A. Sayur
1. Pengertian Sayur
Sayuran adalah tanaman hortikultura, umumnya mempunyai umur relatif pendek (kurang
dari setahun) dan merupakan tanaman musiman. Sayur-sayuran mempunyai arti penting sebagai
sumber mineral dan vitamin A maupun C.
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya
mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara
minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur.
Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara yang lainnya
harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau diuapkan, digoreng (agak jarang),
atau disangrai. Sayuran berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan.
Istilah "sayuran" tidak bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah bagian vegetatif dari
tumbuhan, terutama daun (juga beserta tangkainya). Beberapa sayuran adalah bagian tumbuhan
yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat pula sayuran yang berasal dari
organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang dan turi), buah (misalnya terong dan kapri),
dan biji (misalnya buncis dan kacang merah). Bagian tumbuhan lainnya yang juga dianggap
sayuran adalah tongkol jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat dimakan
juga digolongkan sebagai sayuran.
Walaupun berkadar air tinggi, buah-buahan tidak dianggap sayur-sayuran karena biasanya
dikonsumsi karena rasanya yang manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat
pula menjadi bagian dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Flavonoid, pigmen warna putih, merah, kuning, biru dan ungu. Falvonoid terdiri dari
antosianin, antosantin, dan tannin. Flavonoid sangat peka terhadap perubahan keasaman.
Zat gizi penting dalam sayuran:
- Serat
- Mineral (kalsium, fosfor, besi, natrium)
- Vitamin (A, C, tiamin (B1), niasin (B3), asam folat (B9) )
Sebagian besar karbohidrat berbentuk selulosa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, pati
dan gula. Perubahan kandungan gula pada sayuran meliputi 3 macam gula yaitu : glukosa,
fruktosa dan sukrosa.
3. Kandungan dalam Sayuran/ Komposisi Kimia Sayuran
Sebagian besar memiliki kadar air lebih dari 70%
Protein sekitar 3,5%
Lemak kurang dari 1%, lemak pada sayuran biasanya dalam bentuk tak jenuh
4. Memilih Sayur
Segar, asli penampilan dan warna, tekstur segar
- Daun hijau gelap, banyak vitamin A
- Merah (wortel), banyak vitamin A
Utuh, berlubang bekas ulat sedikit
Tidak sobek, luka memar, bercak busuk, berlendir, warna pudar
Pilih yang muda, karena empuk
Jangan memilih sayuran yang ditumpuk pada udara panas
Untuk sayuran kemasan,
Pilih yang kemasannya utuh, tidak rusak, tidak bocor
Perhatikan semua kelengkapan informasi pada label, terutama nama produsen, izin produksi,
kehalalan dan kadaluwarsa
Segera habiskan setelah dibuka
5. Jenis-jenis Sayur
1. Wortel
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna jingga atau
putih dengan tekstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi
atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12-24 bulan) yang menyimpan
karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang
bunga tumbuuh sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih.
Kandungan gizi wortel per 100 gram (3,5 oz)
Energi173 kJ (41 kkal), karbohidrat 9 g, gula 5 g, diet serat 3 g, lemak 0,2 g, protin 1 g, vitamin
A equiv. 835 mg (93%), beta-karoten 8285 mg (77%), tiamin 0,04 mg (3%), riboflavin 0,05 mg
(3%), niasin 1,2 mg (8%), vitamin B6 0,1 mg (8%), folat 19 mg (5%), vitamin C 7 mg (12%),
kalsium 33 mg (3%), besi 0,66 mg (5%), magnesium 18 mg (5%), kalium 240 mg (5%) dan
sodium 2,4 mg (0%).
2. Kembang Kol
Kubis bunga merupakan tumbuhan yang termasuk dalam kelompok botrytis dari jenis Brassica
oleraceae (suku Brassicaceae). Sebagai sayuran, tumbuhan ini lazim dikenal sebagai kembang
kol yang merupakan terjemahan dari bahasa Belanda bloemkool. Kubis bunga berbentuk mirip
dengan brokoli. Perbedaannya, kubis bunga memiliki kepala bunga yang banyak dan teratur
dengan padat. Hanya kepala kembang kol yang lazim dimakan (dalam literatur berbahasa inggris
disebut white curd). Pada dasar kepala tersebut terdapat daun-daun hijau yang tebal dan tersusun
rapat. Kubis bunga juga mirip dengan kubis romanesco.
3. Kubis
Kubis, kol kubis, atau kubis bulat adalah nama yang diberikan untuk tumbuhan sayuran daun
yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica oleracea L. kelompok Capitata ini
dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau
bulatan pipih, yang disebut krop, kop atau kepala (capitata berarti berkepala). Kubis berasal
dari Eropa Selatan dan Eropa Barat, dan walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan
arkeologi yang kuat, dianggap sebagai hasil pemuliaan tehadap kubis liar B. oleracea var.
sylvestris.
Kandungan gizi
Kubis mengandung sejumlah mineral penting, yaitu kalsium, magnesium, kalium, fosfor dan
iodium. Selain itu kubis juga mengandung vitamin C. Namun, vitamin ini hanya bisa diperoleh
jika dikonsumsi mentah. Pemasakan akan membabat kadar vitamin C sampai separuhnya. Selain
itu, kubis juga mengandung vitamin E dan K, beta-karoten, folat dan tiamin.
4. Selada
Selada (Lactuca sativa) adalah tumbuhan sayur yang biasanya ditanam di daerah beriklim sedang
maupun daerah tropika. Kegunaan utama adalah sebagai salad. Produksi selada dunia
diperkirakan sekitar 3 juta ton yang ditanam pada lebih dari 300.000 ha lahan.
Ada 4 kelompok budidaya selada:
1. Capitata, selada kepala renyah (crisphead, iceberg) dan kepala mentega (butterhead)
2. Longifolia, selada cos (romaine)
3. Crispa, selada daun longgar
4. Asparagina, selada batang
Kandungan gizi
Setiap 1 pohon selada mengandung 308 mg kalsium, 113 mg fosfor, 6,4 mg besi, 41 mg sodium,
1,198 mg potassium, 8.620 IU vitamin A, 1,8 mg Niacin, 82 mg vitamin C, 7 mg magnesium dan
1 mg zinc.
5. Bayam
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk konsumsi daunnya
sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, namun sekarang tersebar ke
seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.
Kandungan gizi bayar per 100 gram
Energi 36 kalori, 3,5 gram protein, 8,5 gram lemak, 6,5 mg karbohidrat, 3,9 mg besi, 6,1 mg
vitamin A, 0,1 mg vitamin B1, 10,00 mg vitamin C.
6. Kacang Panjang
Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara
memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah pokok tersebut.
Kandungan gizi
Kacang panjang adalah sumber protein yang baik, vitamin A, tiamin, riboflavin, besi, fosfor,
kalium, vitamin C, folat, magnesium, dan mangan.
Nilai gizi kacang panjang mentah per 100 gram (3,5oz)
Energi 196 kJ(47 kkal), karbohidrat 8 g, diet serat 3,6 g, lemak 0 g, protein 3 g. persentasi yang
relative ke US rekomendasi untuk orang dewasa. Sumber : USDA Nutrient database.
7. Kangkung
Kangkung (ipomoea aquatic Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. Merupakan
sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung
banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan
tumbuhan yang dpat dijumpai hampir dimana-mana terutama di kawasan berair.
Kandungan gizi
Nilai nutrisi 100 gram kangkung yang direbus tanpa garam adalah air 91,2 gram, energi 28 kkal,
protein 1,9 gram, lemak 0,4 gram, karbohidrat 5,63 gram, serat 2 gram dan ampas 0,87 gram.
Kangkung juga memiliki kandungan mineral, vitamin A, B, C, asam amino, kalsium, fosfor,
karoten dan zat besi. Karena berbagai kandungannya itulah, kangkung memiliki sifat sebagai
antiracun, peluruh, pendarahan, diuretic (pelancar kencing), antiradang, dan sedatif
(penenang/obat tidur).
8. Sawi
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya
sebagai bahan pangan (sayuran) baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies
Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.
Kandungan gizi
Sayur sawi kaya akan vitamin, misalnya vitamin A, B, C, E, dan K. Tak hanya memiliki banyak
jenis vitamin, kadar tiap vitamin pada sayuran ini ternyata juga sangat tinggi. Selain vitamin,
sayur sawi juga mengandung karbohidrat, protein, lemak baik yang berguna untuk kesehatan
tubuh. Zat lain yang terkandung dalam sawi adalah kalsium, mangan, folat, zat besi, fosfor,
triptofan, dan magnesium. Kandungan non-gizi yang ada dalam sayur sawi adalah serat atau
fiber yang kadarnya cukup tinggi.
B. Buah
1. Pengertian Buah
Buah adalah produk yang tumbuh dari tanaman yang berbunga. Fungsi buah adalah
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan sebagai wadah biji.
Buah (fruktus) adalah organ pada tumbuhan yang merupakan perkembangan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas dari keterkaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji.
Pengertian buah dalam holtikultura atau pangan lebih luas. Karena itu, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah
disebut Pomologi.
1.
a.
-
Tipe Buah
Secara umum, buah dibedakan atas buah sejati dan buah semu. Buah sejati adalah buah
yang semata-mata berasal dari bakal buah sedangkan buah semu adalah buah yang berasal dari
bakal buah dan bagian-bagian bunga yang lain yang justru menjadi bagian utama pada buah.
1 Buah Sejati
Buah sejati menurut asal pembentukannya dibedakan menjadi tiga bagian, yakni:
Buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi
satu biji atau lebih. Contoh, mangga (Mangifera indica), Carica papaya, dan Durio zibethinus.
Buah sejati tunggal dibedakan lagi menjadi buah sejati tunggal yang kering (siccus) dan buah
sejati tunggal yang berdaging (carnosus).
Buah Sejati Tunggal yang Kering
Adalah buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering.
Buah siccus dibedakan atas tujuh macam, yakni:
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah tipis, dan berlekatan pula dengan biji.
Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae)
termasuk dalam kelompok ini. Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah
terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri
dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan
makanan), dan embrio.
Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak
berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah (biji) bunga pukul empat (Mirabilis jalapa).
Buah kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari (Helianthus annuus).
Buah keras atau geluk(nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih, bakal biji
lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjandi biji sempurna. Dinding buah keras,
kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan
(Castanopsis).
Buah keras bersayap (samara), yakni buah keras yang memiliki alat tambahan berupa sayap.
Contohnya suku Dipterocarpacea.
Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir
biji didalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam
ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya dalah
kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.
Buah kendaga (rhegma) seperti buah belah, namun ruang-ruang itu masing-masing memecah,
sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk dari satu daun buah. Contoh :
para(Hevea), jarak (Ricinus).
Buah kotak sejati (capsula) terdiri atas satu atau banyak daun buah, jika masak lalu pecah, tetapi
kulit buah yang pecah sampai lama melekat pada tangkai buah. Contohnya Samania saman.
d.
Buah Ganda, yakni jika buah yang terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah.
Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepa-lepas, namun akhirnya menjadi
kumpulan buah yang Nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona). Buah sejati
ganda dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
Buah kurung ganda, contoh buag pada mawar (Rosa sp.)
Buah batu ganda, contoh Rubus fraxinifolius dan murbei (Morus)
Buah bumbung ganda, contoh cempaka (Michelia champaka)
Buah buni ganda, contoh sirsak (Annona muricata)
Buah Sejati Majemuk, yakni jika buah sejati yang terbentuk dari bunga majemuk. Dengan
demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya
seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari
(Helianthus).
Buah sejati majemuk dibedakan menjadi 3 , yaitu:
- Buah buni majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang masing-masing tumbuh
menjadi buah buni. Contoh, Ananas comosus.
- Buah batu majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang tumbuh menjadi buah
batu. Contoh, Pandanus tectorius.
Buah kurung majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang masing-masing
tumbuh menjadi buah kurung. Contoh, Helianthus anuus.
1. 2 Buah Semu
Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah tersebut terbentuk dari bakal
buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini
(lebih besar, menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau
dapat dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang-kadang tersembunyi.
a.
1. 3 Jenis-jenis Buah
1. Buah Mangga
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnnya. Mangga
termasuk dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota dan suku Anacardiaceae.
Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi
yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang
mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m. nama buah ini
berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga,
dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang portugis dan diserap menjadi
manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendir
mengandung arti: (pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India. Berasal dari sekitar
perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya
semenjak 2500 tahun yang silam. Buah ini dikenal dengan pula dalm berbagai bahasa daerah,
seperti palem atau poh.
2. Buah Apel
Apel ialah jenis buah, atau pohon yang menumbuhkan pohon ini. Buah apel biasanya merah di
luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau atau kuning. Orang mulai pertama kali
menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang lebih
dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa latin adalah Malus domestica. Apel budidaya
adalah keturunan dari Malus Sieversii asal Asia Tengah, dengan sebaggian genum dari Malus
sylvestris (apel hutan/apel liar).
Kandungan gizi buah apel:
Apel berkulit boleh dimakan. Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz), energi 218 kJ (52 kkal),
karbohidrat 13,81 g- gula 10,39 g- serat pangan 2,4 g, lemak 0,17 g (1%), protein 0,26 g, air
85,56 g, Vitamin A equive. 3 g (0%), thiamin 0,017 mg (1%), Riboflavin (Vit B2) 0,026 mg
(2%), Niacin (Vit. B3) 0,091 mg (1%), asam pantotenat (B5) 0,061 mg (1%), Vitamin B6 0,41
mg (3%), folat (Vit. B9) 3 mg (1%), Vit. C 4,6 mg (8%), kalsium 6 mg (1%), iron 0,12 mg (1%),
magnesium 5 mg (1%), phosphorus 11 mg (2%), potassium 107 mg (2%), Zinc 0,4 mg (0%),
persentasi merujuk kepada rekomendasi US untuk dewasa.
Apel bisa mengurangi resiko kanker usus besar, kanker prostat, dan kanker paru-paru.
Dibandingkan dengan buah lainnya dan sayuran, apel mengandung vitamin C yang tidak
seberapa, tetapi kaya dengan senyawa antioksidan lainnya. Biarpun tidak sebanyak buah lain,
namun konten serabut dalam apel membantu mengontrol pergerakan usus, maka mengurangi
resiko kanker usu bsar. Serat apel juga membendung penyakit jantung, serta mengontrol berat
badan dan tingkat kolesterol, karena buah apel tidak mengandung kolesterol dan mempunyai
serat yang mengurangi kolesterol dengan mencegah reabsorpsi. Terbukti bahwa apel yang
dibiakkan secara in vitro mengandung senyawa fenol yang dapt mencegah kanker dan
menunjukkan aktivitas antioksidan. Fitokimia fenol yang utama dalam apel adalah kuersetin,
epikatekin, dan prosianidin B2. Biji apel sedikit karena mengandung sedikit amigdalin, sejenis
glikosida sianogen. Akan tetapi, racun ini tidak cukup berbahaya bagi manusia.
3. Buah jeruk
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga citrus dari suku rutaceae
(suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa
masam yang segar, meskipun banyak diantara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa
masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua
anggotanya. Sebutan jeruk kadang-kadang juga disematkan pada beberapa anggota marga lain
yang masih berkerabat dalam suku yang sama, seperti kingkit. Dalam bahasa sehari-hari,
penyebutan jeruk atau limau (di Sumatra dan Malaysia) seringkali berarti jeruk keprok atau jeruk
manis. Di Jawa, limau atau limo berarti jeruk nipis. Jeruk sangatlah beragam dan beberapa
spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antar spesies (interspecific hybrid)
yang memiliki karakter yang khas yang berbeda dari spesies tertuanya. Keanekaragaman ini
seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan, dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya,
karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak
diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan
adalah keterkaitan kuat citus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus,
dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggambungan. Citrus sendiri memiliki
dua anak marga (subgenus) yaitu Citrus dan Papeda.
4. Buah Pisang
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar
memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminate, M. balbisiana, dan M.
xparadisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam
tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah
pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna
jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagah bahan pangan
merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Kandungan Gizi :
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 g, yang secara keseluruhan berasal dari
karbohidrat. Kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah,
yaitu hanya 2,3 % dan 0,13 %. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih
lebih tinggi dari buah apel, yang hanya 0,3 %. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium,
fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan nabati lain, mineral khususnya besi, hampir
seluruhnya dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 mg per
100 g dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel yang hanya 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng , untuk
berat 100 gram. Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu beta karoten,
yaitu sebesar 45 mg per 100 g berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. pisang juga
mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin dan vitamin b6 (piridoksin). Kandungan
vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai
koenzim untuk beberapa reaksi metabolisme, vitamin B6 berfungsi dalam sintesis dan
metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme
energi yang berasal dari karbohidrat. Peran Vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi
bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.
5. Buah Tomat
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae,
tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan
tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh tinggi setinggi 1-3 m. tomat merupakan keluarga
dekat dari kentang.
1.
Selain potassium, mineral lain yang terkandung dalam buah papaya adalah zat besi, kalsium,
fosfor, zinc, magnesium dan selenium. Keunggulan lain yang membedakan buah papaya dari
buah-buahan lain adalah rendahnya kandungan lemak, tanpa kolesterol sama sekali dan tentu
saja rendah sodium.
7. Buah Rambutan
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong dalm suku lerak-lerakan atau Sapindaceae,
berasal dari daerah kepulauan Asia Tenggara. Kata rambutan berasal dari bentuk buahnnya yang
mempunyai kulit menyerupai rambut. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika,
Kamboja, Karibia, Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri
Lanka.
Kandungan gizi buah rambutan per 100 gram
Energi 343 kJ (82 kkal), karbohidrat 20,87 gram, diet serat 0,9 gram, lemak 0,21 gram, protein
0,65 gram, air 78,04 gram, vitamin A equiv. 0 mg (0%), vitamin A IU 3, beta-karoten 2 mg (0%),
tiamin 0,013 mg (1%), riboflavin 0,022 mg (1%), niasin 1,352 mg (9%), asam pantotenat 0,018
mg (0%), vitamin B6 0,020 mg (2%), folat 8 mg (2%), vitamin B12 0,00 mg (0%), vitamin C
adalah 4,9 mg (8%), kalsium 22 mg (2%), besi 0,35 mg (3%), magnesium 7 mg (2%), mangan
0,343 mg (17%), fosfor 9 mg (1%), kalium 42 mg (1%), dan sodium 11 mg (0%).
8. Buah Jambu Air
Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia
Tenggara. Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu semarang (Syzygium samarangense),
kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah hampir serupa.
Kandungan gizi
Jambu air kaya akan antioksidan, seperti vitamin C dan A. dalam 100 gram jambu air terdapat
vitamin C hampir setara dengan jeruk mandarin, yaitu sekitar 22 mg per 100 gram buah.
Kandungan vitamin A-nya juga cukup tinggi, meskipun tidak setinggi jeruk mandarin, tetapi jauh
lebih tinggi daripada apel.
Selain untuk mempercantik kulit, vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang memiliki
manfaat untuk menjaga kesehatan sel, meningkatkan penyerapan asupan zat besi, dan
memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Bagi pria, antioksidan ini sangat baik untuk memperbaiki
mutu sperma dengan cara mencegah radikal bebas yang merusak lapisan pembungkus sperma.
Disamping sebagai antioksidan, vitamin C juga memiliki fungsi untuk menjaga dan memelihara
kesehatan pembuluh kapiler serta kesehatan gigi dan gusi.
1. 4 Memilih Buah
- Segar, asli penampilan dan warna, tekstur segar.
- Utuh, tidak boleh berlubang bekas ulat.
- Tidak: sobek, luka, memar, bercak busuk, berlendir, warna pudar.
Pilih yang hampir matang. jangan pilih yang sudah matang benar kecuali hendak langsung
dikonsumsi.
- Jangan memilih buah yang ditumpuk pada udara panas.
Memilih buah dalam kemasan (kaleng atau kaca), pilih yang kemasannya utuh, tidak rusak,
tidak bocor. Perhatikan semua kelengkapan informasi pada label (terutama nama produsen, izin
produksi, kehalalan dan kedaluwarsa). Segera habiskan setelah dibuka.
Buah memiliki kadar air tinggi dan menawarkan bermacam-macam rasa, aroma warna
dan tekstur. Buah biasanya rendah kalori (kecuali alpukat) dan adalah sumber serat dan vitamin
yang sangat baik. Keberadaan selulosa, pektin dan beberapa asam organik memperlancar BAB.
Kandungan gizi buah
Buah segar mengandung 75-95% air menyegarkan badan.
Secara umum, buah memiliki pH 2,5-4,5.
Asam di dalam buah: asam sitrat, asam malat, asam tartrat.
Buah memiliki karbohidrat (terutama serat) yang tinggi dengan rentang berkisar antara 2-40%
tergantung jenis dan kematangan.
Persentase karbohidrat terbesar adalah serat yang tidak tercerna dan membantu pengeluaran
feses.
Protein dalam buah relatif kecil sekitar atau kurang dari 1%
Lemak juga sedikit kecuali alpukat dan olive (zaitun) yang mengandung sampai 20% minyak.
Buah merupakan sumber vit A dan C, Vit C: mencegah infeksi dan mengurangi stress, Vit A:
mendukung kesehatan mata. Buah sitrus, beri dan melon adalah sumber vit C. Pepaya, aprikot
adalah sumber vit A.
Asinan sayuran
Keripik dari daun melinjo
Sayur kangkung
Sayur bayam
Jus sayur
Pais wortel
osengan
Tepung pisang
Tepung sukun
Tepung biji durian
Keripik nangka
Keripik apel
Jus buah
Dodol pisang
Dodol nanas
Pais nangka
Pais pisang
Aneka selai buah
KESIMPULAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Sayuran adalah tanaman hortikultura, umumnya mempunyai umur relatif pendek (kurang
dari setahun) dan merupakan tanaman musiman. Sayur-sayuran mempunyai arti penting sebagai
sumber mineral dan vitamin A maupun C. Sayuran dapat dikelompokan menurut bagian yang
dapat dimakan:
Akar (kentang, wortel)
Tunas (rebung)
Seluruh bagian kecuali akar (asparagus dan seledri)
Daun (bayam dan kangkung)
Bunga muda (brokoli, bunga kol, dan brokolini)
Buah (tomat, mentimun)
Biji (petai dan kapri)
Buah (fruktus) adalah organ pada tumbuhan yang merupakan perkembangan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas dari keterkaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji.
Pengertian buah dalam holtikultura atau pangan lebih luas. Karena itu, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah
disebut Pomologi.
Buah terbagi dua, yaitu buah sejati dan buah semu yang masing-masing terbagi lagi
dalam kelompok masing-masing. Contoh buah sejati adalah mangga, papaya dan durian,
sedangkan buah semu contohnya adalah arbe dan nangka.
Sayur dan buah-buahan mengandung vitamin dan mineral yang sangat penting bagi
tubuh. Karena kandungan vitamin, mineral serta serat pangan, menjadikan sayuran dan buahbuahan sebagai makanan yang bagus untuk pencernaan, antioksidan dan menambah daya tahan
tubuh.
Sayur dan buah-buahan yang baik, harus bersih, sehat, utuh, tidak terdapat
mikroorganisme, bebas bau asing, bebas dari racun ataupun pestisida.
Sajian makanan dari bahan sayuran dan buah-buahan bisa mencapai kondisi nutrisi yang optimal
dalam keadaan segar atau tanpa dimasak sama sekali.
Sayangnya, cara pengolahan yang kurang tepat membuat kandungan nutrisi yang dimiliki sayur
dan buah dapat sedikit berkurang.
Agar terhindar dari kondisi tersebut, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan seperti dikutip dari
laman Health.
1. Sebelum dikupas, cuci terlebih dahulu, buah yang berkulit dan umbi-umbian (kentang, ubi
jalar ataupun singkong) supaya bagian dalamnya terhindar dari kontaminasi ataupun kotoran.
2. Sangat tidak direkomendasikan untuk mencuci sayuran dalam kondisi terendam, karena
kotoran yang telah larut dalam air dapat menempel kembali. Cara pencucian yang baik adalah
dengan menggunakan air yang mengalir dan bersihkan secara detail.
3. Cuci sayuran berdaun ataupun buah yang dapat dikonsumsi secara langsung bersama kulitnya
dibawah air yang mengalir, agar kandungan vitamin dan nutrisi yang dimilikinya tidak larut dan
lebih hemat air. Sebelum dikonsumsi, bilas sekali lagi dengan menggunakan air hangat.
4. Untuk sayur dan buah yang tidak mengalami proses pemasakan, pastikan semua perangkat
dapur dan alat makan yang digunakan dalam kondisi bersih agar tidak ada kuman yang
menyertai saat dikonsumsi.
Penulis: /WBP
Indonesia sebagai Negara Tropis tentunya memiliki potensi buah dan sayuran yang beraneka
ragam. Buah-buahan dan sayur-sayuran dari Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik, dan
tidak kalah saing dengan buah-buahan/sayur-sayuran dari beberapa negara pengekspor.
Kebanyakan buah-buahan/sayur-sayuran yang berasal dari daerah tropis atau sub-tropis mudah
mengalami kerusakan. Namun menurut pengetahuan masyarakat secara umum untuk mencegah
kerusakan tersebut buah atau sayuran yang akan dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama,
lebih baik disimpan pada suhu rendah atau suhu dingin misalnya 10-15 oC, suhu di atas titik
beku atau pada suhu kulkas.
Cara ini memang tergolong efektif dalam menghambat kerusakan, terutama yang diakibatkan
oleh mikroba. Akan tetapi dibalik ketidak pahaman masyarakat tentang cara menyelamatkan
buah dan sayuran, mereka tetap memilih cara penyimpanan buah dan sayuran pada kulkas atau
suhu dingin supaya buah dan sayuran yang akan dikonsumsi tetap segar. Pada hakekatnya
apabila buah dan sayuran disimpan dalam keadaan dingin terutama jenis buah dan sayuran
tertentu misalnya nanas, pisang, pepaya, mangga, apel, dan jenis sayuran asparagus, tomat dan
jenis lainnya, akan mengalami perubahan secara fisik karena terjadinya kerusakan akibat suhu
rendah.
Kerusakan yang terjadi pada buah dan sayuran yang disimpan dalam kondisi suhu rendah terjadi
karena jaringan yang menyusun buah dan sayur tersebut menjadi lemah, hal ini disebabkan oleh
proses metabolisme yang tidak berjalan normal. Kerusakan terjadi akibat proses fisik dan
biokimia dalam sel buah dan sayuran yang mengalami gangguan fungsi sehingga mengakibatkan
permukaan buah atau sayuran mengalami luka. Kerusakan yang terjadi akibat menyimpan buah
pada suhu rendah ini secara teori dikenal dengan istilah Chilling Injury. Apabila buah atau
sayuran mengalami luka pada bagian permukaan dikenal dengan chilling injury symptoms, ciri
lain dari peristiwa chilling injury symptoms ini adalah terjadinya internal discoloration.
Buah dan sayur yang mengalami chilling injury, sangat rentan menjadi busuk. Alternaria spp.
merupakan salah satu jenis patogen yang tumbuh pada jaringan yang rusak dan akan menyerang
jaringan yang sudah lemah pada suhu rendah. Kerusakan pada buah dan sayur dapat terjadi
dalam jangka waktu yang cepat jika berada di bawah suhu batas toleransi. Namun, bisa juga
buah atau sayur tetap bertahan dalam waktu yang lama pada suhu kritis, sebelum terjadi
kerusakan yang bersifat irreversible. Kerusakan pada peristiwa chilling injury dapat berupa
lession pada permukaan (seperti buah mentimun) scald pada apel, low temperature breakdown,
hambatan pertumbuhan, pembusukan dan layu.
Kondisi chilling injury dapat terjadi karena beberapa faktor, misalnya tingkat kematangan setelah
panen, kombinasi antara waktu dan suhu sangat berpengaruh terhadap chilling injury. chilling
injury bersifat spesifik tergantung jenis komoditasnya. Apa solusi terbaik untuk meminimumkan
chilling injury?. Menurut hasil penelitian peristiwa kerusakan ini dapat dengan mudah dicegah
dengan melakukan penyimpanan di atas suhu kritisnya. tetapi, sering kali fasilitas untuk
mendukung hal tersebut tidak memadai, misalnya tidak tersedia ruang penyimpanan dengan suhu
yang sesuai atau tidak tersedia termometer. Ada beberapa metode lain yang bisa digunakan untuk
mengurangi risiko chilling injury walau tidak semua metode bisa diterapkan pada semua
komoditas. Hasil bebarapa penelitian mengemukan beberap cara untuk meminimumkan chilling
injury dengan cara mempercepat waktu komoditas terpapar suhu chilling. Jika paparan suhu
rendah telah minimal, kerusakan dapat diminimalkan dan gejala visual dapat dihindarkan. Selain
itu preconditioning juga merupakan cara yang sangat tepat. Pendinginan komoditas secara
bertahap akan memberikan kesempatan produk segar untuk beradaptasi dengan suhu dingin, dan
meminimalkan risiko chilling injury. Metode lain yaitu Intermittent warming artinya
menghangatkan komoditas pada suhu ruang selama interval penyimpanan dingin, sebelum terjadi
kerusakan permanen akibat chilling injury. Namun, harus diperhatikan, bahwa perlakuan ini
dapat mengakibatkan produk menjadi lembek, meningkatkan risiko kebusukan, dan
menyebabkan kondensasi. Pemilihan tingkat kematangan. Secara umum, buah yang lebih
matang, tidak terlalu rentan terhadap chilling injury dan berbagai cara lain yang cukup baik.
chilling injury telah menyebabkan banyak kerugian, baik bagi produsen maupun konsumen.
Pemahaman terhadap sifat dan karakter produk segar, akan sangat membantu untuk mengatasi
hal tersebut, oleh karena itu marilah kita selamatkan buah dan sayur melalui cara yang lebih
aman sehingga mutu, dan nilai gizi dari buah dan sayur kita tetap terjaga utuh dan bermanfaat
bagi kesehatan. (Dede Saputra, S.Psi., M.Si.)
Langkah paling efektif dan sederhana untuk memperpanjang masa penyimpanan buah
dan sayur adalah dengan menyimpannya pada suhu rendah. Diharapkan pada kondisi
tersebut laju respirasi dan pertumbuhan mikroba pembusuk bisa dihambat.
Pada saat dipanen, sayur dan buah klimaterik akan tetap mengalami respirasi dengan
memanfaatkan cadangan subtrat yang tersedia. Semakin cepat subtract tersebut
digunakan, maka laju penurunan mutu juga akan terjadi cepat. Penyimpanan dingin
dapat menghambat mikroba pembusuk dan pathogen yang sering ditemukan pada
buah dan sayur. Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap buah dan sayur memilki
karakter yang berbeda.
Beberapa jenis komoditas tersebut sangat rentan terhadap kerusakan bila disimpan
pada suhu chilling, 10-15C. Di mana pada suhu tersebut buah dan sayur rentan
mengalami perlemahan jaringan dan sel mengalami gangguan fungsi yang
mengakibatkan timbulnya gejala-gejala kerusakan yang disebut chilling injury.
Jika mengalami kerusakan tersebut, buah dan sayur menjadi lebih rentan mengalami
pembusukan, karena adanya bakteri Altenaria spp. Kerusakan chilling injury akan
berlangsung sangat cepat, bila penyimpanannya dilakukan di bawah suhu kritis, yang
berbeda untuk setiap komoditas (lihat tabel). Oleh sebab itu bila mengetahui suhu aman
terendah chilling injury sangat mudah diminimalkan, yakni dengan menyimpan buah
dan sayur di atas suhu kritisnya.
Freezing injuries Selain chilling injury, juga dikenal istilah freezing injury. Istilah ini sering
digunakan pada komoditas yang sebenarnya tidak rentan terhadap penyimpanan dingin
(chilling). Namun, karena suhu yang dikenakan sangat rendah sehingga melewati titik
bekunya. Kerusakan terutama diakibatkan oleh pembentukan kristal es pada jaringan
yang mengakibatkan terjadinya luka.
Berdasarkan tingkat kerentanannya, terhadap suhu beku, buah dan sayur dibagi
menjadi tiga jenis. Kelompok 1 adalah buah dan sayur yang sangat rentan terhadap
freezing injuries seperti asparagus, alpukat, dan pisang; kelompok 2 adalah yang rentan
seperti anggur, pir, dan bayam; serta kelompok 3 yang tidak rentan seperti bit dan
turnips. Hendry Noer F.
Suhu penyimpanan untuk sayuran harus memiliki standar agar penyimpanan setiap
sayuran dan buah tidak rentan terhadap pembusukan. Standar suhu tersebut dapat
diukur sekaligus dimonitor atau dipantau dalam kurun waktu tertentu dengan alat ukur
suhu atau alat monitor suhu seperti microlite.
Microlite dapat membantu para pengusaha sayuran dan buah untuk mengukur dan
memantau suhu dalam kurun waktu tertentu agar tidak busuk. Selain itu, microlite
sangat efektif digunakan di berbagai hypermarket seluruh Indonesia seperti Hypermart,
Carrefour, Hero.
Home Gaya Hidup, Kesehatan, Kuliner
Sayuran yang tepat untuk dimasukkan ke laci sayuran kulkas, antara lain:
1. Sayuran hijau sebaiknya dipastikan benar-benar kering, lalu bungkus dengan
kertas tisu atau koran dan masukkan ke plastik transparan.
2. Selada segar yang baru dibeli, daunnya langsung dipisahkan lembar demi
lembar dan dicuci dengan air dingin. Setelah kering, masukkan ke dalam
wadah kedap udara.
3. Jagung yang sudah dikupas jangan dicuci tetapi masukkan langsung ke
plastik transparan yang terikat.
4. Terong segar masukkan ke plastik transparan dan usahakan seminimal
mungkin udara yang masuk.
5. Buncis yang segar tanpa dicuci terlebih dulu masukkan ke plastik transparan
berlubang.
6. Wortel, kol, bunga kol, brokoli atau sayuran lain yang mudah busuk simpan di
kantong plastik terpisah, dan pisahkan tempatnya dari sayuran lain agar
tidak cepat tertular busuk.
Sebaliknya, ada beberapa jenis sayuran dan buah yang tidak tahan jika dimasukkan ke kulkas.
Misalnya kentang, bawang, dan umbi-umbian. Umumnya buah tropis lebih awet jika diletakkan
di luar. Seperti semangka, melon, papaya, mangga, jeruk, apel, pisang sebaiknya disimpan di
tempat sejuk dan kering dan terhindar dari cahaya matahari agar tidak cepat matang. Jika ingin
mengkonsumsi dalan keadaan dingin, baru masukkan ke kulkas beberapa saat sebelum disantap.
Bagi yang tidak memiliki kulkas, cara penyimpanan sayur-sayuran yang cukup baik adalah
dengan memasukkan sayuran ke dalam kuali dari tanah liat. Letakkan kuali tadi ke dalam
gentong besar dari tanah yang diisi air sampai setengahnya. Sayuran yang disimpan bisa tahan
antara 2 dan 3 hari. Atau masukkan sayuran ke dalam panci email atau alumunium yang kering.
Tutup rapat-rapat, simpan di tempat yang sejuk. Sayuran akan tahan sampai dua hari.
Semoga ini membantu anda yang tidak sempat belanja sayur di pagi
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Ilmu
yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya
mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara
minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayurmayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara yang
lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau diuapkan, digoreng (agak
jarang), atau disangrai. Sayuran berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan.