DISUSUN OLEH :
1. HENDRO APRIDOLF.S
2. NOPRIZAL
3. ERICK RICARDO
(1120201240)
(1120201172)
(091000720201126)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik
yang menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari
pembangkit ini adalah responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi
beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan. Selain kapasitas daya
keluarannya yang paling besar diantara energi terbarukan lainnya, pembangkit listrik
tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Berikut ini merupakan penjelasan singkat
mengenai pembangkit listrik tenaga air serta keberadaan potensi energi air yang masih
belum digunakan.
Tenaga air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia
sejak beberapa puluh abad yang lalu. Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa
penggunaan kincir air untuk pertanian, pompa dan fungsi lainnya telah ada sejak 300
SM di Yunani, meskipun peralatan-peralatan tersebut kemungkinan telah digunakan
jauh sebelum masa itu. Pada masa-masa antara jaman tersebut hingga revolusi industri,
aliran air dan angin merupakan sumber energi mekanik yang dapat digunakan selain
energi yang dibangkitkan dari tenaga hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air
yang mengalir kemudian berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan
pada desain tenaga air yang menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles
dibagian luar Paris, Prancis. Sistem tersebut memiliki kapasitas yang sepadan dengan 56
kW energi listrik.
Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi
mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui kanal
(penstock) melewati kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-sudu yang
menyebabkan
kincir
air
ataupun
turbin
berputar.
Ketika
digunakan
untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber listrik bagi masyarakat yang
memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh
Indonesia. Disaat sumber energi lain mulai menipis dan memberikan dampak negatif,
maka air menjadi sumber yang sangat penting karena dapat dijadikan sumber energi
pembangkit listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Selain itu, Indonesia
kaya akan sumber daya air sehingga sangat berpotensial untuk memproduksi energi
listrik yang bersumber daya air. Di Indonesia terdapat banyak sekali sungai-sungai besar
maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus
untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau
energi listrik.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik
tenaga air tergantung pada ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran airnya.
Ketinggian (h) menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat pembangkit (EP
= m x g x h). Laju aliran air adalah volume dari air (m3) yang melalui penampang kanal
air per detiknya (q m3/s). Daya teoritis kasar (P kW) yang tersedia dapat ditulis sebagai:
Daya yang tersedia ini kemudian akan diubah menggunakan turbin air menjadi
daya mekanik. Karena turbin dan peralatan elektro-mekanis lainnya memiliki efisiensi
yang lebih rendah dari 100% (biasanya 90% hingga 95%), daya listrik yang
dibangkitkan akan lebih kecil dari energi kasar yang tersedia. Gambar 1 menunjukkan
pusat pembangkit listrik tenaga air pada umumnya.
tenaga air berkontribusi sebesar 520 TWh listrik pada tahun 1998, atau sekitar 19% dari
energi listrik di Eropa (sehingga menghindari emisi dari sejumlah 70 juta ton CO2 per
tahun-nya). Pada sejumlah negara di Afrika dan Amerika Selatan, pembangkit listrik
tenaga air merupakan sumber listrik yang menghasilkan lebih 90% kebutuhan energi
listriknya. Gambar 2 memperlihatkan pembangkitan energi listrik dari air dunia yang
meningkat secara dinamis tiap tahunnya. Di samping pembangkit listrik tenaga air yang
berkapasitas besar yang telah ada, masih terdapat ruang untuk pengembangan lebih jauh
dimana diperkirakan hanya sekitar 10% dari total potensi air di dunia yang telah
digunakan.
Gambar 2. Pembangkitan energi listrik tenaga air dunia dalam TWh [5].
Hampir semua proyek pembangkit listrik tenaga air memiliki skala yang besar,
yang biasanya didefinisikan kapasitasnya lebih besar dari 30 MW. Tabel 1 menampilkan
perbandingan antara beberapa ukuran pembangkit listrik tenaga air.
Tabel 1. Kapasitas beberapa pembangkit energi listrik tenaga air
Air yang tersimpan dapat digunakan ketika dibutuhkan, baik secara terusmenerus (jika ukuran reservoirnya cukup besar) atau hanya saat beban listrik sangat
dibutuhkan (beban puncak). Keuntungan dari pengaturan penyimpanan air ini tergabung
dengan kapabilitas alami dari pembangkit listrik tenaga air yang memiliki respon yang
cepat dalam ukuran menit terhadap perubahan beban. Oleh karena itu, pembangkit jenis
ini sangat berharga karena memiliki pembangkitan listrik yang fleksibel untuk
mengikuti perubahan beban yang terduga maupun yang tak terduga.
Pembangkit listrik tenaga air berskala besar telah berkembang dengan baik dan
digunakan secara luas. Di perkirakan bahwa 20% hingga 25% dari potensi air skala
besar di dunia telah dikembangkan. Pembangkit listrik tenaga air skala besar merupakan
sumber energi terbarukan yang paling diinginkan berdasarkan ketersediaan dan
fleksibilitas dari sumber energinya. Pada tahun 2008 telah dibangun proyek Three
Gorges Dam yaitu PLTA dengan skala 22.5 GW dengan membendung sungai Yangtse di
Cina dan merupakan PLTA terbesar di dunia saat ini. Pembangunan PLTA berskala
besar membutuhkan biaya awal yang besar sementara biaya operasinya sangat kecil. Hal
ini berbeda dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara dan diesel.
Di Indonesia terdapat banyak sekali potensi air yang masih belum dimanfaatkan.
Seperti sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini
merupakan peluang yang bagus untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya
daerah yang belum terjangkau energi listrik. Pengembangan dapat dilakukan dalam
bentuk mikrohidro ataupun pikohidro yang biayanya relatif kecil.
bahan
pembelajaran
dan
pengajaran
bagi
pihak-pihak
yang
BAB II
TINJAUAN PUASTAKA
Pada
1920
didirikan
Perusahaan
Listrik
Umum
Bandung
sekitarnya
2.2
2.2.1 Bendungan
berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain
menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air
ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut
pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Jenis bendungan antara lain:
1. Bendungan Beton
a) Bendungan Gravitasi
b) Bendungan Busur
c) Bendungan Rongga
2. Bendungan Urugan
a) Bendungan Urugan Batu
b) Bendungan Tanah
3. Bendungan Kerangka Baja
4. Bendungan Kayu
10
Gambar 3.Bendungan
2.2.2 Turbine
berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. gaya jatuh
air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan
seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar balingbaling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik
yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik. Turbin merupakan peralatan
yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya
sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet
valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor
listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan
turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan
propeller berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa
digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu
jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh servomotor
dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu atur. Proses
penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada sudu-sudu jalan
(runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin rekasi Sudu-sudu
11
yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisinya tetap (tidak bisa
digerakkan).
Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu
aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan
(mangkok-mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa
berasal dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran sungai
bawah tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin air didesain sesuai dengan
karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini merupakan berbagai jenis turbin yang
biasa digunakan untuk PLTA.
Bagian-Bagian Secara Umum Turbin
a)
Rotor yaitu bagian yang berputar pada sistem yang terdiri dari :
- Sudu-sudu berfungsi untuk menerima beban pancaran yang disemprotkan
Oleh nozzle.
- Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar\
yang dihasilkan oleh sudu.
- Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen dengan
tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem.
b) stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
- Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida
sehinggatekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di dalam
sistem besar.
- Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen komponen dari
turbin.
12
B.Kekurangan
a) Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan
air, sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak.
b) Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama.
Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan
tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian pengarah
pancaran atau nosel.
c) Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu
melewati roda turbin, energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan
sebagian kecil energi terlepas dan sebagian lagi digunakan untuk melawan
gesekan dengan permukaan sudu turbin.
2) Turbin Turgo
13
14
Turbin Francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara
sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian
keluar. Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan
air masuk secara tangensial.
Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu air
masuk ke roda jalan, sebagian dari enrgi tinggi jatuh telah bekerja di dalam sudu
pengarah diubah sebagai kecepatan air masuk. Sisa energi tinggi jatuh dimanfaatkan
dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi tinggi jatuh
bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Turbin yang dikelilingi dengan
sudu pengarah semuanya terbenam dalam air. Air yang masuk kedalam turbin
dialirkan melalui pengisian air dari atas turbin (schact) atau melalui sebuah rumah
yang berbentuk spiral (rumah keong). Semua roda jalan selalu bekerja. Daya yang
dihasilkan turbin diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan sudu pengarah.
Pembukaan sudu pengarah dapat dilakuakan dengan tangan atau dengan pengatur
dari oli tekan(gobernor tekanan oli), dengan demikian kapasitas air yang masuk ke
15
dalam roda turbin bisa diperbesar atau diperkecil. Pada sisi sebelah luar roda jalan
terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan kecepatan aliran yang
tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan alirannya akan berkurang dan tekanannya akan
kembali naik sehingga air bisa dialirkan keluar lewat saluran air di bawah dengan
tekanan seperti keadaan sekitarnya.
2.2.3 Generator
16
listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis.
Generator terdiri leh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9
pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic
Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan
turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang
berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati coil yang
terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator
bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1.Putaran
= 60 . f / P
dimana:
: putaran
: frekuensi
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi system
sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.
2.Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik
yang bisa dihasilkan oleh pembangkit
3.Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari
besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan
timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E
: Gaya elektromagnet
18
: Kecepatan putar
: Panjang penghantar
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan,
sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat
kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus
yang masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang
masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan
perubahan energi, yaitu:
2.3.1
Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu
2.3.2
Ep
: Energi Potensial
: massa (kg)
: head (m)
Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga
Dimana:
2.3.3
Ek
: Energi kinetis
: massa (kg)
: kecepatan (m/s)
Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin.
Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis.
Besarnya energi mekanis dirumuskan:
Em = T . . t
20
Dimana:
2.3.4
Em
: Energi mekanis
: torsi
: sudut putar
: waktu (s)
Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi
: Energi Listrik
: tegangan (Volt)
: Arus (Ampere)
: waktu (s)
dari turbin, air mengalir keluar melalui Pipa Lepas (Draft Tube) dan selanjutnya
dibuang ke Saluran Pembuangan (Tail Race). Poros turbin yang berputar tersebut
dikopel dengan poros Generator sehingga menghasilkan energi listrik. Melalui Trafo
Utama (Main Transformer), energi listrik disalurkan melewati Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) 70 kV ke konsumen melalui Gardu Induk.
Komponen kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan
pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian
banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume
efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk
memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di
hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis,
Kaplan, Pelton, dll.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator
sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah
travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau industri.
Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.
22
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan
judul
makalah.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya .
3.1 Kesimpulan
Komponen kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan
pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian
banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume
efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk
memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di
hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis,
Kaplan, Pelton, dll.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator
sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
23
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah
travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau
industri.Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step
down.
3.2 Saran
Agar dilakukan studi secara langsung di lapangan. Agar data-data yang
dibutuhkan lebih akurat. Bisa dilakukan peneliian terhadap PLTA yang da di Indonesia
24
DAFTAR PUSTAKA
Sejarah Hydropower dari Perancis hingga Indonesia.http://www.listrikindonesia.com/
*) gambar ilustrasi PLTA diambil dari http://bulgarian.ibox.bg/news/id_799478867
25