Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 4

Industri Minyak
Kelapa Sawit
Madhadi
Maulana Linggo Geni
Monica Sarah
Novia Azzahra
Latar Belakang
⊳ Prospek perkembangan industri kelapa
⊳ Indonesia adalah penghasil minyak kelapa
sawit saat ini sangat pesat, karena
sawit terbesar di dunia.
terjadi peningkatan jumlah produksi
⊳ Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan
kelapa sawit seiring meningkatnya
industri penting penghasil minyak masak,
kebutuhan masyarakat. Kebun dan
minyak industri, maupun bahan bakar
industri kelapa sawit menyerap lebih
(biodiesel).
dari 4,5 juta petani dan tenaga kerja
⊳ Industri kelapa sawit merupakan salah dan menyumbang sekitar 4,5 persen
satu industri strategis sektor pertanian dari total nilai ekspor nasional.
(agro-based industry) yang banyak
⊳ Hal ini telah menjadikan Indonesia
berkembang di negara-negara tropis
sebagai Negara pengekspor Crude
seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. 2
Palm Oil (CPO) terbesar di dunia.
Kelapa Sawit
 Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak
adalah kelapa sawit. Kelapa sawit dikenal terdiri dari empat macam tipe atau varietas
yaitu tipe Macrocarya, Dura, Tenera, dan Pisifera. Masing-masing dibedakan
berdasarkan tebal tempurung.
 Warna daging buah adalah putih kuning diwaktu masih muda dan berwarna menjadi
jingga setelah buah menjadi matang.
 Daerah penanaman kelapa sawit di Indonesia adalah daerah Jawa Barat, Lampung,
Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
 Minyak kelapa sawit dihasilkan dari buah kelapa sawit yang dinamakan minyak
kelapa sawit mentah (CPO) dan inti sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit
(Palm kernel Oil/PKO)
Inti Sawit (Kernel)
 Inti sawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah
dipecah menjadi cangkang dan inti, cangkang sawit digunakan
sebagai bahan bakar ketel uap, arang, pengeras jalan dan lain-
lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali menjadi minyak inti
sawit (Palm Kernel Oil).
 Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak
terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses pengolahan buah
sawit. Bentuk inti sawit bulat padat atau agak gepeng
berwarna cokelat hitam. Inti sawit mengandung lemak,protein,
serat dan air.
 Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya
disebut minyak inti sawit dan ampas atau bungkilnya yang kaya
protein digunakan sebagai bahan makanan ternak. Kadar
minyak dalam inti kering adalah 44 – 53%. 4
Minyak Inti Sawit (PKO) & Bungkil Inti
Kelapa Sawit (PKM)
 Selain minyak sawit mentah (CPO),
minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari  Bungkil inti kelapa sawit adalah inti
inti kelapa sawit yang dinamakan minyak kelapa sawit yang telah mengalami
inti kelapa sawit (Palm Kernel Oil) dan proses ekstraksi dan pengeringan.
sebagai hasil samping ialah bungkil inti Bungkil inti kelapa sawit dapat
kelapa sawit (Palm Kernel Meal). digunakan sebagai makanan ternak.
 Minyak inti sawit memiliki rasa dan bau  Minyak sawit yang baik, berkadar
yang khas. Minyak mentahya mudah asam lemak bebas yang rendah dan
sekali menjadi tengik bila dibandingkan berwarna kuning terang serta muda
dengan minyak yang telah dimurnikan, dipucatkan. Bungkil inti sawit
titik lebur dari minyak inti sawit ini adalah diinginkan berwarna relative terang
berkisar antara 25℃ sampai dengan 30℃ dan nilai gizi serta kandungan asam
aminonya tidak berubah.
5
Penanganan Bahan
Produksi

 Inti “
sawit dihasilkan melalui proses pemisahan inti sawit dari
tempurungnya berdasarkan perbedaan berat jenis antara inti sawit
dan tempurung. Inti dipisahkan oleh aliran air yang berputar dalam
sebuah tabung atau dapat juga dengan mengapung biji-biji yang pecah
dalam larutan lempung yang mempunyai berat jenis 6.
 Dalam keadaan tersebut inti sawit akan mengapung dan
tempurungnya akan tenggelam. Proses selanjutnya adalah pencucian
inti sawit dan tempurung sampai bersih. Untuk menghindari kerusakan
akibat mikroorganisme,maka inti sawit harus segera dikeringkan
dengan suhu 80℃. Setelah kering, inti sawit dapat diolah lebih lanjut
yaitu dengan ekstraksi untuk menghasilkan minyak inti sawit.

6
Sifat Fisika dan Kimia Kelapa Sawit
⊳ Sifat fisika-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau
dan rasa, kelarutan, titik cair, titik didih , titik pelunakan,
bobot jenis, indeks bias, titik kekeruhan, titik asap, dan
titik nyala.
⊳ Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih
tersisa setelah proses pemucatan, karena asam-asam
lemak dan gliserida tidak berwarna. Warna orange atau
kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang larut
dalam minyak.
⊳ Bau dalam minyak terdapat secara alami, juga terjadi
akibat adanya asam- asam lemak berantai pendek akibat
kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak kelapa
sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionone.
⊳ Titik cair minyak sawit berada dalam nilai kisaran suhu,
karena minyak sawit mengandung beberapa macam asam
lemak yang mempunyai titik cair yang berbeda-beda.
7
Mesin – Mesin yang
Digunakan
1. Boiler
2. Threser
3. Sterilizer
4. Digester
5. Screw Press
6. Vibrating Screen (Saringan Bergetar)
7. Vacum Dryer (Pengering Minyak)
8. Depericarper
9. Tangki CSTR

8
Proses Pengolahan Industri Minyak 3. Sterilisasi
Kelapa Sawit Tandan buah segar setelah ditimbang kemudian
dimasukkan ke dalam lori atau boiler rebusan yang
1. Weighing Bridge (Jembatan Timbang)
terbuat dari plat baja berlubang-lubang (cage) dan
Buah kelapa sawit yang berasal dari langsung dimasukkan ke dalam sterilizer.
Tandan Buah Segar (TBS) setelah Tujuannya adalah:
tiba di pabrik kemuadian di pindahkan  Untuk mengurangi peningkatan asam lemak
ke lori-lori selanjutnya di timbang di bebas
weight bridge  Mempermudah proses pembrodolan pada threser
 Menurunkan kadar air
2. Penyortiran  Melunakan daging buah, sehingga mudah lepas
Kualitas buah yang diterima pabrik harus dengan biji
diperiksa tingkat kematangannya. Kriteria
4. Penebahan (Thresher Process)
matang panen merupakan faktor penting
dalam pemeriksaan kualitas buah di Tandan buah segar yang sudah di
stasiun penerimaan TBS (Tandan Buah sterilisasi dituang sedikit demi sedikit
Segar) secara teratur kedalam mesin penebah
(stripper/pemipih) untuk memisahkan
antara buah dan tandannya.

9
Proses Pengolahan Industri Minyak 7. Pemecahan Nut (Kernel)
Kelapa Sawit Nut yang telah kering (dinyatakan oleh tes laboratorium)
5. Proses Pengadukan (Digesting) masuk kedalam nut crasher. Dalam nut cracher ini nut
Setelah buah pisah dari janjangnya, makan akan dipecah menjadi inti yang masih basah (minyak
buah dikirim ke digester dengan cara buah kasar) dan cangkang kernel. Selanjutnya dibawa ke
dimasuka kedalan conveyer under threse yang Saringan Bergetar untuk untuk memisahkan benda-
fungsinya untuk membawa buah ke fruit elevator benda padat yang terikut minyak kasar. Benda-benda
yang fungsinya mengangkat buah ke atas. yang berupa ampas yang disaring pada saringan ini
Fungsi digester adalah melumatkan daging dikembalikan ke bottom cross conveyor untuk diproses
buah, memisahkan daging buah dengan biji, kembali.
mempersiapkan feeding press, mempermudah
proses di press, menaikan temperatur. 8. Pengeringan

6. Pengempaan (Dressing) Vacum dryer adalah alat yang berfungsi untuk


memisahkan air dari minyak dengan cara penguapan
Massa buah yang tercacah dan telah
dalam kondisi hampa udara. Air yang terbentuk dari
berbentuk bubur dimasukan kedalam
hasil pengeringan kemudian langsung dibuang.
screw press (alat kempa). Maksudnya
Minyak ditampung di Tangki Minyak produksi (oil
minyak pangan yang melekat pada ampas
transfer tank) dan selanjutnya dipompakan ketangki
press diusahan sedikit mungkin dan cukup
timbun.
rendah. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara menekan cone,tetapi akibatnya akan
menaikan Nut (kernel) yang pecah. 10
Proses Pengolahan Industri Minyak
Kelapa Sawit b. Bleaching
9 Tahap Pemurnian
Bleaching/pemucatan, tujuanya untuk
Tujuan dari permunian minyak adalah untuk memperoleh warna minyak yang lebih jernih,
menghilangkan bahan-bahan pengotor seperti pada proses bleaching juga sisa-sisa asam
fosfolipid, volatil, serta meminimkan kadar FFA ( free phospat pada tahap degumming diserap.
fatty acid ) yang dapat merusak kualitas minyak. Di
c. Dedorisasi
dalam pemurnian ini juga akan dihasilkan minyak yang
lebih jernih. tujuanya untuk menguapkan hasil
oksidasi keton dan aldeih serta kadar
a. Degumming asam lemak bebeas, komponen ini akan
Tujuanya adalah untuk memisahkan seluruh menguap pada suhu rendah.
fosfolipid (Gum) yang terdapat dalam minyak
d. Fraksinasi dan Bottling
menggunakan penambahan asam phospat ,
fosfolipid menyebabkan terjadinya perubahan Pada proses fraksinasi ditujukan untuk
warna menjadi gelap ketika menggoreng. . mengkristalkan minyak pada suhu rendah, agar
minyak terpisah menjadi sterin dan olein,
minyak berupa olein inilah yang kemudian akan
siap dikemas.

11
Diagram Alir
Proses

12
Pengolahan Limbah Industri Minyak
Kelapa Sawit
Limbah Padat Limbah Gas Limbah Cair
Sebagai bahan bakar, pakan ternak, Terdapat 2 sumber pencemaran Limbah yang menjadi perhatian
pupuk, dan juga bisa dijual untuk gas yang keluar dari minyak adalah limbah cair atau yang
mengahsilkan pendapatan tambahan.
kelapa sawit yaitu boiler yang lebih dikenal dengan POME
Serat, cangkang,dan tandan kosong
bisa digunakan sebagai bahan bakar.
menggunakan serat dan (Palm Oil Mill Effluent). POME
Abu boiler dapaat diaplikasikan cangkang sebagai bahan bakar ialah air buangan yang
langsung sebagai sumber pupuk dan juga incenarator yang dihasilkan oleh minyak kelapa
kalium, tandan kosong sebagai pupuk membakar tandan kosong untuk sawit utamanya berasal dari
dengan cara menjadikan mulsan dan mendapatkan abu kalium. Pada kondensat rebusan, air
pengomposan. Ampas inti digunakan
saat ini incenarator sudah mulai hidroksiklon, dan sludge
sebagai pkan ternak. Dan limbah
padat lain nya adalah spent bleaching
ditinggalkan. separator. Teknologi pengolahan
earth yang mampu dihilangkan sifat POME umumnya dengan
B3 nya dgn proses solvent ekstraksi. menggunakan teknologi kolam
terbuka. 13
Produk
Turunan
Kelapa
Sawit

14
Kesimpulan
 Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena
berhubungan dengan sektor pertanian (agro‐based industry) yang banyak
berkembang di negara‐negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Hasil
industri minyak kelapa sawit bukan hanya minyak goreng saja, tetapi juga bisa
digunakan sebagai bahan dasar industri lainnya seperti industri makanan, kosmetika
dan industri sabun.
 Prospek perkembangan industri minyak kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana
terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan
masyarakat.
 Dengan besarnya produksi yang mampu dihasilkan, tentunya hal ini berdampak positif
bagi perekenomian Indonesia, baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan
negara, maupun besarnya tenaga kerja yang terserap di sektor. Sektor ini juga mampu
meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perkebunan sawit, di mana presentase
penduduk miskin di areal ini jauh lebih rendah dari angka penduduk miskin nasional
sebesar. Boleh dibilang, industri minyak kelapa sawit ini dapat diharapkan menjadi
motor pertumbuhan ekonomi nasional. 15
Thank You!
Any questions?

Don’t waste your energy getting angry with people.


They will die someday!
16

Anda mungkin juga menyukai