BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Misbahudin Alhanif; 21030115130158; 2015
Ari Purnomo; 21030115120046; 2015
Ummi Az Zuhra; 21030115120071; 2015
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Mer-C “Membrane Separation And
Catalyst” Inovasi Membran Hidrofobik Polietersulfon (PES) Termodifikasi
CaO Sebagai Katalis Dan Agen Pemisah Secara Simultan Berbahan Dasar
Limbah Serbuk Marmer Dalam Optimalisasi Produksi Biodiesel Dari Minyak
Jelantah
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Misbahudin Alhanif
b. NIM : 21030115130158
c. Jurusan : S-1 Teknik Kimia
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Rusunawa UNDIP, Jl. Prof. Soedarto,
Tembalang, Semarang, telp. - , hp.
082282982551
f. Email : alhanif.tekim15@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof. Dr. Andri Cahyo Kumoro, S.T,
M.T.
b. NIDN : 0023057403
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl Pondok Sari Selatan II No. 43
Ungaran Semarang, telp. 024-
7460058, hp. 085875410473
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp 12.392.500
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Semarang, 6 November 2017
Menyetujui,
Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan
Fakultas Teknik UNDIP,
(Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA) (Prof. Dr. Andri Cahyo K.,ST,MT)
NIP. 196207131987031003 NIDN. 0023057403
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................iv
DAFTAR TABEL ...............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................3
1.4 Urgensi Penelitian .................................................................................3
1.5 Temuan Penelitian ................................................................................3
1.6 Luaran yang Diharapkan .......................................................................3
1.7 Manfaat Penelitian ................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................4
2.1 Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Alternatif ...........................................4
2.2 Proses Produksi Biodiesel .....................................................................4
2.3 Proses Pemurnian Biodiesel ..................................................................4
2.4 Membran Hidrofobik PES-CaO Sebagai Katalis dan Agen Pemisah ...5
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................6
3.1 Tahapan Penelitian ................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan ..........................................................6
3.3 Rangkaian Alat......................................................................................7
3.4 Penetapan Variabel ................................................................................7
3.5 Prosedur Kerja ......................................................................................7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................9
4.1 Anggaran Biaya ....................................................................................9
4.2 Jadwal kegiatan .....................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ......................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................31
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas...........35
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ................................................36
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut data dari badan pengatur hilir minyak dan gas (BPH Migas), solar
merupakan bahan bakar dengan konsumsi tertinggi pada tahun 2016 yaitu sebesar
33,9 juta kiloliter. Konsumsi solar bersubsidi mengalami kenaikan sebesar 4,5%
dan solar nonsubsidi sebesar 127 % dari tahun sebelumnya. Hal ini tidak sebanding
dengan produksi solar nasional yang hanya mencapai 18,5 juta kiloliter per tahun.
Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan impor sebesar 15,4 juta kiloliter per
tahun untuk memenuhi kebutuhan solar dalam negeri (Erlangga, 2016).
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana
Umum Energi Nasional maka perlu dikembangkan sumber energi alternatif yaitu
biodiesel sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Hal ini
dikarenakan, biodiesel memiliki cetane number yang lebih tinggi sebesar 100,
dibandingkan cetane number pada solar sebesar 40. Hal ini menyebabkan biodiesel
lebih ramah lingkungan dan baik untuk digunakan pada mesin kendaraan. Namun,
harga biodiesel di pasaran saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan solar (Suraji,
2017). Hal ini dikarenakan, reaksi pembentukan biodiesel merupakan reaksi
reversible (biodiesel yang telah terbentuk dapat menjadi minyak kembali) sehingga
membutuhkan katalis dan metanol dalam jumlah besar untuk menggeser
kesetimbangan reaksi. Selain itu, 30% dari total biaya produksi digunakan untuk
proses pemurnian biodiesel agar dapat memenuhi standar SNI 7182:2015 (Shuit
dkk., 2012).
Untuk mendapatkan hasil konversi biodiesel yang tinggi, pembuatan biodiesel
secara konvensional dilakukan dengan menggunakan katalis basa atau asam
homogen, seperti NaOH, KOH atau H2SO4 (Liu dkk., 2007, Lin dkk., 2014).
Kelemahan dari penggunaan katalis homogen adalah terbentuknya sabun yang
dapat menyebabkan kerak pada injector serta sulit dalam proses pemurnian
biodiesel karena katalis bercampur dengan minyak, metanol dan produk biodiesel
(Singh dkk., 2014). Selanjutnya, dikembangkan katalis heterogen asam, basa dan
enzim lipase dalam bentuk padat untuk mempermudah proses pemurnian biodiesel.
Namun, akibat suhu operasi yang tinggi (200-300oC), waktu operasi yang lama (50
jam) serta biodiesel yang dihasilkan masih memiliki angka asam lemak bebas yang
tinggi maka proses produksi biodiesel dalam skala industri tidak menguntungkan.
Pada penelitian sebelumnya, setelah proses pembentukan biodiesel selesai
dilakukan maka dilanjutkan dengan proses pemurnian biodiesel untuk memisahkan
biodiesel dari gliserol, minyak serta metanol. Beberapa proses pemurnian biodiesel
diantaranya dengan metode basah (wet drying) menggunakan air panas (Pisarello
dkk., 2010) dan resin penukar ion (Smith, 2012) namun memiliki kelemahan karena
terjadi pembentukan sabun, tidak dapat melarutkan asam lemak bebas serta
mencemari lingkungan. Sedangkan metode kering (dry washing) menggunakan abu
sekam padi (Predojevic, 2008) dan magnesium silikat (Berrios dan Skelton, 2008)
2
membutuhkan waktu adsorpsi yang lama (24 jam) serta kehilangan produk
biodiesel mencapai 20% (Manique dkk., 2012). Penelitian selanjutnya dengan
menggunakan membran magnesol akan tetapi masih meloloskan gliserol dan
metanol dalam produk biodiesel (Mulyati, 2015).
Oleh karena itu, dalam penelitian ini dikembangkan membran hidrofobik PES
(polyethersulfone) terlapisi (coating) CaO sebagai membran multifungsi yakni CaO
sebagai katalis basa dan PES sebagai agen pemisah biodiesel. Berbeda dari
penelitian sebelumnya, pemurnian biodiesel dengan menggunakan membran PES-
CaO dapat dilakukan secara kontinyu selama reaksi berlangsung. Hal ini akan
menggeser kesetimbangan reaksi ke arah produk dan mengurangi jumlah rasio
molar metanol dan minyak yang digunakan. Selain itu, dengan adanya sifat
hidrofobik (non-polar) dari membran PES maka gliserol dan metanol yang bersifat
polar akan menjauhi membran PES-CaO dan tidak bercampur dengan produk
biodiesel sebagai permeat (hasil penyaringan). Katalis basa CaO yang digunakan
bersumber dari limbah serbuk marmer yang berasal dari industri pengrajin marmer
Kabupaten Tulungagung. Selain itu, dalam rangka menciptakan bahan baku
produksi biodiesel yang berlimpah maka pada penelitian ini menggunakan minyak
jelantah (minyak hasil sisa penggorengan) limbah perusahaan KFC.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian mengenai produksi biodiesel sebagai sumber energi terbarukan
pengganti bahan bakar minyak jenis solar telah banyak dilakukan. Namun, pada
penelitian sebelumnya, biodiesel tidak diproduksi dengan teknologi yang efisien,
praktis dan hemat energi. Hal ini dikarenakan proses produksi biodiesel dilakukan
melalui 2 tahap yakni proses pembentukan biodiesel menggunakan katalis dan
metanol dalam jumlah besar dan proses pemurnian biodiesel agar didapatkan
biodiesel sesuai dengan standar SNI 7182:2015.
Proses pembentukan biodiesel dengan menggunakan katalis homogen (NaOH,
KOH, atau H2SO4) telah menimbulkan permasalahan lingkungan dan kesulitan
dalam proses pemurnian biodiesel. Pada penelitian selanjutnya dikembangkan
katalis heterogen asam yaitu superacid ZrO2 (Futura dkk., 2013) Lempung
(Devitria, 2013) dan Ni/γ-Al2O3 (Savitri dkk., 2016), katalis enzim lipase yaitu
Burkholderia cepacian (Stepani, 2012) dan katalis basa Mg/γ-Al2O3 (Savitri dkk.,
2016). Namun katalis tersebut tidak efektif digunakan pada industri akibat harganya
yang mahal dengan konsumsi energi yang tinggi. Pada tahap kedua yaitu pemurnian
biodiesel dilakukan dengan metode wet drying dan dry washing serta membran
hidrofilik. Kelemahan metode pemisahan tersebut yaitu tidak mampu menghasilkan
biodiesel dengan kemurnian tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itu,
diperlukan metode yang mampu menyederhanakan proses pembuatan dan
pemurnian biodiesel menjadi 1 tahapan yang terintegrasi. Metode tersebut harus
mampu menghasilkan biodiesel dengan harga yang bersaing di pasaran dengan
penggunaan katalis basa CaO dari limbah serbuk marmer dan metanol dalam
jumlah yang lebih sedikit.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Biodiesel merupakan campuran metil ester yang digunakan sebagai bahan
bakar pengganti solar. Keunggulan biodiesel yaitu memiliki cetane number yang
lebih tinggi sebesar 100, sedangkan cetane number pada solar sebesar 40
(Sivaramakrishnan dan Ravikumar, 2012). Namun, harga biodiesel di pasaran saat
ini Rp. 9493 jauh lebih tinggi dibandingkan solar yang hanya Rp. 5150 (Suraji,
2017). Hal ini dikarenakan, proses pembuatan biodiesel merupakan reaksi
reversible (biodiesel yang telah terbentuk dapat menjadi minyak kembali) sehingga
membutuhkan katalis dan metanol (rasio molar metanol dan minyak > 10:1) dalam
jumlah besar untuk menggeser kesetimbangan reaksi. Selain itu, proses pemurnian
biodiesel dari pengotornya memerlukan biaya sebesar 30 % dari total keseluruhan
biaya produksi biodiesel (Shuit dkk., 2012). Proses pemurnian tersebut bertujuan
untuk mencapai kualitas biodiesel sesuai dengan standar SNI 7182:2015 yaitu
kandungan metil ester (biodiesel) minimal sebesar 96,5%, kadar gliserol maksimum
sebesar 0,24% dan bilangan asam maksimum sebesar 3,5 mg KOH/g (BSN, 2015).
2.2 Proses Produksi Biodiesel
Pembuatan biodiesel secara konvensional dilakukan melalui transesterifikasi
minyak nabati dengan katalis basa atau asam homogen, seperti NaOH, KOH atau
H2SO4 (Liu dkk., 2007, Lin dkk., 2014). Kelemahan dari penggunaan katalis
homogen adalah terbentuknya sabun yang dapat menyebabkan kerak pada injector.
Selain itu, katalis homogen tidak dapat digunakan kembali serta sulit dalam proses
pemurnian biodiesel karena katalis bercampur dengan minyak, metanol dan produk
biodiesel (Singh dkk., 2014). Pada penelitian selanjutnya dikembangkan katalis
heterogen asam dalam bentuk padat yaitu WO3 (Noiroj dkk., 2011), superacid ZrO2
(Futura dkk., 2013), Lempung (Devitria, 2013) dan Ni/γ-Al2O3 (Savitri dkk., 2016).
Namun, penggunaan katalis asam padat memerlukan suhu operasi yang tinggi (200-
300oC) akibat reaksi berjalan 4000 kali lebih lambat dibandingkan katalis basa.
Kemudian dikembangkan biokatalis heterogen enzim lipase menggunakan bakteri
Pseudomonas sp. (Parthu, 2012) dan Burkholderia cepacian (Stepani, 2013). Akan
tetapi, waktu operasi pembentukan biodiesel yang diperlukan selama 50 jam pada
suhu 35oC sehingga tidak efisien diterapkan dalam skala industri. Selanjutnya,
penelitian tentang produksi biodiesel dilakukan dengan menggunakan katalis basa
padat Mg/γ-Al2O3 (Savitri dkk., 2016). Namun, memiliki kelemahan akibat
harganya yang mahal serta biodiesel yang dihasilkan masih memiliki angka asam
yang tinggi.
2.3. Proses Pemurnian Biodiesel
Setelah reaksi selesai dan terbentuk biodiesel, maka dilakukan proses
pemurnian biodiesel. Pemurnian biodiesel dengan metode basah (wet drying)
menggunakan air panas (Pisarello dkk., 2010) dan resin penukar ion (Smith, 2012)
untuk melarutkan kontaminan telah dilakukan. Kelemahan dari metode ini yaitu
5
terjadi pembentukan sabun, tidak dapat melarutkan asam lemak bebas serta
mencemari lingkungan. Sedangkan metode kering (dry washing) menggunakan abu
sekam padi (Predojevic, 2008), magnesium silikat (Berrios dan Skelton, 2008) dan
silika gel (Manique dkk., 2012) membutuhkan waktu adsorpsi yang lama (24 jam)
serta kehilangan metil ester (biodiesel) mencapai 20%. Apabila diterapkan di
industri, menurut Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain (BTBBRD)
ukuran yang terlalu kecil dari adsorben menyebabkan pressure drop yang tinggi
sedangkan apabila ukuran diperbesar maka kapasitas adsorpsi menjadi menurun.
2.4. Membran Hidrofobik PES-CaO Sebagai Katalis dan Agen Pemisah
Dalam penelitian ini dikembangkan membran hidrofobik PES terlapisi
(coating) CaO sebagai membran multifungsi yakni CaO sebagai katalis basa dan
PES sebagai agen pemisah produk biodiesel. Berbeda dari penelitian sebelumnya,
membran hidrofobik PES-CaO ini akan diletakkan di dalam reaktor (tempat
berlangsungnya reaksi) sehingga mampu memisahkan biodiesel secara langsung
tepat saat biodiesel tersebut terbentuk. Hal ini dimaksudkan untuk menggeser
kesetimbangan reaksi dengan cara mengambil secara kontinyu produk yang
terbentuk. Dengan penerapan metode ini maka akan mampu mengurangi jumlah
rasio molar antara metanol dan minyak yang digunakan.
Prinsip pemisahan biodiesel pada membran PES-CaO yaitu membran PES-
CaO memiliki ukuran diameter pori sebesar 3-10 µm. Diameter pori tersebut dapat
menahan minyak (12 µm) tetap berada di dalam reaktor. Sedangkan sifat hidrofobik
dari PES mampu mencegah metanol (0,33 nm) dan gliserol (0,3 nm) untuk dapat
melalui pori membran (Yan dkk., 2009). Hal ini dikarenakan PES memiliki gugus
ether dengan keelektronegatifan yang rendah (non-polar) sedangkan gliserol dan
metanol bersifat polar akibat kehadiran gugus -OH sehingga gliserol dan metanol
akan menjauhi membran PES-CaO tersebut. Biodiesel dengan ukuran diameter pori
sebesar 1,71-2,42 µm akan mampu dengan mudah melewati pori membran tersebut.
Selain itu, sifat hidrofobik (tidak suka air) / oleophilic (suka minyak) dari PES akan
menarik bahan baku yaitu minyak mendekati membran PES yang telah dilapisi
katalis basa (CaO) sehingga terjadi reaksi antara minyak, metanol dan katalis basa
(Gao dkk., 2010).
Katalis basa CaO bersumber dari limbah serbuk marmer. Limbah tersebut
diperoleh dari industri pengrajin marmer Kabupaten Tulungagung. Hal ini
didasarkan pada tingginya kandungan CaO (52.69 %), CaCO3 (41.92 %), MgO
(0.84 %), dan MgCO3 (1.76%) dengan sedikit pengotor (Subekti, 2010). Selain itu,
dengan adanya kandungan MgO pada katalis basa CaO yang terintegrasi didalam
membran maka suhu operasi hanya berkisar 55-75oC dengan waktu yang singkat
(2-5 jam) dan konversi mencapai 98%. Bahan baku dalam pembuatan biodiesel
pada penelitian ini menggunakan minyak jelantah limbah perusahaan KFC.
Sehingga melalui penelitian ini mampu menghasilkan biodiesel dengan harga yang
lebih murah dan bersaing dipasaran.
6
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Polimer PES Limbah Serbuk Marmer Minyak Jelantah Bleaching Earth
KFC
Pembuatan Membran PES-CaO Penghilangan Asam Lemak
(Berat CaO 7,5; 10 dan 12,5 %w/w) Bebas (ALB) Minyak Jelantah
Biodiesel
Preheater
Air
Gliserin, Biodiesel, Sisa Panas
Reaktan (Metanol dan
Minyak Jelantah)
Produk Biodiesel
CaO
Membran
Reaktor PES Pompa
dalam keadaan basah selama 24 jam, kemudian dikeringkan pada suhu 45oC selama
1 jam. Membran yang telah terbentuk ditambahkan kembali lapisan tipis CaO untuk
meningkatkan sifat basa dari membran. Metode penambahan CaO pada membran
mengacu pada penelitian Shaari (2017) dengan cara menuangkan larutan CaO
secara merata dengan variasi berat 7,5; 10 dan 12,5 %w/w diatas membran PES dan
didiamkan selama 24 jam pada suhu ruang, kemudian dilakukan pengovenan pada
suhu 45oC selama 1 jam.
3.5.3 Karakterisasi Membran PES dengan Lapisan Tipis CaO
Karakteriasi membran dilakukan dengan menggunakan Scanning Electrone
Microscope (SEM, Zeiss Ultra60 FE-SEM) untuk mengetahui morfologi
permukaan dan struktur membran (Hong, 2014). Selain itu juga dilakukan analisa
Fourier Transform Infra Red (FTIR, Digilib FTS7000) untuk mengetahui gugus
fungsi yang terdapat pada membran dan Thermogravimetric Analysis (TGA SDT
Q600) untuk mengetahui stabilitas membran terhadap panas (Rahman dkk., 2017).
3.5.4 Persiapan Minyak Jelantah Hasil Penggorengan Perusahaan KFC
Persiapan minyak jelantah KFC mengacu pada penelitian Bariyah dkk. (2017)
yaitu dengan memanaskan 100 mL minyak jelantah hingga suhu 50oC, kemudian
ditambahkan 1%w/v adsorben bleaching earth dan MgO. Campuran diaduk selama
30 menit, kemudian dilakukan pemisahan adsorben dengan penyaringan.
Selanjutnya, minyak jelantah KFC dianalisa kandungan asam lemak bebasnya
menggunakan titrasi asam basa dengan indikator phenolphetalein (PP). Proses ini
dilakukan sampai kadar asam lemak bebas kurang dari 2% agar selama proses
pembuatan biodiesel tidak terjadi penyabunan (foaming).
3.5.5 Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Jelantah
Pembuatan biodiesel mengacu pada penelitian Istiningrum (2017) dengan
beberapa modifikasi. Langkah pertama yang dilakukan yaitu mencampurkan
metanol 96% dan minyak jelantah KFC dengan variasi molar sebesar 6:1, 8:1, 10:1,
12:1 dan 14:1 ke dalam reaktor yang telah dilengkapi membran PES-CaO yang
akan bertindak sebagai katalis sekaligus agen pemisah produk biodiesel. Proses
pembuatan biodiesel dilakukan pada suhu 55, 60, 65, 70 dan 75 oC dengan waktu
operasi 1, 2, 3, 4 dan 5 jam. Selama reaksi berlangsung, produk biodiesel akan
keluar melalui membran PES-CaO secara kontinyu sebagai permeat (hasil
penyaringan). Hal ini menyebabkan biodiesel yang terbentuk memiliki kemurnian
dan konversi reaksi yang tinggi. Selain itu, proses pembentukan dan pemisahan
biodiesel dapat diperoleh hanya melalui 1 tahap saja.
3.5.6 Analisa Produk Biodiesel
Analisa produk biodiesel dilakukan dengan menggunakan Gas
Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) untuk mengetahui secara
kuantitatif gugus hidrokarbon, alkohol, asam, ester dan lainnya (Rassem dkk.,
2017). Selain itu, dilakukan analisa angka penyabunan dengan metode titrasi KOH,
densitas menggunakan piknometer dan viskositas menggunakan viscometer
ostwald untuk mengetahui kemurnian serta kandungan biodiesel yang dihasilkan.
9
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 5.044.000
2 Bahan habis pakai 3.688.500
3 Perjalanan 900.000
Lain-lain : administrasi, publikasi, seminar,
4 2.760.000
laporan dan poster
Jumlah 12.392.500
DAFTAR PUSTAKA
Balakrishnan, K., M.A. Olutoye dan B.H. Hameed. 2013. Synthesis of methyl esters
from waste cooking oil using contruction waste material as solid base catalyst.
Bioresource Technology. 128(3): 788-791.
Bariyah, K., N. Andarwulan dan P. Hariyadi. 2017. Pengurangan kadar digliserida
dan asam lemak bebas dalam minyak sawit kasar menggunakan adsorben.
AGRITECH. 37(1): 48-57.
Berrios, M. dan R.L. Skelton. 2008. Comparison of purification methods for
biodiesel. Chemical Engineering Journal. 144(2): 459–465.
BSN. 2015. SNI 7182:2015 tentang biodiesel. Jakarta: Badan Standarisasi
Nasional.
Gao, L., G. Teng, G.M. Xiao dan R. Wei. 2010. Biodiesel from palm oil via loading
KF/Ca – Al hydrotalcite catalyst. Biomass and Bioenergy. 34(9): 1283 – 1288.
Hong, J.G. dan Y. Chen. 2014. Nanocomposite reverse electrodialysis (RED) ion-
exchange membranes for salinity gradient power generation. Journal of
Membrane Science. 460(2): 139-147.
Istiningrum, R.B., E.A. Priyadi, L.A. Sulfiah dan D. Nafisah. 2017. Pemanfaatan
abu sekam padi untuk bahan baku dan produk biodiesel dari minyak jelantah.
Jurnal Sains dan Teknologi. 6(1): 61-71
Manique, M.C., C.S. Faccini, B. Onorevoli, E.V. Benvenutti dan E.B. Caramao.
2012. Rice husk ash as an adsorbent for purifying biodiesel from waste frying
oil. Journal of Fuel. 92(1): 56–61.
Pisarello, M.L., B.O.D. Costa, N. S. Veizaga dan C.A. Querini. 2010. Volumetric
method for free and total glycerin determination in biodiesel. Journal of
Industrial & Engineering Chemistry. 49(19): 8935–8941.
Rahman, M.R., S. Hamdan dan J.L.C. Hui. 2017. Differential Scanning Calorimetry
(DSC) and Thermogravimetric Analysis (TGA) of wood polymer
nanocomposites. Engineering Conference (ENCON). 26-28 Oktober 2016,
Serawak, Malaysia. Hal. 1-5.
Rassem, H.H.A., A.H. Nour dan R.M. Yunus. 2017. GC-MS analysis of bioactive
constituents of Hibiscus flower. Australian Journal of Basic and Applied
Sciences. 11(3): 91-97.
Savitri, A.S. Nugraha dan I. Aziz. 2016. Pembuatan katalis asam (Ni/γ-Al2O3) dan
katalis basa (Mg/γ-Al2O3) untuk aplikasi pembuatan biodiesel dari bahan baku
minyak jelantah. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kimia. 2(1): 1-10.
Shaari, N.Z.K., N.A. Rahman, N.A. Sulaiman dan R.M. Tajuddin. 2017. Thin film
composite membranes : Mechanical and Antifouling Properties. International
Symposium on Civil and Environmental Engineering. 5-6 Desember 2016,
Melaka, Malaysia. Hal. 1-10.
Yan, S., S.O. Salley dan K.Y. Simon. 2009. Simultaneous transesterification and
esterification of unrefined or waste oils over ZnO-La2O3 catalysts. Applied
Catalysis A: General. 353(2): 203–212.
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 3 Kaliwungu SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Kalirejo Kalirejo
Jurusan - - IPA
Kabupaten
Lampung Tengah
5 Juara 1 Lomba Keterampilan FKIP Universitas 2014
Laboratorium Kimia tingkat Lampung
Provinsi
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian.
(Misbahudin Alhanif)
13
2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ari Purnomo
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S-1 Teknik Kimia
4 NIM 21030115120046
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 26 Desember 1996
6 E-mail ariipurnomoo@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 085210616556
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDIT Al - Izzah SMPN 1 Kota SMAN 2 Kota
Serang Serang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian.
(Ari Purnomo)
15
3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ummi Az Zuhra
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S-1 Teknik Kimia
4 NIM 21030115120071
5 Tempat dan Tanggal Lahir Dumai, 19 Juli 1997
6 E-mail ummiazzuhraa@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 082386580204
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 010 Ratu SMP Negeri 1 SMA Negeri
Sima Dumai Binaan Khusus
Dumai
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2003 – 2009 2009 – 2012 2012 – 2015
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian.
(Ummi Az Zuhra)
17
5 NIDN 0023057403
B. Riwayat Pendidikan
Program S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Gadjah Universitas University of
Tinggi Mada Gadjah Mada Malaya
Preparation and
characterization of
6 physicochemical properties Journal of
52(10):6
Food Science
2015 of glacial acetic acid modified 615–
and
Gadung (Diocorea hispida 6622
Technology
Dennst)
flours
Impact of hazardous
Songklanakarin
components on CO2 biofixation Vol. 35,
10 Journal of
2013 from synthetic flue gas using Issue (5),
Science and
Chlorella sp. JPR-1 in a 563-568
Technology
raceway pond photobioreactor
Vol. 4 Research
Water Solubility, Swelling and Issue 17: Journal of
2012 Gelatinization Properties of Applied
2854-
12 Raw and Ginger Oil Modified 2860 Science,
Engineering
25
Journal of
Solubility of Corosolic Acid in Chemical and
Vol. 56,
Supercritical Carbon Dioxide Engineering
2011 2181-
and Its Representation Using Data
15 2187
Density-Based Correlations
International
Effect of Time and
Vol. 3 Review of
Solvent/Feed Ratio on the
2011 (1), 55- Chemical
Extraction of Mannan from
16 60. Engineering
Aloe Vera Leaf Pulp,
(I.RE.CH.E.)
The Arabian
Extraction of Sarawak Black Vol. 35 Journal For
17 2010 Pepper Essential Oil using (2B), 7- Science And
Supercritical Carbon Dioxide 16. Engineering B-
Engineering
Journal of
Solubility of Delphinidin in Vol. 55,
Chemical and
Water and Various Organic 2603–
2010 Engineering
Solvent between 298.15 and 2606
18 Data
343.15 K
26
catalysed hydrogen
peroxide oxidation of
starch
and fermentation of
Manihot glaziovii root
starch
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian.
2m, thickness
0,025 mm
Aquadest Pelarutan dan 30 liter 2.000 60.000
pengenceran
larutan
3. Perjalanan
Harga Jumlah
Justifikasi
Material Volume satuan Biaya (Rp)
Perjalanan
(Rp)
Transportasi Selama 3 orang 100.000 300.000
dalam Kota penelitian
Transportasi Pengambilan 2 orang 300.000 600.000
luar kota bahan baku di
Tulungagung dan
34
Seminar
Internasional
ICSAS di Solo
SUB TOTAL (Rp) 900.000
4. Lain-lain
Harga Jumlah
Justifikasi
Material Volume satuan Biaya (Rp)
Pemakaian
(Rp)
Kertas A4 80 Print proposal, 1 rim 40.000 40.000
gr laporan kemajuan,
logbook, laporan
akhir, artikel
Tinta printer Print proposal, 2 paket 50.000 100.000
laporan kemajuan, (hitam dan
logbook, laporan warna)
akhir, artikel
Biaya Mencari informasi 4 bulan 25.000 100.000
internet dan literatur
Pencetakan Keperluan 1 buah 350.000 350.000
Roll Up presentasi selama
Banner monev dan pimnas
60x160 cm
Cetak poster Keperluan gelar 1 buah 80.000 80.000
80x100 cm poster selama
pimnas
Pendaftaran Publikasi artikel 1.750.000 1.750.000
seminar ilmiah
internasional
ICSAS 2018
Fotokopi Fotocopy 8 eksemplar 30.000 240.000
proposal, laporan
kemajuan, artikel
ilmiah dan laporan
akhir
Fotokopi Untuk - 100.000
literatur penggandaan
jurnal
SUB TOTAL (Rp) 2.760.000
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Penelitian saya dengan judul :
MER-C “Membrane Separation and Catalyst” Inovasi Membran Polietersulfon
(PES) Termodifikasi CaO Sebagai Katalis dan Agen Pemisah Secara Simultan
Berbahan Dasar Limbah Serbuk Marmer Dalam Optimalisasi Produksi
Biodiesel dari Minyak Jelantah
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.