Anda di halaman 1dari 25

 Pengertian sampah secara umum adalah suatu bahan yang terbuang

atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang

belum memiliki nilai ekonomis

 Di tiap kegiatan manusia selalu menghasilkan sampah, baik di rumah

tangga, industri, dan aktivitas lain.

 Pengertian sampah menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008

tentang Pengelolaan Sampah yaitu sisa kegiatan sehari-hari manusia

atau proses alam yang berbentuk padat atau semi-padat berupa zat

organik atau anorganik yang bersifat dapat terurai atau tidak dapat

terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke

lingkungan.
Sampah Berdasarkan Sifatnya

• Sampah Organik  sampah yang berasal dari sisa makluk hidup


yang terdapat di alam yang dapat terurai secara alami oleh bakteri
(bio-degradable) tanpa perlu tambahan bahan kimia apapun di
dalam penguraiannya. Contohnya dedaunan, ranting pohon,
bangkai hewan dan sebagainya.

• Sampah Anorganik  sampah yang dihasilkan dari berbagai macam


proses, di mana jenis sampah ini tidak akan bisa terurai oleh
bekteri secara alami (undegradable) dan pada umumnya akan
membutuhkan waktu yang sangat lama di dalam penguraiannya.
Contohnya adalah plastik, kaca, kaleng dan sebagainya.
Berdasarkan Sumbernya
 Sampah Alam
 Sampah Manusia
 Sampah Konsumsi
 Sampah Nuklir (Radioaktif)
 Sampah Industri (Limbah)
Berdasarkan Bentuknya
 Sampah Padat
 Sampah Cair
 Sampah Gas
 Pertambahan Jumlah Penduduk

 Pertumbuhan Ekonomi

 Perubahan Pola Konsumsi


 Tahun 2016 jumlah penduduk Indonesia sebesar 261,11 juta jiwa
menghasilkan jumlah timbunan sampah sebesar 65,2 juta ton pertahun
dan limbah B3 sebesar 60,31 juta ton pertahun.

 Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)


menyebutkan jumlah rata-rata produksi sampah di Indonesia mencapai
175.000 ton per hari. Bila menggunakan asumsi berdasarkan data itu,
sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kilogram (kg).

 Tahun 2025 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sebesar 284,83


juta jiwa, yaitu bertambah 23,71 juta jiwa dari tahun 2016. Jika
diasumsikan jumlah sampah yang dihasilkan pertahun adalah sama
maka jumlah sampah yang akan bertambah sebesar 5,93 juta ton
pertahun.
 Selain pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi

menyebabkan meningkatnya jumlah industri dan menjadi magnet

perpindahan penduduk yang berakibat meningkatnya jumlah limbah B3

dan limbah cair domestik.

 Disamping itu, pola konsumsi menjadi faktor penting. Semakin

mengarah ke daerah perkotaan maka perubahan pola konsumsi

semakin nyata menambah timbunan sampah.

 Pola konsumsi yang berubah terlihat dari kehidupan sehari-hari

penduduk perkotaan , misalnya kebiasaan membeli makanan siap saji

yang menghasilkan sampah berupa wadah tempat makanan, sendok

garpu sekali pakai, sedotan, dan sebagainya


 Dampak Sampah Terhadap Kesehatan

 Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus


yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat
dapat bercampur dengan air minum.

 Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di


daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)

 Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu


contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing
pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan
binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
CFR (Case Fatality Rate) merupakan suatu angka yang dinyatakan ke
dalam persentase yang berisikan data orang mengalami kematian
akibat suatu penyakit tertentu.
 Dampak Sampah Terhadap Lingkungan
o Pencemaran Udara,
o Pencemaran Air
o Pencemaran Tanah
o Banjir
 Dampak Sampah Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

 Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang
menyenangkan bagi masyarakat, bau tidak sedap dan pemandangan yang buruk
Karena sampah bertebaran dimana-mana.

 Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan

 Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat


kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan secara
langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung
(tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas)

 Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan
memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan,
drainase, dan lain-lain.

 Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan air. Jika sarana
penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang
sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan atau
diperbaiki.
 Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam
menanggulangi sampah di Indonesia diantaranya
adalah

• Mengalokasikan anggaran perlindungan lingkungan


pada APBN dan APBD

• Membuat sarana dan prasarana seperti membuat


Bank Sampah di 5.244 titik di daerah, membangun
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Upaya Menanggulangi Sampah
• Membuat Program Adipura agar tiap
daerah lebih termotivasi untuk
menjaga lingkungannya.

• Melakukan pengawasan dan penilaian


kinerja perusahaan dalam Program
Peringkat Kerja Perusahaan (PROPER)

• Menargetkan Perpres RI No.97 Tahun


2017 tentang Sustainable Development
Goals (SDGs) melalui pencegahan,
pengurangan, daur ulang dan
penggunaan kembali atau lebih dikenal
dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai