Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KIMIA BAHAN PANGAN


CODEX INDONESIA

Disusun oleh:
Eva Qomariyah M

(4311413038)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015

CODEX INDONESIA
Tentang CAC
Codex Alimentarius Commission (CAC), biasanya cukup disebut Codex,
merupakan badan antar pemerintah yang bertugas melaksanakan Joint FAO/WHO
Food Standards Programme (program standar pangan FAO/WHO).

Codex dibentuk dengan tujuan antara lain untuk melindungi kesehatan konsumen,
menjamin praktek yang jujur (fair) dalam perdagangan pangan internasional serta
mempromosikan koordinasi pekerjaan standardisasi pangan yang dilakukan oleh
organisasi internasional lain.

Codex menetapkan teks-teks yang terdiri dari standar, pedoman, code of practice
dan rekomendasi lainnya yang mencakup bidang komoditi pangan, kententuan
bahan tambahan dan kontaminan pangan, batas maksimum residu pestisida dan
residu obat hewan, prosedur sertifikasi dan inspeksi serta metoda analisa dan
sampling.

Beberapa komoditi pangan yang saat ini dicakup oleh Codex adalah minyak dan
lemak, ikan dan produk perikanan, buah dan sayuran segar, buah dan sayuran
olahan, jus buah dan sayuran, susu dan produk susu, gula, produk kakao dan
cokelat, produk turunan dari sereal, dan lain-lain.
Tentang Codex Indonesia

Indonesia memiliki beberapa instansi yang lingkup tugas dan kewenangannya


terkait dengan pangan, mulai dari budidaya, pangan segar, pangan olahan, pangan
khusus, pangan siap saji, distribusi pangan, ritel pangan, ekspor/impor pangan dan
standardisasi pangan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan,


Mutu dan Gizi Pangan, tugas dan kewenangan di bidang pangan tersebut
melibatkan Menteri yang bertanggung di bidang pertanian, perikanan, kehutanan,

kesehatan, perindustrian, perdagangan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan


serta Badan Standardisasi Nasional.

Untuk menangani kegiatan Codex di tingkat nasional dibentuk organisasi Codex


Indonesia dibentuk berdasarkan kesepakatan yang melibatkan instansi-instansi
yang memiliki tugas dan kewenangan di bidang pangan. Pembentukan organisasi
Codex Indonesia memungkinkan kegiatan Codex di tingkat nasional lebih
terkoordinasi, efektif dan efisien.

Elemen-elemen yang terdapat dalam organisasi Codex Indonesia, terdiri dari


Panitia Nasional Codex Indonesia, Kelompok Kerja Codex Indonesia, Mirror
Committee (MC) dan Sekretariat Codex Contact Point.

Panitia Nasional merupakan forum tertinggi dalam organisasi Codex Indonesia.


Fungsi Panitia Nasional Codex Indonesia adalah menetapkan kebijakan yang
bersifat makro dalam pengembangan penanganan Codex Indonesia serta
penetapan posisi Indonesia dalam sidang Codex.

Fungsi utama Kelompok Kerja Codex Indonesia adalah melakukan verifikasi


rancangan posisi Indonesia yang disusun oleh Mirror Committee terhadap agenda
yang akan dibahas dalam sidang Codex. Mirror Committee dibentuk
sebanding/sesuai dengan Komite/Task Force yang ada dalam Codex dengan
fungsi utama melakukan pembahasan teknis substansi yang akan, sedang dan telah
dibahas dalam sidang Komite/Task Force dalam rangka menyusun rancangan
posisi Indonesia maupun mempersiapkan bahan (data) dalam rangka pembahasan
posisi.

Seluruh Komite/Task Force yang ada di Codex dibentuk mirror committee-nya


untuk dikoordinasikan oleh instansi yang memiliki tugas dan kewenangan sesuai
dengan term of reference (TOR) Komite/Task Force tersebut

Anda mungkin juga menyukai