Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT NANAS UNTUK


PRODUKSI BAHAN BAKAR CAIR BIOETANOL
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VHGF DENGAN BAKTERI
ZYMOMONAS MOBILIS

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
MUHAMMAD ILHAM ARMEDI NIM. 1407113157 ANGKATAN 2014
FADHILA ULFA NIM. 1507123685 ANGKATAN 2015
NUR ANISYAH HANDAYANI NIM. 1607115703 ANGKATAN 2016

UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Minyak Jelantah sebagai Bahan


Baku Pembuatan Biodiesel dengan
Menggunakan Katalis Zno Sintesis
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nia Adharianti
b. NIM : 1507123682
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Universitas : Universitas Riau
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Pondokan Putri Andani,
Jalan Bangau sakti, Kelurahan
Simpang Baru, Kecamatan Tampan,
Pekanbaru dan 082386815507
f. Email : nia.adharianti97@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir Bahruddin, MT
b. NIDN : 19680804199703 1 003
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Perumahan Purwodadi Indah,
Jl.Damai Blok O No 1 dan
081330062658
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp12.376.000
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu pelaksanaan : 5 Bulan

Pekanbaru, 24 Oktober 2016


Ketua Pelaksana Kegiatan

(Nia Adharianti)
NIM. 1507123682

( Dr. Ir. Bahruddin, MT.)


NIP. 19680804 199703 1 003

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
RINGKASAN ...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2
1.4 Urgensi Penelitian ........................................................................................ 2
1.5 Luaran yang Diharapkan ............................................................................. 2
1.6 Manfaat Peneltian ........................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1 Nanas (Ananas comosus L. Merr) ............................................................... 3
2.2 Potensi Nanas di Kabupaten Kampar .......................................................... 3
2.3 Bioetanol ...................................................................................................... 3
2.4 Fermentasi.................................................................................................... 4
2.5 Zymomonas Mobilis ..................................................................................... 5
2.6 Distilasi .. ..................................................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 5
3.1 Variabel Penelitian....................................................................................... 5
3.2 Tahap Persiapan Bahan Baku ...................................................................... 6
3.3 Tahap Sterilisasi........................................................................................... 6
3.4 Tahap Penelitian.. ........................................................................................ 6
3.5 Analisa hasil................................................................................................. 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Diagram Alir Penelitian Fermentasi Kulit Nanas menjadi Bioetanol.. 6


Gambar 2. Rotary Evaporator ............................................................................. 8

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Standar Nasional Indonesia Kualitas Bioetanol..................... 4


Tabel 2. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ......................... 9
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .............................................. 9

v
RINGKASAN

Kabupaten Kampar sebagai salah satu sentra penghasil nanas terbanyak di Riau
yang akan menjadi salah satu potensi untuk produksi bahan bakar, seperti
Bioetanol. Sementara itu, Bahan Bakar Minyak yang berasal dari fosil sedang
mendapatkan perhatian khusus karena persediaannya yang semakin menipis,
sehingga banyak peneliti yang mencari bahan bakar alternatif yang dapat
diperbaharui dan ramah lingkungan. Pada tahun 2025 konsumsi energi nasional
diprediksikan mencapai 5.103 juta ton SBM (setara barel minyak). Sehingga perlu
dilakukan efisiensi pemanfaatan energi dan diversifikasi energi melalui
peningkatan pemanfaatan energi alternatif. Pemerintah Indonesia telah berusaha
mengembangkan energi baru terbarukan seperti bioetanol untuk menjawab
persoalan tersebut. Bioetanol dapat diproduksi dari tanaman yang mempunyai
kandungan sukrosa, selulosa, dan pati. Salah satu tanaman yang berpotensi untuk
dijadikan bahan produksi bioetanol adalah nanas. Kulit nanas mengandung
81,72% air, 20,87%, serat kasar 17,53%, karbohidrat 4,41%, protein dan 13,65%
glukosa. Dengan kandungan glukosa yang cukup tinggi tersebut maka limbah
nanas memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bahan
kimia, salah satunya adalah bioetanol melalui proses fermentasi. Di kecamatan
Tambang, Kabupaten Kampar mencapai 1.550 hektare, sekitar 4,3 juta pohon,
dengan total produksi mencapi 2.150 ton per tahun. Dengan potensi tersebut
maka, kulit nanas di kawasan Kampar berpotensi besar dijadikan bahan baku
produksi bioetanol. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan potensi kulit nanas
sebagai bahan baku pembuatan bioetanol, mempelajari pengaruh waktu fermentasi
dan tingkat kekentalan kulit nanas terhadap perolehan bioetanol. Target yang akan
dicapai adalah didapatkan data-data fermentasi kulit nanas skala laboratorium
menjadi bioetanol, Sehingga data-data tersebut dapat dijadikan acuan untuk proses
dengan skala yang lebih besar. Selain itu data-data yang diperoleh dari penelitian
ini dapat menjadi acuan/sumber referensi bagi perkembangan IPTEK dan peneliti
lain yang mengkaji topik yang sama. Hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi
artikel ilmiah tentang fermentasi kulit nenas menjadi bioetanol yang mengkaji
masalah yang sama. Pada metode penelitian ini, variabel tetap yang digunakan
adalah medium fermentasi, pH awal dan suhu. Sedangkan variable berubah nya
adalah tingkat kekentalan, dan waktu pengambilan sampel. Prosedur penelitian
yang dilakukan adalah : tahap persiapan, sterilisasi, penelitian dan analisa
penelitian.

vi
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tahun 2025 konsumsi energi nasional diprediksikan mencapai 5.103
juta ton SBM (setara barel minyak). Sehingga perlu dilakukan efisiensi
pemanfaatan energi dan diversifikasi energi melalui peningkatan pemanfaatan
energi alternatif. Fakta menyebutkan, pertumbuhan konsumsi energi final
Indonesia mencapai 7% per tahun, sedangkan pertumbuhan konsumsi energi
primer mencapai 10% per tahun. Pertumbuhan itu jauh lebih tinggi dari
pertumbuhan konsumsi dunia, 2,6% per tahun. Tingginya laju konsumsi energi ini
mengakibatkan pengurasan sumber daya fosil (EBTKE, 2010).
Pemerintah Provinsi Riau memproyeksikan Kabupaten Kampar menjadi
salah satu sentra penghasil olahan nenas di Riau karena lahan perkebunan
nanasnya yang sangat luas. Hal ini akan memberikan dampak terhadap banyaknya
limbah padat dari buah nenas itu sendiri, seperti kulit nanas. Kulit nanas dapat
dijadikan sebagai sumber bahan baku untuk memproduksi bahan bakar yang
ramah lingkungan dan terbarukan seperti Bioetanol. Potensi perkebunan nenas di
Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar mencapai 1.550 hektare, sekitar 4,3 juta
pohon, dengan total produksi mencapi 2.150 ton per tahun. Dari jumlah tersebut
sekitar 1.050 hektare berada di Desa Kuala Nenas, dengan total produksi
mencapai 1.456 ton per tahun atau 121 ton per bulan (Permodalan Nasional
Madani, 2012).
Limbah yang dihasilkan dari buah nanas memiliki komposisi berdasarkan
jenis limbahnya, yaitu kulit nanas 30-42%, batang 2-5%, dan mahkota 2-4%.
Penelitian Wijana, et. al., (1991) yang dikutip kembali oleh Novitasari (2008)
menyatakan bahwa kulit nanas mengandung 81,72% air, 20,87% serat kasar,
17,53% karbohidrat, 4,41% protein, dan 13,65% gula reduksi. Jika dihitung
berdasarkan jumlah panen yang dihasilkan tiap tahunnya di Indonesia, limbah
kulit nanas mencapai 612 ton per tahun.
Berdasarkan kandungan tersebut, fermentasi untuk menghasilkan etanol
dapat dilakukan. Harimbi Setyawati dan Nanik Astuti (2012) melakukan
fermentasi pada sari kuit nanas dengan mikroba Saacharomyces cereviceae dan
hasil penelitiannya menunjukkan etanol yang diperoleh sebesar 3,965% dengan
waktu fermentasi 10 hari. Hal ini masih bisa dimaksimalkan dengan
menggunakan Zymomonas mobilis dan mengubah proses fermentasinya agar
didapatkan waktu fermentasi yang lebih cepat.
1.2 Identifikasi Masalah
Konsumsi energi dari tahun ke tahun meningkat, sehingga perlu dilakukan
efisiensi pemanfaatan energi dan diversifikasi energi melalui peningkatan
pemanfaatan energi alternatif. Pada saat ini telah banyak dilakukan penelitian dan
pengembangan produksi terhadap energi alternatif, salah satunya yakni bioetanol
yang berasal dari berbagai sumber nabati seperti singkong, nira, ubi jalar dan tebu.
2

Hal ini dikarenakan sifatnya yang ramah lingkungan dan merupakan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui dan dapat tumbuh subur di Indonesia. Namun bahan
baku tersebut diantaranya masih banyak digunakan oleh masyarakat sebagai
kebutuhan pangan. Ketika hampir satu milyar penduduk bumi mengalami
kelaparan, maka membuat bahan bakar dari tanaman pangan dianggap tidak
manusiawi. Oleh karena itu, maka dicarilah alternatif bahan baku lain yang lebih
potensial yaitu limbah kulit nanas.
Menurut Permodalan Nasional Madani (2012) Kecamatan Tambang, Desa
Kualu, Kampar, Riau memiliki produksi nanas sebanyak 1.456 ton per tahun
dengan limbah sebanyak 612 ton per tahunnya. Limbah ini hanya digunakan oleh
sebagian petani sebagai pakan ternak. Oleh karena itu penelitian untuk mencari
alternatif lain. Alternatif konversi yang mulai dikembangkan yaitu fermentasi
media cair dengan memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri Zymomonas
mobilisyang dapat menghasilkan bioetanol.
1.3 Tujuan Khusus
Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan potensi limbah kulit nanas
sebagai bahan baku pembuatan bioetanol skala pilot plant serta menentukan
kondisi ekstrak yang optimum untuk fermentasi limbah kulit nanas untuk
menghasilkan bioetanol.
1.4 Urgensi Penelitian
Dapat menghasilkan bioetanol yang dimanfaatkan sebagai energy mix
didalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil khususnya gasoline dan
memberikan informasi bahwa limbah kulit nanas dapat dikonversi menjadi
bioetanol. Selain itu juga dapat memanfaatkan potensi daerah sentra produksi
olahan nanas di Kabupaten Kampar sebagai sumber bahan baku pembuatan
bioetanol, serta data-data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi
acuan/sumber referensi bagi perkembangan IPTEK dan peneliti lain yang
mengkaji topik yang sama.
1.5 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah didapatkan data-data
fermentasi limbah kulit nanas skala laboratorium menjadi bioetanol sehingga
data-data tersebut dapat dijadikan acuan untuk proses dengan skala yang lebih
besar. Hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi artikel ilmiah tentang
fermentasi limbah kulit nanas menjadi bioetanol dengan masalah yang sama.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat program ini adalah membantu pemerintah dalam menemukan
alternatif bahan baku untuk pembuatan bioetanol, sehingga dapat mengurangi
kelangkaan bahan bakar saat ini. Program ini akan membantu pihak-pihak yang
mempelajari pemanfaatan potensi limbah kulit nanas yang dapat diubah menjadi
bioetanol serta data-data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi
acuan/sumber referensi bagi perkembangan IPTEK dan peneliti lain yang
mengkaji topik yang sama.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nanas (Ananas comosus L. Merr)


Tanaman nanas mempunyai nama botani Ananas comosus L. Merr.
Tanaman nanas jika diklasifikasikan termasuk tanaman berbunga. Pada umumnya
buah nanas memiliki bagian-bagian yang bersifat buangan, bagian-bagian tersebut
antara lain daun, kulit luar, mata dan hati (bonggol). Menurut Wijana, dkk dalam
Ristiani (2008) kulit nanas mengandung 81,72% air, 20,87%, serat kasar 17,53%,
karbohidrat 4,41%, protein dan 13,65% glukosa, dengan kandungan glukosa yang
cukup tinggi tersebut maka limbah nanas memungkinkan untuk dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan bahan kimia, salah satunya adalah bioetanol
melalui proses fermentasi.
2.2 Petensi Nanas di Kabupaten Kampar
Potensi perkebunan nenas di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar
mencapai 1.550 hektare, sekitar 4,3 juta pohon, dengan total produksi mencapi
2.150 ton per tahun. Dari jumlah tersebut sekitar 1.050 hektare berada di Desa
Kuala Nenas, dengan total produksi mencapai 1.456 ton per tahun atau 121 ton
per bulan dengan limbah sekitar 612 ton per tahun (Permodalan Nasional Madani,
2012).
2.3 Bioetanol
Bioetanol merupakan bahan bakar dari tumbuhan yang memiliki sifat
menyerupai minyak premium (Khairani, 2007). Bioetanol adalah etanol yang
diproduksi dari bahan baku nabati. Bioetanol merupakan cairan hasil proses
fermentasi gula dari sumber karbohidrat dengan menggunakan bantuan mikro
organisme. Bioetanol dapat dibuat dari tiga kelompok bahan baku yaitu bahan
yang mengandung gula seperti tebu dan nira aren, bahan berpati seperti jagung
dan ubi ubian, serta bahan berserat berupa limbah pertanian yang saat ini terus
dikembangkan di negara maju.
Proses pembuatan etanol dapat dilakukan baik secara petrokimia melalui
proses hidrasi gugus etilen, ataupun secara biokimia melalui proses fermentasi
glukosa menggunakan ragi. Etanol yang digunakan dalam minuman beralkohol
dan sebagai bahan bakar biasanya dihasilkan melalui fermentasi. Dalam proses
fermentasi, digunakan ragi (Sacharomyces cereviceae) yang mampu mengubah
glukosa menjadi etanol dan karbondioksida (Nurfiana, 2009).
Salah satu alternatif bahan baku pembuatan bioetanol adalah biomassa
berselulosa merupakan sumber daya alam yang melimpah, murah dan memiliki
potensi mendukung produksi komesial industri bahan bakar seperti etanol dan
butanol. Selain dikonversi menjadi biofuel, biomassa berselulosa juga dapat
mendukung produksi komersial industri kimia seperti asam organik, aseton atau
gliserol (Wymann, 2003).
4

Bioetanol memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan


bensin berbasis petrochemical (Hambali, dkk., 2007). Karakteristik bioetanol
tersebut antara lain :
1. Mengandung 35% oksigen, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
pembakaran dan mengurangi gas rumah kaca.
2. Memiliki nilai oktan yang lebih tinggi, bioetanol mempunyai nilai oktan
96-113, sedangkan nilai oktan bensin hanya 85-96.
3. Bioetanol bersifat ramah lingkungan, karena gas buangnya rendah sebagai
senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai polutan, seperti karbon
monoksida, nitrogen oksida, dan gas-gas rumah kaca.
Campuran bioetanol dalam bensin dikenal dengan istilah gasohol. Etanol
sebagai bahan pensubstitusi bensin, bioetanol dapat diaplikasikan dalam bentuk
bauran dengan minyak bensin (EXX), misalnya 10% etanol dicampur dengan
90% bensin (gasohol E-10) atau digunakan 100% (E100) sebagai bahan bakar.
Penggunaan E-100 membutuhkan modifikasi mesin mobil, seperti halnya di Brasil
(Hambali, dkk., 2007). Bioetanol yang dapat digunakan untuk campuran bahan
bakar dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Standar Nasional Indonesia Kualitas Bioetanol


Parameter Unit, Min/Max Spesifikasi
Kadar etanol %-v, min. 99,5 (sebelum denaturasi)
94,0 (setelah denaturasi)
Kadar methanol mg/L, max. 300
Kadar air %-v, max. 1
Phe 6,5-9,0
(Sumber: SNI7390-2008)

2.4 Fermentasi
Fermentasi merupakan proses perubahan-perubahan kimia dalam suatu
substrat organik yang berlangsung karena aksi katalisator biokimiawi yaitu enzim
yang dihasilkan oleh mikroba hidup tertentu. Untuk berlangsungnya proses
fermentasi oleh suatu mikroba perlu adanya medium fermentasi yang
mengandung nutrien untuk pertumbuhan, bahan pembentuk sel, dan biosintesis
produk-produk metabolisme (Rahman, 1991).
Glukosa yang terdapat pada nanas akan difermentasi oleh ragi atau yeast
untuk menghasilkan etil alkohol (etanol) dan CO2 melalui reaksi sebagai berikut :
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2
Syarat-syarat yeast yang dapat dipakai dalam proses fermentasi adalah
mempunyai kemampuan tumbuh dan berkembang biak dengan cepat dalam
substrat yang sesuai, dapat menghasilkan enzim dengan cepat untuk mengubah
glukosa menjadi alkohol, mempunyai daya fermentasi yang tinggi terhadap
glukosa, fruktosa, galaktosa, dan maltose, mempunyai daya tahan dalam
5

lingkungan di kadar alkohol yang relatif tinggi, dan tahan terhadap mikroba lain
(Putra, 2009).
2.5 Zymomonas Mobilis
Salah satu algae yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan baku
pembuatan etanol adalah algae Spirogyra. Menurut Sulfahri, dkk. (2010),
fermentasi algae Spirogyra menggunakan ragi Saccharomyces cerevisae mampu
menghasilkan etanol 9,245% dengan lama waktu fermentasi 10 hari. Lama waktu
fermentasi 10 hari kurang efektif dan efesien untuk fermentasi skala industri.
Disisi lain, bakteri Zymomonas mobilis memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan S. cerevisiae, diantaranya konversi glukosa menjadi ethanol lebih
cepat (Zhang et al., 2010), lebih toleran terhadap suhu, pH rendah (Nowak, 2000),
serta tahan terhadap ethanol konsentrasi tinggi.
2.6 Distilasi
Distilasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan dua
atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik dididhnya. Prinsip
destilasi adalah penguapan dan pengembunan kembali uapnya, pada tekanan dan
suhu tertentu. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan dari zat padat atau memisahkan zat cair dari campurannya
yang mempunyai titik didih yang berbeda. Komponen yang mempunyai titik didih
lebih rendah akan terpisah lebih dahulu.
6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian


Bahan baku yang digunakan, diambil dari perkebunan nanas yang berada
di daerah kampar. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a) Variabel Tetap
1. Medium Fermentasi : Ekstrak kulit nanas kental
2. Suhu : Suhu ruang
3. Kecepatan pengadukan : 150 rpm
4. Volume starter inokulum : 10%
5. Urea (46% N) : 0,4 g/l
6. NPK (16% P) : 0,5 g/l
b) Variabel Berubah
1. Kekentalan ekstrak kulit nanas : 15, 20, dan 25% v/v
2. Waktu fermentasi : 24, 36, 48, 60 dan 72 jam
Adapun blok diagram dari penelitian yang akan dilaksanakan dapat dilihat
pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Fermentasi Kulit Nanas menjadi Bioetanol

3.2 Tahap persiapan bahan baku


Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit nanas. Untuk
menjaga tidak adanya kontaminan sampah ini maka dilakukan pencucian.
Kemudian, kulit nanas tersebut di blender hingga halus dan selanjutnya di saring
7

menggunakan kain untuk di ambil sarinya. Perlakuan pengambilan sari ini


berdasarkan perbandingan campuran air dan kulit nanas sehingga didapatkan sari
kulit nanas yang kental, sedang, dan cair.
3.3 Tahap sterilisasi
Alat-alat yang akan digunakan pada proses pembuatan, penyiapan starter
dan proses fermentasi harus disterilisasi terlebih dahulu untuk mencegah
terjadinya kontaminasi yang dapat mempengaruhi hasil fermentasi. Sterilisasi
dilakukan pada suhu 121oC selama 15 menit dengan menggunakan autoclave.
3.4 Tahap penelitian
a. Penyiapan Starter
Pembuatan starter yaitu dengan menyiapkan sari kulit nanas 200 ml
sebagai medium pengembang starter, medium pengembang yang digunakan sama
dengan medium yang akan difermentasikan dengan pH awal 5. Larutan tersebut
disterilkan dalam autoclave selama 15 menit pada suhu 121oC. Kemudian
medium pengembang starter didinginkan sampai suhu kamar.
b. Penyiapan Medium Fermentasi (substrat)
Medium fermentasi berupa sari kulit nanasdengan kekentalan 15%, 20%,
25% v/v yang dianalisa konsentrasi gulanya dengan menggunakan GC, kemudian
di cek pH-nya pada pH 5. Selanjutnya medium fermentasi disterilkan dalam
autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit, lalu dinginkan sampai suhu kamar.
c. Proses Fermentasi
Proses fermentasi dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah starter
kedalam medium fermentasi dengan komposisi 10% volum starter terhadap volum
total cairan yaitu 2 Liter dan dimasukkan ke dalam biofermentor dengan variasi
ekstrak kulit nanas yang telah terkandung dalam starter yaitu 15%, 20% dan 25%.
Fermentasi dilakukan didalam biofermentor dengan kapasitas 2 Liter pada
suhu ruang. Waktu fermentasi divariasikan pada 24, 36, 48, 60, dan 72 jam untuk
mengamati pengaruh konsentrasi sari kulit nanas terhadap produksi fermetasi
etanol yang dihasilkan.
d. Analisa Konsentrasi Bioetanol
Setelah proses fermentasi, dilakukan pemisahan menggunakan rotary
evaporator untuk memisahkan bioetanol dan air dari campuran media fermentasi.
Proses ini dilakukan untuk mengambil bioetanol dari hasil fermentasi. Selanjutnya
konsentrasi bioetanol hasil fermentasi dianalisa menggunakan kromatografi gas
(GC).
3.5 Analisa Hasil
Pada penelitian ini parameter yang dianalisa yaitu konsentrasi bioetanol
dan konsentrasi gula substrat. Pemisahan bioetanol menggunakan alat Rotary
evaporator. Rotary evaporator adalah instrumen yang menggunakan prinsip
destilasi (pemisahan). Prinsip utama rotary evaporator yaitu terletak pada
penurunan tekanan sehingga pelarut dapat menguap pada suhu dibawah titik
didihnya. Rotary evaporator memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik
8

pemisahan yang lainnya. Dan teknik yang digunakan dalam rotary evaporator ini
bukan hanya terletak pada pemanasannya tapi dengan menurunkan tekanan pada
labu alas bulat dan memutar labu alas bulat dengan kecepatan tertentu. Karena
teknik itulah, sehingga suatu pelarut akan menguap dan senyawa yang larut dalam
pelarut tersebut tidak ikut menguap namun mengendap. Dan dengan pemanasan
dibawah titik didih pelarut, sehingga senyawa yang terkandung dalam pelarut
tidak rusak oleh suhu tinggi. Untuk lebih jelas, alat Rotary evaporator
ditampilkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Rotary evaporator


Sementara konsentrasi bioetanol diukur menggunakan gas kromatografi.
Konsentrasi gula substrat berupa kadar gula awal dan kadar gula akhir dianalisa
dengan metode Nelson-Samogyi (Sudarmadji, 1997).
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Ringkasan Anggaran Biaya


Tabel 2.2. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjuang 3.095.000
2 Bahan habis pakai 3.852.500
3 Perjalanan 2.900.000
4 Lain-lain 1.700.000
Jumlah 11.547.500

4.2 Jadwal Kegiatan


Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioproses Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Riau.
Tabel 2.3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4
1 Persiapan bahan dan alat
2 Pelaksanaan penelitian
3 Analisa sampel
4 Pengolahan data
5 Penyusunan laporan dan seminar
10

DAFTAR PUSTAKA

Hambali, Erliza., Mudjalipah, S., Haloman, A., Waries Prattiwi, Abdul.,


Hendroko, Roy. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Khairani, Rini. 2007. Tanaman Jagung Sebagai Bahan Bio-fuel.
http://www.macklintmip- unpad.net/Bio-fuel/Jagung/Pati.pdf. diakses
tanggal 01 Oktober 2016.
Kussuryani, Y. and Anwar, C., 2009, Aplikasi SNI-7390-2008 : Analisis
Bioetanol dan Campurannya dengan Bensin, LEMIGAS
Novitasari, E., Roaliana, E., Susanti, I., dan Eka, N. 2008. Pembuatan Etanl dari
Sari Kulit Nanas. www.blogspot.com. Diakses tanggal 18 September 2014.
Nowak, J. 2000. Etanol Yield And Productivitty of Zymomonas mobilis In Various
Fermentation Methods. Electronic Journal of Polish Agricultural
Universities.Vol 3. No.2
Permodalan Nasional Madani. 2012. PNM Laksanakan Klasterisasi Industri UKM
Keripik Nenas di Desa Kualu Nenas, Riau. http://www.pnm.co.id/. Dikases
tanggal 03 Oktober 2016
Putra, A.E. dan Amran H. 2009. Pembuatan Bioetanol Dari Nira Siwalan Secara
Fermentasi Fase Cair Menggunakan Fermipan. Jurusan Teknik Kimia,
Universitas Diponegoro : Semarang.
Rahman, Nanik Astuti dan Harimbi Setyawati. 2012. Penignkatan Kadar
Bioetanol dari Kulit Nanas Menggunakan Zeolit Alam dan Batu Kapur.ITS.
Ristiani, J., Kamilah H., Abdilah R., dan Yunita I. S. 2008. Sintesis Etanol dari
Sari Kulit Nanas (Ananas comosus L. Merr) sebagai Pengganti Bahan
Bakar Cair. Semarang : Universitas Negeri Semarang
Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi.1997.Prosedur Analisa untuk Bahan
Makanan dan Pertanian. Liberty: Yogyakarta
Sulfahri, D. 2011. Kemampuan Bakteri Zymomonas mobilis Dalam Memproduksi
Etanol Dari Spirogyra, FMIPA ITS,
Tim Energi Hijau. 2010. Gerakan Hijau Ditjen EBTKE. Direktorat Jenderal
EBTKE: Bandung.
Wyman, C. E. 2003. Potensial Synergies and Challenges in Refiniring Cellulosic
Biomass to Fuel, Chemical, and Power. Biotechnology Prog 19:254-262
Zhang, K. and Feng, H. 2010. Fermentation Potentialsof Zymomonasmobilis and
its application in Etanol Production from Low-cost Raw sweet Potato.
African Journal of Bioetechnology. Vol. 9(37), No.6122-6128
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Biodata Anggota, dan Biodata Dosen


Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nia Adharianti
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia S1
4 NIM 1507123682
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pulau Burung, 16 April 1997
6 E-mail nia.adharianti97@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082386815507

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 009 SMPN 2 Logas SMAN 1 Teluk
Sungai Sirih Tanah Darat Kuantan
Jurusan Umum Umum IPA
Tahun Masuk-
2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah/ Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
1 - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P Dikti.
Pekanbaru, 24 Oktober 2016
Pengusul

(Nia Adharianti)
NIM.1507123682
A. Identitas
1 Nama Lengkap Utari Avisa
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1507117613
5 Tempat dan Tanggl Lahir Duri, 17 Desember 1997
6 Email utariavisa17@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081275609221

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 49 SMP IT Mutiara SMA IT Mutiara
Babussalam Duri Duri
Jurusan Umum Umum IPA
Tahun Masuk- 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus

C. Pemakalah Seminar
No Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternnyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian.

Pekanbaru, 24 Oktober 2016


Pengusul

( Utari Avisa )
NIM.1507117613
A. Identitas
1 Nama Lengkap Nurwulandari Saputri
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 11507111741
5 Tempat dan Tanggl Lahir Tandun, 09 Mei 1997
6 Email saputriwulandari49@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 082284052413

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 017 Silam SMPN 2 Tekung SMAN 1 Kabun
Jurusan Umum Umum IPA
Tahun Masuk- 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus

C. Pemakalah Seminar
No Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternnyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian

Pekanbaru, 24 Oktober 2016


Pengusul

( Nurwulandari Saputri )
NIM.11507111741
A. Identitas
1 Nama Lengkap Meilani Kusuma Wati
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1607112075
5 Tempat dan Tanggl Lahir Dumai, 16 Mei 1998
6 Email meilanikusumawati1998@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081268980098

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 014 buluh SMPN 2 Dumai SMA YKPP
Kasap Dumai Dumai
Timur
Jurusan Umum Umum IPA
Tahun Masuk- 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Lulus

C. Pemakalah Seminar
No Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -

D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternnyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian

Pekanbaru, 24 Oktober 2016


Pengusul

(Meilani Kusuma Wati)


` NIM.1607112075
Identitas Diri Dosen Pembimbing

1 Nama Lengkap Dra. Silvia Reni Yenti, M.Si


2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Kimia S1
4 NIDN 0024085902
Tempat dan Tanggal Natuna, 24 Agustus 1959
5
Lahir
6 E-mail silviareniyenti@yahoo.com

7 Nomor Telepon/HP 085265391387

A. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA S1 S2

Nama SMA Universitas Universitas


SDN 001 SMPN 427
Institusi Bangkinang Bangkinang Murni Andalas Andalas
Padang

Jurusan Kimia Kimia


- - IPA Murni Analitik

Tahun 1977- 1980-1985 1997-2000


Masuk- 1968-1974 1974-1977
1980
Lulus

B. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
No.
Ilmiah/ Seminar Ilmiah Tempat
Seminar Nasional Kinetika Proses 21-22 Juli
Teknik Kimia Asam Oksalat 2011, Hotel
1
Teknologi Oleo dan dari Ampas Tebu Pangeran
Petrokimia Pekanbaru

C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P Dikti

Pekanbaru, 24 Oktober 2016


Pendamping

(Dra. Silvia Reni Yenti, M.Si)


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Harga Jumlah
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan (Rp)
(Rp)
Baskom Tempat bahan baku 5 buah 25.000 125.000
Sewa Rotary
Pemisahan Bioetanol 25 sampel 5.000 125.000
Evaporator
Jerigen 5 L Tempat Bahan Baku 5 buah 20.000 100.000
Kapas Penutup Inokulum 10 bks 6.000 60.000
Perban Penutup Inokulum 10 bks 6.000 60.000
Alumunium Foil Penutup Inokulum 3 kotak 25.000 75.000
Biofermentor Tempat fermentasi 1 buah 300.000 300.000
Masker Safety 5 kotak 50.000 250.000
Tutup Kukusan Sterilisasi 1 buah 150.000 150.000
Kolom adsorbsi Tempat Proses adsorbsi 1 buah 1.000.000 1.000.000
Tabung Reaksi Tempat analisa glukosa 25 buah 10.000 250.000
Tempat sampel yang
Botol Sampel 50 buah 5.000 250.000
akan diuji
Sarung Tangan Safety 5 kotak 40.000 200.000
Tissue Pembersih 15 pak 10.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 3.095.000

2. Bahan Habis Pakai


Harga
Jumlah
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan
(Rp)
(Rp)
Kulit Nanas Bahan baku 130 kg 5.000 650.000
Analisa
Konsentrasi Gula Mengetahui konsentrasi
25 sampel 3.000 75.000
ekstrak kulit glukosa
nanas
Analisa Gas Mengetahui konsentrasi
25 sampel 75.000 1.875.000
Chromatography etanol
Zymomonas
Starter 5 testube 100.000 500.000
mobilis
Natrium Karbonat Pembuatan Reagen 15 gram 2000 30.000
Garam Rochelle Pembuatan Reagen 15 gram 2500 37.500
Natrium
Pembuatan Reagen 15 gram 4000 60.000
Bikarbonat
Natrium Sulfat Pembuatan Reagen 100 gram 2000 200.000
CuSO4.5H2O Pembuatan Reagen 10 gram 2500 25.000
Amonium
Pembuatan Reagen 25 gram 4000 100.000
Molybdat
Aquadest Bahan Inokulum 25liter 4000 100.000
Yeast Extract Nutrisi 15 gram 7000 105.000
Urea Nutrisi 10 gram 1000 10.000
NPK Nutrisi 10 gram 1000 10.000
Alkohol Bahan Sterilisasi 3 botol 25.000 75.000
SUB TOTAL (Rp) 3.852.500

3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Perjalanan Satuan (Rp)
(Rp)
Pengambilan
Perjalanan ke Kabupaten
Bahan Baku Kulit 3 Orang 150.000 600.000
Kampar
Nanas
Perjalanan ke Jogjakarta Analisa Hasil 1 Orang 2.300.000 2.300.000
SUB TOTAL (Rp) 2.900.000

4. Lain-lain
Justifikasi Kuantitas Harga
Biaya
Jenis Pengeluaran Pemakaian Satuan
(Rp)
(Rp)
Administrasi / Pajak Pajak (15%) 1 1.400.000 1.400.000
Publikasi Publikasi laporan 1 200.000 200.000
Laporan Percetakan 1 100.000 100.000
laporan
SUB TOTAL (Rp) 1.700.000
Total (Keseluruhan) 11.547.500
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Program Bidang Alokasi Waktu
No Nama/ NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
Ketua peneliti
bertanggung jawab
dalam kegiatan
Muhammad penelitian, terutama
Teknik Kimia
1 lham Armedi Fermentasi 18 terhadap berjalannya
S1
/ 1407113157 proses fermentasi,
analisis data,
pembuatan laporan dan
publikasi.
Melakukan
karakterisasi bahan
Fadhila Ulfa Teknik Kimia Renewable
2 15 baku, produk dan
/ 1507123685 S1 Energy
pengolahan data-data
hasil analisis bahan.
Bertanggung jawab
terhadap proses
Nur Anisyah
Teknik fermentasi,
3 Handayani / Bioproses 16
Lingkngan S1 pengumpulan data dan
1607115703
menentukan kondisi
operasi.
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp. (0761) 63266 Fax. (0761) 63279, 65593

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Nia Adharianti
NIM : 1507123682
Program Studi : Teknik Kimia S1
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul : Minyak
Jelantah sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel dengan Menggunakan
Katalis ZnO Sintesis yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016/2017 bersifat
original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Pekanbaru, 24 Oktober 2016

Yang Menyatakan,

(Nia Adharianti )
NIM. 1507123682

Anda mungkin juga menyukai