2
5% akan menghasilkan endapan putih
mengindikasikan tidak ada reaksi pada kasein.
yang
Uji biuret
Pendeteksian ada tidaknya ikatan peptida yang membentuk suatu protein
dilakukan dengan uji biuret. Uji positif ditandai dengan munculnya warna merah
muda sampai ungu. Pada uji biuret berfungsi untuk menguji kandungan protein
dalam suatu zat (makanan). apabila setelah ditetesi biuret, makanan atau sari
makanan yang mengandung protein akan berubah menjadi berwarna ungu. Pada
uji biuret tidak spesifik terhadap protein dikarenakan semua Cu2+ dapat
berikatan dengan amida bukan hanya protein. Uji biuret digunakan untuk
menguji adanya ikatan peptida dan protein pada umumnya. Sehingga dari hasip
pengamatan terhadap 0.5 gram urea yang direaksikan dengan 2 ml NaOH 10%
dan 3 tetes CuSo4 2% menghasilkan endapan biru seperti gel, awalnya berwarna
putih (serbuk). Sedangkan urea yang dipanaskan terlebih dahulu yang
selanjutnya direaksikan sama seperti tanpa dipanaskan. Tidak akan bereaksi
apa-apa, karena ikatan yang amina yang ada pada urea lepas selama
pemanasan menjadi gas nitrogen yang ditunjukkan perubahan kertas lakmus
yang berwarna biru. Selanjutnya kasein juga diujikan untuk menentukan apakah
merupakan sebuah protein, yaitu dengan penambahan 2 ml air suling dan 2
tetes CuSO4 2% menghasilkan produk yang sama dengan urea diatas tetapi
hanya saja endapannya berwarna biru muda. Warna ini disebabkan oleh Cu 2+
beraksi dengan 4 asam amino sehingga membentuk kompleks warna. Pada
referensi warna yang ditunjukkan seharusnya berwarna ungu tapi tidak pada
percobaan kali ini, disebabkan karena kurangnya tetesan tembaga sulfat yang
diberikan, sehingga tidak memaksimalkan pembentukan komplek ungu pada
larutan. Pada akhirnya larutan hanya berwarna biru muda (ungu muda sekali).
Uji Xanthoproteat
Untuk mengetahui protein dengan asam amino dengan
cincin
benzena, misalnya Tyrosin, Fenilanin dan
Tritopfan. Apabila dipanaskan dehan HNO3 pekat akan
dihasilkan endapan putih yang segera berubah mejadi
kuning tua. Penambahan alkali atau amonia pekat
mengubah warna zat menjadi jingga, 4.1.6. Uji Xanthoproteat
Asam nitrat pekat digunakan dalam larutan kasein untuk menguji keberadaan
gugus fenil (cincin benzena). Didapat bahwa 0.1 gram kasein memiliki asam
amino yang memiliki gugus fenil yang ditunjukkan dari hasil pengamatan berupa
perubahan warna larutan menjadi kuning tua. Pembentukkan warna kuning tua
muncul setelah dipanaskan, yang sebelum pemanasan berupa endapan putih.
Penambahan 2 ml asam nitrat pekat dan beberapa NaOH 10% berlebih, hal ini
bertujuan membentuk lingkungan dalam suasana basa dan menyebabkan
senyawa
terionisasi
dan
berubah
warna
menjadi
kuning
tua.
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hatihati ke dalam larutan protein. Setelah dicampur terjadi
endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning
apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah nitrasi
pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein.
Jadi reaksi ini positif jika mengandung tirosin, fenil
alanin dan triptofan (Poedjadi,1994).Prinsip dari uji ini
ialah prinsip nitrasi inti benzene oleh asam nitrat pekat
sehingga menghasilkan reaksi berwarna kuning dan