BIDANG KEGIATAN:
PKM-KC
Diusulkan oleh:
Ade Sanjaya (20140130116) Angkatan 2014
Agung Triana (20140130142) Angkatan 2014
Yudha Bagus Alkhahar (20150130144) Angkatan 2015
Elfath Mustaqim (20150130173) Angkatan 2015
Ujang Hidayat (20160130162) Angkatan 2016
1
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-KARSA CIPTA
2
RINGKASAN
Gasifikasi adalah proses kimia yang mengubah bahan yang memiliki
kandungan karbon seperti biomassa menjadi bahan bakar gas yang mudah
digunakan atau bahan baku kimia (Basu. Prabir, 2010) yang mana hasil dari
proses ini yaitu berupa syngas yang ramah lingkungan serta memiliki potensi
besar bisa dijadikan sebagai pengganti liquified petroleum gas (LPG) yang saat ini
digunakan sebagai bahan pokok pembakaran dalam proses memasak dan
kebutuhan rumah tangga lainnya. Proses gasifikasi sebenarnya sangat sederhana
yakni cukup dengan membakar biomassanya dalam reaktor, namun dengan
teknologi yang terlalu sederhana proses gasifikasi menjadi sulit dalam proses
perawatan dan penggunaan, karena desain reaktor yang sederhana dan tidak
fleksibel juga hasil gas yang tidak terlalu banyak akibat terbentuknya senyawa tar
(pengganggu) dalam proses.
Beberapa cara dalam menangani masalah ini masih terus dikembangkan di
penjuru dunia dan masih sangat terbuka lebar. Penambahan desain yang
ergonomis dengan penambahan teknologi starter injeksi plasma dan media air
yang digunakan saat pembakaran yang dimasudkan untuk menigkatkan kadar H2
yang dihasilkan dari proses water gas shift menjadi salah satu nilai lebih dalam
penelitian kali ini. Hasil gas pembakaran dalam proses gasifikasi pada penelitian
kali ini akan di uji kadar dengan menggunakan alat uji gas charmatography (GC)
guna mengetahui kadar gas yang dihasilkan dari proses gasifikasi sehingga di
dapatkan hasil syngas yang memuaskan dan optimal saat digunakan untuk
memasak atau kebutuhan rumah tangga lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat
menghasikan produk gas yang mampu bersaing sekaligus menggantikan posisi
LPG yang kurang ramah lingkungan.
Kata Kunci : Gasifikasi biomassa, katalis, GC, starter injeksi plasma, water gas
shift.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
RINGKASAN........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Batasan Masalah..............................................................................................2
1.4 Tujuan .............................................................................................................2
1.5 Manfaat ...........................................................................................................2
4
4.2 Survei Alat dan Bahan.....................................................................................9
4.2 Pembelian Alat.................................................................................................9
4.2 Pembuatan Produk...........................................................................................9
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini ketergantungan manusia akan bahan bakar fosil sebagai sumber
energi cukup besar. Bahan bakar fosil tersebut digunakan hampir di seluruh
sektor kehidupan manusia, baik dalam kegiatan rumah tangga, transporatasi
maupun industri. Ketergantungan manusia terhadap bahan bakar tak
terbarukan ini dirasakan semakin meningkat, sedangkan ketersediaannya semakin
menipis. Sehingga perlu adanya alternatif lain dalam sektor penggunaan energo
fosil.
Potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia antara lain energi panas
bumi, energi laut, energi matahari, energi angin dan energi tumbuhan (bioethanol,
biodiesel dan biomassa). Untuk energi tumbuhan khususnya dari biomassa padat,
Indonesia memiliki potensi energi sebesar hampir 50 GW atau tepatnya
sebesar 49.807,43 MW. Dari jumlah potensi energi tersebut masih sedikit yang
dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan energi biomassa dan biogas di Indonesia saat
ini mencapai sekitar 167,7 MW yang berasal dari limbah tebu baru sebesar 9,26
MW dimanfaatkan melalui proses gasifikasi (Lubis, 2007).
Salah satu cara potensial untuk mengkonversi energi biomassa padat ini
adalah gasifikasi. Gasifikasi merupakan proses konversi bahan bakar padat atau
cair menjadi bahan bakar gas dengan pemanasan dalam sebuah media gasifikasi
seperti udara, oksigen dan uap air. Tidak seperti pada pembakaran, dimana
oksidasi terjadi secara sempurna dalam satu tahap, gasifikasi mengkonversi
energi kimia dari karbon dalam biomassa menjadi gas yang mudah terbakar
dalam dua tahap. Gas yang dihasilkan tersebut dapat lebih mudah dimanfaatkan
dibanding dengan biomassa aslinya (McKendry, 2002). Salah satu pemanfaatan
proses gasifikasi adalah dengan digunakan sebagai kompor.
Kompor gasifikasi sudah banyak dikembangkan. Desain kompor gasifikasi
pada umumnya seperti tungku tradisional dengan mengatur jumlah pasokan
udara sehingga terjadi proses gasifikasi biomassa dalam tungku (Panwar &
Rathore, 2008). Kompor gasifikasi yang ada sudah dikembangkan memiliki
keterbatasan sehingga orang enggan untuk memanfaatkannya, antara lain sulit
untuk menyalakan, sulit untuk memasukkan bahan bakar dan membuang abu,
dan tidak ergonomis dalam pemakaian. Disamping itu, kompor gasifikasi pada
umumnya tidak efisien karena nilai kalor gas yang dihasilkan rendah. Oleh
karena itu perlu ada inovasi baru untuk mendapatkan kompor gasifikasi yang
ergonomis dan efisien sehingga dapat merubah pola pikir orang agar segan
mengunakan teknologi yang ramah lingkungan dari kompor gasifikasi berbahan
bakar biomassa.
1
7
1.2 Rumusan Masalah
Kompor gasifikasi pada umumnya berbentuk sederhana sehingga
ada keterbatasan dalam pemakaian. Proses untuk menyalakan kompor
gasifikasi pada umumnya dilakukan setelah bahan bakar masuk dan
kompor akan mati jika bahan bekerja serata dengan kompor LPG.
1.3 Batasan Masalah
1. Bahan bakar yang digunakan adalah biomassa kering seperti kayu dan
ranting kecil.
2. Ukuran diameter dalam gasifier berdiameter 20x50 dengan kapasitas bahan
bakar 7,5 kg biomassa.
3. Penggunan H2O sebagai katalik yang bertujuan untuk mendapatkan gas
hidrogen yang lebih banyak.
4. Reaktor yang digunakan adalah reaktor gasifikasi tipe updraft continue
1.4 Tujuan
Tujuan pembuatan karsa cipta ini adalah:
1. Menciptakan kompor gasifikasi yang ergonomis dalam segi
pengunaansehingga mudah dalam pemakaian dan tidak ribet.
2. Menciptakan kompor gasifikasi dengan komposisi gas kaya hidrogen
sehingga nilai kalor gas tinggi yang berdampak kemampuan kerja yang
serata dengan LPG.
1.5 Manfaat
Manfaat dari Karsa Cipta ini adalah:
1. Bagi IPTEK
Mengembangan teknologi kompor gasifikasi yang sudah ada agar mudah
digunakan serta meningkatkan kadar H2, yang mana unsur tersebut merupakan
unsur yang ramah lingkungan (tidak mencemari udara).
2. Bagi Masyarakat
Membantu mengurangi ketergantungan pemakaian gas LPG yang
mana semakin langka dengan memanfaatkan biomassa yang ramah
lingkungan dan tersedia dengan harga yang murah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Tinjauan Pustaka
Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian yang
sudah, ada beberapa penelitian yang memiliki keterkaitan dengan peneliti
sebelumnya lakukan.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Eny Apriyanti (2011) yang berjudul
Pembuatan Gas Hidrogen dari Gasifikasi Biomassa Dengan Proses
Oksidasi Menggunakan Katalis Water Gas Shift (WGS) menunjukan bahwa
Aktivitas katalitik dari suatu katalis WGS Fe-Cr dievaluasi dalam hal
konversi CO dan produksi H2. Studi eksperimental telah dilakukan dalam
tipikal kondisi realistis gasifikasi biomassa oksigen bertekanan. Pengaruh
suhu, kelebihan uap, komposisi gas yang diberikan dan kecepatan ruang pada
aktivitas dan selektivitas katalis untuk reaksi WGS juga diteliti. Penelitian ini
dilakukan menggunakan campuran feed gas sintetis. Meskipun kandungan
CO yang tinggi dalam gas feed (44-60% basis kering) katalis telah
menunjukkan kinerja yang sangat baik pada suhu antara 350-450 C,
memberikan peningkatan kandungan hidrogen dalam gas keluar pada kisaran
10-17% (basis kering) dan konsentrasi CO pada outlet reaktor lebih rendah
dari 3% v/v. Kondisi operasi kinerja terbaik dan kesesuaian katalis yang akan
dimasukkan dalam reaktor membran paladium dibahas dalam penelitian ini.
[ CITATION Apr11 \l 1033 ].
Penelitian diatas menjadi dasar untuk kita gunakan pada kompor gasifikasi
yang kami ciptakan. Dengan demikian, peneliti tertarik dan berupaya dapat
menyempurnakan hasil dari penelitian-penelitian yang sudah ada, dengan
harapan keluaran/hasil yang sudah ditemukan pada penelitian-penelitian
sebelumnya dapat menghasilkan output gas yang lebih banyak dan kaya akan
hidrogen guna mengurangi emisi efek rumah kaca di dunia.
2
Pada gasifikasi biomassa melibatkan beberapa reaksi, antara lain:
reaksi Pembakaran, Gasifikasi Karbon Uap, Metanasi, Methane Steam
Reforming, Water Gas Shift, dan Bouduard (Basu, 2010). Reaksi pembakaran
terjasi secara eksotermik yang mana energi untuk terbentuknya gas-gas yang
mampu bakar berasal dari reaksi pembakaran yang dapat dilihat pada
persamaan 2.1.
C+O2 CO 2 H = -394 kJ/mol (2.1)
Reaksi Gasifikasi Karbon Uap merupakan reaksi antara karbon dan
uap menghasilkan hidrogen dan karbon monoksida. Reaksi tersebut bersifat
endotermik sehingga memerlukan energi (panas) untuk bereaksi.
C+ H 2 O H 2 +CO H = 118,9 kJ/mol (2.2)
Reaksi Gasifikasi Karbon Uap dilanjutkan dengan reaksi Metanasi,
dimana terbentuknya gas metana yang merupakan hasil reaksi antara karbon
dan uap. Reaksi tersebut mengeluarkan sejumlah panas sehingga disebut
dengan reaksi eksotermik. Reaksi Metanasi dapat dilihat pada persamaan 2.3.
C+2 H 2 CH 4 H = -74,8 kJ/mol (2.3)
Gas metana yang terbentuk pada reaksi metanasi kemudian bereaksi
dengan uap air membentuk gas karbon monoksida dan hidrogen. Reaksi
pembentukan hidrogen dan karbon monoksida dari metana dan uap air
disebut dengan reaksi Methane Steam Reforming yang dapat dilihat pada
persamaan 2.4.
CH 4 + H 2 O CO +3 H 2 H = 222,35 kJ/mol 2.4)
Terbentuknya karbon monoksida pada reaksi gasifikasi karbon uap dan
Methane Steam Reforming. Secara simultan karbon monoksida tersebut
bereaksi dengan uap air membentuk hidrogen dan karbon dioksida yang
disebut dengan reaksi Water Gas Shift. Reaksi Water Gas Shift dapat dilihat
pada persamaan 2.5.
CO+ H 2 O H 2 +CO2 H = -42 kJ/mol (2.5)
Reaksi Water Gas Shift kemudian dilanjutkan dengan reaksi Bouduard.
Reaksi tersebut memerlukan energi untuk bereaksi antara karbon dan karbon
dioksida membentuk karbon monoksida. Reaksi Bouduard dapat dilihat pada
persamaan 2.6.
C+CO 2 2 CO H = 172 kJ/mol (2.6)
4
oleh media atau agen gasifikasi. Jika gasifikasi menggunakan udara sebagai
media gasifikasinya maka gas tersebut
3
akan didominasi oleh CO, CO2 dan N2 akan tetapi gasifikasi dengan
media uap air akan menghasilkan hidrogen dengan konsentrasi yang besar
(Thoharudin et al., 2011).
Peningkatan kadar hidrogen dalam gas produk diperlukan
penyesuaian rasio H2/CO dan proses yang paling banyak digunakan adalah
reaksi Water Gas Shift yang memungkinkan konversi CO menjadi CO2 dan
H2 seperti terlihat pada persamaan 2.7 (Suyitno et al., 2011).
CO+ H 2 O H 2 +CO2 H = -42 kJ/mol (2.7)
Gasifikasi dengan media uap memiliki nilai kalor 10 18 MJ/Nm3
sementara gasifikasi dengan media udara memiliki nilai kalor 4 7
MJ/Nm3 (Basu, 2010). Akan tetapi untuk mendapatkan energi agar terjadi
reaksi antara uap dan biomassa dibutuhkan panas dari pembakaran. Oleh
karena itu pada kompor gasifikasi yang akan dibuat media gasifikasi
melibatkan udara dan uap air.
(1)Pengatur temperatur, (2) Thermocouple. (3) Saluran Buang Abu, (4) gasifier, (5)
Sampel Gas, (6) Penampung Tar, (7) Katup Distribusi Udara, (8) Gas Pembakar,
(9) Blower Udara.
5
3
BAB III
METODE PENELITIAN
MULAI
1. Mencari jurnal
REKAYASA KETEKNIKAN
1. Membuat Design
a. Pembuatan tabung dalam
b. Pembuatan tabung luar
c. Pembuatan penampung bahan bakar
d. Pembuatan penampung air
e. Pembuatan jalur masuk udara
f. Pembuatan penyangga alat
g. Pemilihan bahan (SS dan Galvanium)
PEMBUATAN ALAT
a. Membuat tabung dalam, dengan proses pengerolan dan
pengelasan
b. Membuat tabung luar, dengan proses pengerolan dan
pengelasan
c. Membuat penampung bahan bakar, dengan proses
pengerolan dan pengelasan
d. Membuat penampung air, dengan proses pengerolan dan
pengelasan
e. Pembuatan jalur masuk udara dan penyangga alat, dengan
proses pengelasan
f. Pembuatan tutup alat, dengan proses pengelasan
g. Penyatuan dari ke semua bagian dari poin a-f
6
A
PENYUSUNAN LAPORAN
a. Pembuatan naskah publikasi
atau artikel ilmiah
b. Pembuatan laporan
pertanggungjawaban (LPJ)
PUBLIKASI ARTIKEL
ILMIAH
SELESAI
7
dibuat membawa inovasi yang mana bersifat lebih ergonomis karena dilengkapi
dengan:
1. Plasma reaktor, gunannya sebagai startup pembakaran biomassa.
2. Pipa kapiler H2O, gunanya sebagai penyalur air ke dalam kompor
gasifikasi sehingga producer gas yang terbentuk kaya akan hidrogen dari
reaksi water gas shift.
3. Penambahan saluran inlet dan exhaust biomassa, yang mana gunanya
memudahkan saat pengisian dan pengeluaran biomassa
4. Saluran penghubung ke kompor gas, gunanya agar gas hasil proses
gasifikasi dapat langsung dialirkan dan digunakan pada kompor gas.
Dalam desain kami buat mengalami beberapa perubahan, perubahan desain ini
dimaksudkan sebagai penyempurnaan dari alat kami, karena pada desain
sebelumnya masih banyak kekurangan pada penampung air dan penampung bahan
bakar, selain itu dudukan reaktor kompor terlalu besar, kemudian untuk masukan
udara kita ubah dengan fan ukuran 12x12 cm sebagai masukan udara.
8
adalah massa arang (kg), sedangkan LHVc, LHVrh masing-masing nilai kalor
arang dan nilai kalor biomassa.
8
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
9
BAB V
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
DAFTAR PUTAKA
Apriyanti, E. (2011). Pembuatan Gas Hidrogen dari Gasifikasi Biomassa Dengan
Proses Oksidasi Menggunakan Katalis Water Gas Shift (WGS). Semarang:
Teknik Kimia FT Universitas Pandanaran.
Basu, P. (2010). Biomass Gasification and Pyrolysis Practical Design and Theory.
Oxford: Elsevier Inc.
Lubis, A. (2007). Energi Terbarukan Dalam Pembangunan Berkelanjutan.
Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
MC, K. (2002). Produksi Energi dari Biomassa. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.
Panwar, N., & Rathore , N. (2008). Design And Performane Evaluation os a 5 kW
Producer Gas Stove. Biomass and Bioenergy, 32(12), pp.1349-52.
Parmagiani, S., Vitali, F., Lezzi, A., & Vaccari, M. (2014). Design and
Performance Assessment of a Rice Husk Fueled Stove for Household
Cooking in a Typical Sub-Saharan Setting. Energy for Sustainable
Development, pp.15-24.
Raman, P., Murali , J., Sakthivadivel , D., & Vigneswaran , V. (2013).
Performance Evalution of Three Types of Food Draft Cook Stoves Using
Fuel Wood and Coconut Sheel. Biomass and Bioenergy, 49, pp.333-40.
Rinovianto, G. (2012). Karakteristik Gasifikasi Pada Up Draft Double Gas Outlet
Gasifier Menggunakan Bahan Bakar Kayu Karet. Depok : Univesitas
Indonesia.
Suyitno, Thoharudin, & Suhendra, B. (2011). Mechanism of the Char Reduction
Reaction in a Staged Gasification: Sensitivity of WGSR Reaction.
International Journal of Engineering and Technology, 11.
Thoharudin, Suyitno, Wibowo, H., & Nugroho, A. (2011). Methane Steam
Reforming to Produce High Ratio of Hydrogen to Carbon Monoxide by
Using CFD. In Sustainable Energy and Advance Material. Solo: 2011
UNS.
Xeubin, W., Niu, B., Shuanghui, D., & Liu, Y. (2014). Optimization Study on Air
Distribution of an Actual Argiculture Up-draft Biomass Gasification Stove.
Energy Procedia, 61,pp.2335-38.
10
Lampiran 1 Perubahan desain
Keterangan :
1. Saluran masuk udara
5 7
2. Saluran keluaran gas menuju kompor
3. Tutup bagian atas reaktor
4. Penampung bahan bakar atau inlet biomassa
6
11
5. Tabung reaktor bagian luar
6. Penyangga alat
7. Penampung air
Lampiran 2
REKAPITULASI PENGGUNAAN BIAYA
12
Pembelian pipa 1 Batang Pipa nonroll
18 18/4/2017 Rp 159,000.00 kapiler diameter 6 mm, panjang
Stainless steel 3m
4 Batang tungsten
Pembelian
19 18/4/2017 Rp 90,000.00 diameter 2,4 mm @Rp.
Tungsten
22.500
Pembelian 1 Buah Elbow bahan
20 18/4/2017 Rp 20,000.00 elbow stainless stainless stell diameter
steel 0,75 inci
Pembelian
21 18/4/2017 Rp 145,000.00 1 Buah Dimmer 2000W
Dimmer
Pembelian 7 m kabel diameter 1,5
22 18/4/2017 Rp 31,500.00
Kabel mm @Rp. 4500
2 Buah Fan AC
Pembelian Fan
23 18/4/2017 Rp 300,000.00 diameter 12 cm
AC
stainless @150000
Pembelian 1 Buah Flyback TV
24 18/4/2017 Rp 65,000.00
Flyback 251010A
Pembelian 1 Buah terminal kabel
25 18/4/2017 Rp 5,500.00
terminal diameter 6 mm
Pembelian 1 Unit Power Supply
26 19/4/2017 Rp 346,500.00
PowerSupply 24V 20A
Pembelian 1 Buah Multimeter
27 19/4/2017 Rp 235,000.00
Multimeter digital
Pembelian 4 Buah Transistor
28 20/4/2017 Rp 140,000.00
Transistor IRFP250 @Rp. 35000
Pembelian 4 Buah Heatsink
29 20/4/2017 Rp 26,000.00
Heatsink pendingin @Rp. 6500
Pembelian PCB 2 PCB Lubang TR
30 20/4/2017 Rp 18,000.00
Lubang @Rp. 9000
Pembelian Jepit
31 20/4/2017 Rp 14,000.00 1 Set Jepit buaya
Buaya
Pembelian
32 20/4/2017 Rp 4,000.00 1 Buah Steker Broco
Steker
Pembelian 1 Set Resistor dan
33 20/4/2017 Rp 20,000.00
Resistor komponen
Pembelian
34 20/4/2017 Rp 4,000.00 1 Set Saklar Listrik
Saklar Listrik
Pembelian Roll 1 Roll Tenol/timah
35 22/4/2017 Rp 19,000.00
Tenol solder panjang 10 m
Pembelian
36 22/4/2017 Rp 10,000.00 1 Buah obeng multi +/-
Obeng +/-
12
Pembelian tang 1 Buah tang potong
37 22/4/2017 Rp 43,000.00
potong Wipro
Pembelian 2 Buah Toroid Hijau
38 22/4/2017 Rp 17,500.00
Toroid 026407 @Rp. 8750
Pembelian 1 Buah atraktor
39 24/4/2017 Rp 17,000.00
Atraktor penghisap timah solder
Bensin survei dan
40 31/3/2017 Rp 197,000.00 Bensin
pembelian alat dll
Pembuatan Membuat laporan +
41 18/5/2017 Rp 20,000.00
laporan sampul
Pembuatan Membuat Rangkaian
42 05/6/2017 Rp 500,000.00
Plasma dan keperluan Plasma
TOTAL Rp 8,471,599.00
Catatan :
Laporan terakhir sampai dengan 07/6/2017, untuk dana talangan pertama dari
kampus sebesar Rp. 5.000.000,00 dan kekurangan dari pengeluaran
menggunakan dana pribadi kelompok.
13
12
Lampiran 3
DOKUMENTASI KEGIATAN
14
Proses pengelasan
15
Pembuatan plasma
15