Anda di halaman 1dari 38

INDUSTRI

M I N YA K N A B AT I

KELOMPOK 5
MARIO KONSACHRISTIAN | MISBAHUSSALAM | NIRA AULIA HANIFAH |ZACHRA FADHILA N.
MINYAK NABATI
APA ITU MINYAK NABATI?

Minyak nabati adalah minyak yang disari/diekstrak dari


berbagai bagian tumbuhan.
Minyak ini digunakan sebagai makanan, bahan
penggorengan, pelumas, bahan bakar, bahan pewangi
(parfum), pengobatan, dan berbagai penggunaan industri.
Margarin adalah mentega buatan yang terbuat dari minyak
nabati.
Beberapa jenis minyak nabati yang umum digunakan ialah
minyak kelapa sawit, minyak jagung, minyak zaitun, minyak
lobak, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari.
APA SAJA
KEGUNAAN BAHAN MAKANAN : Minyak Goreng dan Margarin

MINYAK Dengan lemak sebagai kandungan terbesar, minyak nabati memiliki fungsi untuk :
1. Sumber Energi
NABATI? 2. Pembawa Vitamin A, D, E, K
3. Mengandung asam lemak esensial, terutama asam lemak tak jenuh

BAHAN BAKU INDUSTRI LAIN :


1. Sabun, shampoo
2. Cat dan varnish
3. Kosmetik
4. Pelumas
BAHAN PROSES
BAKU
PRODUKSI
ALAT
ALAT MINYAK
PROSES NABATI
PROSES

PRO
DUK
UTAMA

PRODUK
SAMPING
BAHAN BAKU
BAHAN BAKU APA SAJA
YANG DIGUNAKAN?

Bahan baku yang digunakan


kelapa dalam proses produksi
sawit kelapa
minyak nabati adalah
1. Kelapa Sawit
2. Kelapa
3. Wijien
4. Keledai
biji wijen kedelai
DURA
Buah dengan cangkang
cukup tebal, antara
TENERA
Buah yang memiliki sifat
yang berasal dari Dura dan
PISIFERA
Buah dengan cangkang
tipis (hampir tidak ada)
KELAPA
SAWIT.
2,00mm – 5,00mm dan Pisifera. Cangkang tipis sedangkan daging
dengan ketebalan 1mm –
tidak terdapat lingkaran 2,5mm dan terdapat
buahnya tebal.
pada bagian luar lingkaran sabut Perbandingan daging
cangkang. Daging buah disekelilingnya. buah terhadap buah
cukup tipis dengan Perbandingan daging buah : cukup tinggi. Kernel
perbandungan daging buah = 60% - 90%. Tandan berukuran kecil dengan
buah : buah = 20% - buah yang dihasilkan lebih kandungan minyak
65%. Kernel cukup banyak daripada Dura dan rendah. Jenis pisifera
Pisifera, namun ukuran
besar namun kandungan tandannya relatif lebih kecil.
tidak dapat disilangkan
minyaknya rendah, yaitu Kandngan minyak sebesar dengan sesama pisifera
18% 28% karena merupakan
betina steril.
KELAPA WIJEN KELEDAI

Buah terdiri dari sabut Biji wijen mengandung 50% - Kandungan minyak dan
(ekskarp dan mesokarp), 53% minyak nabati, 20% komposisi asam lemak dalam
tempurung (endokarp), daging protein, 7% - 8% serat kasar, kedelai dipengaruhi oleh
buah (endosperm), dan air 15% residu bebas nitrogen, varietas dan keadaan iklim
buah. dan 4,5% - 6,5% abu. Minyak tempat tumbuh. Lemak kasar
Tebal sabut kelapa kurang lebih biji wijen kaya akan lemak terdiri dari trigliserida sebesar
5cm dan tebal daging buah tidak jenuh khususnya Asam 90% - 95% sedangkan sisanya
1cm atau lebih. Bunga betina Oleat (C18:1) dan Asam adalah fosfatida, asam lemak
tanaman kelapa akan dibuahi Linoleat (C18:2, Omega 6), 8% bebas, sterol dan tokoferol.
18 hari – 25 hari setelah bunga - 10% asam lemak jenuh, dan Minyak kedelai mempunyai
berkembang dan buah akan sama sekali tidak mengandung kadar asam lemak jenuh
menjadi masak (ripe) setelah asam linoleat. Minyak biji wijen sekitar 15%
12 bulan. juga kaya akan vitamin E
P E R A L ATA N P R O S E S
BAGAIMANA DENGAN
PERALATAN PROSESNYA?

Peralatan Proses tersebar dalam 6 stasiun


pengolahan minyak nabati, yaitu :
1. Stasiun Grading
2. Stasiun Loading Ramp
3. Stasiun Sterilisasi
4. Stasiun Tippler
5. Stasiun Press
6. Stasiun Klarifikasi
7. Stasiun Kernel
STASIUN GRADING
Pada stasiun grading, terdapat mesin penyortir kelapa sawit
untuk memisahkan antara buah yang matang, over ripe
(ranum / terlalu matang), busuk, dan mentah.
STASIUN LOADING RAMP
Pada stasiun ini, terjadi tahapan-tahapan pengangkutan buah. Fungsi dari stasiun ini adalah tempat untuk menerima
buah dari estate.Alat-alat yang terdapat pada stasiun ini antara lain:
1. Lori Buah (Alat untuk mengangkut sawit menuju stasiun sterilisasi)
2. Rail Track (Jalur yang dilewati oleh lori buah. Jalur ini harus bersih agar lori tidak tergelincir)
3. Transfer Carriage (Alat untuk memindahkan lori dari satu track ke track yang lain)
4. Capstan (Untuk menarik lori buah dengan menggunakan tali yang dililitkan di bollard)
STASIUN STERILISASI
Pada stasiun ini terdapat alat yang bernama sterilizer. Alat ini digunakan untuk mensterilisasi buah sampai masak
menggunakan steam untuk kemudian diproses lebih lanjut. Fungsi dari proses sterilisasi adalah sebagai berikut :
1. Mematikan / menonaktifkan enzim lipase agar kandungan FFA tidak naik
2. Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan
3. Melunakkan daging buah sehingga mudah dilumat
4. Mengeringkan nut/ biji buah sehingga shell mudah terlepas dari kernel
STASIUN TIPPLER
Pada stasiun tippler, buah dalam lori yang telah disterilisasi akan diputar oleh ruang tippler yang
berbentuk lingkaran dan hanya bisa memuat satu unit lori. Berputarnya lori akan menyebabkan
buah jatuh ke autofeeder dan disalurkan ke fresh fruit bunch conveyor untuk dibawa ke stasiun
press. Proses penuangan buah untuk satu unit lori ini memerlukan waktu sekitar 7 menit
STASIUN PRESS
Stasiun ini adalah tempat pengolahan buah sawit yang telah masak untuk dipress dengan tujuan mengambil minyak
dari buah sawit tersebut. Peralatan pada stasiun ini terdiri dari :
1. Thresser (Alat yang digunakan untuk memisahkan antara brondolan buah dengan tandannya)
2. Digester (Berfungsi untuk mengupas brondolan agar daging buah terlepas dari nut)
3. Screw Press (Alat yang menekan buah yang telah dicacah untuk menghasilkan minyak dan memisahkan ampas)

Thresser Screw Press & Digester


STASIUN KLARIFIKASI
Pada stasiun klarifikasi, crude oil hasil dari press akan diproses hingga mendapat hasil CPO yang
sesuai dengan standar yang diharapkan perusahaan. Berikut adalah alat-alat proses yang terdapat
pada stasiun klarifikasi :
1. Vibrating Screen (Untuk menyaring kotoran atau benda-benda padat)
2. Crude Oil Tank (Penampungan minyak yang telah disaring)
3. Continous Settling Tank (Tangki pengendapan)
4. Purifier (Untuk memurnikan minyak dengan mengurangi kandungan kotoran dan air)
5. Vacuum Drier / Steam ejector (Alat pengering minyak)
6. Storage tank (Penyimpanan CPO)
7. Precleaners dan Sand cyclone (Untuk menurunkan kandungan pasir yang ada pada sludge
yang akan diolah decanter)
8. Sludge Recovery / Sludge Pit (Penampungan sludge buangan condensate & Drain)
VIBRATING
SCREEN.
Vibrating screen akan menyaring
kotoran atau benda-benda padat
(Pasir, shell, nut, dan kelopak
sawit) yang terikut di crude oil
dari hasil press dengan
menggunakan ayakan getar
(vibrating screen).
CONTINUOUS
SETTLING
Continuous settling tank Continuous settling tank (CST) TA N K
adalah tipe bak bersambung yang dapat memisahkan (CST).
lumpur sambil mengalir dari satu bak ke bak yang
lain dengan metoda pengendapan.
Fase berat mengalir dari bak yang satu ke bak yang
lain melalui dasar tangki, sedangkan fase ringan
mengalir dari bak satu ke bak yang lain melalui
bagian atas. Semakin banyak bak yang tersambung,
maka proses pemisahan minyak dengan sludge
semakin sempurna, demikian juga dengan suhu
minyak yang tinggi akan mempercepat proses
pemisahan minyak. Suhu oil tank hendaknya berkisar
antara 90°C – 95°C.
Fungsinya adalah untuk memurnikan minyak dengan mengurangi
kandungan kotoran dan air serta minyak dari oil tank sehingga
minyak yang keluar dari purifier, kadar airnya adalah sekitar
0,3% - 0,4% dan kadar kotorannya sekitar < 0,02%.
Prinsip kerja Purifier adalah berdasarkan gaya sentrifugal yang
dihasilkan oleh bowl yang berputar secara vertical dengan
kecepatan yang tinggi (6000 rpm). Akibat gaya sentrifugal, akan
terjadi pemisahan yang cepat antara kotoran dan minyak.
Kotoran/padatan akan terlempar kearah luar dan minyak akan
CENTRIFUGAL
terkumpul dibagian tengah, yang selanjutnya minyak akan
masuk ke vacuum drier. Padatan akan terkumpul pada ruang
PURIFIER.
penampung didalam bowl dan bila ruangan tersebut telah penuh,
maka padatan tersebut akan dikeluarkan melalui lubang-lubang
yang terletak pada sekeliling bowl.
VACUUM
DRYER.
Fungsinya adalah untuk
mengeringkan minyak
sehingga kadar air
minyak menjadi sekitar
< 0,25 %.
SAND
CYCLONE.

Fungsinya adalah untuk menurunkan kandungan


pasir yang ada pada sludge yang akan diolah di
decanter.
Pada dasarnya sand cyclone adalah centrifugal
separator tetapi bersifat statis tidak ada bagian
yang berputar, untuk pemisahan diperlukan gaya
sentrifugal yang dihasilkan dari tekanan produk
yang dipompakan.
Fungsinya adalah untuk menampung SLUDGE
sludge buangan condensate & Drain RECOVERY.
tangki-tangki klarifikasi yang masih
mengandung minyak sekitar 1 %
dengan suhu di sludge pit berkisar
antara 90°C – 100°C, maka akan
terkumpul bagian yang banyak
mengandung minyak akan terpisah di
bagian atas, kandungan minyaknya
sekitar 0,2% yang kemudian akan
dipakai sebagai bahan baku pembuatan
sabun colek.
STASIUN KERNEL
Hasil dari stasiun press adalah crude oil dan press cake yang terdiri dari fiber dan nut. Fiber harus
dipisahkan dari nut untuk persiapan proses pemecahan di ripple mill agar diperoleh efisiensi
pemecahan yang tinggi (minimal 95%) dengan kernel pecah (broken kernel) rendah.
1. Depericaper (Alat yang memisahkan nut dengan serabut)
2. Nut Polishing Drum (Memisahkan nut dan batu-batu kecil hasil depericaper)
3. Destoner Column (Memisahkan batu dengan nut)
4. Ripple Mill (Terdiri dari 2 komponen utama untuk memecah nut)
5. Cracked Mixture Conveyor dan Elevator (Transportasi biji dari ripple mill)
6. LTDS (Memisahkan kernel dan shell)
7. Sawi Pack (Tempat penampungan biji setelah LTDS)
8. Claybath (Memisahkan antara kernel dan shell dari cracked mixture dengan system LTDS)
9. Wet Kernel Conveyor and Kernel Elevator (Transportasi kernel ke silo dryer)
10. Silo Dryer (Alat yang memanaskan kernel dari claybath dan LTDS)
11. Dry Kernal Conveyor dan Dry Kernel Elevator (Transportasi kernel dari silo dryer ke bulk silo)
12. Bulk Silo (Tempat sementara sebelum minyak dipasarkan)
DEPERI-
CARPER.
Berfungsi untuk memisahkan
antara biji ( nut ) dengan
serabut / ampas (fiber) sehingga
biji yang keluar dari drum
depericarper benar - benar
bersih dari serabut / ampas (
fiber ). Di dalam depericarper ini
terdapat penghisap dan dibantu
oleh fiber cyclone untuk
menghisap fiber yang ringan
menuju fuel conveyor sebagai
bahan bakar untuk ketiga unit
boiler, sedangkan nut yang
masih bercampur dengan batu -
batu kecil yang lebih berat akan
jatuh ke bawah dan masuk ke
nut polishing drum.
NUT
POLISHING
DRUM.
Batu - batu kecil beserta nut akan
diaduk-aduk di nut polishing drum
yang berputar. Sehingga nut dan batu-
batu kecil akan jatuh ke bawah melalui
lubang - lubang yang terdapat pada
permukaan nut polishing drum yang
berdiameter sekitar 7 cm, sedangkan
fiber - fiber yang tidak terhisap di
depericarper dan ikut jatuh ke nut
polishing drum akan tertahan dan
keluar dari nut polishing drum menuju
ke tempat pembuangan akibat
putaran dari nut polishing drum
tersebut. Nut dan batu-batu yang jatuh
ke bagian bawah nut polishing drum,
akan didistribusikan oleh nut inclined
conveyor menuju ke destoner column.
a. Rotor Bar
Bagian alat yang bergerak terdiri dari batang-
batang besi sebagai alat pemecah nut
b. Ripple Plate
Bagian alat yang diam terdiri dari plat yang
bergerigi sebagai landasan nut agar proses
pemecahannya bagus. RIPPLE
Ripple mill berfungsi untuk memecah biji (
nut ) yang sudah matang setelah proses MILL.
sterilisasi. Di ripple mill nut akan dipecah oleh
rotor bar di atas ripple plate sehingga kernel
terlepas dari shell-nya. Namun tidak semua
kernel yang berhasil dipisahkan dari shellnya
di ripple mill ini misalnya ada nut yang
berukuran kecil yang sulit untuk dipecahkan.
PROSES
PROSES APA SAJA YANG
TERJADI ?
Proses yang terjadi dalam
proses produksi minyak nabati
ada 7 buah tahap, yaitu:
1. Proses pengambilan minyak
2. Proses pemurnian
3. Proses Degumming
4. Proses Netralisasi
5. Proses Bleaching
6. Proses Deodorasi
7. Proses Hidrogenasi
8. Proses Fraksinasi
PROSES
1. P E N G A M B I L A N M I N YA K P E M U R N I A N M I N YA K 2.
• Secara Pressing • Secara Fisika
• Secara Ekstraksi • Secara Kimia

3. D E G U M M I N G N E T R A L I S A S I 4.
• Dengan penambahan asam Untuk memisahkan asam
• Dengan panas lemak bebas

• Dengan fisika
PROSES
5. B L E AC H I N G D E O D O R A S I 6.
Penambahan absorben Proses Penyulingan

7. H I D RO G E N A S I F R A K S I N A S I 8.
Penambahan gas hidrogen
EKSTRAKSI MINYAK
Ekstraksi minyak atau lemak adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan
yang diduga mengandung minyak atau lemak.

RENDERING
Rendering merupakan suatu cara ekstraksi SOLVENT EXTRACTION
minyak atau lemak dari bahan yang diduga Prinsip dari proses ini adalah
mengandung minyak atau lemak dengan ekstraksi dengan melarutkan minyak
kadar air yang tinggi. dalam pelarut minyak dan
lemak.Pada cara ini dihasilkan bungkil
Rendering dibagi menjadi dua, yaitu dengan kadar minyak yang rendah
wet rendering dan dry rendering. yaitu sekitar 1 persen atau lebih
rendah. Mutu minyak kasar yang
dihasilkan cenderung menyerupai
hasil dari expeller pressing,karena
sebagian fraksi bukan minyak akan
ikut terekstraksi.
PEMURNIAN MINYAK
Tujuan utama dari proses pemurnian minyak adalah untuk menghilangkan rasa serta aroma yang
tidak sedap, menghilangkan warna yang tidak menarik dan memperpanjang massa simpan minyak
sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri.

KOTORAN
Yang tidak larut dalam
minyak, yang tersuspensi
dalam minyak KIMIA
FISIKA Penambahan NaCl pada proses filtrasi,
hidrasi dengan menambahkan air lalu
Filtrasi, pengendapan menggunakan dilakukan sentrifugasi sehingga terjadi
sentrifugasi pemisahan.
PEMURNIAN MINYAK
Disamping itu kadang-kadang dilakukan penambahan flavor dan zat warna sehingga didapatkan minyak
dengan rasa dan aroma yang enak serta warna yang menarik. Kotoran yang terdapat dalam minyak
terdiri dari 3 golongan yaitu:
1. Kotoran yang tidak larut dalam minyak (fat insoluble) dan terdispersi dalam minyak.Kotoran yang
terdiri dari biji atau partikel jaringan, lendir dan getah, serat-serat yang berasal dari kulit- kulit, abu
atau mineral yang terdiri dari Fe, Cu, Mg,dan Ca, serta air dalam jumlah kecil. Kotoran ini dapat
dipisahkan dengan beberapa cara mekanis, yaitu dengan pengendapan, penyaringan dan
sentrifugasi.
2. Kotoran yang berbentuk suspensi koloid dalam minyak. Kotoran ini terdiri dari fosfolipid,
karbohidrat, senyawa yang mengandung nitrogen, dan senyawa kompleks lainnya. Kotoran ini dapat
dihilangkan dengan uap panas, elektrolisa disusul dengan perlakuan mekanik seperti pengendapan,
sentrifugasi, atau penyaringan dengan menggunakan adsorben.
3. Kotoran yang terlarut dalam minyak (fat soluble compound). Kotoran yang termasuk dalam
golongan ini terdiri dari asam lemak bebas, sterol, hidrokarbon : mono dan digliserida yang
dihasilkan dari hidrolisa trigliserida, zat warna yang terdiri dari karotenoid, klorofil. Zat warna
lainnya yang dihasilkan dari proses oksidasi dan dekomposisi minyak yang terdiri dari keton,
aldehid, resin serta zat lain yang belum dapat diidentifikasi
PEMURNIAN MINYAK
BLEACHING
Pemucatan (bleaching)
DEGUMMING
NETRALISASI adalah suatu tahap HIDROGENASI
Pemisahan gum DEODORASI
Netralisasi adalah suatu proses pemurnian Hidrogenasi adalah
merupakan proses Deodorisasi adalah
proses untuk untuk menghilangkan proses pengolahan
pemisahan getah atau suatu tahap proses
memisahkan asam zat-zat warna yang minyak atau lemak
lendir-lendir yang pemurnian minyak yang
lemak bebas (ALB) dari tidak disukai dalam dengan jalan
terdiri dariphospatida, bertujuan untuk
minyak atau lemak, minyak. Pemucatan ini menambahkan
protein, residu, menghilangkan bau dan
dengan cara dilakukan dengan cara hidrogen pada ikatan
karbohidrat, air, dan rasa (flavor) yang tidak
mereaksikan asam fisika yang rangkap dari asam
resin. Tujuan utama dari enak dalam minyak.
lemak bebas dengan menggunakan berbagai lemak, sehingga akan
degumming adalah Prinsip proses
basa atau pereaksi absorben, seperti tanah mengurangi
untuk membuang gum deodorisasi yaitu
lainnya sehingga serap (fuller earth), ketidakjenuhan minyak
yang tidak diinginkan penyulingan minyak
membentuk sabun lempung aktif atau lemak, dan
yang akan mengganggu dengan uap panas
(soap stock) dengan (activated clay) dan membuat lemak
pada proses dalam tekanan atmosfir
tujuan memurnikan arang aktifatau dapat bersifat plastis.
berikutnya. atau keadaan vakum.
minyak. juga menggunakan
bahan kimia.
FRAKSINASI
PRODUK
PRODUK APA SAJA YANG
DIHASILKAN ?

Produk yang dihasilkan dalam proses produksi minyak


nabati dibagi menjadi dua, yaitu:

PRODUK SAMPING
PRODUK Padat

UTAMA Cair
Gas
PRODUK UTAMA
PRODUK UTAMA
PRODUK SAMPING

LIMBAH PADAT LIMBAH CAIR LIMBAH GAS


Limbah padat yang Limbah cair kelapa sawit Limbah gas yang dihasilkan
dihasilkan oleh industri menghasilkan biogas dengan industry kelapa sawit dapat
pengolahan kelapa sawit melakukan rekayasa. berupa gas hasil
terdiri atas tandan kosong Limbah cair ditempatkan pembakaran serat dan
kepala sawit (20%-23%), pada tempat khusus yang cangkang untuk pembangkit
serat (10%-12%), dan disebut bioreactor. energy serta gas CO2 yang
tempurung / cangkang (7%- Bioreaktor ini dapat diatur dihasilkan oleh kolam
9%). (Naibaho, 1996) sedemikian rupa hingga pengolahan limbah cair.
Tandan kosong dapat kondisinya optimum. Dari Limbah gas ini
dimanfaatkan untuk 28,7 ton limbah = 90 juta menyebabkan meningkatnya
pembuatan kompos m3 biogas polusi udara.
PERTANYAAN
• Dewi : FFA itu apa? Dampak untuk kesehatan manusia apabila kadar FFA tinggi
• Ahmad : Jelaskan lagi fraksinasi
• Syifa : Minyak kayu putih masuk minyak nabati juga? Batas waktu pemakaian minyak nabati?
Bedanya minyak curah dan sunco?
• Annisa : batu untuk apa? Minyak tidur? Putih-putih dalam minyak itu apa? Bahaya atau tidak?
• Mahdy : Proses lanjutan untuk margarin
• Azman : Seperti apa proses penyortiran secara manual?
• Risyda : Buat apa hidrogenasi? Apakah setiap pabrik minyak produksi sabun?

Anda mungkin juga menyukai