)

Tutorial Cara Install Windows 7

Ukuran Foto 4R, 3R, 2R, 10R dalam cm, inchi, pixel

Search This Blog

Home
About Me

Misbach

View my complete profile

Blog Archive

January (9)

November (4)

October (12)

Labels

BERANDA

Komputer

Kumpulan Makalah

SKRIPSI

Report Abuse

Translate

Diberdayakan oleh Google TerjemahanTerjemahan

Bitzeel

Wikipedia

JseCoin

AdsNow
loading...

Simple theme. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai