Anda di halaman 1dari 5

Proses PLTBM

1.cara kerja umum

Cara kerja PLTBM adalah ketika segala jenis biomassa dimasukkan kedalam digester yang
kedap udara,maka akan terjadi proses pemurnian dan fermentasi untuk kemudian
menghasilkan biomethan(bahan bakar pengganti BBM).biomethan inilah yang akan
digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan tinggi dan membuat generator untuk
menghasilkan listrik dengan proses seperti PLTU(Pembangkit Listrik Tenaga Uap).

2.Proses konversi biogas(biomethan)

2.1 gassification

Pada proses Gassification maka biomassa akan dimusnahkan melalui proses


pembakaran, sehingga menghasilkan gas yang nantinya bisa digunakan sebagai penggerak
Generator listrik. Sebagai tahap awal, akan dipergunakan teknik pemisahan yang sesuai,
sehingga berbagai jenis sampah dapat dipakai pada setiap jenis peralatan konversi energi.
Dengan upaya ini, evisiensi konversi akan terjadi, sehingga bisa memaksimalkan seluruh
persediaan sampah yang ada menjadi energi yang bernilai ekonomis.

Pada tahap awal,biomassa akan dilakukan pemisahan antara biomassa basah dan kering
dengan menggunakan floating tank dan metode lain.. Setelah biomassa berhasil dipisah
antara basah dan kering, kemudian untuk biomassa basah akan dilakukan proses
pencacahan dengan menggunakan mesin pencacah (Shredder) dimana biomassa akan
dipecah menjadi lebih kecil dan memiliki ukuran yang sama besarnya.

Setelah biomassa dicacah, maka tahap selanjutnya adalah melalui proses pengeringan
seperti kayu, daun, kertas yang basah. Setelah menjadi kering maka untuk proses
selanjutnya akan sama dengan pengolahan biomassa kering. Dimana sebelumnya telah
dilakukan proses pemotongan dengan menggunakan mesin shredder. biomassa tersebut
dimasukkan ke dalam gasifier yaitu sebuah reaktor tertutup yang keluaran dari alat tersebut
akan menghasilkan gas berupa synthetic gas (synergy) yang digunakan sebagai gas bahan
bakar untuk menggerakkan motor gas yang selanjutnya bertugas memutar sebuah
generator listrik.

Prinsip kerja dari reaktor gasifier ini adalah melalui 4 proses, pertama biomassa organik
kering yang telah melalui proses shredder akan dimasukkan ke dalam suatu tangki reaktor
gasifier dan kemudian akan melalui proses pengeringan dengan pembakaran biomassa yang
temperatur pembakarannya antara 100 – 200 oC, kemudian pada proses selanjutnya
biomassa berada pada daerah pirolisa dengan melakukan pembakaran dengan temperatur
suhu antara 200-500 oC, pada proses ini sudah dapat menghasilkan gas berupa CO2 (karbon
dioksida), CO (karbon monoksida), CH4 (metana), dan gas H (hidrogen). Proses selanjutnya
sampah akan melewati daerah oksidasi dimana gas yang dihasilkan berupa gas CO dan
energi panas, temperature suhu yang digunakan antara 1200-1400 oC.

Proses terakhir adalah biomassa berada pada daerah reduksi dimana pada tahap ini
dibakar dengan temperatur suhu antara 500-1200 oC dan dilakukan pencampuran gas
udara, yang nantinya keluaran dari proses ini merupakan gas akhir berupa CO, H2, CH4, H2,
CO dan gas lain yang tidak diperlukan, yang nantinya akan dipisahkan melalui proses
treatment gas. Limbah yang dihasilkan proses gasifier ini adalah berupa abu dimana abu ini
dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.

2.2 Anaerobic Digestion

Perlakuan berbeda diterapkan pada biomassa basah seperti sampah buah buahan dan
sampah sayur-sayuran, pertama biomassa akan direduksi menjadi partikel yang ukurannya
kecil-keil, kemudian melalui proses anaerobic digestion maka biomassa akan diolah menjadi
gas dengan bantuan suatu bakteri, gas keluaran inilah yang nantinya digunakan untuk
membangkitkan mesin pembangkit listrik. Gas buang yang dihasilkan dari proses ini akan
disaring terlebih dahulu dengan menggunakan suatu filter untuk menghasilkan gas yang
tidak membahayakan lingkungan.

Proses kerja dari anaerobic digestion adalah, pertama biomassa yang sudah di shredder
sedemikian rupa sehingga menjadi sampah yang berukuran kecilkecil dimasukkan ke dalam
sebuah tangki tertutup dan dibiarkan selama beberapa hari sampai terdapat mikroba
pengurai. Mikroba-mikroba pengurai tersebut hidup dalam suasana tidak ada oksigen
bebas, jadi pada tangki diharapkan tertutup rapat dan tidak ada celah udara keluar masuk
tangki. Setelah sampah terurai oleh mikroba pengurai maka akan menghasilkan gas dan
kemudian untuk proses selanjutnya gas tersebut diolah sehingga dapat digunakan sebagai
bahan untuk menghasilkan listrik.
2.3 Landfill(Tanah Urug)

Proses ini diperlukan bagi bahan biomassa yang sudah lama ada dan bertumpuk. Pertama
pada lahan dilakukan penggalian lahan dengan kedalaman tertentu kemudian pada dasar
galian dilapisi dengan lapisan tanah liat yang padat, pada lapisan ini disebut ground linier.
Selanjutnya tanah dilapisi kedua kalinya dengan bahan geo membran, lapisan mirip plastik
berwarna dengan ketebalan 2,5 milimeter yang terbuat dari High Density Polyetilin, salah
satu senyawa dari minyak bumi. Lapisan inilah yang nantinya akan menahan air kotor yang
berbau yang berasal dari sampah sehingga tidak akan meresap ke dalam tanah dan
mencemari air tanah di atas bumi. Di atas lapisan geo membran akan dilapisi dengan geo
textile yang gunanya memfilter kotoran sehingga tidak bercampur dengan air kotoran
tersebut. Sebelum dipadatkan, biomassa yang menumpuk di atas lapisan geo textile ini
kemudia ditutup dengan menggunakan lapisan geo xvii membran untuk mencegah
menyebarnya gas metan akibat proses pembusukan biomassa (yang dipadatkan) tanpa
oksigen.

Satu jaringan pipa gas dimasukkan ke dalam tumpukan sampah, melalui pipa inilah gas
disedot menuju ke sebuah treatment gas. Selanjutnya energi panas yang dihasilkan dari
proses ini akan diolah menjadi listrik. Setelah masing-masing jenis biomassa diolah, akan
dihasilkan biogas yang dimasukkan dulu ke dalam fasilitas gas treatment sebelum menjadi
gas bahan bakar bagi mesin pembangkit listrik.

Anda mungkin juga menyukai